Makalah Sejarah Fisika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pra-sejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa dimana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman pra-sejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacuh kepada masa dimana terdapat kehidupan dimuka bumi, dimana manusia mulai hidup. Batas antara zaman pra-sejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa pra-sejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Terjadi perkembangan ilmu pengetahuan disetiap periode dikarenakan pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional. Manusia menjadi lebih pro aktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian. Perkembangan sains penting untuk diketahui karena pengetahuan ini akan memberikan pengertian yang lebih mendalam rentang kemajuan sains sampai saat ini. Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, sejak saat itu fisika terus berkembang sampai sekarang ini. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan didalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi, namun juga melalui teknologi, membawa perubahan kedunia social masyarakat.



1



B. Tujuan Tujun dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui sumbangan Babilonia, Mesir kuno dan Yunani kuno terhadap perkembangan fisika. 2. Dapat mengetahui paradigma perkembangan fisika masa pra-sains. 3. Dapat mengetahui tokoh dan ilmuwan yang berperan dalam masa prasains. C. Manfaat Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat mengetahui sumbangan Babilonia, Mesir kuno dan Yunani kuno terhadap perkembangan fisika. 2. Untuk dapat mengetahui paradigma perkembangan fisika masa pra-sains. 3. Untuk dapat mengetahui tokoh dan ilmuwan yang berperan dalam masa pra-sains.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sains Kata sains berasal dari bahasa Latin “Scientia” yang bermakna pengetahuan. Menurut New Collegiate Dictionary Webster, sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui studi atau praktek, atau pengetahuan yang meliputi kebenaran umum pengoperasian hukum umum, diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah. Dalam bahasa Arab, kata science diterjemahkan sebagai “ilmu” kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima, ya’lamu, ilman dengan wazan fai’ila yaf’alu, fa’lan, yang berarti mengerti, memahami benarbenar. Carin



(1993)



mendefinisikan



sains



sebagai



suatu



kumpulan



pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Sedangkan menurut Nokes (Nur 2000) didalam bukunya yang berjudul Science In Education mengatakan bahwa sains merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Memang benar bahwa sains merupakan suatu ilmu teoritis, namun teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Pada dasarnya, dapatlah dikatakan bahwa sains adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakuakn pengamatan, percobaan, penyimpulan, penyusunan teori percobaan, dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain. Jadi sains tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang harus dihafal, namun sains juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejalagejala alam yang belum dapat diterangkan.



3



B. Sumbangan Babilonia, Mesir Kuno Dan Yunani Kuno Terhadap Perkembangan Fisika Menurut George J. Mouly, permulaan ilmu dapat disusun sampai pada permulaan manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Masa manusia purba dikenal juga dengan masa pra-sejarah. Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumerika, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka. Meski agak berbeda dengan



pendapat



tersebut,



Muhammad



Husain



Haekal



(1888-1956)



berpendapat lebih spesifik bahwa sumber peradaban sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu (berarti sekitar 4000 SM) adalah Mesir. Zaman sebelum itu dimasukkan orang ke dalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu, sukar sekali akan sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai permulaan zaman prasejarah dan zaman sejarah, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu lahir seiring dengan adanya manusia di muka bumi hanya saja penamaan ilmu-ilmu itu biasanya muncul belakangan. Penekanan terhadap kegunaan dan aplikasi cenderung lebih diutamakan dari pada penamaannya. Berbekal otak, pengalaman, dan pengamatan terhadap gejala-gejala alam, manusia purba sudah barang tentu memiliki seperangkat pengetahuan yang dapat membantu mereka mengarungi kehidupan. Seperangkat pengetahuan tersebut semakin lama akan semakin tersusun rapi karena inilah karakteristik dasar ilmu. Selanjutnya Mouly menyebutkan bukti-bukti secara berurutan terhadap pernyataannya sebagai berikut: Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang tercatat dalam lembaran sejarah dilakukan oleh bangsa Mesir, di mana banjir



4



sungai Nil yang terjadi tiap tahun ikut menyebabkan berkembangnya sistem almanak, geometri, dan kegiatan survei. Keberhasilan ini kemudian diikuti oleh bangsa Babilonia dan Hindu yang memberikan sumbangan-sumbangan yang berharga meskipun tidak sensintif kegiatan bangsa Mesir. Setelah itu muncul bangsa Yunani yang menitik beratkan pada pengorganisasian ilmu di mana mereka bukan saja menyumbang perkembangan ilmu dengan astronomi, kedokteran, dan sistem klasifikasi Aristoteles, namun juga silogisme yang menjadi dasar bagi penjabaran secara deduktif pengalaman-pengalaman manusia. Fisika pada zaman Yunani Kuno merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjad ilogosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyakan kepalanya. Namun, ketika filsafat diperkenalkan ,fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktifitas dewa, tetapi aktifitas alam yang terjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Pada zaman ini fisika disebut sebagai filsafat alam (sekitarabad18). Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng dan takhyul, tetapi lama kelamaan, terutama setelah mereka mampu membedakan yang riil dengan yang ilusi, mereka mampu keluar dari kungkungan mitologi dan mendapatkan dasar pengetahuan ilmiah. Inilah titik awal



manusia



menggunakan



rasio



untuk



meneliti



dan



sekaligus



mempertanyakan dirinya dan alam jagad raya. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu. Lalu timbul pertanyaan dalam pikirannya; dari mana datangnya alam ini, bagaimana kejadiannya, bagaimana kemajuaannya



5



dan kemana tujuannya? Pertanyaan semacam inilah yang selalu menjadi pertanyaan dikalangan filosof Yunani, sehingga tidak heran kemudian mereka juga disebut dengan filosof alam karena perhatian yang begitu besar pada alam. Para filosof alam ini juga disebut para filosof pra Sokrates, sedangkan Sokrates dan setelahnya disebut para filosof pasca Sokrates yang tidak hanya mengkaji tentang alam, tetapi manusia dan perilakunya. Ilmuwan Fisika pada zaman Yunani Kuno, Orang-orang yang senantiasa berfikir tentang alam dan begitu perhatian terhadap alam disebut filosof alam. Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal-usul alam adalah Thales (624-546 SM), setelah itu Anaximandros (610-540 SM), Heraklitos (540-480 SM), Parmenides (515-440 SM), dan Phytagoras (580-500). Thales, yang dijuluki bapak filsafat, berpendapat bahwa asal alam adalah air. Menurut Anaximandros substansi pertama itu bersifat kekal, tidak terbatas, dan meliputi segalanya yang dinamakan apeiron, bukan air atau tanah. Heraklitos melihat alam semesta selalu dalam keadaan berubah. Baginya yang mendasar dalam alam semesta adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya yaitu api. Bertolak belakang dengan Heraklitos, Parmenides berpendapat bahwa realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah. Phytagoras berpendapat bahwa bilangan adalah unsur utama alam dan sekaligus menjadi ukuran. Unsur-unsur bilangan itu adalah genap dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Jasa Phytagoras sangat besar dalam pengembangan ilmu, terutama ilmu pasti dan ilmu alam. Ilmu yang dikembangkan kemudian hari sampai hari ini sangat bergantung pada pendekatan matematika. Jadi setiap filosof mempunyai pandangan berbeda mengenai seluk beluk alam semesta. Perbedaan pandangan bukan selalu berarti negatif, tetapi justru merupakan kekayaan khazanah keilmuan. Terbukti sebagian pandangan mereka mengilhami generasi setelahnya. Peradaban



Mesir



kuno,



misalnya,



mewariskan



peninggalan-



peninggalan bermutu tinggi seperti piramida, kuil, dan sistem penatanan kota. Peninggalan-peninggalan ini tidak mungkin ada tanpa adanya ilmu yang



6



mereka miliki. Proses pembangunan piramida yang menjulang tinggi dan tersusun dari batu-batu besar pilihan tak bisa lepas dari matematika dan arsitektur. Begitu pula dengan proses pembangunan kuil megah mereka. Sementara itu, sistem penataan kota membutuhkan arsitektur dan administrasi pemerintahan. Dengan kata lain, peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut menunjukkan adanya ilmu-ilmu tertentu yang mereka miliki sehingga mereka bisa mewujudkan impian mereka menjadi kenyataan. Menurut Haekal, Mesir adalah pusat yang paling menonjol membawa peradaban pertama ke Yunani atau Rumawi. Sementara itu, menurut Betrand Russell, pada masa Babilonia lahir beberapa hal yang tergolong ilmu pengetahuan: pembagian hari menjadi dua puluh empat jam, lingkaran menjadi 360 derajat, penemuan siklus gerhana yang memungkinkan terjadinya gerhana bulan bisa diramal dengan tepat dan gerhana matahari dengan beberapa perkiraan. Pengetahuan bangsa Babilonia ini sampai ke tangan Thales , filosof Yunani. C. Paradigma Perkembangan Fisika Masa Pra-Sains Secara etimologi, istilah paradigma pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “para” yang artinya disebelah atau pun disamping, dan kata “diegma” yang artinya teladan, ideal, model, ataupun arketif. Sedangkan secara terminologis, istilah paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara pandang yang digunakan untuk menilai dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara-cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks. Selain pengertian diatas, berikut pengertian kata paradigma menurut para ahli : 1. Robert freidrichs Menurut Robert freidrichs, paradigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang terhadap realita



7



sehingga berunjuk pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realita tersebut. 2. Thomas Kuhn Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir ataupun konseo dasar yang digunakan/ dianut sebagai model ataupun pola yang dimaksud para ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi- studi keilmuan yang dilakukannya. 3. C. J. Ritzer Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan tertentu. 4. Guba Menurut guba, pengertian paradigma adalah sekumpula keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia. Perkembangan fisika pada masa pra sains dimulai pada zaman prasejarah sampai tahun 1550 an. Pada masa ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Selain itu pada masa ini juga belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan pada masa ini diantaranya : 



2400 SM – 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).







600 SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sains fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol,



8



hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang. 



530 M – 1450 M: Saat itu kebudayaan didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani, dan ketika runtuhnya kekaisaran Roma mengakibatkan mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang akhirnya menemukan bidang ilmu pengetahuan baru yaitu



kimia. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus.



Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sains Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang mendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy). 



1450 M- 1550 M: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.



D. Tokoh Dan Ilmuwan Yang Berperan Dalam Masa Pra-Sains 1. Aristoteles Aristoteles seorang bangsa Yunani kuno yang menganut empat unsur (api, udara, air dan tanah) seperti yang dianjurkan oleh Empedocles. Pada keempat unsur atau zat dasar itu dikenakannya empat sifat dasar yaitu: panas, dingin, kering dan basah sehingga terdapat simetri. Ia juga mengajarkan bahwa alam terdiri dari unsur tanah yang kering dam dingin, unsur air yang dingin dan basah, unsur udara yang basah dan panas, serta unsur api yang panas dan kering.



9



Aristoteles juga banyak menulis tentang mekanikan, terutama tentang gaya-gaya yang tersusun sebagai jajaran genjang. Ia mengatakan bahwa benda-bebda yang jatuh akan dipengaruhi oleh berat benda itu sendiri atau makin berat benda itu, maka makin cepat jatuhnya. Pendapat Aristoteles ini sebenarnya hanya berlaku dalam terminal Velocity (air hujan). Pendapat Aristoteles secara umum berdasarkan pada faktafakta yang ada, jadi berdasarkan pada pengalaman-pengalaman. Ia mengatakan bahwa bumi itu bergerak dan merupakan pusat dari alam yang di kelilingi oleh matahari dan bintang-bintang. Karena prinsip Geosentris dan Aristoteles pada saat itu dianggap itu, maka prinsip Giosentris yang sebenarnya salah dapat bertahan sekitar 2000 tahun. Pada saat itu masih dianut bahwa bumi adalah planet terpenting. Aristoteles mengemukakan bahwa ruang hampa itu tidak ada, seluruh ruang terisi penuh oleh zat. Pembagian zat dapat dilakukan terus menerus dengan terbatas pada atom. Aristoteles merupakan orang pertama pada zamannya yang menuliskan semua karnyanya dalam bentuk buku. Daftar kuno mencatat minimal 170 buku hasil ciptaan



Aristoteles.



Kerja



ilmiahnya



betul-betul



merupakan



ensiklopedia ilmu pengetahuan untuk zamannya. Ia menulis tentang astronomi, zoology, geologi, fisika, anatomi, physiologi dan semua karnya dikenang dimasa yunani purba. 2. Archimedes Archimedes lahir di kota Syracusa Sisilia sebelah selatan Italia. Setelah mengenyam pendidikan di Syracusa, Archimedes mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan studinya di Alexanderia. Di kota inilah Archimedes menjadi dewasa dengan ilmu pengetahuan. Kemudian menjadi seorang ahli yang terkenal dalam ilmu pasti dan fisika.



10



Pada suatu hari Raz Hieron II dari Syracusa memerintahkan kepada seorang pandai emas yang tersohor pada saat itu untuk membuatkan mahkota yang indah terbuat dari emas murni. Beberapa lama kemudian tersiar berita bahwa pandai emas tersebut kurang jujur, oleh karena itu Raja mulai curiga akan kemurnian mahkotanya. Walaupun berat mahkotanya sama dengan berate mas murni yang diberikan kepada pandai emas. Sehubungan dengan itu, maka raja Hieron menyuruh Archimedes untuk membuktikan apakah mahkota raja terbuat dari emas murni atau emas campuran. Berhari-hari



Archimedes



berpikir,



tetapi



belum



dapat



menemukan siuatu cara untuk membuktikanya. Ketika kepalanya terasa panas karena telalu banyak berpikir, maka ia masuk ke tempat permandian umum. Ia mandi dalam bak yang penuh air, sehingga air bak meluap dan tumpah ke lantai. Setelah itu tanpa busana (?) lari pulang kerumahnya. Kepada istrinya ia berteriak “eureka,eureka” artinya “sudah kutemukan, sudah kutemukan” ia menemukan dasar hukum Archimedes yang menetapkan tentang “kehilangan berat suatu benda yang terendam di dalam air “. Setelah Archimedes menimbang emas murni seberat mahkota raja, emas murni itu kemudian dimasukan ke dalam baskom yang berisi penuh air dan air tumpah ditampung lalu ditimbang. Mahkota raja juga dimasukan ke dalam baskom kedua yang penuh air dan besarnya sama dengan baskom pertama. Ternyata air yang tumpah dari baskom kedua lebih banyak dari pada air yang tumpah dari baskom



pertama. Dari



hasil



percobaan tersebut



Archimedes



mengambil kesimpulan bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni. Dasar pendidikan Archimedes: “jika dalam sebuah tempat ada air dan air dalam keadaan tenang, maka diseluruh bagian air



11



tekananannya sama. Kalau ada daerah yang tekananya tinggi mengalir kearah yang tekanannya rendah. 3. Thales of Militus Sejarah penemuan Thales yaitu: 1. Tercatat sebagai orang pertama yang melakukan eksperimen ilmiah tentang listrik statis. 2. Mampu mengukur tinggi piramida dengan menggunakan tinggi bayangan dengan menggunakan tongkat. 3. Memprediksi gerhana matahari, menentukan setahun adalah 360 hari. 4. Mampu memprediksi jarak kapal di laut denga menggunakan cara proporsional/memadankan bentu segitiga. 5. Mengungkapkan teorema. 4.



Phytagoras Kita mengenal kata Phytagoras pada umumnya berkaitan dengan Dalil Geometri yang menyatakan bahwa luas persegi pada sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kedua persegi sisi siku-sikunya. Atau dengan mudah dikatakan “kuadrat sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya.



5. Demokritus Demokritus dan Lecippus merumuskan bahwa alam semesta ini tersiri dari ruang hampa dan atom. Atom merupakan partikel yang tidak dapat tampak, banyaknya tidak terbatas dan hanya berada satu sama lain dalam bentuk, kedudukan serta susunannya. Pemikiran spekulatis dari Demokritus mengatakan bahwa atom bermacam-macam dan terus-menerus bergerak tanpa ketentuan. Karena bergerak, maka terjadi tumbukan antara atom-atom dan terjadi pusaran



12



pergerakan (serupa dengan pusaran air). Bergantung pada banyaknya atom dan pusaran tersebut, maka terbentuklah beranekaragam benda. Diluar benda-benda itu hanya dikehampaan. 6. Aristarchus Aristarchus yang dilahirkan di Samos merupakan orang pertama yang secara tegas dan esklusif menerangkan bahwa bumi berbentuk bulat, perputar sendiri sambil bergerak mengelilingi matahari. Karena pendapat Aristarchus itu berlawanan dengan pendapat umum dan prinsip heliosentris yang bertentangan dengan kepercayaan agama serta Aristoteles, maka teorinya dilupakan orang pada saat itu. Teori Aristarchus tersebut baru muncul kembali setelah dikemukakan oleh Copernicus pada abad XVI. Sebagai seorang ahli astronomi, maka ia dapat mengamati bintang dan dapat mengetahui bahwa bulan berbentuk bulat. Pada gerhana bulan, selalu bumi berada diantara matahari dan bulan. Ia berpendapat bahwa menutupi bulan adalah baying-bayang bumi yang “mencuri” cahaya matahari dan bayangan bumi itu selalu “lengkung”. Bayangan yang lengkung hanya mungkin terjadi kalau disebabkan oleh benda yang bundar. Kalau bumi bundar, maka benda-benda angkasa lainnya juga bundar. Menurut pengetahuan Aristarchus, matahari 180 kali lebih besar daripada bumi, maka bumilah yang mengelilingi matahari. Untuk menghormati jasanya, maka nama Aristarchus diabadikan sebagai nama sebuah kawah di bulan. 7. Al-Haitam Al-Haitam merupakan orang pertama yang mendapatkan gambaran cukup mendetail mengenai mata manusia, nama-nama dari bagian mata kita berasal dari terjemahan Al-Haitam misalnya retina, kornea dan lainlain dari bahasa Arab. Segala teori dan prakteknya dalam fisika ternyata



13



sesuai dengan perkembangan ilmu fisika modern dewasa ini. Sehubungan dengan itu, Al-Haitam diakui sebagai peletak dasar ilmu-ilmu modern. Selain sebagai ilmuwab besar, ternyata ia juga merupakan ulama yang berakhlak tinggi. Ia pernah mengatakan “hidup manusia tidaka akan memperoleh sesuatu yang lebih mendekatkan dirinya kepada Allah selain dari kebenaran dan ilmu pengetahuan”. Ia juga pernah mengatakan “ berikan jasamu kepada kenalanmu. Berikan pengetahuan kepada yang bersedia menerimanya. Pertahankan kehormatan dirimu dan agamamu. Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis dibidang optic yang terkenal lewat bukunya bertajuk kitab al-manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap. Itulah salah satu karya AlHaitham bersama kamaluddin al-farisi. Keduannya berhasil meneliti dan merekam fenomena gerhana, Al-Haitham membuatlubang kecil pada diding yang memungkunkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar. Kajian ilmu optic berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yangs aatbini digunakan umat manusia oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai “ ruang gelap”. Biasanya bentuknya beruipa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan alhaitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudian disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton 8. Nicolaus Copernicus Copernicus yang sudah yatim-piatu pada umur 10 tahun memikirkan system heliocentric sejak tahun 1507. Ia mempunyai asumsi bahwa “urutan susunan bola langit adalah paling tinggi untuk bintang tetap yang tidak bergerak dibawahnya adalah saturnus, Jupiter, mars, bumi,



14



venus dan terakhir merkurius”. Selain itu dikemukakan, “bola untuk bulan beredar mengelilingi pusat bumi serta bergerak bersama bumi sebagian episiklus. Waktu edar saturnus adalah 30 tahun, Jupiter 12 tahun, mars 2,5 tahun, bumi 1 tahun, venus 9 bulan dan merkurius 3 bulan.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sains adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakuakn pengamatan, percobaan, penyimpulan, penyusunan teori percobaan, dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain. 2. Sumbangan Babilonia, Mesir Kuno Dan Yunani Kuno Terhadap Perkembangan Fisika: 



Menurut Betrand Russell, pada masa Babilonia lahir beberapa hal yang tergolong ilmu pengetahuan: pembagian hari menjadi dua puluh empat jam, lingkaran menjadi 360 derajat, penemuan siklus gerhana yang memungkinkan terjadinya gerhana bulan bisa diramal dengan tepat dan gerhana matahari dengan beberapa perkiraan. Pengetahuan bangsa Babilonia ini sampai ke tangan Thales , filosof Yunani.







Ilmuwan Fisika pada zaman Yunani Kuno, Orang-orang yang senantiasa berfikir tentang alam dan begitu perhatian terhadap alam disebut filosof alam.







Peradaban



Mesir



kuno,



misalnya,



mewariskan



peninggalan-



peninggalan bermutu tinggi seperti piramida, kuil, dan sistem penatanan kota. Peninggalan-peninggalan ini tidak mungkin ada tanpa adanya ilmu yang mereka miliki. Proses pembangunan piramida yang menjulang tinggi dan tersusun dari batu-batu besar pilihan tak bisa lepas dari matematika dan arsitektur. Begitu pula dengan proses pembangunan kuil megah mereka. 3. Paradigma Perkembangan Fisika Masa Pra-Sains yaitu: 



2400 SM – 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang.



16







600 SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit.







530 M – 1450 M: Saat itu kebudayaan didominasi oleh Kekaisaran Roma,



ilmu medik dan



fisika berkembang sangat pesat yang



dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani, dan ketika runtuhnya kekaisaran Roma mengakibatkan mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sain 



1450 M-1550 M: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.



4. Tokoh Dan Ilmuwan Yang Berperan Dalam Masa Pra-Sains : 



Aristoteles seorang bangsa Yunani kuno yang menganut empat unsur (api, udara, air dan tanah) seperti yang dianjurkan oleh Empedocles. Aristoteles juga banyak menulis tentang mekanikan, terutama tentang gaya-gaya yang tersusun sebagai jajaran genjang.







Archimedes lahir di kota Syracusa Sisilia sebelah selatan Italia. Setelah mengenyam pendidikan di Syracusa, Archimedes mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan studinya di Alexanderia. Di kota inilah Archimedes menjadi dewasa dengan ilmu pengetahuan. Kemudian menjadi seorang ahli yang terkenal dalam ilmu pasti dan fisika.







Thales of Militus Sejarah penemuan Thales yaitu: tercatat sebagai orang pertama yang melakukan eksperimen ilmiah tentang listrik statis, mampu mengukur tinggi piramida dengan menggunakan tinggi bayangan dengan menggunakan tongkat, memprediksi gerhana matahari, menentukan setahun adalah 360 hari.







Phytagoras pada umumnya berkaitan dengan Dalil Geometri yang menyatakan bahwa luas persegi pada sisi miring sebuah segitiga siki17



siku sama dengan jumlah kedua persegi sisi siku-sikunya. Atau dengan mudah dikatakan “kuadrat sisi miring sebuah segitiga sikusiku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya. 



Demokritus dan Lecippus merumuskan bahwa alam semesta ini tersiri dari ruang hampa dan atom. Atom merupakan partikel yang tidak dapat tampak, banyaknya tidak terbatas dan hanya berada satu sama lain dalam bentuk, kedudukan serta susunannya.







Aristarchus yang dilahirkan di Samos merupakan orang pertama yang secara tegas dan esklusif menerangkan bahwa bumi berbentuk bulat, perputar sendiri sambil bergerak mengelilingi matahari.







Al-Haitam merupakan orang pertama yang mendapatkan gambaran cukup mendetail mengenai mata manusia, nama-nama dari bagian mata kita berasal dari terjemahan Al-Haitam misalnya retina, kornea dan lain-lain dari bahasa Arab.







Copernicus yang sudah yatim-piatu pada umur 10 tahun memikirkan system heliocentric sejak tahun 1507.



B. Saran Kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah-makalah berikutnya.



18