Makalah Sejarah Psikologi Sastra-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SEJARAH PSIKOLOGI SASTRA Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Sastra Dengan Dosen Siti Maemunah, S.Pd., M.Pd.



Kelas : 03SIDP003



Disusun Oleh :



Affifa Widya Zahra



211010700269



Cica Rusdatusaadah



211010700245



Delia Dwi Ramadhanti



211010700165



Dian Septiarini



211010700221



Elvina Arum Permatasari



211010700072



Rifa Annisa



211010700242



PROGRAM STUDI SATRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PAMULANG 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Psikologi Sastra ini tepat pada waktunya.



Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada bidang studi Sastra Indonesia dengan mata kuliah Sejarah Sastra Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah Psikologi Sastra bagi para pembaca dan juga penulis.



Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti Maemunah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen bidang studi Sastra Indonesia dengan mata kuliah Psikologi Sastra yang telah memberikan tugas ini sehingga kami mendapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.



Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi lewat pikiran, moral maupun materi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami menyadari, makalah yang telah ditulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Tangerang Selatan, 19 September 2022



Penulis (Anggota Kelompok)



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. 1 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 2 1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 3 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 4 2.1 Definisi Psikologi Sastra ....................................................................................... 4 2.2 Sejarah Psikologi Sastra........................................................................................ 5 2.3 Pendekatan Kajian Psikologi Sastra ...................................................................... 7 BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sastra menjadi sebuah bentuk kegiatan kreatif yang dijadikan sebagai objek atau alat untuk menyampaikan pesan serta perasaan manusia kepada orang lain atau para pembacanya. Munculnya pendekatan psikologi sastra disebabkan oleh meluasnya perkenalan sarjana-sarjana sastra dengan ajaran-ajaran Freud yang mulai diterbitkan dalam bahasa Inggris, terutama The Interpretation of Dreaming (Penafsiran Mimpi) dan Three Contributions to a Theory of Sex (Tiga Karangan tentang Teori Seksualitas) dalam dekade menjelang perang dunia (Hardjana, 1984:59). Ada beberapa konsep dasar dan kriteria pelaksanaan psikologi sastra salah satu nya kebebasan individu penulis sangat dihargai, dan kebebasan pencipta juga mendapat tempat yang istimewa. Pendekatan psikologis yang bertolak dari asumsi dari karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa pada kehidupan manusia dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis. Para sastrawan menjadikan manusia sebagai objek mereka karena adanya keberagaman manusia dalam hal berinteraksi dan bertingkah laku, yang seringkali menunjukkan masalah kejiwaan setiap individu, satu dengan yang lain. Karya sastra yang dibuat Dengan berkembangnya ilmu sastra, bukan hanya unsur-unsur yang terdapat didalamnya sebuah karya sastra. Faktor-faktor dari luar karya sastra yaitu sosiologi sastra, psikologi sastra serta antropologi sastra. Psikologi sastra yang menjadi suatu model dengan menetapkan karya sastra sebagai posisi yang lebih dominan, serta mempertimbangkan relevansi dan peranan pada studi psikologis.



2



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam makalah ini. Adapun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa definisi dari psikologi sastra? 2. Bagaimana sejarah psikologi sastra? 3. Apa saja pendekatan psikologi sastra?



1.3 Tujuan Tujuan ini disesuaikan dengan rumusan masalah di atas, maka penyesuaian tersebut dapat menghasilkan tujuan ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui definisi dari psikologi sastra. 2. Untuk mengetahui sejarah dari psikologi sastra. 3. Untuk mengetahui pendekatan apa saja dalam psikologi sastra.



3



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Psikologi Sastra Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yang artinya “tulisan yang mengandung instruksi atau pedoman”. Dalam hal ini sastra lebih cenderung ke arah fiksi atau merujuk pada kesusastraan, yaitu karya sastra penulisan yang mengandung keindahan dan unsur sendiri, seperti puisi, drama, dan esai. Sedangkan Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia, di mana psikologi cenderung ke arah yang berdasarkan fakta (Jatman, 1985). Psikologi biasanya digunakan pengarang dalam memilih karakter tokoh untuk jalan ceritanya. Jadi, Psikologi sastra merupakan ulasan dari karya sastra yang dipercaya mampu memggambarkan proses dan kreativitas dari segi kejiwaan. Dalam memberi sebuah ulasan terhadap karya, psikologis merupakan hal utama yang harus dipahami, sebab seberapa jauh campur tangan psikologi pengarang dan kemampuan pengarang menampilkan para tokoh rekaan yang terlibat dalam menghadirkan tokoh yang diperkirakan nanti nya akan terlibat dengan aktivitas kejiwaan. Psikologi sastra tidak bertujuan untuk menjadi solusi dari masalah psikologi praktis. Menurut Nyoman Kutha Ratna, tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Psikologi sastra memiliki empat arti. Pertama, psikologi sastra adalah pemahaman kejiwaan sang penulis sebagai pribadi atau tipe. Kedua, pengkajian terhadap proses kreatif dari karya tulis tersebut. Ketiga, analisa terhadap hukumhukum psikologi yang diterapkan dalam karya sastra. Dan keempat, psikologi sastra juga diartikan sebagai studi atas dampak atas terhadap kondisi kejiwaan daripada pembaca. 4



2.2 Sejarah Psikologi Sastra Sejak zaman Yunani Kuno, sudah banyak yang menaruh perhatian terhadap kebesaran para ahli pikir dan pujangga waktu itu. Mereka dianggap sebagai orangorang yang luar biasa, yang berbicara dan bertingkah laku di luar kesadarannya. Lalu, banyak di antaranya yang menghubungkannya, bahwa yang dialami para pujangga itu adalah keadaan antara neurotik dan psikosis. Konon, tokoh yang pertama memperkenalkan dasar pendekatan psikologi ini adalah Aristoteles (384-322 SM). Kendati ia lebih dikenal sebagai filsuf dan tokoh formalisme, dalam karya Poetica-nya, Aristoteles telah memakai istilah katharsis untuk menggambarkan luapan emosi pengarang yang terungkapkan dalam karyanya. Gejala psikis ini yang lalu dipakai salah satu penyelidikan psikologis sastra. Salah seorang perintis psikologi sastra yang lain adalah I.A. Richard. Karyanya yang berjudul Principles of Literary Cristicism (1924) sering digunakan sebagai sumber rujukan tokoh angkatan sesudahnya. Ia sangat menekankan pentingnya hakikat pengalaman sastra terpadu (unified nature of literary experience), seperti yang dilakukan psikologi gestalt. Di sisi lain, ia menentang anggapan seni untuk seni. Alasannya, bahwa seni hanya akan dapat bermakna jika ia mampu berkomunikasi dengan pembacanya. Psikologi sastra melakukan pendekatannya dengan melibatkan tiga unsur, yaitu



pengarang



sebagai



pencipta,



karya



sastra



sebagai



teks



yang



merepresentasikan gagasan pengarang, dan pembaca selaku penikmat. Pada tahap kedua, adakah karya sastra itu mengandung data-data psikologi. Kritikus melacak dan mengungkapkan kebenaran teori psikologi yang diterapkan pengarang menunjukkan persamaan dan memisahkan hubungan antara pengarang dan karyanya. Pada tahap ketiga, kritikus berusaha menyelidiki “misi” pengarang yang terkandung dalam karyanya. 5



Dalam hal ini pembaca dianggap sebagai objek sasaran pengarang. Kritikus bertugas menunjukkan unsur-unsur yang memberikan kepuasan dan daya pikat karya sastra yang bersangkutan dan mengapa karya itu memberikan pengaruh tertentu kepada pembacanya. Dari lahirnya psikologi sastra, terdapat beberapa pendapat dari para ahli tentang Psikologi sastra, sebagai berikut: 1. Menurut Endaswara (2011:96) psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang



karya



sebagai



aktivitas



kejiwaan.



Pengarang



akan



menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa. 2. Menurut Semi, (1993:76) pendekatan psikologis adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia. Untuk melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh diperlukan psikologi. 3. Menurut Ratna (2004:350) Psikologi sastra merupakan analisis dari teks yang



lebih mempertimbangkan dari relevansi serta peran



studi



psikologisnya. Dapat dikatakan bila psikologi memiliki peran yang cukup penting untuk menganalisiskarya sastra dar sudut kejiwaannya, entah dari pengarang, pembaca, maupun tokoh. 4. Menurut (Kinanti, 2006) Psikologi sastra adalah hal yang melakukan kajian sastra dengan memandang karya sastra sebagai kgiatan kejiwaan baik dari san penulis maupun para pembacanya.



6



Selain pengertian dari para ahli, psikologi sastra memiliki hubungan yang erat karena hubungan yang mengemukakan bahwa karya sastra dipandang sebagai gejala psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa prosa atau drama, sedangkan jika berbentuk puisi maka akan disampaikan melalui larik-larik dan pilihan kata yang khas,Roekhan (dalam Aminudin, 1990) 2.3 Pendekatan Kajian Psikologi Sastra Ada beberapa pendekatan dalam psikologi sastra, berikut adalah 5 pendekatan dalam kajian psikologi sastra : 1. Pendekatan Ekspreif Pendekatan ini mengnkaji karya sastra yang difokuskan pada pelaku, penulis, atau sastrawan tersebut sebagai pencipta karya tersebut. Dengan pendekatan ini, yang dapat menilai sebuah karya sastra sebagai suatu ekspresi dari pencipta. Pendekatan ini menekankan pada aspek psikologis penyair yang memproyeksikan kreativitas dalam karya.



2. Pendekatan Objektif Objektif menjadi salah satu pendekatan psikologi sastra . Melalui ini, pendekatan hanya terfokus pada aspek instrinsik karya sastra dan dipandang mempunyai suatu fakta tersendiri. Jadi, pendekatan ini fokus pada suatu karya sastranya



3. Pendekatan Moral Pendekatan psikologi sastra lainnya yaitu dengan pendekatan moral. Yang menjadi pembahasan terhadap suatu karya sastra dengan kritik yang membangun para pembaca serta memberikan rasa dan arti dari refleksi moralitas atau norma estetika.



7



4. Pendekatan Sosiologi Sastra Seperti yang kita ketahui, manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, mereka memiliki atau bahkan harus berhubungan satu dengan yang lainnya, manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu berpijak tanpa bantuan siapapun. Pendekatan yang memahami sebuah karya yang berkondisikan realitas, aspek sosial, dan lingkungan. Pendekatan ini memengaruhi karena ada keberadaan karya sastra yang tidak bisa lepas dari kehidupan sosial.



5. Pendekatan Resepsi Sastra Pendekatan ini pembaca mampu memahami serta menilai karya sastra melalui tanggapan sesuai dengan perasaan mereka. Seperti pada teori psikologi kepribadian milik Sigmund Freud. Ia membagi tiga struktur kepribadian seseorang dalam 3 bagian besar yakni Id, ego, dan superego.



8



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Psikologi sastra yaitu kajian teori konsep psikologi yang di terapkan pada karya sastra pada pengarang dan penokohan, penerapan nya pun lebih memberikan pada aspek-aspek kejiwaan yang terkandung pada suatu karya sastra. Penelitian psikologi sastra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan analisis. Struktur kepribadian manusia, terdiri dari tiga unsur, yaitu ide, ego dan superego.



9



DAFTAR PUSTAKA



Ahmadi, Anas. (2015). Psikologi Sastra. Surabaya:Unesa University Presss Badrunnisa, Hayati. (2022). Sejarah Sastra: Berdirinya Sastra Indonesia. Diakses dari https://www.kompasiana.com/hayatibadrunnisa8836/62b343dba0cdf86f6c 67b3c2/sejarah-sastra-berdirinya-sastra-indonesia Egi. (2016). Sejarah Psikologi, Wilhelm Wundt Sebagai Bapak Psikologi Modern. Diakses dari http://malahayati.ac.id/?p=23959 Psikologi Sastra Menurut Para Ahli, Konsep Dasar dan Kriterianya. (2017, April 23) Diakses dari https://www.dkampus.com/2017/04/psikologi-sastra-menurut-para-ahli/ Retno, Devita. 8 Hubungan Antara Psikologi dan Sastra Melalui Analisis Karya Sastra.Diakses dari https://dosenpsikologi.com/hubungan-antara-psikologi-dan-sastra Sejarah Psikologi Sastra. (2011, September 24). Diakses dari http://raihaswatullahtifany.blogspot.com/2011/09/sejarah-psikologisastra.html?m=1 Suminto. (2022). Psikologi Sastra: Pengertian-Tujuan dan Contohnya. Diakses dari https://haloedukasi.com/psikologi-sastra



10