Makalah Penghitungan Jumlah Mikroba Menggunakan Colony Counter [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGHITUNGAN JUMLAH MIKROBA MENGGUNAKAN COLONY COUNTER



Disusun oleh : DWI FISKA FALISAH NUR DAMAYANTI MUTIARANI KARTIKA DEWI



(4411418002) (44114180) (4411418053)



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai penghitungan bakteri menggunakan colony counter. Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari semua anggota sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah penghitungan mikroba dengan colony counter untuk masyarakan ini bisa memberi manfaat utaupun inpirasi pada pembaca.



.



.



Semarang, 25 November 2019



Penyusun



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………..………………………………….. i KATA PENGANTAR …………………………………..……………………… ii DAFTAR ISI …………………………………………………………..………… iii BAB I PENDAHULUAN ………………..……………………………………. 1 A. Latar Belakang ……………………………..…………………………... 1 B. Rumusan masalah ………………………..……………………………... 2 C. Tujuan penelitian ……………………………………..……………….…3 D. Manfaat penelitian ………….…………………………………………... 3 Bab II tinjauan pustaka dan kerangka berfikir…………………………………….. 4 A. Tinjauan pustaka ……………………………………………….………….. …..4 B. Kerangka berpikir …….……………………………………………………….. 5 Bab III Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………….. 6 A. Kesalahan fonologi ……….…………………………………………………… 6 B. Kesalahan morfologi …………………………………………………………. 10 C. Kesalahan sintaksis ……………………………….………………………….. 11 D. Kesalahan leksikon…………………………………………….…………...… 11 Bab IV Kesimpulan dan Saran ………………………………………………….. 12 A. Kesimpulan ……………………………………………………………………12 B. Saran …………………………………………………………………………. 12 DAFTAR PUSTAKA …………………..……..……………………………….. 13



BAB I PENDAHULUAN Bakteri merupakan mikro uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksualnya secara pembelahan. Bakteri tersebar luas di alam, di dalam tanah, di atmosfer, di dalam endapan-endapan lumpur, di dalam lumpur laut, dalam air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh manusia, hewan, dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung pada keadaan sekitar. Misalnya, jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah. Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri merupakan organisme uni seluler (sel tunggal), prokariota/prokarioti tidak mengandung klorofil, serta berukuran microscopic (sangat kecil). Bakteri tidak hanya merugikan bagi manusia ada juga yang memiliki manfaat, antara lain : Escherechia coli, Acetobacter Xylinum, Streptococcus termophylus (Daniel,2008). Colony bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu, perhitungan jumlah colony bakteri berfungsi untuk mengetahui jumlah populasi bakteri dalam suatu bahan, semisal makanan, minuman, air minum, dan lain sebagainya, dan juga berfungsi untuk menentukan populasi suatu bakteri dalam tubuh, sehingga dapat mengetahui dosis obat yang digunakan. Cara perhitungaan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang terdapat dalam sampeljika dibiarkan akan membentuk suatu colony bakteri yang nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup dan dapat tumbuh membentuk suatu suasana media yang disediakan, pada sampel yang di periksa tidak semua jenis bakteri hidup dan dapat tumbuh dalam suasana incubate yang disediakan (suyatno,2014). Selama ini yang penulis ketahui dalam melakukan perhitungan colony di rumah sakit, instansi bahkan perguruan tinggi masih belum menggunakan alat yang sesuai dan terstandarisasi dalam penggunaanya sehingga penulis mempunyai ide pemikiran serta gagasan untuk membuat sebuah modul alat dimana alat ini mampu membantu user dalam melakukan perhitungan dan menganalisa jumlah colony bakteri dengan menggunakan alat yang dinamakan “Colony Counter” modul alat Colony Counter adalah alat yang berfungsi untuk menghitung jumlah colony bakteri, sehingga dengan alat ini user dapat mempermudah melakukan perhitungan dan menganalisa sebuah colony bakteri.



Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu.



BAB II PEMBAHASAN Jumlah mikroba suatu bahan dapat ditentukan dengan bermacam-macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikroba yang ditentukan. Dalam analisa mikrobiologi, menghitung jasad renik mikroorganisme suatu sediaan, harus diperhitungkan sifat-sifat dari bahan yang akan diperiksa, terutama: kelarutan, kemungkinan adanya zat anti mikroba, dan derajat kontaminasi yang dperkirakan. Penyebaran mikroorganisme yang tumbuh pada bahan hasil pertanian pada hasil olahnya pada umumya terdiri dari bakteri, jamur/kapang, virus dan disamping itu terdapat juga binatang satu sel. Pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dalam bahan (makanan), akan menyebabkan perubahanperubahan tertentu yaitu : perubahan yang bersifat fisik dan dan kimiawi, sebagai contoh yaitu: konsistensi bahan menjadi lunak, timbul gas atau aroma tertentu dan zat racun yang membahayakan. Jumlah penyebaran bakteri/mikroorganisme pada bahan (makanan) yang sedang mengalami pembusukan sangat bervariasi jumlahnya dan tidak sama jenis (species)-nya serta tergantung pada: varietas, habitat, susunan kimia, cara penanganan, suhu penyimpanan, dan lain-lain. Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada 2 macam cara perhitungan jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung (direct method) dan tidak langsung (indirect method). A. PERHITUNGAN JUMLAH MIKROBA SECARA LANGSUNG Cara ini dipakai untuk menentukan jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup. Berbagai cara perhitungan mikroba secara langsung menggunakan: 1. Menggunakan Kamar Hitung (Counting Chamber) Perhitungan ini dapat menggunakan hemositometer. Peteroff Hauser Bacteria Counter atau alat-alat lain yang sejenis. Dasar perhitungannya ialah dengan menempatkan satu tetes suspense bahan atau biakanmikroba pada alat tersebut ditutup dengan gelas penutup kemudian diamati dengan mikroskop yang perbesarannya tergantung pada besar kecilnya mikroba. Dengan menentukan jumlah sel rata-rata tiap petak (ruangan) yang telah diketahui volumenya, dari alat tersebut dapat ditentukan jumlah sel mikroba tiap cc. Prinsip dari perhitungan Petroff-Hauser yaitu melakukan perhitungan dengan pertolongan kotak-kotak skala, di mana dalam setiap ukuran skala seluas 1



1. 2. 3. 1. 4.



mm2 terdapat 25 buah kotak besar dengan luas 0,04 mm2, dan setiap kotak besar terdiri dari 16 kotak kecil. Alat haemocytometer digunakan di bawah mikroskop, sisinya mempunyai ukuran 0,05 mm. Sedangkan satu kotak sedang berukuran nilai 0,2 mm. Dan tebal nya adalah 0,1 mm. Jumlah sel per mL sampel dapat dihitung sebagai berikut: Jumlah sel dalam 25 kotak besar = Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak Jumlah sel per mm3 sampel = Jumlah sel dalam 25 kotak besar × (1/0,02) Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel per mm3 sampel × 103 = Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak× (1/0.02)x 10^3 Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak × 50 × 103 Misalnya : didapatkan jumlah mikroba yang mau dihitung 12 sel mikroba, maka jumlah sel per ml sampel adalah: 12 × 1,25 × 106 = 1,5 × 107. Hemasitometer adalah metode perhitungan secara mikroskopis. Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,05 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat diketahui. Kelebihan perhitungan sel dengan menggunakan hemasitometer adalah dapat menghitung jumlah sel yang hidup maupun yang mati, tergantung dari pewarna yang digunakan. Misalnya. Bila pewarna trypan blue dicampurkan kedalam larutan sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati, dapat mengevaluasi homogenitas dan data mendeteksi.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jumlah mikroba suatu bahan dapat ditentukan dengan bermacam-macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikroba yang ditentukan. Ada dua cara penghitungan jumlah mikroba yaitu 1. Penghitungan jumlah mikroba secara langsung (direct method) Cara ini dipakai untuk menentukan jumlah mikroba secara keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup. 2. Penghitungan jumlah mikroba secara tidak langsung (indirect method) Cara ini dipakai untuk menentukan jumlah mikroba secara keseluruhan baik yang hidup maupun yang mati atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja tergantung cara yang digunakan. B. KRITIK DAN SARAN Demikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan makalah