Makalah Pengantar Akuntansi Keperilakuan Ario Satria (C1C019008) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN



Dosen Pengampu : Wirmie Eka Putra, SE., M.Si Di Susun Oleh : ARIO SATRIA (C1C019008)



AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan tentang “Pengantar Akuntansi Keperilakuan.” Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan materi dan pikirannya dalam penyusunan makalah ini. Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih.



Jambi, 28 Agustus 2021



Ario Satria



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. LATAR BELAKANG.................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1 C. TUJUAN......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 A. Pengantar Akuntansi Keperilakuan -- Tinjauan Umum........................2 Akuntansi Konvensional................................................................................2 Akuntansi sebagai suatu Sistem Informasi..................................................4 Akuntansi adalah Sistem................................................................................4 Akuntansi adalah Informasi..........................................................................5 B. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan...................................6 C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan...................7 1.



Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif..............................................7



2.



Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontinjensi.....................8



Aspek-Aspek Penting dalam Akuntansi Keperilakuan..................................9 1.



Teori perusahaan dan keperilakuan manajerial..................................9



2.



Penganggaran dan Perencanaan............................................................9



3.



Pengambilan Keputusan.........................................................................9



4.



Pengendalian..........................................................................................10



5.



Pelaporan Keuangan.............................................................................10



BAB III KESIMPULAN......................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Perkembangan akuntansi hingga saat ini telah mengalami beberapa fase. Mulai dari zaman prasejarah telah menunjukkan bahwa manusia di zaman itu telah mengenal adanya hitung-menghitung meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Dengan semakin majunya peradaban manusia menyebabkan pentingnya pencatatan, pengihktisaran, dan pelaporan sebagai bagian dari proses transaksi. Sehingga akuntansi sebagai hasil dari proses transaksi telah mengalami metamorfosis yang panjang untuk menjadi bentuk yang modern seperti saat ini. Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada individu manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di bidang akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi, bahkan memberi pendapat terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan psikologis manusia. Karena menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan salah satu faktor internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat dikeluarkan terkait dengan laporan keuangan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Keperilakuan? 2. Bagaimana perkembangan sejarah Akuntansi Keperilakuan? 3. Apa yang menjadi landasan teori dan pendekatan Akuntansi Keperilakuan? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Akuntansi Keperilakuan. 2. Untuk mengetahui perkembangan sejarah Akuntansi Keperilakuan. 3. Untuk mengetahui landasan teori dan pendekatan Akuntansi Keperilakuan.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengantar Akuntansi Keperilakuan -- Tinjauan Umum Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Pihak pemakai informasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (external users). Pihak internal yang dimaksud untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja sedangkan pihak eksternal yang dimaksud lebih berfokus pada jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut. Informasi akuntansi dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting dalam maupun luar negeri. Akuntansi keperilakuan menggunakan metologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan. Akuntansi keperilakuan disusun dengan tiga kerangka, yaitu : 1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang



dan kinerja perusahaan. 2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan



terhadap perencanaan strategis. 3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan



implementasi kebijakan perusahaan. Akuntansi Konvensional Menurut AICPA definisi akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisar transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan, dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan keuangan serta interprestasi dari hasil tersebut. Sedangkan APB mendefinisikan akuntansi sebagai suatu jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam 2



pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif. AAA mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengindentifikasi, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan keputusan berinformasi. Akuntansi mengacu pada koinsep informasi kuantitatif yaitu akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pemakai internal dari informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki garis dan staf personil, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan



pendanaan,



penginvestasikan, dan



pengambilan



keputusan



operasional. Pemakai eksternal meliputi sejumlah kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis keuangan, dan para agen pemerintah. Dengan demikan, informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan diantaranya adalah : 1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit. 2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut. 3. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat menunjukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya. 5. Menyediakan informasi keuanagan yang dapat menunjukan sumber-sumber pendanaan perusahaan. 6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.



3



Akuntansi sebagai suatu Sistem Informasi Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelumnya tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan melalui proses sebagai pengambilan keputusan, sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Akuntansi adalah Sistem Manajemen, pengguna dan personel sistem diperlukan dalam pengembangan sistem. Umumnya kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem meliputi para pemakai, analis, dan wakil manajemen untuk mengidentifikasikan kebutuhan



pemakai



sistem, mengembangkan



spesifikasi



teknis



dan



mengimplementasikan sistem baru. Keterlibatan karyawan perlu dilakukan secara terus menerus setelah sistem tersebut diimplementasikan. Chusing (1990) mengemukakan bahwa keterlibatan pemakai perlu dipertimbangkan bahakan pada saat perancangan sistem. Disamping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menentukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan menajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting, yaitu: 1. Pengembangan sistem merupakan bagian perencanaan perusahaan. 2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan sistem. 3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada teknisnya. 4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang diperoleh. 5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.



4



Untuk



mengukur



keterlibatan



pemakai



ini, Ives



dan



Olson



(1984)



mengemukakan enam tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu : 1. Tidak ada keterlibatan (no-involvement) 2. Keterlibatan simbolis (symbolic involvemen) 3. Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice) 4. Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control) 5. Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing) 6. Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by stong control) Akuntansi adalah Informasi Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi. Suatu fenomena menjadi menarik dengan adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai informasi berarti akan menguasai dunia dan siapa yang menguasai informasi akan memenangkan persaingan. Penguasaan informasi menjadi dominan, bahkan informasi telah diakui sebagai salah satu sumber daya. Oleh karena itu, perusahaaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti di utarakan oleh Bodnar dan Hopwood (1995), yang terdiri atas : a. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusisolusi masalah sistem, dan penekanannya pada tujuan keseluruhan sistem. b. Perencanaan sistem, yaitu proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem. c. Implementasi sistem, yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi. B. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan Riset akuntansi keperilakuan merupakan bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. 5



Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku nonakuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan : a. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor. b. Pengaruh dan fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak. c. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan peggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan. Riset lain yang dilakukan oleh Chris Argyris lebih berfokus pada hubungan antara manusia dengan anggaran. Riset tersebut memperkenalkan permasalahan bidang serta dimensi akuntansi keprilakuan bagi khalayak bisnis yang lebih luas. Selain itu hasil riset dari Maslow, McGregor, dan Likert telah banyak mempertimbangkan studi mengenai aplikasi ilmu pengetahuan keprilakuan dalam bisnis. Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam disertasinya di Carnegie Mellon University telah menggali pengaruh anggaran motivasional (motivational budget) dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya benston (1963) serta Chruchill dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969, 1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan.



6



Riset yang dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975) memfokuskan pada kinerja dari pembuat keputusan. Khususnya auditor, dan ditujukan pada kemampuan auditor untuk mengombinasikan bagian-bagian informasi ke dalam suatu pertimbangan menyeluruh yang meliputi konsistensi, konsensus, wawasan diri auditor, dan penggunaan informasi tersebut. Pentingnya bidang baru dari riset ini membuat banyak kemajuan pada aplikasi teori dan teknik eksperimental terhadap studi perilaku dalam konteks akuntansi. Hal ini telah meningkatlan relevansi dari pengakuan masalah-masalah perilakudalam bidang akuntansi secara umum dan audit secara khusus, yaitu dalam mempelajari dan membuat pertimbangan secara kritis untuk meningkatkan efektivitas fungsi audit. Pertumbuhan  studi akuntansi keprilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari diterbitkannya jurnal-jurnal akuntansi seperti journal of Accounting, Organization and Society (AOS) dan Research in Audit Program pada tahun 1976 oleh Peit Marwick. C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan Hudayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavioral science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. 1. Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif Seiring dengan perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topik mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting), dan masalah harga transfer (transfer pricing). Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif, yaitu hanya mengangkat permasalahan mengenai desain pengendalian manajemen dengan berbagai model seperti arus kas yang didiskonto (discounted cash flow), atau pemograman linear (linear programming) guna membantu manajer membuat keputusan ekonomi yang oprimal, tanpa melibatkan fackor-



7



faktor lain yang mempengaruhi efektivitas desain pengendalian manajemen, seperti perilaku manusia serta kondisi lingkungan organisasi. Sejak Tahun 1950-an, tepatnya sejak C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu,



desain



riset



lebih



bersifat



deskriptif



dan



diharapkan



lebih



bisa



menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para pelaku organisasi. 2. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontinjensi Riset akuntansi keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach), seperti riset Argyris (1952), Hpwood (1972), dan Otley (1978). Akan tetapi pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, sehingga muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach). Berbagai riset yang meggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuan megidentifikasikan berbagai variabel kontinjensi yang memengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian menajemen. Secara ringkas, berbagai variable kontinjensi yang memengaruhi desain sistem pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut : 



Ketidakpastian (uncertainty).







Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence).







Industri, perusahaan, dan unit variabel.







Strategi kompetitif (competitive strategy).







Faktor-faktor yang dapat di amati (observability factor). Kompleksitas desain riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi bisa



dibagi dalam empat tingkatan, yaitu : 1. Menghubungkan satu variabel kontinjensi dengan satu variabel sistem pengendalian.



8



2. Menguji interaksi antara satu variabel kontinjensi dan satu variabel sistem pengendalian terhadap variabel dependen tertentu (variable konsekuensi), seperti kinerja atau kepuasan kerja. 3. Menguji interaksi antara satu variabel kontinjensi dengan lebih dari satu variabel sistem pengendalian manajemen terhadap variabel konsekuensi. 4. Memasukkan berbagai variabel kontinjensi untuk menentukan desain pengendalian yang optimal. Aspek-Aspek Penting dalam Akuntansi Keperilakuan 1. Teori perusahaan dan keperilakuan manajerial Teori organisasi modern mempunyai perhatian dalam menjelaskan perilaku komponen entitas perusahaan sebagai dasar untuk memahami tindakan dan motifmotif mereka. Teori organisasi modern memandang adanya interaksi antar elemen organisasi untuk mendukung tujuan organisasi. Secara spesifik, teori organisasi modern berkonsentrasi pada perilaku pengarahan tujuan perusahaan, motivasi dan karakteristik penyelesaian masalah. 2. Penganggaran dan Perencanaan Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan organisasi dan interaksi perilaku individu. Beberapa dimensi penting dalam area ini adalah proses partisipasi anggaran, level kesulitan dalam pencapaian tujuan, level aspirasi, dan adanya konflik antara tujuan individual dengan tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi menjadi kerangka manajerial mengembangkan organisasi. Dua isu penting dalam bidang penganggaran dan perencanaan adalah organizational slck dan budgetary slack. 3. Pengambilan Keputusan Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang pengambilan keputusan. Ada teori normative, paradox, dan model deskriptif dalam pengambilan keputusan. Teori normative adalah bagaimana seharusnya orang mengambil keputusan. Paradoks adalah sesuatu bertentangan dengan teori normatif, sedangkan model deskriptif menjelaskan apa yang terjadi ketika orang



9



mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada. Apa informasi (subject matter) yang digunakan untuk pengambilan keputusan informasi yang digunakan tetaplah informasi akuntansi. 4. Pengendalian Aspek pengendalian  sangat penting dalam organisasi perusahaan. Semakin besar perusahaan, memerlukan tindakan pengendalian yang semakin intensif. Pengendalian selalu dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu terhadap pengendalian. Dimensi penting dalam pengendalian adalah struktur organisasi, pengengalian internal, desentralisai-sentralisasi dan hubungan antara dan antar hirearki administrasi. Perkembangan terbaru dalam pengendalian internal adalah diakuinya lingkunagn pengendalian sebagai salah satu kunci dalam mengendalikan operasional perusahaan. 5. Pelaporan Keuangan Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi perataan laba dan keandalan informasi akuntansi dan relevansi informasi akuntansi bagi investor. Perataan laba adalah bagian dari manajemen laba yang disebabkan oleh pihak manajemen yang mempunyai informasi privat untuk kepentiangan dirinya. Manajemen laba adalah masalah keperilakuan, yaitu perilaku manajemen yang mementingkan dirinya sendiri dalam suatu pola keagenan. Ruang lingkup manajemen laba termasuk didalamnya adalah pemilihan metode akuntansi, estimasi, klasifikasi, dan format yang digunakan dalam pengungkapan yang bersifat wajib. Yang perlu diperhatikan disini adalah antara format/bentuk sama pentingnya dengan isi yang disajikan/yang dilaporkan. Orang biasa terpengaruh dengan perbedaan format, padahal memiliki isi yang sama.



10



BAB III KESIMPULAN



Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah suatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan linkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Awal perkembangan akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran. Tetapi dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan pada ilmu-ilmu sosial yang menyeluruh, bagaimana perilaku manusia memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi memengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia.



11



DAFTAR PUSTAKA



Ikhsan, Arfan dan Muhammad, Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. http://henrich27.blogspot.com/2013/01/pengantar-akuntansi-keperilakuan.html



12