Makalah Sistem Koordinasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Sistem Koordinasi” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.



Moncongloe, Januari 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2 A. Sistem Saraf ............................................................................................................ 2 B. Sistem Endokrin ...................................................................................................... 8 C. Sistem Indera .......................................................................................................... 13 D. Psikotropika Berbahaya .......................................................................................... 22 BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 26 A. Kesimpulan ............................................................................................................. 26



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Tubuh manusia dilengkapi berbagai sistem untuk mengatur segala gerak-gerik setiap harinya, Saat kita jatuh akan terasa sakit karena indra kita menangkap setiap rangsangan, rangsangan tersebut akan disalurkan ke otak. Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri dari syaraf, endokrin(hormon), dan pengindra’an. Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem dilakukan oleh benang-benang saraf, sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat tetapi teratur dan beraturan dalam jangka waktu yang lama. Dalam pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah, dan alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.



B. Rumusan Masalah 1. Apa Itu Sistem Saraf dan Bagiannya ? 2. Apa itu Sistem Endokrin dan Bagiannya ? 3. Apa Itu Sistem Indera dan Bagiannya ? 4. Mengapa Psikotropika Berbahaya ?



1



BAB II PEMBAHASAN Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Klasifikasi Dalam Sistem Koordinasi 



Sistem Saraf







Sistem Endokrin







Sistem Indra



A. Sistem Saraf 1. Struktur sel saraf Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian. Sistem manusia, baik sistem saraf pusat maupun tepi tersusun atas miliaran sel saraf ang disebut neuron. Neuron tersusun atas badan sel yang didalamnya terdapat sitoplasma, nukleus dan organel-organel sel lainnya, termasuk mitokondria dan granula-granula ( kelompok retikulum endoplasma kasar yang berhubungan degan sintesis protein). Dari badan sel saraf keluar serbut –serabut yag merupakan penonjolan sitoplasmanya. Serabut-serabut itu berfungsi mengirimkan pesan dalam bentuk rangsangan elektrokimiawi (sinyal listrik). Serabut-serabut itu terdiri atasdendron dan akson (neurit). Dendron merupakan serabut pendek bercabang yang meneruskan rangsang dari reseptor kebadan sel saraf. Reseptor adalah ujung-ujung saraf pada alat indra yang berfungsi sebagai penerima rangsang dari luar. Dendron tersusu serabutserabut kecil yang dinaakan dendrit. Dendrit berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson neuron lain untuk dibawa menuu badan sel. Akson merupakan serabut panjang yang ummnya tidak bercabang yang berfungsi untuk meneuskan rangsangan dari badan sel keneuron lainnya ataupun ke efektor. Efektor adalah organ, jaringn atu sel yan mampu bereaksi terhadap



2



rangsang. Pertemuan antara ujung akson suatu sel saraf otot dan ujung dendrit sel saraf lainnya atau antara sel saraf dan suatu serabut membentuk suatu struktur seperti bongkol yang inamakan bongkol sinapsis Berdasaran



fungsinya



dalam



membawa



rangsang,



sel



saraf



dapat



diklompokkan menjadi 3 yaitu: a) Sel saraf sensorik Adalah sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls atau membawa rangsang dari reseptor (lat indra) ke sisitem pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. b) Sel saraf motoric Adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke efektor (otot dan kelenjar). c) Sel saraf konektor Adalah sel saraf yang berfungsi meghubungksn sel saraf sensorik dan sel saraf motor dan dalam sistem salar pusat.



2. Fungsi sistem saraf secara umum: a) Memelihara fungsi tubuh. b) Mengatur kegiatan di dalam tubuh. c) Menerima rangsangan eksternal dan internal. d) Mengolah rangsangan yang diterima. e) Merespon rangsangan yang diterima.



3. Komponen Koordinasi Saraf a) Reseptor rangsangan Reseptor



rangsangan



merupakan



suatu



struktur



yang mampu



mendeteksi semua jenis perubahan tertentu didalam lingkungan dan mengawali suatu isyarat, yaitu implus saraf, pada sel saraf yang melekat padanya b) Respon saraf dan koordinasi saraf (penghantar impuls) Saraf tersusun atas berkas serabut penghubung, yang disebut akson, serabut ini merupakan sel-sel khusus yang amat memanjang dan meluas, yaitu neuron. Kebanyakan saraf tersusun dua macam neuron, yaitu neuron sensori dan motor. Neuron sensori meneruskan 3



impulsndari reseptor rangsangan ke sistem saraf pusat, yaitu otot dan tali



spinal



(jaringan



saraf



tulang



belakang).



Neuron



motor



meneruskan impuls dari sistem saraf pusat kebagian tubuh yang akan melakukan aksi. Pada beberapa kasus, neuron sensori dapat meneruskan implusnya langsung keneuron motor, sambungannya terdapat di sistem sel saraf pusat. Tetapi seringkali impuls dari neuron sensori melewati satu atau banyak interneuron sebelum akhirnya mencapai neuron motor.



c) Efektor Efektor merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai respon terhadap impuls yang sampai kepadanya melalui neuron motor. Efektor yang paling penting pada menusia adalah otot dan kelenjar (baik eksorin maupun endokrin).



Berdasarkan fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi 2 : a) Susunan saraf somatic Susunan saraf somatik yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang, jadi saraf ini melakukan sistem pergerakan otot yang disengaja atau tanpa disengaja. Saraf ini meliputi gerakan reflex. Reflek tergantung pada terdapatnya arkus refleks yang terdiri dari organ sensoris dan serat-serat saraf yang membawa impuls kesistem saraf pusat, saraf motorik yang membawa implus ke otot. Reflek ini terjadi dari rangsangan sensoris langsung menuju jalur motoris tanpa melalui otak. Untuk terjadi gerak reflek dibutuhkan struktur sebagai barikut organ sensoris, yaitu kulit, serabut saraf sensoris, sumsum tulang belakang, sel saraf motorik dan organ motorik, yang melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. b) Susunan saraf otonom Yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot sadar atau serat lintang. Dengan membawa informasi ke otot halus atau otot jantung yang dilakukan otomatis.



4



Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu : 



Susunan saraf simpatis Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem saraf ini terdiri dari serangkaian urat kembar yang bermuatan genglion , urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak didepan lokasi sebagai genglion koksi. Fungsi saraf simpatik yaitu mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, mempertinggi tekanan darah, dan mengerutkan limfa.







Susunan saraf prasimpatis Susunan saraf pra simpatik berupa jaringan yang berhubungan dengan ganglia yag tersebar diseluruh tubuh. Urat sarafnya menuju keorgan-organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Fungsi susunan saraf para simpatikkebalikan dari susunan saraf simpatik







Mekanisme Jalannya Impuls Impuls adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut: o Perubahan dari dingin menjadi panas. o Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan. o Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung. o Suatu benda yang menarik perhatian. o Suara bising. o Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.



Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.



5



Gerakan yang terjadi antara lain. 1. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.



2. Gerak reflex Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut.



Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon . Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan 6



menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks.



4. Susunan Saraf a) Susunan saraf pusat Susunan saraf pusat ada 2, yaitu otak dan sumsum tulang belakang



-



Otak



Merupakan pusat saraf yag paling utama, terletak didalam tengkorak, otak manusia terdiri dari 2 belahan. Belahan otak kiri mengendlikan



sisi



kanan



tubuh,



dan



belahan



otak



kanan



mengendalikan sisi kiri tubuh. Otak terdiri atas 3 bagian yaitu otak besar (cerebrum) berfungsi sebagai pusat berfikir, kecerdasan dan kehendak,



mengendalikan



sea



kegiatan



yang



disadari.



Otak



kecil berfungsi engatur keseimbangan dan mengkoordinasi otot-otot sebagia alat gerak. Sumsum lanjutan berfungsi untuk mengatur enyut jantung, mengatur pernafasan, dan kegiatan tubuh yang tidak disadari. -



Sumsum tulang belakang



7



Merupakan lanjutan dari medula oblongata sampai dengan ruas kedua tulang pinggang. Terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal. Bagian luarnya berwarna putih, bagian dalamnya berwarna hitam.



B. Sistem Endokrin Adalah system yang berfungsi untuk memproduksi hormone yang mengatur aktivitas tubuh Sedangkan Hormon merupakan bahan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang memiliki efek regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu. Hormon adalah penghantar kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah kemudian dibawa oleh sel-sel tanggap. Hormon disintetis dalam jaringan dan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bereaksi pada sel-sel yang berdekatan dalam jaringan. Secara khusus hormon dikaitkan dengan kimia organik yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan dalam jumlah sangat sedikit. Hormon yang dihasilkan langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah langsung ke tempat yang membutuhkan, setibanya ditempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan yang spesifik yaitu mengatur proses metabolisme dari organ tujuan. Struktur kimiawi hormon dapat digolongkan menjadi bagian-bagian seperti berikut: 1. Derivat asam amino. Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medula supraren dan neuro hipofisis. 2. Peptida/devirat peptida, dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan, tiroid, paratiroid, dan pankreas. Peptida bersirkulasi bebas dalam plasma ± 5-10 menit. 3. Steroid, dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium testis, ovarika, dan korteks supraren, lalu bersirkulasi dalam plasma dan terikat pada transpor protein kira-kira 60-100 menit. 4. Asam lemak. 5. Hormon



perkembangan.



Hormon



yang



memegang



peranan



dalam



perkembangan dan pertumbuhan serta dalam biologi reproduksi, mulai dari kandungan sampai usia remaja. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad. 8



6. Hormon metabolisme. 7. Hormon trofik, hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis. 8. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral. Kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor. 9. Hormon pengatur sistem kardiovaskular. Epinefrin dihasilkan oleh kelenjar adrenal bagian medula. Efek dari hormon ini tergantung pada reseptor setiap organ tujuan. Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut ini: 1. Kelenjar Hipofisis



Kelenjar hipofisis adalah kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak (sela tursika), fossa pituirataria os spenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram. Kelenjar ini memegang peranan penting dalam mengatur sekresi hormon dari dari semua organ endokrin, kegiatan hormon yang lain, dan memengaruhi pekerjaan kelenjar yang lain.Hormon yang mengatur fungsi hipofisis disebut Hypophysiotropic Hormone yang dihasilkan oleh selsel neuro sekretoris yang terdapat dalam hipotalamus. Kelenjar hipofisis mempunyai tiga lobus yaitu lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus posterior.



2. Kelenjar Tiroid



9



Tiroid merupakan kelenjar yang terletak didalam leher bagian bawah, melekat pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yaitu lobus dekstra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing-masing lobus tebalnya 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin. 3. Kelenjar Paratiroid



Kelenjar paratiroid terletak di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid terdiri dari dua pasang (4 buah) yang terletak dibelakang tiap lobus dari kelenjar tiroid, masing-masing dua di sebelah kiri dan dua disebelah kanan, besarnya setiap kelenjar kira-kira 5x5x3 mm dengan berat antara 25-30 mg. Berat keseluruhan kelenjar paratiroid ±120 mg. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin yang merupakan suatu peptida yang terdiri atas 84 asam amino. 4. Kelenjar Timus



Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum dibelakang os sternum didalam rongga toraks, kira-kira setinggi bifurkasi (struktur pemisah) trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Sebuah lobus terdiri atas ribuan lobulus yang masing-masing ada korteks dan medula. Perkembangan timus 10



bervariasi sesuai dengan umur seseorang, perkembangannya mencapai maksimum pada masa pubertas kemudian berangsur menyusut. 5. Kelenjar Suprarenalis/adrenal



Kelenjar suprarenalis berbentuk ceper dan terdapat pada bagian atas dari ginjal. Beratnya sekitar 5-9 gram dan berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelenjar ini terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam yg disebut medula. Korteks menghasilkan hormon-hormon yang dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan bagian medula menghasilkan katekolamin . 6. Kelenjar Pienalis



Kelenjar pienalis terdapat di dalam ventrikel otak, berbentuk kecil dengan warna merah seperti sebuah cemara. Fungsi kelenjar ini belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual reproduksi manusia.



11



7. Kelenjar Pankreatika (pankreas)



Pankreas adalah suatu alat tubuh yang berbentuk agak panjang terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, didepan vertebra lumbalis I dan II. Kepala pankreas terletak dekat dengan kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke limpa. Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. 8. Kelenjar Kelamin Kelenjar gonad adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar ini mempunyai fungsi endokrin dan reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin, tesis menghasilkan hormon seks yaitu androgen dan sperma, sedangkan ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron untuk memproduksi sel telur.



12



C. Sistem Indera Manusia memiliki 5 indera, yaitu : -



Hidung



-



Telinga



-



Lidah



-



Kulit



-



Mata



1. Hidung Hidung merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bau. Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal Berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung



Rongga hidung terdiri atas -



Rongga atas yang diisi oleh cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori.



-



Saraf ini menembus tulang tapis, masuk ke otak dan bersinaps dengan neuron traktus olfaktrius pada bulbus olfaktrius.



-



Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.



-



Bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.



-



Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis.



-



Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior kebagian posterior yang berbatasan dengan nasofaring.



13



Rongga hidung terbagi atas 2 bagian -



secara longitudinal oleh septum hidung



-



secara transversal olehkonka superior, medialis, daninferior.



Fungsi hidung : -



Merupakan jalur masuk keluar udara dari dan menuju ke paru – paru.



-



Tempat menyaring udara yang dihisap.



-



Media untuk menerima rangsang bau.



-



Berhubungan dengan pembentukkan suara suara phonetik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.



Cara kerja hidung dalam membau : -



Bau diterima saat proses inspirasi.



-



Zat bau larut dalam lendir pada selaput lendir hidung.



-



Terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.



-



Timbul impuls untuk diprses oleh otak.



Macam – macam reaksi terhadap bau : -



Diinterpretasikan di korteks otak pada daerah bau primer.



-



Dihubungkan dengan pusat lainnya, misalnya dengan pusat muntah.



-



Disimpan di korteks sebagai memori.



-



Setiap zat pembau hanya mempu merangsang 1 jenis reseptor, sehingga otak dapat membedakan berbagai rasa bau.



Ada 7 bau primer, yaitu : -



Bau Eter



-



Bunga



-



Peppermint



-



Muski



-



Kamper



-



Tengik



-



Pedas.



14



2. Telinga Telinga merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bunyi. Selain itu, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan manusia. Struktur telinga :



-



Telinga luar o Daun telinga, berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga o Saluran telinga luar, berfungsi sebagai saluran yang menyampaikan suara dari luar menuju ke gendang telinga. o Membran timpani (gendang telinga), berfungsi untuk meneruskan suara ke telinga tengah.



-



Telinga tengah o Tulang martil, berfungsi untuk meneruskan getaran suara. o Tulang landasan, berfungsi untuk meneruskan getaran suara. o Tulang sanggurdi, berfungsi untuk meneruskan getaran ke koklea. o Saluran eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan telinga luar dengan telinga dalam.



15



-



Telinga dalam o Labirin osea, merupakan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. o Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), mengandung reseptor keseimbangan tubuh. o Vestibula, mengandung reseptor keseimbangan tubuh. o Koklea (rumah siput), mengandung reseptor pendengaran yang berfungsi untuk meneruskan rangsang bunyi ke pusat saraf. o Labirin membranasea, bentuknya menyerupai labirin osea, namun letaknya lebih ke dalam dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe.



3. Lidah



Lidah merupakan kumpulan otot yang digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan, yaitu proses pelumatan/mengunyah, alat bantu dalam berbicara, dan sebagai indera perasa. Lidah terdiri atas kuncup – kuncup perasa yang masing – masingnya hanya mampu menganalisa satu rasa secara maksimal. Struktur lidah : -



Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.



-



Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.



-



Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. 16



Terdapat tiga jenis papila yaitu: o Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus o Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah o Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat. -



Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Letak tunas pengecap berbagai macam rasa di lidah o Rasa pahit terletak di dekat pangkal lidah. o Rasa asin terletak di samping tengah lidah. o Rasa asam terletak di samping depan lidah. o Rasa manis terletak di bagian lidah yang paling depan. Selain di lidah, beberapa tunas pengecap juga terletak pada langit – langit rongga mulut dan tenggorokan.



4. Kulit



Kulit merupakan indera peraba manusia. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis. Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ – organ manusia dan alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat. Epidermis merupakan bagian kulit yang tersusun atas sel – sel rapat. Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Sel – selnya tersusun tidak terlalu rapat.



17



Tipe – tipe reseptor pada kulit : -



Nyeri, merupakan ujung saraf bebas yang terletak di seluruh tubuh.



-



Panas dan dingin, reseptornya berupa ujung saraf.



-



Sentuhan, reseptornya adalah korpus meissner, diskus Merkel, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut. Letaknya di dekat permukaan kulit. Tekanan, reseptornya adalah korpus Paccini, Ruffini, dan Krause. Letaknya agak dalam pada kulit. Pada bibir, ujung jari, ujung lidah dan alat kelamin terdapat banyak reseptor dengan serabut saraf sensorik, sehingga dapat membedakan dua titik rangsangan, sedekat apapun jaraknya. Pada punggung memiliki sedikit reseptor, sehingga punggung hanya dapar membedakan dua titik rangsangan jika jarak antar titik rangsangan lebih besar dari 70 mm.



Fungsi kulit : -



Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.



-



Sebagai alat peraba.



-



Sebagai pelindung organ dibawahnya.



-



Tempat dibuatnya Vitamin D dengan bantuan sinar matahari.



-



Pengatur suhu tubuh.



-



Tempat menimbun lemak



5. Mata Mata merupakan indera penglihatan yang mendeteksi cahaya. Hal paling sederhana yang dilakukan mata adalah mendeteksi terang dan gelap. Kegiatan mata yang kompleks adalah memberikan pengertian secara visual. Mata tersusun atas :



18



Alat tambahan mata, terdiri atas : -



Alis mata, berfungsi untuk melindungi mata dari keringat dan debu.



-



Kelopak mata, berfungsi sebagai alat pelindung dan penutup bola mata sehingga aman dari ktran.



-



Bulu mata, berfungsi untuk melindungi mata dari debu dan kotoran.



-



Aparatus lakrimalis, berfungsi untuk mengeluarkan air mata.



-



Otot bola mata, berfungsi untuk menggerakkan bola mata.



-



Bola mata, merupakan bola berukuran 2.5 cm yang terdiri atas 3 lapisan Lapisan bola mata tersusun 3 lapisan yaitu: o Tunika fibrosa o Tunika vaskulosa o Tunika nervosa (retina), o Tunika fibrosa tersusun atas o Sklera, berwarna putih, tidak tembus cahaya. o Kornea, lapisan tembus cahaya yang tidak mengandung pembuluh darah, mengandung banyak saraf. Berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina. o Tunika vaskulosa tersusun atas o Koroid, merupakan lapisan jaringan tipis dan mengandung banyak pembuluh darah. Warnanya cokelat karena mengandung pigmen. Berfungsi untuk memberi makan pada retina. o Iris, merupakan selaput yang terletak menggantung di antara lensa dan kornea. Mengandung banyak pembuluh darah dan pigmen. o Pupil, merupakan lubang di tengah iris yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina. o Tunika nervosa (retina), merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, Tersusun atas dua jenis yaitu Sel kerucut & Sel Batang . Dari retina, cahaya akan diteruskan ke saraf optik.



19



Sistem kerja mata : -



Mata menangkap cahaya.



-



Cahaya difokuskan menuju retina oleh kornea, dan diatur jumlahnya oleh pupil.



-



Cahaya ditangkap oleh sel batang (untuk bayangan) dan sel kerucut (untuk warna) yang terletak di retina.



-



Impuls dari sel dijalarkan ke neuron bipolar, lalu ke neuron ganglion. Akson neuron ganglion akan membentuk saraf otak II, lalu impuls disampaikan ke pusat saraf.



Gangguan pada panca indera 1. Mata : -



Miopi



-



Hipermetropi



-



Presbiopi



-



Buta warna



-



Katarak



-



Astigmatisma



-



Miopi (yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh). Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.



-



Hipermetropi (yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata). Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.



-



Presbiopi (adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap). Biasa terjadi pada lansia.



-



Kerabunan dan kebutaan (Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali). Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samarsamar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille. 20



-



Buta warna (adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna). Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.



-



Katarak (adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).



-



Astigmatis (Ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif



2. Telinga : -



Tuli, dapat terjadi karena kerusakan tulang pendengaran, kotoran yang menumpuk di saluran telinga luar, peradangan pada telinga tengah atau kerusakan saraf pendengaran.



3. Hidung : -



Anosmia, disebabkan oleh : Penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat tumor atau polip di rongga hidung.



-



Sel rambut rusak akibat infeksi



-



Gangguan pada saraf pembau.



-



Sistem Hormon (Hormon adalah zat kimia berbentuk senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organic). Hormon mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena hormon tidak dialirkan melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah. Ciri – ciri hormon adalah sebagai berikut : o Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit. o Diangkut ke sel atau jaringan tujuan oleh darah.



21



o Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target. o Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus. o Dapat memengaruhi beberapa sel target yang berlainan. o Hormon bekerja atas perintah dari saraf. o Sistem yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin. Karena hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang timbul akan mudah ditelusuri. o Pengaruh kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf.



D. Psikotropika Berbahaya Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.



Psikotropika terdiri dari 4 golongan : 1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam 2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine. Zat psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam. 3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital. . Zat psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam. 4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :



22



Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ). . Zat psikotropika golongan IV terdiri dari 60 macam. Jenis-jenis psikotropika: 1. Psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat. Contoh : LSD,MDMA, dan mascalin. 2. Psikotropika yang berkhasiat tetapi dapat menimbulkan ketergantungan seperti Amfetamin. 3. Psikotropika dari kelompok hipnotik sedative, seperti Barbiturat. Efek ketergantungan sedang. 4. Psikotropika yang efek ketergantungannya ringan,seperti Diazepam,Nitrazepam. Dampak : Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi. 1. Dampak kesehatan Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika. -



Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini mengandung racun yang berbahaya.



-



Mengakibatkan kanker.



-



Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.



-



Penurunan daya ingat.



-



kerusakan hati/kanker hati.



-



menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).



-



Menimbulkan semangat.



-



Merasa waktu berjalan lambat.



-



Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.



-



Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.



-



Menimbulkan euphoria.



-



Mual,muntah,sulit buang air besar.



-



Kebingungan (konfusi).



-



Berkeringat.



-



Pingsan dan jantung berdebar-debar.



-



Gelisah dan berubah suasana hati. 23



-



Denyut nadi melambat.



-



Tekana darah menurun.



-



Otot-otot menjadi lemah.



-



Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.



-



Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.



-



Banyak bicara.



-



Gangguan kebiasaan tidur..



-



Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.



-



Tekanan darah meningkat.



2. Dampak sosial Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika oleh manusia. -



Susah dalam bersosialisasi.



-



Tidak percaya diri.



-



Sulit pengendalian diri.



-



Susah menyambung pembicaraan.



-



Berpikiran negatif pada diri sendiri.



-



Bergembira secara berlebihan.



-



Lebih banyak berdiam diri.



-



Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial. keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.



-



Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.



-



Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.



-



Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.



-



Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin..



24



-



Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya mahal dan sudah ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.



3. Dampak Ekonomi Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat adiktif dan zat psikotropika oleh manusia. 1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun. 2. Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik orang lain dan keluarga. 3. Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada kebutuhan pokoknya.



25



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Klasifikasi Dalam Sistem Koordinasi 



Sistem Saraf Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.







Sistem Endokrin Sistem Endokrin dalah system yang berfungsi untuk memproduksi hormone yang mengatur aktivitas tubuh







Sistem Indra Sistem indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indra



26