Makalah Stratifikasi Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STRATIFIKASI SOSIAL



Dosen Pembimbing: Siswoto Hadi Prayitno AMK.SPd.Msi Disusun Oleh: Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Azizatul Muniro Dias Mutiara Kasih Endang Nurul Solekah Febrian Putra Catur Gita Lara Puspita Holil Istianna Ayu Safitri



AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI 2017



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan hidayah dan inayah nya kepada kami ,sehingga kami dapat kan menyelesaikan makalah yang berjudul “ STRATIFIKASI SOSIAL“. Pada kesempatan ini tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada: Bpk.Siswoto Hadi Prayitno AMK.SPd.Msi. Selaku pembimbing kami. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnanan dan banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhirnya makalah ini dapat memberikan pemikiran serta kelancaran tugas kami selanjutnya dan dapat berguna bagi semua pihak Amin.



27 Pebruari 2017



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2 C. Tujuan .......................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Stratifikasi Sosial ............................................................................................ 3 C. Dasar-dasar Stratifikasi Sosial ...................................................................................... 3 D. Sifat Stratifikasi Sosial ................................................................................................ 4 E. Unsur-unsur Baku Stratifikasi Sosial ........................................................................... 5 F. Mobilitas Sosial ............................................................................................................ 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................................. 9 B. Saran ............................................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10



ii



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahkluk sosial yang hidup dalam masyarakat. Sejak kecil sampai dengan kematiannya, manusia tidak pernah hidup sendiri tetapi selalu berada dalam suatu lingkungan sosial yang berbeda satu sama lainnya.Struktur sosial merupakan tatanan atau susunan



sosial



yang



membentuk



kelompok-kelompok



sosial



dalam



masyarakat.Susunannya bisa vertikal maupun horizontal. Konsep struktur sosial menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulangulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat. Seseorang dapat belajar tentang struktur sosial yang ada dalammasyarakatnya. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat merupakan salah satu tempat untuk berinteraksi. (Sandreson, 2003) Struktur sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat. Struktur sosial identik dengan struktur peluang hidup (life chance), semakin tinggi posisi seseorang dalam struktur sosial tertentu maka semakin baik pula peluang hidupnya Struktur sosial hanya bisa terbentuk jika individu memiliki status dan peran sosial. Pengamatan terhadap status dan peran sosial tersebut hanya bisa dilakukan jika individu tersebut berada dalam sebuah komunitas/masyarakat. Jadi, dapat dikatakan bahwa faktor pembentuk dari struktur sosial adalah status dan peran sosial. (Elly M, 2011) Status merupakan suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran adalah aspek dinamis dari sebuah status. Seseorang menjalankan peran ketika ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Status dan peranan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa status, dan status tidak berfungsi tanpa peranan.”Sosial inequality” merupakan konsep dasar yang menyusun pembagian suatu struktur sosial menjadi beberapa bagian atau lapisan yang saling terkait. Konsep ini memberikan gambaran bahwa dalam suatu struktur sosial ada ketidaksamaan posisi sosial antar individu di dalamnya. Terdapat tiga dimensi dimana suatu masyarakat terbagi dalam suatu susunan atau stratifikasi, yaitu kelas, status, dan kekuasaan. Kelas merupakan golongan sosial yang merujuk kepada perbedaan hierarkis antara anggota masyarakat. Status (kedudukan) merupakan posisi yang dimiliki oleh para anggota masyarakat. Dan kekuasaan merupakan kemampuan orang-orang atau kelompok untuk memaksakan kemampuan mereka pada pihak lain, sekalipun terdapat perlawanan 1



lewat penolakan, baik dalam bentuk menahan imbalan yang diberikan atau dalam bentuk hukuman. Bentuk dari struktur sosial yang susunannya secara vertikal atau bertingkat dan pembagian masyarakat ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan sistem pelapisan sosial disebut dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat muncul dengan sendirinya sebagai akibat dari proses yang terjadi dalam masyarakat. Faktor-faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian, umur, fisik, jenis kelamin, sifat keangotaan masyarakat dan harta benda. Adanya penilaian yang berbeda dari suatu kelompok terhadap kelompok lain berdasarkan sesuatu yang dianggap lebih, mengakibatkan timbulnya suatu stratifikasi sosial. Dengan demikian, struktur sosial yang berjalan secara sistematik dapat mengakibatkan terbentuknya stratifikasi sosial. (Soekanto, 2011)



B. Rumusan Masalah Bagaimanakah



stratifikasi sosial dasar-dasar, sifat-sifat, unsur-unsur, serta mobilitas



sosial ?



C. Tujuan Setelah mempelajari Stratifikasi Sosial di harapkan mahasiswa memahami: 1. Definisi stratifikasi sosial 2. Dasar-dasar stratifikasi sosial 3. Sifat- sifat stratifikasi social 4. Unsur unsur stratifikasi sosial 5. Mobilitas sosial



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarki). Perwujudan stratifikasi dalam masyarakat adalah adanya masyarakat kelas atas dan kelas bawah. (Soekanto, 2011) stratifikasi sosial merupakan hasil kebiasaan manusia yang berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun baik perorangan maupun kelompok. Stratifikasi sosial akan selalu ada selama di dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai, dan merupakan bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis. Setiap orang akan mempunyai situasi sosial yang memotivasinya mengambil posisi tertentu, apakah ia lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain tempat ia melakukan hubungan sosial. (Drs.Sunaryo, 2015) Jadi stratifikasi sosial adalah stratifikasi atau pelapisan yang ada di dalam masyarakat, untuk membedakan tingkatan masyarakat dari tingkatan yang tertinggi hingga yang terendah.



B. Dasar-dasar stratifikasi sosial Terjadinya stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat didahului oleh pertumbuhan masyarakat itu sendiri, namum ada juga yang secara sengaja dibentuk akibat adanya usaha mengejar suatu tujuan bersama. Ukuran atau criteria yang biasa dipakai untuk meningkatkan anggota masyarakat kedalam suatu lapisan meliputi ukuran kenyataan, ukuran kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan. 1. Ukuran kenyataan meliputi orang-orang yang memiliki kekayaan paling banyak sehinnga dalam masyarakat akan menempati lapisan teratas. 2. Ukuran kekuasaan meliputi orang-orang yang memiliki kekuasaan yaitu yang mempunyai wewenang terbesar sehingga dalam masyarakat akan menduduki lapisan atas. 3. Ukuran kehormatan meliputi orang-orang yang disegani dan dihormati dalam masyarakat sehingga akan mendapat tempat sosial atas dalam sistem stratifikasi



3



sosial. Ukuran kehormatan ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih tradisinal. 4. Ukuran ilmu pengetahuan digunakan salah satu faktor atau dasar pengetahuan stratifikasi sosial didalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Dalam ukuran ilmu pengetahuan, orang yang menguasai ilmu pengetahuan akan memperoleh stratifikasi tersebut dalam masyarakat. (Drs.Sunaryo, 2015)



C.



Sifat stratifikasi sosial Jika dilihat dari sifatnya stratifikasi sosial dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1. Stratifikasi sosial tertutup (Closed Social Stratification). Stratifikasi ini membatasi kemungkinan seseorang untuk melakukan mobilitas atau pindh lapisan baik itu lapisan atas maupun lapisan bawah.Dalam pelapisan ini salah satu jalan untuk memasukinya hanya melalui kelahiran, misal pada masyarakat berkasta. 2. Stratifikasi sosial terbuka (Opened Social Stratification). Pada sistem ini setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk melakukan mobilitas atau pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Contoh pelapisan sosial terbuka dapat kita temui pada masyarakat negara maju atau negara indrustri. 3. Stratifikasi sosial campuran. Pada keyataannya kita tidak hanya menemui pelapisan sosial yang bersifat tertutup dan terbuka saja. Akan tetapi di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini kita juga mendapati campuran dari keduanya seperti yang bisa kita lihat pada masyarakat bali. Dari sisi budaya mereka menggunakan sistem pelapisan sosial tertutup seperti adanya empat kasta, yakni brahmana, kesatria,waisya, dan sudra. Akan tetapi dalam sistem ekonomi yang berjalan menggunakan sistem terbuka. Di sinilah masing-masing anggota masyarakat bisa melakukan mobilitas berdasar kecakapannya tanpa memandang latar belakang kasta. (Soekanto, 2011) Membicarakan stratifikasi sosial tentu kita tidak bisa melepaskan begitu saja konteks golongan dan kelas. Chester L.H. dan Paul B.Horton mendifinisikan kelas sosial sebagai suatu lapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam suatu status sosial. Adapun pembagian kelas dan golongan secara umum didasarkan pada tiga kriteria, yaitu: 1.



Kriteria ekonomi. Kriteria ini membedakan anggota masyarakat pada tingkat kepemilikan materi. Kriteria ini berkait erat dengan pendapatan,pekerjaan, atau kekayaan. Secara garis besar terdapat tiga kelas sosial berdasarkan kriteria ekonomi: 4



a.



Kelas Atas (upper class)



b.



Kelas Menengah (middle class)



c.



Kelas Bawah (lower class)



2. Kriteria sosial. Kriteria ini melihat pada sesuatu yang disebut dengan gengsi atau prestise. Disini kita bisa menyadari bahwa ternyata urusan pekerjaan tidak semata soal jumlah uang yang akan didapat, tapi juga melihat penerimaan status sosial yang dapat dinikmati. Tidak masalah gaji kecil asal bergengsi. 3. Kriteria politik. Kriteria ini didasarkan pada derajat kekuasaan yang dibagi dalam suatu masyarakat. Menurut Mac Iver ada tiga pola sistem stratifikasi kekuasaan atau piramida kekuasaan yaitu: a.



Tipe Kasta. Tipe ini memiliki basis kekuasaan gengan garis pemisahan yang tegas dan kaku. Garis pemisah pada tipe ini hampir-hampir tidak bia ditembus. Tipe ini bisa ditemui pada masyarakat mengakut sistem kasta.



b.



Tipe Oligarkhi. Tipe oligarkhi juga memiliki tipe garis pemisah yang tegas. Akan tetapi individu masih diberikan kesempatan untuk naik pada strata yang lebih atas. (Elly M, 2011)



D. Unsur-unsur baku Stratifikasi Sosial Strafikasi social tidak bisa di lepaskan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya. Adapun unsur-unsur tersebut sebagai berikut: 1. Status Status adalah sebagai kedudukan. Status sebagai suatu posisi seseorang dalam sebuah kelompok social (.Paul B.Horton). Umumnya terdapat tiga macam cara memperoleh status. Pertama, Ascribed Status. Ascribed Status merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui kelahiran,missal kedudukan anak bangsawan di peroleh karena kelahiran dari orang tua kalangan bangsawan. Kedua, Achieved Status. Achieved Status merupakan kedudukan seseorang yang di peroleh dengan usaha,missal mencapai gelar sarjana dengan kuliah. Ketiga, Assigned Status merupakan kedudukan seseorang yang diperoleh melelui pemberian,missal gelar kehormatan karena di anggap berjasa. (Sandreson, 2003) 2. Peranan atau Peranan Sosial



5



Peranan merupakan seperangkat harapan yang di dalamnya di temui seperangkat peran (role set) yang di miliki oleh seseorang pada suatu posisi tertentu. Di sini dipahami bahwa di dalam suatu status tidak hanya memiliki satu peran saja namun juga terdapat sejumlah peran lain yang saling berkaitan. Misalnya, seorang guru juga sebagi seorang atau ibu. Menurut Soerjono Soekanto dala peranan setidaknya mencakup hal-hal sebagai berikut: a.



Peranan meliputi norma yang dihubungkan dengan posisi dalam masyarakat .



b.



Peranan sebagai konsep mengenai apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagi organisasi.



c.



Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi stuktur social masyakat Berbicara social peranan maka kita tidak bisa melepaskan diri dari konflik



sattus. Konflik ini akan muncul ketika ada pertentangan antar status dan peranan yang harus dilakukannya. Konflik status muncul ketika seseorang harus memilih salah satu yang harus dipilih dalam mennghadapi situasi tertentu. Misaln,seorang polisi menangkappelaku kejahatan sedang ternyata pelaku itu adalah anaknya sendiri. (Sandreson, 2003) 3. Kelompok Kelompok adalah sejumlah individu yang memiliki norma-norma, nilai-nilai serta harapan yang mana secara sadar semua faktor ini saling berkaitan satu sama lain, kelompok ini berperan sanagt vital karena dalam kehidupan bermasyarakat kita berinteraksi di dalam lingkup kelompok. 4. Lembaga Lembaga atau institusi merupakn pola organisasi dari kepercayana serta perilaku yang ditunjukkan pada pemenuhan kebutuhan social tertentu. Keberadaan lembaga ini menjadi sangat penting karena sangat membantu masyarakat di dalam mencapai tingkat kebutuhan tertentu. (Sandreson, 2003)



F.



Mobilitas Sosial 1. Definisi Mobilitas Sosial Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur 6



sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Gerak sosial atau mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peninhgkatan atau penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya seorang pension pegawai rendahan(tukang sapu) pada salah satu perusahaan beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial(social mobility). (Mubarak, 2009)



2. Faktor pengahambat mobilitas social Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat tersebut itu antara lain: a. Perbedaan kelas rasial, seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak member kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat hidup bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. b. Agama, seperti yang terjad di India yang menggunakan sistem kasta c. Diskriminasi kelas, sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas keatas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya. d. Kemiskinan, dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu e. Perbedaan jenis kelamin, dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya. (Mubarak, 2009)



3. faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial a. Perubahan kondisi sosial. Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karna adanya perubahan di dalam dan diluar masyarakat. b. Ekspansi territorial dan gerak populasi. Ekspansi territorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan ciri fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. c. Komunikasi yang bebas. Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antar strata yang beraneka ragam memperkukuh garis pembatas diantara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman diantara mereka dan akan menghalangi mobilitas sosial. 7



d. Pembagian kerja. Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus. e. Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda. Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. (Mubarak, 2009)



4. Dampak mobilitas sosial a. Dampak Negatif 



Konflik antarkelas: dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial yang disebabkan oleh ukuran-ukuran, seperti kekayaan, kekuasaan, pendidikan.







Konflik antar kelompok sosial: didalam masyarakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam, diantaranya kelompok sosia berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras







Konflik antar generasi: konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dengan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan







Penyesuaian kembali: setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan (Mubarak, 2009)



b. Dampak posistif 



Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi untuk atau berusaha untuk maju karna adanya kesempatan berpindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.







Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat sosial masyarakat kearah yang lebih baik. (Mubarak, 2009)



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Stratifikasi sosial adalah adanya lapisan-lapisan, penggolongan-penggolongan, pengelompokkan-pengelompokkan



dalam



masyarakat,



karenaadanya



perbedaan



kriteria/ukuran tertentuyang menjadi dasar terjadinyastratifikasi sosial. Terjadinya stratifikasi sosial itulebih banyak tidak sengaja dibentuk oleh individu-individu yang bersangkutan, akan tetapi timbuldengan sendirinya dalam proses pertumbuhanmasyarakat itu, namun kendatinya ada juga yangsengaja dibentuk. Hingga saat ini ukurandeterminasi untuk mengukur posisi ataukedudukan seseorang dalam struktur sosialbelum memiliki patokan yang pasti. Hanya saja secara umum determinasi daristratifikasi sosial dapat dilihat dari dimensi usia,jenis kelamin, agama kelompok etnis atau rastertentu, tingkat pendidikan formal yang diraihnya, tingkat perkerjaan, besarnya kekuasaan dankewenangan, status sosial, tempat tinggal, dandimensi ekonomi. Berbagai dimensi strata sosialtersebut tentunya memiliki perbedaanpengaruhnya didalam masyarakat. Hal itu sangattergantung pada perkembangan masyarakat dankonteks sosial yang berlaku dalam suatu daerah.



B. Saran Masyarakat diharapkan tidak bersifat tertutup,namun lebih bersifat terbuka dalam melakukangerak sosial agar tercipta kehidupan sosial yangselaras tanpa adanya diskriminasi.



9



DAFTAR PUSTAKA



Drs.Sunaryo, M. (2015). Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika. Elly M, S. &. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana. Mubarak, W. I. (2009). Sosiologi Untuk Keperawatan (Pengantar dan Teori). Jakarta: Salemba Medika. Sandreson, S. K. (2003). Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realita Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo. Soekanto, S. (2011). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.



10



Soal: 1. Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, disebut dengan... a. Stratifikasi sosial b. Stratifikasi kultural c. Stratifikasi alami d. Stratikasi fungsional e. Stratifiksi 2. Dasar stratifikasi sosial yang mempunyai wewenang terbesar sehingga dalam masyarakat akan menduduki lapisan merupakan ukuran.... a. kenyataan b. kekuasaan c. kehormatan d. ilmu pengetahuan e. kependudukan 3. Dasar stratifiksi sosial yang paling banyak sehinnga dalam masyarakat akan menempati lapisan teratas merupakan ukuran... a. kependudukan b. kekuasaan c. kehormatan d. kenyataan e. ilmu pengetahuan 4. Pada sistem ini setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk melakukan mobilitas atau pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain, merupakan pengertian dari... a. Stratifiksi sosial primer b. Startifikasi sosial sekunder c. Stratifikasi sosial tertutup d. Stratifikasi sosial terbuka e. Stratifikasi sosial campuran 5. Stratifikasi ini membatasi kemungkinan seseorang untuk melakukan mobilitas, merupakan pengertian dari... a. Stratifiksi sosial primer b. Startifikasi sosial sekunder



11



c. Stratifikasi sosial tertutup d. Stratifikasi sosial terbuka e. Stratifikasi sosial campuran 6. sejumlah individu yang memiliki norma-norma, nilai-nilai serta harapan yang mana secara sadar semua faktor ini saling berkaitan satu sama lain. Merupakan pengertian dari... a. Status b. Peran c. Peran sosial d. Lembaga e. Kelompok 7. Dibawah ini yang termasuk faktor penghambat mobilitas sosial adalah... a. Perubahan kondisi social b. Komunikasi yang bebas c. Pembagian kerja d. Perbedaan kelas rasial e. Tingkat fertilitas 8. Dibawah ini yang bukan termasuk faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial adalah... a. Agama b. Perubahan kondisi social c. Komunikasi yang bebas d. Pembagian kerja e. Tingkat fertilitas 9. Faktor penghambat mobilitas sosial yang membedakan antara ras, warna kulit yaitu... a. Agama b. Diskriminasi kelas c. Perbedaan kelas rasial d. Kemiskinan e. Perbedaan jenis kelamin 10. Faktor penghambat mobilitas sosial membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu yaitu.... a. Agama b. Diskriminasi kelas c. Perbedaan kelas rasial 12



d. Kemiskinan e. Perbedaan jenis kelamin



13