Makalah Proses Penuaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERUBAHAN PADA PROSES PENUAAN MAKALAH diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Biomedik 3 Disusun Oleh



IKKA SAFITRI



PROGRAM STUDI S1 NON REGULER KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT 2019



KATA PENGANTAR



Bismillahirrohmaanirrohim, Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayahnya, akhirnya saya bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul “PERUBAHAN PADA PROSES PENUAAN”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan untuk junjungan yang memiliki Syafa’at Al-Uzhma Habibana Wa Nabiyana Muhammad SAW. Juga kepada keluaraga-Nya, sahabat-Nya, dan semoga sampai kepada kita selaku umat-Nya. Adapun yang menjadi tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat dalam mata kuliah biomedik 3. Tersusunnya makalah ini saya mengharapkan manfaat, khususnya bagi saya umumnya bagi mereka yang memerlukan. Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan saya sebagai manusia, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa selama menyusun makalah ini banyak sekali rintangan dan hambatan yang menghadang, namun semua itu dapat teratasi berkat do’a dan bantuan dari semua pihak.



Bandung, 20 September 2019



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4 A.



LATAR BELAKANG........................................................................................4



B.



RUMUSAN MASALAH...................................................................................5



C.



TUJUAN............................................................................................................5



D.



MANFAAT PENULISAN..................................................................................5



BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................6 A.



Pengertian proses menua....................................................................................6



B.



Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia……………....….…....7



C.



Teori menua.....................................................................................................13



BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................18 A.



SIMPULAN.....................................................................................................18



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19



BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Proses penuaan berlangsung sejak pembuahan sampai kematian, tandatanda munculnya penuaan bisa terlihat sejak usia 30 tahun.Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa terjadi penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami enuaan, tetapi penuaan pada setiap individu akan berbeda tergantung faktor herediter, stresor lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang lain. Walaupun tidak ada satu teori yang dapat menjelaskan peristiwa fisik, psikologis, dan peristiwa sosial yang kompleks yang terjadi dari waktu ke waktu, suatu pemahaman dari penelitian dan teori-teori yang dihasilkan sangat penting bagi perawat untuk membantu orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan psikis yang sempurna. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Di Indonesia, lanjut usia dimulai sejak usia 60 tahun sesuai dengan yang tertera pada Undang-Undang no: 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Walaupun ada beberapa perbedaan dalam batasan umur ada yang menyatakan bahwa usia di atas 55 tahun adalah memasuki usia tua terutama di Indonesia pada usia tersebut seseorang untuk pegawai negeri sipil adalah merupakan masa pensiun. Di Indonesia selama dalam 37 tahun meningkat menjadi 6 kalinya. Cepatnya pertumbuhan usia lanjut berdampak pada meningkatkan proporsi penduduk di kelompok tersebut dengan demikian meningkatkan biaya perawatan kesehatan, apabila jumlah usia lanjut tersebut tidak ditangani dengan baik.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, rumusan masalah dalam makalah rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. a) Apa itu proses penuaan? b) Bagaimana proses penuaan secara fisik dalam berbagai sistem? c) Bagaimana proses penuaan secara mental dan psikologis ? d) Apa saja teori-teori tentang penuaan ? C. Tujuan Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan rumusan masalah, maka tujuan dalam pembuatan makalah sebagai berikut. a) Menjelaskan proses penuaan b) Menjelaskan proses penuaan sesuai dengan sistem



D. Manfaat a) Manfaat bagi ilmu pengetahuan Manfaat untuk ilmu pengetahuan adalah memberikan informasi tentang proses penuaan b) Manfaat bagi pelayanan kesehatan Manfaat untuk pelayanan kesehatan adalah meningkatkan pemahaman tentang proses penuaan di bidang keperawatan. c) Manfaat bagi masyarakat Manfaat untuk masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang proses penauan.



BAB 2 PEMBAHASAN 1.



Pengertian Proses Menua Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau berlanjut secara



alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih, pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai ompong, aktivitas menjadi lamban, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran.



2. Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia A. Perubahan-perubahan Fisik 1. Sel a) Lebih sedikit jumlahnya. b) Lebih besar ukurannya. c) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler. d) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati. e) Jumlah sel otak menurun. f) Terganggunya mekanisme perbaikan sel. g) Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%. 2. Sistem Persarafan



a) Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap harinya). b) Cepatnya menurun hubungan persarafan. c) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres. d) Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin. e) Kurang sensitif terhadap sentuhan.



3. Sistem Pendengaran a) Presbiakusis (gangguan dalam pendengaran). Hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nadanada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun. b) Otosklerosis akibat atrofi membran tympani . c) Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin. d) Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres.



4. Sistem Penglihatan a) Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar. b) Kornea lebih berbentuk sferis (bola). c) Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak. d) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap. e) Hilangnya daya akomodasi. f) Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya. g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.



5. Sistem Kardiovaskuler a) Elastisitas dinding aorta menurun. b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku.



c) Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabakan menurunnya kontraksi dan volumenya. d) Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak. e) Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.



6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh a) Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme yang menurun. b) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya aktivitas otot menurun.



7. Sistem Respirasi a) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku. b) Menurunnya aktivitas dari silia. c) Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun. d) Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang. e) Kemampuan untuk batuk berkurang. f) Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan usia. 8. Sistem Gastrointestinal a) Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. b) Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecapm di c) d) e) f)



lidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit. Eosephagus melebar. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun. Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi. Daya absorbsi melemah.



9. Sistem Reproduksi a) Menciutnya ovari dan uterus. b) Atrofi payudara. c) Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya penurunan secara berangsur-angsur. d) Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi kesehatan baik. e) Selaput lendir vagina menurun.



10. Sistem Perkemihan a) Ginjal b) Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin, darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Nefron menjadi atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%. c) Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat dan terkadang menyebabkan retensi urin pada pria. 11. Sistem Endokrin a) Produksi semua hormon menurun. b) Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan menurunnya daya pertukaran zat. c) Menurunnya produksi aldosteron. d) Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen, dan testosteron. 12. Sistem Kulit (Sistem Integumen) a) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak. b) Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, c) d) e) f) g) h)



serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis. Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu. Rambut dalam hidung dan telinga menebal. Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan vaskularisasi. Pertumbuhan kuku lebih lambat. Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya. Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.



13. Sistem Muskuloskletal a) Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh. b) Kifosis c) Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas. d) Persendiaan membesar dan menjadi kaku. e) Tendon mengerut dan mengalami skelerosis. f) Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil). Otot-otot serabut mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor. g) Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.



B. Perubahan-perubahan Mental Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental : a. b. c. d. e.



Perubahan fisik, khususnya organ perasa Kesehatan umum Tingkat pendidikan Keturunan (Hereditas) Lingkungan



Kenangan (Memory) a. Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup beberapa perubahan. b. Kenangan jangka pendek atau seketika: 0-10 menit, kenangan buruk.



IQ (Inteligentia Quantion). a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal. b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor, terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.



C. Perubahan-perubahan Psikososial a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :  Kehilangan finansial (income berkurang).  Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya).  Kehilangan teman/kenalan atau relasi.  Kehilangan pekerjaan/kegiatan. b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality) c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit. d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation). e. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya f. g. h. i.



pengobatan. Penyakit kronis dan ketidakmampuan. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman



dan family. j. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri.



3. Teori Proses Menua Faktor yang memberi kontribusi utama pada proses menua yaitu: 1. Teori Biologi a. Teori Genetik Clock Menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program jam genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya maka akan menyebabkan berhentinya proses mitosis. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian Haiflick (1980), dari teori itu dinyatakan adanya hubungan antara membelah sel dalam kultur dengan umur spesies mutasi somatik (teori errorrcatastrophe). b. Teori Error



Menurut teori ini prose menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam kesalahan sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut akan berakibat keselahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan. Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh, maka terjadi beberapa perubahan alami pada sel pada DNA dan RNA yang merupakan substansi pembangunan atau pembentuk sel baru. Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel dimana sel-sel nukleus menjadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan jumlah substansi DNA. c. Teori Autoimun Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya



kelainan



pada



permukaan



sel,



maka



hal



ini



akan



mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya Goldstein(1989) dikutip dari Azis (1994). Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya prevalensi auto antibodi pada lansia (Brocklehurst,1987 dikutif dari Darmojo dan Martono, 1999). Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi menurun, sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan menigkatnya umur (Suhana,1994 dikutif dari Nuryati, 1994). d. Teori “Free Radical” Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam tubuh manusia. Radikal bebas dapat berupa : superoksida (O2), Radikal Hidroksil (OH) dan Peroksida Hidrogen (H2O2). Radikal bebas sangat merusak karena sangat reaktif , sehingga dapat bereaksi dengan DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh. Menurut Oen (1993) yang dikutif dari Darmojo dan Martono (1999) menyatakan bahwa makin tua umur makin banyak



terbentuk radikal bebas, sehingga poses pengrusakan terus terjadi , kerusakan organel sel makin banyak akhirnya sel mati. e. Wear Teori Biologi Kelebihan usaha dan stress menyebaban sel tubuh rusak. f. Teori kolagen Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan. 2. Teori Psikososial a. Activity theory, ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung. b. Teori kontinuitas, adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola prilaku yang meningkatkan stress. c. Disengagement Theory, putusnya hubungan dengan dunia luar seperti hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan individu lain. d. Teori Stratifikasi usia, karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan mempercepat proses penuaan. e. Teori kebutuhan manusia dari Maslow, orang yang bisa mencapai aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak semua orang bisa mencapai kebutuhan yang sempurna. f. Teori Jung, terdapat tingkatan-tingkatan hidup yang mempunyai tugas dalam perkembangan kehidupan. g. Course of Human Life Theory, Seseorang dalam hubungan dengan lingkungan ada tingkat maksimumnya. h. Development Task Theory, Tiap tingkat kehidupan mempunyai tugas perkembangan sesuai dengan usianya. 3. Teori Lingkungan a. Teori Radiasi Setiap hari manusia terpapar dengan adanya radiasi baik karena sinar UV maupun dalam bentuk gelombang-gelombang mikro yang telah menumbuk tubuh tanpa terasa yang dapat mengakibatkan perubahan susunan DNA dalam sel hidup atau bahkan rusak dan mati. b. Teori Stres



Stres



fisik



maupun



psikologi



dapat



mengakibatkan



pengeluaran



neurotransmitter tertentu yang dapat mangekibatkan perfusi jaringan menurun sehingga jaringan mengalami kekurangan O2 dan mengalami gangguan metabolisme sel sehingga terjadi penurunan jumlah cairan dalam sel dan penurunan eksisitas membran sel. c. Teori Polusi Tercemarnya



lingkungan



dapat



mengakibatkan



tubuh



mengalami



gangguan pada sistem psikoneuroimunologi yang seterusnya mempercepat terjadinya proses menua dengan perjalanan yang masih rumit untuk dipelajari. d. Teori Pemaparan Terpaparnya sinar matahari yang mempunyai kemampuan mirip dengan sinar ultra yang lain mampu mempengaruhi susunan DNA sehingga proses penuaan atau kematian sel bisa terjadi.



4. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi tubuh (Head to too ): )a Psikologis  Apakah mengenal masalah-masalah utamanya  Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan  Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak  Apakah optimis dalm memandang suatu kehidupan  Bagaimana mengatasi stress yang dialami  Apakah mudah dalam menyesuaikan diri  Apakah sering mengalami kegagalan  Harapan pada saat ini,akan datang  dikaji fungsi kognitif: daya ingat, prosespikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaian masalah.



b) Sosial ekonomi



 Sumber keuangan  Kesibukan dalam waktu luang  Dengan siapa dia tinggal  Kegiatan organisasi  Pandangan terhadap lingkungannya  Berhubungan dengan orang lain diluar rumah  Ketergantungannya 



menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.



c) Spiritual  Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya  Mengikuti, terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan  Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalh apakah dengan berdoa  Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Proses penuaan berlangsung sejak pembuahan sampai kematian, tanda-tanda munculnya penuaan bisa terlihat sejak usia 30 tahun, terutama akan terlihat pada orang-orang yang hidup dengan kemiskinan, kurangnya akses terhadap kesehatan sehingga penampilan akan terlihat lebih tua dibandingkan dengan usia pada orang-orang yang menjaga kesehatanannya. Proses menua disebabkan oleh faktor intrinsik, yang berarti terjadi perubahan struktur anatomik dan fungsi sel maupun jaringan disebabkan oleh penyimpangan didalam sel/jaringan dan bukan oleh faktor luar (penyakit).



Menghambat penuaan berarti mempertahankan struktur anatomi pada suatu tahapan kehidupan tertentu sepanjang mungkin maka untuk ini diperlukan penguasaan ilmu anatomi. Terjadinya perubahan anatomik pada sel maupun jaringan tiap saat dalam tahapan kehidupan menunjukan bahwa anatomi adalah ilmu yang dinamis. Anatomi adalah ilmu dasar yang selalu menjadi dasar dari ilmu yang berkembang kemudian, mengembangkan ilmu anatomi berarti membina ilmu masa depan.



DAFTAR PUSTAKA



Best B. 2006. Mechanism of Aging://wysiwyg 1 /file/e/mechanism of Aging htm. Brain & Aging, 2006. http://www.biorap.org/rg/rgagebrainaging. html Carola R, Harley JP, Noback, 1990. Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill Publishing Company. Carola R, Harley JP, Noback, 1990. Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill Publishing Company Darmojo RB, 2002. Penatalaksanaan Penderita Lanjut Usia secara Terpadu. Medika no. 1 tahun XXVIII, juni 2002 Setiati S, 2003. Radikal Bebes, Antioksidan, dan Proses Menua. Medika no. 6 Tahun XXIX, Juni 2003.



Siregar AH, 2006. Spa Medic Pilar Anti Aging Medicine. Cermin Dunia Kedokteran no. 150, 2006 Situmeang R, 2000. Terapi Growtth Hormon pada Perawakan Pendek. Medika no. 11 Tahun XXVI, November 2000. Soejono CH, 2004. Pasien Geriatri dan Permasalahannya. Medika no.5 tahun XXX, Mei 2004.