Makalah Perencanaan Kepala Ruangan Di Rawat Inap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERENCANAAN KEPALA RUANGAN BOUGENVILE II



OLEH KELOMPOK IV 1. Albert Kadiwanu 2. Sr.Benedikta Jenau 3. Sabina L.Hamu 4. Wasti Liunome 5. Revista Taklal 6. Adriana R.Baba 7. Fransiskus Engki



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKKES KUPANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS 2021/2022



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang berperan sebagai first line manager di sebuah rumah sakit yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi manajemen keperawatan ( Sitorus, R & Panjaitan, 2011). Peran dan fungsi kepala ruangan diruang rawat dalam fungsi manajemen keperawatan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian mutu yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain (Marquis, B.L & Huston, 2012). Kepala ruangan sebagai manajer operasional, yang memimpin secara langsung, dalam mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu, dan dituntut untuk menjadi motor penggerak, bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam suatu organisasi melalui pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (Curtis, Elizabeth & O’Connell, 2011). Kepala ruangan memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain, dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman, untuk kesembuhan pasien melalui pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang konsisten, kontiniyu dan bermutu (Nursalam, 2014). Peran kepala ruang sebagai manajer lini pertama, menetapkan suatu tujuan ruang rawat dengan memberdayakan staf perawat dibawah tanggung jawabnya (Sitorus,R & Panjaitan 2011). Tanggung jawab kepala ruangan selaku bagian dari pengelola keselamatan pasien dalam menjalankan tugasnya tidak lepas dari fungsi-fungsi manajemen (Marquis, B.L & Huston 2012). Kepala ruang sebagai pemimpin harus dapat memandu atau mempengaruhi perawat pelaksana agar bekerja keras mencapai tujuan (Cherry & Jacob, 2014). Mengacu kepada standar keselamatan pasien, maka kepala ruang harus mampu melakukan tindakan untuk menjamin mutu keselamatan pasien dengan cara



membuat perencanaan dalam keselamatan pasien diantaranya dengan pelatihan dan pendidikan tentang keselamatan pasien, melakukan pre dan post conference, memonitor dan melaporkan kondisi pasien yang mengalami insiden keselamatan pasien kepada tim keselamatan pasien, melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur, dan memonitor penerapan sasaran keselamatan pasien di ruangannya (Humasfik, 2016). 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana perencanaan kepala ruangan di rawat inap. 1.3 Tujuan a. Tujuan Umum Untuk perencanaan kepala ruangan di rawat inap. b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui definisi perencanaan 2. Untuk mengetahui karakteristik perencanaan 3. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan di ruang rawat inap 4. Untuk mengetahui perencanaan bulanan, mingguan dan harian kepala ruangan



BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN PERENCANAAN Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan tentang apa yang akan dikerjakan, siapa yang melakukan, kapan, bagaimana dan di mana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses yang disengaja dan proaktif. Perencanaan yang baik membutuhkan sumber daya yang cukup. Perencanaan yang efektif membutuhkan manager yang mampu membuat tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang dan mampu membuat perubahan yang dibutuhkan demi mencapai tujuan yang diharapkan (Marquis & Houston, 2012). Perencanaan merupakan fungsi managerial yang menyeleksi prioritas, hasil, dan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Perencanaan dapat dibuat secara detail, spesifik, kaku atau dapat pula dibuat secara lebih luas, umum, dan fleksibel. Perencanaan dapat dibuat dalam dua tipe, yaitu perencanaan strategis (lebih berfokus pada visi, misi dan tujuan mayor yang telah diidentifikasi). Perencanaan taktikal merupakan perencanaan yang lebih pendek, dan menjabarkan secara detil dan spesifik terhadap tujuan yang ingin dicapai (Huber, 2010). B. KARAKTERISTIK PERENCANAAN Perencanaan merupakan suatu proses yang komprehensif, yang dibuat oleh manajer keperawatan secara detail untuk mencapai tujuan. Perencanaan berfokus pada rencana jangka panjang atau rencana strategis dan rencana jangka pendek (taktis). Semua manajer dan perawat klinis yang representatif harus memberikan masukan pada strategi perencanaan. Perencanaan dimulai dengan filosofi tentang keperawatan. Fase perencanaan ini diurutkan mulai dari menentukaan tujuan, mengumpulkan data, mengembangkan rencana tindakan, dan mengevaluasi. Perencanaan meliputi pengumpulan, analisis, dan organisasi dari beberapa macam data yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dan



rencana manajemen yang akan memberikan sumber-sumber dan proses untuk memenuhi kebutuhan ini (Swansburg, 2018). Perencanaan mempunyai sifat sistem terbuka, yang menjadikan proses organisasi lebih dinamis. Perencanaan memperkenalkan kesempatan masa depan dan harapan yang didasari oleh kondisi melalui teknik perkiraan antara sederhana dan komplek. Perencanaan digambarkan sebagai suatu proses yang didasarkan pada logika yang kadang kala memerlukan top manajer yang akan mengubah perencanaan menjadi lebih efektif. Perencanaan adalah kunci dari keperawatan yang memberikan arah, keterpaduan dan kepercayaan. Perencanaan juga menyebabkan semua personel keperawatan akan berfokus pada tujuan umum dan khusus dan merangsang peningkatan motivasi mereka. C. JENIS-JENIS PERENCANAAN DI RUANG RAWAT a. Perencanaan harian (jangka pendek) antara lain Perencanaan harian terkait dengan pengkajian, penetapan rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh ketua tim/perawat primer. Setiap kepala ruangan/perawat primer mengevaluasi dokumentasi pasien, apakah pasien mempunyai rencana keperawatan, apakah tindakan keperawatan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana perawatan. Kepala ruangan akan memberikan umpan balik kepada ketua tim. Kepala ruangan akan melakukan pergantian dinas apabila terjadi perubahan kondisi di ruangan. Kepala ruang juga membuat perencanaan kegiatan dinas pagi, sore, dan malam (Sitorus, 2011). b. Perencanaan bulanan Pada perencanaan bulanan kepala ruangan mengatur jadwal dinas, melakukan permintaan bahan/material di ruang rawat. Rencana permintaan bahan dilakukan berdasarkan kebutuhan dengan mengidentifikasi kebutuhan material dalam satu bulan. Kepala ruangan melakukan pertemuan denga staf setiap bulan minimal dua kali secara individual. Kepala ruangan membuat daftar nama semua tenaga di ruang rawat dan merencanakan pertemuan tersebut. Pada pertemuan individual akan dibahas bagaimana individu



memenuhi filosofi objektif rumah sakit, pembagian kerja dan penampilan kerja. Pada perencanaan bulanan kepala ruangan juga mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan staf terkait penampilan kerja, memberi penghargaan dan mengidentifikasi perbaikan. Kepala ruangan juga merencanakan pertemuan dengan semua staf (kelompok), misalnya pada diskusi kasus/ konferensi setiap bulan (Sitorus, 2011). c. Perencanaan tahunan (jangka panjang) Perencanaan jangka panjang meliputi peningkatan mutu asuhan keperawatan,



pengembangan



tenaga,



penambahan



peralatan,



dan



pengembangan keprofesian (Sitorus, 2011). Perencanaan di ruang rawat inap melibatkan seluruh personil mulai dari perawat pelaksana, ketua tim dan kepala ruang. Perencanaan kepala ruang sebagai manajer meliputi perencanaan tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Perencanaan kepala ruangan di ruang rawat inap meliputi perencanaan kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga, pengembangan tenaga, kebutuhan logistik ruangan, program kendali mutu yang akan disusun untuk pencapaian tujuan jangka pendek, menengah dan panjang (Suarli, 2010). Kepala ruang keperawatan harus tetap memperhatikan bahwa rencana adalah alat, bukan tujuan akhir. Solusi yang cepat, namun tidak tepat dapat menyebabkan seseorang mengabaikan gambaran besar. Perencanaan dapat membantu manager keperawatan untuk mengidentifikasi kesempatan di masa yang akan datang, mengantisipasi dan menghindari masalah di masa yang akan datang, dan menyusun strategi dan rangkaian tindakan (Blais, 2012). D. PERENCANAAN HARIAN KEPALA RUANGAN Menurut Marquis & Houston (2012) perencanaan harian kepala ruang merupakan bagian dari perencanaan jangka pendek. Perencanaan harian kepala ruang setidaknya memuat tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi manajeman kepala ruang sebagai berikut: 1) Perencanaan:



dimulai



dengan



penerapan



filosofi,



tujuan,



sasaran,



kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan. 2) Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat. 3) Ketenagaan:pengaturan ketenagaan dimulai dari rekruitmen, interview, mencari, dan orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf. 4) Pengarahan: mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi. 5) Pengawasan: meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan pengawasan professional. Proses manajemen pada dasarnya sangat mirip dengan proses keperawatan. Depkes RI (2005), perencanaan harian kepala ruang pada metode penugasan tim berisi uraian tugas kepala ruangan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu: 1) Perencanaan: meliputi menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masingmasing, mengikuti serah terima klien dari shif sebelumnya, mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien bersama ketua tim, mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien, membantu pengembangan staf , pendidikan dan latihan, merencanakan bimbingan terhadap peserta didik keperawatan, mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan: meliputi membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,



membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah, memberi informasi kepada klien atau keluarga klien baru. 2) Pengorganisasian: merumuskan metode/sistem penugasan yang digunakan, merumuskan tujuan sistem penugasan, membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas, membuat rentang kendali, mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat rotasi dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, mengatur dan mengendalikan logistik ruangan, mengatur dan mengendalikan kondisi lahan praktek, mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak ditempat kepada ketua tim, memberi wewenang kepada petugas administrasi untuk mengurus administrasi ruangan, mengatur penugasan: jadwal pekarya, identifikasi masalah dan penanganan. 3) Pengarahan: memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim, memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik, memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, menginformasikan hal- hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan klien, melibatkan bawahan dari awal hingga akhir kegiatan,



membimbing



bawahan



yang



mengalami



kesulitan



dalam



melaksanakan tugasnya, memberi teguran kepada bawahan yang melakukan kesalahan, meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim. 4) Pengawasan: melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. Melalui supervisi: pengawasan langsung melalui inspeksi, pengawasan tidak langsung yaitu melalui daftar hadir ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan, mendengarkan laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas. Evaluasi: mengevaluasi upaya /kerja pelaksana dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim. Menurut Sitorus ( 2011), Perencanaan harian terkait dengan pengkajian, penetapan rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh



ketua tim/perawat primer. Setiap kepala ruangan/perawat primer mengevaluasi dokumentasi pasien, apakah pasien mempunyai rencana keperawatan, apakah tindakan keperawatan yang dilakukan sudah sesui dengan rencana perawatan. Kepala ruangan akan memberikan umpan balik kepada ketua tim. Kepala ruangan akan melakukan pergantian dinas apabila terjadi perubahan kondisi di ruangan. Kepala ruang juga membuat perencanaan kegiatan dinas pagi, sore dan malam.



BAB III PENUTUP



Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang berperan sebagai first line manager di sebuah rumah sakit, yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi manajemen keperawatan Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan tentang apa yang akan dikerjakan, siapa yang melakukan, kapan, bagaimana dan di mana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Perencanaan kepala ruang di ruang rawat inap meliputi perencanaan kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga, pengembangan tenaga, kebutuhan logistik ruangan, program kendali mutu yang akan disusun untuk pencapaian tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Kepala ruangan keperawatan harus tetap memperhatikan bahwa rencana adalah alat, bukan tujuan akhir. Solusi yang cepat, namun tidak tepat dapat menyebabkan seseorang mengabaikan gambaran besar



DAFTAR PUSTAKA Cherry, Barbara and Jacob.S.R, (2014). Contemporary Nursing: Issues, Trends and Management 6th ed., St Louis: elseveir.Mosby. Curtis, Elizabeth & O’Connell, R., (2011). Essential Leadership Skills for Motivating and Developing Staff. Journal Nursing Management 18(5).3235. Humasfik. (2016). Peran Kepemimpinan dalam Peningkatan Keselamatan Pasien; Jakarta. Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2012). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC. Nursalam.



(2014).



Manajemen



Keperawatan:



Aplikasi



Dalam



Praktik



Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika Sitorus, Ratna & Panjaitan, R. (2011). Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: Sagung Seto. Swansburg,



R.



C.



(2018).



Pengembangan



staf



pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: EGC



keperawatan:



suatu



RENCANA BULANAN KEPALA RUANGAN Nama Ruangan Tanggal Jumlah Perawat Jumlah Pasien



Tanggal 27 Juni 2022



: Sr.Benedikta Jenau : Bougenvile II : 27 Juni 2022 : 6 orang : 7 orang



Kegiatan



Keterangan



Membuat jadwal dinas Sudah dilakukan Memimpin pre dan post Confenrence Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat Membuat jadwal dan supervisi serta penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana Membuat laporan bulanan Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana menjadi ketua tim,ketua tim menjadi kepala ruangan), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal,membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan.



RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN Nama Ruangan Tanggal Jumlah Perawat Jumlah Pasien Waktu 07.30



08.30 10.15 11.20 12.10 12.30



14.10 14.20



: Sr.Benedikta Jenau : Bougenvile II : 27 Juni 2022 : 6 orang : 7 orang Kegiatan Keterangan Mengikuti overran, pre conference,memeriksa jumlah tenaga yang berdinas,memeriksa sarana dan prasarana Memeriksa kebutuhan pasien Melakukan interaksi dengan pasien baru Melakukan supervisi pada ketua tim tentang pengisian dokumentasi keperawatan pasien Mengobservasi ulang keadaan pasien,perawat dan lingkungan ruangan. Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore, malam dan besok sesuai tingkat ketergantungan pasien Mengobservasi post conference Mengikuti overan