Makalah SPM Pusat Investasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu unit usaha, perhatian pimpinan biasanya ada pada laba. Laba ini dihitung dengan cara membandingkan antara pendapatan dan biaya yang terjadi pada suatu pusat laba. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya maka dikatakan laba, sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan maka disebut rugi. Dalam jenis unit usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba maka dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Perbandingan antara laba dan aktiva yang digunakan (investasi) inilah yang disebut pusat investasi. Pusat investasi diukur dengan membandingkan antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Dengan demikian pusat investasi adalah pusat pertanggung jawaban yang diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh yang dibandingkan dengan investasi yang digunakan. Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola aset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan aset (investasi) yang dipergunakan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah : a. Bagaimanakah proses pusat pertanggungjawaban pusat investasi dalam suatu perusahaan? 1.3 Tujuan Penulisan Sedangkan tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana pusat investasi dalam suatu perusahaan dilakukan.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pusat Investasi Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang terjadi di dalam semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masingmasing manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja pusat laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai atas laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba. Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi, adalah : a. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk melakukan keputusan yang tepat. b. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri. c. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomi. Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam : a. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 2



b. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan kembalian (return) yang memadai. c. Mengambil



keputusan



untuk



melepas/mengurangi



investasi



yang



tidak



memberikan kembalian (return) yang memadai. 2.2 Ukuran Kinerja Investasi Pengembangan model ukuran-ukuran kinerja dan spesifikasi struktur penghargaan merupakan isu utama dalam organisasi yang didesentralisasi. Karena tolak ukur kinerja dapat mempengaruhi perilaku para manajer, pemilihan tolak ukur dapat mendukung tingginya tingkat keserasian tujuan. Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah Economic Value Added (EVA) dan Return On Investment (ROI). a. Economic Value Added Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh G. Benet Stewart dan Joel M. Stern. EVA merupakan suatu metode untuk menentukan apakah perusahaan telah menciptakan nilai ekonomis yang diatas atau dibawah dari biaya modal yang dimiliki perusahaan dalam pengoperasian kekayaan yang dimilikinya. Dalam hal investasi, EVA mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak yaitu memilih investasi yang memaksimumkan pengembalian dengan biaya modal yang minimum sehingga nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalnya para pemegang saham). Selain itu, faktor biaya modal yang terdapat dalam EVA mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menentukan kebijakan struktur modal perusahaannya. EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode untuk mengukur kinerja atau prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah Pajak dengan Rata-Rata Tertimbang biaya Modal dari Modal Total yang digunakan. Rumus perhitungan EVA adalah: EVA = Laba operasi setelah pajak – (rata-rata tertimbang biaya modal x total modal yang dipakai)



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 3



b. Return On Investment Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh pusat investasi dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Namun dalam penentuan return on investment pusat investasi timbul masalah dalam pemilihan konsep laba dan masalah penentuan aktiva yang dimasukkan dalam unsur investasi serta pemilihan metode penilaian aktiva yang digunakan oleh pusat investasi. Konsep laba yang tepat digunakan sebagai pengukur prestasi suatu pusat investasi adalah laba yang terkendali oleh divisi. ROI = Laba Operasi : Rata-Rata Aktiva Operasi = (laba operasi : penjualan) x (penjualan : rata-rata aktiva operasi) Atau ROI = Margin x Perputaran 2.3 Bentuk Pusat Investasi Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis Strategis maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi. Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan dengan pengukuran dan tolok ukur prestasi pusat investasi: a. Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan dari investasi yang ditanamkan. b. Laba yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh laba tersebut. c. Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya. Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya (investment base). Perhitungan ini disebut dengan Return on Investment atau ROI. Kedua, pengukuran prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang sering disebut juga sebagai residual income.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 4



Keuntungan ROI : a. Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer investasi. b. Mendorong efisiensi biaya. c. Bisa mengurangi investasi yang berlebihan Kelemahan ROI : a. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat pertanggung jawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. b. Terdorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang. Kebaikan Residual Income : a. Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun secara perusahaan keseluruhan menguntungkan. b. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva. Kelemahan Residual Income : Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian jangka pendek, tanpa memperhatikan pencapaian jangka panjang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengukur Aktiva yang digunakan : a. Kas



:



Pengendalian Kas secara terpusat cenderung menginginkan saldo kas yang lebih kecil dari pada yang ingin dipegang oleh Manajer Unit Usaha. Sehingga Kas yang ada di Unit usaha lebih kecil dari pada sebenarnya, jika unit usaha tersebut berdiri secara independen. b. Piutang



:



Manajer Unit Usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung, melalui kemampuan melakukan penjualan dan memberikan batas kredit dan penagihannya dilakukan oleh Unit Penagihan. Masalah piutang yang dimasukkan pada unit investasi apakah sebesar Harga Pokok Penjualan atau ditambah laba,



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 5



karena uang yang diperoleh dapat diinvestasikan lagi, sedangkan pencatatannya hanya dengan nilai buku. c. Persediaan



:



Perlakuannya sama dengan Piutang yaitu dicatat pada akhir periode dengan metode yang dipilih untuk tujuan akuntansi keuangan. Oleh sebab itu perlu digunakan sistem biaya standar atau rata-rata dan biaya yang sama yang juga digunakan untuk mengukur Harga Pokok Penjualan pada perhitungan Laba/Rugi. d. Modal Kerja secara Umum : Perlakuannya sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan bahwa modal kerja (aktiva lancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar, sehingga Manajer Unit Usaha bertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut. 2.4 Beberapa Alternatif untuk Evaluasi Manajer Penggunaan metode Residual Income tidaklah mengatasi seluruh masalah dalam pengukuran tingkat keuntungan pada suatu pusat investasi. Terutama sekali, ia tidak mengatasi masalah akuntansi untuk aktiva tetap jika tidak menggunakan depresiasi anuitas. Jika nilai buku kotor digunakan suatu unit usaha bisa meningkatkan nilai Residual Income akan meningkat. Juga, residual income untuk sementara waktu akan menurun karena penggunaan investasi baru yang disebabkan tingginya nilai buku bersih pada tahun-tahun awal. Residual Income benar-benar bisa mengatasi masalah yang terjadi karena perbedaan tujuan dalam menghasilkan laba. Semua unit usaha, akan termotivasi untuk meningkatkan investasinya jika tarif kembaliannya melebihi tarif yang ditetapkan oleh manajemen sebelumnya. Beberapa aktiva juga akan dinilai lebih rendah apabila dikapitalisasi. Walaupun harga beli dari aktiva tetap pada dasarnya dikapitalisasi, jumlah investasi sebenarnya untuk pengembangan produk baru, tidak muncul pada dasar investasi. Situasi ini sering terjadi pada bagian pemasaran, dimana jumlah investasi terbatas pada persediaan piutang dan perlengkapan dan peralatan kantor. Pada unit usaha pemasaran ini rendahnya nilai investasi yang disebutkan biasanya telah jelas; akibatnya, residual Income sering diabaikan. Dapat disimpulkan, apabila suatu grup unit usaha dengan pusat pertanggungjawaban pemasaran yang bervariasi diukur,



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 6



maka unti yang mempunyai operasi pemasaran yang lebih luas akan menghasilkan tingkat residual Income yang tinggi. Berdasarkan pandangan ini, beberapa perusahaan tidak memasukkan aktiva tetap dari dasar investasinya. Perusahaan ini menggunakan beban bunga untuk aktiva yang bisa dikendalikan. Untuk aktiva tetap diawasi dengan cara yang lain. Aktiva yang dapat dikendalikan biasanya adalah piutang dan persediaan. Manajer unit usaha bisa membuat keputusan yang mempengaruhi tingkat aktiva ini. Jika keputusan yang diambil salah, akibat yang serius akan terjadi. Misalnya jika persediaan terlalu tinggi maka menganggur yang tidak bisa digunakan untuk usaha lain akan besar. Begitu juga kalau persediaan terlalu rendah akan mempengaruhi suplai barang ke konsumen yang berakibat hilangnya kepercayaan konsumen. Investasi pada aktiva tetap diawasi melalui proses penganggaran modal sebelum investasi tersebut dilakukan. Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena dengan cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni memenuhi aliran kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya jika mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi tersebut. Keputusan investasi dikendalikan pada saat keputusan tersebut dibuat. Akibatnya, prosedur analisa investasi atas modal merupakan hal yang penting dalam pengendalian investasi. Sekali keputusan investasi dibuat maka ia akan menjadi biaya tenggelam (sunk cost) dan tidak lagi bisa dipengaruhi keputusan dimasa mendatang. Kebanyakan orang akan menggunakan ukuran tunggal untuk penilaian prestasi atau investasi dan laba. Misalnya, jika laba yang sebenarnya lebih baik dari yang dianggarkan tapi prestasi atas modal jelek, bagaimana manajemen mempertimbangkan investasi keuangan secara keseluruhan? Residual Income ataupun ROI menitikberatkan pada pengaruh kinerja investasi yang lebih rendah terhadap kinerja laba dan menyediakan suatu ukuran tunggal. Alasan lain adalah untuk memotivasi manajer lebih berhati-hati terhadap penambahan investasi baru yang tidak mendatangkan laba. Juga karena hanya pengeluaran modal yang utama saja yang diuji oleh manajer puncak.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 7



2.5 Evaluasi Prestasi Ekonomi Seperti diketahui ada dua laporan kinerja terhadap unit usaha. Pertama, laporan manajemen yang dibuatkan bulanan atau kuartal. Kedua, laporan investasi ekonomi yang dibuat tidak secara reguler, biasanya sekali beberapa tahun. Laporan ekonomi merupakan instrumen untuk mendiagnosis; melaporkan apakah strategi unit usaha tersebut memuaskan ataukah harus diputuskan untuk melakukan tindakan tertentu terhadap unit usaha. Keputusan yang diambil bisa saja mengubah arah tujuan unit usaha itu sendiri atau bahkan menjual unit usaha tersebut. Analisis yang dilakukan juga bisa menghasilkan keputusan untuk penambahan produk baru, peralatan baru atau strategi baru. Laporan ekonomi juga dibuat sebagai dasar sebelum sampai pada nilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai seperti ini disebut nilai “break up” yakni jumlah estimasi dimana pemegang saham akan menerima jika unti usaha tersebut, dan tentu menjadi bahan pertimbangan juga bagi manajemen puncak untuk menerima tawaran dari pihak luar tersebut. Perbedaan terpenting dari dua bentuk laporan ini adalah laporan ekonomi memfokuskan keuntungan apa yang diharapkan pada masa depan, bukan pada saat ini atau masa lampau. Nilai buku aktiva dan depresiasi berdasar atas harga historis dari aktiva tersebut akan digunakan dalam pelaporan prestasi. Informasi ini tidak relevan dalam pelaporan untuk memperkirakan masa depan. Secara konsep nilai dari suatu unit usaha adalah nilai saat ini dari aliran pendapatan dimasa depan. Ini dihitung dengan mengestimasi Cash Flow untuk masing-masing tahun dan dipotong masing-masing aliran tahunan pada tingkat pendapatan yang diinginkan. Analisa yang dilakukan bisa meliputi 5 bahkan 10 tahun ke depan. Aktiva yang ditangani pada akhir periode diasumsikan mempunyai nilai tertentu, yakni nilai akhir dimana nilai ini dipotong dan ditambahkan pada aliran kas tahunan. Walau estimasi ini baru dihitung kasar, namun akan menyediakan cara yang berbeda untuk melihat suatu unit usaha dari laporan kinerja yang disampaikan.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 8



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan dihubungkan dengan dana investasi b. Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah Economic Value Added (EVA) dan Return On Investment (ROI). c. Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena dengan cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni memenuhi aliran kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya jika mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi tersebut. d. Secara konsep nilai dari suatu unit usaha adalah nilai saat ini dari aliran pendapatan dimasa depan. Ini dihitung dengan mengestimasi Cas Flow untuk masing-masing tahun dan dipotong masing-masing aliran tahunan pada tingkat pendapatan yang diinginkan. Analisa yang dilakukan bisa meliputi 5 bahkan 10 tahun ke depan. Aktiva yang ditangani pada akhir periode diasumsikan mempunyai nilai tertentu, yakni nilai akhir dimana nilai ini dipotong dan ditambahkan pada aliran kas tahunan. Walau estimasi ini baru dihitung kasar, namun akan menyediakan cara yang berbeda untuk melihat suatu unit usaha dari laporan kinerja yang disampaikan. 3.2 Saran Perusahaan sebaiknya selalu melakukan pusat investasi untuk menghitung seberapa besar kontribusi investasi atau aktiva yang digunakan dalam memperoleh laba dalam suatu periode, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan investasi atau melakukan manajemen terhadap aktiva untuk memperoleh laba yang lebih besar.



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 9



DAFTAR PUSTAKA https://dokumen.tips/download/link/pembahasan-pusat-investasi



(Diakses



tanggal 26 September) Halim, Abdul, dkk, (2009), Sistem Pengendalian Manajemen, Jogjakarta; UPP STIM YKPN http://www.dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/23/pusat-investasi/ Dibaca pada Senin, 26/11/2012. http://www.globalonlinebook.blogspot.com/2009/09/tipe-tipe-pusat-pertanggungjawaban.html Dibaca pada Senin, 26/11/2012



Pusat Pertanggung Jawaban : Pusat InvestasiPage 10