Makalah Sma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERMASALAHAN EKONOMI DI INDONESIA



Nama : Anfal Anwari Kelas : X MIPA1



SMA NEGERI 1 BUNGO



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bias selesaikan makalah mengenai “Permasalahan Ekonomi Di Indonesia”. Kami meyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar . Akhir kata kami meminta semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inspirasi pada pembaca



Muara bungo, November 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. I DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. II DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................................. III BAB I ...................................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................................1 C. TUJUAN..............................................................................................................................................................1 D. MANFAAT ..........................................................................................................................................................2 BAB II ..................................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ............................................................................................................................................................3 A. PENGANGGURAN. .............................................................................................................................................3 Penyebab terjadinya pengagguran diantaranya : .................................................................................................5 Akibat adanya pengangguran : .............................................................................................................................6 Cara mengatasi Pengangguran : ...........................................................................................................................6 B. KEMISKINAN ......................................................................................................................................................6 Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi : ....................................................................................................7 Indikator – indikator kemiskinan ...........................................................................................................................8 Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan....................................................................................................................8 C. KESENJANGAN PENDAPATAN ..........................................................................................................................12 D. INFLASI ............................................................................................................................................................13 E. PERTUMBUHAN EKONOMI yang LAMBAT .....................................................................................................14 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi : ............................................................................14 BAB III .................................................................................................................................................................. 17 PENUTUP .................................................................................................................................................................17 A. KESIMPULAN ...................................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................ 18



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Pengangguran............................................................................................................................... 3 Gambar 2.Kemiskinan ................................................................................................................................... 6 Gambar 3.Inflasi kenanikan harga ............................................................................................................... 13 Gambar 4.Pertumbuhan Ekonomi............................................................................................................... 14



iii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG



Argumentasi bahwa rekontruksi dan reposisi kebijakan berbagai aspek kehidupan perlu diterjemahkan sebagai pembenahan aransemen kelembagaan, yang harus dikumpulkan. Sebagai mahasiswa, bahkan bukan mahasiswa, dicontohkan sebagai masyarakat biasa, yang ingin lebih mengetahui apa-apa yang terjadi di negara kita atau mungkin tentang permasalahan ekonomi yang terjadi pada sat ini. B. RUMUSAN MASALAH



1.



Apa yang dimaksud pengangguran?



2.



Apa yang mempengaruhi pengangguran?



3.



Bagaimana cara mengatasi adanya pengangguran?



4.



Apa yang dimaksud dengan kemiskina?



5.



Faktor apa saja yang mempengaruhi adanya kemiskina?



6.



Bagaimana mengatasi adanya permasalahan ekonomi berupa kemiskinan?



7.



Apa kaitannya antara kemiskinan dan kesenjangan pendapatan?



8.



Apa yang dimaksud dengan inflasi ?dan bagaimana cara mengatasinya?



9.



Apa yang didefinisikan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara itu lambat?



10. Bagaimana cara mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi? C. TUJUAN



1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan ekonomi yang terjadi pada saat ini. 2. Untuk menambah pengetahuan mengenai permasalahan ekonomi saat ini. 3. Supaya memahami keadaan ekonomi pada saat ini dan lebih mudah untuk memahami ilmu ekonomi. 4. Agar dapat mengambil sikap sebagai mahasiswa terutama dalam bidang pengetahuan mengenai ilmu ekonomi.



1



D. MANFAAT



1.



Dapat memahami lebih jauh mengenai permasalahan ekonomi pada saat ini.



2.



Menambah pengetahuan terutama ilmu ekonomi.



3.



Dapat menentukan sikap dalam situasi dan kondisi perekonomian.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGANGGURAN.



Gambar 1.Pengangguran



Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. (Wikipedia) Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. 3



Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya



yang



menyebabkan



menurunnya



tingkat



kemakmuran



dan



kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis



yang



buruk



terhadap



penganggur



dan



keluarganya.



Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya



yang



menyebabkan



menurunnya



tingkat



kemakmuran



dan



kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis



yang



buruk



terhadap



penganggur



dan



keluarganya.



Sekarang ini tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia semakin parah. Kemiskinan dan pengangguran adalah dua hal yang berjalan beriringan, kemiskinan menyebabkan orang tidak bisa sekolah, yang oleh karenanya tidak bisa pula mencari pekerjaan yang layak, karena tidak punya pekerjaan, ia menjadi miskin, padahal Indonesia adalah termasuk negara kepulauan terbesar yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain itu, dalam hal pertanian dan kelautan Indonesia termasuk negara yang kaya akan hasil sumber daya tersebut. Dalam hal ini yang menjadi penyebab banyaknya kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ialah karena sumber daya manusia yang kurang dan kesempatan kerja bagi rakyat miskin sangat kecil, hal tersebut dikarenakan rendahnya skill yang mereka miliki karena sebagian dari mereka kebanyakan hanya lulusan SD(SekolahDasar) saja. Hal tersebut dapat kita lihat terutama di daerah pedesaan, banyak sekali rakyat miskin yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Paling tidak mereka dapat menafkahi kehidupannya dengan cara bertani dan melaut untuk mencari ikan. Di lain pihak merosotnya pengangguran di Indonesia disebabkan pula dengan banyaknya pihak swasta yang mengirimkan barang keluar negeri seperti, beras, textil, bahkan gas dll. Itu mengurangi tingkat para pekerja, yang seharusnya mereka layak mendapatkan pekerjaan karena itu merupakan produk lokal.Selain itu pada dasarnya kemiskinan sudah menjadi masalah pokok dunia, terutama di Negara berkembang, ketika terjadi krisis angka kemiskinan melonjak tajam, hal tersebut dapat diatasi dengan bantuan dana bagi rakyat miskin,BLT, pendidikan gratis, dll yang dapat meringankan beban rakyat miskin. Hendaknya pemerintah memperhatikan hal 4



tersebut agar tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia bisa berkurang, dan Negara kita bisa menyaingi Negara-negara maju lainnya yang angka kemiskinan dan pengangguran relatif kecil. Penyebab terjadinya pengagguran diantaranya :



1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik. 2.Pengangguran Struktural (Structural unemployment) Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. 3.Pengangguran Teknologi (Technology unemployment) Pengangguran yang disebabkan pengembangan atau penggantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan. 4.PengangguranSiklikal Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung sebuah pekerjaan yang ada. 5. Pengangguran Musiman Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasikan karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian. 6. Setengah Menganggur Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).



5



Akibat adanya pengangguran : a. Bagi perekonomian negara 1. Penurunan pendapatan perkapita. 2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak. 3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. b. Bagi masyarakat 1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis. 2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan karena tidak digunakan apabila tidak bekerja. 3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.



Cara mengatasi Pengangguran : 1. Peningkatan mobilitas modal dan tenagakerja. 2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan. 3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja. 4. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru. 5. Memberikan dorongan masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri. 6. Memberikan bantuan untuk mengembangkan usahanya, seperti menyediakan pinjaman. B. KEMISKINAN



Gambar 2.Kemiskinan



Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring dengan semakin kompleksnya



faktor



penyebab,



indikator



maupun



permasalahan



lain



yang



melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas hingga ke dimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik.



6



Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Definisi dibuat tergantung dari latar belakang dan tujuan, juga tergantung dari sudut mana definisi tersebut ditinjaunya, untuk kepentingan apa definisi tersebut dibuat. Biasanya definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :



1.



Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok. Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya kebutuhankebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kebutuhan yang layak. Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan pokok/dasar.



2.



Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income Kemiskinan oleh golongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.



3.



Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih) basis kekuasaan sosial meliputi : a. Keterampilan yang memadai. b.



Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.



c. Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ). d.



Organisasi-organisasi sosial dan politik.



e. Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan. 4.



Dilihat dari segi keadaan / kondisi Kemiskinan sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa dicirikan dengan : a. Kelaparan/kekurangan makan dan gizi. b.



Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.



c. Tingkat pendidikan yang rendah. d.



Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.



7



5.



Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang disebabkan oleh penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber ( Malldistribution of Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income. Kemiskinan menurut Drewnowski Drewnowski ( Epi Supiadi:2003) mencoba menggunakan indikator-indikator sosial untuk mengukur tingkat-tingkat kehidupan ( The Level of Living Index ). Menurutnya terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan tingkat kehidupan seseorang : a.



Kehidupan fisik dasar ( Basic Fisical Needs ), yang meliputi gizi/nutrisi, perlindungan/perumahan ( Shelter/housing ) dan kesehatan.



b.



Kebutuhan budaya dasar ( Basic Cultural Needs), yang meliputi pendidikan, penggunaan waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (Social Security).



c. High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi takarannya. Indikator – indikator kemiskinan



Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator – indikator kemiskinan diantaranya : 1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar ( sandang,pangan, papan ). 2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya 3. Tidak adanya jaminan masa depan ( karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga ). 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam. Kuranganya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial ( anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga,janda miskin,kelompok marginal dan terpencil ).



Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan



Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu : 1.



Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 8



2.



Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.



Selain itu, penyebab kemiskinan di negara Indonesia adalah : a.



Laju Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harud ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.



b.



Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran. Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.



c. Tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industri, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis. d.



Kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya. Faktor lain yang masih memperlambat pencapaian penurunan kemiskinan sebagai berikut :



9



1.Belum meratanya program pembangunan,khususnya di pedesaan, luar Pulau Jawa, daerah terpencil,dan daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin hidup di daerah pedesaan. Kemiskinan diluar Pulau Jawa termasuk Nusa Tenggara, Maluku dan Papua juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. Oleh karena itu, upaya penanganan kemiskinan seharusnya lebih difokuskan di daerah-daerah tersebut. 2.Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. 3.Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena guncangan ekonomi, bencana alam, dan juga akibat kurangnya akses terhadap pelayanan dasar dan sosial. 4.Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok. Sehubungan dengan itu, upaya penanggulangan kemiskinan melalui stabilitas harga kebutuhan pokok harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Hal ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan,baik di perdesaan maupun perkotaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Menurut Todaro (1997) menyatakan bahwa variasi kemiskinan dinegara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:



(1) perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan, (2) perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh Negara yang berlainan, (3) perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya (4) perbedaan peranan sektor swasta dan negara, (5) perbedaan struktur industri, (6) perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain (7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri. Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri adalah program pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai macam masalah kemiskinan, antara lain adalah sebagai berikut : 1.



Kebijaksanaan tidak langsung 10



Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. 2.



Kebijaksanaan langsung Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan



untuk



mendorong



kemandirian



golongan



masyarakat



yang



berpendapatan rendah. Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang bersangkutan pun juga mengatasi kemiskinan di negeri ini ,langkah-langkah tersebut adalah :



1.



Usaha individu Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan maslah kemiskinan yang dihadapinya oleh dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemiskinan dirinya dengan cara penerusan pendidikan ke jenjang yang tinggi.



2.



Penyedekahan Penyedekahan merupakan saru cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam masyarakat .Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah kemiskinan secara keseluruhan.



3.



Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi dengan cara penambahan barang-barang dan perkhidmatan yang ditawarkan dalam pasaran di sebuah negara, pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan.



4.



Pembangunan Masyarakat



5.



Pasaran Bebas



Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan juga dapat diatasi dengan cara sebagai berikut : 1.



Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan. 11



2.



Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.



3.



Persiapan bagi yang lemah. Dari pada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.



C. KESENJANGAN PENDAPATAN



Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendakatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literature adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur , yaitu the generalized entropy (GE), ukuran Atkinson, dan koefisien. Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva Lorenz. Semakin tinggi nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva Lorenz dari garis 45 derajat tersebut semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan. Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabila nilai koefisian gini berkisar antara 0,71-1,0. Ketimpangan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7.Ketimpangan sedang dengan nilai gini antaa 0,36-0,49, dan ketimpangan dikatakan rendah dengan koefisien gini antara 0,2-0,35. Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang lain juga umum digunakan, terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokan menjadi tiga grup : 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20% penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan pendapat diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah. Menurut kriteria Bank Dunia, tingkat ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari kelompok berpendapatan rendah 12



menerima lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan. Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila kelompok tersebut menerima 12% sampai 17% dari jumlah pendapatan. Sedangkan ketidakmerataan rendah, apabila kelompok tersebut ,menerima lebih besar dari 17% dari jumlah pendapatan. D. INFLASI



Gambar 3.Inflasi kenanikan harga



Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di berbagai negara diakibatkan oleh banyak factor. Masalah tersebut berlaku apabila perekonomian sudah mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan perkataan lain di dalam perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga kerja. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen meminta barang itu pada harga yang 13



lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan mencoba menahan barangnya dan hanya menjual kepada pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi, kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah produksinya, pekerja-pekerja yang ada akan terdorong untuk menuntut kenaikan upah. Apabila tuntutan kenaikan upah berlaku secara E. PERTUMBUHAN EKONOMI yang LAMBAT



Gambar 4.Pertumbuhan Ekonomi



Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi : Faktor Sumber Daya Manusia



Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung 14



kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki



kompetensi



yang



memadai



untuk



melaksanakan



proses



pembangunan. Faktor Sumber Daya Alam



Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantara-Nya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.



Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi



Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Faktor Budaya



Faktor



budaya memberikan dampak



tersendiri



terhadap



pembangunan



ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.



15



Sumber Daya Modal



Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Kewirausahaan (Entrepreneurship)



Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.



16



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN







Jadi dapat disimpulkan perekonomian kita masih perlu dibangun dan dikembangakan, namun disadari juga dua hal itu jika tanpa pengawasan juga tidak ada menfaat. Selain itu semua hal mengenai perekonomian kita sebagai masyarakat tidaklah terus tinggal diam, bisa saja pemerintah telah menyediakan solusi bagi permasalahan perekonomian namun kita hanya diam dan malasmalasan, maka semua yang diharapkan tidak akan tersampaikan.







Masih banyak yang menjadi tugas rumah bagi pemerintah mengenai permasalahan. Jika diatas kita telah melihat permasalahan di negara sendiri begitu banyak, apalagi jika semua masalah perekonomian di dunia. Yang kesemuanya itu mengenai kelangsungan hidup manusia



17



DAFTAR PUSTAKA  http://cyberjournalismclassss.blogdetik.com/57/  http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran#Penyebab_Pengangguran  http://www.bimbingan.org/masalah-kemiskinan-dan-pengangguran-di-indonesia.htm  Pengangguran%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.ht ml  http://nasional.kompas.com/read/2008/12/16/15591061/kesenjangan.pendapatan.meningk at.tajam.di.seluruh.dunia  http://syirinalmadani-syirin.blogspot.com/2011/003/kemiskinan-dan-kesenjanganpendapatan.html  http://id.wikipedia.org  http://ekonomi/materi%20internet/Artikel%20Masalah%20Sosial%20Tentang%20Kemis kinan%20_%20do%20what%20you%20like%20and%20do%20it%20honestly.htm  http://Kemiskinan%20Indonesia%20Semakin%20Kronis%20-%20Kompas.com.html  Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.  http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html  Arifin Bustanul.2004.Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia.Jakarta:KOMPAS.304hal. .



18