MAKALAH Primary Care, Women Centered Care, Empowwering Dan Trustss [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



Tugas Mandiri Disusun Oleh : Ribca Siadari, S.ST PRODI SI PROFESI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN STIKES SENIOR MEDAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini Dan penyusun juga berterimakasih kepada Dosen mata kuliah di STIKES SENIOR MEDAN.



Makalah ini



telah disusun dengan semaksimal mungkin sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Primary Care, Women Centered Care, Empowwering dan Trustss. Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini banyak kekurangan bagi dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi makalah yang akan dibuat dimasa yang akan datang. Penyusun berharap semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya serta dapat menginspirasi pembacanya.



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i KATA PENGANTAR................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1 C. Tujuan.............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian.……………………………………………………………………………..2 B. Prinsip……………………………………………………………………………….....2 C. Tujuan….………………………………………………………………………………2 D. Sasaran…... ………………………………………………………………………….....2 E. Bentuk……………..……………………………………………………………………2 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................................................3 B. Saran.................................................................................................................................3 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................



iii



iii



BAB I PENDAHULUAN   1. Latar Belakang Perempuan adalah makhluk Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan Spiritual yang utuh dan unik, mempunyai



kebutuhan



dasar



yang



bermacam-macam



sesuai



dengan



tingkat



perkembangannya. Setiap perempuan merupakan pribadi yang mempunyai hak, kebutuhan serta harapan (Sofie, 2011). Perempuan mengambil tanggung jawab terhadap kesehatannya dan keluarganya melalui pendidikan dan konseling dalam dalam membuat keputusan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang siapa yang memberi asuhan dan dimana tempat pemberian asuhan. Sehingga perempuan perlu pemberdayaan dan pelayanan untuk memperoleh pendidikan dan informasi dalam menjalankan tugasnya (Hidayat, dkk, 2009). Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada masyarakat khususnya perempuan. Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan (Kurnia, 2009). Primary Care adalah aplikasi pelayanan dasar berbasis web (Web Base) di bagun untuk medukung bisnis proses pelayanan program BPJS kesehatan. Aplikasi ini digunakan sebagai alat bantu untuk menginput dan menagihkan pelayanan BPJS Kesehatan non kapitasi pada Faskes tingkat satu. Aplikasi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 dan terus diperbarui fungsi dan kegunaannya. Fungsi pada aplikasi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan akses data Puskesmas. 2. Rumusan Masalah



4



Beradasarkan permasalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah diatas, maka didapat rumusan masalah yaitu “Bagaimana menganalisis Penerimaan pengguna terhadap sistem Primary Care, Women Centered Care, Empowwering dan Trustss.



5



BAB II TINJAUAN TEORI 1. Partnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan



 Pengertian A. Partnership menurut terjemahan Google adalah “kemitraan, persekutuan, perseroan, perkongsian, kongsi, perekanan (Translate google, 2011). Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011). Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh  kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008). 2.



Primery Health Care A. Definisi Primery Health Care Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). B. Prinsip Primery Health Care (PHC) Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut : 1) Pemerataan upaya kesehatan



6



Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial. 2)  Penekanan pada upaya preventif Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit. 3) Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage). 4) Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan. Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah.Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim. 5) Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah daerah , organisasiorganisasi sukarela , dll). C. Tujuan Phc 7



Tujuan Umum Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. Tujuan Khusus : 1) Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani 2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani 3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani 4) Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. D. Fungsi Phc Fungsi-fungsi sebagai berikut : 1) Pemeliharaan Kesehatan 2) Pencegahan Penyakit 3) Diagnosis dan Pengobatan 4) Pelayanan Tindak lanjut 5) Pemberian Sertifikat 3. Woman Centred Care A. Pengertian Woman Centred Care Women Centered Care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada wanita. Dalam kebidanan terpusat pada ibu (wanita) adalah suatu konsep yang mencakup hal- hal yang lebih memfoluskan pada pada kebutuhan, harapan, dan aspirasi masing- masing wanita dengan memperhatikan lingkungan sosialnya dari pada kebutuhan institusi atau profesi terkait (Hidayat Asri,kk,2009). Women Centered Care adalah istilah yang digunakan untuk filosofi asuhan maternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya informed choice, kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan aksesibilitas. Dalam hal ini bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.



8



Women centered care adalah istilah yang di gunakan untuk pilosopi asuhan naternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya informed choice, kontinuitas perawatan,keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan aksesibilitas. Dalam hal ini bidan di fokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.   Di dalam women center care terdapat banyak hal yang harus di perhatikan oleh bidan. Yaitu tentang prinsip-prinsip dalam pemberian asuhan kebidanan yang terkait dengan wanita secara keseluruhan bentukbentuk women center care itu sendiri. Dan dapat mengetahui siapa saja yang harus di lakukan pendekatan secara keseluruhan terkait dengan women center care. Karena dalam women center care ini adalah ruang lingkup tanggung jawab dari bidan untuk memenuhi propesinya sebagai teman wanita B. Prinsip-prinsip Women Centered Care Prinsip-prinsip dasar Women Centered Care adalah: 1) Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan pelayanan kebidanan maternitas. 2) Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan perempuan. 3) Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan dalam hal : pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dll. 4) Memberikan penyuluhan dan pelayanan kebidanan kepada perempuan sehingga mereka mampu membentuk hubungan saling percaya antara sesama. 5) Bidan memberikan kontrol atas keputusan-keputusan dalam memberikan pelayanan kebidanan. C. Bentuk women centered care   Terpusat pada ibu memiliki sifat holistic (menyeluruh) dalam membahas kebutuhan dan ekspetasi, social, emosional, fisik, psikologis, spiritual, dan kebudayaan ibu. Bentukbentuk women Center Care di Indonesia merupakan progam untuk menurunkan angka kematian ibu yang merujuk pada progam sedunia yang didukung oleh WHO yaitu: 1) Safe Motherhood    2) The mother Friendly Movement Tahun 1996 yang diterjemahkan sebagai Gerakan Sayang Ibu (GSI) 9



3) Live Saving Skill 4) Komunikasi Interpersonal dan konseling 5) Asuhan



Persalinan



Dasar



(APD)



yang



kemudian



berkembang



menjadi



AsuhanPersalinan Normal (APN)  Tahun 2000 6) Making Pregnancy Safer (MPS) tahun 2000 7) IBI



mengeluarkan



standar



asuhan



kebidanan



dan



usulan



peningkatan



pendidikan  Kebidanan  dari D1, D3, D4, S1,S2 D. Sasaran Pelayanan Women Centered Care Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 1) Upaya promotif meliputi ; meningkatkan kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan media ataupun langsung kepada masyarakat. 2) Upaya preventif meliputi ; meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan sebagainya. 3) Upaya Kuratif meliputi ; meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan, melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab. 4) Upaya Rehabilitatif meliputi ; pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll). 4. Empowering Women Empowering woman adalah pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan adalah suatu  proses memberi kekuatan dan penguatan. Bidan melalui pendekatannya kepada perempuan akan meningkatkan energi dari dalam diri klien (Morten,2008).



10



 Empowering Women adalah suatu proses dalam  memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan energi dan sumber dari dalam diri klien. Indikatornya antara lain : penguatan/penegasan (affirmation), memvalidasi, menyakinkan kembali dan memberi dukungan (support).  Contoh dari pemberdayaan wanita salah satunya yaitu Ibu dan keluarga mempunyai kebijaksanaan dan seringkali tau kapan mereka akan melahirkan. Keyakinan dan kemampuan ibu untuk melahirkan dan merawat bayi bisa ditingkatkan atau dihilangkan oleh orang yang memberikan asuhan padanya dan oleh lingkungan dimana ia melahirkan. Jika kita bersikap negatif atau kritis, hal ini akan mempengaruhi si ibu. Hal ini juga dapat mempengaruhi lamanya waktu persalinan. Kita, sebagai bidan, harus membantu ibu yang melahirkan daripada untuk mencoba mengontrol persalinannya. Kita harus menghormati bahwa ibu adalah aktor utama dan penolong persalinan adalah aktor pembantu selama proses kelahiran. 5. Trustss Trust dalam kamus terjemahan Echols dan Hasan diartikan kepercayaaan atau percaya. Sementara Kamus Webster’s Third New Internasional Dictionary menjelaskan Trust is an implication of assured toward another which may rest on blended evidence of experience and more subjective grounds such as knowlewdge, affection, admiration, respect, or reverence (Gave, 1966: 1545). Intisari dari trust yang dikemukakan dalam kamus Webster’s Third New Internasional Dictionaryadalah implikasi dari sikap yakin terhadap orang/hal lain yang didasarkan pada bukti-bukti campuran/perpaduan berbagai pengalaman dan pada dasarnya lebih subjektif seperti pengetahuan, kasih sayang, kekaguman, rasa hormat, atau penghormatan. Dapat disimpulkan trusts dalam kebidanan adalah kepercayaan pasien dalam pelayanan kebidanan yang telah diberikan bidan baik iotu secara tindakan maupun psikolois.



11



BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan           Primary Care, Women center care, Empowwering, dan Trustss adalah istilah yang di gunakan untuk pilosopi asuhan naternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya informed choice, kontinuitas perawatan,keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan aksesibilitas. Dalam hal ini bidan di fokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.    Di dalam, Primary Care, Women center care, Empowwering, dan Trustss, terdapat banyak hal yang harus di perhatikan oleh bidan. Yaitu tentang prinsip-prinsip dalam pemberian asuhan kebidanan yang terkait dengan wanita secara keseluruhan bentuk-bentuk , Primary Care, Women center care, Empowwering, dan Trustss itu sendiri. Dan dapat mengetahui siapa saja yang harus di lakukan pendekatan secara keseluruhan terkait dengan , Primary Care, Women center care, Empowwering, dan Trustss. Karena dalam , Primary Care, Women center care, Empowwering, dan Trustss ini adalah ruang lingkup tanggung jawab dari bidan untuk memenuhi propesinya sebagai teman wanita B. Saran Selesainya



makalah



ini



tidak



terlepas



dari



banyaknya



kekurangan-kekurangan



pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu, pemikiran dan pengetahuan kami yang terbatas, oleh karena itu untuk kesempurnaan makalah ini kami sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua pembaca. Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan khususnya untuk kita dan umumnya untuk para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih. 12



DAFTAR PUSTAKA



-Setiawan. 2010, sekumpulan Naskah etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Medika -W., Nurul Eko. 2010 Eika Profesi dan Hukum Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama -Wahyuningsih, Heni Puji. 2005. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya -Zulvadi, Dudi. 2010. Etika & Manajemen Kebidanan. Yogyakarta: Cahaya Ilmu



–   Admin, 2011. Peranan Bidan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Internet:http://obstetriginekologi.com/artikel/latar+belakang+peranan+bidan+dalam+siste m+kesehatan+nasional.html [akses: 12 Desember 2011] http://translate.google.co.id/translate? hl=id&sl=en&u=http://maternalhealthtaskforce.org/library/doc_download/690-womancentred-care. –  Kurnia, Hesti, 2011. Patnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan, Internet :  http://celebrat2002.blogspot.com/2009/02/partnership-bidan-danperempuan-dalam.html [ akses 12 Desember 2011) –          Satria, 2008. Konsep dan Pengertian Pemberdayaan Masyarakat, internet: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2180843-konsep-danpengertian-pemberdayaan-masyarakat/#ixzz1bvKQZDlR [akses: 12 Desember 2011]



13