Makalah Sistem Dan Problematika Pendidikan Di Finlandia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN “Sistem dan Problematika Pendidikan di Finlandia”



Disusun Oleh : Kelompok I 1.



Rubiawati



(191158)



2.



Dinda Putri Syahrani



(191137)



3.



Oktorio Miftahhul Ihwannudin



(191149)



4.



Rifaldi Ashari



(191152)



Dosen Pembimbing : Hardi Slamet Hood, Ph.D



PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU T.A. 2020 – 2021



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta yang telah memberikan kekuatan, ketabahan dan ilmu yang bermanfaat kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan dengan judul materi “Sistem dan Problematika Pendidikan di Finlandia”. Kami berharap, semoga makalah ini dapat membantu, menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan



menjadi sumbangan pemikiran kepada



pembaca. Demikian makalah ini kami susun, dan kami sadar bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami meminta agar sekiranya pembaca dapat memberikan masukan dan sarannya demi kebaikan kami dalam penulisan makalah kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.



Bintan, 27 Desember 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Negara Finlandia ............................................................. 3 B. Sistem Pendidikan di Finlandia ................................................................. 4 C. Problematika Pendidikan di Finlandia ...................................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 9 B. Saran.......................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada suatu negara memiliki pedoman hidup yang berbeda-beda yaitu menyesuaikan dengan sistem negara. Setiap negara di dunia memiliki sistem yang dianut, hal tersebut berdasarkan pada paham-paham dominan, budaya serta kondisi demografi di suatu negara. Sistem tersebut dibutuhkan dalam setiap sektor negara, salah satunya yaitu dalam sektor pendidikan. Sektor pendidikan memiliki sistem yang menjadi pedoman bagi pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat, sistem tersebut dibuat berdasarkan tujuan nasional serta prinsip-prinsip yang dianut oleh suatu negara. Sistem pendidikan ini mencakup pada skala nasional, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, dengan bunyi : “Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.”1 Salah satu Negara yang memiliki sistem pendidikan dengan posisi terbaik adalah Finlandia, negara tersebut termasuk bagian di Benua Eropa dengan luas total 338.424 km² dan jumlah penduduk sekitar 5.477.359 juta jiwa. Dibalik dari kesuksesan sistem pendidikan di Finlandia, Negara tersebut pasti juga memiliki berbagai macam masalah dalam menjalankan sistem pendidikannya. Maka dari itu, makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan pada jenjang pendidikan di Negara Finlandia dan membahas problematika (masalah-masalah) yang ada didalam sistem pendidikan



1



Megawati Soekarnoputri, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: 8 Juli 2003), hlm. 2.



1



Finlandia, hal tersebut menjadi acuan bagi kami dalam mengembangkan sektor pendidikan.



B. Rumusan Masalah Dari rumusan masalah diatas, dapat dituliskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1.



Bagaimana sejarah singkat Negara Finlandia ?



2.



Bagaimana sistem pendidikan di Finlandia ?



3.



Bagaimana penjelasan mengenai problematika pendidikan yang ada di Finlandia ?



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Sejarah Singkat Negara Finlandia Parallel School System/PSS merupakan pendidikan yang mengutamakan pendidikan berjenjang bagi seluruh siswa. Sistem ini tidak efektif karena pada kenyatannya terdapat perbedaan kemampuan murid dalam menerima dan mencerna suatu ilmu yang telah diberikan. Hal tersebut menimbulkan fenomena pemberian peringkat dan labelisasi “siswa berprestasi” dan “siswa tidak berprestasi”, serta “sekolah favorit” dan “sekolah tidak favorit”. Karena adanya fenomena ini, setiap murid tidak menerima kualitas pendidikan yang merata. Ada murid yang dapat mengikuti pendidikan dengan cepat dan ada murid yang kerap kali terpaksa mengulang kelasnya. Siswa tidak lagi mengejar angka dan peringkat selama menjalani pendidikan wajib dasar 9 tahun, namun mengejar pemahaman dan penerapan ilmu yang diberikan sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar nasional.2 Upaya ini ditempuh pemerintah Finlandia untuk memeratakan kemampuan seluruh murid tingkat pendidikan wajib dasar. Sudah tentu, hal ini menuntut kerja sama lebih erat antara pemerintah, pihak penyelenggara pendidikan, khususnya para guru, masyarakat, dan orang tua dalam memantau perkembangan pendidikan dan pembelajaran anak murid guna memastikan bahwa tiap-tiap murid tersebut dapat mengikuti dan memahami materi pelajaran yang diberikan di jenjang pendidikan dasar. Sebagai pengganti sistem inspeksi pendidikan, Pemerintah Finlandia menerapkan sistem evaluasi pendidikan (education evaluation system). Pemerintah menganggap bahwa evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam seluruh bangunan kebijakan pendidikan. Kebijakan penerapan sistem evaluasi pendidikan merupakan suatu metode dalam metodologi kebijakan pendidikan. Dalam praktek evaluasi pendidikan nasional Finlandia, guru 2



Mahmud. (2013). Konsep Pendidikan di Finlandia. Jakarta.: CV Grafika Medika



3



bertanggung jawab kepada pemerintah daerah, bukan kepada pemerintah pusat. Penilaian nasional tersebut menyediakan informasi tentang kualitas dan hasil pendidikan dan pelatihan yang dicapai untuk kemudian dipadankan dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam kurikulum dasar nasional. Badan Nasional Pendidikan Finlandia, secara reguler, setiap tahun, melakukan penilaian nasional pendidikan, dengan mengambil sample nilai dari sekolah yang mewakili daerahnya secara acak. Nilai sample yang diperoleh kemudian diolah untuk menghasilkan suatu laporan evaluasi pendidikan nasional (national evaluation report) dan laporan dan masukan individual sekolah (individual feedback report). Hal ini diterapkan guna menghindari fenomena stratanisasi peringkat sekolah dan siswa yang hanya akan menimbulkan dampak negatif naming and shaming. B. Sistem Pendidikan Finlandia Guru di Finlandia harus memiliki gelar master dan mengajar dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran kooperatif. Peserta didik di Finlandia memiliki jam belajar yang relatif singkat di sekolah. Pembiayaan pendidikan di Finlandia dari jenjang sekolah dasar hingga pendidikan tinggi dan pendidikan orang dewasa, hampir sepenuhnya dengan sumber publik.3 Negara Finlandia memiliki kurikulum yang tidak pernah berubah, hal ini meyesuaikan dengan kultur yang ada di negara tersebut. Kementerian Pendidikan di Finlandia menyatakan bahwa pendidikan merupakan sektor pembangunan yang paling berpengaruh dalam perekonomian Negara.4 Pendidikan di Finlandia dikenal sebagai sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia. Pada hasil tersebut, Finlandia menempati peringkat pertama di Literasi Membaca, keempat di Matematika, dan ketiga di Ilmu Alam. Pendidikan 3



Siti Nur Bautty, Telaah Sistem Pendidikan Di Finlandia dan Relevansinya dengan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia (Kajian Terhadap Buku Finnish Lessons: Mengajar Lebih Sedikit, Belajar Lebih Banyak Ala Finlandia Karya Pasi Sahlberg), (Yogyakarta: 2016), hlm. 82. 4 Andika Kelana Putra, Jurnal Analisis Hubungan Internasional: Resistensi Finlandia terhadap Global Educational Reform Movement. (Surabaya: 2015), 4 [1], hlm. 1404.



4



berkualitas tersebut bergantung banyak pada kualitas jajaran pendidiknya yang diberikan kebebasan penuh dalam meramu kurikulum dan menentukan metode dan materi belajar-mengajar. Keberhasilan tersebut telah menarik sekitar 100 delegasi dari 40-45 negara di seluruh dunia untuk mengunjungi Kementerian Pendidikan Finlandia pada masa 2005-2011 dan mempelajari kunci sukses sistem pendidikan disana. Sistem pendidikan di Finlandia tidak memberlakukan pemeringkatan institusi pendidikan dan merupakan sistem inklusif dimana semua siswa dianggap setara dalam haknya untuk mendapatkan pendidikan. Terdapat pula tingkat pendidikan di Negara Finlandia, pada tingkat ini terbagi menjadi 6 bagian menurut Wikipedia yaitu sebagai berikut : 1.



Pendidikan Pra Sekolah Pendidikan prasekolah di Finlandia terdiri dari dua jenis: Pendidikan Usia Dini (usia 0-5) yang bersifat pilihan dan Pendidikan Pradasar (usia 6 tahun) yang bersifat wajib. Pendidikan Usia Dini merupakan pendidikan menyeluruh yang terdiri dari pengasuhan, pendidikan, dan pengajaran kepada balita dengan tujuan mendidik mereka untuk memiliki keterampilan hidup dan dasar akademis (berhitung dan membaca) serta memastikan perkembangan sesuai dengan standar usia masing-masing. Pendidikan Pradasar berlaku wajib untuk semua anak berusia enam tahun. Siswa belajar keterampilan dasar dan pengetahuan umum berbagai bidang yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan mereka.



2.



Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar di Finlandia merupakan fase wajib belajar sembilan tahun bagi setiap anak berusia 7 hingga 16 tahun. Baru di tiga tahun terakhir terdapat guru-guru khusus untuk hampir setiap mata pelajaran. Tidak ada Ujian Nasional untuk tingkat pendidikan dasar. Evaluasi belajar siswa dilakukan secara berkelanjutan oleh guru terkait, dan laporan hasil belajar diberikan setidaknya sekali dalam satu tahun akademis. Hasil evaluasi inilah yang digunakan untuk menentukan arah pembelajaran siswa selanjutnya di tingkat menengah atas. Evaluasi ini juga dimaksudkan untuk menjadi bahan



5



masing-masing siswa untuk memahami area-area pengembangan dirinya ke depannya dan menumbuhkan minat pembelajaran mandiri. 3.



Pendidikan Menengah Atas Pendidikan Menengah Atas di Finlandia terdiri dari dua jenis: Pendidikan Umum dan Pendidikan Vokasi. Fasilitas umum (sekolah dan makan) disediakan gratis oleh pemerintah, namun murid mungkin harus membeli buku sekolah nya sendiri-sendiri. Pendidikan vokasi biasanya juga melihat pengalaman kerja dan faktor pendukung lainnya, seperti hasil ujuan masuk dan tes bakat. Lulusan pendiidkan umum maupun vokasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi (universitas).



4.



Pendidikan Umum Agensi Kependidikan Nasional Finlandia menentukan sasaran dan target pembelajaran serta modul pembelajaran masing-masing mata pelajaran. Pembelajaran bersifat modular tanpa tingkat kelas sehingga memungkinkan siswa untuk mencampur mata pelajaran dari pendidikan umum dan mata pelajaran dari pendidikan vokasi. Mata pelajaran yang diuji di ujian matrikulasi nasional adalah empat mata pelajaran wajib yang terdiri dari bahasa ibu dan pilihan dari tiga mata pelajaran ini: bahasa nasional kedua, bahasa asing, matematika, dan salah satu mata pelajaran umum (humaniora atau ilmu alam).



5.



Pendidikan Vokasi Kerangka kualifikasi pendidikan vokasi di Finlandia berdasarkan pada kerangka yang telah ada sejak awal tahun 1990-an yang bergantung banyak pada kerjasama dari pihak industri. Rencana pembelajaran bersifat unik dimana setiap siswa memiliki rencana pembelajarannya masing-masing yang terdiri dari modul wajib dan modul pilihan. Evaluasi utama dari para siswa pendidikan vokasi adalah keterampilan praktek vokasi mereka.



6.



Pendidikan Tinggi



6



Finlandia memiliki dua jenis universitas, yaitu umum dan ilmu terapan. Universitas umum mengedepankan riset dan intruksi ilmiah, sedangkan universitas terapan memprioritaskan penerapan ilmu secara praktis. Universitas di Finlandia merupakan organisasi mandiri yang diatur oleh hukum. Setiap universitas bekerja sama dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk menentukan target operasional dan kualitatif kebutuhan sumber daya setiap tiga tahun.



C. Problematika Pendidikan di Finlandia Pada awal 1990-an, ekonomi finlandia mengalami penurunan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, pecahnya Negara Uni Soviet yang berdampak pada nilai ekspor dan liberalisasi pasar modal yang telah menyebabkan tingginya nilai inflasi.5 Resesi dunia berdampak negatif bagi Finlandia, setelah mengalami pertumbuhan nol pada tahun 1990, PDB Finlandia meyusut 12% dari tahun 1991 sampai 1993. Tingkat pengangguran melonjak. Meskipun pemerintah telah meluncurkan langkah-langkah penghematan yang keras pada tahun 1991, utang nasional melonjak 7 kali lipat dari tahun 1989, mencapai 67% dari PDB pada tahun 1995. Setelah Finlandia pulih dari resesi, krisis ekonomi meninggalkan jejak dalam ekonomi dan masyarakat. Tingkat pengangguran yang melonjak dari 3% menjadi 18% di tahun 1990-an, tetap tinggi untuk hingga akhir dekade. Tingkat pengangguran masih sekitar 7%, dan terus menciptakan masalah bagi masyarakat. Selain itu, pertumbuhan utang publik yang tinggi menyebabkan kewajiban pemerintah harus membayar pengembalian pinjaman yang besar pula, yang pada gilirannya menyebabkan penghematan anggaran terus berjalan termasuk anggaran pendidikan.



5



Subuh Anggoro. “Keberhasilan Pendidikan Finlandia”. diakses dari www.researchgate .net/publication/321696140_KEBERHASILAN_PENDIDIKAN_FINLANDIA pada Desember 2017.



7



Adapun kunci keberhasilan Finlandia mengatasi resesi ekonomi yaitu dengan mengadakan kerja sama yang solid antara sektor swasta dan pemerintah. Konsekuensi dari resesi ekonomi adalah penyesuaian struktural termasuk pengangguran yang relatif tinggi dan keengganan perusahaan dan lembagalembaga publik untuk memperkerjakan staf baru. Sistem subsidi Negara mengalami perombakan total pada awal 1990-an. Pemberian subsidi didasarkan pada jumlah siswa, bukan kebutuhan sekolah. Instusi pendidikan kejuruan sebelumnya telah melakukan antisipasi dengan meningkatkan jumlah siswa dan untuk menggunakan kelas secara efesien. Dengan demikian, sistem pendidikan kejuruan mampu mengakomodasikan peningkatan jumlah siswa tanpa harus meningkatkan total belanja. Biaya pendidikan didasarkan pada rata-rata pengeluaran riil siswa sesuai jenjang pendidikan.



8



BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan Dalam bidang pendidikan pemerintah Finlandia menerapkan sistem evaluasi pendidikan (education evaluation system). Hal ini dikarenakan pemerintah menganggap bahwa evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam seluruh kebijakan pendidikan. Kebijakan penerapan sistem evaluasi pendidikan merupakan suatu metode dalam metodologi kebijakan pendidikan. Dalam praktek evaluasi pendidikan nasional Finlandia, guru bertanggung jawab kepada pemerintah daerah, bukan kepada pemerintah pusat. Di Finlandia memiliki 6 tingkatan pendidikan yaitu pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah atas, pendidikan umum, pendidikan vokasi, dan pendidikan tinggi. Adapun salah satu problematika yang terjadi di Finlandia ialah diakibatkan oleh resesi ekonomi. Dan Finlandia mengatasi resesi ekonomi yaitu dengan mengadakan kerja sama yang solid antara sektor swasta dan pemerintah. Dengan melakukan pemberian subsidi didasarkan pada jumlah siswa, bukan kebutuhan sekolah. Instusi pendidikan kejuruan sebelumnya telah melakukan antisipasi dengan meningkatkan jumlah siswa dan untuk menggunakan kelas secara efesien.



Dengan



demikian,



sistem



pendidikan



kejuruan



mampu



mengakomodasikan peningkatan jumlah siswa tanpa harus meningkatkan total belanja. Biaya pendidikan didasarkan pada rata-rata pengeluaran riil siswa sesuai jenjang pendidikan.



B. Saran Apabila ada kesalahan atau pun kekurangan pada makalah ini, penulis harap pembaca mampu memberikan saran yang bersifat membangun, agar kelak penulis mampu memberikan karya yang lebih memuaskan lagi untuk pembaca sekalian. Sekian, penulis haturkan terima kasih.



9



DAFTAR PUSTAKA Anggoro,



Subuh.



2017.



“Keberhasilan



Pendidikan



Finlandia”.



(www.researchgate.net/publication/321696140_KEBERHASILAN_PENDIDIK AN_FINLANDIA). Diakses pada Desember 2017 Bautty, Siti Nur. 2016. “Telaah Sistem Pendidikan Di Finlandia dan Relevansinya dengan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia (Kajian Terhadap Buku Finnish Lessons: Mengajar Lebih Sedikit, Belajar Lebih Banyak Ala Finlandia Karya Pasi Sahlberg)”. Skripsi. FITK. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta Mahmud. 2013. Konsep Pendidikan di Finlandia, Jakarta: CV Grafika Medika Putra, Andika Kelana. 2015. Resistensi Finlandia terhadap Global Educational Reform Movement. Jurnal Analisis Hubungan Internasional. 4 (1), 1404