Makalah SBM Kel. 5 (Pendekatan Pembelajaran Matematika) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MATEMATIKA “ Pendekatan Pembelajaran Matematika (Pendekatan Open-Ended, Pendekatan Realistik, dan Pendekatan Saintifik)” Dosen Pengampu : Dr. Izwita Dewi, M. Pd



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5



Chandra Risa Sinaga



(4201111047)



Muhammad Reza



(4202111009)



Tantri Devi Fajariati



(4203111058)



Thessalonica Cristy



(4202411004)



Yohana Stasia Ghele



(205500010)



PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN OKTOBER, 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kepada kami hingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi belajar Matematika. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dr. Izwita Dewi, M. Pd yang sudah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan, baik dalam segi penulisan maupun dalam penempatan kata demi kata. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan laporan ini hingga selesai.



Medan, 10 Oktober 2021 penyusun



Kelompok 5



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2 1.4 Manfaat penulisan ...................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4 2.1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ........................................................................ 4 2.2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran .................................................................... 4 2.3. Macam – macam Pendekatan Pembelajaran Matematika .......................................... 4 2.3.1. Pendekatan Open-ended ...................................................................................... 5 2.3.2. Pendekatan Realistik ........................................................................................... 7 2.3.3. Pendekatan Saintifik .......................................................................................... 10 BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14 3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 14 3.2. Saran ........................................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting, karena matematika sebagai mata pelajaran yang memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Matematika adalah salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Belajar matematika merupakan suatu syarat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Dengan belajar matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Alasan pentingnya matematika untuk dipelajari karena begitu banyak kegunaannya. Di bawah ini akan diuraikan beberapa kegunaan matematika yang praktis menurut Russfendi (2006:2008), yaitu: 1) Dengan belajar matematika kita mampu berhitung dan mampu melakukan perhitungan-perhitungan yang lainnya 2) Matematika merupakan prasyarat untuk beberapa mata pelajaran lainnya. 3) Dengan belajar matematika perhitungan menjadi lebih sederhana dan praktis. 4) Dengan belajar matematika diharapkan kita mampu menjadi manusia yang berpikir logis, kritis, tekun, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan persoalan. Uraian di atas menunjukkan bahwa metematika itu sangat penting, tetapi banyak yang beranggapan bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit untuk diajarkan dan dipelajari.



Wahyudin



(2001:2)



mengemukakan



beberapa



alasan tentang sulitnya



matematika untuk dipelajari dan diajarkan yaitu: Matematika merupakan pelajaran yang sangat hierarkis, karena hampir setiap materi yang diajarkan akan menjadi prasyarat bagi materi yang selanjutnya, sehingga jika materi terdahulu tidak dipahami, akan sulit untuk memahami materi berikutnya. Beragam kecepatan siswa dalam memahami materi atau konsep yang diajarkan oleh guru, misalnya sejumlah siswa dapat memahami yang diajarkan oleh guru setelah guru menyampaikan materi tersebut, sementara sejumlah siswa yang lainnya baru memahami materi setelah satu minggu, satu bulan, bahkan mungkin saja sampai keluar sekolahpun tidak memahaminya.



1



Penguasaan materi pelajaran mutlak harus dimiliki oleh pendidik, khususnya guru. Hal ini untuk memberikan image atau anggapan bahwa guru adalah sebagai panutan. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik, secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Jenjang pendidikan Indonesia terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa menurut Zulkardi (2006) di antaranya disebabkan oleh: Siswa kurang memahami



konsep matematika karena



pelajaran terlalu abstrak dan kurang menarik serta kurang contoh permasalahan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Metode yang digunakan berpusat pada guru sementara siswa cenderung pasif. Penilaian hanya berfokus ke sumatif dan hanya mengejar jawaban namun mengabaikan proses. Untuk mengatasi masalah di atas penulis tertarik dengan salah satu alternatif dari sekian banyak pendekatan yaitu Pendekatan Matematika.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: 1)



Apakah definisi dari pendekatan dalam pembelajaran ?



2)



Apakah fungsi dari pendekatan dalam pembelajaran ?



3)



Apakah definisi dari pedekatan pembelajaran open-ended, pendekatan realistic, dan pendekatan saintifik ?



4)



Bagaimana karakteristik pedekatan pemebelajaran open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik ?



5)



Bagaimana tahap-tahap pembelajaran dengan pendekatan open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik ?



6)



Apakah kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pemebelajaran open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik ?



1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannnya yaitu: 1) Untuk mengetahui definisi dari pendekatan dalam pembelajaran 2) Untuk mengetahui fungsi dari pendekatan dalam pembelajaran 2



3) Untuk mengetahui definisi dari pedekatan pembelajaran open-ended, pendekatan realistic, dan pendekatan saintifik 4) Untuk mengetahui karakteristik pedekatan pemebelajaran open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik 5) Untuk mengetahui tahap-tahap pembelajaran dengan pendekatan open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik 6) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pemebelajaran openended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik



1.4 Manfaat penulisan Manfaat yang diharapkan dari hasil pembahasan ini adalah dapat memberikan informasi tentang pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika dalam meningkatkan hasil belajar matematika.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, pengertian pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). 2.2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah : a) Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan. b) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran. c) Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai. d) Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan e) Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan 2.3. Macam – macam Pendekatan Pembelajaran Matematika Dalam makalah kami hanya akan membahas macam-macam pendekatan pemebelajaran matematika yakni pendekatan open-ended, pendekatan realistik dan pendekatan saintifik. Berikut ini penjelasannya: 4



2.3.1. Pendekatan Open-ended A. Definisi Pendekatan Open-ended Pendekatan Open-Ended merupakan proses pembelajaran yang didalamnya tujuan dan keinginan individu /siswa dibangun dan dicapai secara terbuka. Menurut Erman Suherman Pendekatan Open-Ended adalah Pembelajaran dengan pendekatan terbuka yang memberikan kebebasan individu untuk mengembangkan berbagai cara dan strategi pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik .Pembelajaran berbasis open memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengekplorasi permasalahan sesuai kemampuan, bakat, dan minatnya, sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan matematika, dan peserta didik dengan kemampuan lebih rendah masih dapat menikmati kegiatan matematika sesuai dengan kemampuannya.



B. Tujuan Pendekatan Open-ended Tujuan dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa.



C. Karakteristik Pendekatan Open-ended Nohda merumuskan karakteristik yang mendasari pendekatan open-ended adalah sifat terbuka atau keterbukaan. Menurutnya, dalam pendekatan pembelajaran open-ended terdapat tiga hal yang mendasarinya (Afgani, 2014). 1) Process is open.(Prosesnya terbuka) Maksud dari proses yang terbuka adalah masalah matematika berupa soal yang diberikan kepada siswa memiliki banyak cara penyelesaian yang benar. 2) End products are open. (Hasil akhirnya terbuka) Hasil akhir yang terbuka berarti masalah matematika berupa soal memiliki tipe jawaban soal yang banyak. 3) Ways to develop are open.(Cara pengembangan lanjutannya terbuka) 5



Artinya bahwa ketika siswa telah selesai menyelesaikan masalah, mereka dapat mengembangkan masalah yang baru dengan mengubah kondisi masalah yang ada di awal.



D. Tahapan Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended Menurut Miftahul Huda (2013: 280), sintak pendekatan open-ended bisa dilakukan dengan: 1) Menyajikan masalah; 2) Mendesain pembelajaran; 3) Memperhatikan dan mencatat respon siswa; 4) Membimbing dan mengarahkan siswa; 5) Membuat kesimpulan. Miftahul Huda (2013: 280) juga menambahkan langkah-langkah yang perlu diambil guru dalam pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended, yaitu: a) Menghadapkan siswa pada problem terbuka dengan menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi. b) Membimbing



siswa



untuk



menemukan



pola



dalam



konstruksi



permasalahanya sendiri. c) Memberikan siswa memecahkan masalah dengan berbagai penyelesaian dan jawaban yang beragam. d) Meminta siswa untuk menyajikan hasil temuannya.



E. Kelebihan pendekatan Open–Ended. Ada beberapa kelebihan dari pendekatan ini, antara lain: 1) Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta memungkinkan untuk mengekspresikan idenya. 2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta keterampilan matematika secara komprehensif. 3) Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. 4) Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang mereka berikan. 5) Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan. 6



F. Kelemahan Pendekatan Open–Ended. Disamping kelebihan yang dapat diperoleh dari pendekatan open-ended, terdapat juga beberapa kelemahan, diantaranya: 1) Sulit membuat atau menyajikan situasi masalah matematika yang bermakna bagi siswa. 2) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahamai siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan. 3) Karena jawaban bersifat bebas, siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka. 4) Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi. 2.3.2. Pendekatan Realistik A. Definisi Pendekatan Realistik pendekatan Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari- hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep- konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal- hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Dalam pembelajaran melalui pendekatan realistik, strategi- strategi informasi siswa berkembang ketika mereka menyeleseikan masalah pada situasi- situsi biasa yang telah diakrapiniya, dan keadaan itu yang dijadikannya titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau Realistic Mathematic Education(RME) juga diberi pengertian “cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelediki dan memahami konsep matematika melalui suatu masalah dalam situasi yang nyata”. (Megawati, 2003: 4). Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran bermakna bagi siswa. Pada pendekatan Realistik peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator. Sementara murid berfikir, mengkomunikasikan argumennya, mengklasifikasikan jawaban mereka, serta melatih saling menghargai strategi atau pendapat orang lain.



7



B. Tujuan Pendekatan Realistik Tujuan Pembelajaran Matematika Realistik sebagai berikut: 1) Menjadikan matematika lebih menarik,relevan dan bermakna,tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak 2) Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa. 3) Menekankan belajar matematika “learning by doing”. 4) Memfasilitasi penyelesaian masalah matematika tanpa menggunakan penyelesaian yang baku. 5) Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika. C. Karakteristik Pendekatan Realistik Beberapa karakteristik pendekatan matematika realistik adalah sebagai berikut : 1) Menggunakan masalah kontekstual, Pembelajaran matematika di awali dengan masalah kontekstual, sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman atau pengetahuan yang telah di miliki sebelumnya secara langsung. Masalah kontekstual tidak hanya berfungsi sebagai sumber pematematikaan, tetapi juga sebagai sumber untuk mengaplikasikan kembali matematika. Masalah kontekstual yang diangkat sebagai topik awal pembelajaran, hendaknya masalah sederhana yang yang di kenali oleh siswa. 2) Menggunakan berbagai model, Istilah model berkaitan dengan model matematika yang di bangun sendiri oleh siswa dalam mengaktualisasikan masalah kontekstual kedalam bahasa matematika, yang merupakan jembatan bagi siswa untuk membuat sendiri model-model dari situasi nyata ke abstrak atau dari situasi informal ke formal. 3) Menggunakan hasil dan konstruksi siswa sendiri, yaitu siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep matematis, di bawah bimbingan guru. 4) Terjadi interaksi antara murid dan guru, yaitu aktivitas belajar meliputi kegiatan



memecahkan



masalah



kontekstual



yang



realistik,



mengorganisasikan pengalaman matematis, dan mendiskusikan hasil-hasil pemecahan masalah tersebut (Suryanto dan Sugiman, 2001).



8



5) Keterkaitan, Struktur dan konsep matematika saling berkaitan, biasanya pembahasan suatu topik (unit pelajaran) harus dieksplorasiuntuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih bermakna.



D. Tahapan Pembelajaran Dengan Pendekatan Matematika Realistik Adapaun langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR menurut Soedjadi (2007:9) adalah sebagai berikut: 1) Memahami masalah kontekstual Berikan masalah kontekstual atau mungkin berupa soal cerita (secara lisan atau tertulis). Masalah tersebut untuk dipahami siswa. 2) Menjelaskan masalah kontekstual Berilah penjelasan singkat dan seperlunya saja jika ada siswa yang belum memahami soal atau masalah kontekstual yang diberikan. Mungkin secara individual ataupun secara kelompok. (jangan menunjukkan selesaian boleh mengajukan pertanyaan pancingan). 3) Menyelesaikan masalah kontekstual Mintalah siswa secara kelompok ataupun secara individual untuk mengerjakan atau menjawab masalah kontekstual dengan caranya sendiri. Berilah waktu yang cukup bagi siswa untuk mengerjakannya. Jika dalam waktu yang dipandang cukup, siswa tidak ada satupun yang dapat menemukan cara pemecahan, berilah guide atau petunjuk seperlunya atau berilah pertanyaan yang menantang. Petunjuk itu dapat berupa lembar kerja siswa ataupun bentuk lain. 4) Membandingkan dan mendiskusikan jawaban 5) Menyimpulkan.



E. Kelebihan Pendekatan Realistik Beberapa keunggulan/kelebihan dari pembelajaran metematika realistik antara lain: 1) Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang tidak tampak. 2) Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa. 3) Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.



9



4) Guru ditantang untuk mempelajari bahan. 5) Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga. 6) Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai. F. Kelemahan Pendekatan Realistik Beberapa kelemahan dari pembelajaran metematika realistik antara lain: 1) Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar (40- 45 orang). 2) Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran. 3) Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mampu memahami materi pelajaran. 2.3.3. Pendekatan Saintifik A. Definisi Pendekatan Saintifik Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan lainnya melalui tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba, dan menbentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Menurut Kemendikbud, Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya memuat kaidah-kaidah keilmuan, mulai dari pengumpulan data dengan observasi, menanya, melakukan eksperimen, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikan. Menurut Rusman,Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan ruang pada peserta didik secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi pembelajaran, serta mampu mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. B. Tujuan Pendekatan Saintifik Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 10



4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah 6) Untuk mengembangkan karakter siswa



C. Karakteristik Pendekatan Saintifik Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan pendekatan saintific antara lain 1) pembelajaran berpusat pada siswa 2) pembelajaran membentuk students’ self concept 3) pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari, mnganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip. 4) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa 5) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru 6) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi



D. Tahapan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Berdasarkan karakteristik di atas, adapun tahapan kegiatan pembelajaran dalam pendekatan saintifik (scientific approach) yaitu menurut petunjuk teknis pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 Permendikbud 81 A tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1) Mengamati Mengamati yakni guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau objek. 2) Menanya Menanya yakni dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca. Guru perlu membimbing peserta didik untuk 11



mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik 3) Mengumpulkan informasi Tahap ini merupakan tindak lanjut dari bertanya, yaitu menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut maka akan terkumpul sejumlah informasi. 4) Mengasosiasikan atau mengolah informasi Pada tahap ini, informasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. 5) Mengkomunikasikan Mengomunikaiskan yaitu kegiatan menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok. E. Kelebihan Pendekatan Saintifik Kelebihan pendekatan scientific yaitu : 1) Siswa harus aktif dan kreatif Tak seperti kurikulum sebelumya materi di kurikulum terbaru ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi pembelajar. 2) Penilaian di dapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujianya saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain.



12



F. Kelemahan Pendekatan Saintifik Guru jarang menjelaskan, Guru banyak yang beranggapan bahwa dengan krikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika, fisika, dll tidak cukup hanya membaca saja



13



BAB III PENUTUP



3.1. Kesimpulan Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan. Dalam pendekatan pembelajaran matemtika juga dapat di lakukan dengan berbagai macam pendekatan, yakni pendekatan open-ended, pendekatan realistik, dan pendekatan saintifik. Pendekatan Open-Ended adalah Pembelajaran dengan pendekatan terbuka yang memberikan kebebasan individu untuk mengembangkan berbagai cara dan strategi pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik. Tujuan dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa Menurut Miftahul Huda (2013: 280), sintak pendekatan open-ended bisa dilakukan dengan: 1) Menyajikan masalah; 2) Mendesain pembelajaran; 3) Memperhatikan dan mencatat respon siswa; 4) Membimbing dan mengarahkan siswa; 5) Membuat kesimpulan. pendekatan Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari- hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep- konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal- hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Tujuan Pembelajaran Matematika salah satunya ialah menjadikan matematika lebih menarik,relevan dan bermakna,tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak. Adapun langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik menurut Soedjadi (2007:9) adalah sebagai berikut : 1). Memahami masalah kontekstual. 2). Menjelaskan masalah kontekstual. 3). Menyelesaikan masalah kontekstual. 4). Membandingkan dan mendiskusikan jawaban. 5). Menyimpulkan. 14



Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan lainnya melalui tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba, dan menbentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Adapun tahapan kegiatan pembelajaran dalam pendekatan saintifik (scientific approach) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan atau mengolah informaasi, dan mengkomunikasikan 3.2. Saran Setelah membahas makalah tentang pendekatan pemebelajaran matematika ini, diharapkan para pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat agar memicu semangat dan aktifitas belajar siswa, seperti pembelajaran yang menerapkan pendekatan yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif. Diharapkan guru untuk dapat menerapkan pembelajaran yang bersifat realistic pada materi-materi yang dianggap sesuai untuk menggunakan pendekatan pembelajaran tersebut karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.



15



DAFTAR PUSTAKA



Budiarto, Azidaf . 2013. Macam Pendekatan Pembelajaran https://azidafbudiarto.wordpress.com/2013/01/22/macam-pendekatanpembelajaran/ (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021) Fahrurrozi, Sukrul Hamdi. 2017. Metode Pembelajaran Matematika. Lombok Timur : Universitas Hamzanwadi Press Halsa, Rizkyamalalia. 2014. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran. http://rizkyamaliahalsa.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatanpembelajaran.html (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021) Hanzah, Ali, Muhlisrarini.2013.Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta:PT RajaGravindo Persada Hardymath. 2013. Macam Pendekatan Pembelajaran Matematika. http://hardymath.blogspot.co.id/2013/09/macam-pendekatan-pembelajaranmatematika.html (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021) Massofa. 2008. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik . https://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaranmatematika-realistik/ (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021) Nina, Sakinah. 2014. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran. http://sakinahninaarz009.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatanpembelajaran.html (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021) Rakuen, Nurul. 2013. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran. http://nurulrakuen.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-pendekatanpembelajaran.html (diakses, sabtu, 09 Oktober 2021)



16