Makalah Revisi Paracetamol [PDF]

  • Author / Uploaded
  • hafi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Elixir Paracetamol



Disusun Oleh:



Deki Yanto Ahmad Baharudin Nadhila Oktafiani Rahma Shiamiati Vicka Hendriyan . M. Maftukhin Siti Khadijah Kartini



11141020000019 11161020000086 11161020000078 11161020000083 11161020000093 11161020000094 11161020000087



KELAS BD PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA MARET/2018



Daftar Isi I. PREFORMULASI SENYAWA..................................................................................................... 3 1.



Asetaminophen ................................................................................................................. 3 2.



Etanol 96% .................................................................................................................... 4



3.



Aquadest/Air Murni/Purified Water ............................................................................. 5



4.



Propilen Glikol ............................................................................................................... 6



5.



Sorbitol .......................................................................................................................... 7



6.



Natrium Benzoat/Sodium Benzoate ............................................................................. 7



7.



Oleum Citri/Minyak Jeruk ............................................................................................. 8



7.



Tartrazine ...................................................................................................................... 8



8.



Fungsi Bahan tambahan pada sediaan ......................................................................... 9



II. FORMULASI ......................................................................................................................... 10 1.



Formula Dasar .................................................................Error! Bookmark not defined.



2.



Perhitungan Dasar...........................................................Error! Bookmark not defined.



3.



Prosedur kerja ............................................................................................................. 14



4.



Dosis ................................................................................Error! Bookmark not defined.



III. ANALISA FORMULASI ......................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17



2



I. PREFORMULASI SENYAWA 1. Asetaminophen a. Struktur molekul



b. Rumus molekul : C8H9NO2 c. Berat molekul : 151,16 g/mol (PubChem) d. Pemerian/Organoleptis : o Warna Putih o Rasa Pahit, o Bentuk Serbuk Hablur o Bau Tidak berbau (FI III,hal 37) e. Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian aceton,40 bagian glicerol,9 bagian propilen glikol,larut dalam larutan alkali hidroksida. (FI III hal 37) f. Titik leleh g. Stabilitas



: 169-172 ℃ (FI III hal 37) :



Pada suhu > 40oC akan lebih mudah terdegradasi, lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar dan adanya cahaya, pH jauh dari rentang pH optimum akan menyebabkan zat terdegradasi karena terjadi hidrolisis. h. Dosis :  3 bulan – 1 tahun :60-120 mg  1 tahun- 5 tahun :120-250 mg



3







6 tahun – 12 tahun :230-500 mg (Martindale, hal 108)



i. Farmakokinetik



:



Parasetamol mudah diserap dari gastrointestinal saluran dengan konsentrasi puncak plasma terjadi sekitar 10 sampai 60 menit setelah dosis oral. Parasetamol didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Ini melintasi plasenta dan hadir dalam ASI. Pengikatan protein plasma diabaikan pada konsentrasi terapeutik yang biasa namun meningkat dengan meningkatnya konsentrasi. Paruh waktu paracetamol bervariasi dari sekitar 1 sampai 3 jam. Parasetamol dimetabolisme terutama di hati dan diekskresikan dalam urin terutama sebagai glukuronida dan sulfat konjugasi. Kurang dari 5% diekskresikan sebagai tidak berubah parasetamol. Metabolit hidroksilasi kecil (Nacetyl-p-benzoquinoneimine), biasanya diproduksi pada jumlah yang sangat sedikit oleh isoenzim sitokrom P450 (terutama CYP2E1 dan CYP3A4) di hati dan ginjal. Hal ini biasanya didetoksifikasi dengan konjugasi dengan glutathione tapi mungkin menumpuk setelah overdosis parasetamol dan menyebabkan kerusakan jaringan. (Martindale)



2.



Etanol 96% a. Rumus dan struktur molekul



:



C2H6O , BM 46.07



b. Fungsi Antimikroba; disinfektan; penetran kulit; pelarut. c. Deskripsi Etanol bening, tidak berwarnaAlcohol is a clear, tidak berwarna, mudah menguap, bau dan rasa yang seperti terbakar. d. Sifat Bahan



4



Aktivitas antimikroba yaitu campuran antara etanol 60% dengan 95% v/v; konsentrasi optimum biasanya 70% v/v. Aktivitas antimikroba menhambat adanya asam edetit atau garam edetat. e. Titik didih : 78.15 C f. Flash point : 14 C (closed cup) g. Kelarutan Larut dalam kloroform, eter, gliserin, dan air. (dengan peningkatan suhu kontraksi volume). (sifat diatas hanya untuk alkohol 95% atau 96% v/v). h. Stabilitas Etanol cair disterilkan dengan auotoklaf atau dengan filtrasi dan disimpan dalam wadah kedap udara ditempat dingin. i. inkompatibilitas Dalam kondisi asam, etanolbereaksi dengan bahan pengoksidasi. Dicampur dengan alkali akan berwarna hitam karena bereaksi dengan residu aldehid. Garam organik atau akasia akan diendapkan pada larutan atau dispersi. Larutan etanol inkompatibel dengan wadah aluminium dan berinteraksi dengan beberapa obat. j. Aplikasi dalam folmulasi atau tekhnologi Pelarut dan antimikrobial 3. Aquadest/Air Murni/Purified Water



a. b. c. d. e. f. g. h.



Rumus Bangun BM Pemerian Kelarutan Ph Titik Beku Titik Didih Inkompatibilitas



: H2O : 18,02 :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau. :Benar-benar tercampur : 5,0 – 7,0 : 0°C : 100°C



Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lainnya yang rentan terhadap hidrolisis ( penguraian karena adanya air atau kelembaban) di sekitar dan suhu tinggi. Air dapat bereaksi keras dengan logam alkali dan cepat dengan air logam alkali dan oksida mereka, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga 5



bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi , dan dengan bahan organic tertentu dan kalsium karbida. HoPE hlm.768 i. Kompatibilitas Air stabil secara kimiawi di semua keadaan fisik (es, cair, dan uap air). Air harus terlindungi dari kontaminasi ionic dan 6rganic yang akan menyebabkan peningkatan konduktivitas dan karbon organik total. Air juga harus dilindungi dari partikel asing dan mikroorganisme sehingga pertumbuhan mikroba dapat dicegah atau diminimalkan. Air untuk tujuan tertentu harus disimpan dalam wadah yang sesuai. HoPE hlm.766 4. Propilen Glikol a. Berat Molekul : 76.09 b. Pemerian :



Warna : Bening Rasa : Manis dan sedikit masam Bentuk : Cair Bau : Tidak berbau c. Kelarutan : Larut dengan aseton, kloroform, etanol(95%), gliserin dan air; larut pada 6 bagian dari eter dan tidak larut dengan light mineral oil dan fixed oil. d. Titik Leleh : - 59 o C e. Stabilitas : Pada suasana sejuk, propilen glikol stabil di tempat penyimpanan yang tertutup dengan baik, tetapi pada suhu tinggi, dan tempat terbuka, cenderung teroksidasi. f. Kegunaan : Pelarut campur dan antimikrobial g. Inkompatibilitas : PPG tidak kompatibel dengan reagen yang mengoksidasi seperti Potasium Permanganat h. Penyimpanan : PPG bersifat higroskopis dan harus disimpan di container yang tertutup dengan baik, terlindung dari cahaya, sejuk, dan tempat kering.



6



5.



Sorbitol



a. Berat Molekul : 182.17 b. Pemerian : Warna : Putih Rasa : Manis, 60% manisnya seperti gula Bentuk : Serbuk Bau : Tidak berbau c. Kelarutan : Air : 1:0.5 ml Kloroform : Praktis tidak larut d. Titik Leleh : Bentuk Anhidrat : 110-112 oC; Gamma polymorph : 97.7 o C Bentuk metastabil : 93 o C e. pH : 4.5-7.0 f. Stabilitas : Secara kimia cenderung inert dan kompatibel dengan banyak eksipien. Tidak menghitam atau terdekomposisi dengan kenaikan suhu atau adanya amina. Sorbitol tidak mudah terbakar, tidak korosif dan tidak menguap. g. Inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk kelat dengan banyak ion logam bervalensi dua atau tiga dalam asam kuat dan kondisi alkalin 6. Natrium Benzoat/Sodium Benzoate a. Rumus Bangun :C7H5NaO2 FI V hlm. 905 b. Berat Molekul : 144,11 FI V hlm. 905 c. Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, stabil di udara FI V hlm. 905 d. Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90% FI V hlm. 905 e. Ph : 8,0 Pubchem o f. Titik Leleh : 121,5 – 123,5 C Pubchem o g. Titik didih : 450 - 475 C Pubchem h. Inkompabilitas



7



Tidak sesuai dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi, garam kalsium, dan garam logam berat, termasuk perak, timbal, dan air raksa. Aktivitas pengawet dapat dikurangi dengan interaksi dengan kaolin atau surfaktan nonionik. HoPE hlm.628 i. Stabilitas Larutan berair dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi. HoPE hlm.627 j. Penyimpanan Bahan curah harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, dalam tempat sejuk dan kering. HoPE hlm.628 7. Oleum Citri/Minyak Jeruk a. Pemerian Cairan,kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa pedas dan agak pahit. (FI III hlm. 455) b. Kelarutan Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P. larutan agak beropalesensi, dapat bercampur dengan etanol mutlak P. (FI III hlm. 455) c. Penyimpanan d. Dalam wadah terisi penih dan tertutup rapat, terlindungi dari cahaya, di tempat sejuk. (FI III hlm. 455) 8. Tartrazine a. Struktur Molekul



8



b. Berat Molekul : 534.356 g/mol (Pubchem) c. Pemerian : Serbuk kuning jingga (Martindale) d. Kelarutan 1 gram dalam 6 ml air, memberikan larutan kuning emas agak larut dalam etanol, tidak larut dalam minyak nabati, tidak dipengaruhi oleh asam atau basa dalam larutan netral. e. Titik Leleh : lebih besar dari 572 ° F f. Efek Samping Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi sensitivitas. Dampak buruk. Ada banyak laporan reaksi untuk tartrazine termasuk angioedema, asma, urtikaria, dan syok anafilaksis ( Martindale hlm 1473) g. Inkompatibilitas kurang kompatibel dengan larutan asam sitrat. Tidak sesuai dengan asam askorbat, laktosa, glukosa 10% larutan, dan larutan natrium bikarbonat berair jenuh. Gelatin mempercepat memudarnya warna. ( HoPE fifth edition ) h. Kegunaan Sebagai Pewarna (Pubchem) 9. Fungsi Bahan tambahan pada sediaan



NO



PERAN



BAHAN TAMBAHAN



1.



Etanol



Pelarut, anti mikroba



2.



Propilen Glikol



Pelarut, antimikroba



3.



Air



Pelarut



4.



Sorbitol



Pemanis



5.



Na Benzoat



Pengawet



6.



Oleum Citri



Pemberi Aroma



9



II. FORMULASI 1. Formula Standart ACETAMINOPHENI ELIXIR ( Formularium Nasional ed. Kedua 1978,hal 3 )



Eliksir Asetaminofen Eliksir Parasetamol Komposisi : Tiap 5 ml mengandung : Acetaminophenum



120 mg



Glycerolum



2,5 ml



Propylenglycolum



500 𝜇l



Sorbitoli solutio 70 %



1,25 ml



Aethanolum



500 𝜇l



Zat tambahan yang cocok



secukupnya



Aqua destilata hingga



5 ml



2. Rancangan Formula a. Zat aktif terpilih Alasan



: Asetaminophen : Efek samping dari zat aktif ini jarang ditemukan dan biasanya ringan



b. Bentuk sediaan terpilih : Larutan (Elixir) Alasan : Mempertimbangkan kelarutan zat aktif c. Dosis



:



Pemakaian oral : Dewasa : 0,5 g – 1 g setiap 4-6 jam, maksimum 4 g sehari Dosis untuk anak-anak: Range Umur Dosis/ 5ml 1 tahun-5 tahun



120 mg – 250 mg



200 mg



6 tahun-12 tahun



250 mg – 500 mg



300 mg



Jadi akan dibuat sediaan dengan kekuatan 200mg/5 ml Volume terkecil Frekuensi pemakaian : 3-4 kali



10



Lama pemakaian : 3 hari  1tahun -5 tahun : 5 ml (100 mg) o 1 hari: 5 ml x 4 : 20 ml o 3 hari : 20 ml x 3 : 60 ml  6 tahun – 12 tahun : 7.5 ml o 1 hari: 7.5 ml x 4 : 30 ml o 3 hari : 30 ml x 3 : 90 ml d. Rencana Spesifikasi



Bentuk sediaan Kadar bahan aktif Warna Bau Rasa Viskositas Kemasan



: larutan : 200 mg/5 ml : Kuning : Jeruk : manis :: 100 ml



no



Nama bahan



Perhitungan



1.



Acetaminophen



200 mg/ 5 ml x 100 ml



2.



Glycerolum



1/ 5 ml x 100 ml



≤ 20 %



20 ml



3.



Propylenglycolum



800 𝜇𝑙 / 5 ml x 100 ml



10-25%



16 ml



4.



Sorbitoli solutio 70 %



1.5 ml/ 5 ml x 100 ml



10-30 %



30 ml



5.



Aethanolum



83 µl/ 5 ml x 100 ml



5-10%



5 ml



0.2-0.5%



0.2 g



Natrium Benzoat 6.



Oleum Citri



2 tetes



Range



Jumlah 4 gram



0.1 ml



11



7. e. R Aqua destillata a n



Ad 100 ml = 100 – total semua bahan = 100-75.1



24.7 ml



cangan Perhitungan



12



f.



Data Acceptable Daily Intake :







Propilenglikol (25mg/kgBB) Umur



BB (kg)



ADI 25mg/kgBB



1 – 5 tahun



10 – 15 kg



250 mg – 375 mg



6 – 12 tahun



16 – 23 kg



400 mg – 575 mg



Penggunaan untuk umur 1tahun- 5 tahun Sehari = {(5 ml) / 100ml} x 16 ml = 0.8 ml Penggunaan untuk umur 3-6 bulan Sehari = {(10 ml) / 100ml} x 16 ml = 1.6 ml 



Gliserin (1,0 – 1,5 g/kgBB) Umur



BB (kg)



ADI 1,0–1,5g/kgBB



1 – 5 tahun



10 – 15 kg



(10-15g) – (15-22,5g)



6 – 12 tahun



16 – 23 kg



(16-23g) – (24-34,5g)



Penggunaan untuk umur 1-5 tahun Sehari = {(5 ml) / 100ml} x 20 ml = 1 ml Penggunaan untuk umur 6-10 tahun Sehari = {(10ml) / 100ml} x 20 ml = 2 ml 



Natrium benzoate (0.2-0.5%) Umur



BB (kg)



ADI 0.2-0.5 %



1 – 5 tahun



10 – 15 kg



0.2-0.5 g



6 – 12 tahun



16 – 23 kg



0.2-0.5 g



Penggunaan untuk umur 1-5 tahun Sehari = {(5 ml) / 100ml} x 0.2 g = 0.01 g Penggunaan untuk umur 6-10 tahun Sehari = {(10ml) / 100ml} x 0.2 g = 0.02 g 



Sorbitol (20g/hari)



13



Umur



BB (kg)



ADI 20 g/hari



1 – 5 tahun



10 – 15 kg



20 g



6 – 12 tahun



16 – 23 kg



20 g



Penggunaan untuk umur 1-5 tahun Sehari = {(5 ml) / 100ml} x 30 ml = 1.5 ml Penggunaan untuk umur 6-10 tahun Sehari = {(10ml) / 100ml} x 30ml = 3 ml



g. Perhitungan Konstanta dielektrik



=



(v PG x 32,1) + ( v Gliserin x 42,5) + (v ethanol x 25,7) + (v Aqua x 80) 65.7 (16x 32,1) + (20 x 42,5) + (5 𝑥 25,7) + (24,7 x 80) 𝜀= 65.7 (513.6) + (850) + (128.5) + (1976) 𝜀= 80 ɛ = 41.1



3. Prosedur kerja 1. 2. 3. 4. 5.



Siapkan alat dan bahan. Setarakan timbangan. Timbang bahan obat. Kalibrasi botol sampai 60 ml Buat sorbitol sol: larutkan sorbitol dengan aquadest untuk sorbitol, gerus ad larut homogen. Sisishkan kedalam beker glass 6. Larutkan Parasetamol dengan Sorbitol Solution 70 %, di dalam beaker glass sampai larut. 7. Tambahkan Propilenglikol, aduk sampai larut. 8. Tambahkan Etanol, aduk sampai larut. 9. Tambahkan sedikit perasa dan pewarna secukupnya. 10. Masukan kedalam botol yang sudah dikalibrasi, kocok ad homogen. 11. Beri etiket dan label.



14



III. ANALISA FORMULASI



PARACETAMOL



Ditinjau dari empat aspek fitur sediaan yaitu penerimaan pengguna, stabilitas (kimia,fisika, biologi dan farmasetika), keseragaman dosis, serta pengemasan dan pelabelan obat , berikut merupakan hasil analisa dari formulasi Elixir Paracetamol :



Stabilitas fisik



Kelarutan



Co-Solvent (Air,etanol,ppg)



Stabilitas Biologi



Anti mikrobial



PPG, Na Benzoat



Penerimaan pengguna



Rasa



Sorbitol



Kemasan dan Pelabelan



Tidak boleh terkena cahaya



Botol berwarna gelap



Keseragaman dosis



Pembahasan : 1. Stabilitas Fisik Pada fitur kualitas sediaan di poin ini, stabilitas fisik adalah hal yang paling menonjol dari zat aktif. Kelautan parasetamol yang berada pada angka 1:70 di dalam air mengharuskan adanya modifikasi pada pelarut yang berimbas pada berubahnya bentuk sediaan menjadi elixir. Adapun pelarut yang digunakan adalah kombinasi antara Propilen glikol, air serta etanol. 2. Stabilitas Biologi Tingginya kadar air pada sediaan larutan membuat kemungkinan untuk ditemukannya mikroba semakin tinggi. Oleh karena itu, ditambahkan zat Na Benzoat, disamping propilen glikol yang juga memiliki sifat antimikroba. 3. Penerimaan Pengguna Elixir paracetamol merupakan jenis larutan dengan rute pemberiaan oral. Pada rute pemberian oral, rasa dan aroma adalah menjadi hal yang penting bagi sediaan ini. oleh karena itu penambahan sorbitol dan oleum citri dipilih sebagai zat tambahan pada sediaan ini. 4. Kemasan



15



Sifat parasetamol yang tidak boleh terpapar cahaya, membuat paracetamol ataupun elixir paracetamol harus disimpan diwadah yang tertutup dan dapat meminimalisir cahaya. Oleh Karena itu, botol berwarna gelap menjadi pilihan utama. 5. Keseragaman Dosis



16



DAFTAR PUSTAKA



Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta kementrian kesehatan RI. Anonim,



2015,Stigmasterol,http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5280794,



diakses pada tanggal 28 Februaru 2018 pukul 18.00 Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771, 1000. Ansel, H.C., 1989, PengantarBentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta, Hal. 355356 Haley S., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E. (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation, 441-445. Katzung bertram. 2013. Farmakologi dasar dan klinik edisi 12. Jakarta : EGG. Rowe RC,dkk. 2006. Handbook of Pharmaceutical Exipients



. London:



Pharmaceutical Press Reynold, James EF, Martindale the extra pharmacopeia, Twenty-eight edition. The pharmaceutical press : London, 1982. Team Mini Notes, 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing.



17