Makalah Supervisi Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PRILAKU ORAGNISASI SUPERVISI PENDIDIKAN BIOLOGI MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan Biologi yang Diampu Oleh Prof. Dr. H. Juhri AM, M.Pd dan Dr. H. Agus Sujarwanta, M.Pd



Oleh Kelompok 1: 1. Beni Saputra



19230008



2. Mia Cholvistaria



19230009



3. Okta Efriansyah



19230014



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI TA. 2019/2020



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh



Puji syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun tugas ini adalah untuk salah satu syarat mata kuliah Supervisi Pendidikan Biologi yang diampuoleh Prof. Dr. H. Juhri AM, M.Pd dan Dr. H. Agus Sujarwanta, M.Pd yang membahas tentang “Sistem Prilaku Organisasi Supervisi Pembelajaran Biologi”. Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas selanjutnya. Penulis berharap makalah ini berguna khususnya untuk penulis dan untuk pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh



Metro, 29 September 2019



Kelompok 1



DAFTAR ISI



Halaman Sampul ................................................................................................... i Kata Pengantar ....................................................................................................ii Daftar Isi ..............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2 C. Tujuan ........................................................................................................ 3 BAB II KAJIAN TEORITIK



A. Konsep Pembelajaran Supervisi Behavior .................................................. B. Tujuan Operasional Pembelajaran Supervisi Behavior................................ C. Beberapa Proses Supervisi Pembelajaran ................................................... D. Studi dan Analisis Pembelajaran Supervisi Behavior .................................. E. Kontek Sosial dan Ilmu Psikologi ................................................................ F. Kerangka Kerja Konseptual .........................................................................



BAB III PEMBAHASAN A. Konsep Pembelajaran dari Supervisi Behavior ........................................... B. Tujuan Operasional Pembelajaran Supervisi Behavior................................ C. Beberapa Proses Supervisi Pembelajaran ................................................... D. Studi dan Analisis Pembelajaran Supervisi Behavior .................................. E. Kontek Sosial dan Ilmu Psikologi ................................................................ F. Kerangka Kerja Konseptual .........................................................................



BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merujuk pada tujuan pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini seiring berjalanya waktu dan jaman semakin berkembang, terjadi perubahan pada tingkat laku atau behavior dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa. Hal ini merubah sistem pendidikan ada yang ada di Indonesia. Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangan potensi diri baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif. Tujuan pendidikan menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 adalah mengembangkan individu baik jasmani maupun rohani secara optimal, agar mampu meningkatkan hidup dan kehidupan diri, keluarga, dan masyarakat. Sedangkan salah satu untuk mencapai tujuan pendidikan adalah melakukan supervisi pendidikan. Supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efaktif dalam mewujudkan seluruh fungsi pembelajaran (Boardment dalam Juhri, 2012:2).



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Konsep Pembelajaran Supervisi Behavior ? 2. Apa Tujuan Operasional Pembelajaran Supervisi Behavior ? 3. Jelaskan Beberapa Proses Supervisi Pembelajaran ? 4. Jelaskan Studi dan Analisis Pembelajaran Supervisi Behavior ? 5. Bagaimana Penerapan Supervisi Behavior dalam Kontek Sosial dan Ilmu Psikologi ? 6. Bagaimana Kerangka Kerja Konseptual ?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Konsep Pembelajaran Supervisi Behavior 2. Untuk mengetahui Tujuan Operasional Pembelajaran Supervisi Behavior



3. Untuk mengetahui Proses Supervisi Pembelajaran 4. Untuk mengetahui Studi dan Analisis Pembelajaran Supervisi Behavior 5. Untuk mengetahui Penerapan Supervisi dalam Kontek Sosial dan Ilmu Psikologi 6. Untuk mengetahui Kerangka Kerja Konseptual



BAB II KAJIAN TEORITIK



A. Konsep Pembelajaran Supervisi Behavior Penggunaan istilah supervisi sudah lazim digunakan di segala bidang oleh pimpinan terhadap bawahan, tidak hanya melihat pekerjaan tetapi memiliki tugas yang lebih kompleks, sedangkan pimpinan yang melakukan kegiatan supervise disebut supervisor, yaitu seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi dan berwenang untuk melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan kepada bawahannya agar dalam melaksanakan pekerjaannya menjadi lebih produktif. Jika kegiatan supervisi itu dilakukan oleh Kepala Sekolah berarti yang menjadi objek pengamatannya adalah guru dan tenaga kependidikkan lainnya. Oteng Sutisna (2001), menjelaskan bahwa supervisi adalah “segala usaha Kepala Sekolah dalam memimpin guru dan tenaga kependidikan lain untuk melakukan perbaikan pengajaran, menstimulasi pertumbuhan profesional dan perkembangan diri para guru; serta menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode mengajar serta evaluasi pengajaran”. Hakekat supervisi dalam sebuah pendidikan menitik beratkan pada pelayanan dan bantuan yang diberikan secara kontinu, menstimulir, membimbing, dan mengkoordinir guru-guru agar memiliki jiwa inisiatif, kreatif, dan konstruktif baik dalam mengembangkan dan meningkatkan proses belajar mengajar di Sekolah. Selain sebagai suatu proses pengakuan kinerja guru, supervisi juga menerapkan prinsip-prinsip kerja sama (kooperatif) yang memungkinkan semua potensi yang dimiliki dapat secara optimal berkembang. Supervisi instruksional idealnya merefleksikan hubungan yang baik antara supervisor dengan disupervisi yaitu guru sehingga tercipta suasana kemitraan yang akrab, selain menciptakan suasana demokratis, guru yang disupervisi tidak merasa sungkan atau segan dalam menyampaikan baik pendapat maupn kesulitan yang dihadapi ataupun kekurangan yang dimiliki guru untuk mendapatkan bimbingan dari supervisor.



Instructional Supervisory behavior is assumed to be an additional behavior formally provided by an organization or the purpose of interacting with the teacher behavior system in such a way as to maintain change, and improve the provision and actualization of learning opportunities for students (Neagley & Evan, 180, 2) Hal ini menunjukkan bahwa supervisi instruksional merupakan kegiatan formal dari organisasi pendidikan sekolah yang mampu berinteraksi dengan sistem perilaku guru dengan memperbaiki kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto yang menjelaskan bahwa supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan kepengawasan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun materil yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan (Purwanto,1990) Sasaran utama dalam pengembangan dan proses belajar mengajar adalah guru-guru sebagai pelaksana utama dalam pengembangandan peningkatan proses belajar mengajar adalah guru-guru sebagai pelaksana utama dalam rangka pencapaian tujuanpengajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pada hakekatnya tugas kepala sekolah sebagai supervisor ialah memberikan pelayanan dan bantuan berupa bimbingan dan pembinaan terhadap guru guru secara terus menerus. Organisasi pendidikan digambarkan sebagai sistem perubahan yang merupakan subsistem dari masyarakat yang juga selalu berubah. Sistem perilaku guru adalah subsistem organisasi dan berinteraksi dengan sistem perilaku siswa. Diasumsikan bahwa pengajaran perilaku yang memfasilitasi pembentukan tujuan, desain dan pelaksanaan operasi, serta evaluasi hasil akan memberikan kontribusi pada efektivitas sistem perilaku siswa. Supervisi pengajaran disini didefinisikan sebagai perilaku resmi yang dirancang oleh organisasi yang secara langsung dalam mempengaruhi perilaku guru sedemikian rupa untuk memfasilitasi pembelajaran murid dan mencapai tujuan organisasi. Dapat diartikan juga bahwa supervisi pengajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh organisasi sekolah dalam hal ini kepala sekolah atau pengawas sekolah sebagai supervisor untuk membina, membimbing, dan mengarahkan guru-guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di kelas agar lebih



baik. Sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang berkualitas bagi pesrta didiknya serta dapat mewujudkan tujuan sekolah Menurut (Ansori, dkk. 2006) Perilaku mengajar di asumsikan memiliki lima dimensi yang berbeda tetapi saling terkait, yaitu perencanaan, pelaksanaan, penjabaran, analisis, dan simpulan.



1. Perencanaan adalah dimensi di mana guru mengembangkan tujuan dan sasaran, desain pelaksanaan atau kesempatan bagi siswa yang diasumsikankan untuk memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan, cara memverifikasi pelaksanaan



yang diadakan, cara



menganalisa "apa yang terjadi" dan cara mengevaluasi hasil. Dalam hal ini Guru mewujudkan dalam “Perangkat Pembeljaran. 2. Dimensi pelaksanaan adalah proses menempatkan rencana ke dalam pelaksanaan. 3. Dimensi penjabaran melibatkan penggunaan rencana untuk mengamati dan mencatat apa yang sebenarnya terjadi selama pembelajaran. 4. Dimensi menganalisis merupakan penelitian dan meminta data pengamatan untuk memahami apa yang terjadi, mengapa dan bagaimana hal itu terjadi. Apa yang terjadi dihubungkan dengan pencapaian tujuan belajar.



5. Dimensi simpulan yaitu membuat keputusan tentang rencana dan pelaksanaan yang akan datang.



B. Tujuan Operasional Pembelajaran Supervisi Behavior



Secara umum tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan tujuan supervisi dalam pengajaran dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. membantu guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan dan peranan sekolah dalam pencapaian tujuan. 2. membantu guru-guru untuk lebih menyadari dan memahami kebutuhan-kebutuhan dan kesulitan-kesulitan dan dapat mengatasinya, membantu guru-guru untuk dapat menilai aktifitas-aktifitasnya dan perkembangan murid. 3. membantu guru untuk dapat mendiagnosis secara kritis mengenai kesulitan-kesulitan belajar mengajar dan membantu mencari usahausaha perbaikannya. 4. memperbesar kesadaran guru terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif, memperbesar kesediaan unuk saling tolong-menolong. 5. memupuk dan memperbesar ambisi guru untuk mempertinggi keahlian dan kerjanya. 6. membantu



guru



untuk



lebih



memahami



dan



memanfaatkan



pengalaman-pengalamannya. 7. membantu kariawan baru selama masa orientasinya membantu guru lebih menyadari kewajiban hak dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.



Menurut Burhanuddin(18), mengungkapkan tujuan supervisi behavior adalah untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan guru menemukan cara-cara paling tepat untuk:



1) Memahami karakteristik dan kemampuan siswa-siswi secara individual dalam proses belajar dengan pendekatan behavior. 2) Menciptakan suasana yang mendorong siswa aktif belajar sendiri, serta berusaha mencoba dan menemukan sendiri jawaban soal (masalah) serta memberi makna kepada mereka terhadap pengalaman belajar. 3) Menjadikan kegiatan belajar di sekolah bersifat dinamis dan kreatif, serta mempunyai arti untuk kehidupan manusia.



Menurut Wahyu (2017) Adapun yang harus dioperasionalkan dalam pembelajaran sebagai berikut: 1.



Kepala sekolah melakukan perencanaan supervisi dalam manajemen kelas.



2.



Kepala sekolah melakukan pelaksanaan supervisi dalam manajemen kelas.



3.



Kepala sekolah melakukan penilaian dan tindak lanjut supervisi dalam manajemen kelas.



4.



Kepala sekolah menjalankan teknik-tenik supervisi manajemen kelas secara individual, dengan mengunjungi kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri.



5. Kepala sekolah menjalankan teknik-tenik supervisi manajemen kelas secara kelompok, dengan pertemuan orientasi bagi guru-guru baru, rapat guru, studi kelompok antar guru, diskusi, tukar-menukar pengalaman, lokakarya, seminar, symposium, demonstration teaching, bulletin supervisi, dan mengikuti kursus. 6. Kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan dalam supervisi manajemen kelas.



BAB III PEMBAHASAN



A. Kesimpulan



B. Saran



DAFTAR PUSTAKA Ansori, Aan., Ali Imron, Maisyaroh. 2006. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Malang.



Darmawati, Arum., Lina Nur Hidayati, Dina Herlina. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior. Jurnal Ekonomia. No 1 Vol 8: 11-15. Wahyu MS. 1987. Petunjuk Praktis Membuat Skripsi. Surabaya: Usaha Nasional. Burhanuddin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.