Makalah Skin Care [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN I.1



Latar Belakang Kecantikan merupakan sebuah kebutuhan primer saat ini bagi kaum wanita. Tampil



cantik bagi wanita merupakan sebuah tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam setiap aktivitas. Kaum wanita menganggap kecantikan saat ini menjadi suatu barang mewah untuk diperoleh. Pada dasarnya kecantikan dibagi menjadi dua bagian yaitu, kecantikan bersumber dari dalam dan kecantikan bersumber langsung pada bentuk fisik. Kecantikan dari segi bentuk dan fisik kini menjadi populer di masyarakat sehingga menciptakan banyak solusi atau alternatif untuk mendapatkannya. Cara-cara modern banyak disediakan oleh salon-salon kecantikan, yaitu mulai dari menggunakan laser, suntik, dan bahan kimia lainnya. Perawatan wajah atau skin care treatment merupakan usaha dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan, keindahan serta menjaga keremajaan kulit wajah. Perawatan kulit wajah terdiri dari pembersih, penipis, pelembab, pemakaian bedak dan pelindung (tabir surya). Perawatan kulit dapat bermakna berbeda pada setiap orang. Pada beberapa orang, terutama pria, perawatan kulit bermakna tidak lebih dari membersihkan dengan air atau scrub disertai sabun seadanya. Di lain pihak orang lain memaknai sebagai suatu hal yang harus dilakukan secara teratur, rutin



dan meluangkan waktu khusus serta menggunakan produk kosmetik tertentu.



Semakin banyaknya produk-produk perawatan kulit wajah, klinik-klinik maupun salon yang



menawarkan keunggulan-keunggulannya sendiri dalam memberikan kemudahan



untuk menunjang perawatan kulit wajah secara maksimal. Namun kembali pada individu yang memilih perawatan apa dan dimana dilakukan perawatan tersebut. Sesuai dengan kondisi kulit wajah dan biaya. I.2



Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.



I.3



Bagaimana anatomi dari kulit ? Apa saja jenis-jenis dari perawatan kulit ( skin care ) ? Bahan-bahan apa yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam kosmetika ? Bagaimana cara memilih kosmetika (skin care ) ? Tujuan Penulisan 1 KOSMETOLOGI II



Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dasar tentang anatomi kulit, jenis-jenis dari perawatan kulit (skin care) dan bahan-bahan yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam kosmetika serta untuk mengetahui cara memilih kosmetik yang baik. I.4



Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode



pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.



BAB II 2 KOSMETOLOGI II



TINJAUAN PUSTAKA



II.1



Definisi Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari



lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan peka. II.1.1 Struktur Lapisan Kulit Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan : a. Lapisan epidermis Lapisan epidermis yaitu lapisan epitel yang berasal dari ekstoderm. Berdasarkan ketebalan epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum, stratu lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale. b. Lapisan dermis Lapisan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm, terletak di bawah lapisan epidermis dan jauh lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar, lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu pars papilare dan pars retikulare. Pada lapisan ini tedapat sel-sel saraf dan pembuluh darah. c. Lapisan subkutis Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengikat kulit secara longgar pada organ-organ di bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas bergeser. Lapisan ini mengandung sel-sel lemak. II.1.2 Jenis-Jenis Kulit Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu : kulit normal, berminyak, berminyak sensitive (sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit gersang, yaitu : a. Kulit Normal Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi minyak tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori 3 KOSMETOLOGI II



kulit. Tanda-tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat, pori-pori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal biasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang remaja. b. Kulit Berminyak Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan. Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak umumnya terdapat pada usia remaja dan dewasa. c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin) Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga



terlihat garis-garis atau



guratanguratan merah disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin dan iritasi. d. Kulit Kombinasi (Campuran) Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit kering dan berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian tengah muka, di sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa. e. Kulit Kering Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah lanjut usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciriciri kulit kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi kering,tidak lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik. f. Kulit Kering Sensitive Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang melebar disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah tersebut. g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin) Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun usia lanjut. Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan merespon terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu, yaitu : a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat 4 KOSMETOLOGI II



c. d. e. f.



Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid) Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)



Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi melanosom. Hal ini dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis), sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Bila stimulasi dihentikan, warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat menghilang atau mengelupas seiring dengan pergantian normal epidermis. Bila kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama, maka produksi melanin meningkat lagi secara permanent. II.2



Jenis-Jenis Perawatan Kulit



II.2.1 Pemutih kulit wajah (skin bleaching) A. Definisi Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. B. Bahan yang terkandung dalam pemutih kulit Sebagian besar pemutih kulit wajah bekerja dengan menghambat pembentukan melamin melalui jalur inhibisi pada enzim tironase dan bahkan ada yang bersifat toksik terhadap melamin. Kulit wajah yang lebih putih dan hilangnya bintik-bintik hitam, bisa diperlihatkan dalam waktu 6 bulan setelah penggunaan. Efek samping dari penggunaan pemutih kulit, bisa berupa kulit kemerahan dan iritasi, rasa gatal dan terbakar, pengelupasan kulit dan merangsang terjadinya kanker kulit. Ada beragam jenis bahan aktif pemutih kulit dengan tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Bahan aktif tersebut antara lain : 1. Hidrokuinon Hidrokuinon (HQ) dapat dijumpai dimana saja dan tersedia dalam berbagai kosmetik dan bentuk tanpa resep lainnya untuk pemutih kulit wajah. Bahan ini dipertimbangkan sebagai salah satu penghambat yang paling efektif terhadap melanogenesis invito dan invivo. HQ menyebabkan hambatan reversible metabolisme seluler dengan mempengaruhi sintesis DNA dan RNA. Efek sitotoksis HQ tidak berbatas pada melanosit, tetapi menghambat metabolisme seluler sel nonmelanosit dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga HQ dapat dipertimbangkan



5 KOSMETOLOGI II



sebagai agen sitotoksik melanosit poten dengan sitotoksik melanosit spesifik yang relative tinggi. Hidroquinon Bahan ini termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga terhindar dari resiko sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapat mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. oleh karena itu Badan POM menetapkan ambang batas kandungan hidroquinon di bawah 2%. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (Nephropaty), kanker darah (Leukimia) dan kanker sel hati (Hepaoceluller adenoma), 2. Monobenzyl Ether HQ Monobenzyl Ether Hidroquinon (MBEH) sama dengan HQ yang termasuk agen kimia golongan fenol atau ketakol. MBEH hamper selalu menyebabkan depigmentasi ireversibel kulit. Sisa MBEH telah ditemukan dalam desinfektan, germisida, baki hidangan dari karet, selotif dan apron karet. Dalam dermatologi seharusnya dipakai untuk menghilangkan daerah yang tersisa selain kulit normal pada pasien untuk vitiligo umum dan sukar disembuhkan. Mekanisme yang diduga terjadi pada pigmentasi oleh MBEH adalah dengan penghancuran melanosit selektif melalui pembentukan radikal bebas dan penghambatan kompetitif system enzim tirosinase. 3. Merkuri Merkuri (Hg)/air raksa termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanent pada susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal, serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia. 4. Arbutin 6 KOSMETOLOGI II



Arbutin berasal dari ekstrak tanaman bearberry, yang dulu sering digunakan oleh bangsa jepang. Jika dibandingkan dengan hidroquinon, maka daya pemutih arbutin tidak sekuat hidroquinon. Produk yang mengandung arbutin dapat dijual secara bebas tanpa resep dokter. Selain bearberry, arbutin juga ditemukan pada tanaman gandum dan kulit buah pear. Bahan ini berfungsi sebagai pemutih kulit wajah (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin dalam kulit yaitu dengan menghambat aktivitas tirosin. Karena arbutin tidak menghidrolisa HQ bebas, agen selanjutnya tidak bertanggung jawab terhadap efek inhibitor arbutin pada melanogenesis. Penghambatan sintesis melanin (kirakira 39%) terjadi pada konsentrasi 5x105 mol/L. selain bekerja dengan menghambat tirosin, arbutin juga bekerja dengan mengelupas kulit epidermis (eksfoliasi). Beberapa pabrik melaporkan arbutin sebagai obat depigmentasi yang efektif pada konsentrasi 1%. 5. Asam azelaik Secara alami asam azelaik didapat dari saturasi pityrosporum ovale, asam azelaik mempunyai efek antiproliferatif dan sitotoksik terhadap melanosit. Efek selanjutnya terjadi karena penghambatan yang agak kuat dari retioreduksin reduktase, enzim yang terlibat dalam aktivasi oksireduktase mitokondria dan sintesi DNA. Walaupun asam azelaik pada awalnya digunakan untuk pengobatan akne, ternyata juga berhasil pada pengobatan lentiginosis, rosasea dan hiperpigmentasi paska inflamasi. Selain berfungsi sebagai antibakteri, keratolitik, komedogenik dan anti inflamasi. Asam azelaik juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan bekas jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma. Asam azelaik 20% dilaporkan mempunyai efektivitas yang sama dengan HQ 4% dalam mengatasi kulit gelap tersebut. Efek samping dari bahan ini berupa iritasi kulit, rasa gatal, dan terbakar hingga pengelupasan kulit. 6. Asam kojik Sebelum digunakan sebagai pemutih kulit, asam kojik telah banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk menjaga kualitas warna makanan. Asam kojik marupakan metabolit jamur yang biasa dihasilkan oleh spesies jamur aspergillus, acetobacter, dan penicillium. Asam kojik menghambat aktivitas katekolase tirosin, yang dibatasi enzim esensial dalam biosintesis pigmen kulit melanin. Melanosit yang diobati dengan asam kojik menjadi nondendritik, dengan penurunan jumlah melanin. Kemudian asam kojik mencari oksigen reaktif yang dilepaskan secara berlebihan dari sel atau yang 7 KOSMETOLOGI II



dihasilkan dalam jaringan atau darah. Biasanya konsentrasi asam kojik yang digunakan sebagai kosmetik berkisar antara 1-4%. Kelebihan asam kojik dibandingkan bahan pemutih lainnya adalah kestabilannya dalam suatu produk kosmetik. Akan tetapi dari hasil penelitian asam kojik lebih mengiritasi dibandingkan HQ sehingga lebih baik dikombinasikan dengan kortikosteroid topical untuk mencegah masalah tersebut. Beberapa penelitian kontroversial menyimpulkan bahwa penggunaan asam kojik dalam dosis tinggi dapat bersifat karsinogenik. 7. Licorice ekstract Glabiridin (glicyrrhia glabra) merupakan kandungan utama dari ekstract licorice yang mampu memutihkan kulit. Cara kerjanya yaitu menghambat melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5% secara topical dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan kemerahan pada kulit (James, 2009). 8. Vitamin E Sebuah literature jepang melaporkan bahwa penggunaan vitamin E (tocoferol) secara oral ternyata efektif untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi pada wajah, terutama jika dikombinasikan dengan vitamin C. beberapa riset lainnya juga menemukan bahwa derivate tokoferol ini merupakan penghambat pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan abutin dan asam kojik. Derivate vitamin E juga dapat digunakan untuk memeperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja vitamin E sebagai antioksidan. 9. Vitamin C Asam askorbat (vitamin C) merupakan salah satu antioksidan sama seperti vitamin E. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau. Kandungan vitamin C sangat populer dan banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, namun sayangnya produk vitamin C masih banyak yang belum stabil. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai magnesium-Lascorbyl-2-phospate. Salah satu penelitian menyatakan bahwa derivat vitamin C yang digunakan secara topikal pada pasien melasma dan lentigo senilis menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan. Hanya saja, harga produk vitamin C yang stabil ini relatif lebih mahal ketimbang vitamin C biasa. 10. Asam Ellagik



8 KOSMETOLOGI II



Asam Ellagik ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan asam ellagik dapat memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu melawan kanker, asam ellagik juga berguna sebagai pemutih kulit. Pada tahun 1996 dijepang, Asam Ellagik disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari. II.2.2 Kosmetika Pembersih (Cleansing) Kosmetika pembersih dibedakan menjadi empat macam bentuk yaitu minyak, krim, cairan kental ( emulsy) dan batang. Kosmetika pembersih dapat digunakan utuk perawatan sehari-hari maupun perawatan secara berkala. Kosmetika pembersih dibuat dengan bahanbahan yang dapat mengangkat kotoran yang bersifat lemak atau minyak maupun debu, selain itu juga memiliki sifat dapat menetralkan kembali kondisi pH kulit yaitu antara 4,56. Kosmetika pembersih untuk jenis kulit berminyak. Misalnya cleansing milk, sedangkan untuk jenis kulit kering misalnya cleansing cream . Setiap produk kosmetik biasanya tertera untuk jenis kulit berminyak, normal, dan kering. II.2.3 Penyegar (Toning) Penggunaan kosmetika penyegar dilaksanakan setelah pembersih. Fungsinya adalah memberikan rasa segar pada kulit karena akan menggantikan penguapan yang terjadi pada kulit, membantu mengangkat sisa-sisa kosmetika pembersih yang masih tertinggal pada kulit, dan meringkas pori-pori sehingga kembali seperti keada an semula. Penggunaan kosmetika penyegar juga disesuaikan dengan jenis kulit yaitu untuk kulit normal, kering dan berminyak. Contoh kosmetika penyegar adalah face tonic dan astringen. II.2.4 Kosmetika Pelembab (Moisturizing) Kosmetika pelembab bertujuan untuk memberikan kelembaban pada kulit yang dibutuhkan bagi kehidupan sel-sel di bawah kulit. Pada dasarnya kosmetika pelembab mengandung bahan-bahan yang dapat menarik air dari bawah kulit sambil mencegah penguapan, ditambah dengan minyak atau lemak hewani dan nabati, serta berbagai jenis vitamin A, D, F, dan hormon. Pemakaian pelembab secara teratur dapat mempertahankan 9 KOSMETOLOGI II



kondisi kulit. Kosmetik pelembab terutama untuk kulit kering, tetapi di pasaran juga terdapat pelembab untuk kulit berminyak. II.2.5 Kosmetika Pengelupasan Sel Tanduk ( Skin Peeling ) Penggunan kosmetika ini dapat dikatakan sebagai kosmetika pembersih mendalam (deepth cleansing ), karena dapat mengelupaskan sel tanduk yang sudah mati, sehingga akan menimbulkan peremajaan pada kulit. Kosmetik skin peeling dapat berbentuk krim atau pasta yang mengandung butiran-butiran kecil, yang dapat membantu mengelupaskan kulit sel-sel yang sudah mati dengan cara digosokkan ( facial scrub ). Kosmetik ini digunakan untuk semua jenis kulit. II.2.6 Krim Pengurut (Massage Cream) Penggunaan krim pengurut terutama untuk melicinkan gerakan pada saat melakukan pengurutan, melunakkan sel tanduk yang sudah mati sehingga sel-sel tersebut dapat ikut larut pada waktu krim diangkat. Krim pengurut terdiri atas lemak hewani, lemak pelikan, lemak nabati, air dan parfum. Kosmetik ini sama untuk semua jenis kulit.



II.2.7 Topeng Wajah atau Masker ( Face Mask) Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir sehingga akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing ) karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah sebagai berikut : a) Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit, memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit. b) Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel tanduk c) d) e) f) g)



yang masih melekat pada kulit. Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit. Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan kulit. Mencegah, menyamarkan, mengurangi keriput-keriput dan hyperpigmentasi. Melancarkan peredaran darah kulit. Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam membawa sisa sisa zat pembakar untuk disalurkan ke organ organ ekskresi.



10 KOSMETOLOGI II



Masker terdiri atas berbagai macam bentuk. Berikut ini adalah macammacam masker dan penggunaannya : 1. Masker Bubuk Masker ini terdiri dari bahan serbuk (koalin, titanium, dioksida, magnesium karbonat),



gliserin, air suling,



hidrogen peroksida



(H2O2). Berfungsi



memutihkan dan mengencangkan kulit. Dalam penggunaannya, bahan bubuk tersebut dicampurkan dengan



aquadestilator



atau air mawar, hingga menjadi



adonan kental. Dalam membuat adonan tersebut memerlukan keahlian agar tidak terlalu cair maupun tidak terlalu kental dan mudah dioleskan pada kulit wajah. 2. Masker Gelatin (Peel of Mask) Masker ini membentuk tembus terang ( transparant ) pada kulit. Bahan dasar adalah bersifat



jelly



dari



gum,



tragocant ,



latex



dan biasanya



dikemasdalam tube. Penggunaanya langsung diratakan pada kulit wajah. Adapun cara mengangkatnya dengan cara mengelupas, diangkat pelan-pelan secara utuh mulai dagu ke atas sampai ke pipi dan berakhir di dahi. Jenis masker yang ada di pasaran biasanya tergantung merk, ada yang untuk semua jenis kulit, ada yang dibedakan sesuai jenis kulit. 3. Masker Bahan Alami (Biological Mask) Masker ini dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya ekstrak dari buahbuahan atau sayur -sayuran, kuning telur, putih telur, kepalu susu, madu, minyak zaitun, dan sebagainya. II.3



Beberapa bahan yang tidak diizinkan untuk digunakan pada kosmetika : 1. 2. 3. 4. 5.



Arsen dan senyawanya Barium dan senyawanya Hidrokuinon mono benzil eter Perak dan senyawanya Air raksa (merkuri) dan senyawanya, kecuali Fenil raksa nitrat dan tiomersal



yang digunakan sebagai pengawet dalam sediaan tata rias. 6. Selenium dan senyawanya, kecuali selenium disulfida maksimum 2% dalam sampo. 7. Salisil anilida berhalogen. 8. Timbal dan senyawanya, kecuali timbal asetat maksimum 2% dalam cat rambut. II.4



Pemilihan Kosmetik / Skin Care Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 11 KOSMETOLOGI II



a. Kenali jenis kulit dengan tepat Jenis kulit setiap orang tidak sama, oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis kulit sebelum memutuskan untuk membeli kosmetika yang cocok. Untuk memastikan jenis kulit seseorang, kulit harus dibersihkan lebih dahulu dan pemeriksaan harus dilakukan di bawah cahaya yang terang bila perlu menggunakan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-pori, aliran darah, pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit dapat terlihat. Analisis kulit sangat penting dilakukan untuk menentukan kelainan atau masalah kulit yang timbul sehingga perlakukan yang tepat dapat diberikan untuk memperbaikinya. b. Memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor registrasi dari Depkes. Suatu produk kosmetika yang tidak memiliki nomor regristrasi, kemungkinan memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah berkaitan dengan kandungan hidroquinon dan merkuri yang terdapat pada produk kosmetika. c. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil. Suatu produk kosmetika yang memberikan hasil yang sangat cepat (misalnya produk pemutih) tidak menutup kemungkinan produk tersebut mengandung zat yang melebihi kadar atau standar yang sudah ditetapkan oleh Depkes dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. d. Membeli kosmetika secukupnya pada tahap awal. Setiap pertama kali menggunakan produk, tidak bisa diketahui apakah produk tersebut cocok digunakan atau tidak, oleh karena itu perlu mencobanya terlebih dahulu dalam jumlah sedikit. e. Perhatikan keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan. Perlu diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena tidak semua produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya. Memilih produk kosmetik, terutama kosmetik pemutih, perlu adanya sikap hatihati dan teliti, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Apabila kosmetik yang sekarang banyak beredar di pasaran, terkadang tidak mencantumkan informasi yang cukup. Sedangkan kosmetik tersebut banyak diminati oleh masyarakat



12 KOSMETOLOGI II



pada kalangan menengah ke bawah karena harganya yang murah dan khasiatnya cepat.



BAB III PENUTUP III.1



Kesimpulan Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan



dan kehidupan. Kosmetika perawatan kulit (skin care) sehari-hari terdiri atas pemutih, pembersih, penyegar, dan pelembab. Sedangkan perawatan secara berkala ditambah skin peeling, pengurut krim, dan masker. Pemilihan Kosmetik / Skin Care meliputi : kenali jenis kulit dengan tepat, memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor registrasi dari Depkes dan memiliki keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan serta hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil.



13 KOSMETOLOGI II



DAFTAR PUSTAKA



http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24965/5/Chapter%20I.pdf http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2010-2-00152-ds%20bab%202.pdf http://www.geocities.ws/kurcantik204/halaman_depan_Kulit_Wajah_bel2.pdf



14 KOSMETOLOGI II