Makalah Sosiologi Pendidikan Islam [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Hazig
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDIDIKAN DAN MASAYARAKAT



Disusun Sebagai Makalah Sosiologi Pendidikan Islam Kelompok 2 Pada Semester VI



OLEH : ADE RENGGUNG (10290001) M. FEBRIANSYAH (10290012) SINTA AGUSTINI (10290022) DOSEN: Febriyanti, S.Ag, M.Pd.I



FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2013 0



PENDAHULUAN Dewasa ini pendidikan sekolah makin penting dan mencakup ruang lingkup yang lebih luas.Masyarakatnya modern menuntut adanya pendidikan sekolah yang bersifat missal.Untuk masyarakat modern mencurahkan investasinya kepada institusi-institusi pendidikan. Antara



pendidikan



disekolah,



keluarga,



dan



masyarakat



terdapat



saling



keterkaitan.Disuatu sisi, karena pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang dituntut mampu mengikuti perkembangan didalamnya. Dipihak lain, karena misi yang diemban pendidikan tidak larut dalam pengaruh lingkungan sekitarnya. Pendidikan, dalam hal ini, tidak diharapkan hanya menjadi buih karena gelombang perkembangan zaman. Berdasarkan nilai-nilai yang diidealkan, pendidikan akan selalu berupaya menjadi kehidupan. Dipihak lain pendidikan sekolah bertugas mendidik agar anak mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Pilihan dan imbangan yang tepat antara kedua macam tugas tersebut merupakan pokok pertentangan pendapat dari jaman ke jaman. Dari lahir sampai mati manusia sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya social dengan orang-orang disekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Intraksi social sangat utama dalam tiap masyarakat.



1



PEMBAHASAN



A. Pendidikan dan Sumber Daya Manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kpribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.1 Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, bukanlah taken for granted, tetapi jauh sebelumnya telah mengalami suatu proses yang panjang yakni melalui belajar “pendidikan”, dan “pengalaman” tersendiri berdasarkan zamannya. Mereka mungkin tidak sekolah secara “formal” disekolah, tetapi mereka belajar dari pengalaman. Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman.Sumber daya manusia bangsa Indonesia kedepan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional.Dalam pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh Tresna Sastrawijaya adalah mencakup kesiapan jabatan, keterampilan, memecahkan masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya karena tiap siswa/anak mempunyai harapan yang berbeda.Untuk memajukan pendidikan perlu diusahkan bantuan dari mereka yang memegang kekuasaan dalam masyarakat. Hingga kini dapat dikatakan bahwa hubungan pendidikan disekolah dan masyarakat masih sangat minim/rendah karena pendidikan sekolah dipandang terutama sebagai persiapan untuk kelanjutan pelajaran. Bertalian dengan masyarakat sebagai sumber, usaha penting dapat dilakukan sekolah adalah



menghubungkannya



dengan



masyarakat,



dan



masyarakat



sebagai



sumber



pembelajaran.2 1 2



(Online):http://id.wikipedia.org/wiki.pendidikan. Diakses pada tanggal 1 April 2013 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan:Individu, Masyarakat, dan Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo,



2010), hlm.59-65



2



B. Sekolah dan Masyarakat Kata Sekolah berasal dari bahasa latin: skhole, scola, scolac atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegitan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegitan utama mereka. Yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak remaja. Kegiatan waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui pelajaran diatas.3 Sistem pendidikan mengembangkan pola yang diharapkan oleh masyarakat dari muridmurid.Kehidupan di sekolah serta norma-norma yang berlaku dapat disebut kebudayaan sekolah.Walaupun kebudayaan sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas.Namun mempunyai ciri-ciri yang khas sebagai suatu “subculture”.Sekolah bertugas untuk menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dan karena itu harus selalu memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum. Akan tetapi sekolah itu sendiri timbul pola-pola kelakuan tertentu. Ini mungkin karena sekolah mempunyai kedudukan yang agak terpisah dari arus umum kebudayaan.4 Sedangkan masyarakat salah satu definisi dari masyarakat pada awalnya adalah “a union of families”, atau masyarakat merupakan gabungan atau kumpulan dari keluarga-keluarga. Awal dari masyarakat pun dapat kita katakan berasal dari hubungan antar individu, kemudian kelompok yang lebih membesar lagi menjadi satu kelompok besar bagi orangorang yang disebut dengan masyarakat.Jadi keluarga dapat dikatakan inti dari masyarakat, dimana setiap keluarga dapat menggangap dirinya adalah sentral dari seluruh masyarakat.5 Usaha yang dapat dilakukan sekolah ialah menghubungkannya dengan masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai sumber pelajaran. Jadi dilihat dari sisi maknanya, hubungan sekolah dan masyarakat memiliki pengertian yang lebih luas. Sehingga masing-masing 3



(Online): http://id.Wikipedia.org/wiki/Sekolah.Diakses pada tanggal 31 Maret 2013



4



S. Nasution. Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999).,hlm. 64-65



5



Khairuddin, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Libery, 1975), hlm. 25.



3



memiliki persepsi yang berbeda, seperti yang diungkapkan



Tim Dosen Administrasi



Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia bahwa:”hubungan masyarakat dan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajamen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. Adapun pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Abdurraohman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian good will, kepercayaan, pengargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan intraksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat.Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan untuk kebaikan bersama.6 Sekolah juga banyak menggunakan masyarakat sebagai sumber pelajaran memberikan kesempatan luas dalam mengenal kehidupan masyarakat. Diharapkan agar anak didik dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat, lebih mengenal lingkungan sosial, dapat berintraksi dengan orang lain dengan latar belakang kelurga berbeda, seperti: sosialekonomi, agama, budaya, dan etnis. Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk dan menciptakan masyarakat sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya pendidikan, apa yang dicita-citakan masyarakat dapat diwujudkan melalui anak didik sebgai generasi masa depan. Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan totalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Masyarakat modern umumnya memandang pendidikan sebagai peranan penting dalam mencapai tujuan sosial. Pendidikan juga diharapkan untuk menupuk dan takwa kepada Allah Swt, meningkatkan kemajuan dan pengembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Fungsi sekolah sebagai partner masyarakat akan dipengaruhi pula oleh sedikit banyaknya serta fungsional tidaknya pendayagunaan sumber-sumber belajar di masyarkat. Kekayaan sumber belajar dalam masyarakat, seperti adanya orang-orang, sumber, perpustakaan,



6



(Online): Http://qyonglee.multiply.com.journal /item 18. Diakses pada tanggal 1 April 2013



4



museum, surat kabar, majalah, komputer, internet, dan lain sebagainya dapat digunakan oleh sekolah dalam menunaikan fungsi pendidikan. Hubungan timbal balik pendidikan di sekolah dan masyarakat sangat besar manfaat dan artinya bagi kepentingan pembinaan dukungan moral, materiil, dan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar.Bagi masyarakat, dapat mengetahui beragam hal tentang sekolah dan inovasi-inovasi yang dihasilkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan tekanan, dan tuntutan terhadap sekolah.7 Tujuan hubungan Sekolah dan Masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah dimata masyarakat. Poularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan programprogram sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok-sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut: a) Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya. b) Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah. c) Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.



PENUTUP 1. KESIMPULAN Bertalian dengan masyarakat sebagai sumber, usaha penting dapat dilakukan sekolah adalah menghubungkannya dengan masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai sumber pelajaran. 7



Abdullah Idi, Of. Cit, hlm.66-79



5



Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman.Sumber daya manusia bangsa Indonesia kedepan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional. Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini dapat harmonis dan dinamis dengan pedagogis, sosiologis, dan produktif. Maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan disekolah secara produktif, efektif, efisien, dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas secara intelektual, spiritual dan sosial.



DAFTAR PUSTAKA Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. 2013. Jakarta: Raja Grafindo. Khairuddin, Sosiologi Pendidikan. 1975. Yogyakarta: Libery Nasution, S. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara 6



http://id.wikipedia.org/wiki. Pendidikan http://id.wikipedia.org/wiki/ sekolah http://qyonglee.multiply.com.jurnal/item.18



7