Makalah Pengantar Filsafat Ilmu - Kelompok 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ayu
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGERTIAN FILSAFAT MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Pengantar Ilmu Filsafat Dosen Pengampu oleh Farida Styaningrum, S.Pd.,M.Pd



Kelompok 1 : 1. Ayu Safitri (2002106018P) 2. Anisa Febriyanty (2002106015)



UNIVERSITAS PGRI MADIUN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI Maret 2021



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pengantar Filsafat Ilmu” ini . Makalah yang berjudul “ Filsafat Ilmu ” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari materi mata kuliah Pengantar Filsafat Ilmu. Sehubungan dengan terselesaikannya tugas mata kuliah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua pihak, oleh karenanya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – sebesarnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum semoga makalah ini bermaanfaat.    



Madiun,



Maret 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



Halaman Sampul........................................................................................................... Kata Pengantar............................................................................................................... Daftar Isi.........................................................................................................................



i ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................................... B. Rumusan Masalah................................................................................................ C. Tujuan Masalah....................................................................................................



1 1 2



BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Ilmu dan Pengetahuan............................................................................ B. Pengetahuan Filsafat Ilmu………….................................................................... C. Ciri-Ciri Filsafat Ilmu………………................................................................... D. Objek Filsafat Ilmu……………………............................................................... E. Pendekatan Dalam Filsafat Ilmu…....................................................................... F. Fungsi, Tujuan dan Arah Filsafat Ilmu................................................................



3 3 6 7 7 8



G. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Pendidikan Dan Filsafat Pendidikan...............



9



H. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ............................................................................... I. Perkemangan Filsafat Ilmu..................................................................................



10 11



BAB III PENUTUP Kesimpulan...........................................................................................................



12



DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................



13



iii



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu semakin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu. Oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal. Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. B. Rumusan Masalah 1. Apa hakekat ilmu dan pengetahuan ? 2. Apa pengertian filsafat ilmu ? 3. apa saja ciri-ciri filsafat ? 4. Bagaimana Pendekatan dalam Filsafat Ilmu ? 5. Apa saja fungsi, tujuan dan arah filsafat ? 6. Bagaimana hubungan filsafat ilmu dengan pendidikan dan filsafat pendidikan ? 7. Bagaimana ruang lingkup filsafat ilmu ? 8. Bagaimana perkembangan filsafat ilmu ?



1



C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami hakekat ilmu dan pengetahuan. 2. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang filsafat ilmu. 3. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang ciri-ciri filsafat. 4. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang pendekatan dalam filsafat ilmu. 5. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang fungsi, tujuan dan arah filsafat. 6. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang hubungan filsafat ilmu dengan pendidikan dan filsafat pendidikan. 7. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang ruang lingkup filsafat ilmu. 8. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami tentang perkembangan filsafat ilmu.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Ilmu dan Pengetahuan Filsafat ialah pengetahuan tentang kebijaksanaan sebagaimana dalam bahasa Yunani ialah Sophia, yang merupakan prinsip-prinsip dalam mencari suatu kebenaran dengan berpikir rasional, logis, mendalam, dan tuntas dalam memperoleh suatu kebenaran. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan. Pemakaian kata ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam bahasa inggris. Science sendiri berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang artinya juga pengetahuan. Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan, seperti: pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari berbagai sumber bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan dan terorganisir. Ilmu ialah segala sesuatu yang lahir dari hasil penelitian dan pengamatan nyata yang tersusun secara sistematis dan memiliki serta memenuhi syarat tertentu. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang kita ketahui yang bersfat tidak terbatas. Syarat Ilmu ialah sebagai berikut: 1. Sistematis : ada urutan dari awal hingga akhir yang tersusun secara runtut 2. General : bersifat umum dan dimana saja selama masih di lintas ruang dan waktu 3. Rasional : bersumber pada pemikiran rasional yang sesuai dengan kaidah logika 4. Objektif : bersifat apa adanya dan sesuai dengan fakta atau kenyataan 5. Menggunakan metode tertentu 6. Dapat dipertanggungjawabkan B. Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep



3



dan sikap umum dari suatu individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik. Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat yang telah dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Merriam-Webster (dalam Soeparmo, 1984), secara harafiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Maksud sebenarnya adalah pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori pengetahuan. Menurut Surajiyo (2010:1) secara etimologi  kata filsafat, yangg dalam bhs Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam Bahasa Inggris di kenal dengan istilah philoshophy adalah dari Bahasa Yunani philoshophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan shopia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.  Dengan demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Secara terminologi, menurut Surajiyo (2010: 4) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukan mempersoalkan gejalagejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari sesuatu fenomena. Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan “sesuatu” adalah “sesuatu” itu adanya. Filsafat mengkaji sesuatu yang ada dan yang mungkin ada secara mendalam dan menyeluruh. Jadi filsafat merupakan induk segala ilmu. Susanto (2011:  6) menyatakan bahwa menurut Istilah, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir secara rasional-logis, mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia.  1. Filsafat Menurut Etimologi Filsafat secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan”. Itu artinya, filsafat juga memiliki arti mencintai mencari menuju penemuan kebijaksanaan atau 4



kearifan. Mencintai kearifan disini tentunya bermakna mencintainya dengan melakukan proses dalam arti pencarian kearifan sekaligus produknya. Di dalam proses pencarian itu, yang dicari adalah kebenaran-kebenaran prinsip yang bersifat general. Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu kajian atas objek filsafat. 2. Pengertian Secara Makna Di dalam KBBI, filsafat berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, hingga ke ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology (cabang-cabang ilmu ini). Dalam Webster’s Dictionary, Filosofi adalah semua pembelajaran eksklusif mengenai pedoman teknis; disiplin yang terdiri dari logika inti, estetika, etika, metafisik dan epistemology, yaitu pencarian mengenai pengertian umum tentang nilai dan realitas yang lebih spekulatif daripada observasi; analisis konsep dasar mengenai teori bidang kegiatan pemikiran; keyakinan, konsep, dan sikap paling umum dari individu atau kelompok; ketenangan emosi dan penilaian. Secara makna kata, tampaknya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan dari pengertian filsafat dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Namun apakah pengertian tersebut sesuai dengan para ahli filosofi yang telah menggeluti bidang ini dengan seksama? 3. Pengertian menurut para ahli Ismaun (2001) merangkum beberapa pengertian filsafat ilmu menurut beberapa ahli, pendapat-pendapat para ahli tersebut adalah: a. Robert Ackerman : Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah, dewasa ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual. 5



b. Lewis White Beck : berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran  ilmiah serta upaya untuk mencoba menemukan ilmu dan pentingnya upaya ilmiah ilmu secara keseluruhan. c. Cornelius Benjamin : Flsafat ilmu adalah cabang pengetahuan  filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu,   khususnya: metode, konsep dan praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual. d. Michael V. Berry : berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yaitu: metode ilmiah. e. Peter Caws : mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian filsafat yang mencoba berupaya dan melakukan pencarian terhadap ilmu. f. Psillos dan Curd (2008) : berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah filsafat yang berhubungan dengan masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat di dalam ilmu. g. Dalton dkk. (2007) : Filsafat ilmu mengacu pada keyakinan seseorang tentang esensi pengetahuan ilmiah, esensi metode dalam pencapaian pengetahuan ilmiah hingga ke hubungan antara ilmu dan perilaku manusia. h. Rudner (1966) : Sementara itu Rudner berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian dari epistemologi yang merupakan filsafat yang berfokus pada kajian tentang karakteristik pengetahuan ilmiah. i. Hanurawan (2012) : Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang filsafat, khususnya dalam epistemologi, yang mempelajari hakikat pengetahuan ilmu. Dari beberapa pengertian filsafat ilmu menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa Filsafat Ilmu ialah bagian dari filsafat yang membahas tentang logika atau segenap pemikiran terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia dan juga



6



merupakan penyelidikan tentang ciri-ciri ilmiah dan cara memperoleh pengetahuan. C. Ciri-Ciri Filsafat Menurut Nur A. Fadhil Lubis, filsafat memiliki tiga ciri utama, yakni: 1. Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja. 2. Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental dan essensial. 3. Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun spekulatif. Beberapa ahli lain menambahkan ciri-ciri lain, yaitu: a. Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa sesuatu berbuat begitu. b. Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan masyarakat. c. Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia. d. Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan. e. Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah. D. Objek Filsafat Ilmu Ada 3 komponen dalam objek filsafat ilmu, ialah : 1. Ontologi, Hal yang mempertanyakan pertanyaan “Apa” (berhubungan dengan hakikat, makna, atau pengertian akan suatu hal). 2. Epistemlogi, Hal yang mempertanyakan pertanyaan “Bagaimana” (berhubungan dengan dasar-dasar atau batas akan suatu hal). 7



3. Aksiologi, Hal yang mempertanyakan pertanyaan “Untuk Apa” (berhubungan dengan nilai yang terkandung akan suatu hal atau manfaatnya) E. Pendekatan dalam Filsafat Ilmu Menurut Parson, ada 5 pendekatan dalam filsafat ilmu, yakni: 1. Pendekatan Received View yaitu positivme terhadap fakta-fakta yang ada 2. Pendekatan Rasionality yaitu berfikir empiris dan structural 3. Pendekatan Fenomenologik yaitu upaya pengimplikasian, penafsiran, dan klarifikasi 4. Pendekatan Metafisik yaitu moral yang objektif dan universal 5. Pendekatan Pragmatisme yaitu penyatuan antara teori dan praktiknya Dalam hal ini cara mengetahui pengetahuan ilmiah, yaitu dengan metode ilmiah, berfikir secara rasional, dan bertumpu pada data yang empiris (pengalaman). Adapun pendekatan umum dalam filsafat ilmu ialah sebagai berikut: a. Pendekatan Deduktif yaitu penyimpulan dari yang umum ke khusus b. Pendekatan Induktif yaitu penyimpulan dari yang khusus ke umum Dalam hal ini cara mengetahui ilmu ialah dengan menetapkan rumusan masalah, lalu diidentifikasi kemudian ditujang konsep dengan teori atas temuan yang relative. F. Fungsi, Tujuan dan Arah Filsafat Fungsi dari Filsafat Ilmu ialah : 1. Untuk membantu mendalami pertanyaan-pertanyaan mengenai ilmu 2. Sebagai kritik ideology 3. Sebagai dasar metodis dan wawasan lebih mendalam, kritis mempelajari studi ilmu khusus 4. Member landasan filosofis untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu 5. Memberi kemampuan membangun teori ilmiah 6. Sebagai dasar yang paling luas dalam lingkungan akademis



8



7. Memberikan wawasan lebih uas dan kemampuan analitis, kritis untuk bergulat masalah intelektual, spiritual, dan ideology Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu menurut Amsal Bakhtiar (2008:20) adalah: a. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakekat dan tujuan ilmu. b. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmudi berbagai bidang sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporermsecara historis. c. Menjadi pedoman untuk membedakan studi ilmiah dan non ilmiah. d. Mempertegas bahwa persoalan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan Arah Filsafat Ilmu ialah: a) Pada pembekalan pemahaman terhadap wawasan b) Memanusiakan diri, mendidik, membangun diri sendiri, c) Mempertahankan sikap yang objektif, mendasarkan pendapat atas pengetahuan yang objektif tidak berdasarkan pada simpati dan antipati Berfikir secara holistis (menyeluruh) dalam pemecahan masalah dan tidak mementingkan egoisme d) Dapat bberfikir kritis, mandiri, dan tidak tergantung pada orang lain G. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Pendidikan Dan Filsafat Pendidikan 1. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Pendidikan Hubungan filsafat ilmu dengan pendidikan. Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu (Benny Irawan, 2011:49) Filsafat ilmu bertujuan mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana ilmu pengetahuan itu diperoleh.  Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya Sebaliknya



realita



seperti



pengalaman



pendidik



menjadi



masukan



dan



pertimbangan bagi filsafat ilmu untuk mengembangkan pemikiran pendidikan. Hubungan fungsional antara filsafat ilmu dengan pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:



9



a. Filsafat ilmu, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pengembangan ilmu pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli. b. Filsafat ilmu, berfungsi memberi arah bagi pengembangan teori pendidikan yang telah ada dan memilki relevansi dengan kehidupan yang nyata. c. Filsafat ilmu dan pendidikan mempunyai hubungan saling melengkapi, yang dapat bermakna bahwa realita pendidikan dapat mengembangkan filsafat ilmu, dan filsafat ilmu itu sendiri dapat membantu realita perkembangan pendidikan. 2. Hubungan Filsafat Ilmu dengan Filsafat Pendidikan Pandangan filsafat pendidikan sama peranannya dengan landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut. Filsafat pendidikan mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, antara lain tentang pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidikan. Di samping



itu,



pengalaman



pendidik



dalam



menuntun



pertumbuhan



dan



perkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat digunakan oleh flsafat pendidikan sebagai bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memngembangkan diri. Filsafat ilmu dengan filsafat pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat. Bagi perkembangan filsafat pendidikan, filsafat ilmu merupakan landasan filosofis yang menjiwai pengembangan ilmu pendidikan dan teori-teori pendidikan. Filsafat ilmu mencoba memberikan dasar bagi pengembangan filsafat pendididkan dalam kerangka mengembangkan ilmu pendidikan dan teori-teori pendidikan. Selain itu, hubungan filsafat ilmu dengan filsafat pendidikan juga dapat dimaknai bahwa filsafat ilmu mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan ilmu pendidikan (pedagogic) maupun teori-teori pendidikan baik dari segi ontologi (tujuan), epistemologi (metode), maupun axiologi (nilai). H. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Ruang lingkup filsafat ilmu ada 2 yaitu:



10



1. Membahas sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistemology) 2. Menelaah cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (metodologi) Sehingga dari ruang lingkup tersebut dapat dibedakan lagi menjadi 2, yaitu: a. Filsafat Ilmu Umum yaitu hubungan diantara segenap ilmu dan tentang hubungan diantara ilmu dan kenyataan, kesatuan, dsb b. Filsafat Ilmu Khusus yaiu kategori atau metode dalam suatu ilmu tertentu, contohnya seperti: ilmu alam, ilmu teknik, ilmu social, dsb I. Perkembangan Filsafat Ilmu Perkembangan filsafat ilmu itu sendiri disini dibagi atas beberapa periode atau zaman, yaitu sebagai berikut: 1. Zaman Prasejarah 2. Zaman Sejarah 3. Zaman Logam 4. Zaman Yunani dan Romawi 5. Filsafat Ilmu di India dan Cina 6. Filsafat Ilmu pada masa Islam 7. Filsafat Ilmu pada Abad Kegelapan 8. Filsafat Ilmu pada Abad ke 16 dan 17 9. Filsafat Ilmu pada Abad ke 18 dan 19 10. Filsafat Ilmu pada Abad ke 20



11



BAB III PENUTUP Kesimpulan Filsafat adalah akar dari semua ilmu. Pernyataan itu akan memberikan banyak jawaban dari pertanyaan perihal kegunaan filsafat. Tanpa pertanyaan filosofis, tidak akan ada persoalan baru yang harus dipecahkan dan menjadi ilmu yang berguna bagi kehidupan manusia. Tujuan mempelajari filsafat ilmu pada dasarnya adalah untuk memahami persoalan ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat dan kritis. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lain adalah bahwa Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. Selain itu Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebabsebab yang terakhir, sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak begitu mendalam. Antara filsafat ilmu, dengan pendidkan dan dengan filsafat pendidikan memimiliki hubungan yang saling melengkapi. Filsafat ilmu dapat membantu perkembangan pendidikan dan filsafat pendidikan. Di lain pihak, perkembangan pendidikan dan filsafat pendidikan dan membantu perkembangan Filsafat Ilmu.



12



DAFTAR PUSTAKA



Lubis, Nur A. Fadhil. (2015). Pengantar Filsafat Umum. Medan: Perdana Publishing. Ismaun. (2001). Filsafat Ilmu. Bandung: Penerbit UPI. Hanurawan. (2012). Filsafat Ilmu Psikologi. Malang: UNM. Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: Penerbit IPB. Amsal Bakhtiar. 2008. Filsafat Ilmu (edisi revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Muhmidayeli. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama. Surajiyo . 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi     Aksara. https://serupa.id/filsafat-ilmu/diunduh tanggal 15 Maret 2021 pkl 11.15 http://pohanrangga.blogspot.com/2012/11/hakekat-manusia-dari-segi-sosiologi.html diunduh  tanggal 15 Maret 2021 pkl 12.30 http://hanykpoespyta.wordpress.com/2008/04/19/manusia-antara-pandangan-antropologidan-agama-islam/ diunduh  tanggal 15 Maret 2021 2013 pkl 14.00 http://uphilunyue.blogspot.com/2013/01/manusia-dalam-pandangan-filsafat-teori.html diunduh  tanggal 15 Maret 2021 pkl 15.20



13