Makalah Sejarah Islam Pada Zaman Rasulullah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKEMBANGGAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan dosen pengampu : Nofrizal,M.A.



Disusun oleh : Kelompok 3 Nama



NPM



Firdawan



1931020099



Khalid Noor Hasan



1931020027



Sayid Nizar



1931020054



Semester 2 / Kelas A



PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AJARAN 2019/2020



I



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan tersyiarnya agama islam seperti sekarang ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu Nofrizal, M.A, dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Dalam penulisan Makalah ini kami sadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisanya, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Bandar lampung, 21 Februari 2020



Penulis kelompok 3



II



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.................................................................................I KATA PENGANTAR.............................................................................II DAFTAR ISI..........................................................................................III BAB I PENDAHULUAN 1.1............................................................................Latar Belakang. .1 1.2.......................................................................Rumusan Masalah. .1 1.3.........................................................................................Tujuan. .2 BAB II PEMBAHASAN 2.1.............Sejarah Nabi Muhammad Sampai Diangkat Rasulullah. .3 2.2........................................... Masa Kerasulan Dan Dakwah Nabi.....................4 2.3.......Membangun Masyarakat Islam Dan Pembentukan Negara Madinah...................................................................................6 2.4............................................................Peperangan Dalam Islam. .6 2.5..............................................Wafatnya Nabi Muhammad SAW. .8 BAB III PENUTUP 3.1...........................................................................Kesimpulan 11 3.2......................................................................................Saran 11 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12



III



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhammad diutus sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir, Beliau telah menjandi contoh bagi umat manusia dalam semua segi kehidupan. Di dalam dirinya telah terpatri segi-segi kehidupan yang tidak hanya menyangkut sisi ukhrowi, tetapi juga sisi duniawi. Beliau merupakan pribadi yang multi komplek, memiliki wawasan yang luas, sekalipun beliau seorang yang ummi. Muhammad merupakan sosok yang punya kemampuannya menciptakan masyarakat Arab yang semula hidup dalam kondisi yang retak, terpecah-pecah berdasarkan suku menjadi sebuah masyarakat madani yang tentram dan dinamis. Keretakan yang ada di dunia Arab saat itu kerap kali menimbulkan konflik dan peperangan di kalangan mereka. Selain itu masyarakat Arab juga hidup dalam keditaktoran, hukum tidak berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok terhormat, tetapi sebaliknya hukum akan berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok lemah. Sesembahan mereka adalah berhala yang dibuat mereka sendiri. Fatalnya lagi, mereka beranggapan, bahwa perbuatannya itu merupakan tradisi yang turun temurun dan dianggap sebagai kebenaran. Kondisi ini mampu diubah Nabi menjadi dinamis, berkeadilan dan bertuhan hanya kepada Allah SWT dalam waktu yang relatif singkat.1 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Sejarah Nabi Muhammad



1.2.2



Masa kerasulan dan dakwah Nabi



1.2.3



Membangun masyarakat islam dan pembentukan negara Madinah



1.2.4



Peperangan dalam islam



1.2.5



Wafatnya nabi Muhammad SAW



1



Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam Peradigma Teks, Reflektif, dan Filosofis, (Surabaya: IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 2016), hal. 9



1



1.3 Tujuan 1.3.1



Untuk mengetahui sejarah Nabi Muhammad



1.3.2



Untuk mengetahui masa kerasulan dan dakwah Nabi



1.3.3



Untuk mengatahui pembangun masyarakat islam dan pembentukan negara di Madinah



1.3.4



Untuk mengetahui sejarah peperangan dalam islam



1.3.5



Wafatnya nabi Muhammad SAW



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Nabi Muhammad Sampai Diangkat Rasulullah Muhamad lahir di Mekkah pada hari senin pagi 12 Rabi’ul awal bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 M. Tahun kelahiran Nabi dikenal dengan tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan abrahah dengan menunggangi gajah menyerbu mekkah ingin menghancurkan ka’bah, Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Dikisahkan, bahwa anak-anak Hasyim ini adalah keluarga yang berkedudukan sebagai penyedia dan pemberi air minum bagi para jamaah haji yang dikenal dengan sebutan Siqayah al- Hajj. Sedangkan ibunda Nabi Muhammad adalah Aminah binti Wahab, adalah keturunan Bani Zuhrah. Kemudian, nasab atau silsilah ayah dan ibunda Nabi bertemu pada Kilab ibn Murrah.2 Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya.3 2



Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 31-32. 3 Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: IAIN Aceh 2016), hal. 10.



3



Dalam usia muda Nabi Muhammad hidup sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan penggembalaan ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga dia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda dia sudah dijuluki alamin, orang yang terpercaya.4 Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Dari pernikahan dengan khadijah, dikaruniai enam orang anak, dua putra dan empat putrid: Qasim, Abbudullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, Dan Fatimah.5 2.2 Masa Kerasulan Dan Dakwah Nabi Pada malam senin 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriyah bertepatan dengan 6 Agustus 610 M. ketika itu Nabi Muhammad berkhalwat di Gua Hira dan Allah mengutus Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama yaitu surat al-Alaq. Ketika selesai menerima wahyu Nabi Muhammad pulang dengan kondisi menggigil ketakutan. Beliau meminta aga istrinya menyelimuti beliau kemudian menceritakan kejadian yang terjadi di Gua Hira. Sebagai seorang istri yang sholehah dalam kondisi apapun selalu berusaha menenangkan hati suaminya, begitulah yang dilakukan oleh Khadijah. Khadijah berusaha menenangkan hati Rasulullah yang sangat mengalami kegalauan pada saat itu. Setelah menenangkan Rasulullah, Khadijah pergi untuk menemui Waraqah ibn Naufal. Waraqah adalah paman Siti Khadijah, beliau adalah seorang Nasrani yang banyak mengetahui naskah-naskah kuno. Siti Khadijah menceritakan kejadian yang dialami oleh suaminya kemudian Waraqah mengatakan bahwa yang datang itu adalah Namus (Jibril). Kemudian dia menjelaskan disuatu saat nanti beliau akan diusir oleh kaumnya dari kampung halamannya sendiri. Ia berharap masih hidup pada masa sulit Rasulullah dan akan memberikan pertolongan yang sungguh-sungguh kepada 4



Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal.17. 5 Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 33



4



beliau. Ketika beliau tidur kemudian turun ayat Al-Muddatsir.6 Kemudian beliau menyampaikan kepada istrinya tentang perintah Jibril untuk menyampaikan dakwahnya kepada umatnya. Kemudian beliau bertanya kembali umatnya itu yang mana. Dengan demikian wahyu yang turun kedua ini merupakan penobatan Rasulullah sebagai utusan Allah. Untuk mengawali dakwah Rasulullah SAW ada berbagai metode dakwah yang dilakukan oleh beliau diantaranya: 2.2.1



Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi Pada masa ini Rasulullah Saw melakukan dakwah secara diamdiam dilingkungan keluarga sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Mula-mula yang masuk Islam pertama kali adalah istri Rasulullah kemudian saudara sepupunya Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar ash-Shidiq, Zaid bekas budak yang menjadi anak angkatnya, Ummu Aiman pengasuh Nabi semenjak ibunya masih hidup.6 Kemudian dilanjutkan oleh Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqasah dan Thalhah bin Ubaidillah mereka dibawa kehadapan Nabi dan mengikrarkan untuk memeluk Islam dihadapan Nabi sendiri. Pada persiapan dakwah yang berat maka dakwah pertama beliau mempersiapkan mental dan moral. Oleh sebab itu beliau mengajak manusia atau umatnya untuk: a. Mengesakan Allah b. Mensucikan dan membersihkan jiwa dan hati c. Menguatkan barisan d. Meleburkan kepentingan diri di atas kepentingan jamaah.7



2.2.2



Dakwah terang-terangan Langkah dakwah selanjutnya menyeru masyarakat secara umum. Nabi menyerukan kepada bangsawan dan seluruh masyarakat Quraisy. Pada awalnya Nabi hanya berdakwah pada penduduk Makkah dan dilanjutkan pada penduduk diluar Makkah secara terang-terangan. Rasulullah gencar mempublikasikan agar orang masuk Islam, kemudian pada masa itu beliau mengajak segenap umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dilain waktu, acara jamuan tersebut diadakan kembali. Kali ini para tamu



6



Ali Sodiqin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI, 2009), hal. 24.



5



undangan mulai mendengarkan perkataan Rasulullah namun tak satupun dari mereka yang meresponnya secara positif. Hal tersebut tidak membuat Rasulullah dan para sahabatnya patah arah, tetapi membuat Rasulullah dan para sahabatnya semangat dan dakwahnya semakin diperluas hingga suatu ketika Rasulullah mengadakan pidato.7 2.3 Membangun Masyarakat Islam Dan Pembentukan Negara Madinah Dengan hijrahnya Nabi ke Yastrib kemudian berganti nama madinah alMunawwarah atau disebuat dengan Madinah (kota yang bercahaya), Nabi segera meletakkan dasar-dasar masyarakat islam. Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota ini (pemimpin negara) sekaligus pemimpin agama islam. Dasardasar kehidupan masyarakat islam atau yang sering disebut konstitusi madinah adalah: 



mendirikan Masjid untuk tempat beribadah juga untuk tempat berkumpul dan bertemu.







ukhuwa islamiyah (persaudaraan sesame muslim) persaudaraan yang dilakukan rasulullah berdasarkan agama, bukan berdasarkan pertalian darah.







Perjanjian persahabatan untuk saling membantu antar umat muslimin dengan kaum bukan muslimin.







Meletakkan landasan politik, ekonomi dan kemasyarakatan bagi Negara madinah yang baru terbentuk.8



2.4 Peperangan Dalam Islam 2.4.1



Perang Badar Pada tanggal 8 Ramadhan 2 H (624 M) di lembah badar antara kaum muslimin



melawan



kaum



Quraisy.



Sebab



kaum



Quraisy



ingin



melenyapkan kaum muslimin, Kaum Quraisy 900-1000 orang, dipimpin oleh Utbah bin Rabi’ah, Al-Walid dan Syaibah, pasukan islam 305 orang Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta: PERDANA PUBLISHING, 2015) hal. 14-15 8 Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 39-40 7



6



dipimpin Ubaidah bin Haris, Hamzah, Ali bin Abi Thalib. Pertempuran dimenangkan oleh kaum Muslimin. 2.4.2



Perang Uhud Pada bulan Sya’ban 3 H, dikaki gunung uhud. Sebab kaum Quraisy ingin balas dendam dalam perang badar. Pasukanya Quraisy dipimpin Abu Sufyandan Khalid bin Walid. Pada awalnya pasukan Islam menang, karena godaan harta perang, pasukan islam lengah, pasuka Quraisy kemudia menyerang dan kaum Muslmin kalah.



2.4.3



Perang Khandaq Pada bulan Syawal 5 H, di Madinah, sekitar madinah di gali parit (khandaq), ide Salman Al Farisi untuk mempertahankan dari serangan musuh. Perang ini di menangkan oleh kaum muslimin.



2.4.4



Perjanjian Hudaibiyah Pada tahun 628 M/ 6 H, perjanjian dengan penduduk Makkah, Januari 630 M (8 H). Umat Islam berhasil menaklukkan kota Makkah/Fathu Makkaj.



2.4.5



Perang Khaibar Pada tahun 7 H, di Khaibar, antara kaum Muslimin melawan kaum Yahudi, Nabi Muhammad membawa 1.600 pasuka dipimpin oleh Ali bim Abi Thalib, setelah mengepung selama 6 hari, pasukan islampun menang.



2.4.6



Perang Mu’tah Pada tahun 8 H, di desa Mu’tah. Sebab: menuntut kekejaman raja Ghassan yang membunuh utusan yang dikirim nabi dalam rangka dakwah Islam. Pasukan 3000 orang dipmpin oleh Zaid bin Haritsah. Pasukan Ghassa 200.000 orang. Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik pasukannya kembali menuju madinah.



2.4.7



Perang Hunain Pada tahun 8 H, di lembah Hunain, sebab; masih ada suku Arab yang menentang yaitu Bani Tsaqif di Thaif dan Bani Hawaizan, meskipun Makkah telah di taklukkan. Mereka ingin menuntut atas jatuhnya berhala oleh nabi. 12.000 orang pasukan Islam dipimpin oleh Nabi sendiri. Dengan ditaklukkannya Bani Hawaizan dan Bani Tsaqif, berarti seluruh jazirah Arab berada dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.



7



2.4.8



Perang Tabuk Pada tahun 9 H, didaerah Tabuk, sebab: Heraklius bergabung dengan Bani Ghassan dan Bani Lachmides menyusun pasukan besar untuk menghadapi Islam. Nabimenyusun pasukan dalam jumlah besar pula. Tentara Romawi akhirnya minder dan menarik diri ke daerahnya masing-masing. Tabuk. Beliau mengadakan perjanjian dengan penduduk setempat sehingga daerah tersebut menjadi daerah Islam perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Rasulullah.



2.5 Wafatnya Nabi Muhammad SAW Tahun ke 9-10 H (630-631 M) disebut sebagai tahun utusan , karena sepanjang tahun bergabagi utusan berdatangan baik dari suku-suku dekat atau jauh untuk menawarkan persekutuan dengan Nabi. Mereka dating dari daerah jauh seperti Oman, Hadramaut, dan Yaman. Banyak suku-suku dan orang badui yang begabung, seperti suku Thayyi, Hamdan dan Kindah. Dominasi Muhammad pun mulai merambah keberbagi daerah. Kondisi menjadi berubah, kekafiran berubah menjadi keimanan yang mulia, dan tatanan moral yang lebih tinggi. Pada tahun ke 10 H (631 M), Nabi melakukan ibadah haji bersama 100.000 kaum muslimin. Khutbah Nabi di dekat bukit arafah menjadi pusaka abadi bagi umat Islam. Dala khutbah Islam, Nabi menyatakan landasan-landasan dan peraturan agama Islam, dan menyerukan persamaan diantara manusia. Ketika itu turunlah wahyu yang terakhir yaitu: surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya: “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nimkat- Ku, dan telah Ku-ridhoi islam itu menjadi agama bagimu.” Haji kali ini di beri nama “ Haji Wada”(haji perpisahan karena ini adalah haji Rasulullah yang terakhir kalinya dan sempurnalan kerasulan Muhammad SAW. Nabi Muhammad menyampaikan Khutbahnya, yang isinya antara lain:



8







Larangan menumpahkan darah kecuali dengan cara yang hak dan larangan mengambil harta orang lain dengan cara bathil, karena nyawa dan harta adalah suci.







Larangan riba dan larangan menganiaya satu sama lainnya.







Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik dan lembut dan perintah untuk menjauhi dosa.







Semua pertempuran di zaman Jahiliyah harus saling di maafkan.







Balas dendam dengan tebusan darah tidak lagi di benarkan.







Persaudaraan dan permsamaan manusia harus di tegakkan, hamba sahaya diperlakukan dengan baik.







Umat Islam harus selalu berpegang teguh pada dua sumber yaitu AlQur’an dan Sunnah Nabi. Isi khutbah ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan



peradaban islam (kemanusiaan, persamaan,/egaliter, keadilan social, keadilan ekonomi, kebajikan dan solidaritas). Setelah melaksanakan haji, nabi Muhammad kembali ke madinah. Beliau mengatur organisasi masyarakat, mengatur peradilan, menetapkan zakat, dan mengajarkan para kabilah tentang ajaran ajaran islam untuk dikirim dakwah islam ke berbagai daerah. Setelah 2 bulan, Nabi sakit demam. Tenaganya menjadi berkurang. Pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal tahun 11 Hijrah/8 Juni 632M, Rasulullah SAW wafat dirumah istrinya, aisyah dalam usia 63 tahun. Ciri khas kehidupan Nabi Muhammad pada periode Madinah adalah turunya Al-Qur’an dengan surat-surat yang panjang, luas cakupannya, mengandung hukum-hukum agama seperti shalat, zakat, puasa, pernikahan, perceraian, perlakuan terhadap budak, tahanan perang dan musuh. Meskipun Muhammad menjadi Rasul, sebagai pemimpin agama dan Negara tetapi kehidupannya masih sangat sederhana. Rumahnya sangat sederhana dan prilakunya telah mampu membentuk tatanan norma yang diikuti oleh jutaan komunitas di Madinah inilah kemudian lahir sebuah egara Islam yang lebih besar.



9



Dari perjalanan sejarah peran ganda yaitu selain sebagai pemimpin agama juga sebagai pemimpin Negara. Hanya sebelas tahun beliau menjadi pemimpin politik. Beliau berhasil menundukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaanya.9



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 40-52 9



10



Setelah menerima wahyu kedua, rasulullah menerima tugas yang diminta pada dirinya. Maka mulailah diam-diam mengajak orang memeluk Islam., Mulamula untuk keluarga keudian para sahabat dekat. Setelah Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah yang bertindak rahasia, Allah SWT meminta kepada Nabi untuk berdaulat dengan teang-teangan, yaitu dengan menurunkan ayatnya (QS Al Hijr 15: 94) yang mendukung: "lalu sampaikanlah oleh mu" Untuk mu) dan berpalinglah dari orang-orang musrik ”. Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, Nabi segera menempatkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. 3.2. Saran Demikianlah Penyusunan makalah ini disusun, sebagai cacatan penutup bahwa pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada karya tulis ini, olehnya itu pemakalah berharap agar ada kritik, saran atau masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini. Mohon maaf jika sekiranya apa yang disajikan.



DAFTAR PUSTAKA Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga DinastiDinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012).



11



Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta: PERDANA PUBLISHING, 2015). Ali Sodiqin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI, 2009). Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: IAIN Aceh 2016). Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997). Ahmad al-Usairi, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar Media Sarana, 2003). Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, cet. I, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004). Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Jahdan Ibn Human (Yogyakarta; Kota Kembang. 1995). Subarman Munir. Sejarah Peradaban Islam Klasik, (Cirebon: Pengger Prass 2008). Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana 2003).



12