Makalah Personal Hygiene [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERSONAL HYGIENE



Disusun Oleh: Risfatur Rahman Sutejo Sri Rahmania



PROGGRAM STUDI ILMU S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOOGYAKARTA 2021



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Personal Hygiene adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu untuk memelihara dan menjaga kebersihan dan kesehatan baik fisik atau mental dan kegiatan tersebut dilakukan setiap hari untuk memberi rasa nyaman pada orang tersebut. Berpenampilan bersih, harum, dan rapi dapat menjadi indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan individu secara umum (Isro’in dan Andarmoyo, 2012). Kebersihan merupakan hal sangat penting karena kebersihan dapat mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Jika seseorang sakit kemungkinan orang tersebut kurang memperhatikan dan menjaga kebersihan. Hygiene penting untuk semua orang dengan segala usia termasuk bagi remaja. Remaja bukan lagi seorang anak juga bukan lagi seorang dewasa dan merupakan masa yang sangat strategis, karena memberi waktu kepada remaja untuk membentuk gaya hidup dan menentukan pola perilaku, nilai-nilai dan sifat-sifat yang sesuai dengan yang diinginkannya (Tarwoto, 2006, Sumiati, dkk., 2009). Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku dan gejala yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum perilaku kesehatan pada remaja berkaitan dengan tindakan atau kegiatan remaja dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga perilaku untuk mencegah penyakit kebersihan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Notoatmodjo, 2007). Pemeliharaan personal hygiene sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit (Fanani, dkk (2011)). Fenomena di masyarakat bahwa selama ini pondok pesantren merupakan tempat kumuh, kondisi lingkungannya tidak sehat. Beberapa diantaranya adalah menjemur baju dididalam ruangan, tempat tidur kurang bersih, kamar dibersihkan seminggu 3 kali dan 1 kamar diisi 8 - 10 orang, serta kebiasaan pinjam meminjam pakaian, handuk, sarung, bahkan bantal, guling, dan kasurnya kepada sesama. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan terjadinya penularan penyakit kulit apabila para santri dan pengelolanya tidak sadar akan pentingnya menjaga kebersihan baik kebersihan lingkungan maupun personal hygiene. Berdasarkan data yang didapatkan dari studi pendahuluan di pondok pesantren Nurul Jadid Wagir dari 35 remaja ditemukan 2 remaja yang mana pernah mengalami penyakit kulit, kondisi kulit bersisik, terdapat daki, terdapat panu, dan gatal-gatal. Sumber air pondok pesantren Nurul Jadid berasal dari sumur, serta pembuangan berakhir di selokan.



Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bermaksud menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Perilaku remaja pondok pesantren tentang personal hygiene kulit”. B. Rumusan Masalah Bagaimana perilaku remaja tentang personal hygiene?



BAB II A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan,



perhatian



perubahan, munculnya



berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap, maupun tindakannya ke arah pencapaian reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi. Manusia



perlu menjaga



kebersihan diri dan lingkungan agar



sehat, tidak



bau,



tidak menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat manusia memasuki masa remaja. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam rentang kehidupan individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Masa remaja (adolescence/puberty) dimulai pada usia 11 atau 13 sampai usia 21 tahun. Masa pre-adolescence pada wanita terjadi pada usia 11–13 tahun. Secara fisik pada masa ini terjadi perubahan organ seksual. Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja putri adalah menstruasi pertama, yang menuntut remaja putri mampu merawat organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan pribadi (personal hygiene). Hal ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijaga kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf, 2002). Untuk menghindari infeksi vagina, remaja putri perlu memiliki perilaku yang baik dalam kebersihan diri, khususnya kebersihan alat reproduksi, untuk itu pendidikan kesehatan manajemen hygiene menstruasi perlu diberikan kepada remaja-remaja putri supaya kebersihan diri bisa dijaga dengan baik. Guna menciptakan perilaku tersebut, perlu diberikan pendidikan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Jika pengetahuan meningkat, diharapkan timbul sikap positif dalam menjaga manajemen hygiene menstruasi, yang menjadi dasar terbentuknya perilaku menjaga personal hygiene



B. Pengertian Hygiene Hygiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik atau disebut juga dengan hygiene perorangan (personal hygiene). Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin. C. Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi merupakan siklus pada reproduksi wanita yang ditandai dengan pengeluaran sel telur setiap bulan secara alami, hal ini terjadi jika ovum tidak dibuahi kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan. D. Siklus Menstruasi Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan endokrin. Siklus ini merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi secara kompleks yang saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan ovarium untuk mempersiapkan uterus selama kehamilan. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi ovarium (fase golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium (fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi). Siklus menstruasi ovarium, yaitu : 1. Fase Folikuler Siklus diawali dengan terlepasnya endometrium 2. Fase Luteal LH akan merangsang ovulasi dari oosit matang Siklus menstruasi endometrium, yaitu : 1. Fase Menstruasi Adanya penurunan progesteron dan esterogen yang tajam akan menghilangkan rangsangan pada endometrium dan menyebabkan iskemi sehingga terjadi menstruasi. 2. Fase Proliferasi Pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 hingga ovulasi. 2. Fase Sekresi



Lamanya 14 kurang lebih 2 hari. Endometrium sekretorius menjadi matang dengan sempurna, endometrium menjadi kaya akan darah untuk memberikan nutrisi pada ovum yang sudah dibuahi. 3. Fase Iskemi Peluruhan sel telur karena tidak dibuahi. E. Gangguan Saat Menstruasi 1. Nyeri haid (dismenore) Dismenore atau kram usus uterus merupakan nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. 2. Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Adalah gabungan sari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama fase luteal siklus menstruasi dan akan menghilang setelah menstruasi dimulai. Gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi. 3. Amenore Adalah tidak terjadinya menstruasi. Dibagi menjadi amenore primer (tidak menstruasi sampai usia 17 tahun) dan amenore sekunder (tidak menstruasi selama 3 bulan bagi wanita yang sudah menstruasi sebelumnya). F. Pengertian Manajemen Hygiene Me nstruasi Hygiene menstruasi adalah komponen hygiene perorangan yang memegang peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya kebersihan alat reproduksinya saat mengalami menstruasi. Manajemen hygiene menstruasi adalah dasar pengelolaan saat menstruasi agar dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman seperti pergi ke sekolah, bekerja, dan lain-lain. G. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri Bagi Perempuan Saat Menstruas i Tujuan dan manfaat perawatan diri, yaitu : 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang 4. Mencegah penyakit 5. Menciptakan keindahan 6. Meningkatkan rasa percaya diri Jika remaja putri melakukan perilaku hygienis pada saat menstruasi maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri, bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis, dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat karena sudah memahami kebenarannya.



H. Manajemen Hygiene Menstruasi Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama menstruasi. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat. Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan remaja putri dalam menjaga kesehatan organ reproduksinya, yaitu : 1. Saat menstruasi wajib menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang keluar dari vagina. Bila menggunakan tampon dari kain, harus dibersihkan dan dipakai lagi setelah kering. 2. Syarat penggunaan pembalut yaitu pembalut yang berbahan lembut dan menyerap dengan baik, penggantian pembalut minimal dua kali sehari pada saat menstruasi minimal 3-4 jam dalam sehari dan jangan membiarkan pembalut lengket seharian, pembalut yang sudah dipakai dibersihkan dengan benar sampai bersih dengan mencucinya sampai tidak tersisa lagi darah dan kemudian buang ke tempat sampah. 3. Selalu mencatat siklus menstruasi mulai awal sampai akhir dan mengontrol kondisi tubuh saat menstruasi untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan. 4. Mengatur jadwal tidur. 5. Mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dan makanan kaya zat besi saat menstruasi. 6. Latihan ringan dan olahraga membantu mengatasi nyeri haid. 7. Rajin mengganti celana dalam 2-3 kali sehari. 8. Pembersihan vagina yaitu pembilasan dengan air bersih dari arah depan ke belakang dan baiknya menggunakan air mengalir, mencuci tangan terlebih dahulu saat pertama kali membasuh area vagina, dan pastikan kuku tidak panjang karena akan melukai vagina. 9. Menjaga organ reproduksi tidak lembab 10. Memakai celana dalam yang terbuat dari katun karena dapat menyerap keringat dan sebaiknya tidak terlalu ketat. 11. Mandi minimal 1 kali sehari dengan air bersih lebih baik lagi air hangat. 12. Membuang sampah pembalut secara teratur. Jangan sembarangan karena akan menyumbat saluran pembuangan. I. Dampak Jika Perempuan Tidak Merawat Diri Dengan Baik Saat Menstruasi Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijaga kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf, 2002). Sedangkan, apabila perilaku hygienis tersebut tidak dilakukan dan remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga penampilan dan kesehatan sewaktu menstruasi, mereka dapat terkena kanker rahim, keputihan, mengurangi aktivitas saat menstruasi karena malas, kurang percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar menstruasi yang beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis, dan lainnya.



Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku perawatan diri saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah terdapat 1,3 milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian 140.000 penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara. Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per tahunnya. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) yang muncul antara lain karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak hygienis pada saat menstruasi. Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera



membaik, virus ini bisa



memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan gejala-gejala sakit seperti itu. Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk. Oleh karena itu, pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-benar dapat menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada bagian vagina, karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan mikroorganisme yang berlebih sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi.



DAFTAR PUSTAKA http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/140100030/11_Bab_.pdf



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Hari/Tgl



: kamis 22 April



Waktu



: 40 menit



Pokok Bahasan



: Managemen Heigyne Menstruasi (MHM)



Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai managemen hygiene menstruasi



I.



Sasaran



: Anak/siswa SMP



Penyuluh



: Risfatur Rahman sutejo dan Rahmania



Tempat



: aula Sekolah



Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi, diharapkan siswi SMK KesehatanBanten dapat menerapkan teknik manajemen hygiene menstruasi dengan benar.



II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan tentang Managemen Hygiene Menstruasi, diharapkan siswi dapat : 1. Menjelaskan pengertian hygiene dan menstruasi 2. Menjelaskan siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi 3. Menjelaskan pengertian dari manajemen hygiene menstruasi 4. Menjelaskan tujuan, manfaat, dan pentingnya manajemen hygiene menstruasi bagi perempuan 5. Menjelaskan manajemen hygiene menstruasi yang diperlukan seorang perempuan saat menstruasi 6. Menerapkan teknik manajemen hygiene menstruasi saat menstruasi secara mandiri ataupun dibantu III. Garis-Garis Besar Materi 1. Pengertian hygiene dan menstruasi 2. Siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi 3. Pengertian manajemen hygiene menstruasi



4. Tujuan, manfaat, dan pentingnya manajemen hygiene menstruasi bagi perempuan 5. Manajemen hygiene menstruasi 6. Dampak jika perempuan tidak melakukan manajemen hygiene menstruasi IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab V. Media dan Alat Peraga 1. Leaflet 2. LCD 3. Alat peraga : air berwarna, pembalut, gelas, baskom, alas pembungkus VI. Proses Kegiatan Penyuluhan No. 1.



Proses



Kegiatan



Kegiatan Penyuluh



Pembukaan Memberikan leaflet



Peserta 



 Memberi salam pembuka dan perkenalan diri  Menjelaskan tujuan







 Kontrak waktu



Waktu



Menerima dan membaca leaflet Menjawab salam



5 menit







Mendengarkan







Memberi respon



2.



Penjelasan Menjelaskan pengertian hygiene dan menstruasi  Menjelaskan siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi  Menjelaskan pengertian manajemen hygiene menstruasi



Mendengarkan 20 dengan penuh perhatian



menit



 Menjelaskan tujuan, manfaat, dan pentingnya manajemen hygiene menstruasi bagi perempuan  Menjelaskan tentang dampak jika perempuan tidak melakukan manajemen hygiene menstruasi  Menjelaskan tentang manajemen hygiene menstruasi 4.



Penutup







Tanya jawab







Menyimpulkan hasil penyuluhan



 Memberikan salam penutup







Menanyakan hal yang belum jelas







Aktif bersama menyimpulkan







15 menit



Membalas salam



VII. Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan lisan. a. Apa pengertian menstruasi? b. Apa saja siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi? c. Apa pengertian dari manajemen hygiene menstruasi? d. Apa tujuan, manfaat, dan pentingnya manajemen hygiene menstruasi bagi perempuan? e. Bagaimana cara melakukan manajemen hygiene menstruasi? f. Apa dampak jika perempuan tidak melakukan manajemen hygiene menstruasi dengan baik saat menstruasi? 2. Observasi a. Respon/tingkah laku siswi saat diberi pertanyaan : apakah diam atau menjawab (benar atau kurang tepat). b. Siswi antusias atau tidak. c. Siswi mengajukan pertanyaan atau tidak.