Makalah Skala Pengukuran Dan Pengukuran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN “SKALA PENGUKURAN DAN PENGUKURAN VARIABEL”



DOSEN PENGAMPU : Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS.



OLEH : Putri Afrilia NIM.C1C020038



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Skala Pengukuran Dan Pengukuran Variabel" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai Skala Pengukuran Dan Pengukuran Variabel bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR.,CSRS.. selaku Dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Jambi, 30 September 2022



Penulis



i



DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ......................................................................................... 1



1.2



Rumusan masalah ..................................................................................... 1



1.3



Tujuan ....................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 2.1



Definisi skala pengukuran ........................................................................ 3



2.2



Jenis-Jenis Skala Pengukuran ................................................................... 4



2.2.1



Skala likert ........................................................................................ 4



2.2.2



Skala Guttman ................................................................................... 5



2.2.3



Semantic Differential ........................................................................ 5



2.2.4



Rating Scale ...................................................................................... 6



2.3



Pengukuran Variabel ................................................................................ 6



BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11 3.1



Kesimpulan ............................................................................................. 11



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Penelitian memainkan peran yang sangat penting dalam mempelajari berbagai ilmu. Penelitian adalah panduan utama untuk memecahkan masalah. Awal dari penelitian adalah adanya subjek (masalah). Karena masalah ilmu sosial dan pendidikan begitu kompleks sehingga dunia tidak pernah terisolasi darinya untuk mencari solusi (solusi) terhadapnya, maka diperlukan pendekatan logis, sistematis sebagai pencerahan untuk menemukan kebenaran ilmiah. Langkah yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah pengembangan alat ukur penelitian (instrumen) sebagai pedoman untuk mengukur variabel penelitian. Alat ukur harus valid dan dapat diandalkan. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data survei. Alat investigasi ini meneliti variabel-variabel yang sedang diselidiki. Oleh karena itu, jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, namun ada juga yang harus dibuat sendiri oleh peneliti. Karena instrumen laboratorium melakukan pengukuran untuk mendapatkan data kuantitatif yang akurat, setiap instrumen harus memiliki skala.



1.2



Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu : 1)



Apa definisi dari skala pengukuran ?



2)



Apa saja jenis-jenis skala pengukuran ?



3)



Bagaimana cara melakukan pengukuran variabel ? 1



1.3



Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui : 1) Untuk mengetahui Apa definisi dari skala pengukuran. 2) Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis skala pengukuran . 3) Untuk mengetahui Bagaimana cara melakukan pengukuran variabel.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Definisi skala pengukuran Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variable penilitian. Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Skala pengukuran merupakan acuan atau pedoman untuk menentukan alat ukur demi memperoleh hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur panjang adalah meter, berat adalah kg, ton, kuintal dan sebagainya. Dengan menentukan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertnetu dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Sebagai contoh, berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, suhu badan orang yang sehat 37 derajat Celsius, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap. Pada dasarnya skala pengukuran dapat digunakan dalam berbagai bidang. Perbedaan terletak pada isi dan penekanannya. Jadi, pengukuran tidak lain dari penunjukan angkaangka pada satu variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Yang mana aturan pertama yang perlu diketahui seorang peneliti agar dapat mengukur atau memberikan nilai yang tepat untuk konsep yang diamatinya adalah mengenai tingkat pengukuran. Skala pengukuran memiliki implikasi penting untuk analisis data, seperti halnya untuk jenis penarikan kesimpulan dari penelitian yang dibuat berdasarkan pengukuran tersebut. Prosedur statistik yang paling sering digunakan adalah dengan mengasumsikan sebagai skala interval. Dalam Pengelompokan skala memakai sistem bilangan nyata. Dasar yang paling umum untuk membuat skala



memiliki



ciri-ciri



bilangannya



berurutan,



selisih



antara



bilangan bilangan adalah berurutan, deret bilangan mempunyai asal mula yang unik yang ditandai dengan bilangan nol.



3



2.2



Jenis-Jenis Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga lebih akurat, efisien dan komunikatif. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administratif, pendidikan dan sosial antara lain adalah: 2.2.1



Skala likert Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Instumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Berilah jawaban atas pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia



NO



PERTANYAAN



JAWABAN SS



1.



Sekolah



ini



menggunakan



ST



RG TS



STS



akan ternologi



informasi



dalam



pelayanan



administrasi



4



dan akademik Sumber : Sugiyono, (2012, 137) Keterangan : SS = Sangat Setuju, ST = Setuju, RG = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju 2.2.2



Skala Guttman Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya฀tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatid”; dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” samapai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.



2.2.3



Semantic Differential Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya



skala



ini



digunakan



untuk



mengukur



sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.



5



2.2.4



Rating Scale Dari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernahtidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2.



2.3



Pengukuran Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau niilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan



oleh



peneliti



untuk



dipelajari



dan



kemudian



ditarik



kesimpulannya. Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrument standar bukan merupakan masalah pengukuran. Tetapi, ketika memasuki dunia perasaan, sikap dan persepsi subjektif manusia, pengukuran faktor atau variabel tersebut menjadi sulit. Ada setidaknya dua jenis variabel: yang satu bisa diukur secara objektif dan tepat; yang lain lebih samar-samar dan tidak dapat diukur secara akurat karena sifatnya yang subjektif. Ada cara-cara untuk menelusuri perasaan dan persepsi



6



subjektif individu, salah satu tekniknya adalah mereduksi ide ide abstrak atau konsep menjadi perilaku dan karakteristik yang dapat diamati. Reduksi dari konsep abstrak untuk membuatnya bisa diukur dalam cara tertentu disebut mengoperasionalkan konsep. Ada empat tipe skala dasar dalam penelitian yakni skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Tingkat kerumitan akan meningkat secara progresif yang bergerak dari arah skala nominal ke rasio. Artinya, informasi mengenai variabel dapat diperoleh secara lebih rinci jika menggunakan skala interval dan rasio jika dibandingkan dengan menggunakan skala nominal dan skala ordinal. 1)



Skala Nominal Skala



nominal



(nominal



scale)



adalah



skala



yang



memungkinkan peneliti untuk menempatkan subyek pada kategori



atau



kelompok



tertentu.



Digunakan



untuk



mengklasifikasikan obyek baik individu maupun kelompok misalnya



berdasarkan



kategori



gender



(laki-laki



dan



perempuan), agama, pekerjaan, area geografis dan lain-lain. Dalam mengidentifikasi kategori digunakan simbol simbol berupa angka sebagai label kategori sederhana tanpa nilai intrinsik. Contoh kategori pria diberi kode nomor 1 dan wanita dengan kode nomor 2 untuk kategori gender. Informasi yang didapat dari skala nominal adalah untuk menghitung persentase (atau frekuensi) laki-laki dan perempuan dalam sampel responden. Contoh sederhana misalnya apabila kita mempunyai kuesioner sebanyak 1000 buah dimana sebanyak 550 orang mengisi kode nomor 1 untuk laki-laki dan 450 mengisi kode nomor 2 yang berarti perempuan maka analisis data akhir survei menunjukkan bahwa dari 1000 responden ternyata menunjukkan 550 orang laki laki atau 55% dan 450 orang adalah perempuan atau 45%. Skala ini adalah skala



7



dasar, kategorial dan mentah serta memberikan informasi lain mengenai kedua kelompok. 2)



Skala Ordinal Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel yang menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu



tertentu.



Apabila



jawaban



pertanyaan



dalam



kuesioner berupa peringkat berupa simbol 1 untuk sangat tidak setuju, simbol 2 untuk tidak setuju, simbol 3 untuk netral, simbol 4 untuk setuju dan simbol 5 untuk sangat setuju. Simbol angka 1 sampai dengan 5 hanyalah merupakan peringkat tidak mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap. Skala ordinal membantu peneliti untuk menentukan



persentase



responden



yang



sangat



tidak



menyetujui sampai sangat menyetujui suatu pernyataan. Pengetahuan tersebut akan sangat berguna dalam membantu mendesain kebijakan yang lebih dapat diterima oleh semua pihak. 3)



Skala Interval Skala interval (interval scale), adalah skala yang mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki skala nominal dan ordinal ditambah dengan interval yang tetap yang memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel.



Oleh



karena



itu



skala



interval



lebih



kuat



dibandingkan dengan dua skala sebelumnya yakni skala nominal dan skala ordinal dan bisa diukur tendensi sentralnya (central tendency) dengan perhitungan rata-rata aritmatika.



8



Ukuran dispersinya adalah kisaran (range), standar deviasi (standart deviation) dan varian (variance). Skala interval digunakan jika respon untuk berbagai macam item pertanyaan yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala yang kita tetapkan (bisa lima point, tujuh point atau lainnya) yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item. 4)



Skala Rasio Skala rasio (ratio scale) mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, skala ordinal maupun skala interval dengan kelebihan mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai 0 empiris absolut terjadi pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak ada. Perbandingan berat badan adalah merupakan contoh yang sederhana dn mudah dari skala rasio. Misalnya seseorang yang mempunyai berat 140 kg adalah dua kali berat seseorang yang mempunyai berat 70 kg. Perkalian dan pembagian angka tersebut (140 dan 70) dengan angka apapun akan menghasilkan rasio 2:1. Ukuran tendensi sentral skala rasio bisa mean aritmatik atau geometrik, dan ukuran dispersi bisa standar deviasi, varians atau koefisien variasi. Beberapa contoh skala rasio diantaranya adalah berkaitan dengan penghasilan, jumlah organisasi yang diikuti, umur aktual dan lain-lain.



Adapun dalam skala rating, berikut ini merupakan skala yang sering digunakan dalam suatu riset bisnis: 1)



Skala



Penilaian



Grafis



Representasi



grafis



membantu



responden untuk menunjukkan skala jawaban mereka terhadap pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis. Skala ini merupakan skala ordinal. Skala ini mudah untuk ditanggapi. Metode ini mencatatkan sejumlah ciri-ciri (seperti kualitas dan kepercayaan) dan jangkauan nilai



9



kinerja (dari tidak memuaskan sampai luar biasa) untuk setiap ciri-ciri. 2)



Skala Konsensus Skala juga dapat dikembangkan melalui konsensus, di mana peneliti memilih item tertentu, yang dalam pandangannya mengukur konsep yang relevan. Item-item dipilih terutama berdasarkan pada relevansinya. Skala konsensus tersebut dikembangkan setelah item yang dipilih telah diperiksa dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Salah satu skala konsensus tersebut adalah Skala Interval Tampak Sama Thurstone, di mana konsep diketuk oleh proses kompleks yang diikuti oleh panel hakim. Dengan menggunakan tumpukan kartu yang berisi beberapa deskripsi konsep,panel hakim menawarkan masukan untuk menunjukkan seberapa dekat atau tidaknya pernyataan tersebut dengan konsep yang sedang diteliti. Skala ini kemudian dikembangkan berdasarkan konsensus yang dicapai. Namun, skala ini jarang digunakan untuk mengukur konsep organisasi karena waktu yang diperlukan untuk mengembangkannya.



3)



Skala Lainnya Ada juga beberapa metode skala lanjutan seperti skala multidimensi, di mana objek, orang, atau keduanya, secara visual diskalakan, dan analisis konjoin dilakukan. Ini memberikan gambaran visual dari hubungan dalam ruang di antara dimensi dari sebuah konstruksi. Perlu dicatat bahwa Likert atau beberapa bentuk skala numerik adalah yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku dalam riset bisnis.



10



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variable penilitian. Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Skala pengukuran merupakan acuan atau pedoman untuk menentukan alat ukur demi memperoleh hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur panjang adalah meter, berat adalah kg, ton, kuintal dan sebagainya. Dengan menentukan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertnetu dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.



11



DAFTAR PUSTAKA



july,



S.



(2013).



SKALA



PENGUKURAN



DALAM



PENELITIAN.



Blogspot.com. http://lathifatuss.blogspot.com/2013/05/skala-pengukurandalam-penelitian.html diakses pada 29 september 2022 Sekaran, Uma & Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan Pengembangan-Keahlian. Edisi 6. Buku 1. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat



12