Makalah Sosiologi Olahraga Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOSIOLOGI OLAHRAGA Peran dan Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga dan pengaruh Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi dan Organisasi Keolahragaan



Disusun oleh: Tri Prasetyo 21340011 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram Dr. Padli, S.Si, M.Pd



PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN (S2) FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan Makalah ini dengan judul Peran dan Pengaruh



Institusi



Pendidikan



Terhadap



Perkembangan



Olahraga



dan



pengaruh



Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi dan Organisasi Keolahragaan. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Sosiologi Olahraga Prodi Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP). Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini.



Padang, 30 September 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI



COVER ....................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I ....................................................................................... Error! Bookmark not defined. A.



Latar Belakang ............................................................. Error! Bookmark not defined.



B.



Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2



C.



Tujuan Masalah .............................................................................................................. 2



BAB II........................................................................................................................................ 3 A.



Peran Dan Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga ............ 3



B.



Pengaruh Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi dan Organisasi Keolahragaan .. 6



BAB III ...................................................................................................................................... 9 A.



Kesimpulan .................................................................................................................... 9



B.



Saran ............................................................................................................................... 9



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10 MIND MAPPING .................................................................................................................... 11 SOAL DAN JAWABAN ......................................................................................................... 12



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan dapat dan harus berkontribusi untuk visi baru tentang pembangunan global secara berkelanjutan (UNESCO, 2017). Pendidikan yang terlaksana dengan baik juga berdampak baik bagi pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka perlu upaya untuk yang matang dalam menyusun perencanaan, pendekatan, dan strategi yang baik. Sistem pendidikan nasional di Indonesia diatur dalam regulasi kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan jasmani (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 37h). Secara teoretis pendidikan jasmani dianggap sebagai komponen wajib pendidikan anak sebagai konsekuensinya, telah ada tradisi yang signifikan di kebanyakan negara demokrasi untuk menganjurkan nilai intrinsik yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak (Whitehead, Telfer, & Lambert, 2013). Institusi pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam pengembangan olahraga. Minimal ada dua alasan yang menyebabkan peran dan fungsi institusi pendidikan berada pada posisi penting dan strategis dalam pengembangan olahraga. Lembaga pendidikan adalah lembaga formal yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Setiap institusi keolahragaan memiliki pernyataan filosofis tersendiri yang memandu pada perkembangan kurikulum yang dijalankannya. Olahraga mencakup semua bentuk aktivitas fisik atau permainan kompetitif melalui partisipasi kasual atau terorganisir. Serta olahraga bertujuan untuk menggunakan, memelihara atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sembari memberikan kesenangan kepada peserta, dan dalam beberapa kasus, hiburan bagi penonton. Olahraga akan terus berkembang, baik dalam bentuk munculnya nomor-nomor dari suatu cabang, maupun munculnya jenis atau cabang olahraga yang baru. Masing-masing institusi dan organisasi 1



tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing. Ada yang terkait dengan tugas dan fungsi untuk mengajukan program dan anggaran dan yang terkait dengan kebijakan dan persetujuan anggaran. Namun, sejauh ini belum pernah ada data yang lengkap tentang anggaran pembangunan olahraga di seluruh Indonesia setiap tahunnya. Untuk itu perlu kajian lebih dalam terkait dengan permasalahan ini.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaiamana peranan dan pengaruh intitusi pendidikan terhadap perkembangan olahraga ? 2. Apa pengaruh perkembangan olahraga terhadap institusi dan organisasi keolahragaan ? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Kita dapat memahami dan mengetahui bagaimana peranan dan pengaruh institusi pendidikan terhadap perkembangan olahraga. 2. Kita dapat memahami dan mengetahui bagaimanapengaruh perkembangan olahraga terhadap institusi dan organisasi keolahragaan



2



BAB II PEMBAHASAN



A.



Peran dan Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan, merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja manusia melalui media kegiatan fisik yang telah dipilih dengan tujuan untuk mewujudkan hasilnya (Bucher, 1983). Pendidikan jasmani memberikan kesempatan anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, dalam aspek fisik, mental sosial, emosional dan moral (Paturusi, 2012). Pendidikan jasmani merupakan tahap proses pendidikan total, membantu dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan (Urs, 2011). Pendidikan jasmani juga merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas



jasmani



yang



didesain



untuk



meningkatkan



kebugaran



jasmani,



mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi (Kanca, 2017). Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional (Rosdiani, 2013). Pendidikan jasmani adalah satu-satunya mata pelajaran di sekolah di mana anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan motorik dan mendapatkan pengetahuan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas fisik (Le Masurier & Corbin, 2006). Pendidikan jasmani juga berkaitan dengan erat dengan pendidikan olahraga sebab berhasil mensimulasikan komunitas yang ada dari olahraga, terhadap lingkungan belajar, mencakup dimensi elit, sportif, eksklusif, dan individualistis (Alexander & Luckman, 2001). Pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan harus ditekankan pada olahraga kesehatan dan latihan jasmani untuk meningkatkan derajat sehat dinamis dan kemampuan motorik dan koordinasi yang lebih baik. Agar para siswa selama masa belajar memiliki kualitas hidup yang lebih baik, serta dapat diharapkan dapat berprestasi di bidang akademik dan olahraga sehingga menjadi sumber daya manusia yang bermutu di masa depan. Peran pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan Indonesia, dengan pemikiran bersama. Tentunya dalam kerangka membangun kembali pendidikan



3



di Indonesia yang semakin lama semakin terpuruk dari segi pengelolaan. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta konsep pendidikan yang kurang jelas kontribusinya pada kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan Indonesia, dalam hal ini kaitannya dengan program-program yang selama ini telah berjalan. Pemerintahan Indonesia harus berbenah diri dulu dengan menjadikan pendidikan jasmani dan olahraga sebagai kebutuhan dan pemerintah tertinggi harus memiliki komitmen yang kuat dan fokus dalam memajukan pendidikan jasmani dan olahraga di tanah air. Pemerintahan adalah kunci utama, pengambil kebijakan dan memajukan pendidikan di tanah air. Pemerintah dan para menteri terkait harus sinergis dan koordinasi yang baik dalam memajukan pendidikan jasmani dan olahraga pada lembaga pendidikan menuju Indonesia berkualitas dikancah Internasional. Lembaga pendidikan adalah lembaga formal yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Institusi pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam pengembangan olahraga. Minimal ada dua alasan yang menyebabkan peran dan fungsi institusi pendidikan berada pada posisi penting dan strategis dalam pengembangan olahraga. Pertama, institusi pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah (SD,SMP, SMA, MAN, dan SMK) mengemban amanah UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37, yang menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas). Ini berarti pendidikan dasar dan menengah wajib menyelenggarakan proses belajar dan mengajar (PBM) Penjas. Dalam kaitan ini, berarti institusi pendidikan memiliki minimal dua tugas utama terkait penyelenggaraan PBM Penjas, yaitu berkaitan dengan aktivitas fisik dan motorik siswa dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keterampilan motorik mereka dan terkait dengan menanamkan kegemaran berolahraga pada siswa. Setiap institusi keolahragaan memiliki pernyataan filosofis tersendiri yang memandu pada perkembangan kurikulum yang dijalankannya. Berikut mungkin dapat membantu mempertegas posisi dan peran pendidikan jasmani di tanah air, jika dibandingkan dengan landasan filosofis yang dipublikasikan oleh American Alliance for Health, Physical Education, Recreation, and Dance (AAHPERD), yaitu : Pendidikan



4



jasmani adalah studi dan praktik tentang ilmu dan seni gerak insani. Pendidikan jasmani peduli pada mengapa orang bergerak, bagaimana orang bergerak, bagaimana dampak fisiologikal, sosiologikal, dan psikologikal orang bergerak, dan pola-pola gerak serta keterampilan yang membentuk kekayaan pengalaman gerak. Melalui pendidikan jasmani, seseorang memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan gerak dan menampilkannya secara efisien untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan kegiatan di waktu luang. Siswa dapat mengembangkan dan memelihara fungsi fisiologisnya melalui berbagai macam aktivitas jasmani. Siswa dapat meningkatkan kesadaran tentang kemampuan fisiknya. Melalui kegiatan aktivitas jasmani yang kreatif dan ekspresif, siswa dapat mengembangkan ekspresi aestetiknya. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada para siswa untuk bekerjasama (kooperatif) maupun kompetitif untuk dapat meraih tujuan bersama. Kepuasan dan keberhasilan dalam melakukan setiap gerakan aktivitas jasmani mempengaruhi pengembangan individu yang diinginkan untuk dapat berkativitas jasmani di sepanjang hayatnya. Hanya melalui partisipasi yang persisten dan menyenangkan siswa akan mendapat keuntungan yang optimum dari partisipasinya. Meskipun secara umum, ada kesepakatan nasional tentang apa dan bagaimana pelaksanaan pendidikan jasmani di tanah air, tetapi hal terpenting adalah pendidikan jasmani harus bisa mengantarkan semua siswa memiliki kualitas hidup lebih baik, mensejahterakan semua siswa melalui partisipasi aktivitas jasmani sepanjang hayat. Agar pendidikan jasmani lebih efektif, baik dalam sisi teoritis maupun praktis, pendidikan jasmani harus senantiasi memberikan kontribusi penting terhadap pendidikan. Guru pendidikan jasmani perlu menunjukkan paradigma pembelajaran dan pengajaran pendidikan jasmaninya yang bermakna bagi kehidupan siswa di masa kini dan masa mendatang. Karena pada hakitanya tujuan pendidikan jasmani diklasifikasikan menjadi tiga domain psikomotor, kognitif, dan afektif (Buck, Jable, & Floyd, 2004, Husdarta, 2011, Pestolesi & Baker, 1990). Tujuan pendidikan jasmani menurut Komite Asosiasi Pendidikan Jasmani di Amerika (NASPE): (1) kesehatan fisik, (2) kesehatan mental dan efisiensi, (3) karakter moral sosial, (4) ekspresi emosi dan kontrol, (5) apresiasi (Bucher, 1983). Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui medium aktivitas fisik yang memfokus pada pencapaian seluruh ranah tujuan belajar yang terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, secara simultan dikembangkan dalam sebuah rancangan belajar yang standar (Frost, 1995). Namun setiap negara memiliki kebijakan masing-masing



5



dalam merumuskan pendidikan jasmani, tidak terkecuali adalah negara Republik Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan untuk mengembangkan kemampuan melalui gerak sehingga dapat mencapai kesehatan serta tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap.



B. Pengaruh Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi Dan Organisasi Keolahragaan Mengutip dari situs resmi Kemenpora Republik Indonesia skema pembangunan olahraga di Indonesia dapat terlihat pada desain besar olahraga nasional. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menekankan fokus dan sasaran utama dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yakni ajang Olimpiade. Karena itu cabang olahraga yang mengandalkan teknik dan akurasi bisa terus ditingkatkan untuk berprestasi lebih tinggi. Namun, impelementasi dalam pendidikan telah dicantumkan dalam kurikulum nasional pendidikan jasmani merupakan untuk semua anak dan tujuan pendidikan jasmani yaitu untuk mempromosikan kebugaran umum daripada melatih kejuaraan olimpiade atau untuk memperbaiki kesulitan motorik atau kecacatan (McKinlay, 1993). Dalam pendidikan jasmani kerangka kurikulum, proses, tujuan didasarkan pada dua asumsi utama, yaitu : (1) pendidikan jasmani terutama berkaitan dengan individu yang bergerak dalam interaksi dengan lingkungan, dan (2) setiap individu dapat mencari makna pribadi melalui kombinasi tujuan pergerakan potensial (Jewett, 1980). Komponen utama dari teori tersebut adalah konsep, tujuan utama, dan sistem proses pergerakan. Pendidikan dalam pendidikan jasmani fokus pertama dan utama pada pembelajaran siswa, dengan ruang lingkup kurikulum yaitu: (1) menekankan pembelajaran berbagai aktivitas fisik yang perlu dipelajari siswa agar aktif secara fisik, (2) keinginan belajar karena kegiatan tersebut menghasilkan peluang dalam olahraga kompetitif dan rekreasi, (3) menikmati belajar karena kegiatan itu bermakna dan relevan dalam kehidupan mereka (Ennis, 2011). Dengan demikian dasar perubahan kurikulum pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan target yang diharapkan di masa depan. Dari apa yang telah direncanakan, tentunya Pembangunan dan perkembangan olahraga melibatkan banyak institusi dan organisasi, mulai dari pusat sampai ke daerah. Hal ini disebabkan karena



6



masing-masing institusi dan organisasi memiliki tanggung jawab dan peran tersendiri dalam merealisasikan apa yang telah menjadi target, baik prestasi dibidang akademik (pendidikan) maupun non-akademik (atlet) dan, bahkan ada yang memiliki otoritas tersendiri. Pembangunan dan perkembangan olahraga sangat memerlukan koordinasi antar institusi dan organisasi, baik pusat maupun daerah. Selanjutnya, terkait dengan organisasi keolahragaan di Indonesia, dapat dilihat data berikut ini :  DPR RI.  Kementerian Pemuda dan Olahraga.  1 Komite Olimpiade Indonesia (KOI).  1 Momite Olahraga Nasional (KONI) Pusat.  34 KONI Provinsi.  Lebih kurang 500 lebih KONI Kabupaten dan Kota.  Lebih kurang 40 Induk Organisasi cabang olahraga tingkat nasional.  Lebih kurang 37 induk organisasi cabang olahraga pada tingkat provinsi (Pengda) x 34 Provinsi = 1.258 Pengurus Daerah cabang olahraga pada tingkat provinsi.  Ada lebih kurang 37 Pengurus Cabang (Pengcab) pada lebih kurang



500



Kabupaten dan Kota (37 x 500 = 18.500 Pengcab di seluruh Indonesia).  34 Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) atau sejenisnya pada tingkat provinsi.  Lebih kurang 500 Dispora Kabupaten dan Kota. Total 21.368 organisasi dan instansi yang terkait atau yang mengurus olahraga di Indonesia. Berikutnya, institusi yang terkait erat dengan pembangłnan dan perkembangan olahraga di Indonesia, yaitu : 1) 34 Pemerintahan provinsi (termasuk daerah istimewa dan daerah khusus). 2) 34 DPRD-Provinsi. 3) Lebih kurang 500 DPRD Kabupaten dan Kota. Tentunya institusi dan organisasi tersebut memiliki peran dan fungsi masingmasing. Ada yang terkait dengan tugas dan fungsi untuk mengajukan program dan



7



anggaran dan yang terkait dengan kebijakan dan persetujuan anggaran. Belum pernah ada data yang lengkap tentang anggaran Pembangunan olahraga di seluruh Indonesia setiap tahunnya. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat dilihat begitu banyaknya institusi dan organisasi yang bertanggung jawab dan berperan dalam pembangunan dan pengembangan olahraga di Indonesia. Oleh karenanya, efisiensi dan efektivitas pembangunan dan pengembangan olahraga terletak pada : koordinasi antar-institusi, lembaga, organisasi, pengendalian, dan pengawasan. Olahraga mencakup semua bentuk aktivitas fisik atau permainan kompetitif melalui



partisipasi



kasual



atau terorganisir.



Dan olahraga bertujuan untuk



menggunakan, memelihara atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sambil memberikan kesenangan kepada peserta, dan dalam beberapa kasus, hiburan bagi penonton. Olahraga akan terus berkembang, baik berupa perubahan aturan-aturan dan munculnya nomor-nomor dari suatu cabang, hingga munculnya jenis atau cabang olahraga baru. Dalam bidang olahraga temuan-temuan baru yang dimaksud cukup banyak terjadi, baik dari hasil penelitian maupun pengembangan rancang bangun atau rekayasa teknologi. Temuan-temuan baru yang dimaksud antara lain: temuan-temuan yang terkait dengan dampak dari aktivitas olahraga terhadap kesehatan, atau untuk rehabilitasi dan untuk pencegahan berbagai penyakit, baik untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua. Temuan lain, misalnya dampak aktivitas olahraga bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Temuan-temuan tersebut merupakan temuan-temuan yang terkait dengan aspek-aspek dasar kehidupan masyarakat luas, yaitu aspek kesehatan. Demikian juga halnya dengan hasil-hasil peneltian yang terkait dengan upaya peningkatan prestasi. Adapun dari sisi lain, temuan-temuan baru yang terkait dengan rancang bangun atau rekayasa teknologi yang menghasilkan jenis olahraga baru yang kemudian turut meramaikan dunia industri olahraga.



8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Institusi pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam pengembangan olahraga. Lembaga pendidikan adalah lembaga formal yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Mengingat bahwa pada abad 21 diperlukan empat kompetensi meliputi : (1) pemikiran kritis dan pemecahan masalah (2) komunikasi, (3) kolaborasi, dan (4) kreativitas dan inovasi. Salah satu upaya dalam mewujudkan kompetensi tersebut dapat disumbang dengan kehadiran perancangan PJOK yang baik di masa sekolah. Sebab pada dasarnya PJOK tidak hanya semata-mata terfokus pada kebugaran fisik dan keterampilan motorik, namun juga dapat menunjang kemampuan kognitif di bidang akademik. Selain itu makna yang terkandung dalam PJOK adalah penanaman nilai-nilai luhur yang diadopsi dari olahraga, seperti : sportif, kerja sama, percaya diri, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Pembangunan dan perkembangan olahraga sangat memerlukan koordinasi antar institusi dan organisasi, baik pusat maupun daerah. Dalam bidang olahraga temuan-temuan baru yang dimaksud cukup banyak terjadi, baik dari hasil penelitian maupun pengembangan rancang bangun atau rekayasa teknologi. Temuan baru yang dimaksud antara lain: temuan- temuan yang terkait dengan dampak dari aktivitas olahraga terhadap kesehatan, atau untuk rehabilitasi dan untuk pencegahan berbagai penyakit, baik untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua. B. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah dengan lebih banyak sumber yang kongkrit



dan



relevan



dengan



materi



yang



dibahas



dan



tentunya



dapat



dipertanggungjawabkan. Untuk saran dapat berisi kritik atau saran untuk penulisan dan juga dapat menanggapi kesimpulan dari pembahasan makalah yang telah dijelaskan.



9



DAFTAR PUSTAKA Abdullah, S., & Hendon, S. (2016). Transforming Science Teaching Environment for the 21st Century Primary School Pupil. Malaysian Online Journal of Educational Technology, 4(4), 68–76 Alexander, K., & Luckman, J. (2001). Australian Teachers Perceptions and Uses of the Sport Education Curriculum Model. European Physical Education Review, 7(3), 243– 267. Alismail, H. A., & McGuire, P. (2015). 21st Century Standards and Curriculum: Current Research and Practice. Journal of Education and Practice, 6(6), 150–154. Aspirasi. 2012. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: PT Widya Duta Grafika. Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi Indonesia. Jurnal Publikasi Pendidikan| Volume VI No, 157. Gunadi, D. (2018). Peran Olahraga Dan Pendidikan Jasmani Dalam Pembentukan Karakter. Jurnal Ilmiah Spirit, 18(3). Kiram, P. H. Y. (2019). Menelusuri Dan Menguak Nilai-nilai Luhur Olahraga: Pengantar Sosiologi Olahraga. Prenada Media. Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,Posmodern, dan Poskolonial . Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mashuri, H., Puspitasari, I. C., & Abadi, S. M. (2019, October). Pendidikan jasmani dan olahraga: sebuah pandangan filosofi. In Prosiding Seminar Pendidikan dan Pengjaran (SEMDIKJAR) 3 (Vol. 3, pp. 383-390). FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri. Mustafa, P. S., & Dwiyogo, W. D. (2020). Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA), 3(2), 422-438. Strategi pengembangan olahraga (1983), Olahrga Sebagai Unsur Pembinaan bangsa Kekuatan Perjuangan. Jakarta : Kantor Menpora. UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals Learning Objectives. Paris: United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. Viet, N. M., & Hanh, N. D. (2021). Assessment Perspectives on the Sports Values and Role of the Higher Education Institution Head for Sports Development in the School. Higher Education Studies, 11(4), 1-6.



10



MIND MAPPING



PENGARUH DAN PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN OLAHRAGA



PENGARUH PERKEMBANGAN OLAHRAGA TERHADAP INSTITUSI DAN ORGANISASI KEOLAHRAGAAN



IMPLEMENTASI PROGRAM



KURIKULUM, SILABUS, RPP



KOMPETENSI GURU, PELATIH



PROGRAM



SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA



11



KOORDINASI ANTAR INSTITUSI DAN ORGANISASI



IMPLEMENTASI



SOAL DAN JAWABAN 1. Apa tujuan dari pendidikan jasmani dalam kebijakan di Indonesia ? Jawaban : Adapun tujuan pendidikan jasmani dalam kebijakan di Indonesia adalah sebagai berikut : - Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih - Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik - Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar - Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. - Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis. - Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. - Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. 2. Untuk mencapai tujuan dari sebuah program pengembangan olahraga di Indonesia tentunya ada indikator-indikator penentu agar tujuan dapat terealisasi dengan baik, tuliskan salah satu faktor penentu tersebut ? Jawaban : Agar tujuan pembangunan dan pengembangan olahraga dapat terlaksana dengan baik tentunya dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari segala pihak, misalnya dukungan dari pemerintah dan institusi-institusi yang bertanggung jawab atas pendidikan dan olahraga dan tentunya terletak pada koordinasi antar-institusi, lembaga, organisasi, dalam pengendalian dan pengawasan. 3. Tuliskan alasan Mengapa olahraga sering dihubungkan dengan kualitas hidup seseorang ? Jawaban : Olahraga kaya akan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Seperti sportivitas, kejujuran, disiplin, kerja sama, perjuangan, dan nilai-nilai pendidikan. Olahraga memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas psikis sesorang. Disamping itu juga, olahraga yang dilakukan secara sistematis, teratur dan terarah akan sangat membantu



12



upaya kita menciptakan pola hidup yang sehat, bugar dan berkualitas. Itulah mengapa olahraga menjadi instrumen yang tepat dalam membantu seseorang mencapai kualitas hidupnya, baik sehat jasmani maupun rohani.



4. Tuliskan dan jelaskan salah satu alasan mengapa institusi pendidikan merupakan komponen yang memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam pengembangan olahraga ? Jawaban : Adapun alasan yang menyebabkan peran dan fungsi institusi pendidikan berada pada posisi penting dan strategis dalam pengembangan olahraga ialah institusi pendidikan khususnya (SD, SMP, SMA, MAN, dan SMK) mengemban amanah UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37, yang menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PENJAS). 5. Tuliskan landasan filosofis yang dipublikasikan oleh (AAHPERD) ? Jawaban : Landasan filosofis yang dipublikasikan oleh American Alliance for Health, Physical Education, Recreation, and Dance (AAHPERD), yaitu : Pendidikan jasmani adalah studi dan praktik tentang ilmu dan seni gerak insani. Pendidikan jasmani peduli pada mengapa orang bergerak, bagaimana orang bergerak, bagaimana dampak fisiologikal, sosiologikal, dan psikologikal orang bergerak, dan pola-pola gerak serta keterampilan yang membentuk kekayaan pengalaman gerak.



13