Makalah Simplisia Bunga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN OBAT “SIMPLISIA BUNGA”



DISUSUN OLEH :



KELOMPOK VII KELAS A



ALFIA



G 701 16 044



FALENCIES YUDITHIA GOSPEL PAPIA



G 701 16 053



ALMUGNI YULIA NOVIANTI



G 701 16 137



AMALIAH AYUSTINA YUSUF



G 701 16 138



INDRIANA



G 701 16 173



MUH FAHRIL



G 701 16 190



HARDIANTI



G 701 16 299



JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan



karunia-Nya



kepada



tim



penulis



makalah



sehingga



dapat



terselesaikan tugas makalah yang berjudul “Simplisia Bunga”.Penulis berharap agar makalah ini dapat digunakan semestinya dan dapat membantu para mahasiswa yang sedang belajar dijurusan farmasi khususnya yang menempuh mata Budidaya Tanaman Obat. Dalam penyusunan makalah ini pun juga banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Sehingga penyusun mohon kesediaan dari pembaca makalah agar menyampaikan kritik dan sarannya kepada penulis sehingga dalam penyusun makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga dapat memperkaya pengetahuan pembaca pada umumnya.Terima Kasih



Palu, 28 Maret 2019



Kelompok VI



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... I.1 Latar Belakang....................................................................................... I.2 Rumusan Masalah.................................................................................. BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ II.1 Simplisia Bunga Matahari (Helianthus annus L)............................... II.2 Simplisia BungaRosella (Hibiscus sabdaniffa linn)............................ II.3 Simplisia Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus)………………. BAB III PENUTUP................................................................................................ III.1 Kesimpulan.......................................................................................... III.2 Saran...................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



I.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat berbagai macam tanaman obat. Tanaman obat atau yang biasa dikenal dengan obat herbal adalah sediaan obat baik berupa obat tradisional, fitofarmaka, maupun farmasetika. Dapat berupa simplisia (bahan segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam.



Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.



Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu di pisahkan dari tanamannya. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh , bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.



Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagi bahan baku obat yang belum mengalami pengolahan atau baru dirajang saja, tetapi sudah dikeringkan. Permintaan bahan baku simplisia sebagai bahan baku obatobatan semakin meningkat dengan bertambahnya industri jamu. Selain itu, juga dikarenakan efek samping penggunaan tanaman obat untuk mengobati suatu penyakit lebih kecil dibandingkan obat sintetis.



I.2 Rumasan Masalah 1. Bagaimana Simplisia Bunga Matahari (Helianthus annus L) itu? 2. Simplisia BungaRosella (Hibiscus sabdaniffa linn) itu? 3. Simplisia Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) itu?



BAB II PEMBAHASAN



II.1 Simplisia Bunga Matahari (Helianthus annus L) A. Klasifikasi Tanaman Kingdom : Plantae Kelas



: Magnoliopsida



Divisi



: Magnolipyta



Ordo



: Asterales



Famili



: Asteraceae



Genus



: Helianthus



Spesies



: Helianthus annus L



B. Nama Daerah/Asing Indonesia



: Bunga matahari



Inggris



: Sunflower



Pilipina



: Mirasol



Cina



: Xiang ri kui



Jepang



: Himawari, koujitsuki



Sunda



: Kembang Srangenge/Sarangenge



Sasak



: Sringenge,



Aceh



: Bungong Matahuroi/Bungong Ledomata



Minangkabau : Bunga Panca Matoari/Bunga Teleng Matoari Jawa



: Kembang Sangenge/Purba Negara



Madura



: Kembhang Mata Are/Kembhang Tampong Are



Bali



: Sungeng



Rote



: Bungga Ledomata



C. Deskripsi Tanaman Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini sebetulnya adalah bung majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku khas yaitu bunganya selalu menghadap/condong kerah matahari atau heliotropisme.



D. Syarat Tumbuh Bunga matahari (Helianthus annuus), ditanam pada halaman dan tamantaman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala alam tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang tergenang air. Karena akar-akarnya akan membusuk.



E. Budidaya Tanaman 1) Penyiapan lahan Pada umumnya bunga Matahari bisa tumbuh di kondisi tanah yang bagaimanapun, selama ada sinar matahari penuh dan air. Tapi untuk penyemaian, dapat dipilih tanah yang gembur dan subur yang sanggup mengikat air dengan baik. Bisa juga langsung ditanam di media permanennya, seperti di taman,dikebun atau di mana saja anda suka.



2) Penyiapan bibit Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga pertama induknya



yang sudah tua. Caranya dengan



penyemaian. Biji benih yang akan dibuat bibit haruslah biji terbaik dan bermutu tinggi. sehingga hasil yang didapat akan memuaskan.



3) Penanaman Budidaya bunga matahari dengan biji dengan cara diterbarkan langsung di lapangan dengan kedalaman 3 – 8 cm. Jenis ini memerlukan tempat pembibitan medium yang bebas gulma. Penanaman dengan cara mekanik, biji rata-rata 3 – 8 kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya. Jarak yang umum digunakan adalah 60—75 cm antar baris dan 20—30 cm dalam baris. Kerapatan tanaman bervariasi tergantung dari pada lingkungan dan kultivarnya 15 000—30 000 tanaman/ha dibawah hujan dan 40 000—60 000 untuk bunga matahari yang diirigasakan mengecil, bahkan kerdil.



Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk skala besar, semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar 15 – 20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam sekurang – kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun



Tanaman bunga matahari sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa, perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2 bulan, bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang –



cabang di ruas – ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10 – 12 tangkai bunga.



4) Pemeliharaan Untuk pemeliharaan bunga matahari, lakukan penyiraman setidaknya sekali sehari. Spesies pokok hiasan ini mampu menarik serangga yang turut membantu proses pendebungaan untuk menghasilkan biji benih bagi pertumbuhan anak benih baru. Budidaya tanamanan bunga matahari yang benar.



F. Panen dan Pasca Panen 1) Panen Untuk memanen biji bunga matahari, terlebih dahulu harus diperhatikan bahwa bunga yang akan dipanen harus sudah tua yang ditandai bunga mengalami pengeringan kelopak bunganya. Kemudian perhatikan tangkai dan bagian belakang bunga. Bunga yang muda terlihat berwarna hijau cerah, sementara bunga yang sudah tua akan berwarna kuning kecoklatan. Tunggu sampai tangkai bunga kering dan berwarna coklat. Biasanya hal ini akan diikuti dengan keadaan pohon



yang



seperti



meranggas



dan



kelihatan



hampir kering.Lihat bagian tengah bunga yang berupa biji. Biji akan kelihatan berwarna hitam dengan garis garis putih atau sebaliknya.



Trik untuk memastikan biji bunga mataharinya sudah cukup tua adalah, anda bisa melakukan gerakan menyentuh (mencongkel dengan lembut) bagian biji bunga. Bila terasa ada biji bunga yang lepas dari tempatnya, itu tandanya biji bunga sudah cukup tua untuk dipanen. Biasanya pemanena ini dilakukan setelah tanaman bunga matahari berumur 100 hari.



2) Pasca panen Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh diolah menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan biji bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati prosesproses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press (cold pressing). Proses pengeringan dan penyortiran dilakukan tanpa menggunakan mesin sedangkan proses lainnya menggunakan mesin.



Untuk minyak, setelah dihasilkan dari mesin screw press, minyak tersebut harus dimurnikan terlebih dahulu. Proses pemurniannya meliputi



degumming



(penghilangan



getah),



Neutralization



(penghilangan asam lemak bebas), dan Bleaching (penghilangan zat warna). Minyak, tepung dan produk lainnya selanjutnya dikonsumsi untuk peningkatan kesehatan.



Pada proses pengolahan dihasilkan hasil samping berupa kulit biji dan bungkil. Kulit biji dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang hemat. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang tinggi (31 – 37%) karena itu sangat cocok bila digunakan sebagai tambahan pakan ternak terutama untuk usaha penggemukan.



G. Kandungan Kimia Bunga mengandung quercimeritrin, helianthoside A, B, C, pleanolic acid, echinocystic acid. Biji mengandung p sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene, 27–40% lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated oil), sebagian besar asam dan protein. Biji juga cukup mengandung mineral (natriurn, kalium, kalsium, dan besi), vitamin (B kompleks, E, carotene), dan serat (dietary fibre).



Dalam 100 g minyak biji bunga matahari, terdapat lemak total 10%, lemak jenuh 9,8%, serta lemak tidak jenuh terdiri atas cleat 11,7%, linoleat 72,9%, dan koIesterol.



H. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1) Sumsum dari batang dan dasar bunga mengandung hemi cellulose yang dapat menghambat sarcoma:. dan Ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. 2) Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine serta dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna.



I. Khasiat dan Cara Pemakaian 1) Mengobati Sakit Kepala Ambil 30 gram bunga matahari, kemudian direbus dengan satu butir telur ayam (jangan dipecahkan). Rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1/2 gelas. Kemudian air rebusan tersebut diminum sesudah makan sebanyak dua kali sehari. 2) Mengobati Rematik Untuk mengobati rematik, rebuslah 1 tangkai kepala bunga matahari sampai menjadi kanji. Kemudian tempelkan kanji tersebut ke bagian yang sakit seperti menggunakan salep. 3) Radang payudara (mastitis) Potong kecil-kecil kepala bunga (flower head) tanpa biji, lalu jemur. Setelah kering, gongseng sampai hangus dan giling menjadi serbuk. Setiap kali minum 10–15 g serbuk, carnpur dengan arak putih, gula, dan air hangat. Lakukan 3 kali sehari. Minuet pertama kali harus keluar keringat (tidur gunakan selimut).



II.2 Simplisia Simplisia Bunga Rosella (Hibiscus sabdaniffa linn) A. Klasifikasi Tanaman Kingdom : Plentae Divisi



: Tracheophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Malvales



Famili



: Malvaceae



Genus



: Habiscus



SpesieS : Habiscus sabdariffa L



B. Nama Daerah/Asing Inggis



: Roselle



Kamboja



: Slok chuu



Prancis



: Oseille rouge



Thiland



: Krachiap- daeng, phakkengkang



Jawa barat



: Gamet walanda



Jawa tengah : Mrambos Maluku



: Roriha



Melayu



: Asam paya atau asam susur



C. Deskripsi Tanaman Tanaman rosela adalah tanaman perdu yang diduga berasal dari india timur dan kemudian menyebar ke wilayah beriklim tropis dan sub tropis, termaksud Indonesia. Kelopak bunga rosella mengandung vitamin C, vitamin A, Asam amino, kalsium dan protein. Di wilayah india, masyarakat disana memanfaatkan biji rosella untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan ndarah dan lesu. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai minuman sejenis teh atau sirup, bahan pewarna dan perasa dalam pembuatan es krim dan pudding.



1) morfologi batang tanaman bunga rosella Tanaman rosella memiliki batang yang berbentuk bulat dan berdiri tegak, berkayu dan berwarna merah. Batang rosella ini bercabang dan berserat. Tanaman rosella bias tumbuh hingga mencapai ketinggian 3 sampai 5 meter dan mengeluarkan bunga hamper sepanjang tahun.



2) morfologi akar tanaman bunga rosella Akar rosella adalah akar tunggal yang tubuh cukup dalam.



3) morfologi daun tanaman bunga rosella Daun tanaman rosella adalah daun tunggal dan berbentuk bulat oval. Pertulangan daun rosella menjari, bagian ujung daun menumpul, tapi daun bergerigi dan pangkal daun berlekuk. Penjang daun resela sekitas 6 sampai 15 cm dengan lebar 5 sampai 8 cm. tangkai daun rosella berbentuk bulat, dan berwarna hijau dengan panjang 4 sampai 7 cm.



4) morfologi bunga tanaman bunga rosella Rosella memiliki bunga yang berwarna cerah dan kelopak bunganya berwarna merah gelap, bunga rosella ini muncul dari ketiak daun, bungan rosella adalah bunga tunggal karena di setiap tangkainya hanya ada satu bunga. Bunga rosella ini memiliki 8 sampai 10 helai kelopak yang berbulu dan panjang nya 1 cm.



5) morfologi biji tanaman bunga rosella Tanaman rosella memiliki biji yang berbentuk seperti ginjal dengan sudut meruncing dan berbulu. Panjang bijinya sekitar 5 mm, buah rosella berwarna hijau tua dan berdiameter sekitar 5 cm.



D. Syarat Tumbuh 1) Iklim Rosella tumbuh baik pada iklim yang basah dimana curah hujan setahun berkisar 1700-3000 mm. Waktu yang baik untuk bertanam ialah waktu awal musim hujan. Oleh karena itu tumbuhan ini tidak dapat diperlakukan seperti palawija setelah padi walaupun air tersedia cukup untuk mengairi. Penanaman dilakukan diatas bedengan yang tergali parit untuk mengaliri air hujan agar lingkungan tetap terjaga kelembabannya. Untuk memperoleh air hujan yang cukup banyak haruslah bertanam pada waktu hujan mulai turun. Oleh karena syarat tersebut maka tumbuhan tidak dapat diperlakukan sebagai palawija setelah padi, walaupun misalnya tersedia air yang cukup untuk mengairi. Akan tetapi air hujan harus segera dialiri agar batang rosella tidak terserang penyakit Phytophthora sabdariffae.Inilah alasan utama untuk bertanaman rosella diatas bedengan harus digali parit untuk mengalirkan air. Keadaan udara harus tenang dan hawa yang lembab akan mempercepat pertumbuhan sedang angin yang keras dan hawa yang dingin akan membawakan pengaruh yang sebaliknya. Tumbuhan rosella dapat diusahakan disegala macam tanah asalkan subur,tidak liat,gembur dan struktur baik. Tanah liat yang berat dapat pula diusahakan terutama yang mempunyai struktur baik serta kaya akan bahan organis, sebab tumbuhan rosela peka terhadap



bahan-bahan



organis.



Inilah



alasan



utama



untuk



mengadakan pergiliran tanaman antara rosella dan pupuk hijau (Mimosa invisa). pH tanah berkisar antara 4,4 – 6,5. tumbuhan rosella dapat diusahakan pada dataran 20 – 650 meter dpl. Keadaan tanah harus datar agar diperoleh suatu pertumbuhan yang rata dan tinggi. Pada tempat yang lebih tinggi dari 650 meter maka pertumbuhan akan berlangsung terus.



2) Suhu Hendaknya ditanam pada suhu antara 25-270C. Udara yang lembab akan mempercepat pertumbuhan, sedang angin yang kencang dan hawa yang dingin atau udara berkabut akan memperlambat pertumbuhan.



3) Tanah Tumbuhan rosella dapat diusahakan disegala macam tanah yang subur, tidak berlempung, genbur, dan struktur baik. Tumbuhan rosella ditanam selam 4,5 bulan yang mengambil unsur hara tanah 80-100 ton per hektar sehingga perlu dilakukan pergiliran tanam antara rosella dengan tanaman Mimosa invisa sebab tanaman ini berfungsi sebagai pupuk hijau yang memperbaiki tanah.



4) pH Ph tanah sebaiknya berkisar antara 4,4-6,5.



E. Budidaya Tanaman 1) Penyiapan Lahan Tanam Lahan Tanam untuk menanam rosella pertama kali harus dibersihkan dari tanaman pengganggu atau gulma, lalu penggemburan tanah, setelah itu buatlah bedengan untuk menanamnya, berikan pupuk. jika tingkat keasaman tanah tak seimbang maka lakukanlah pengapuran.



2) Pengiapan bibit Bibit diperoleh dengan cara mengambil dari benih tanaman induk yang sudah tua. Selain itu dapat juga dapat diperoleh dengan membeli bibit pada agen benih. Sebelum ditanam pada lahan tanam sebaiknya, benih rosella direndam hingga berkecambah. Selain direndam dahulu pembibitan juga bisa dilakukan dengan cara persemaian langsung.



3) Penanaman Dan Pemupukan Penanaman dilakukan setelah lahan dan bibit telah siap, Lahan yang telah di buat lubang maka selanjutnya akan diisi dengan benih dengan jumlah 2 hingga 3 biji (jika tanpa perkecambahan dahulu), untuk yang sudah melalui perkecambahan dalam setiap lubang diisi dengan 1 hingga 2 benih bibit. Pemupukan harus dilakukan setelah penanaman agar tanaman rosella yang dihasilkan dapat menghasilkan bunga dan buah berkualitas.



4) Perawatan Tanaman Pemupukan dan mengatasi hama penyakit pada tanaman rosella perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh subur dan menghasilkan tanaman yang berkualitas Pemupukan dilakukan pada saat tanaman telah mencapai sekitar umur 3 hingga 8 minggu dan pada umur 1 hingga 2 bulan. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan urea dan NPK dengan dosis 4:3. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman rosella yaitu kutu daun dan Phytopthora. Hama tersebut perlu diberantas, menggunakan pestisida organik dan selalu menjaga kebersihan lahan sebagai cara penanggulangannya.



F. Panen dan Pasca Panen Rosella dapat dimulai panen bila biji telah tua (3-4 bulan) yaitu pada saat kulit pembungkus biji majemuk berwarna coklat dan sedikit terbuka/membelah



Pemetikan dilakukan dengan gunting karena kelopak sulit dipetik dengan tangan dan agar batang juga tidak rusak. Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai tali rami.



G. Kandungan Kimia Nama senyawa kadar: Campuran asam sitrat dan asam malat



13%



Antocyanin yaitu gossypetine dan hibiscin 2% Vitamin c



0,004%



H. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1) Efek farmakologis Diantaranya memiliki aktivitas anti bakteri, antifungal, aktivitas anti inflamasi, anti diabetes, aktivitas anti oksidan, dan aktivitas anti hipertensi 2) Hasil penelitian Alhasmi & alharbi (2014) menjelaskan ekstrak sikalik rosella menggunakan methanol 80% dengan metode maserasi didapatkan larutan ekstrak yang memiliki aktivitas antifungial yang kuat terhadap jamur candida albicans dan terjadi interaksi sinergis dengan voricanazole (obat antifungi alekstrak rosella herbal efektif menyebabkan jumlah penghambatan pertumbuhan miselium dan spora jamur alternaria solani pada konsentrasi 8-10% hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak rosella herbal pada inhibitor kuat dari jamur ini dapat dikatakan kemampuannya sebanding dengan fungisida standar



I. Khasiat dan Cara Pemakaian 1) Khasiat rosella Untuk menurunkan asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabolism tubuh menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksi dan,anti hipertensi.



2) Cara pemakaian Serbuk bunga atau kuntum bunga diseduh seperti meminum the, minum maksimal 3 kali sehari, untuk maag minum setelah makan, untuk efek DOC minum 1 kasi sehari.



II.3 Simplisia Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) A. Klasifikasi Tanaman Kingdom : Plantae Divis



: Magnoliophyta



Kelas



:Magnoliopsida



Ordo



: Gentianales



Famili



: Apocynaceae



Genus



: Catharanthus



Spesies



: Catharanthus roseus



B. Nama Daerah/Asing Indonesia : tapak dara, rutu-rutu, kembang serdadu Vietnam : hoa hai dang Malaysia : kemunting cina Filipina



: tsitsirika



China



: chang chun hua



Inggris



: madagascar periwinkle, rose periwinkle.



C. Deskripsi Tanaman Perdu kecil tahunan, berasal dari Amerika Tengah. Tumbuh baik mulai daridataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, tetapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula. Habitus perdu tumbuh menyamping, Tinggi tanaman bisa mencapai 0,2-1 meter. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tersusun menyirip berselingan. Panjang daun sekitar 2-6 cm, lebar 1-3 cm, dan tangkai



daunnya sangat pendek. Batang dan daunnya mengandung lateks berwarna putih.



Bunganya aksial (muncul dari ketiak daun). Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, ujungnya melebar, berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu tergantung kultivarnya. Buahnya berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, berambut, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.



D. Syarat Tumbuh Tapak dara tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ketinggian 800 meter diatas permukaan laut



E. Budidaya Tanaman Tumbuhan ini tidak tahan terhadap pemangkasan besar dan dapat mati karenanya. Tapak dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut. Caranya, sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan pada suatu tempat persemaian. Masukkan biji ke dalam tanah, lalu tutup dengan lapisan tanah setipis tebal bijinya. Rajinlah menyiram. Bila biji-biji mulai tumbuh, dan tingginya sudah mencapai sekitar 15 - 20 cm, umumnya dapat dipindahkan ke tempat yang diinginkan. Jika ingin ditanam dalam pot, tentu perlu disiapkan pot dan media tanamnya. Pot bisa dari tanah liat, semen, atau kaleng bekas. Media tanamnya berupa campuran tanah subur, kompos, dan pupuk kandang (2 : 1 : 1). Bibit langsung ditanam, dan setelah itu diletakkan di tempat teduh. Seminggu kemudian, ditempatkan di tempat terbuka.



Jika ingin ditanam di kebun pekarangan, perlu dibuat lubang tanah berukuran 15 x 151 x 15 cm, dengan jarak di antara lubang 50 cm. Tiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 1,5 kg. Masukkan bibit ke dalam lubang, lalu timbun dengan tanah, dan siram.



Untuk perawatannya, tapak dara tidak menuntut perawatan khusus. Asal disiram dan diberi pupuk, sudah cukup. Pada awal pertumbuhan, gunakan pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi, atau pupuk daun yang disemprotkan pada permukaan bawah daun di pagi hari. Kemudian, ketika tanaman mulai berbunga, untuk merangsang pembungaan, dapat digunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Nah, jika rajin merawat, tentulah dijamin tapak dara akan berbunga sepanjang tahun.



F. Panen dan Pasca Panen -



G. Kandungan Kimia Tapak dara mengandung berbagai zat kimia aktif. Tanaman ini mengandung lebih dari 200 macam alkaloid. Disamping itu mengandung flavonoid,



fenilpropanoid,



saponin,



tanin,



antosianin,



korismat,



fillolquinon, antraquinon, menaquinon, naftoquinon dan katalpalakton. Beberapa diantaranya adalah katarantin, leurosin sulfat, loknerin, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin.



H. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian -



I. Khasiat dan Cara Pemakaian 1) Diabetes mellitus (kencing manis) a. Cara pertama: 6 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara, dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Kemudian disaring. Air rebusannya diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.



b. Cara kedua 3 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin diminum 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore setelah makan.



2) Hipertensi 15 gr daun atau bunga tapak dara direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc air dan biarkan beberapa saat, kemudian disaring. Air saringannya diminum menjelang tidur.



3) Leukimia 20-25 gr daun atau kuncup bunga tapak dara direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa setengahnya lalu disaring. Air rebusannya diminum 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.



BAB II PENUTUP



III.1 Kesimpulan 1. Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. 2. Simplisia bunga (flos) dapat berupa tunggal atau minyak, bagian dri bunga majemuk, serta komponen penyusun bunga. Contohnya Simplisia bunga matahari (Helianthus annus L), bunga rosella(Hibiscus sabdaniffa linn), dan bunga tapak dara(Catharanthus roseus).



III.2 Saran Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon untuk diperbaiki, dan memberikan saran yang membangun untuk penyaji, agar tidak ada kesalahpahaman antara penyaji dan pembaca. Terima kasih