Makalah Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah



MEDIA PEMBELAJARAN PAI



Dosen Pengampu: Moh. Solihin, M.Pd.I



Disusun Oleh: Mohammad Ivani Rizky Saputra



(D01219035)



Muhammad Naufal Habibullah



(D01219038)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2021



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kata dan hal pertama yang patut kami ucapkan adalah kata syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan kami ilmu pengetahuan, kemampuan, kesehatan jasmani rohani, dan juga kesempatan kepada kami, hingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran” tanpa suatu kendala apapun. Shalawat serta salam selalu kami curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan segala macam ajaran kebaikan, yang selalu menjadi teladan dan juga pedoman bagi kami umat Islam, dalam menjalani kehidupan ini. Kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan. Namun, kami sangat berterima kasih kepada dosen kami, Moh. Solihin, M.Pd.I. yang telah berkenan dalam membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini, kami tujukan sebagai sarana penambah wawasan serta pengetahuan dalam memahami pembatalan hukuman pada jarimah bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Surabaya, 13 Oktober 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3 A. Prinsip Kelebihan dan Kekurangan Media ........................................................ 3 B. Prinsip Tidak Berlebihan.................................................................................... 5 C. Prinsip Mengaktifkan Pembelajar ...................................................................... 6 D. Prinsip Keterencanaan........................................................................................ 8 E. Prinsip Kebutuhan ............................................................................................ 10 F.



Prinsip Persiapan .............................................................................................. 11



BAB III KESIMPULAN ............................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaianpenyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru atau calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna. Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karena hal tersebut dapat menentukan kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Jadi, media pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak dan dipungkiri keberadaannya, karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa. Untuk lebih jelasnya, pada makalah kali ini akan dijelaskan mengenai prinsipprinsip penggunaan media pembelajaran.



1



B. Rumusan Masalah 1.



Bagaimana prinsip kelebihan dan kekurangan media?



2.



Bagaimana prinsip tidak berlebihan?



3.



Bagaimana prinsip mengaktifkan pembelajar?



4.



Bagaimana prinsip keterencanaan?



5.



Bagaimana prinsip kebutuhan?



6.



Bagaimana prinsip persiapan?



C. Tujuan 1.



Untuk mengetahui prinsip kelebihan dan kekurangan media?



2.



Untuk mengetahui prinsip tidak berlebihan?



3.



Untuk mengetahui prinsip mengaktifkan pembelajar?



4.



Untuk mengetahui prinsip keterencanaan?



5.



Untuk mengetahui prinsip kebutuhan?



6.



Untuk mengetahui prinsip persiapan



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Prinsip Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau penggunaan multimedia disebut dengan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penggunaan media ini dimaksudkan untuk membantu pendidik untuk menyampaikan materi dan juga membantu peserta didik untuk memahami materi yang dipelajari. Dengan menggunakan multimedia interaktif dapat memadukan media-media dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu pendidik untuk menyajikan pola yang interaktif. Selain itu materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik, mudah dipahami, tujuan materi yang sulit menjadi mudah, suasana belajar yang menegangkan menjadi menyenangkan. Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masingmasing. Menurut Munir, kelebihan menggunakan media dalam pembelajaran diantaranya:1 1.



Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktf.



2.



Pendidikan akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.



3.



Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi, gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.



4.



Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.



5.



Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional; dan



6.



1



Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.



Arif S. Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: Pustekom Dikbud, 1984), 6.



3



Dari penjelasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa media dalam pembelajaran memiliki kelebihan dalam pengembangannya salah satunya adalah pembelajaran yang inovatif dan dan interaktif demi menunjang proses pembelajaran yang efektif, kreatif, dan efisien. Selain itu juga kelebihan media dalam pembelajaran dapat menambah motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang berlangsung hingga didapat tujuan pembelajaran yang diinginkan. Selain memiliki kelebihan, media dalam pembelajaran juga memiliki kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Rima, kelemahan menggunakan media dalam pembelajaran diantaranya sebagai berikut: 1.



Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang komputer sebelum menggunakannya.



2.



Guru dituntut lebih kreatif untuk membuat suatu media.



3.



Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatiftas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.



4.



Bila menggunakan media maka akan menambah biaya. Berdasatkan kutipan di atas ditegaskan bahwa media dalam pembelajaran



memiliki kelemahan yang sangat menonjol yaitu pengembangan perangkat lunak yang relatif mahal, selain itu juga komputer hanya bisa digunakan dalam jumlah kelompok kecil, untuk penggunaan dalam jumlah kelompok yang lebih besar membutuhkan perangkat lain yaitu proyektor yang dapat menyampaikan pesan untuk kelompok besar. Dari penjelasan yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa media dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya. Diantara kelebihan yang dimiliki adalah sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. Sedangkan kelemahannya salah satunya adalah membutuhkan biaya pengadaan yang cukup tinggi, dan hanya bisa dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Hal itu disebabkan multimedia interaktif harus menggunakan tambahan perangkat lain yang mampu memproyeksikan di layar yang besar.



4



B. Prinsip Tidak Berlebihan Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. Dalam penggunan media juga harus secukupnya. Tidak boleh berlebihan. Berikut prinsip tidak berlebihan dalam media pembelajaran:2 1.



Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media pembelajaran harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.



2.



Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.



3.



Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual, dan belajar mandiri.



4.



Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.



5.



Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.



2



http://ulfadwiyuliawati.blogspot.com/2016/01/makalah-prinsip-prinsip-penggunaan.html diakses pada 13 Oktober 2021



5



6.



Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunakannya.



C. Prinsip Mengaktifkan Pembelajar Salah satu tugas seorang guru adalah membimbing, mengarahkan siswa untuk aktif belajar. Dengan demikian seorang guru perlu mengetahui bagaimana cara mengaktifkan siswa untuk belajar yaitu dengan cara menciptakan kondisi yang merangsang, menantang daya pikir dan cipta si belajar sehingga ia aktif dalam merespon pelajaran. Menurut para ahli psikologi belajar ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan siswa belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah:3 1.



Motivasi Motivasi adalah daya yang dimiliki seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Seorang guru perlu mengetahui apa yang menjadi pendorong siswanya dalam belajar atau melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan peran seorang guru yaitu sebagai motivator, agar senantiasa membangkitkan dan meningkatkan motivasi positif untuk belajar. Ada dua motivasi yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri anak disebut motivasi intrinsik dan motivasi dari luar diri si belajar (motivasi ekstrinsik). Motivasi dari dalam dapat dilakukan dengan menggairahkan perasaan ingin tahu anak, mencoba-coba, keinginan untuk berhasil. Motivasi dari luar dapat dilakukan dengan memberikan ganjaran melalui pemberian pujian, atau hukuman dll. Motivasi intrinsik senantiasa untuk ditumbuhkan dalam diri siswa.



2.



Latar dan konteks Agar pemahaman si belajar meningkat dan terarah, maka materi pelajaran yang diberikan harus saling berkait sesauai dengan konteknya. Untuk itu pada setiap pembelajaran guru perlu mengetahui terlebih dahulu tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman yang telah dimiliki siswa. Agar



3 Semiawan Conny, Pendekatan Ketrampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar (Jakarta: PT Gramedia, 1986), 54.



6



materi yang dipelajari siswa bermakna dan mempunyai kesan dalam kehidupannya maka pada setiap pembelajaran materi yang akan diajarakan harus dikaitkan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya. Dengan cara ini anak akan mudah menguasai pelajaran yang baru. 3.



Keterarahan atau Fokus Agar proses pembelajaran berjalan terarah, terfokus dan lancar, pada setiap akan mengajar perlu dibuat perencanaan yang matang. Perencanaan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai atau masalah apa yang akan dipecahkan dan bagimana cara memecahkannya. Misalnya akan mengajarkan tentang “manfaat udara dalam kehidupan manusia” maka fokus pengajaran adalah tentang Udara, meliputi: pengertian udara, dimana terdapat udara, manfaat udara bagi kehidupan manusia, hewan dll. Upayakan pembahasan tidak dimonopoli oleh guru, lakukan secara interaktif antara guru dan siswa. Mintalah pendapat siswa untuk menjawab hal tersebut menurut pengetahuan dan penghalamannya.



4.



Hubungan sosial atau sosialisasi Kerjasama guru dan siswa atau antara siswa dan keaktifan siswa dalam PBM sudah harus disiapkan pada saat membuat rencana pembelajaran. Siswa perlu dilatih untuk belajar bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas.



5.



Belajar sambil Bekerja Pada dasarnya anak-anak menyukai belajar sambil bekerja atau melakukan suatu kegiatan, karenanya dalam pbm dirancang dengan memberi kesempatan kepada anak untuk bekerja atau beraktifitas yang merangsang kemampuan otot dan berfikirnya. Semakin dewasa kadar bekerja anak akan berkurang dan kadar berfikirnya akan meningkatkan. Hal ini bukan berarti anak tidak memiliki kemampuan bekerja tetapi kemampuannya untuk berfikir kearah yang lebih tinggi akan meningkat. Sesuai dengan tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran.



6.



Perbedaan perorangan



7



Setiap siswa memiliki bakat, latar belakang kehidupan, kemampuan, tingkat pengetahuan, sikap dan kebiasaan yang berbeda. Dengan kata lain setiap individu memiliki keunikan diri. Dalam belajar guru perlu memperhitungkn keunikan atau perbedaan siswa agar pembelajaran berjalan lancar. Pemahaman tentang kondisi siswa mendorong guru untuk memperlakukan siswa secara berbeda dan bersikap lebih bijaksana dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam kelas. 7.



Prinsip Menemukan Dalam pembelajaran tidak semua materi yang akan diajarkan disampaikan kepada siswa. Pada dasarnya setiap anak telah memiliki pengetahuan awal dan potensi untuk menemukan sendiri pengetahuan tersebut. Berikan siswa konsep-konsep inti dan mintalah siswa untuk menemukan dan membuktikannya sendiri konsep-konsep lain yang terkait dengan cara memberi pertanyaan yang merangsang daya pikir, menumbuhkan rasa ingin tahu dan menemukannya sendiri. Proses belajar aktif dapat mengurangi rasa bosan anak dalam belajar.



8.



Memecahkan Masalah Untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri yang dihadapi dalam kehidupan siswa, maka kbm harus diarahkan pada pemecaham masalah.hal ini diperlukan untuk menumbuhkan kepekaan siswa pada masalah-masalah yang ada disekiratnya. Terlebih dahulu siswa dihadapkan pada masalah kemudian dilatih untuk memecahkan masalahnya dengan baik. Yang penting adalah siswa memahami apa yang dihadapinya dan diajarkan untuk bertanggungjawab untuk memecahkannya sendiri seuai kemampuan. Bila cara belajar untuk memecahkan masalah dilatihkan pada anak maka proses cara belajar siswa aktif akan berhasil.



D. Prinsip Keterencanaan Untuk mendapatkan kualiatas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka



8



diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajara yang baikdan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan. Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. 4 Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut: 1.



Sesuai dengan tujuan Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan. Tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau symbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.



2.



Praktis, luwes, dan bertahan Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana nemun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran mahal dan rumit. Simple dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.



3.



4



Mampu dan terampil menggunakan



Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Press, 2013), 74.



9



Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih. 4.



Keadaaan peserta didik Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik tidak akan membantu banyak dalam memahami materi pembelajaran.



5.



Ketersediaan Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat di gunakan jika tidak tersedia, menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru. Jangan sampai seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak tersedia di sekolahan. Jika guru tidak mampu membuat dan memproduksi media maka pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk menjelaskan materi pembelajaran.



E. Prinsip Kebutuhan Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian pembelajar dalam setiap kegiatan pembelajaran. Banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik



10



tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.5 Dalam kegiatan pembelajaran media mempunyai peran penting di dalamnya. Berbagai macam media pembelajaran saat ini tersedia dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Peranan media dalam proses pembelajaran diantaranya adalah media pembelajaran harus mampu menjadi alat perantara atau penyalur materi yang baik agar siswa atau peserta didik mampu menerima dan memahami



materi



pembelajaran



yang



dipelajari



menggunakan



media



pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, kesesuaian antara media pembelajaran yang dipilih dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dapat menjadi salah satu kunci utama keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran



F. Prinsip Persiapan Prinsip Persiapan (Pre-Training Principle) menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik dan mendalam dari pesan media pembelajaran ketika mereka tahu nama dan karakteristik dari konsep utama yang akan dipelajari. Nama-nama dan karakteristik konsep-konsep kunci ini biasanya dikenalkan terlebih dahulu sebelum sesi materi utama disajikan. Iwan Falahudin “Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran”, Jurnal Lingkar Widyaiswara, Vol. 1, No. 4, Oktober-Desember, 2014, 116. 5



11



Sebagai salah satu contoh penerapan prinsip persiapan dari multimedia pembelajaran seperti animasi yang dinarasikan menjelaskan bagaimana sistem pengereman mobil bekerja. Bagian persiapan dari multimedia pembelajaran adalah penyajian atau pelatihan tentang nama dan karakteristik bagian-bagian kunci, seperti animasi yang menceritakan tentang bagaimana sistem pengereman mobil bekerja didahului oleh bagian persiapan/pendahuluan yang menunjukkan lokasi piston di master silinder, rem tabung, silinder roda, dan sebagainya. Alasan teoritis dari prinsisp persiapan ini adalah dalam melihat animasi narasi cepat yang menjelaskan langkah-langkah dalam suatu proses, siswa harus secara mental membangun model sebab akibat dari sistem itu (yaitu, model cara kerja sistem) serta model komponen untuk setiap bagian kunci dalam sistem (yaitu, model kunci yang menyatakan bahwa setiap bagian tersebut berada). Persiapan/pendahuluan dapat membantu mengelola dua tuntutan ini dalam pemrosesan esensial dengan mendistribusikan beberapa pemrosesan ke bagian persiapan/pendahuluan yang disajikan sebelum materi utama. Prinsip persiapan ini mungkin tidak efektif pada beberapa kondisi misalnya: 1.



Prinsip persiapan tidak akan efektif untuk setiap materi terlebih bila hanya sekedar hafalan atau kurang terait dengan konsep kunci.



2.



Materi persiapan/pendahuluan yang sama sangat mungkin tidak sesuai untuk semua siswa. Kita perlu tahu apa yang sudah diketahui oleh siswa tentang materi utama agar prinsip persiapan/pendahuluan lebih efektif.



3.



Bila prinsip persiapan/pendahuluan juga tidak selalu sesuai dengan materi pembelajaran. Agar media pembelajaran lebih efektif kita bisa menerapkan prinsip-prinsip lain seperti prinsip segmentasi, dan prinsip modalitas.6



6



https://maglearning.id/2019/03/23/prinsip-persiapan-dalam-media-pembelajaran/ Diakses pada 23 Maret 2019



12



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menurut Munir, kelebihan menggunakan media dalam pembelajaran diantaranya: 1.



Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktf.



2.



Pendidikan akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.



3.



Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi, gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.



Selain memiliki kelebihan, media dalam pembelajaran juga memiliki kelemahan seperti: 1.



Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang komputer sebelum menggunakannya.



2.



Guru dituntut lebih kreatif untuk membuat suatu media.



3.



Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatiftas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.



4.



Bila menggunakan media maka akan menambah biaya.



Berikut prinsip tidak berlebihan dalam media pembelajaran: 1.



Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.



2.



Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.



3.



Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.



Menurut para ahli psikologi belajar ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan siswa belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1.



Motivasi



13



2.



Latar dan konteks



3.



Keterarahan atau Fokus



4.



Hubungan sosial atau sosialisasi



5.



Belajar sambil Bekerja



6.



Perbedaan perorangan



7.



Prinsip Menemukan



8.



Memecahkan Masalah



Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut: 1.



Sesuai dengan tujuan



2.



Praktis, luwes, dan bertahan



3.



Mampu dan terampil menggunakan



4.



Keadaaan peserta didik



5.



Ketersediaan



Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan Prinsip Persiapan (Pre-Training Principle) menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik dan mendalam dari pesan media pembelajaran ketika mereka tahu nama dan karakteristik dari konsep utama yang akan dipelajari. Nama-nama dan karakteristik konsep-konsep kunci ini biasanya dikenalkan terlebih dahulu sebelum sesi materi utama disajikan.



14



DAFTAR PUSTAKA



Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2013.



Conny, Semiawan. Pendekatan Ketrampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia, 1986. Falahudin, Iwan. “Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran”. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Vol. 1, No. 4, Oktober-Desember, 2014.



http://ulfadwiyuliawati.blogspot.com/2016/01/makalah-prinsip-prinsippenggunaan.html diakses pada 13 Oktober 2021.



https://maglearning.id/2019/03/23/prinsip-persiapan-dalam-media-pembelajaran/ Diakses pada 23 Maret 2019.



Sadiman, Arif S. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dikbud, 1984.



15