Makalah Prostodonsia GTC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROSTODONSIA GTC PRINSIP PREPARASI GIGI ABUTMEN DAN CARA PEMBUATAN MODEL KERJA



DISUSUN OLEH KRISTIN.A.NAPA 15/390166/KG/10411



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2021



A. Preparasi gigi abutmen GTC anterior dan posterior Pada dasarnya terdapat beberapa prinsip preparasi pada gigi abutmen antara lain yaitu : a) Pemeliharaan struktur gigi/menjaga keawetan struktur gigi Biasanya untuk menjaga keawetan dari struktur gigi tergantung dari seberapa banyak gigi yang akan dikurangi dan pengurangan juga harus sesuai dengan bentuk anatomis, normalnya pengurangan gigi sekitaran 1-2mm tergantung dari bahan retainer yang akan di pakai. Jika pengurangan terlalu banyak maka akan melemahkan jaringan yang tersisa shingga akan menyebabkan beberapahal seperti hipersensitif. b) Retensi dan resistensi Retensi biasanya dilakukan untuk mencegah pergerakan atau terlepasnya restorasi dari gigi penyangga, sehingga tekanan harus searah dengan sumbu gigi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi retensi antaralain yaitu :  Derajat pengerucutan, dengan idealnya 5-6 derajat.  luas permukaan semen, yang dimana tergantung pada panjang alur diarea permukaan pada sliding kontak. biasanya jika bidang preparasi besar resistensi besar makan tempat perlekatan semen lebih luas.  Daya geser pada semen, biasanya daya geser pada semen diperbesar atau daya rentang diperkecil dan pemasangan juga dengan satu arah.  Kekerasan permukaan yang dipreparasi, biasanya tidak memerlukan semen yang sifatnya adhesif/zn oxifosdat. Resistensi biasanya untuk mencegah pergeseran atau daya ungkit yang disebabkan oleh kekuatan tekanan dari berbagai arah ( lateral,horizontal,vertikal), hal yang mempengaruhi resistensi yaitu : 



Daya geser pada semen, jika restorasi mengalami pergeseran maka adanya tekanan mastikasi yang besar atau ada sebab lain.  Gaya ungkit, jika restorasi tidak stabil maka akan terjadi pelepasan. Seharusnya beban kunyah searah dengan poros gigi dan preparasi juga harus sejajar mahkota klinis.  Luas permukaan preparasi, semakin luas maka semakin semakin besar resistensi.  Derajat pengerucutan bentuk preparasi harus sejajar dengan bidang axial. c) Keawetan stuktur restorasi biasanya mengikuti bentuk anatomi atau morfologi dengan bentuk sudut yang tajam dan pada saat preparasi tegak lurus.



preparasi GTC 1) Gigi Anterior Preparasi ¾ gigi anterior contoh pada caninus a. Pengurangan permukaan palatinal / lingual dengan wheel diamond bur yang kecil pengurangan dimulai dari daerah cingulum sebanyak 0,7 mm meluas ke arah incisal. b. Pengurangan permukaan proximal dengan cylindris diamond bur, dari permukaan palatinal / lingual meluas ke arah proximal daerah finishing line dapat berupa shoulder atau chamfer finish line. c. Pembuatan proximal groove, menggunakan fissure diamond bur sedalam 1 mm, selebar 1,5 mm sedikit membuka ke arah incisal terletak ⅓ arah labial. d. Pembuatan proximal groov dan incisal bevel dengan fissure diamond bur diameter kecil merupakan perluasan dari proximal groove pada daerah incisal sedalam dan selebar 1 mm lakukanlah pembuatan slice bevel pada sudut labio-incisal haluskan semua sudut/permukaan preparasi dengan sand paper. 2) Gigi Posterior  Preparasi mahkota penuh ( Full veneer crown ) misal pada gigi molar a. Pengurangan bagian oklusal ( round end tapered diamond )



Buatlah perkiraan kedalaman gigi yang akan dipreparasi pada beberapa tempat, gunakan enamel chisel untuk mengukur kedalaman yang dikehendaki kemudian bagian oklusal dikurangi sebanyak 1-2mm sesuai bentuk anatomi permukaan oklusal. b. Pembuatan bevel pada tonjolan fungsional menggunakan round end tapered diamond



Buat bevel pada buko oklusal line angel dengan sudut 45 derajat terhadap dinding aksial, kemudian periksa jarak interoklusal dengan malam merah.



c. Pengurangan bagian bukal dan lingual menggunakan torpedo diamond



Penggunaan terpedo diamond akan menghasilkan finishing line berbentuk chanfer, pengurangan bagian bukal sampai mendekati interproksimal begitu juga dengan bagian lingual. d. Pengurangan bagian proksimal dengan tapered diamond dengan diameter paling kecil serta torpedo diamond Preprarasi diusahakan haus tegak dan jangan terlalu mengerucut (overtapered) dan tidak melukai gigi sebelah lalu ulangi untuk preparasi sebelah distal,jika preparasi tidak rata maka akan menyebabkan overcontour.



e. Penyelesaian dengan mengunakan torpedo diamond dan sand paper disk Melakukan penghalusan pada dinding aksial dengan mengunakan torpedo diamond bur sehingga bentuk finishing line terlihat tegas dan jelas kemudian pastikan smua sudut preparasi halus dan merata.







Preparasi mahkota ¾ ( partial crown) contoh pada gigi premolar a. Pengurangan bagian oklusal ( round end tapered diamond ) Pengurangan mengikuti bentuk anatomi kemudian dikurangi sebnayak 1- 1,5 mm untuk tonjol lingual/palatinal dan o,5-1mm untuk bukal



b. Pengurangan bagian palatal/lingual menggunakan round end tapered diamond Buat perkiraan kedalaman 1,5mm pada tonjolan lingual dengan sudut 45 derajat,kemudian posisi bur seperti pembuatan bevel.



c. Pengurangan bagian bukal dan lingual menggunakan torpedo diamond Usahakan pengurangan jangan mengerucut ke bagian oklusal,pengurangan meluas sampai pada garis pertemuan dengan permukaan interproksimal jangan sampai mengenai gigi tetangga.



d. Pengurangan pada proksimal dengan short needle tapered diameter kecil dan torpedo diamond Pengurangan merupakan perluasan dari permukaan lingual/palatinal,Usahakan bentuk anatomi bagian bukal jangan sampai rusak oleh bur.



e. Pembuatan proksimal groove mengunakan fisure bur Alur terletak pada 1/3 bukal dan sedikit membuka ke oklusal sedalam 1mm dan lebar 1,5mm,tinggi groove 2mm



f. Pembuatan oklusal groove Merupakan kelanjutan proksimal dan mengkuti bentuk oklusL dengan kedalaman dan lebar 1mm.



g. Pembuatan bevel dengan flame diamond fissure bur



Buat slice bevel pada buko oklusa; line angel dengan kedalaman 0,5mm dan kemudian periksa kembali preparasi dengan index.



B. Cara pembuatan model kerja Pada bidang kedokteran gigi bahan cetak yang digunakan untuk membuat model kerja harus menghasilkan raplika yang akurat, salah satu bahan cetak yang biasa digunakan untuk pembuatan model kerja adalah Alginat. Untuk menghasilkan model kerja terlebih dahulu harus dicetak dulu,untuk itu berikut adalah cara pembuatannya. Alat dan bahan :



- Sendok cetak - Bowl – Spatula - Pisau gips - Kaca mulut - Lap bersih - Masker - Sarung tangan - Alginat - Gips



Prosedur : 1. Siapkan bowl (mangkuk karet) dan spatula cetak; sendok cetak untuk rahang bergigi (ukuran disesuaikan dengan besar rahang model anatomi); masker dan sarung tangan; bahan cetak alginat normal setting dan air dingin (sesuai takaran pabrik). 2. Meja kerja dialasi dengan lap kerja.



3.



4.



5.



6.



7.



posisi pasien tegak dengan posisi kepala sejajar dengan tubuh (tiang head phantom). Atur posisi pasien pada kursi dental unit. Penderita duduk dalam posisi tegak dengan sandaran kepala sejajar dengan tubuh pasien. Lap dada dipasang supaya baju pasien tidak kotor.  Posisi operator saat mencetak RA yaitu berdiri sedikit di belakang dan sisi kanan pasien sehingga operator dapat mengontrol sendok cetak dan menempatkannya tepat di bagian tengah rongga mulut dan tangkai sendok cetak segaris dengan hidung pasien atau garis median wajah.  Saat mencetak RB, operator berdiri di depan dan sisi kanan pasien. Pencetakan rahang menggunakan sendok cetak dengan bahan alginat  Ukur perbandingan powder (bahan cetak alginat) dan liquid (air) menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan takaran pabrik sehingga sesuai untuk ukuran rahang yang akan dicetak.  Tuangkan air ke dalam mangkuk karet terlebih dahulu lalu campur dengan bahan cetak alginat untuk menghindari terjebaknya gelembunggelembung udara dalam adonan bahan cetak.  Aduk bahan cetak dan air dengan gerakan angka 8 sambil adonan ditekan ke tepian mangkuk karet (vigourous hand mixing) hingga adonan terlihat homogen (adonan sewarna, konsistensi lunak dan permukaannya halus). Perhatikan working time dan setting time bahan cetak.  Aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak RA/RB. Mencetak rahang atas: aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak melalui bagian palatal (posterior) kemudian menyusuri bagian oklusal gigi ke arah anterior sendok cetak. Mencetak rahang bawah: aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak melalui bagian lingual lengkung gigi anterior kemudian menyusuri bagian oklusal gigi ke arah posterior sendok cetak. Setelah adonan mengeras (tidak mudah terkoyak), lepaskan sendok cetak dari mulut. Cuci bersih pada air mengalir untuk menghilangkan kotoran/saliva yang menempel. Amati hasil cetakan anatomis, lihat porositas dan detail cetakan, apakah ada bagian yang terlalu tertekan ataupun ada landmark anatomi yang tidak tercetak (misal: ridge, peripheral, frenulum,). Tunjukkan kepada instruktur keterampilan klinik. Apabila kurang baik, ulang kembali tahapan tersebut di atas (maksimal pengulangan 1 kali, bila lebih mahasiswa memakai bahan cetak alginatnya sendiri). Pengecoran model menggunakan gips  Ukur perbandingan powder (gips tipe 2) dan liquid (air) menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan takaran pabrik dan ukuran cetakan rahang yang akan diisi dengan gips.  Campur bubuk dan air ke dalam mangkuk karet lalu aduk selama 1 menit (120 putaran) hingga adonan terlihat homogen, dapat dibantu dengan meletakkan mangkuk karet yang berisi adonan pada vibrator sehingga











gelembunggelembung udara yang terperangkap dalam adonan dapat dieliminasi. Perhatikan working time dan setting time material gypsum. Letakkan hasil cetakan di atas vibrator lalu isi hasil cetakan dengan adonan gips supaya gelembung udara yang terperangkap dapat hilang sehingga hasil pengisian gips tidak porus. Apabila mengisi hasil cetakan RA, maka aplikasi adonan dimulai dari bagian palatal (posterior) hasil cetakan, sedangkan untuk mengisi hasil cetakan RB dimulai dari bagian oklusal gigi posterior menuju ke anterior. Rapikan hasil pengisian gips dan biarkan mengeras (setting time). Proses mengerasnya gips akan melewati fase panas-dingin. Trimming hasil model gips sehingga didapatkan studi model ideal.