Makalah Prosedur Pengumpulan Data Dan Analisa Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan



Dosen Pengajar : Ns. Hermansyah., S. Kep., M. Kep Disusun oleh : Kelompok 1 1. Ade Bayu Saputra



(P0 5120316 001)



2. Al Adrian Dwi A



(P0 5120316 002)



3. Aurellia Firstania



(P0 5120316 003)



4.



Dahlia Habibah



(P0 5120316 004)



5.



Depi Susen Dewi



(P0 5120316 005)



6.



Dwi Sartika



(P0 5120316 006)



7. Widya Oktari



(P0 5120316 041)



8. Hepi Nopitaria



(P0 5120315 020)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2019/2020 1



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayat-Nya penulisan dan penyusunan makalah “Prosedur Pengumpulan Data dan Analisa Data” dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata ajar perkuliahan bidang mata kuliah Riset Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada: 1. Bapak Ns. Hermansyah., S. Kep., M. Kep selaku dosen mata kuliah “Riset Keperawatan” 2. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah bekerjasama untuk makalah ini. 3. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini. Dengan makalah ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembacanya. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan di banyak bagian, untuk itu penulis sangat berterimakasih bila ada pihak-pihak yang mengkoreksi dan memberikan kritik dan saran supaya penulis dapat memperbaikinya.



Bengkulu, September 2019 Penyusun,



Kelompok 1



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................................iii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 A.



Latar Belakang.......................................................................................................1



B.



Tujuan....................................................................................................................2



C.



Manfaat..................................................................................................................2



D.



Sistematika Penulisan.............................................................................................3



BAB II...............................................................................................................................4 TINJAUAN TEORI.........................................................................................................4 A.



Pengumpulan Data.................................................................................................4 1.



Data....................................................................................................................4



2.



Tujuan Pengumpulan Data.................................................................................6



3.



Sasaran Pengumpulan Data................................................................................6



4.



Metode Pengumpulan Data................................................................................7



5.



Perencanaan Pengumpulan Data.......................................................................10



6.



Proses Pengumpulan Data................................................................................11



7.



Analisis Data Evaluasi Efektivitas Pengumpulan Data.....................................14



B.



Pengolahan Data...................................................................................................16 1.



Pengertian Pengolahan Data.............................................................................16



2.



Pendekatan Pengolahan Data............................................................................16



3.



Tahap Persiapan Dalam Pengolahan Data........................................................16



C.



Analisa Data.........................................................................................................18 1.



Pengertian Analisa Data...................................................................................18



2.



Tahap Analisa Data...........................................................................................19



BAB III............................................................................................................................22 PENUTUP.......................................................................................................................22 A.



Kesimpulan...........................................................................................................22



B.



Saran.....................................................................................................................22



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan. Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi. Pengembangan organisasi tentu tidak bisa dilakukan dengan gegabah, perlu adanya rencana dan perhitungan yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan pengembangan organisasi. Semua analisa dan perhitungan yang matang itu dibutuhkan untuk memastikan proses pengembangan organisasi yang akan dilakukan tidak berdampak negatif bagi organisasi itu sendiri. Untuk itu, semua rencana pengembangan organisasi yang akan dilakukan memerlukan data yang valid serta analisisnya dilakukan dengan prinsip-prinsip ilmiah yang memadai. Data yang terkumpul diharapkan dapat merupakan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan. Proses penyusunan data dapat berbeda-beda tergantung



1



selera, pengalaman dan kreatifitas berfikir sehingga data yang terkumpul dapat mempengaruhi pemilihan alat analisis data. Dalam penelitian kualitatif tidak ada formula yang pasti untuk menganalisis data seperti formula yang dipakai dalam penelitian kuantitatif. Namun, pada dasarnya terdapat beberapa kesamaan langkah yang ditempuh untuk menganalisis dan interpretasi data. Proses analisis data diawali dengan menelaah seluruh data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen (pustaka). Langkah berikutnya reduksi data yang dilakukan dengan cara abstraksi. Abstraksi merupakan upaya membuat rangkuman dari segala data yang ada. Kemudian, menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Pengkategorian ini dilakukan dengan cara koding. Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan keabsahan data. Langkah terakhir, penafsiran data yang telah untuk diuji (verifikasi) untuk dijadikan teori substansif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.



B. Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hakekat dan pengertian riset kesehatan/keperawatan 2. Mahasiswa



mampu



memahami



dan



menjelaskan



manfaat



riset



kesehatan/keperawatan 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses berpikir ilmiah 4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan syarat melakukan riset keperawatan 5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan teori, praktik dan riset keperawatan C. Manfaat 1. Bagi Instansi akademik Sebagai bahan masukan bagi Poltekes Kemenkes Bengkulu untuk menambah referensi bermanfaat tentang pengertian riset keperawatan. 2.



Bagi Pembaca 2



Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang pengertian riset keperawatan. 3.



Bagi Penulis Dapat menembangkan pengetahuan, ilmu dan teori yang dimiliki penulis tentang pengertian riset keperawatan.



D. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun terdiri dari 3 BAB yaitu : 1. BAB I Pendahuluan : Latar belakang, tujuan penulisan, manfaat, sistematika penulisan. 2. BAB II Tinjauan Teori : Penegertian dan hakekat, manfaat riset, dll 3. BAB III Penutup : Kesimpulan dan saran



3



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Pengumpulan Data 1. Data a) Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. b) Jenis-Jenis Data  Menurut Cara Memperolehnya 1). Data Primer Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. 2). Data Skunder Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.  Menurut Sumbernya 1). Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.



2). Data Eksternal 4



Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi



pelanggan,



persebaran



penduduk,



dan



lain



sebagainya.  Menurut Sifatnya 1). Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka, misalnya hasil interview mengenai pendapat pegawai tentang gaya kepemimpinan atasanya. 2). Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka, misalnya data hasil penjualan, data kinerja pegawai atau laporan keuangan perusahaan.  Menurut Waktu Pengumpulannya 1). Cross Section Cross section atau insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. 2). Data Berkala Data berkala atau time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu



perkembangan



atau



kecenderungankeadaan



atau



peristiwa atau kegiatan. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.



2. Tujuan Pengumpulan Data Secara umum tujuan pengumpulan data adalah: 5



– Membantu dalam setiap pengambilan keputusan yang lebih baik – Membantu melihat kemajuan dari kegiatan tertentu. Pengumpulan data merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang akan membeli sebuah pesawat televisi baru di sebuah toko. Ada dua jenis data yang dibutuhkan yaitu, harga pesawat televisi dan jumlah uang yang tersedia. Bahkan jika orang tersebut hati-hati tentu akan mengumpulkan data lain seperti, harga pesawat sejenis di toko lain bahkan mungkin harga barang lain yang diperlukan yang mungkin lebih penting manfaatnya dari pesawat TV. Jadi, orang tersebut punya data-data untuk membantu dalam pengambilan keputusannya. Tujuan pengumpulan data dalam audit kinerja adalah untuk memperoleh bukti audit untuk mendukung temuan audit. Dalam proses pengumpulan dan pengolahan data pada audit kinerja dibedakan antara: bukti audit, bukti, informasi dan data. Istilahistilah tersebut memiliki pengertian sebagai berikut: a) Data adalah kumpulan bahan keterangan yang dapat berwujud angka dan tidak berwujud angka. b) Informasi adalah data yang sudah diolah. c) Bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi terukur yang diauditnya memang sesuai dengan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan. d) Bukti audit adalah bukti-bukti yang dikumpulkan auditor selama audit berlangsung untuk mendukung simpulan audit. 3. Sasaran Pengumpulan Data Untuk menyusun suatu perencanaan perubahan perlu dilakukan suatu diagnosis organisasi. Diagnosis organisasi dapat dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun dengan bantuan pihak luar. Pengumpulan data untuk diagnosis organisasi dengan memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka dapat dipandang melalui 3 tingkatan, yaitu:



6



a. Organisasi secara keseluruhan adalah cara memandang organisasi secara



keseluruhan,



termasuk



bentuk



perusahaan,



struktur,



mekanisme, sumber-sumber yang digunakan organisasi. b. Kelompok kerja (unit, bagian) adalah kelompok-kelompok kerja yang ada pada organisasi, berikut struktur interaksi yang terjadi antaranggota kelompok. c. Individu adalah pribadi-pribadi dalam organisasi, termasuk di sini adalah kewajiban individu dalam organisasi. 4. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka atau tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara: a. Wawancara Menurut



Prabowo



(1996)



wawancara



adalah



metode



pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut



Patton



dalam



proses



wawancara



dengan



menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-



7



isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman



wawancara



digunakan



untuk



mengingatkan



interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998). b. Observasi Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga



dapat



memberikan



data



tambahan



terhadap



hasil



wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.  Macam-Macam Observasi 1). Observasi Partisipatif



8



Peneliti



mengamati



apa



yang



dikerjakan



orang,



mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti 2). Observasi Terus Terang atau Tersamar Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. 3). Observasi tak Berstruktur Dilakukan



dengan



tidak



Berstruktur



karena



fokus



penelitian belum jelas. c. Angket Atau Kuisioner (Questionnaire) Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden



untuk



menyatakan



pandangannya



terhadap



suatu



persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.  Macam-Macam Kuisioner 1). Kuisioner Tertutup Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.



9



2). Kuisioner Terbuka Dimana



tidak



terdapat



pilihan



jawaban



sehingga



responden haru memformulasikan jawabannya sendiri. 3). Kuisioner Kombinasi Terbuka dan Tertutup Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. 4). Kuisioner Semi Terbuka 5). Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.



5. Perencanaan Pengumpulan Data Perencanaan kegiatan pengumpulan data serta aspek-aspek yang terdapat di dalamnya perlu dipahami secara baik. Setiap pengumpulan bukti haruslah direncanakan menurut tujuannya secara beraturan. Namun, dalam kenyataannya tidak dapat dihindarkan adanya tumpang tindih dan saling



terkaitnya



diantara



tahap-tahap



kegiatan.



Adanya



saling



ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, menuntut kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara bersamaan. Perencanaan atas bagaimana mengumpulkan data harus dilakukan berdasarkan "APA" yang dilakukan, "BAGAIMANA" cara melakukannya, "SIAPA" yang akan melaksanakan setiap aspek pekerjaan, "KAPAN" kegiatan dilakukan, dan "DI MANA" akan dilakukan. Dengan kata lain, pengumpulan bukti audit mencakup langkahlangkah berikut: 1). Menentukan tujuan kegiatan yang terdiri dari kegiatan (APA): a. Tujuan pengumpulan data b. Ruang lingkup pengumpulan data c. Buat narasi dan tabel yang merupakan simpulan perencanaan kegiatan. d. Pada Kegiatan Audit Kinerja, tahap-tahap perencanaan di atas ditetapkan dalam program kerja audit.



10



2). Melaksanakan pengumpulan bukti sesuai prosedur audit yang telah ditetapkan. 3). Menganalisa bukti-bukti yang dikumpulkan dan membandingkan dengan informasi lain yang ada (BAGAIMANA). 4). Memutuskan apakah masih perlu untuk mengumpulkan bukti-bukti lebih banyak lagi, apakah bukti-bukti telah cukup dan memadai untuk mengukur kinerja (KAPAN DAN DIMANA). 6. Proses Pengumpulan Data Dalam audit kinerja yang meliputi beberapa tahap mulai dari tahap



memahami



informasi



kinerja



klien,



perencanaan,



survai



pendahuluan, tahap pekerjaan lapangan, laporan audit, dan tindak lanjut. Di semua tahap itu diperlukan data-data pendukung yang perlu dikumpulkan



dari



berbagai



sumber



untuk



dianalisa.



Untuk



mempermudah pengumpulan data auditor perlu memahami sumber data itu berasal. 1). Sumber Data Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data pada dasarnya terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini/persepsi orang secara individual dan kelompok serta hasil observasi terhadap suatu benda atau kegiatan. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu: a. metode survai dan b. metode observasi. Data Sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat oleh orang lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan yang disimpan (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.



11



Metode yang umum digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah melalui reviu dokumen ataupun penelitian arsip. Data sekunder bisa berupa data internal maupun eksternal perusahaan. Data yang bersumber dari internal dapat berupa ketentuan, kebijakan, data yang dihasilkan oleh sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan. Data dari hasil sistem informasi adalah data yang telah tersedia dalam bentuk dokumen seperti dalam bentuk dokumen seperti laporan keuangan tahunan/triwulan/bulanan, RKAP, RJPP, kebijakan direksi dan Iain-Iain. Data dari sumber eksternal berupa dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksternal dan hasil kuesioner/wawancara yang diajukan oleh auditor kepada pihak eksternal perusahaan. Disamping sumber data, jenis data juga dipertimbangkan dalam penentuan metode pengumpulan data. 2). Jenis data Dari jenisnya, data yang menjadi bukti audit dapat dibedakan menjadi bukti fisik, dokumenter, dan kesaksian (testimonial). a. Bukti fisik adalah bukti yang berasal dari data yang berupa objek atau benda-benda fisik, yaitu: 1). Bukti-bukti audit yang berupa foto yang dibuat oleh auditor dianggap sebagai bukti audit yang lebih meyakinkan daripada penjelasan tertulis. 2). Apabila pengamatan terhadap kondisi-kondisi fisik akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan audit, maka bukti-bukti audit harus bisa dikonfirmasikan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan oleh dua orang auditor, dan apabila mungkin didampingi oleh wakil dari auditan. 3). Pembicaraan melalui telepon yang direkam dengan persetujuan pembicara dapat dimasukkan ke dalam kelompok bukti fisik. b. Bukti dokumen adalah bukti yang berasal dari data yang memuat apa, kapan, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian, yaitu: 1). Bukti-bukti audit berupa dokumen, baik dalam bentuk foto maupun elektronik yang dibuat oleh auditan adalah bentuk



12



bukti-bukti audit yang paling umum. Bukti-bukti audit, dapat berasal dari dalam atau luar auditan. 2). Bukti audit berupa dokumen yang berasal dari luar, bisa berupa surat atau memorandum yang diterima oleh entitas, seperti faktur-faktur, kontrak-kontrak, laporan-laporan audit dan laporan-laporan lainnya yang berasal dari pihak ketiga. 3). Bukti-bukti audit berupa dokumen yang berasal dari dalam, dapat berupa catatan-catatan akuntansi, salinan surat-surat keluar, uraian kerja {Job descriptions), rencana-rencana kerja, anggaran,



laporan



audit



oleh



Satuan Auditor



Intern,



kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang ada, dan sebagainya. c. Bukti Subjek atau Testimonial adalah bukti yang datanya berupa opini, sikap, pengalaman, dari seseorang ataupun kelompok yang menjadi subjek. Bukti Subjek bisa diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang biasanya sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau interviu. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa berasal dari pegawai auditan, para ahli, konsultan dan pihak-pihak lain yang dihubungi untuk memberikan bukti-bukti audit tersebut. Konfirmasi terhadap buktibukti kesaksian sangat diperlukan, antara lain dengan: 1). menentukan pernyataan tertulis dari orang yang diwawancarai. 2). menilai bukti audit yang sama oleh sumber-sumber atau orangorang yang berbeda. 3). melakukan cek ulang terhadap catatan-catatan yang ada.



13



7. Analisis Data Evaluasi Efektivitas Pengumpulan Data Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya



yang



mahal,



terdapat



masalah



dengan



penelitian,



ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu. Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan di mana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain



14



penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian. Tujuan evaluasi program adalah berupanya mencari rekomendasi. Rekomendasi ini didapatkan dari hasil telaah analisis data yang didapatkan dari lapangan. Dalam proses analisis, kita melakukan beberapa perlakuan atas data yang didapat, perlakuan ini disebut pengolahan. Pengolahan data merupakan factor yang sangat menentukan kualitas hasil olahannya. Mengolah data adalah suatu proses mengubah wujud data yang diperoleh, biasanya masih termuat didalam instrument atau catatan-catatan yang dibuat peneliti (evaluator), menjadi sebuah sajian data yang dapat disimpulkan dan dimaknai. Analisis data kualitatif dan kuantitatif merupakan topic yang biasa dilakukan dalam metode penelitian lanjut dan evaluasi. Ada beberapa hal yang mendasar yang perlu dipertimbangkan evaluator/peneliti yang bisa membantu dalam memaknai setumpuk data, yaitu sebagai berikut. Ketika menganalisis data (apakah dari tes, kuesioner, wawancara atau lainnya), selalu harus diawali dengan meninjau ulang tujuan evaluasi. Ini akan memudahkan kita dalam menyusun data dan memfokuskan



analisis.



Miasalnya,



bila



kita



bertujuan



untuk



meningkatkan program dengan cara mengenali kekuatan dan kelemahan program yang seadang dievaluasi maka kita bisa menyusun data dalam kekuatan program, kelemahan, dan saran untuk meningkatkan kualitas program. Jika kita menghendaki pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana program berjalan, kita bisa menyusun data dalam susunan kronologis apa yang dilakukan klien kita yang dievaluasi. Jika kita ingin melakukan evaluasi dampak program, kita menggolongkan data berdasar pada indicator setiap dampak.



15



B. Pengolahan Data 1. Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk



yang



lebih



mudah



dibaca



dan



diinterpretasikan



untuk



mendapatkan simpulan hasil evaluasi 2. Pendekatan Pengolahan Data Pendekatan yang dilakukan dalam pengolahan data dalam modul ini adalah pendekatan kuantitatif terutama untuk data yang diperoleh dari hasil survai. Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan statistik tergantung pada tujuannya. Bila tujuan analisis hanya bersifat eksploratif dan deskriptif, maka teknik statistiknya pun cukup dengan statistik deskriptif. Sedangkan bila tujuan analisis adalah untuk melihat hubungan dan atau perbedaan antar variabel, atau membuat prediksi, maka teknik statistik yang dibutuhkan adalah statistik inferensial. Dikaitkan dengan tahapan dalam audit kinerja sektor publik maka teknik statistik yang sesuai adalah statistik deskriptif, yaitu menentukan tingkat keandalan pengendaiian manajemen khususnya soft control, indeks kepuasan pegawai dan indeks kepuasan pelanggan. 3. Tahap Persiapan Dalam Pengolahan Data Secara garis besar pengolahan atau analisis data dilakukan setelah seluruh data yang diperlukan telah terkumpul. Sebelum dilakukan analisis perlu dilakukan persiapan data untuk memudahkan proses analisis data dan interpretasi hasilnya, yaitu: pengeditan, pemberian kode dan pemrosesan data. 1). Pengeditan (Editing) Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik. Data yang diperoleh dari hasil survai atau observasi perlu diedit dari 16



kemungkinan kekeliruan dalam proses pencatatan yang dilakukan oleh pengumpul data, serta dari pengisian kuesioner yang tidak lengkap atau tidak konsisten. Tujuan pengeditan data adalah untuk menjamin kelengkapan, konsistensi dan kesiapan data dalam proses analisis. Proses pengeditan dapat dilakukan di lapangan (field editing) sesaat setelah melakukan pengecekan terhadap isian kuesioner. Pengeditan dapat juga dilakukan di tempat pemrosesan data (in house editing) setelah beberapa atau semua data terkumpul, misalnya karena field editing sulit dilakukan. Prosedur pengeditan akan memudahkan proses pemberian kode dan data entry. 2). Pemberian Kode (Coding) Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data ke dalam skor numerik. Proses pemberian kode (coding) ini diperlukan terutama untuk data yang dapat diklasifikasikan, misal: jawaban dari tipe pertanyaan tertutup (close-ended questions) yang tidak memberikan alternatif kepada responden selain pilihan jawaban yang tersedia. Pemberian kode pada jawaban dari tipe pertanyaan terbuka (open-ended questions) relatif lebih sulit karena memerlukan judgement dalam menginterpretasikan jawaban responden. Tujuan pemberian kode pada tipe pertanyaan terbuka adalah untuk mengurangi variasi jawaban responden menjadi beberapa kategori umum sehingga dapat diberi skor numerik. Teknis pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau setelah pengisian kuesioner. Proses pemberian kode akan memudahkan dan meningkatkan efisiensi proses data entry ke dalam komputer. 3). Pemrosesan Data (Data Processing) Setelah kedua tahap di atas dilaksanakan, maka data siap untuk diolah atau dianalisis. Analisis yang sesuai dengan tahapan audit kinerja sektor publik adalah analisis statistik deskriptif. Berikut akan dibahas secara rinci teknik analisis tersebut.



17



a. Definisi Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan proses transformasi data dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain berupa: frekuensi, tendensi sentral (rata-rata, median, modus), dan dispersi (deviasi standar dan varian). b. Tujuan Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk melihat data secara apa adanya untuk memperoleh gambaran umum mengenai variabel-variabel yang diukur pada sampel. c.



Jenis-jenis Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif yang umum dilakukan diantaranya adalah: 1). Analisis potret data (frekuensi dan persentase). 2). Analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata, median, dan modus). 3). Analisis sebaran data (range/kisaran dan simpangan baku atau varian).



C. Analisa Data 1. Pengertian Analisa Data LeCompte



and



Schensul



(dalam



Kawulich,



2013:1)



mendefinisikan analisis sebagai proses peneliti menggunakan dan mengurangi



serta



memilah



data



menjadi



sebuah



cerita



dan



mengintepretasikannya. Analisis data adalah sebuah proses mengurangi sejumlah data yang terkumpul untuk kemudian memahaminya. Menurut Bogdan dan Biglen dalam Moleong (1999), Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang datapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa 18



yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Demikian juga yang diungkapkan oleh Matthew B. Miles dan Michael Haberman dalam Mappiare (2009) bahwa terdapat 3 langkah analisis yang meliputi reduksi data (data reduction), pemaparan data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion



drawing).



pendeskripsian



Sumber lain



(describing),



menyebutkan



pengkategorian



3



aktivitas:



(classifying),



dan



penghubung-hubungan makna (connecting), dilakukan sampai berhasil dijawab seluruh permasalahan yang diteliti Dey (dalam Mappiare, 2009:119). Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik data yang melalui pengakuan subyek pelakukanya. Peneliti dihadapkan



kepada



berbagai



objek



penelitian



yang



semuanya



menghasilkan data yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari obyek penelitian memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga menjadi pemahaman umum.



2. Tahap Analisa Data Analisis kualitatif berakar pada pendekatan fenomenologi yang sebenarnya lebih banyak mengkritik pendekatan positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam-putih dan terlalu taat asas. Alasannya bahwa analisis fenomenologi lebih tepat digunakan untuk mengurai persoalan subjek manusia yang umumnya tidak taat asas, berubah ubah, memiliki subjektivitas individual, memiliki emosi, dan sebagainnya. Dengan demikian maka analisis-analisis kualitatif cenderung menggunakan pendekatan logika induktif, di mana silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus atau data di lapangan dan bermuara pada kesimpulan-kesimpulan umum. Dengan demikian, seperti yang dikatakan Bungin, (2007:147), pendekatan ini menggunakan logika berpikir menyerupai piramida duduk, seperti di bawah ini.



19



Fakta/Data/ Informasi



Kesimpulan



Teori/ Dalil/ Hukum



Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari data dalam arti dan frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial yang berlangsung makna dari fakta-fakta yang tampak dipermukaan itu. Dengan demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan bukan sekadar untuk menjelaskan fakta tersebut.



Model tahapan analisis induktif



adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identifikasi, revisi-revisi, dan pengecekan ulang terhadap data yang ada. 2. Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh 3. Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi 4. Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi 5. Menarik kesimpulan-kesimpulan umum 6. Membangun atau menjelaskan teori Moleong dalam Bungin Burhan (2007:151) mengutip beberapa pendapat mengenai strategi umum analisis kualitatif sebagai berikut : 1. Bogdan& Biklen. (1982) mengatakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan: a. Bekerja dengan data b. Mengorganisasikan data: c. Memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola



20



d. Menyintesiskannya e. Mencari dan menemukan pola f. Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari sg. Memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain 2. Seiddel (1998)



mengatakan analisis dara kualitatif prosesnya



beralan sebagai berikut a. Mencatat yang menghasilkan cataran lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya teuap dapat ditelusuri b. Mengumpulkan, memilahmilah,mengklasifikasikan,menyintesisk an, memmbuat ikhtisar, dan membuat indeksnya c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan: dan d. Membuat temuan-temuan umum. 3. Janice McDrury(Collaborative Group Analysis o Dara, 1999) mengatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut. a. Membaca mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasanyang ada dalam data; b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tematema yang berasal dari data; c. Menuliskan'model yang ditemukan; d. Koding yang telah dilakukan. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tahapan penelitian kualitatif merupakan



tahapan



analisis



kualitatif



juga,



maka



dengan



demikian, tahapan-tahapan analisis itu adalah yang peneliti laksanakan pada setiap tahapan-tahapan penelitiannya juga. Jadi, model langkah analisis data kualitatif bukanlah teknik analisis data kualitatif melainkan sebuah strategi data yang melekat pada setiap tahapan langkah penelitian, sedangkan metode teknik analisis kualitatif adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (beberapa alat untuk pengumpulan data saja) dan sekaligus juga alat analisis data.



21



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pengembangan organisasi tentu tidak bisa dilakukan dengan gegabah, perlu adanya rencana dan perhitungan yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan pengembangan organisasi. Untuk itu, semua rencana pengembangan organisasi yang akan dilakukan memerlukan data yang valid serta analisisnya dilakukan dengan prinsip-prinsip ilmiah yang memadai.Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data dapat digolongkan menurut ; Cara mendapatkanya ; Sumber datanya ; Sifat datanya ; dan Waktu pengambilan datanya. Untuk memperoleh data ada metode yang dapat digunakan yaitu ; Wawancara ; Observasi ; dan Kuisioner. Data yang sudah diperoleh belum bisa langsung digunakan, untuk mempermudah pemahaman dari data yang didapat, maka diperlukan proses tabulasi data. B. Saran Setelah pembuatan makalah ini diharapkan agar pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan apa yang telah dibahas. Untuk meningkatkan pengetahuan, mahasiswa dapat membaca atau mencari pengetahuan lebih banyak lagi dari sumber lain terkait dengan materi ini. Apabila dalam makalah ini pembaca menemukan kesalahan atau kekurangan diharapkan untuk memberikan saran atau masukan guna untuk perbaikan makalah yang selanjutnya.



22



DAFTAR PUSTAKA



Bogdan C, Robert dan Sari Biklen K. 1998. Qualitative Research in Education, an Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon. Bungin, M. Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Bandung:



Alfabeta.



Sukardi.



2011.



Metodologi



penelitian



Pendidikan:



Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sya‟ban, Ali. 2005. Teknik Analisa Data Penelitian Aplikasi Program SPSS dan Teknik Menghitungnya. Jakarta: UHAMKA. Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. Kawulich, BB. 2013. Qualitative Data Analysis Techniques. Department of Educational Leadership and Professional Studies. University of West Georgia: USA Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 103 Mappiare, AT. 2009. Dasar-dasar Metodologi Riset Kualitatif Untuk Ilmu Sosial dan Profesi. Jenggala Pustaka Utama: Malang Milles & Huberman. (1992) Analisis Data Kualitatif (tentang metode-metode baru), Jakarta: UI-Press.



23