Makalah Sosialiasasi Dan Interaksi Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH HASIL DISKUSI KELOMPOK “ Sosialisasi dan Interaksi Sosial “ Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi Dosen Pengampu : Ibu Erna Multahada M.Si



Disusun Oleh : 1. Ahmad Faisal Amri NIM : 11210540000052 2. Putri Savira Nur Fadillah NIM : 11210540000040 3. Siti Hanifah NIM : 11210540000046



PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1.1.LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1.2.RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 1.3.TUJUAN PENULISAN MAKALAH.............................................................................. BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2.1.SOSIALISASI ................................................................................................................... 2.1.1 AGEN SOSIALISASI ............................................................................................. 2.1.2.POLA SOSIALISASI .............................................................................................. 2.2. INTERAKSI SOSIAL ...................................................................................................... 2.2.1.INTERAKSI DAN INFORMASI ........................................................................... BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 3.1.KESIMPULAN ................................................................................................................. 3.2.KRITIK DAN SARAN ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................



i.



ii. 1. 1. 2. 2. 3. 3. 3. 4. 5. 6. 8. 8. 8. 9.



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Pengantar Sosiologi. Tidak lupa juga sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW semoga kita diberikan syafaat di akhirat, Aamiin Ya Rabbal Alamin. Makalah ini tersusun karena adanya kerjasama kelompok yang sangat baik dan semoga makalah ini dapat di pahami dan bermanfaat untuk para pembaca. Kami memyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran dari kalian yang bersifat membangun untuk menjadikan kami lebih baik.



ii.



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terbentuk sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyarakat. Sosialisasi terdiri dari sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Lembaga yang paling berperan penting dalam pembentukan sikap dan perilaku anak adalah keluarga, lingkungan masyarakat, dan sekolah, tetapi yang paling dominan adalah keluarga. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by wich a child learns to be a participant member of society”, proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116). Definisi ini disajikannya dalam suatu pokok bahasan berjudul society in man ; dari sini tergambar pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan ke dalam manusia 1 . Salah satu teori peran yang dikaitkan dengan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead, Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972), Mead menguraikan tahap pengembangan diri (self) manusia, Manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap-tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other 2. Pandangan lain yang juga menekankan pada peran interaksi dalam proses sosialisasi tertuang dalam buah pikiran Charles H. Cooley. Menurut Cooley konsep diri (self-concept) sesorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain oleh Cooleydiberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat bahwa lookingglass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilan-penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu (lihat Horton dan Hunt, 1984:94-97)3.



1.



Interaksi sosial adalah hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Konsep lain yang juga penting diperhatikan dalam bahasan mengenai interaksi sosial ialah konsep definisi situasi (the definition of the situation) dari W. I. Thomas (1968). Berbeda dengan pandangan yang mengatakan bahwa interaksi manusia merupakan pemberian tanggapan (response) terhadap rangsangan (stimulus), maka menurut Thomas seseorang tidak segera memberikan reaksi manakala ia mendapat rangsangan dari luar4. 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa pengertian sosialisasi dan interaksi sosial? 2. Apa tujuan dari sosialisasi dan interaksi sosial? 3. Siapa yang melaksanakan proses sosialisasi? 4. Seberapa pentingkah kita bersosialisasi ? 5. Mengapa agen sosialisasi penting? 1.3.Tujuan Penulisan Makalah 1. Mendeskripsikan pengertian dari sosialisasi dan interaksi sosial 2. Mendeskripsikan tujuan dari sosialisasi dan interaksi sosial 3. Mengidentifikasikan siapa yang melaksanakan sosialisasi 4. Mengidentifikasikan seberapa pentingnya bersosialisasi 5. Mengidentifikasikan sejauh mana interaksi sosial diterapkan



1



Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.21



2Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.22 3



Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.23



4



Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.36



2.



BAB II PEMBAHASAN 2.1.Sosialisasi Sosialisasi merupakan sosialisasi yang melekat dan dialami setiap individu untuk memperoleh pengetahuan, nilai, ataupun keterampilan agar mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan5. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by wich a child learns to be a participant member of society”, proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116). Definisi ini disajikannya dalam suatu pokok bahasan berjudul society in man ; dari sini tergambar pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan ke dalam manusia. Sementara itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa sosialisasi merupakan proses belajar dan internalisasi dengan kondisi sosial budaya dilingkungannya, yang berlangsung sepanjang hidup seseorang6. Ada pula Barrie Stacey, memandang sosialisasi sebagai proses individu memperoleh pengetahuan, kemampuan, keyakinan, dan nilai-nilai mendasari terbentuknya sikap tertentu 7. Lain halnya dengan Gabriel Almond yang menyatakan bahwa sosialisasi menunjukan proses dimana anak-anak atau generasi muda diperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang ada di masyarakatnya, dan bagaimana cara mereka mempelajari peran yang diharapkan kelak ketika berusia dewasa8. Dari berbagai ragam pengertian sosialisasi yang telah dijabarkan, kesimpulannya adalah sosialisasi merupakan proses pengajaran yang diberikan kepada setiap individu sebagai anggota masyarakat. Semua individu tanpa terkecuali, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar, akan mengalami sosialisasi sepanjang hidupnya. 2.1.1. Agen Sosialisasi Agen Sosialisasi sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Agen sosialisasi itu meliputi keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja, media massa.



5Haryanto, Sosialisasi Politik, suatu pemahaman awal, hlm. 9 6Guy



Rocher, A General Intoduction to sociology: A Theoretical Perspective (Macmillan Company of Canada Limited, 1972) hlm. 108 7Barrie Stacey, Political Socialization in Western Society (London: Edward Arnold (Publishers)Ltd,1978) hlm. 2 8Gabriel A. Almond, “Political Socialization and Political Culture”, Comparative Politics Today: A World View (Boston: Little Brown and Company,1974), hlm.43



3.



a. Keluarga Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian-perhatian untuk mendidik anak, agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin. Sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh karena itu, orang tua sangat berperan untuk :  Selalu mendekat dengan anaknya.  Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar.  Orang tua dapat menjadi teladan yang baik.  Dan lain sebagainya. b. Kelompok Bermain Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak antara lain :  Rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa.  Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik.  Mendorong agar remaja menjadi lebih dewasa. c. Sekolah Sekolah adalah lembaga penting yang bertanggung jawab menyampaikan ilmu pengetahuan dan tertib kehidupan terhadap anak-anak mereka yang berumur 5 atau 6 tahun. Sebagai lembaga sosialisasi, sekolah terorganisir rapi lengkap dengan seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh setiap orang. d. Lingkungan Kerja Pengaruh lingkungan kerja pada umumnya mengendap dalam diri seorang dan sukar untuk diubah, apalagi jika orang yang bersangkutan lama bekerja di lingkungan tersebut. e. Media Massa Media Massa yang terdiri atas media cetak maupun elektronik merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Media massa diidentifikasi sebagai media sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. 2.1.2.Pola Sosialisasi Dalam lingkungan sosial kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu dengan cara represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak kepada orang tua dan cara partisipasi (participatory socialization) yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak.



4.



a. Sosialisasi Represif (repressive socialization)  Menghukum perilaku yang keliru  Hukuman dan imbalan material  Kepatuhan anak  Komunikasi sebagai perintah  Komunikasi non verbal  Sosialisasi berpusat pada orang tua  Anak memperhatikan keinginan orang tua  Keluarga merupakan significant order (dominasi orang tua) b. Sosialisai Partisipasi (participatory socialization)  Memberikan imbalan bagi perilaku baik  Hukuman dan imbalan simbiolis  Otonomi anak  Komunikasi secara interaksi  Komunikasi verbal  Sosialisasi berpusat pada anak  Orang tua memberi perhatian pada anak  Keluarga merupakan generalized order (kerja sama kea rah tujuan) 2.2. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah tindakan, kegiatan, atau praktik dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai orientasi dan tujuan. Menurut Robert M.Z. Lawang (1986), “interaksi sosial adalah proses ketika orang-orang yang berkomunikasi saling pengaruh – mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan”. Soerjono Soekanto menegaskan bahwa “interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang-orang perorangan, antar kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dan kelompok manusia” 9 . Interaksi Sosial bertujuan untuk menjalin hubungan, baik hubungan pertemanan, persahabatan, maupun hubungan usaha dan lain sebagainya.



9Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi, hlm.315



5.



Faktor-faktor yang menyebabkan berlangsungnya interaksi sosial antara lain :  Faktor Imitasi adalah proses seseorang mencontoh atau menirukan orang lain atau kelompok.  Faktor Sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakan hati seseorang. Sugesti dalam ilmu sosial dapa dirumuskan sebagai suatu proses ketika seorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.  Faktor Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.  Faktor Simpati adalah suatu proses ketika seseorang merasa tertarik pada pihak lain. 2.2.1. Interaksi dan Informasi10 Dalam buku berjudul : symbols, Selves, and Society: Understanding Interaction (1979) mereka antara lain mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi, untuk dapat mengambil peran orang, seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang yang berada dihadapannya. Menurut Karp dan Yoels ketiadaan atau kekurangan informasi mengenai orang tidak dikenal yang kita jumpai kita atasi dengan mencari informasi (lihat Karp dan Yoels, 1979:52-84). Sumber-sumber informasi yang disebutkan Karp dan Yoels ialah :  Warna Kulit Menurut Karp dan Yoels ciri yang dibawa sejak lahir seperti jenis kelamin, usia, dan ras sangat menentukan interaksi. Dalam masyarakat yang mengenal diskriminasi ras seperti Amerika Serikat, Misalnya interaksi tergantung pada warna kulit orang yang berinteraksi. Dalam interaksi ini Michel Banton (1967:148-149) menyajikan suatu kejadian yang dikutipnya dari karya Joseph Kahl. Pada suatu hari mobil seorang dosen berwarna kulit hitam mogok disuatu kota kecil di daerah selatan Amerika Serikat. Seorang agen polisi berwarna kulit putih, meskipun mengetahui bahwa pengemudi mobil tersebut adalah seorang dosen, menyapa si dosen dengan sebutan “boy” dan meminta agar dalam percakapan diantara mereka si dosen berkulit hitam menyapa dengan sapaan “sir” , suatu aturan yang dimasa lampau berlaku dalam interaksi antara orang kulit hitam dan orang kulit putih didaerah selatan dan mencerminkan pandangan mengenai keunggulan orang kulit putih.



6.



 Usia Usia pun merupakan suatu faktor yang ikut menentukan pola interaksi. Dalam banyak masyarakat interaksi dengan orang yang dianggap lebih tua, kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, sering berbeda interaksi dengan orang yang sebaya serta dengan orang yang lebih muda seperti adik, anak, dan cucu.  Jenis Kelamin Jenis kelamin sangat mempengaruhi interaksi. Dalam percakapan di kalangan laki-laki, misalnya, kita sering mendengar pokok bahasan tertentu yang tidak akan dikemukakan manakala pembicaraan itu dihadiri oleh perempuan.  Penampilan Fisik Karp dan Yoels mengemukakan bahwa selain ciri yang dibawa sejak lahir tersebut diatas faktor penampilan pun mempengaruhi interaksi.  Bentuk Tubuh  Pakaian  Wacana



10Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.39



7.



BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan sosialisasi merupakan proses pengajaran yang diberikan kepada setiap individu sebagai anggota masyarakat. Semua individu tanpa terkecuali, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar, akan mengalami sosialisasi sepanjang hidupnya. Agen Sosialisasi sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Agen sosialisasi itu meliputi keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja, media massa. Dalam lingkungan sosial kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu dengan cara represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak kepada orang tua dan cara partisipasi (participatory socialization) yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak. Interaksi sosial adalah tindakan, kegiatan, atau praktik dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai orientasi dan tujuan. Interaksi Sosial bertujuan untuk menjalin hubungan, baik hubungan pertemanan, persahabatan, maupun hubungan usaha dan lain sebagainya. 3.2.Kritik dan Saran Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca supaya menjadi lebih baik di penulisan makalah selanjutnya.



8.



DAFTAR PUSTAKA Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi,Jakarta, Juni 1993, h.36 Haryanto, Sosialisasi Politik, suatu pemahaman awal, hlm. 9 Guy Rocher, A General Intoduction to sociology: A Theoretical Perspective (Macmillan Company of Canada Limited, 1972) hlm. 108 Barrie Stacey, Political Socialization in Western Society (London: Edward Arnold (Publishers)Ltd,1978) hlm. 2 Gabriel A. Almond, “Political Socialization and Political Culture”, Comparative Politics Today: A World View (Boston: Little Brown and Company,1974), hlm.43 Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi, hlm.315



9.