Makalah Prinsip Pengembangan Kurikulum (Kel5) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr. Karlimah, M.Pd Adi Prehanto, S.S., M.Pd



Kelompok 5: Aji Muhammad Nurfauzi



(1901841)



Putri Nurul Kamila



(1901740)



Trimeilina Miftahul J



(1900144)



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah seputar Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyusun makalah selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi pembaca.



Tasikmalaya, 7 Maret 2021



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3 2.1 Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum .............................................. 3 2.2 Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum .................................................. 3 2.3. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum………………………………... 4 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 9 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9 3.2 Saran.............................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Salah satu aspek keberhasilan dalam pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Dapat diketahui, bahwa Indonesia sampai saat ini telah melakukan beberapa kali pergantian kurikulum. Terjadinya pergantian kurikulum ini disebabkan karena prinsip dari pendidikan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman semakin pesat menuntut kurikulum untuk berkembang dan memperbaiki segala aspeknya agar dapat disesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung. Sejalan dengan hal tersebut, maka pengembangan kurikulum mampu diselaraskan pada kehidupan sehari hari. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di lembaga pendidikan sangat dimungkinkan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dari kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan ada banyak prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum (Fitroh, 2011). Penggunaan prinsip kurikulum pada hakikatnya didasarkan pada implikasi dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum. Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari hakikat kurikulum. Prinsip kurikulum dapat berupaya sebagai suatu dasar yang perlu diperhatikan dengan memiliki sifat mengatur dan mengarahkan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Hal ini disebabkan oleh terikatnya suatu kurikulum dengan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Melalui beberapa pertimbangan yang matang, maka prinsip pengembangan kurikulum dapat menyesuaikan dengan keadaan dan proses pemebelajaran. Dengan merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.



1



1.2



Rumusan Masalah



1.2.1 Bagaimana pengertian prinsip pengembangan kurikulum? 1.2.2 Dari mana sumber prinsip pengembangan kurikulum di dapat? 1.2.3 Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?



1.3



Tujuan Penulisan



1.3.1 Untuk mengetahui pengertian prinsip pengembangan kurikulum. 1.3.2 Untuk mengetahui dari mana sumber pengembangan kurikulum di dapat. 1.3.3 Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam KBBI, prinsip didefinisikan sebagai suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam berpikir, bertindak, dan sebagainya). Prinsip dapat dikatakan juga sebagai dasar atau asas dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam pelaksanaannya, prinsip adalah hal yang paling penting dan utama yang perlu diperhatikan sebelum beranjak pada tahap-tahap berikutnya. Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang komprehensif, yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum yaitu langkah terdepan dalam membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan rencana yang akan dipakai oleh guru dan siswa. Penerapan kurikulum atau yang biasa disebut implementasi kurikulum berupaya memindahkan perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum adalah tahap akhir pengembangan kurikulum untuk melihat sejauh mana hasil pembelajaran, tingkat pencapaian program yang direncanakan, dan hasil dari kurikulum tersebut. Pengembangan kurikulum bukan hanya melibatkan orang-orang yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan, tetapi juga melibatkan banyak individu, seperti politisi, wirausahawan, orang tua siswa, dan elemen masyarakat lainnya yang merasa tertarik dengan pendidikan. Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada intinya adalah aturan atau undang-undang yang akan menginspirasi kurikulum. (Mustofa Kamal, 2014). 2.2 Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam kajian tentang sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum, Peter F. Oliva mengemukakan bahwa pada prinsip pengembangan kurikulum paling tidak ada 4 (empat) sumber yang menjadi acuan sebuah pengembangan kurikulum yaitu data empiris (empirical data), data hasil penelitian (experimental data), kisah rakyat (folkfore curriculum) yang menyangkut tentang keyakinan masyarakat dan nilai3



nilai yang ada di dalamnya, serta pemahaman bersama atau pengertian umum yang ada dalam suatu masyarakat (common sense). Berdasarkan sumber-sumber pengembangan yang dikemukakan Oliva tersebut, dapat dikategorikan bahwa hanya ada 2 (dua) sumber yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum yaitu sumber ilmiah dan sumber non ilmiah. Sumber ilmiah didapat dari data-data dari kegiatan yang bersifat ilmiah seperti halnya penelitian, data-data empiris tentang kelemahan dan kekurangan kurikulum sebelumnya, informasi faktual dan sebagainya. Sedangkan sumber non ilmiah didapat dari hal-hal yang bersifat non ilmiah seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan sebagainya yang telah menjadi keyakinan umum oleh suatu masyarakat dan memiliki nilai-nilai tertentu di dalamnya. (Prasetyo & Hamami, 2020). 2.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Sukmadinata menyatakan prinsip pengembangan kurikulum yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu prinsip umum dan prinsip spesifik. Prinsip umum pengembangan kurikulum adalah relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, kepraktisan dan efektivitas. Prinsip-prinsip ini adalah lanskap yang kuat untuk mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guru, dan masyarakat. Prinsip khusus pengembangan kurikulum adalah berkaitan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang berkaitan dengan pemilihan konten pendidikan, prinsip yang berkaitan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip yang berkaitan dengan pemilihan media dan alat belajar, dan prinsip yang berkaitan dengan pemilihan kegiatan penilaian. (Shofiyah, 2018). Berikut adalah prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. 1.



Prinsip Relevansi Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa (relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat (relevansi sosiologis), Maka dalam membuat kurikulum harus memperhatikan kebutuhan lingkungan 4



masyarakat dan siswa di sekitarnya, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan datang. Dalm realitanya prinsip diatas memang harus betul betul di perhatikan karena akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah penting harus sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga mereka selaras dalam upaya membangun negara (Asmariani 2014, p. 60). 2.



Prinsip Fleksibilitas Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa, kurikulum harus memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi halhal



yang



solid,



menyesuaikan



tetapi



dalam



implementasinya



dimungkinkan



penyesuaian berdasarkan kondisi regional.



untuk



Waktu dan



kemampuan serta latar belakang anak. Kurikulum ini mempersiapkan anakanak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum tetap fleksibel di mana saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda, pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan. (Shofiyah, 2018). Kurikulum harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan program pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki kewenangan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang lingkungan mereka. (Mansur, 2016). 3.



Prinsip Kontinuitas Perkembangan



dan



proses



belajar



anak



berlangsung



secara



berkesinambungan, tidak terputus-putus. Oleh karena itu, pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara suatu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang dengan jenjang lainnya, juga antar jenjang pendidikan dengan pekerjaannya.(Asmariani, 2016). Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang berakibat jenuh atau membosankan baik yang mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik). Selain berhubungan dengan tingkat pendidikan, kurikulum juga diharuskan berhubungan dengan berbagai studi, agar antara satu studi dapat melengkapi studi lainnya. (Soetopo and Soemanto, 53–54). 5



4.



Prinsip Efesiensi Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam perencanaan pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Dewasa ini, dunia revolusi industri menawarkan berbagai macam perkembangan kurikulum yang dilahirkan oleh para ahli dari dunia barat. Salah satu pengembangan kurikulum yang dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan kecerdasan anak-anak generasi penerus bangsa untuk memilki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur. (Prasetyo & Hamami, 2020).



Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah program pembelajaran dapat diadakan satu bulan pada satu waktu dan memenuhi semua tujuan yang ditetapkan, itu bukan halangan. Sehingga siswa dapat mengimplementasikan program pembelajaran lain karena upaya itu diperlukan agar dalam pengembangan kurikulum dapat memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memadai. (Soetopo and Soemanto, 50–51). 5.



Prinsip Efektivitas Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa. Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam mengajar bahan ajar atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengembangkan kurikulum di masa depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain. Sedangkan pada aspek efektivitas belajar siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang terkait dengan metodologi pembelajaran sehingga apa yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan metode yang relevan dengan materi atau materi pembelajaran. Oleh karena itu ada upaya dalam upaya membuat kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang berlebihan, baik secara kualitas 6



maupun kuantitas. Dalam implementasinya dalam proses pembelajaran adalah bagaimana tujuan pengembangan kurikulum ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan oleh semua pihak, terutama efektivitas pembelajaran di kelas. (Shofiyah, 2018). Sedangkan untuk prinsip khusus terdiri dari : prinsip penentuan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, serta berkenaan dengan penilaian. Berikut adalah prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum. 1.



Prinsip penentuan tujuan pendidikan Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. Dalam perumusan tujuan pendidikan, didasarkan pada sumber-sumber, seperti; ketentuan dan kebijakan pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhan mereka, survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survei tentang kualitas sumber daya manusia, serta pengalaman negara lain dalam menghadapi masalah yang sama.



2.



Prinsip pemilihan isi pendidikan/kurikulum Dalam menentukan isi kurikulum, beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan dasar acuan ialah; diperlukan penjabaran tujuan pendidikan ke dalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis, maksudnya ketiga ranah belajar tersebut diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.



3.



Prinsip pemilihan proses belajar mengajar Dalam proses belajar mengajar, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini; kecocokan metode/teknik belajar mengajar untuk mengajarkan bahan pelajaran, variasi metode/teknik dalam proses belajar mengajar terhadap perbedaan individu siswa, serta keefektifan metode/teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong berkembangnya kemampuan baru.



4.



Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini; kegiatan 7



perencanaan dan inventaris terhadap alat/media apa saja yang tersedia, serta pengorganisasian alat dalam bahan pembelajaran, baik dalam bentuk modul atau buku paket. 5.



Prinsip berkenaan dengan penilaian Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses penilaian belajar, setidaknya mencakup tiga hal dasar yang harus diperhatikan, yakni; pertama, merencanakan alat penilaian. Hal yang harus diperhatikan dalam fase ini ialah penentuan karakteristik kelas dan usia, bentuk tes/ujian, dan banyaknya butir tes yang disusun. Kedua, menyusun alat penilaian. Langkah-langkahnya adalah dengan merumuskan tujuan pendidikan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, mendeskripsikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran, serta menuliskan butir-butir tes. Ketiga, mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu diperhatikan ialah norma penilaian yang digunakan dalam pengelolaan hasil tes serta penggunaan skor standard.



8



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Prinsip dapat dikatakan sebagai dasar atau asas dalam pelaksanaan kegiatan. Prinsip adalah hal yang paling penting dan utama yang perlu diperhatikan sebelum beranjak pada tahap-tahap berikutnya. Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang komprehensif, yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Prinsip pengembangan kurikulum memiliki 4 (empat) sumber yaitu data empiris (empirical data), data hasil penelitian (experimental data), kisah rakyat (folkfore curriculum) yang menyangkut tentang keyakinan masyarakat dan nilai-nilai yang ada di dalamnya, serta pemahaman bersama atau pengertian umum yang ada dalam suatu masyarakat (common sense). Prinsip umum dalam pengembangan kurikulum adalah prinsip relevansi, prinsip fleksibilitas, prinsip kontinuitas, prinsip efesiensi, prinsip efektivitas. Sedangkan prinsip khusus terdiri dari prinsip penentuan tujuan pendidikan, prinsip pemilihan isi pendidikan/kurikulum, prinsip pemilihan proses belajar mengajar, prinsip pemilihan media dan alat pengajaran, dan prinsip berkenaan dengan penilaian.



3.2



Saran Dalam pengembangan kurikulum diperlukan sebuah proses yang matang untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam mengembangkan kurikulum perlu memerhatiakn prinsip-prinsip umum yakni prinsip relevansi, prinsip fleksibilitas, prinsip kontinuitas, prinsip efesiensi, prinsip efektivitas dan perlu juga memerhatikan prinsip-prinsip khusus, seperti prinsip penentuan tujuan pendidikan, prinsip pemilihan isi pendidikan/kurikulum, prinsip pemilihan proses belajar mengajar, prinsip pemilihan media dan alat pengajaran, dan prinsip berkenaan dengan penilaian agar tujuan pengembangan kurikulum dapat terarah dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA Asmariani, A. (2016). Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam Perspektif Islam. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 2(2). https://doi.org/10.28944/afkar.v2i2.95 Mansur, R. (2016). PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL (Suatu Prinsip-prinsip Pengembangan). Jurnal Kependidikan Dan Keislaman FAI Unisma, 10(2), 1–8. Mustofa Kamal, “Model Pengembangan Kurikulum Dan Strategi Pembelajaran Berbasis Sosiologi Kritis, Kreativitas Dan Mentalitas,” Madaniyah 4, no. 2 (2014): 230–31. Prasetyo, A. R., & Hamami, T. (2020). Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum. Palapa, 8(1), 42–55. https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.692 Shofiyah, S. (2018). Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 122–130. https://doi.org/10.33650/edureligia.v2i2.464 Soetopo, Hendyat, and Wasty Soemanto. Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum: Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1986.