Makalah Sejarah Kontemporer Dunia Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Global [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah merupakan segala hal atau kejadian yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan suatu penyajian informasi mengenai peristiwa yang berkaitan dengan masa lalu. Istilah sejarah ini menliputi kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Sejarah juga diartikan sebagai sebuah bidang ilmu yang melakukan kajian secara sistematis mengenai seluruh perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat di masa lalu. Sejarah dapat dilihat berdasarkan jenisnya, wilayah, waktu hingga tujuan. Pengelompokan inilah yang akan mempermudah kita dalam membuat peta sejarah. Jenis sejarah dilihat dari jenisnya terdiri dari sejarah politik, sejarah sosial, sejarah intelektual, sejarah kebudayaan, dan sejarah ekonomi. Sejarah berdasarkan wilayahnya yaitu terdiri dari sejarah lokal, sejarah nasional, dan sejarah dunia. Sejarah menurut waktunya terdiri dari sejarah masa lampau, sejarah masa sekarang, dan sejarah masa depan. Selanjutnya, sejarah menurut tujuannya terdiri dari sejarah ilmiah, sejarah ideologi, dan sejarah warisan. Sejarah kontemporer adalah sejarah mutakhir yang jejak-jejak peristiwa masih relatif dekat dan dirasakan kehadirannya oleh kita sekarang. Sejarah kontemporer secara politik didominasi oleh Perang Dingin (1945-1991) antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang pengaruhnya terasa di seluruh dunia. Ciri



dari



suatu genre sejarah



kontemporer



adalah



kompleksitas



dari



peristiwa



dan



interpretasinya. Hal itu terjadi bukan saja karena semua dokumen, arsip, dan sumber primer lainnya belum bisa dibuka dan dipelajari oleh umum – dengan demikian belum bisa dilakukan rekonstruksi sejarah secara utuh – tetapi juga karena beberapa tokoh pelaku sejarahnya masih hidup. Hal yang terakhir ini acapkali mengundang perdebatan sejarah yang berkepanjangan sebab ada beberapa memori kolektif atau pribadi – karena pertimbangan politik dan kekuasaan yang bersifat kekinian – sering ditonjolkan untuk hal-hal yang menyenangkan di satu sisi, dan sengaja diheningkan untuk halhal yang kurang menyenangkan di sisi lain. B. Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah 1. Membahas Tentang Bagaimana Runtuhnya Jerman Timur 2. Membahas Tentang Terjadinya Konflik Yugoslavia 3. Membahas Tentang Terjadinya Konflik Cekoslowakia



1



BAB II PEMBAHASAN A. Runtuhnya Jerman Timur Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, peristiwa Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman: 1. Kegagalan kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Sovyet Penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni Soviet dan negara-negara bawahannya. Hal tersebut berdampak pada munculnya semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet. 2. Pemerintah komunis Jerman Timur yang otoriter Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur. Baca juga: Sejarah Perang Salib III (1189-1192) 3. Kemajuan Jerman Barat Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi. Setelah perang dunia ke 2 berakhir, Perjanjian Postdam (1945) wilayahnya dibagi menjadi empat wilayah pendudukan, yaitu wilayah milik Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet. Dalam perkembangannya, wilayah Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menjadi satu wilayah pada 1949, sedangkan wilayah milik Uni Soviet (USSR) tidak ikut bergabung. Akibatnya, wilayah Jerman kemudian dipecah menjadi dua bagian, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur yang “dimiliki” oleh Uni Soviet berhaluan komunis, sedangkan Jerman Barat berhaluan liberal-kapitalis. Kedua belah pihak akhirnya sepakat mendirikan Jerman Barat dan Jerman Timur sebagai negara terpisah yang merdeka. Pendeklarasiannya sebagai berikut: 1. Jerman Barat dideklarasikan tanggal 23 Mei 1949 dengan Kanselir pertamanya Konrad Aedenauer dari Republik Federal 2. Jerman Jerman Timur dideklarasikan tanggal 7 Oktober 1949 dengan Presiden pertamanya Walter Uricht dari Republik Demokratik Jerman Pemecahan wilayah tersebut semakin jelas saat dibangunnya Tembok Berlin pada 13 Agustus 1961. Tembok Berlin adalah simbol terjadinya Perang Dingin di Jerman karena perbedaan ideologi tersebut. Dampak dari adanya Tembok Berlin yang paling dirasakan adalah larangan berkunjung di antara dua negara tersebut. Pemerintah Jerman Timur melarang warganya untuk migrasi ke Jerman Barat, begitu juga pemerintah Jerman Barat melarang warganya pindah ke Jerman Timur. Jerman Timur, atau nama resminya Republik Demokratik Jerman atau RDJ (bahasa Jerman: Deutsche Demokratische Republik [ˈdɔʏtʃə demoˈkʀaːtɪʃə ʀepuˈbliːk]), merupakan negara Blok Timur selama periode 2



Perang Dingin. Wilayah Jerman Timur sebelumnya merupakan wilayah Jerman yang diduduki oleh pasukan Soviet setelah berakhirnya Perang Dunia II yang disebut Zona Pendudukan Soviet sesuai dengan hasil Perjanjian Potsdam, yang berbatasan langsung dengan Perbatasan Oder-Neisse di sebelah timur. Zona Soviet mengelilingi Berlin Barat, tetapi Berlin Barat bukan merupakan Zona Pendudukan Soviet; sehingga Berlin Barat tetap berada di luar yurisdiksi RDJ. Jerman Timur didirikan di Zona Soviet, sementara Jerman Barat didirikan di gabungan zona Amerika Serikat, Britania Raya, dan Prancis. Jerman Timur sering disebut sebagai negara satelit Uni Soviet. Pihak berwenang dari Soviet mulai mentransfer tanggung jawab administratif ke pemimpin partai komunis di Jerman pada tahun 1948, dan RDJ resmi menjadi negara pada tanggal 7 Oktober 1949. Namun, Pasukan Soviet tetap berada di RDJ selama periode Perang Dingin. Sampai tahun 1989, RDJ dipimpin oleh Partai Persatuan Sosialis (SED), walau partai lainnya ikut serta dalam organisasi pendukung pemerintah, Front Nasional Demokratik Jerman.



Tembok Berlin (bahasa Jerman: Berliner Mauer) adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan  Jerman Barat dan Jerman Timur. Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau. Jerman Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis ,sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat. Oleh otoritas Jerman Timur, Tembok Berlin dikatakan sebagai “Benteng Proteksi Anti-Fasis” (bahasa Jerman: Antifaschistischer Schutzwall), Pemerintah Kota Jerman Barat kadang-kadang mengatakan Tembok Berlin sebagai “Tembok Memalukan“—sebutan yang dicetuskan oleh Walikota Willy Brandt—untuk mengutuk tembok ini karena membatasi kebebasan bergerak. Bersamaan dengan Tembok Pembatas Antar Jerman yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, kedua tembok pembatas ini menjadi simbol “Tirai Besi” yang memisahkan Eropa Barat dengan Blok Timur selama Perang Dingin. Runtuhnya Jerman Timur dan bersatunya Jerman secara resmi ditandai oleh pertemuan Ottawa yang dihadiri oleh pejabatpejabat tinggi Jerman Barat dan Jerman Timur. Ditambah empat negara pemenang dalam perang dunia II, 3



yaitu Amerika Serikat, Inggris, Unisoviet dan Prancis.  Pertemuan ini seolah menegaskan kedaulatan penuh kepada negara kesatuan Jerman. Pada tahun 1989, serangkaian peristiwa sosial dan politik terjadi di RDJ yang berujung pada runtuhnya Tembok Berlin dan bangkitnya pemerintahan yang berkomitmen untuk melakukan liberalisasi. Tahun berikutnya, pemilu terbuka diadakan, dan kemudian RDJ dibubarkan dan Jerman kembali bersatu pada 3 Oktober 1990. Jerman Timur berbatasan dengan Laut Baltik di sebelah utara; Republik Rakyat Polandia di sebelah timur; Cekoslowakia di sebelah selatan, dan Jerman Barat di sebelah barat. RDJ juga berbatasan dengan sektor Soviet dari Berlin yang dikenal sebagai Berlin Timur yang menjadi ibu kota negara Jerman Timur dan juga berbatasan dengan wilayah Berlin yang diduduki Amerika Serikat, Britania Raya dan Prancis yang dikenal dengan nama Berlin Barat. Berlin Barat dikelilingi oleh Tembok Berlin sejak pembangunannya pada tahun 1961 sampai runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989. Setelah Tembok Berlin dibangun, akses warga Jerman Timur untuk pindah ke Jerman Barat semakin sulit. Namun demikian, masih banyak juga warga Jerman Timur yang mencoba menerobos tembok pembatas tersebut. Dalam sejarah tercatat ada sekitar 5000 warga Jerman yang mencoba melewati tembok pembatas tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Ada memanjat di atas kawat berduri, terbang dengan balon udara panas, hingga merangkak melalui selokan. Namun tak sedikit juga dari mereka yang mati selama menyebrangi perbatasan. Menurut Alexandra Hildebrandt, Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, jumlah warga Jerman Timur yang mati diperkirakan berjumlah 200 orang. Sedangkan dalam catatan Center for Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam tertulis 136 warga yang mati akibat menyebrangi perbatasan. Rata-rata, kematian warga Jerman Timur yang mencoba menyebrang karena ditembak oleh Penjaga Perbatasan. Tembok Berlin yang dibangun oleh Pemerintah Jerman Timur ini juga menuai reaksi dari berbagai kalangan. Banyak tokoh-tokoh yang mengutuk pembangunan Tembok ini karena dianggap membatasi kebebasan bergerak. Selain itu, tembok ini juga disebut-sebut sebagai “simbol” dari perang dingin yang terjadi antara negara sekutu (blok Barat) dengan Uni Soviet (blok Timur). Pada 9 November 1989, tembok Berlin mulai dihancurkan. Tetapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan sepenuhnya, dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan alat-alat lainnya untuk menghancurkan beberapa tembok dan menciptakan beberapa lubang. Orangorang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok). Kemudian pada 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman timur, dimulai di Bernauer Straße. penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991, hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial. Terjadinya migrasi besar-besaran tenaga kerja dari wilayah Jerman Timur ke wilayah Jerman Barat untuk memperoleh pekerjaan dan mencari kehidupan yang baru. Dalam kehidupan sipil, partisipasi politik semakin meningkat, baik melalui pemilihan umum lokal maupun pemilihan umum nasional. Negara Jerman yang telah bersatu lantas menjadi anggota Komunitas Eropa (kemudian Uni Eropa) dan NATO. Istilah 4



“Penyatuan kembali” sendiri digunakan berbeda dengan persatuan awal negara Jerman pada tahun 1871. Walaupun biasanya disebut dengan istilah “Penyatuan kembali”, ini sebenarnya merupakan suatu “penyatuan” bagi negeri Jerman kepada satu entitas yang lebih besar, yang tidak pernah ada sebelumnya. Para politisi Jerman sendiri menghindari pemakaian istilah seperti ini dan lebih suka menyebutnya sebagai die Wende atau berakhirnya pemisahan.



B. Konflik Yugoslavia Menyebut nama Yugoslavia, sebagian dari kita mungkin akan langsung teringat pada sebuah negara di daerah Balkan, yakni sebelah tenggara Eropa, yang pernah ada bertahun-tahun silam. Runtuhnya Yugoslavia sendiri melewai proses panjang, sebelum akhirnya ‘reinkarnasi’ menjadi Serbia Montenegro. Yugoslavia memiliki arti tanah milik orang-orang Slavia, yang didiami oleh suku. Negara ini muncul akibat adanya kemiripan yang disadari oleh suku-suku Slavia pada tahun 1918. Yugoslavia sendiri berarti Slavia Selatan, yang didiami oleh beberapa suku atau etnis. Suku-suku ini memiliki kerajaan masing-masing, dan sebelumnya telah dijajah oleh Kesultanan Utsmaniyah (Turki), Austria-Hungaria, dan Rusia. Akibat merasa ada kemiripan asal-usul dan kesamaan sejarah, maka suku-suku tersebut memutuskan untuk bergabung menjadi satu negara. Negara Yugoslavia sendiri berdiri sejak tahun 1918 sampai tahun 2003. Negara ini berdiri sebagai hasil Deklarasi Corfu pada 20 Juli 1917. Dikarenakan negara tersebut terletak di semenanjung Balkan kawasan Eropa Timur. Yugoslavia merupakan negara federal dengan enam negara bagian dan dua daerah otonomi khusus. Berikut negara dan daerah yang masuk dalam Yugoslavia: Serbia Montenegro Slovenia Kroasia Bosnia-Hezergovina Makedonia Daerah Otonomi Khusus Kosovo dan Vojvodina Terbentuknya negara Yugoslavia diusulkan oleh Josip Broz Tito, yang selanjutnya diangkat menjadi pemimpin tertinggi di Yugoslavia pada tahun 1953. Ia berasal dari etnis campuran Kroasia dan Slovenia. Tito kemudian menjalankan pemerintahan yang independen. Dirinya juga terlibat aktif dalam Gerakan Nonblok yang didirikan di ibukota Yugoslavia pada 1961. Bagi Yugoslavia, GerakanGerakan Non-Blok menjadi penting karena dapat menggabungkan negara-negara yang memilliki etnis berbeda. Setiap negara republik memiliki cabang partai komunis dan pejabat elit, dan semua perselisihan yang ada diselesaikan di tingkat federal. Model pemerintahan Yugoslavia beserta “jalan tengah” di antara ekonomi terpimpin dan liberal yang dianut merupakan sebuah keberhasilan dan negara tersebut pun mengalami masa-masa pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta politik yang relatif stabil sampai dengan tahun 1980-an, di bawah kekuasaan handal presiden seumur hidup Josip Broz Tito. Sepeninggalnya pada tahun 1980, sistem pemerintahan federal yang melemah tidak lagi mampu menangani tantangan politik dan ekonomi yang semakin sulit. Pada masa pemerintahan Broz Tito, Yugoslavia menjadi negara yang kuat tanpa bergantung pada kekuatan Blok Barat maupun Blok Timur. Pasca meninggalnya Josep Broz Tito, muncul berbagai masalah



5



sosial dan politik yang menyebabkan keruntuhan Yugoslavia. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang keruntuhan Yugoslavia adalah:  Adanya Vacuum of Power (kekosongan kekuasaan) di Yugoslavia 1. Tidak ada figur pemimpin yang ideal pengganti Josep Broz Tito 2. Terjadinya perpecahan antar-etnis di Yugoslavia 3. Runtuhnya kekuatan komunisme pada akhir dekade 1980-an 4. Setelah kemenangan komunis dalam Perang Dunia Kedua Setelah wafatnya Tito pada tahun 1980, kondisi Yugoslavia menjadi berantakan. Untuk mengatasi berbagai masalah yang melanda, Yugoslavia menganut kepemimpinan kolektif yang mewakili berbagai etnis. Sepeninggal Tito, kehidupan politik dan negara seakan-akan kehilangan arah. Negara yang kemudian dipimpin secara kolektif oleh suatu badan Presidensi berjumlah delapan orang dan partai juga dipimpin Presidium beranggotakan 24 orang, ternyata praktik pengambilan keputusan sering berbenturan satu sama lain, sesuai dengan kepentingan masing-masing dan memperdalam perpecahan. Kebijakan yang diambil untuk mendapatkan pemimpin bagi federasi ini adalah menggunakan sistem kepemimpinan kolektif yang disebut Dewan Kepresidenan Federal (DKF). Ternyata, kepemimpinan kolektif ini gagal mengatasi masalah politik dan ekonomi yang ada. Di tengah situasi yang tidak menentu, muncul seorang tokoh baru yang bercita-cita menggantikan figur Tito, yaitu Slobodan Milosevic. Pada tahun 1980-an, penduduk etnis Albania di Kosovo mulai menuntut agar provinsi otonomi mereka diberi status republik anggota, dimulai dari protes pada tahun 1981. Ketegangan antara etnis Albania dan Serbia yang tidak mereda sepanjang dasawarsa, yang mana mengakibatkan penyebaran etnis Serbia ke seluruh Yugoslavia, dan sistem perundingan yang tidak efektif di tingkat federal dianggap sebagai penghambat oleh etnis Serbia yang menyaksikan semakin tingginya otonomi provinsi-provinsi di Serbia. Pada tahun 1987, Slobodan Milošević mengambil alih kepemimpinan di Serbia dan melalui serangkaian gerakan yang didukung khalayak ramai, berhasil secara de facto menguasai Kosovo, Vojvodina dan Montengro. Kebijakannya yang menggalakkan persatuan pun mendapat dukungan dari kalangan etnis Serbia. Akan tetapi, Milošević mendapat bantahan dari pemimpin-pemimpin partai di Slovenia dan Kroasia yang mendukung perluasan asas demokrasi seiring dengan melemahnya paham komunis di Eropa Timur. Pada akhirnya, Yugoslavia yang merupakan perkumpulan negara-negara berpaham komunis pun bubar pada tahun 1990. Pembubaran Yugoslavia disebabkan oleh serentetan gejolak dan konflik politik pada awal tahun 1990-an. Mengikuti krisis politik pada tahun 1980-an, republik anggota dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia terpecah belah, tetapi masalah-masalah yang tak tertangani mengakibatkan perang antaretnis Yugoslavia yang sengit. Perang ini memberi dampak terutama kepada Bosnia dan Kroasia. Pada tahun 1990, partai komunis dikalahkan oleh partai-partai nasionalis dalam pemilihan umum multi-partai pertama yang diselenggarakan di seluruh negara, kecuali Serbia dan Montenegro, di mana Milošević dan sekutu-sekutunya memenangkan pemilihan umum. Hasutan nasionalis yang bersumber dari berbagai arah pun semakin memanas. 6



Pada tahun 1991, satu demi satu republik anggota memproklamasikan kemerdekaan, kecuali Serbia dan Montengero, tetapi masalah status etnis minoritas Serbia yang berada di luar Serbia tetap tidak terselesaikan. Setelah segelintir peristiwa bentrokan antaretnis, Perang Yugoslavia pun meletus, pertamatama di Kroasia, yang kemudian merambat dan berdampak paling parah di Bosnia dan Herzegovina. Perang Yugoslavia di Bosnia dan Herzegovina yang multi-etnis meninggalkan jejak berupa krisis politik dan ekonomi yang berkepanjangan. Pada 25 Juni 1991, Slovenia dan Kroasia memproklamasikan kemerdekaan. Tentara Federal (terutama beranggotakan orang Serbia) mengintervensi. Akan tetapi perang di Slovenia hanya berlangsung 7 hari karena penduduk di sana nyaris homogen sehingga tidak ada kepentingan warga Serbia yang terancam. Dibandingkan dengan Slovenia yang memiliki penduduk homogen, perang di Kroasia berlangsung sengit dan lama serta kejam karena ingatan sejarah Perang Dunia II maupun besarnya komunitas Serbia di wilayah tersebut. Ketika Republik Makedonia, negara bagian termiskin, memerdekakan diri pada tanggal 8 September, Tentara Federal diam saja. Pada tahun 1992, penduduk Muslim Bosnia dan Kroasia di Bosnia-Herzegovina memilih untuk merdeka dan mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina. Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil tersebut dan berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan Tentara Federal Yugoslavia, yaitu Republik Serbia Bosnia dan Herzegovina yang kemudian menjadi Republik Srpska. Permasalahan etnis yang muncul setelah tahun 1980 ini merupakan pertanda akan kurangnya rasa nasionalisme sebagai bangsa Yugoslavia dari masyarakatnya. Setiap etnis dari republik bagian Yugoslavia, telah lebih dahulu memiliki kesadaran etnis masing-masing dibandingkan kesadaran nasional sebagai bangsa Yugoslavia. Proporsi dari penduduk yang lebih mengidentifikasi diri sebagai bangsa Yugoslavia daripada identitas etnis masing-masing hanya sekitar 5.4 % dalam sensus tahun 1981.15 Semua ini menandakan bahwa membangun bangsa yang melintas paham-paham sempit dan fanatik hanya dapat dilakukan oleh pemimpin yang sungguh-sungguh berwawasan nasional sehingga mampu menyatukan tujuan sebagai suatu bangsa yang utuh. Perselisihan antara Kroasia dan Slovenia dengan pemerintah federal akibat krisis ekonomi berujung pada tuntutan kelonggaran dalam pemerintahan oleh dua republik tersebut. Bagi Kroasia dan Slovenia tentu tidak menjadi masalah ketika harus membangun pemerintahan tanpa ada campur tangan pemerintahan federal. Bahkan keduanya merasa akan bernasib lebih baik jika terlepas dari federasi, meskipun hal itu tidak sepenuhnya benar. Kekhawatiran justru muncul pada pemerintah federal karena akan kehilangan cukup besar dari pendapatan yang semula diperoleh dari Kroasia dan Slovenia. Perselisihan antara Kroasia dan Slovenia dengan pemerintah pusat mengenai tuntutan status kemerdekaan dua republik tersebut semakin sulit diatasi. Prahara ini mengindikasikan, krisis politik akan timbul seiring terjadinya krisis ekonomi dalam suatu Negara. Negara-negara komunis di eropa Timur umumnya memiliki pola pikir yang sama dalam hal merebut atau memenangkan kekuasaan. Pola umum tersebut ternyata juga berlaku untuk keruntuhan rezim 7



komunis di Eropa Timur. Konsep glasnost yang bertolak belakang dengan prinsip utama komunis telah membuka jalan bagi masuknya perkembangan dan informasi dari luar. Bangsa-bangsa Eropa Timur mulai memahami bahwa ideologi komunis adalah ideologi yang rapuh dan tidak mampu memberi kepuasan. Hal ini memicu terjadinya krisis umum komunisme. Krisis umum komunisme ini ditandai dengan terus-menerus membelotnya negara-negara baru dari model yang dipengeruhi oleh Uni Soviet, melemahnya posisi negera-negara tersebut dalam persaingan ekonomi dengan demokrasi-demokrasi usaha bebas yang telah maju, terjadinya monopoli partai, dan disintegrasi blok Soviet. Secara kumulatif, faktor-faktor operasional, institusional, dan filosofis ini memberikan sumbangan kebijakan-kebijakan yang akhirnya tidak hanya mengakibatkan krisis umum komunisme, tetapi juga menyebabkan tumbuhnya ketidakastian terhadap hari depannya. Ketidakpastian yang telah membawa kehancuran Yugoslavia hingga namanya pun tak ada lagi. Sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung sengit dan kejam antara tahun 1992 hingga 1995. Pada perang ini terjadi genosida oleh tentara Republika Srpska terhadap 8.000 pria dan 30.000 sipil kaum muslim bosnia. Dari enam negara bagian, hanya Serbia dan Montenegro yang tertinggal, yang kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992. Namun ini tidak bertahan lama. Pada tahun 2003, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang, sehingga menjadi Uni Negara Serbia dan Montenegro. Dengan ini, berakhirlah perjalanan panjang negara Yugoslavia. Dalam perjalanannya, Yugoslavia pernah berbentuk kerajaan dan republik. Negara ini beribu kota di Beograd. Dampak keruntuhan Keruntuhan Yugoslavia memberikan dampak yang besar bagi tatanan kehidupan sosial, politik dan ekonomi masyarakat internasional. Berikut dampak keruntuhan Yugoslavia: 1. Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur 2. Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan 3. Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia 4. Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin Baca berikutnya



C. Konflik Cekoslowakia Sebelum bernama Cekoslowakia, negara ini terkenal dengan nama “Bohemia” karena di wilayah tersebut ada banyak pendatang dari suku Boiern. Di tahun 1917, terjadi pertemuan di Pittsburgh, Penssylvania, di mana Thomas Masaryk mewakili Ceko menandatangani perjanjian tersebut. Perjanjian itu mendorong penyatuan negara Czechia dan Slovakia menjadi Cekoslowakia yang resmi berdiri pada Oktober 1918. Cekoslowakia berbentuk republik dan memiliki pusat pemerintahan di Praha. Nama "Cekoslowakia" diambil dari dua etnis setempat yaitu etnis Ceko/Bohemia yang berada di sebelah barat dan etnis Slovak yang mendominasi wilayah timur. Sebelum menjadi negara merdeka, wilayah Cekoslowakia menjadi negara tempat membuat senjata dan menjadi gudang senjata setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Seiring perjalanannya sebagai sebuah negara, di tahun 1948-1989, Cekoslowakia-pun menjadi republik yang berpaham komunis. Ceko dan Slovakia merupakan dua Negara berdaulat di Eropa Tengah yang sudah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 1 Januari 1993. Namun, 8



tahukah kalian jika Ceko dan Slovakia pernah menjadi satu kesatuan Negara? Cekoslovakia diketahui telah menyatakan kemerdekaanya dari kekaisaran Austro-Hongaria sejak tahun 1918. Sebelum Perang Dunia I, Negara Cekoslovakia dikenal dengan Kerajaan Habsburg yang merupakan satuan Austria Hungaria. Wilayah kerajaan yang dikuasai merupakan Bohemia, Moravia, dan Slovakia. Namun, runtuhnya kerajaan Habsburg pada akhir Perang Dunia I mendorong Negara ini membentuk sebuah Negara independen yang dinamakan Cekoslovakia yang beribu kota di Praha Sejak terbentuknya Negara Cekoslovakia menjadi sebuah Negara Republik pada 28 Oktober 1918, Negara ini sudah terkenal sebagai Negara industri yang cukup maju di Eropa. Hal ini disebabkan semasa kekuasaan Austria-Hongaria, Cekoslovakia dijadikan sebagai pusat industri dan salah satunya yakni pembuatan senjata. Dari tahun 1948 hingga 1990, Cekoslowakia merupakan bagian dari Blok Timur dengan ekonomi terencana. Status ekonominya diformalkan dalam keanggotaannya pada Comecon sejak tahun 1949 dan status pertahanannya dalam Pakta Warsawa pada Mei 1955. Periode pembebasan politik pada tahun 1968, yang dikenal sebagai Kebangkitan Praha, diakhiri secara paksa ketika Uni Soviet, dibantu beberapa negara Pakta Warsawa lainnya, menginvasi negara ini. Pada tahun 1989, ketika pemerintahan Marxisme– Leninisme serta komunisme berakhir di seluruh wilayah Eropa, Cekoslowakia secara damai menggulingkan pemerintahan mereka dalam Revolusi Beludru. Pada tahun 1993, Cekoslowakia terpecah menjadi dua negara yang berdaulat yakni Ceko dan Slovakia. Reformasi yang dilaksanakan oleh Alexander Dubcek ini sering kali disebut dengan Musim Semi Praha (Prague Spring/Prazske Jaro) yang berlangsung tanggal 5 Januari 1968 – 21 Agustus 1968. Nampaknya, apa yang dilakukan oleh Alexander Dubcek ini mengundang respon negative dari Uni Soviet. Sebab dengan reformasi ini, pendukung dari ideology komunis mulai berkurang di Cekoslowakia. Oleh sebab itulah Uni Soviet melancarkan agresi ke Cekoslowakia yang mana dalam agresi itu Uni Soviet juga dibantu oleh negara-negara satelitnya yang tergabung dalam Pakta Warsawa. Setelah invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet, Cekoslowakia kembali berada di bawah langsung dari intervensi Uni Soviet. Hal ini terlihat dari pasukan Uni Soviet yang ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik pemerintahan Cekoslowakia. Alexander Dubcek sebagai kepala negara menjadi terkekang untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang bersesuaian dengan pemikirannnya. Pada tahun 1969 Alexander Dubcek mundur dari jabatannya dan digantikan oleh Gustav Husak yang pro-komunis Faktor Terpecahnya Republik Cekoslowakia Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa Republik Cekoslowakia akhirnya terpecah menjadi dua bagian lagi: 1. Adanya Perbedaan budaya Suku Bohemia atau Ceko yang tinggal di bagian barat memiliki pola pikir yang lebih sekuler dan liberal. Sedangkan masyarakat Slowakia mayoritas masih menjunjung tinggi agama atau religius serta konservatif. Tidak hanya itu saja, dari segi infrastruktur wilayah Ceko lebih menganut konsep industri sedangkan di sisi Slowakia sebagian besar masih berupa lahan untuk pertanian. 9



2. Perbedaan Pendapat atau Opini Terdapat pendapat di Ceko yang mengatakan jika Slowakia adalah daerah yang memberikan beban terhadap anggaran negara. Sedangkan di sisi Slowakia berpendapat bahwa wilayah mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam hal pembangunan. 3. Sistem Pemerintahan Banyak pihak dari parlemen yang mendukung adanya sistem desentralisasi ada pula yang menentang sistem pemerintahan desentralisasi. 4. Kemudahan Dalam Mengembangkan Wilayah Saat rezim komunis yang sentralik dan otoriter berakhir kedua belah pihak menganggap jika mereka lebih mudah dalam hal memajukan dan mengembangkan daerah mereka jika dilakukan secara terpisah. Usai rezim komunis diruntuhkan, konflik yang sebelumnya terpendam mulai muncul kembali. Konflik tersebut menyangkut stabilitas politik dan potensi gesekan aspirasi serta kepentingan antara dua bangsa, yakni Ceko dan Slowakia. Hal itulah yang menjadi salah satu tantangan utama (selain masalah ekonomi) yang dihadapi presiden baru, Vaclav Havel, presiden non-komunis sekaligus pejuang hak asasi manusia, yang diangkat menjadi presiden pada 29 Desember 1989. Kesenjangan ekonomi semakin memperparah gesekan yang muncul. Pada 1991, GDP (gross domestic product! produk domestik bruto) Republik Ceko 20% lebih tinggi daripada Republik Slowakia. Pada Januari 1991, transfer payments (semacam subsidi dan sumbangan sosial) ke Slowakia yang biasanya diberikan oleh Ceko pada tahun-tahun sebelumnya dihentikan. Pada saat yang sama, beberapa tokoh terkemuka Slowakia menginginkan persatuan yang lebih longgar, sementara PartaiNasional Slowakia menghendaki kemerdekaan dan kedaulatan yang penuh. Pada tahun 1992, dilakukanlah sebuah pertemuan antara pihak Ceko yang diwakilkan oleh Václav Klaus dengan perwakilan dari Slowakia yaitu Vladmir Mečia untuk melakukan negosiasi membahas permasalahan yang timbul akibat perbedaan pendapat antara Ceko dan Slowakia. Permasalahan yang dibahas yakni mengenai keinginan dari pihak Slowakia (tempat para anggota parlemen) untuk dilakukan desentralisasi, akan tetapi dari pihak Ceko tidak setuju dan cenderung memilih Praha sebagai pusat pemerintahan. Tidak hanya itu saja, dari kedua belah pihak juga tercipta persaingan dalam pengembangan industri senjata sehingga Slowakia memutuskan untuk memisahkan diri dari Ceko agar tercipta persaingan yang sehat di bidang industri senjata. Keinginan pemisahan diri dari kedua belah pihak semakin kuat. Hal ini ditunjukan dari sikap kedua negara yang memberikan bukti – bukti kepada Mahkamah Konstitusi Federasi untuk dapat segera memisahkan negara Cekoslowakia. Hingga pada akhirnya pada tanggal 25 November 1992 disahkan sebuah Konstitusi UU 542 yang memecahkan Cekoslowakia menjadi dua yakni Republik Ceko dan Republik Slowakia yang berlaku pada tanggal 1 Januari 1993. Bisa dikatakan jika negara Cekoslowakia adalah salah satu negara yang melakukan pemecahan tanpa adanya perang serta berdasarkan keinginan kedua belah pihak. Pemecahan tersebut dikenal dengan istilah Revolusi Velvet atau Revolusi Beludru. Istilah tersebut memiliki arti bahwa pemisahan suatu wilayah yang dilakukan secara damai dan tidak menggunakan perang. 10



Revolusi Beludru (bahasa Ceska: sametová revoluce) atau Revolusi Tenang (bahasa Slowakia: nežná revolúcia) adalah suatu transisi kekuasaan tanpa kekerasan kekuasaan di negara yang disebut Cekoslowakia saat itu. Periode pergolakan dan transisi berlangsung dari tanggal 17 November - 29 Desember 1989. Demonstarasi massal menentang pemerintahan satu partai dari Partai Komunis Cekoslowakia menyatukan mahasiswa dan pembangkang yang lebih tua. Hasil akhirnya adalah berakhirnya kekuasaan satu partai di Cekoslowakia, dan kemudian penghapusan ekonomi terencana dan peralihan ke sebuah republik parlementer. Revolusi Beludru dipicu sentimen sosial dan kecemburuan akan etinitas nasional Cekoslowakia. Yang lebih rinci mengenai latar belakang kejadian beludru di Cekoslowakia ialah pertentangan antara kaum Ceko yang tumbuh atas dasar peradaban Austria-Jerman dan antara kaum Slowakia yang tumbuh atas dasar peradaban bangsa Magyar/Hungaria. Di mana, kaum Ceko ialah kaum yang bersifat serius, tenang dan pekerja keras dan kaum Slowakia ialah kaum yang bersifat santai, periang dan religius. Satu hal lagi mengenai latar belakang Revolusi Beludru ialah perbedaan agama dikalangan penduduk Cekoslowakai yaitu kaum Protestan Ceko dan kaum Katolik Slowakia. Mulai runtuhnya Pakta Warsawa menjadi pertanda keberhasilan demonstran di Cekoslowakia. Pada tanggal 28 November 1989 pemerintah Cekoslowakia bersepakat mengikuti kemauan para demonstran untuk meletakkan kekuasaan dari Partai Komunis Cekoslowakia dan menghapus sistem partai tunggal. Pada tanggal 30 November 1989 pemerintah menghapus pelbagai pasal konstitusi yang memberikan wewenang tak terbatas bagi Partai Komunis Cekoslowakia. Pada tanggal 10 Desember 1989, Presiden Gustav Husak mengundurkan diri dari jabatannya dan menunjuk pemerintah yang terdiri dari orang-orang non-komunis. Sebagai pelaksana pemerintahan sementara, Alexander Dubcek, mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cekoslowakia terpilih sebagai anggota parlemen federal pada tanggal 28 Desember 1989. Pada tanggal 29 Desember Vaclav Havel terpilih sebagai Presiden Cekoslowakia.  Pada bulan Juni 1990 Cekoslowakia berhasil menyelenggarakan pemilihan umum pertama sejak tahun 1948. Selain melaksanakan pemilu, sistem ekonomi terpusat dihapuskan dan diperbolehkan investor-investor swasta menanamkan modalnya yang menyebabkan perusahaanperusahaan swasta bermunculan. Media diberikan hak yang luas dalam pemberiataan dan kata “Sosialis” dalam negara dihilangkan sehingga berubahlah nama Republik Sosialis Cekoslowakia menjadi Republik Cekoslowakia. Menjelang pertengahan 1992, perwakilan Ceko, Vaclav Klaus, dan perwakilan Slowakia, Vladimir Meciar, berunding untuk menentukan jalan keluar terbaik. Opsinya adalah federasi yang lebih ketat (kekuasaan terbesar diserahkan ke negara bagian) atau membentuk dua negara merdeka. Sempat muncul ide konfederasi dari Vladimir Meciar dan para tokoh Slowakia lainnya. Pada Juli 1992, Parlemen Slowakia mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Slowakia. Enam hari kemudian, Klaus dan Meciar menandatangani pembubaran Cekoslowakia dalam sebuah pertemuan di Bratislava, ibu kota Slowakia. Akibat kekecewaan atas kesepakatan itu, Presiden Vaclav Havel mengundurkan diri. Setelah itu, diadakan serangkaian 11



perundingan agar perpecahan itu berjalan damai. Pada November 1992, Majelis Federal mengesahkan UU No. 541 (Constitution Act 541) tentang pembagian properti antara Ceko dan Slowakia. Pada 25 Desember 1992, Cekoslowakia resmi dibubarkan. Pembubaran itu berjalan damai, tanpa kekerasan. Bahkan, Cekoslowakia menjadi satu-satunya bekas negara komunis yang mengalami perpecahan secara damai dan merupakan prestasi politik yang sangat menonjol di Eropa pascajatuhnya komunisme. Ironisnya, banyak orang dari kedua negara meyakini perpisahan tersebut bukan langkah bijak. Dalam sebuah jajak pendapat pada September 1992, hanya 37% orang Slowakia dan 36% orang Ceko yang menginginkan perpecahan Dampak Perpecahan Meskipun kedua negara telah berpisah secara damai, bukan berarti kedua negara tidak menghadapi masalah baru. Banyak hal yang perlu diperhatikan setelah terpecahnya Cekoslowakia. Salah satunya menghindari ketidak konsistenan negara baru untuk menjalankan hak dan kewajiban dari negara yang digantikan, sehingga dibuatlah sebuah perjanjian penyerahan kedaulatan atau devolution agreements. Berikut beberapa dampak dari terpecahnya Cekoslowakia berdasarkan perjanjian kedaulatan tersebut: 1. Pembagian Wilayah Kekuasaan Perjanjian berupa hak atau wilayah terhadap properti atau aset negara. Hal ini sudah tertuang dalam Undang – Undang Konstitusi no. 541 oleh Majelis Federasi pada tanggal 13 November 1992 yaitu mengenai penetapan pembagian aset negara pada Ceko dan Slowakia. Pembagian ini meliputi luas wilayah atau tanah negara yang ditetapkan bahwa dengan perbandingan 2 : 1 atas kepemilikan negara Ceko dan Slowakia. Pembagian ini berdasarkan pada perbandingan populasi antara Ceko dan Slowakia. 2. Pembagian Properti Negara Pembagian untuk properti negara juga tertuang dalam Undang – Undang Konstitusi no. 541 oleh Majelis Federasi, yakni pembagian properti negara termasuk perlengkapan militer negara, angkutan berat seperti pesawat dan kereta api, hingga kas negara yang berupa cadangan emas milik negara. 3. Pembagian Arsip Negara Sedangan pembagian untuk arsip negara, berdasarkan pada Konvensi Wina 1983 pasal 30 yaitu untuk perpisahan negara, kepemilikian suatu arsip berdasarkan pada kepemilikan wilayah. Oleh karena itu pembagian arsip negara tergantung dari banyaknya wilayah dari masing – masing pembagian wilayah antar kedua negara yang tentunya sudah diatur dalam Undang – Undang Konstitusi Majelis Federasi no. 541. 4. Penetapan Mata Uang Penetapan mata uang juga menjadi perhatian kedua negara tersebut. Pada awal masa perpisahan, kedua negara memutuskan untuk menggunakan mata uang yang sama yakni Koruna. Apabila mata uang tersebut diganti, akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah negara terutama negara Ceko. Sehingga ditetapkanlah mata uang yang sama akan tetapi GDP negara dihitung per tahun. Akan tetapi terdapat perbedaan antara kedua negara yakni nilai mata uang Koruna Ceko mempunyai nilai tukar yang tinggi dibandingkan dengan mata uang Koruna Slowakia. 5. Penetapan Status Kewarganegaraan Penduduk Untuk status kewarganegaraan setiap penduduknya, negara Ceko dan negara Slowakia sepakat, pada tahun pertama kedua negara tidak mempermasalahkan 12



mengenai



kewarganegaraan



penduduknya.



Sehingga



kedua



negara



sepakat



memberikan



kewarganegaraan ganda untuk setiap penduduk. Dalam kurun waktu beberapa tahun, penduduk Ceko diizinkan untuk memasuki wilayah Slowakia tanpa paspor. Hingga akhirnya kedua negara sepakat dan berpatokan pada Perjanjian Schagen yang berisi bahwa penduduk yang tinggal di Eropa berhak memilih bertempat tinggal di mana pun di wilayah Eropa serta berhak mendapatkan pekerjaan. 6. Penentuan Bendera Dan Lambang Negara Kedua bendera dari Ceko dan Slowakia juga tidak jauh berbeda jika dilihat dari unsur warna. Untuk negara Ceko warna biru berbentuk segitiga berada di bagian kiri. Sedangkan untuk bendera negara Slowakia terdapat tambahan berupa lambang negara di bagian tengah agak kiri. Untuk lambang negara berdasarkan perjanjian dilarang menggunakan lambang yang sama akan tetapi diperbolehkan mengambil unsur yang ada pada lambang yang lama. Negara Ceko menggunakan lambang singa dengan sayap di bagian ekor sedangkan Slowakia menggunakan lambang salib dan awan di bagian bawah. 7. Pendaftaran Kembali Menjadi Anggota PBB Karena negara Ceko dan negara Slowakia adalah negara baru, maka kedua negara tersebut wajib mendaftarkan kembali permohonan dalam menjadi anggota PBB sama halnya dengan negara baru merdeka. Seperti yang tertulis pada The Sixth (legal) Committee Majelis Umum PBB yaitu suatu negara untuk menjadi negara baru, negara tersebut harus mengikuti aturan layaknya negara baru yang ingin bergabung menjadi anggota, kecuali telah memperoleh izin sesuai dengan yang tercantum pada Piagam PBB (izin sebagai penerus negara lama).



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah kontemporer merupakan sejarah yang masih terasa kehadirannya hingga saat ini. Sejarah kontemporer merupakan sejarah yang masuk di dalam periode akhir dalam pembabakan sejarah, yang dikenal dengan adanya periode modern awal dan periode modern akhir. Periode kontemporer adalah periode ketiga dalam struktur pembabakan sejarah secara umum. Sejarah kontemporer adalah sejarah yang dimulai sejak tahun 1945, yakni pada masa Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Meskipun istilah ini sudah ada sejak abad 19, namun sejarah kontemporer adalah sejarah yang masih dirasakan kehadirannya, dan bahkan masih terasa dampaknya. Peristiwa kontemporer dunia salah satunya adalah runtuhnya Jerman Timur, yang mana pada tahun 1989, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin. Hancurnya tembok pembatas yang oleh Churchill disebut sebagai "Tirai Besi" ini menjadi tanda runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur. Kemudian ada pula Konflik Yugoslavia, adalah berbagai konflik dan kekerasan yang terjadi di Republik Federal Sosialis Yugoslavia selama tahun 1990-an hingga awal 2001. Peperangan ini berciri konflik etnis antara suku-suku yang mendiami Republik Federal Sosialis Yugoslavia seperti Suku Slovenia, Suku Kroasia, Suku Bosnia, Suku Serbia, Suku Montenegro, dan Suku Albania. Perang ini berakhir dengan kekacauan ekonomi Republik Sosialis Federal Yugoslavia yang berganti nama menjadi Republik Federal Yugoslavia dan pada akhirnya Montenegro dan Kosovo memutuskan untuk berpisah dari Serbia karena konflik pembantaian suku. Pada tahun 1989, terjadi demonstrasi yang disusul tekanan dari rakyat untuk melakukan reformasi politik di Cekoslovakia. Maka terbentuk pemerintahan koalisi yang diikuti dengan naiknya Václav Havel sebagai presiden dari Cekoslovakia bulan Desember 1989. Periode dari komunis ke demokratis ini kemudian dikenal dengan nama Revolusi Beludru atau dikenal juga dengan Revolusi Velvet yang terjadi pada 17 November-29 Desember 1989. Pada tahun 1992, Vaclav Havel mengusulkan untuk mengubah nama Republik Federasi Sosial Cekoslovakia menjadi Republik Cekoslovakia. Namun, usulan tersebut ditolak oleh pihak Slovakia. Setelah mengalami kegagalan dalam negosiasi, Slovakia memutuskan untuk memisahkan diri dari Cekoslovakia. Pada Januari 1993, secara resmi Cekoslovakia runtuh dan pecah menjadi dua negara berdaulat yaitu, Republik Ceko dan Slovakia.



B. Saran Mempelajari sejarah bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kejadian atau peristiwa penting di masa lalu namun juga mengajarkan berbagai bentuk pengalaman yang terjadi sepanjang sejarah manusia baik keberhasilan maupun kegagalan. Sehingga mempelajari sejarah sangatlah penting bagi kita agar dapat mengetahui dan mengenal akar sejarah diri kita, karena mau tidak mau, kita adalah hasil dan pencapaian dari peristiwa sejarah tersebut. 14



DAFTAR PUSTAKA



https://nurulauliaramdhani.wordpress.com/2014/12/31/runtuhnya-tembok-berlin-dan-reunifikasi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Jerman_Timur https://blog.ruangguru.com/peristiwa-kontemporer-dunia-runtuhnya-tembok-berlin-jerman https://www.panditfootball.com/on-this-day-klasik/210465/WDR/171121/bersatunya-jerman-baratdan-jerman-timur-untuk-21-november https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-keruntuhan-tembok-berlin https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/30/144218169/peristiwa-reunifikasi-jerman-1990. https://emodul.kemdikbud.go.id/C-SejarahPeminatan-13/C-SejarahPeminatan-13.pdf https://id.wikipedia.org/wiki/Pembubaran_Yugoslavia https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/01/141107069/sejarah-runtuhnya-yugoslavia. https://blog.ruangguru.com/peristiwa-kontemporer-dunia-berpisahnya-negara-negara-yugoslavia https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sejarah-kontemporer-dunia-runtuhnya-yugoslavia-6660/ https://blog.ruangguru.com/peristiwa-kontemporer-dunia-perpecahan-cekoslovakia https://id.wikipedia.org/wiki/Cekoslowakia https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/latar-belakang-munculnya-cekoslovakia-8989/ https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-perpecahan-cekoslowakia https://www.abhiseva.id/2020/10/sejarah-revolusi-beludru-cekoslowakia.html https://www.duniasejarah25.com/p/materi-perpecahan-cekoslowakia-sejarah.html



15