Makalah Pengenalan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGENALAN DIRI



Dosen Pengampu : Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, M. Ag. Disusun oleh : Ramadhan Iqbal Wardhani



(B71219075)



Salsabila Putri Rahardia



(B71219077)



Syarifah Maydina Sany



(B71219078)



PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SURABAYA 2020



Kata Pengantar Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Dakwah dan Pengembangan Pribadi Da'i dengan tema “Pengenalan Diri”. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada Ibu Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, M. Ag. selaku Dosen Pengampu yang telah memberikan arahan dan materi dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis atas kritik dan saran baik dari dosen dan para pembaca agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.



Tertanda,



Kelompok 3



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................i Daftar Isi ...............................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................1 A. Latar Belakang ...........................................................................1 B. Rumusan Masalah ......................................................................1 C. Tujuan Penelitian ........................................................................2 D. Kegunaan Penelitian ...................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................3 A. Pengertian Pengenalan Diri ........................................................3 B. Cara-Cara untuk Mengenali Diri Sendiri ...................................8 C. Manfaat Dari Mengenali Diri Sendiri...........................................9 BAB III PENUTUP ..............................................................................12 A. Kesimpulan..................................................................................12 B. Saran ...........................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.1 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan utama yang timbul adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan pengenalan diri? 2. Bagaimana cara-cara untuk mengenal diri sendiri? 3. Apa manfaat dari mengenali diri sendiri?



Endang Suryana, “Konsep dan Teknik Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://mc200.ilearning.me/2019/11/18/konsep-dan-teknik-pengenalan-diri/ 1



1



C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengertian pengenalan diri. 2. Untuk mengetahui cara-cara dalam mengenal diri sendiri. 3. Untuk mengetahui manfaat dari mengenali diri sendiri. D. Kegunaan Penelitian Setiap makalah diharapkan memiliki tujuan tertentu yang akan dicapai, adapun harapan penulis mengenai pembuatan makalah ini yaitu mempunyai nilai kegunaan teoritis dan juga praktis. 1. Kegunaan Teoritis Penulis berharap bahwa hasil makalah ini dapat menambah wawasan tentang pengenalan diri khususnya terhadap diri sendiri sehingga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri seseorang. 2. Kegunaan Praktis Penulis berharap bahwa hasil dari makalah ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam memahami dan mengenali diri sendiri.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengenalan Diri Pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Pengenalan diri menurut Noesjirwan, merupakan langkah yang diperlukan orang untuk dapat menjalankan kehidupan ini secara efektif. Kekuatan-kekuatan yang ada pada diri merupakan aset dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian apabila kekuatan-kekuatan ini tidak disadari maka kesempatan untuk mengaktualisasikan diri akan hilang. Demikian halnya dengan kelemahankelemahan yang ada pada diri seseorang. Kelemahan yang disadari sejak awal, mempunyai kesempatan luas untuk diperbaiki. Kelemahan-kelemahan yang tidak disadari, tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat menyusahkan orang lain. Ada orang yang tidak tahu bahwa dirinya adalah orang yang terlalu percaya diri sehingga dia merasa lebih mampu, sementara orang lain rnenganggap bahwa kemampuannya 'biasa-biasa' saja. Pengenalan diri sendiri adalah salah satu cara untuk membentuk konsep diri. Konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik. maupun moral. Persepsi tersebut meliputi sesuatu yang dicitacitakan maupun keadaan fisik yang dipersepsi meliputi penilaian terhadap tubuh, pakaian, benda miliknya dan sebagainya. Aspek psikis meliputi pikiran, perasaan, dan sikap individu terhadap dirinya. Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial dalam masyarakat. Sementara aspek moral meliputi nilai dan prinsip yang memberi artii dan arah dalam kehidupan seseorang.2 Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Maka dari itu penting bagi seseorang untuk mengenali dirinya sendiri. Kepribadian dalam diri seseorang menurut Sedarmayanti adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perilaku, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik dari segi jasmani, mental, rohani, maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara yang Avin Fadilla Helmi, “Konsep Dan Teknik Pengenalan Diri”, Buletin Psikologi, Tahun 3, No. 2, 1995, 13-14. 2



3



khas dengan mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut terwujud menjadi tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai dengan apa yang dikehendaki. Jadi setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dengan yang lainnya, karena setiap individu akan memiliki keunikan dalam latar belakang kehidupannya, dinamika perilakunya, perkembangan dirinya, aspek kepribadiannya dan pola interaksinya dengan lingkungan. Dengan melihat apa kekurangan yang ada pada diri seseorang maka setiap manusia yakin bahwa semua kekurangan itu pasti ada jalan keluarnya. 3 Beberapa ahli dalam bidang psikologi memberikan beberapa pandangan tentang terbentuknya kepribadian manusia. Teori bakat yang menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk dari hasil bawaan waktu lahir. Dengan kata lain, semua sangat bergantung pada potensi yang dimilikinya. Teori lingkungan yang menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk dari seberapa jauh lingkungan membentuk pribadi manusia itu. Jadi titik berat perkembangan pribadi



manusia



terletak



pada



seberapa



besar



lingkungan



memengaruhinya. Sementara itu, W Stern mengemukakan teori konvergensi yang mengatakan bahwa kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi dari bakat dan lingkungan. Jadi, potensi yang dimiliki manusia yang dibawa sejak lahir berintegrasi dengan pengalaman manusia yang diperoleh dari lingkungan tempat manusia itu berada. Berkaitan dengan hal tersebut, pengenalan diri dan pengembangan kepribadian bertujuan membantu manusia sebagai individu untuk bisa mengembangkan bakat dan lingkungan yang tepat dengan harapan seseorang itu bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada seoptimal mungkin, dan memberikan patokan- patokan dasar yang bisa dilaksanakan.4 Menurut John Robert Powers,  konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi: siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’. Konsep diri menjadi dasar perilaku seseorang di kehidupannya sehari-hari yang dapat disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya 3



Daswati, “Pengembangan Kepribadian Pegawai Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja”, Jurnal Academica Fisip Untad, Vol. I, 2009, 67-69. 4 Satria Aji Surya, “Pengenalan Diri”, diakses pada 22 oktober 2020 http://karakterbangkit.blogspot.com/2019/09/tanggung-jawab_8.html



dari



4



semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. 5 Mengenal diri sendiri juga merupakan salah satu kriteria kesehatan mental. Dalam hal ini Maslow mengatakan bahwa orang yang mengenali dirinya sendiri adalah orang yang hampir memenuhi potensi yang ada sejak lahir. Pemenuhan potensi ini berarti seseorang tidak lagi dihambat oleh rasa ketakutan, kurangnya kasih sayang, pengakuan, dan penerimaan ataupun tidak percaya diri. 6 Konsep diri disini sangat penting karena menimbang setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap



kepada



orang



lain.



Perilaku



seseorang



dalam



kehidupan



bermasyarakat merupakan faktor yang  menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.7 Konsep diri positif pada akhirnya akan mernbentuk harga diri yang kuat. Harga diri merupakan penilaian tentang keberanian diri dan nilai seseorang yang didasarkan atas proses pembuatan konsep dan pengumpulan informasi tentang diri beserta pengalamannya. Oleh karenanya, orang dengan konsep diri positif akan lebih tepat memberikan nilai keberartian dirinya. Orang dengan harga diri rendah menyebabkan kurang percaya diri, sehingga tidak efektif dalam pergaulan sosial.8 Menurut Coopersmith, seseorang yang memiliki harga diri yang rendah memiliki ciri-ciri antara lain menganggap dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak sesuai, sehingga takut Endang Suryana, “Konsep dan Teknik Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://mc200.ilearning.me/2019/11/18/konsep-dan-teknik-pengenalan-diri/ 6 Novialita Restuti, dkk. “Pengaruh Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap peningkatan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta”, Tesis, Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret, 2015, 1-4. 7 Endang Suryana, “Konsep dan Teknik Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://mc200.ilearning.me/2019/11/18/konsep-dan-teknik-pengenalan-diri/ 8 Avin Fadilla Helmi, “Konsep Dan Teknik Pengenalan Diri”, Buletin Psikologi, Tahun 3, No. 2, 1995, 13-14. 5



5



gagal untuk melakukan hubungan sosial. Hal ini seringkali menyebabkan individu yang memiliki harga diri yang rendah, menolak dirinya sendiri dan tidak puas akan dirinya. Selain itu juga selalu merasa khawatir dan ragu-ragu dalam menghadapi tuntutan dari lingkungan. Ini berarti orang yang memiliki harga diri rendah kurang memiliki rasa percaya diri. Oleh karena itu, harga diri seseorang seringkali dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang bersangkutan. 9 Untuk mencapai suatu tahap kesadaran diri, orang membutuhkan pengalaman dan interaksi sosial. Seseorang dapat mengemukakan pikiran, perasaan, ide atau kekesalan pada orang lain dengan harapan orang lain akan memberikan perhatian atau umpan baIik pada dirinya. Salah satu upaya mengenal lebih jauh tentang diri yaitu melalui teknik pengenalan diri yang biasa disebut dengan Jendela Johari. Teori Johari window atau jendela Johari merupakan sebuah teori yang digunakan untuk membantu orang dalam memahami hubungan antara dirinya sendiri dan orang lain. Teori ini digagas oleh dua orang psikolog Amerika, yaitu Joseph Luft dan Harrington Ingham pada tahun 1955. Teori Johari window disebut juga teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran yang ada di dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain. Teori jendela Johari berkaitan dengan Emotional Intelligence Theory yang berhubungan dengan kesadaran dan perasaan manusia. Teori ini dinamakan Johari window atau jendela Johari karena window atau jendela merupakan suatu hal yang menggambarkan bahwa teori ini memiliki empat bagian seperti jendela. Johari merupakan singkatan dari dua orang yang menciptakan teori tersebut, yaitu “Jo” berarti Joseph dan “Hari” berarti Harrington. Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai makna yang sama. Komunikasi membutuhkan umpan balik dari seseorang yang artinya bahwa komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Komunikasi yang baik membutuhkan penerapan teori jendela Johari yang Novialita Restuti, dkk. “Pengaruh Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap Peningkatan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta”, Tesis, Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret, 2015, 3. 9



6



berfungsi untuk memahami perasaan, kesadaran, dan tingkah laku lawan bicara agar terjalin komunikasi yang efektif. Konsep teori Johari window digunakan untuk menciptakan hubungan intrapersonal dan interpersonal, yaitu hubungan pada diri sendiri dan hubungan antara diri sendiri dan orang lain. Konsep teori jendela Johari ini memiliki empat perspektif yang masingmasing memiliki istilah dan makna yang berbeda, dimana setiap makna mengandung pemahaman-pemahaman yang mempengaruhi pandangan seseorang. Apakah perilaku, perasaan, dan kesadaran yang dimiliki hanya dapat dipahami oleh dirinya sendiri, hanya dipahami oleh orang lain, atau keduanya dapat memahaminya. Adapun konsep teori jendela Johari ini terbagi menjadi empat bagian di antaranya sebagai berikut: 1. Open self atau wilayah terbuka, merupakan suatu keadaan dimana seseorang saling terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Pada wilayah terbuka ini, seseorang akan terbuka mengenai sifat, perasaan, kesadaran, perilaku, dan motivasi. Open self dalam ilmu psikologi digambarkan dengan sifat extrovert pada diri seseorang. 2. Blind self  atau wilayah buta, merupakan kondisi dimana orang lain dapat memahami sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang tersebut tidak dapat memahami dirinya sendiri. Wilayah buta ini sering terjadi dalam interaksi manusia yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan lainnya. 3. Hidden self atau wilayah tersembunyi/ rahasia adalah keadaan dimana seseorang



memiliki



merahasiakan



kemampuan



sebagian



hal



yang



untuk



menyembunyikan



dianggap



tidak



perlu



atau untuk



dipublikasikan kepada orang lain. Hal-hal yang dimaksud bisa berupa sifat, perilaku, motivasi, atau pemikiran. 4. Unknown self atau wilayah tak dikenal merupakan kondisi seseorang yang tidak dapat memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak dapat mengenalinya. Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan interkasi dan komunikasi yang efektif karena keduanya sama-sama merasa tidak ada pemahaman. Unknown self  disebut juga



7



sebagai konsep diri tertutup atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima masukan atau feedback dari orang lain.10 Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk mengenali diri sendiri. Dalam pengenalan diri sendiri dapat dilakukan melalui 2 tahap, yaitu pengungkapan diri (self disclosure) dan tahap menerima umpan balik. Pengungkapan diri didefinisikan sebagai aktifitas yang mengungkapkan bagaimana seseorang sedang bereaksi pada suatu situasi yang terjadi pada saat itu dan memberikan informasi mengenai pengalaman masa lalu yang masih relevan untuk memahami reaksi yang terjadi pada saat itu. Sedangkan umpan balik ditujukan untuk membuktikan informasi yang konstruktif dalam rangka membantu seseorang untuk menjadi sadar bagimana perilaku seseorang



mempengaruhi



orang



lain.11



B. Cara-Cara untuk Mengenal Diri Sendiri Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa mengenali diri sendiri, adapun cara-cara tersebut ialah sebagai berikut: 1. Bersikap jujur kepada diri sendiri Mengenal diri sendiri berarti menerima berbagai aspek yang membentuk identitas, kepribadian, dan keberadaan kita. Langkah ini akan membantu kita untuk mengetahui semua aspek kepribadian yang kita miliki, namun bukan untuk mengkritik diri sendiri. Maka kita harus bersiap untuk mengetahui hal-hal baru tentang diri sendiri. Saat mengevaluasi diri sendiri, kita harus mengamati hal-hal yang membuat diri sendiri merasa tidak nyaman. Perasaan itu bisa menjadi petunjuk bahwa kita sedang menghindari sesuatu. 2. Mengajukan pertanyaan bijak pada diri sendiri Dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri maka kita bisa berdiskusi dengan diri sendiri dan mengenali watak pada diri kita. Ada



Endang Suryana, “Konsep dan Teknik Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://mc200.ilearning.me/2019/11/18/konsep-dan-teknik-pengenalan-diri/ 11 Fahri Ardiansyah, “Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari http://fahriardiansyah22.blogspot.com/2012/12/pengenalan-diri_19.html 10



8



beberapa pertanyaan yang bisa kita pakai untuk bertanya kepada diri sendiri, diantaranya sebagai berikut: a. Apa kegemaran kita? b. Apa cita-cita atau tujuan hidup kita? c. Apa yang ingin kita wariskan nantinya? d. Apa yang paling tidak kita sukai dari diri sendiri? e. Apa kesalahan yang pernah kita lakukan? f. Apa persepsi orang lain tentang diri kita? Apa persepsi yang kita harapkan dari orang lain? 3. Mendengarkan suara hati dengan baik Suara hati mengekspresikan perasaan dan keyakinan kita saat itu. Suara hati akan berbicara saat terjadi sesuatu yang menjengkelkan atau menyenangkan. 4. Mendeskripsikan penampilan diri sendiri Mendeskripsikan penampilan diri sendiri bisa kita lakukan dengan cara menulis kata sifat yang menggambarkan penampilan kita. Jika sudah selesai, baca lagi sambil menentukan apakah catatan kita berisi tentang hal-hal positif atau negatif. Jika kita mendeskripsikan penampilan fisik dari aspek negatif, maka kita harus memikirkan bagaimana cara menghargai tubuh kita. Penghargaan pada tubuh ini membuat kita mampu menghargai berbagai aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.12 C. Manfaat Setelah Mengenali Diri Sendiri Sebenarnya ada banyak manfaat yang bisa didapat jika seseorang bisa mengenali dirinya sendiri, diantaranya sebagai berikut: 1. Dapat terhindar dari stress Saat seseorang terlalu menjadikan standar orang lain sebagai tolak ukur dalam menjalani hidup, maka ia hanya akan merasa terbebani, bahkan bisa menimbulkan stress. Apa yang sedang seseorang pikirkan sangat bisa memengaruhi kondisi emosionalnya. Dengan menjadi diri



Klare Heston, “Cara Mengenal Diri Sendiri”, diakses pada 20 Oktober 2020 dari https://id.wikihow.com/Mengenal-Diri-Sendiri 12



9



sendiri maka seseorang akan dapat menciptakan emosi yang lebih positif sehingga dapat terhindar dari stres. 2. Dapat menarik teman-teman yang tepat Tidak semua orang akan selalu suka saat kita menjadi diri sendiri. Tapi saat kita dapat menjadi pribadi yang jujur dan apa adanya, justru kita dapat menarik orang-orang yang tepat dalam hidup. Kita akan bisa melihat bagaimana orang-orang akan tetap tinggal dan mana yang sebaliknya.13 3. Mampu menentukan jalan hidup Dalam menjalani kehidupan, seseorang akan dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan dalam berkarir, asmara, tempat berlibur, dan lain sebagainya. Bila seseorang sudah mengenali diri sendiri, tentu ia akan jauh lebih mudah menentukan pilihan yang tepat. 4. Mudah mencari solusi Sebagai manusia biasa, tentu seseorang akan dihadapkan pada beberapa masalah baik itu masalah ringan maupun rumit. Seseorang akan lebih mudah mencari solusi yang tepat jika sudah mengenali dirinya sendiri. 5. Membantu berkompromi dengan diri sendiri Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah masalah, dengan keberhasilan seseorang mengenali diri sendiri maka akan membantunya untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi. 6. Mampu hidup bermasayarakat Ketika seseorang hidup dalam masyarakat maka ia akan dihadapkan pada berbagai macam kepribadian. Untuk bisa memahami kepribadian orang lain, seseorang juga harus bisa mengenali kepribadian dirinya sendiri. 7. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan



Dewi Ginan, “5 Dampak Positif yang Akan Kamu Dapat Bila Menjadi Diri Sendiri”, diakses pada 20 Oktober 2020 dari https://www.idntimes.com/life/inspiration/dewinner93/5-dampakpositif-yang-akan-kamu-dapat-bila-menjadi-diri-sendiri-c1c2/5, 13



10



Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat mencoba mengenali diri sendiri, maka ia akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Seseorang bisa meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan. 8. Mampu menerima kondisi diri Ketika orang mulai mengerti kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, mereka akan lebih menerima dengan ikhlas segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Begitu juga keikhlasan menerima dan bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain. Dengan ini maka akan meminimalisir adanya perasaan iri maupun cemburu berlebih yang nantinya akan memberikan efek buruk. 9. Mampu mengetahui potensi diri Saat mencoba mengenali diri sendiri, tentu seseorang mendapati beberapa potensi yang ia punya. Dengan mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri maka ia bisa mengoptimalkannya untuk kesuksesan dalam karir maupun kehidupan.14



BAB III Cinta Silviana, “Fakta 7 Manfaat Pentingnya Mengenali Diri Sendiri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/10362/Fakta-7-Manfaat-PentingnyaMengenali-Diri-Sendiri 14



11



PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Pengenalan diri sendiri adalah salah satu cara untuk membentuk konsep diri. Konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik. maupun moral. Konsep diri disini sangat penting karena menimbang setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Konsep diri positif pada akhirnya akan mernbentuk harga diri yang kuat. Untuk mencapai suatu tahap kesadaran diri, orang membutuhkan pengalaman dan interaksi sosial. Salah satu upaya mengenal lebih jauh tentang diri yaitu melalui teknik pengenalan diri yang biasa disebut dengan Jendela Johari. Ada beberapa cara untuk mengenali diri sendiri adalah dengan bersikap jujur kepada diri sendiri, mengajukan pertanyaan bijak pada diri sendiri, mendengarkan



suara hati dengan baik, mendeskripsikan



penampilan diri sendiri. Adapun manfaat yang didapat setelah mengenali diri sendiri adalah mampu menentukan jalan hidup, mudah mencari solusi, membantu berkompromi dengan diri sendiri, dapat menarik teman-teman yang tepat, mampu hidup bermasayarakat, dan masih banyak lagi.



B. Saran



12



Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat memberi saran yang dapat berguna bagi pembaca ataupun pemakalah. Saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Penulis berharap hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas berupa ajakan untuk lebih mengenali dirinya sendiri agar mereka semakin percaya diri dan mudah bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat lainnya. 2. Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan referensi keilmuan terutama dalam bidang psikologi dakwah bagi para mahasiswa untuk menambah khasanah keilmuan mereka.



13



DAFTAR PUSTAKA Aji Surya, Satria. “Pengenalan Diri”, diakses pada 22 oktober 2020 dari http://karakterbangkit.blogspot.com/2019/09/tanggung-jawab_8.html Ardiansyah, Fahri. “Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari http://fahriardiansyah22.blogspot.com/2012/12/pengenalan-diri_19.html Daswati, “Pengembangan Kepribadian Pegawai Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja”, Jurnal Academica Fisip Untad, Vol. I, 2009. Fadilla Helmi, Avin. “Konsep Dan Teknik Pengenalan Diri”, Buletin Psikologi, Tahun 3, No. 2, 1995. Ginan, Dewi . “5 Dampak Positif yang Akan Kamu Dapat Bila Menjadi Diri Sendiri”, diakses pada 20 Oktober 2020 dari https://www.idntimes.com/life/inspiration/dewinner93/5-dampak-positifyang-akan-kamu-dapat-bila-menjadi-diri-sendiri-c1c2/5 Heston, Klare. “Cara Mengenal Diri Sendiri”, diakses pada 20 Oktober 2020 dari https://id.wikihow.com/Mengenal-Diri-Sendiri Restuti, Novialita, dkk. “Pengaruh Pelatihan Pengenalan Diri Terhadap Peningkatan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta”, Tesis, Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret, 2015. Silviana, Cinta. “Fakta 7 Manfaat Pentingnya Mengenali Diri Sendiri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/10362/Fakta-7-ManfaatPentingnya-Mengenali-Diri-Sendiri Suryana, Endang. “Konsep dan Teknik Pengenalan Diri”, diakses pada 22 Oktober 2020 dari https://mc200.ilearning.me/2019/11/18/konsep-danteknik-pengenalan-diri/



14