MAKALAH Peran Perawat Dalam Pemeriksaan Penunjang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG



DI SUSUSN OLEH : FEBY ANDEA PRICILIA 2010038105008



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA S1 KEPERAWATAN 2020/2021



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “ PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG “ Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jah daro sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkam kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjdi makalah yang lebih baik lagi. Demikan penulis ucapkan terimakasih atas waktunya telah membaca makalah ini



Padang , 27 November 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................................



i



DAFTAR ISI. ...................................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang . .................................................................................................... 1 B. Tujuan . ................................................................................................................. 1 C. Manfaat . ................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E.



Pengertian Pemeriksaan Penunjang .............................................................. ....... Macam-Macam Pemeriksaan Penunjang.............................................................. Alat Melakuakan Pemeriksaan Penunjang............................................................ Fungsi Pemeriksaan Penunjang............................................................................. Peran Perawat Dalam Pemeriksaan Penunjang ...................................................



2 2 2 4 4



BAB III A. KESIMPULAN.................................................................................................... B. SARAN................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA



ii



5 5



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang cukup banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerahdaerah terpencil, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat-alat dalam pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan jenis penyakit maupun mengontrol perkembangan proses penyembuhan. Pemerikasaan Penunjang, dengan tujuan agar memiliki kemampuan diagnosis yang lebih akurat. B. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.



Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang. Untuk mengetahui Tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang. Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang. Untuk mengetahui Alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan Penunjang



C. Manfaat 1. Untuk Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu kasus. 2. Menekan mahasiswa lebih aktif dalam belajar. 3. Membuat mahasiswa lebih aktif berpendapat



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien. Pemeriksaan yang dilakukan oleh medis untuk memperoleh hasil yang selanjutnya dan dengan Menggunakan alat bantu tertentu. Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan mengobati pasien , Meliputi : a. Darah yang diperiksa adalah HB, golongan, trombosit, leukosit, plasma. b. Urine yang diperiksa adalah warna, urubilin, banyaknya, suhu, berat jenis, kandungannya, protein, glukosa, Kristal urine. c. Keringat yang diperiksa adalah zat, kandungannya. d. Feses yang diperiksa adalah warna, kandungannya, konsistensinya, bakteri, virus, apakah ada cacing atau tidak. e. Rambut yang diperiksa adalah DNA. f. Sputum (dahak) yang diperiksa adalah warna, kekentalan, kandungannya, bakteri, virus. g. Push (nanah) yang diperiksa adalah bakteri. h. Serebrospinal yang diperiksa adalah kelainan pada otak, bakteri, virus, dan diambil melalui tulang belakang. i. Susum yang diperiksa adalah sel kanker, diambil melalui sternum atau tulang belakang. B. Macam- macam pemeriksaan penunjang Berdasarkan media yang di gunakan: 1. Pemeriksaan lab. 2. Pemeriksaan robegen. 3. Pemeriksaan USG. C. Alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang : 1. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya.



2



2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography) Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%. 3. Angiograph Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh darah/stent. 4. Mobile Fluorostar C-Arm Alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis. 5. Roentgen Konvensional Roentgen  adalah alat / pesawat medik yang bekerjanya mengunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. 6. Mammografi Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker. 7. Roentgen Panoramik Radiograf panoramik adalah scanning gigi X-ray panorama rahang atas dan bawah. 8. UltraSonoGraphy (USG) Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb 9.



ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantungnya.



10. EEG (ElectroEncephaloGrafi) Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak.



D. Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang : 3



1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan). 2. Konfirmasi pasti diagnosis yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi. 3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis. 4. Membantu pemantauan pengobatan. 5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya. 6. Memantau perkembangan penyakit yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala. 7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan. 8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit. E. Peran Perawat Dalam Pemeriksaan Penunjang Data Pasien 1. Sebagai Fasilitator Perawat tidak mengoperasikan alat secara langsung,tetapi perawat hanya sebagai fasilitator ketika pasien akan dilakukan pemeriksaan dengan alat diagnostik (tahap persiapan ). 2. User/Pengguna Alat Contoh,seperti penggunaan alat stetoskop perawat dapat melakukan pemeriksaan dengan alat tersebut dan mendapatkan data dari hasil pemeriksaan tahap pengkajian pasien). 3. Membantu masalah pasien dalam mengatasi kesehatannya. 4. Memberi gambaran dan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan dengan bahasa yang mudah dipahami. 5. Persiapan pasien saat pelaksanaan memasuki ruangan, Peran perawat menjelaskan prosedur penggunaan alat tersebut kepada pasien dan keluarga. 6. Mempersiapkan pasien baik secara psikis ataupun fisik. 7. Saat didalam ruangan ,perawat bertugas melakukan persiapan posisi pasien. 8. Setelah selesai tindakan,peran perawat adalah transfering/mengantarkan pasien keruangannya kembali dengan menjaga pasien tetap aman dan nyaman.



BAB III PENUTUP 4



A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pemeriksaan diagnostik adalah masalah kesehatan aktual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat mampu dan mempunyai kewenangan standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia. B. Saran Penulis menyarankan agar petugas kesehatan dapat berkerja profesional dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang perawat yang idela dan bertanggung jawab. Sehingga pasien dapat merasakan kepuasan atas asuhan keperawatan yang diberikan.



DAFTAR PUSTAKA



5



Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas kedokteran UI, 2831 mei 1990 Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan implikasi keperawatan,Jakarta: EGC. Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1, halaman 9-15,35-40. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGCJakarta, Edisi 2, halaman 14. Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik, Swartz.



6