Makalah Ragam Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN “Ragam Penelitian Pendidikan” Dosen Pengampu : Susanti, M.Pd.I Makalah ini untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan



Disusun Oleh : NOVA SUSILAWATI



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NAHDATUL WATHAN SAMAWA SUMBAWA BESAR TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya milki. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Sumbawa, 22 September 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar .................................................................................................. i Daftar isi .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ..................................................................................... 1 C. Tujuan ..................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2 A. Metode Penelitian Pendidikan................................................................... 2 B. Jenis – Jenis Metode Penelitian Pendidikan ............................................. 5 1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan ........................................... 5 2. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya ............................................. 7 3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya ............................................. 10 C. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan ..................................................... 13



BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15 A. Kesimpulan ............................................................................................. 15



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Penelitian adalah suatu kegiatan yang sistematis untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Dengan ilmiah dimaksud menggunakan metode dan prinsip prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode penelitian. Dalam konteks lain penelitian tidak dilakukan oleh kalangankalangan ilmuwan saja, tetapi juga sering dilakukan oleh kalangan kalangan awam. Kalangan awam melakukan penelitian lebih menggunakan metode non ilmiah, akan tetapi kalangan ilmuwan lebih condong kepada metodologi penelitian.



Sebelum



penelitian



sebagai



orang alternatif



mengandalkan akhir



dari



cara



metodologi menjawab



dorongan ingin tahu terhadap dunianya, orang lebih dulu menempuh cara-cara non ilmiah. Oleh



sebab



itu



dalam



makalah



ini



akan



membahas



tentang



ragam penelitian pendidikan dengan sub topik metode penelitian, jenis dan ruang lingkup penelitian pendidikan.



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu metode penelitian pendidikan? 2. Apa saja jenis – jenis metode penelitian pendidikan? 3. Bagaimana ruang lingkup penelitian pendidikan?



C. Tujuan 1. Umtuk mengetahui metode penelitian pendidikan. 2. Umtuk mengetahui jenis – jenis metode penelitian pendidikan. 3. Umtuk mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos, Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Sedangkan menurut Nata (1997) Metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya Syar’i (2005) memberikan pengertian bahwa metode juga dapat diartikan sebagai cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Sedangkan Aziz (2003:36) mengartikan “metode pendidikan merupakan cara yang teratur dan terpikir baik-baik yang digunakan untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik”. Jadi metode merupakan suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang teratur dan sudah terpikir dengan baik.1 Menurut Gratton and Jones (2010), secara sederhana penelitian merupakan proses Sistematis dari penemuan dan kemajuan pengetahuan manusia. Lebih jelas lagi, Gratton dan jones menyatakan bahwa penelitian tidak hanya sekedar pencarian fakta tetapi sebuah penyelidikan yang sistematis untuk menjawab sebuah pertanyaan. Banyak orang yang menghubungkan penelitian hanya dengan metode pengumpulan data seperti wawancara dan kuesioner, padahal metode pengumpulan data hanya salah satu bagian dari tahapan lainnya yang juga tidak kalah pentingnya.2 Menurut Kumar (2011) penelitian merupakan proses mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi untuk menjawab sebuah pertanyaan. Ketika melakukan penelitian terdapat proses yang diterapkan yaitu : l) Menggunakan kerangka kerja seperangkat filosofi; 2) Menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, 3) Dirancang untuk tidak memihak dan objektif.3



1



Diakses melalui http://kaptenunismuh.blogspot.com/2012/11/metodologi-penelitian-pendidikan.html pada tanggal 22 September 2021 pukul 09.00 2 Dewa Putu Yudhi Ardiana, dkk. METODOLOGI PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN (Yayasan Kita Menulis,2021), hlm. 5 3 Ibid.



2



Menurut Creswell (2015), penelitian merupakan langkah-langkah proses untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk meningkatkan pemaham kita tentang suatu topik atau masalah. Creswell juga menjelaskan tiga langkah urnum dari penelitian yaitu diawali dengan mengajukan pertanyaan, dilanjutkan dengan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan, selanjutnya mempresentasikan jawaban atas pertanyaan.4 Menurut Leedy and Ormrod (2020), penelitian merupakan proses sistematis dari mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi atau data untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena yang menjadi minat atau perhatian. Leedy dan Ormrod juga menyampaikan penelitian itu tidak hanya sekedar mengumpulkan informasi, hanya mencari informasi-informasi Yang sulit ditemukan ataupun hanya memindahkan fakta dari satu lokasi ke lokasi Iain. 5 Jadi



definisi



penelitian



merupakan



proses



sistematis



dalam



mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dari fenomena yang menjadi minat dan perhatian. Penelitian juga rneningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau masalah sehingga dapat menjadi penemuan baru untuk kernajuan pengetahuan. Menurut Hadi (1998:12) Penelitian pendidikan adalah: “Suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian pendidikan adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan dalam bidang pendidikan. Dari beberapa pendapat tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantung 4



Dewa Putu Yudhi Ardiana, dkk. METODOLOGI PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN (Yayasan Kita Menulis,2021), hlm. 5 5 Ibid, hlm. 6



3



dengan beberapa faktor seperti: latar belakang pengetahuan seseorang, kehidupan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki seseorang. 6 Metode penelitian pendidikan juga dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti caracara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan, sedangkan sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.7



6



7



Diakses melalui http://kaptenunismuh.blogspot.com/2012/11/metodologi-penelitian-pendidikan.html pada tanggal 22 September 2021 pukul 09.00 Diakses melalui http://kaptenunismuh.blogspot.com/2012/11/metodologi-penelitian-pendidikan.html pada tanggal 22 September 2021 pukul 09.00



4



B. JENIS – JENIS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN 1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian yang berbeda. a. Asumsi tentang Realita Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivism yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Realita terdiri atas bagian dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah. Realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi persepsi dan pandangan-pandangan individu dan kolektif, diteliti de ngan menggunakan manusia sebagai instrumen.8 b. Tujuan Penelitian Penelitian



kuantitatif



bertujuan



mencari



hubungan



dan



menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang yang menjadi partisipan.9 c. Metode dan Proses Penelitian Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan



8 9



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 6 Ibid, hlm. 7



5



data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sejak awal. d. Kajian Khas Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya (protypical studies)



untuk



mengurangi



kekeliruan,



bias,



variabel-variabel



ekstraneus. Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya. Dalam penelitian kuantitatif bias dan subjektivitas sangat dihindari, sedang dalam penelitian kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis data. e. Peranan Peneliti Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan şampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami situasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif disebut juga "penelitian sübjektif"



(disciplined



subjectivity)



atau



"penelitian



reflektif”



(reflexivity), peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis (critical selfexamination) selama proses penelitian.10 f. Pentingnya Konteks dalam Penelitian Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati. Seorang peneliti sosial tidak akan dapat memahami perilaku manusia tanpa memahami kerangka kehidupan dari situasi di mana orang-orang itu berada. Mereka berpikir, berperasaan dan berbuat dalam konteks kerangka kehidupannya. Penelitian kualitatif mengembangkan generalisasi dalam kesatuan konteks. Penelitian kuantitatif dan kualitatif mempunyai asumsi dan pijakan-pijakan filosifis dan konsep yang berbeda. Beberapa peneliti memandang keduanya merupakan dua ekstrem yang sangat populer. Dewasa ini 10



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 7



6



beberapa ahli mempunyai pandangan lain, bahwa keduanya bukan mustahil untuk bisa dipertemukan bahkan disatukan. Perbedaan antara kedua pendekatan bukan hal yang absolut. Para peneliti berpengalaman dapat memadukan kedua pendekatan tersebut, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk meneliti sesuatu masalah penelitian (Sugiyono, 2005).11



2. Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik Pernyataan sederhana ini banyak mengundang pertanyaan. Apakah penelitian dapat mengembangkan batang ilmu? Bagaimana mungkin pengetahuan ilmiah yang bersifat tidak praktis dapat memperbaiki praktik teknologi informasi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan hal baru, selalu muncul terhadap fungsi penelitian. Pemahaman tentang bagaimana penelitian berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan memperbaiki praktik teknologi informasi dikaitkan dengan perbedaan jenis-jenis penelitian berkenaan dengan fungsinya. Secara umum dan mendasar dapat dibedakan tiga jenis penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluasi atau evaluative research (Suwarsih, 2006). Penelitian dasar mempunyai andil yang sangat besar dalam mengembangkan batang ilmu pengetahuan atau "a scientific body ofknowledge". Generalisasi merupakan perluasan temuan suatu penelitian sebagai pengetahuan bagi populasi dan situasi lain. Temuan-temuan penelitian dasar dapat memperkaya teori. Penelitian terapan dan evaluatif ditujukan untuk meneliti praktik, meneliti penerapan teori atau mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki praktik pendidikan, 12



11 12



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 8 Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 8-9



7



a. Penelitian dasar Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori. Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmu (scientific law). Hukum ilmiah merupakan suatu generalisasi yang dapat menjelaskan kasus-kasus individual. Dalam generalisasi terkandung abstraksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu, dan abstraksi ini ditarik dari kenyataan-kenyataan sehari-hari. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Para ilmuwan berperan mengembangakn pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis. Hasil-hasil penelitian dasar memengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu tertentu, sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai dan dogma-dogma yang telah terbentuk. Pengetahuan baru secara tidak langsung akan memengaruhi pemikiran dan persepsi orang, yang akibatnya bisa memengaruhi atau tidak memengaruhi perbuatan. Tujuan penelitian dasar adalah: pertama, menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukumhukum ilmiah, dan kedua, meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.13



13



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 9



8



b. Penelitian Terapan Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataankenyataan



praktis,



penerapan,



dan



pengembangan



pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian dasar berfungsi menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah umum, penelitian terapan berfungsi mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung. Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu, menggunakan bahasa yang Iazim dalam bidang tersebut. Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan menambah pengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang-bidang tertentu. Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Setelah sejumlah hasil studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan memengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih Ianjut, menyarankan teori dan praktik baru serta mendorong pengembangan metodologi.14 c. Penelitian Evaluasi Penelitian evaluasi (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu kegiatan, program atau pekerjaan 14



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 10



9



memberikan manfaat, sumbangan atau hasil seperti rang diharapkan? Apakah sesuatu kegiatan, program atau pekerjaan layak dilihat dari segi biaya, biaya pengembangan, implementasi dan penyebaran, biaya untuk bahan-bahan, tempat, pengembangan staf, dukungan masyarakat. Ada dua jenis penelitian evaluasi, yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy study). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Guru melakukan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan program pengajarannya (Lexi Moleong, 2004).15



3. Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, eksplanatif, penelitian eksperimen, penelitian



ex



post



facto,



penelitian



partisipasi,



dan



penelitian



pengembangan.16 a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas. Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif, penggambaran keadaan secara naratif kualitatif. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau daIam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat Ini



15 16



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 10 Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 12



10



disebut penelitian deskriptif, sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal. b. Penelitian Prediktif Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh tahun yang lalu.17 c. Penelitian Eksplanatif Penelitian eksplanatori dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. Dalam kehidupan kita menghadapi banyak hal, fakta, kegiatan, peristiwa, perkembangan, konflik, dan lain sebagainya, yang dalam penelitian kita sebut sebagai variabel. Variabel dalam teknologi informasi bisa berupa dosen mengajar, membimbing, mengevaluasi, mahasiswa belajar, mengerjakan tugas, bolos, lulus ujian, buku kurang, kelas sempit, penguasaan teknologi informasi, penggunaan internet, dan Iain sebagainya.18 d. Penelitian Eksperimen Penelitian



eksperimen



merupakan



satu-satunya



metode



penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini, paling sedikit dapat dilakukan dalam satu kondisi yang dapat dimanipulasikan, sementara kondisi Iain dianggap konstan dan kemudian pengaruh perbedaan kondisi atau variabel tersebut dapat diukur.



17 18



Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 13 Sudaryono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 14



11



e. Penelitian Ex Post Facto Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. Variabel terikat dalaam penelitian seperti ini segera dapat diamati dan persoalan utama peneliti selanjutnya adalah menemukan penyebab yang menimbulkan akibat tersebut. Kesimpulan-kesimpulan tentang hubungan antara variabel dilakukan, tanpa interferensi secara langsung sesuai dengan variasi variabel bebas dan variabel terikat. Gay (2002) mengatakan bahwa dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan sebab, atau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu. Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok-kelompok yang berbeda pada beberapa variabel dan kemudian ia berusaha untuk mengidentifikasi faktor utama penyebab perbedaan tersebut. 19 f. Penelitian Partisipatori Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research With Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas diketahui tentang penelitian partisipatori adalah dalam istilah yang berCiri negatif dan juga dalam tindakan atau parktik yang ingin kita hindari atau Yang ingin diatasi. Metodologi dan definisi tersebut belum demikian jelas siapa pencetusnya. Beberapa ahli menyarankan bahwa lebih berguna melihat penelitian partisipatori sebagai masalah yang ditujukan untuk mengumpulkan pengetahuan baru dengan orang-orang (sebagai partisipan) yang mampu menetapkan pengetahuan tersebut.20



19Sudaryono, 20



METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Rawamangun: Kencana, 2016), hlm. 15



Ibid.



12



g. Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut (Putra, 2011). Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal. Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik serta ilmu-ilmu Teknologi Informasi.



Hampir



semua



produk



teknologi



diproduksi



dan



dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan.



C. RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN Ruang lingkup penelitian pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan, tingkat managerial dan institusional. Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan terdapat lima bidang yaitu : a. Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan oleh MPR kebijakan presiden dan DPR tentang pendidikan b. Kebijakan Mendiknas tentang Pendidikan c. Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas tentang Pendidikan d. Implementasi kebijakan pendidikan e. Output dan Outcome kebijakan pendidikan Pada lingkup manajerial, penelitian pendidikan meliputi bidang: a.



Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi/ kota dan lembaga



b.



Organisasi



Diknas,



dinas



Propinsi/Kabupaten/Kota



dan



institusi



pendidikan c.



Kepemimpinan pendidikan



d.



Ekonomi pendidikan



e.



Bangunan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan



13



f.



Hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan



g.



Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah



h.



SDM tenaga kependidikan



i.



Evaluasi pendidikan



j.



Kearsipan, perpustakaan dan musim pendidikan



Pada tingkat institusional lingkup penelitian meliputi berbagai bidang yaitu: a.



Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan



b.



Pemasaran lembaga pendidikan



c.



Sistem seleksi murid baru



d.



Kurikulum, silabe



e.



Teknologi pembelajaran



f.



Media pendidikan, buku ajar,dll



g.



Penampilan mengajar Guru



h.



Manajemen kelas



i.



Sistem evaluasi belajar



j.



System ujian akhir



k.



Kuantitas dan kualitas lulusan



l.



Unit produksi



m. Perkembangan karir lulusan n.



Pembiayaan pendidikan



o.



Profil pekerjaan dan tenaga kerja DUDI



p.



Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan



Jadi, penelitian pendidikan itu tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di masyarakat yang memerlukan institusi sekolah dan masyarakat yang menggunakan lulusan sekolah. Penelitian pada bidang pendidikan juga dapat dilakukan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, dengan menggunakan berbagai metode pendidikan seperti yang telah dikemukakan. Metode penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian adalah metode survey, eksperimen, kualitatif dan research dan development (R&D).21



21



Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: penerbit Alfabeta, 2010), hal. 45



14



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Metode penelitian pendidikan adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan dalam bidang pendidikan. Jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatan adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian berdasarkan fungsinya adalah penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian evaluasi. Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, eksplanatif, eksperimen, ex post facto, penelitian partisipasi, dan penelitian pengembangan. Ruang lingkup penelitian pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan, tingkat managerial dan institusional.



15



DAFTAR PUSTAKA



Ardiana, Dewa Putu Yudhi, dkk. 2021. METODOLOGI PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN. Yayasan Kita Menulis. Cerdas,



Kapten.



2012.



“Metodologi



Penelitian



Pendidikan”,



http://kaptenunismuh.blogspot.com/2012/11/metodologi-penelitianpendidikan.html, diakses pada tanggal 22 September 2021 pukul 09.00



Sudaryono. 2016. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Rawamangun: Kencana.



Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.



16