Makalah Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (SEJARAH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH)



Dosen Pembimbing Dr. Ratmawati T, M.Pd



OLEH RASDIANA (1743041023) Kelas:



03 AP 2017



JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2019



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Penulis berusaha menjelaskan tentang sejarah atau latar belakang munculnya Manajemen Berbasis Sekolah. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan ilmu yang lebih baik dan bermanfaat pada mereka yang telah memberikan bantuan, semoga dibalas oleh Allah SWT sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.



Makassar, 20 Agustus 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2 A. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah ............................................................................ 2 B. Sejarah Lahirnya Manajemen Berbasis Sekolah.................................................................. 3 BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 8 A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 8 B. Saran .................................................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10



iii



BAB I



PENDAHULUAN



PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Masalah Otonomi dalam pendidikan perlulah dilaksanakan dalam menjawab tuntutan



persaingan global dan dalam menyesuaikan sistem pendidikan dengan perkembangan jaman serta kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah. Otonomi daerah ini merupakan implementasi dari azas desentralisasi yang telah diterapkan. Dengan ditetapkannya kebijakan otonomi daerah ini maka mulai dari wilayah provinsi hingga kota/kabupaten akan mengurusi sendiri urusan daerahnya. Setiap daerah tersebut akan memiliki wewenang, hak, dan tanggung jawab sendiri untuk mengurus rumah tangganya sesuai dengan batasan dan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Manajemen



Berbasis



Sekolah



ini



merupakan



kebijakan



dalam



sistem



penyelenggaraan dan pengelolaan sekolah yang dilakukan secara mandiri. Sistem ini memberikan peluang bagi sekolah untuk mengatur pengelolaan sekolahnya secara demokratis, professional, dan dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan, mutu sekolah dan peningkatan efisiensi masyarakat. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu : 1. Bagaimana Sejarah Lahirnya Manajemen Berbasis Sekolah? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah lahirnya Manajemen Berbasis Sekolah



1



BAB II



PEMBAHASAN



PEMBAHASAN



A. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah Sebelum menjelaskan pengertian Manajemen Berbasis Sekolah maka, terlebih dahulu penulis akan menguraikan pengertian manajemen secara umum yang ditemukan di berbagai referensi. Manjemen secara etimologi berasal dari kata to manage (Bahasa Inggris) yang berarti mengatur. dalam Webstr’s New Coolegiate Dictionary kata Manage berasal dari bahasa Itali managgio yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa latin manus yang berarti tangan (hand). Tangan di sini dapat dipahami sebagai suatu kecakapan dalam mengelola sesuatu. Secara terminology manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif melaui orang lain. Manajemen dipahami sebagai kemampuan atau keterampilan melakukan suatu proses dengan cara sistematis dalam melaksanakan pekerjaan. Istilah manejemen memiliki banyak arti. Secara umum manejemen dapat diartikan sebagai proses mengelola sumber daya secara efektifuntuk mencapai tujuan. Ditinjau dari aspek pendidikan, manejemen pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan



jangka



pendek,



menengah



maupun



tujuan



jangkan



panjang.



Kedua, kata berbasis mempunyai kata dasar basis atau dasar. Ketiga, kata sekolah merujuk pada lembaga tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Bertolak dari arti ketiga istilah itu, maka istilah Manejemen Berbasis Sekolah dapt diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya yang berdasar pada sekolah itu sendiri dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.



2



Slamet PH(2001) mendefinisikan manajemen berbasis sekolah dengan bertolak dari kata manajemen, berbasis dan sekolah. Menurut Slamet bearti koordinasi dab peneyerasian sumber daya melalui sejumlah input manajemen untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, untuk berbasis artinya “ berdasarkan pada” atau “berfokuskan pada”, sedangkan sekolah merupakan organi sasi terbawah dalam jajaran Departemen Pendidikan Nasional



(Depdiknas) yang bertugas memberikan “bekal



kemampuan dasar” kepada peserta didik atas dasar ketentuan-ketentuan yang bersifat legalistik (makro, meso, mikro) dan profesional-listik (kualifikasi,untuk daya manusia). Wohlsteeter, Priscilla & Mohrman (1996) menyatakan bahwa MBS berarti pendekatan politis untuk mendesain ulang organisasi sekolah dengan memberikan kewenangan dan kekuasaan kepada partisipan sekolah di tingkat lokal guna memajukan sekolahnya. Partisipan lokal itu terdiri atas: kepala sekolah, guru, konselor, pengembang kurikulum, administrator, orang tua siswa, masyarakat sekitar, dan siswa. B. Sejarah Lahirnya Manajemen Berbasis Sekolah Penerapan MBS di suatu negara pasti tidak terlepas dari perkembangan pendidikan dan upaya-upaya perbaikan mutu pendidikan di negara tersebut. Sejak tahun 60-an dan 70-an banyak sekali inovasi yang telah dilakukan. Misalnya, pengenalan kurikulum baru untuk memperbaiki mutu pendidikan dan pendekatan-pendekatan baru (metode baru) dalam proses pembelajaran, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Baru ketika tahun 80-an, saat terjadi perkembangan manajemen dalam dunia industri dan organisasi komersial mencapai sukses, orang mulai percaya bahwa untuk memperbaiki mutu pendidikan, perlu ada lompatan dari tataran pengajaran di dalam kelas ke tataran organisasi. Perubahan itu dilakukan di dalam struktur dan gaya manajemen sekolah (Cheng, 1996). 1. Manajemen Berbasis Sekolah di Negara-Negara Maju Negara Inggris Raya, New Zealand, beberapa negara bagian di Australia, dan Amerika Serikat adalah negara yang pertama kali pada tahun 1970-an telah menerapkan kebijakan



Manajemen



Berbasis



Sekolah



(MBS)



dalam



agenda



pembangunan



pendidikannya. Pada tahun 1990-an, kebijakan MBS kemudian diadopsi di negara-negara Asia, termasuk wilayah Hongkong, Sri Langka, Korea, Nepal, dan dunia Arab. Daerah Eropah Timur, revolusi politik pada tahun 1990-an telah menimbulkan perubahan dalam 3



kebijakan pendidikan, yang kemudian merambat ke daerah Afrika, kawasan Latim Amerika, dan negara-negara berkembang lainnya di seluruh dunia. Munculnya MBS tidak terlepas dari upaya-upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan di suatu negara. Sejak tahun 60-an dan 70-an banyak sekali inovasi yang telah dilakukan, misalnya pengenalan kurikulum baru, pendekatan baru dan metode baru dalam proses pembelajaran, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Baru ketika tahun 80-an, saat terjadi perkembangan manajemen dalam dunia industri dan organisasi komersial mencapai sukses, maka para pakar pendidikan pun percaya bahwa untuk memperbaiki mutu pendidikan, perlu ada lompatan pemikiran dari lingkup pengajaran di dalam kelas secara sempit ke lingkup organisasi sekolah. Lompatan pemikiran yang dimaksud tersebut adalah perubahan dalam struktur dan gaya manajemen sekolah dengan mengadopsi aplikasi manajemen modern. Setelah adanya kesadaran itu muncullah berbagai gerakan reformasi seperti gerakan sekolah efektif (effective scholl), ada gerakan anggaran sekolah mandiri (self budgeting school) yang menekankan otonomi penggunaan sumber dana sekolah. Ada juga pengembangan kurikulum berbasis sekolah (school based curriculum development), pengembangan staf berbasis sekolah (school based staff develovment) serta bimbingan siswa berbasis sekolah (scholl based student counseling). Gerakan reformasi yang menggunakan pendekatan berbeda-beda itu kemudian melahirkan satu konsep dengan istilah Manajemen Berbasis Sekolah. Lahirnya MBS di suatu Negara tetap berdasarkan dengan sistem pendidikan yang ada sebelumnya. Di Hongkong misalnya kemunculan MBS dilatar belakangi kondisi pendidikan yang kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan sistem pendidikan. MBS di sebut dengan the School Management Initiative. Di Kanada kemunculan MBS menggunakan istilah School Site Decision Making, yang didasari dengan adanya kelemahan dari pendekatan fungsional yang mengontrol dan membatasi partisipasi bawahan. Agar kekuatan bawahan menjadi suatu kekuatan yang nyata maka perlu dilembagakan yaitu dalam bentuk MBS. Di Amerika Serikat kemunculan MBS disebabkan masyarakat mulai mempertanyakan relevansi dan korelasi hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Saat itu kinerja sekolah-sekolah di negeri paman sam itu dianggap tidak sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan oleh siswa untuk terjun 4



ke dunia kerja. Setelah dianggap tidak mampu memberikan hasil maksimal dalam konteks kehidupan kompetitif secara global. Salah satu indikasinya adalah perstasi siswa untuk beberapa mata pelajaran tidak memuaskan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka langkah yang ditempuh adalah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah sehingga menghasilkan kinerja sekolah yang baik. Hal itu dapat dipahami bahwa penerapan MBS di Amerika terjadi setelah masyarakat dan pemerintah menyadari pentingnya pendidikan di masa depan. Reformasi bidang pendidikan seperti ini juga terjadi di Negara-negara maju lainnya seperti Australia, Francis, New Zeland dan sebagainya. Dari uraian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa meskipun konsep dan motif penerapan MBS di berbagai Negara mempunyai perbedaan, akan tetapi rata-rata dilatar belakangi oleh beberapa hal yaitu : a. Terjadinya ketimpangan kekuasaan dan kewenangan yang terlalu terpusat pada atasan dan mengesampingkan bawahan. b. Kinerja pendidikan yang tidak kunjung membaik bahkan cenderung menurun. c. Adanya kesadaran para birokrat dan desakan dari para pecinta pendidikan untuk merekunstrukturisasi pengeloalaan pendidikan. d. Untuk melibatkan semua warga sekolah dalam mengambil kebijakan dan merumuskan tujuan sekolah. 2. Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia Di Indonesia latar belakang munculnya MBS tidak jauh berbeda dengan NegaraNegara maju yang lebih dulu menerapkannya. Perbedaan yang mencolok hanya lambatnya kesadaran para pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia. Negara maju sudah banyak mengadakan reformasi pendidikan pada tahun 1970-an sampai tahun 1980an, sementara Indonesia reformasi pendidikan tersebut terjadi 30 tahun kemudian. Di Indonesia munculnya gagasan MBS sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagai paradigma baru dalam pengoperasian sekolah. Pengelolaan pendidikan di Indonesia selama ini sangat bersifat sentralistik, di mana pusat sangat dominan dalam pengambilan keputusan, sebaliknya daerah dan sekolah bersifat fasif hanya sebagai penerima dan pelaksana perintah pusat. Pola kerja sentralistik itu sering mengakibatkan adanya kesenjangan antara kebutuhan ril sekolah dengan perintah dengan perintah atau apa yang digariskan oleh pusat. Sistem sentralistik dinilai kurang bisa memberikan 5



pelayanan yang efektif dan tidak mampu menjamin kesinambungan kegiatan lokal. Oleh karena itu perlu adanya formula baru dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. Formula baru itu memungkinkan sekolah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, yang menuntut peran serta masyarakat secara optimal. Dengan dasar inilah muncul penerapan MBS di Indonesia. Penerapan MBS di Indonesia diawali dengan dikeluarkannya



undang-undang No.25



tahun



2000



tentang Rencana



Strategis



Pembangunan Nasional tahun 2000-2004. Konsep MBS ini kemudian tertuang dengan jelas dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 51 Yaitu: a. Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah. b. Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas,



jaminan



mutu,



dan



evaluasi



yang



transparan.



Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia menggunakan model Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) muncul karena beberapa alasan antara lain, pertama, sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga sekolah dapat mengoptimalkan pemampaatan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya. Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya.



Ketiga,



keterlibatan



warga



sekolah



dan



masyarakat



dalam



pengambilan keputusan dapat mencipatakan transparansi dan demokrasi yang sehat. MBS adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, fleksibilitas kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh Karena itu MBS di Indonesia merupakan pola baru dalam di dunia pendidikan yang diharapkan dapat memberikan angin segar terhadap peningkatan mutu pendidikan. Sebelumnya, pemerintah telah melakukan berbagai program rintisan di berbagai jenjang pendidikan berkenaan dengan model MBS melalui berbagai kebijakan yang 6



bertujuan untuk membuat sekolah menjadi lebih mandiri dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Sebagai contoh, rintisan program MBS di SD dan MI telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Program ini menekankan pada tiga komponen, yaitu Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Peran Serta Masyarakat (PSM), dan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).



7



BAB III



PENUTUP



PENUTUP



A. Kesimpulan Manajemen berbasis sekolah adalah suatu bentuk manajemen dimana pemerintah memberikan otonomi atau tanggung jawab yang lebih besar kepada pihak sekolah untuk dapat merencanakan hingga mengelola kegiatan pendidikannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan seluruh tenaga di sekolah sekaligus masyarakat sekitar secara mandiri dan terbuka. Dari gambaran tentang perkembangan kebijakan dan implementasi MBS di beberapa negara, ditemui adanya variasi atau perbedaan model maupun pendekatan. Ada model yang lebih mengkonsentrasikan pada pendelegasian keuangan untuk memenuhi sumber daya kepada sekolah (Kanada) dengan “funding formula”, ada yang memberikan kepada sekolah fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya dan pada saat yang sama juga memberikan kesempatan partisipasi yang lebih besar kepada guru, orang tua, dan bekas siswa (alumni) di dalam pengembangan keputusan (Hongkong); ada yang paket perubahannya lebih luas dengan penyempurnaan kurikulum nasional, sistem pengujian prestasi siswa berdasarkan kurikulum nasional, pilihan sekolah secara bebas oleh siswa, dan manajemen lokal dengan mendesentralisasikan anggaran pada tiap sekolah, dan memberi kewenangan kepada sekolah untuk mengangkat dan menyeleksi staf (guru dan tenaga lainnya) seperti di Inggris, yang juga memberikan otonomi dan fleksibilitas lebih besar kepada masyarakat di dalam pengambilan keputusan, sehingga akuntabilitas kepada orang tua, pengguna tenaga kerja, dan masyarakat umumnya lebih besar pula. B. Saran Sekalipun ada variasi perbedaan, pada umumnya MBS diarahkan untuk mengangkat masalah sistem manajemen sekolah yang menempatkan pusat pada posisi yang makin kuat untuk bertanggung jawab menentukan tujuan-tujuan pendidikan (standar) dan memonitor kinerja/prestasi, sementara pada saat yang sama memberikan kewenangan dalam pelaksanaan serta pengelolaan sumber daya pada level sekolah untuk mengambil keputusan. Oleh Karena 8



itu setiap sekolah yang telah diberikan otoritas Manajemen disarankan benar-benar dapat mengelolanya dengan baik dalam pencapaian tujuan dan kepentingan sekolah yang ditetapkan.



9



DAFTAR PUSTAKA



Ajja, L. (2013). Latar Belakang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Wordpress, https://lindaajja.wordpress.com/2013/11/04/latar-belakang-manajemen-berbasis-sekolahmbs/. Dewi, S. (2017). Sejarah Munculnya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Blogspot, http://silvanadewi09.blogspot.com/2017/01/sejarah-munculnya-manajemenberbasis.html. Mustanan. (2010). Sejarah Lahirnya MBS. islam adalah rahmah, http://islamadalahrahmah.blogspot.com/2010/10/sejarah-lahirnya-mbs.html. Qadarisman, I. M. (2016). Makalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen Pendidikan, https://istighfarahmq.wordpress.com/2016/11/29/makalah-manajemenberbasis-sekolah-mbs/. Syaifuddin, M. (2016). Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah. Kepompong.xyZ, http://kepompong.xyz/sejarah-manajemen-berbasis-sekolah/.



10