Makalah Rentan Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGELOLAAN KELOMPOK RENTAN IBU HAMIL



DISUSUN OLEH NAMA : MILDA PALEBA NIM : 1802 0017



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HM POSO PRODI DIII KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena oleh limpah dan kasihnya, Saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul PENGELOLAAN KELOMPOK RENTAN IBU HAMIL Saya juga berterima kasih kepada dosen yang telah membibing saya, teman-teman dan juga kepada orang Tua saya yang telah mendukung saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.



iii



DAFTAR ISI Sampul .................................................................................................................



i



Kata pengantar ...................................................................................................



ii



Daftar isi ..............................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ........................................................................................



4



B. Rumusan Masalah ..................................................................................



5



C. Tujuan .....................................................................................................



5



BAB II PEMBAHASAN A. Efek Bencana Pada Wanita Hamil .........................................................



6



B. Kesiap Siagaan Pelayanan Kesehatan ....................................................



6



C. Penyusunan Perencanaan .......................................................................



7



D. Kopetensi Tenaga Kesehatan .................................................................



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................



9



B. Saran........................................................................................................



9



DAFTARPUSTAKA



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar didunia. Lebih dari 17.504 pulau besar dan kecil tersebar diseluruh kepulauan nusantara, dari sabang sampai Merauke, dari Miana sampai kepulau Rote. Kekayaan alam yang bersuber pada hasil bumi dan budaya masyarakat nusantara melimpah diseluruh gugusan kepulauan tersebut. Disisi lain, patut dicermati, selain menjanjikan surga bagi penghuninya, Wilayah kepulauan nusantara yang kaya dan indah ini memberikan ancaman bencana yang nyata dan besar. Letak geografis dan demografis yang strategis, juga memberikan kondisi rawan bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana yang disebabkan manusia (manmade disaster). Kondisi dan letak geografis indonesia yang berbeda pada pertemuan empat lempeng tektonik yang relative tidak stabil, terdapat sekitar 130 gunung api aktif yang terbesar di seluruh wilayah Kepulauan Indonesia, lebih dari 5000 sungai besar dan kecil yang 30% diantaranya melewati kawasan padat penduduk ditambah dengan heterogenitas budaya, etnik, kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia merupakan faktor alamiah yang tidak bisa dihindari, mempatkan Indonesia sebagai area yang rawan bencana alam. Bencana tidak bisa dicegah, karena bencana bisa datang kapan saja, dimanapun dan kepada siapapun, dan bahkan tidak terdeteksi dan menelan banyak korban jiwa. Masyarakat perluh memperoleh informasi yang utuh tentang permasalahan bencana, agar korban dapat diminimalkan. Hal tersebut mengandung perhatian bahwa masyarakat perluh tahu ancaman apa saja yang terjadi akibat bencana, termasuk mengetahui siapa saja kelompok yang paling rentan (prioritas untuk ditolong). Berbagai kelompok yang ada di masyarakat, wanita dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang dianggap paling rentan menjadi korban bencana sekaligus menjadi kelompok prioritas untuk ditolong. Wanita hamil dan melahirkan menjadi prioritas untuk diselamatkan saat bencana karena membantu seorang wanita hamil berarti juga menyelamatkan bayi yang dikandungnya. Dengan kata lain, meningkatkan kondisi fisik dan mental wanita hamil dalam siklus bencana dapat melindungi kehidupan janinnya dalam berbagai hal, ini berarti menyelamatkan generasi bangsa dari kualitas yang rendah, atau menjaganya agar berkualitas baik. 5



B. Rumusan Masalah 1. Apa saja efek bencana pada wanita hamil ? 2. Apa saja kesiap siagaan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil selama bencana ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui efek bencana pada ibu hamil 2. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang perluh diberikan bagi ibu hamil selama bencana



6



BAB II PEMBAHASAN A. Efek Bencana Pada Wanita Hamil Dampak umum yang muncul terhadap wanita hamil, akibat kurangnya sumberdaya saat bencana alam diantaranya kesediaan makanan yang cukup, air bersih, dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terhambat bahkan terjadi peningkatan angka kematian ibu hamil selama bencana. Lebih jauh dijelaskan oleh Red Cross America, bahwa ibu hamil memiliki stok air bersih 1-3 galon per hari, hal tersebut diidentikasikan bahwa air sangat penting bagi janin, plasenta cairan ketuban, dan peningkatan volume darah divaskular dan cairan diintra sel, serta membantu membuang racun yang ada didalam tubuh. Selain itu air sangat dibutuhkan waktu hidrasi ibu post partum dan laktasi, selain untuk kebersihan diri. Dampak lainnya yaitu ketersediaan makanan. Sumber energi tersebut sangat diprioritaskan bagi wanita hamil ataupun wanita melahirkan sebagai energi pemulihan pasca persalinan atau laktasi bagi bayi baru lahir. Selain itu ketersediaan vitamin bagi ibu hamil menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya. B. Kesiap Siagaan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu Hamil Selama Bencana Dampak bencana terhadap wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terkenan dampak bencana, oleh karena itu kesiap siagaan dari fasilitas dan tenaga kesehatan yang bertangung jawab dalam keadaan tersebut harus terstandarisasi dengan baik. Komplikasi kehamilan seperti plasenta previa dan plaenta akreta, retensi plasenta, partus dengan penyulit, gawat janin merupakan tantangan dalam keadaan darurat. Dalam dikembangkan langkah-langkah untuk melindungi dan menyelamatkan wanita, wanita hamil diantaranya : 1.



Strategi jangka pendek dan pencegahan yang menitik beratkan terhadap penggunaan alat kontrasepsi dan pencegahan penularan HIV.



2.



Strategi jangka panjang diataranya : a. Membangun pelayanan kesehatan obstetric gynekologi dengan tenaga yang terlatih ditempat penampungan atau pengungsian b. Memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang harus dipenuhi dipengungsian 7



c. Menyusun pedoman kesiapsiagaan ibu hamil saat bencana 3.



Strategi prenatal care dan distribusi korban diantaranya : a. Menyusun standar prosedur pendataan (sensus) untuk mengidentifikasi wanita hamil dan setelah melahirkan b. Mengidentifikasi Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan tanggal perkiraan persalinan c. Mengidentifikasi kehamilan beresiko tinggi d. Mengidentifikasi kehamilan berisiko tinggi e. Mengidentifikasi atau mendirikan pusat perawatan prenatal f. Mengidentifikasi tenaga kerja, tenaga kesehatan, tempat rujukan perawatan kesehatan dengan pertimbangan fasilitas yang sesuai dan memiliki kemampuan pelayanan, untuk melakukan kelahiran sesar disertakan dengan ketersediaan darah g. Meningkatkan kompetensi dalam melakukan resusitasi neonatal h. Menginformasikan ibu hamil tentang tanda-tanda dan gejala persalinan normal dan tidak normal i. Berikan tetanus toksoid kepada semua pasien ibu hamil j. Memastikan ketersediaan air bersih untuk wanita hamil dan menyusui k. Mendorong dan mendukung program menyusui.



Strategi tersebut diperkuat oleh pendapat yang menitikberatkan pada kesiap siagaan prenatal: kesiap siagaan keluarga yang memiliki wanita hamil,akses kepelayanan kesehatan, dan penekanan terhadap breast feeding emergency. C. Penyusunan Perencanaan 1. Pra bencana Sistem promotif dan preventif bagi tenaga kesehatan dan wanita hamil seperti : a. Pendidikan kesehatan mengenai alat kontrasepsi, HIV/AIDS b. Kesiapsiagaan ibu hamil terhadap keadaan darurat melahirkan c. Pelatihan managemen dan konsep kebencanaan d. Pelatihan terhadap tenaga medis,perawat dan bidan tentang penanganan darurat obstetri e. Menentukan relawan dengan kualifikasi obstetri ginekologi jika terjadi bencana f. Merencanakan pemetaan transportasi rujukan dan ketersediaan kebutuhan pokok yang dikhususkan bagi ibu hamil



8



2. Saat bencana/Tanggap darurat Beberapa hal yang harus dilakukan pada fase tanggap darurat adalah : a. Memaparkan sistem informasi bencana b. Menjalankan pemetaan sistem rujukan dengan mengkhususkan penanganan obstetrik ginekologi c. Memfasilitasi pelayanan kesehatan dipengungsian dengan peralatan emergency obstetrik ginekologi 3. Pasca bencana/Rehabilitasi Kegiatan yang harus dilakukan pada fase pasca bencana, adalah : a. Pengembalian kesehatan mental akibat trauma bencana dengan Logo Therapy b. Pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkelanjutan c. Melakukan pendampingan kesehatan bagi wanita hamil yang beresiko tinggi D. Kopetensi tenaga kesehatan Sedangkan kopetensi yang harus dimiliki tenaga kesehatan adalah : 1. Menjelaskan peran dalam merespon berbagai keadaan darurat yang mungkin timbul 2. Mengetahui rantai komando dalam tanggap darurat 3. Mengidentifikasi dan menemukan rencana tanggap darurat 4. Menjelaskan peran tanggap darurat, fungsi pelatihan dilakukan secara teratur 5. Menunjukan penggunaan peralatan (termasuk pelindung diri) dan keterampilan yang dibutuhkan dalam tanggap darurat selama latihan rutin 6. Menjelaskan peran komunikasi dalam tanggap darurat, seperti dikantor, media berita dan masyarakat umum (termasuk pasien dan keluarga dan kontak pribadi) 7. Mengidentifikasi batas-batas pengetahuan sendiri, keterampilan, otoritas dan mengidentifikasi sumber 8. Terapkan pemecahan masalah secara kreatif dan fleksibilitas untuk situasi dalam batas-batas peran dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil 9.



Kenali penyimpangan dari norma yang mungkin mengidikasikan darurat dan menjelaskan tindakan yang tepat



10. partisipasi dalam melanjutkan pendidikan untuk mempertahankan dan meningkatkan pegetahuan dibidang yang relevan 12. Pastikan bahwa ada rencana tertulis untuk kategori utama keadaan darurat 13. Pastikan bahwa semua bagian dari rencana darurat dipraktekan secara teratur.



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bencana merupakan kejadian yang dapat mengubah stabilitas kehidupan yang disebabkan oleh alam atau ulah manusia itu sendiri. Diperluhkan prosedur perencanaan untuk menyelamatkan nyawa khususnya kelompok rentan yang diantaranya ibu hamil karena populasi tersebut memiliki penanganan khusus baik secara fisik maupun psikososial. Persiapan yang dibuat untuk proses persalinan dan kelahiran mungkin harus di ubah secara drastis dalam keadaan darurat, terutama jika seorang wanita dipisahkan dari kebiasaannya saat tidak terjadi bencana dalam bentuk penyedia layanan dan fasilitas kesehatan. Selain itu masalah meyusui juga harus dipertimbangkan dalam perencanaan bencana bagi wanita hamil, bersama dengan kejadian seperti kekurangan pangan dan wabah penyakit yang disebabkan oleh kepadatan pengungsi.



B. Saran Penanganan kedaruratan bencana pada ibu hamil menunjukan bahwa tenaga kesehatan perluh menjadi lebih sadar dengan perencanaan bencana untuk membenatu dan Memberdayakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menangani mereka dan memenuhi kebutuhan khusus pada saat krisis BioPsiko-Sosial.



10



DAFTAR PUSTAKA https://stikessurabaya.ac.id/2019/03/14/selamatkan-generasi-menumbuhkankesadaran-menjaga-wanita-hamil-selama-bencana/



11