Makalah Tempat Wisata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Domestic Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta



Gili Trawangan Sebagai Destinasi Wisata Pulau Lombok Andhito Hutomo 1702777 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta



Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Domestic Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Gili Trawangan Sebagai Destinasi Wisata Pulau Lombok.



1.



1. 2. 3. 4.



Pendahuluan Penulis sebagai mahasiswa Strata-I semester III di STIPRAM melakukan program wajib dari kampus yaitu Domestic Case Study (DCS). Seminar Domestic Case Study . Pada hari Rabu 25 mei 2016, dengan Tema Student Enterpreneur Effort Increase Tourism Profesionalism di Hotel Tentrem, yang mana hotel tersebut dingunakan oleh para narasumber untuk membagi atau memberikan materi beserta pengalaman mereka dalam hal wirausaha. Dan materi yang diberikan tersebut digunakan penulis sebagai bahan penyusunan jurnal Akademik. Pada kegiatan Seminar Nasional yang mengangkat tema Student Enterpreneur Effort Increase Tourism Profesionalism tersebut dihadiri oleh 4 narasumber yaitu : Prof.Dr.Ir.Didik Sulistyanto dengan tema “Kiat-kiat Meningkatkan Jiwa Enterpreneurship Kemandirian dan Keberanian Mahasiswa Menghadapi Tantangan Di Era Global” sebagai pembicara 1. Bapak Lilik Eko Riauno dengan tema “Student Enterpreneur Program Melalui Pembiayaan Lingkage PT pada Universitas, Kopkar/Kopma STIPRAM”sebagai pembicara 2. Bapak Abdul Basith dengan tema “Ledakkan Potensimu” sebagai pembicara 3. Bapak Irwan Hidayat dengan tema “Sido Muncul” sebagai pembicara 4. Sebagai tinjauan DCS penulis memilih Gili Trawangan sebagai objek observasi. Alasan saya untuk membahas tentang keindahan gili trawangan karena destinasi wisata bahari kini menjadi topik utama yang banyak di bahas. Disini penulis ingin memberikan sedikit informasi bahwa tidak hanya pulau Bali saja yang menjadi ikon wisata bahari di Indonesia tetapi masih banyak lahi pulau-pulau yang memiliki keindahan alam yang lebih dari pada Bali, dan salah satunya adalah Gili Trawangan yang berada di pulau Lombok, NTB. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil yang disebut Gili (dalam bahasa Sasak Gili berarti pulau). Keindahan alam yang dimiliki oleh suatu daerah menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan dalam pembangunan ekonominya [1,2,3]. Pulau-pulau kecil yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu tujuan wisata bahari. Dari sekian banyak pulau yang ada, terdapat kawasan wisata bahari yang sangat terkenal di Nusa Tenggara Barat yaitu kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra. Penamaan Gili Matra merupakan singkatan dari tiga gugusan pulau yang terdapat di kawasan ini, yaitu Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan tetapi secara geografis



1



sebenarnya posisi ketiga Gili tersebut jika diurutkan letaknya dari yang terdekat dengan Pulau Lombok maka akan diawali oleh Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan.



2



1.



2. a. 1) 2) 3) 4) b.



c.



2.



Gili Trawangan merupakan gili yang menjadi ikon pulau lombok. Gili yang memiliki ukuran paling luas diantara ke-dua gili lainnya dan memiliki eksotisme pantai dan keindahan bawah laut yang menawan. Kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya selalu bertambah membuat gili trawangan tetap ramai walaupun bukan pada saat musim liburan saja. Disini tidak terdapat kendaraan bermotor sehingga udara yang ada masih sangat alami, alat transportasi yang dapat digunakan di gili trawangan adalah sepeda atau cidomo. Tujuan Tujuan saya menyusun jurnal ini adalah untuk lebih mengerti, menjaga dan melestarikan objek wisata yang ada di Indonesia khususnya destinasi wisata Gili Trawangan di pulau lombok. Kita juga harus menjaga keanekaragaman hayati dan hewani di suatu objek wisata, khususnya objek wisata alam. Manfaat Bagi Penulis Penulis dapat lebih memahami dan mengerti lebih jauh dan juga lebih banyak mengenai Gili Trawangan. Penulis mendapat pengatahuan baru mengenai destinasi wisata di Pulau Lombok. Penulis menjadi lebih cinta dan paham mengenai destinasi wisata di Indonesia. Dapat memberikan pengetahuan kepada orang lain mengenai keunikan dan keindahan Gili Trawangan. Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Dosen, karyawan dan mahasiswa Stipram dapat memberikan pengetahuan objek wisata yang ada di Indonesia dan juga ikut serta dalam menjaga, melestarikan dan memakmurkan objek-objek wisata yang ada di Indonesia. Bagi Pemerintah Semakin banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi Gili Trawangan, sehingga keunikan yang berada di Gili Trawangan bisa semakin dikenal.



Pembahasan







Pulau Lombok Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram. Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab [4]. Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut



3



-



Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi. Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja. Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.  Sejarah Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang. Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung. Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.  Pariwisata Pulau Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang. Destinasi objek pariwisata : Wisata alam Pantai Senggigi Cakranegara



4



-



Gili Air Gili Meno Gili Trawangan Gunung Rinjani Pantai Kuta, Lombok Sembalun Tetebatu Air Terjun Sendang Gile Gili Nangu Gili Sundak Gili Tangkong Hutan Monyet Pusuk Sentanu Pantai Pink (Kawasan Lombok Timur) Pantai Tanjung Aan Wisata budaya Rambitan Desa Sade Sukarara Masjid Bayan Beleq Pura Suranadi Pura Lingsar Taman Narmada Taman Mayura



-







Gili Trawangan Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini. Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau. Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat. Kelebihan Gili Trawangan dibandingkan dengan pantai lain adalah kita dapat menikmati sunset dan juga sunrise sekaligus di pantai ini. Hal ini terjadi karena Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap timur dan menghadap barat, dan jaraknya tidak terlalu jauh. Sehingga baik sunrise maupun sunset dapat kita nikmati di pantai ini. Di Gili Trawangan juga kita dapat melihat kesenian bela diri tradisional yang bernama presean atau stick fighting yang biasanya dipertontonkan disekitar pasar seni Gili Trawangan. Kegiatan paling favorit dari para wisatawan di Gili ini yaitu Scuba Diving, Snorkeling, bermain kayak, dan berselancar.  Aktivitas di Gili Trawangan 1. Berenang Akan sayang sekali jika pantai di Gili Trawaangan yang jernih tidak anda manfaatkan untuk berenang. Anda bisa berenang dengan suka hati bermain-main dengan kemilau air



5



hijau disana. Tapi ingat ya, jangan sampai jauh ke tengah apalagi jika melewati ramburambu yang ada karena hal itu bisa berbahaya.



2.



3.



4.



5.



6.



7.



8.



9.



Menyelam Jika anda memiliki seritifikat menyelam, sebaiknya anda harus mencoba aktivitas diving di pantai karena anda pasti akan suka dengan kehidupan bawah laut disana. Anda bisa merasakan berenang diantra ikan-ikan kecil dan terumbu karang yang indah. Water sport Ada lagi aktivitas seru lainnya yang berhubungan dengan olahraga air. Jika anda ingin bermain air namun tidak ingin terlalu berbasah-basah, anda bisa naik banana boat, jet sky atau pun lainnya. Banyak kok hotel yang juga menyediakan jasa water sport. Bersepeda Melakukan aktivitas sepeda santai di pagi atau sore hari di Gili Trawangan juga akan membuat hari anda berlalu indah. Anda bisa bersepeda menyusuri tepi pantai sambil memandang deburan ombak. Sesekali menuntun sepeda sambil menunggu sunrise atau sunset pasti juga akan jadi hal yang menyenangkan. Udara segar dan bebas polusi di tempat tersebut tentunya juga akan membuat anda lebih santai dalam mengendarai sepeda dan benar-benar merasakan berbaur dengan alam. Jalan Kaki Jalan kaki merupakan olahraga yang baik lho untuk kesehatan tubuh. Jadi tak ada salahnya jika anda liburan sambil menerapkan kebiasaan berjalan kaki. Anda bisa berjalan kaki menuju pantai dan menyusuri tepi pantai. Jalan kaki diantara deburan ombak yang akan membuat kaki berkcipak basah juga seru dilakukan. Naik Cidomo Jalan-jalan mengelilingi Gili Trawangan sore hari dengan cidomo merupakan hal menyenangkan yang juga bisa anda coba. Anda jadi bisa bersantai sekaligus menikmati pemandangan sore hari di atas kereta kuda bersama keluarga dan sahabat anda. Berfoto Sesi berfoto juga merupakan aktivitas penting yang tak boleh anda tinggalkan. Memang sih dari sekian banyak aktifitas lainnya, kegiatan berfoto jadi tidak terlalu penting bagi anda yang tak suka narsis di depan kamera. Tapi foto nantinya akan terasa kegunaannya setelah anda sudah meninggalkan tempat ini. Kalau pun anda tidak mau berfoto selfie, anda bisa mengambil gambar pemandangan alam disini yang nantinya akan menjadi saksi kalau anda pernah ke Gili Trawangan. Berkuda Di Gili trawangan juga ada istal tempat pacuan kuda, yang terknal adalah sunset stables dan stud tables. Mengendarai kuda di tempat seindah Gili Trawangan pasti akan sangat mengasyikkan. Jika ingin berkuda anda harus menyediakan dana Rp.250.000/ jamnya. Berwisata Kuliner Tak lengkap rasanya jika anda hanya menikmati pemandangan alam tanpa mencoba makanan enak yang ada di Gili Trawangan. Sesekali sempatkanlah berjalan-jalan ke kafe untuk berburu makanan lezat di tempat ini. Kebanyakan kafe memang menjual makanan asing, diantaranya: menu makanan cina, menu makanan amerika, dll. Tapi jika anda tidak suka dengan menu-menu tersebut, jalan-jalan saja di tempat yang banyak terdapat pedagang kaki lima dan anda pun bisa menikmati es krim di pinggir jalan, jus, rujak, atau pun makanan yang tak kalah enak lainnya.







Destinasi Wisata Pulau Lombok, Gili Trawangan Malimbu adalah kawasan berbukit yang berada dijalur ring road (jalan yang menyusuri pantai). Melalui jalur kawasan ini dapat dinikmati keindahan alam pesisir pantai bagian barat



6



pulau Lombok, menikmati sunset serta pesona keagungan Gunung Agung yang berada di Bali. Sedangkan daerah Pusuk adalah jalur menuju puncak bukit dengan hutan tropisnya serta pemandangan yang mempesona daerah dibawahnya. Di hutan tropis ini terdapat populasi monyet yang tidak sedikit sehingga menambah keanekaragaman atraksi wisata alam yang ada. Tempat-tempat peristirahatan sementara (Stopover) juga telah disediakan untuk lebih memberikan kenyamanan wisatawan dalam menikmati perjalanannya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan. Biasanya wisatawan tertarik terhadap suatu lokasi karena ciri-ciri khas tertentu [5,6]. 1.



Potensi Wisata Alam Potensi alam suatu daerah wisata merupakan modal utama dalam menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung [7,8]. Keindahan alam Pulau Gili Trawangan terletak pada taman wisata bawah lautnya dengan hamparan karang lamun dan hamparan pasir putih, birunya air laut dengan gelombang yang teduh dan tidak terlalu besar, kekayaan alam biota laut dan biomassa yang hidup di sekitar karang. Hal yang paling istimewa tentang daya tarik bahari di Gili Trawangan dan sekitarnya adalah tumbuh dan berkembangnya blue coral yang populasi aslinya berada di Laut Karibea. Keindahan alam laut Pulau Gili Trawangan merupakan daya tarik inti dari potensi yang ada, sedangkan keindahan alam daratan perlu di berdayakan dalam usaha diversifikasi potensi wisata dan daya tariknya. Selain itu daya tarik buatan manusia berupa pemasangan tunnel dan dome untuk tumbuh dan kembangnya karang-karang dan karang biru menambah indahnya pemandangan sebagai atraksi utama bawah laut. Di kawasan ini sangat cocok dikembangkan wisata bahari dengan berbagai macam aktivitas pantai seperti, mandi matahari (berjemur) di pesisir pantai, berenang, 2. Potensi wisata berdasarkan iklim dan cuaca Kondisi geografis pantai Indonesia di kawasan tropis dengan suhu udara rata-rata antara 24-290 C memungkinkan wisatawan untuk menikmati pesona matahari sepanjang hari dan cocok untuk “mandi matahari” yang umumnya disenangi oleh wisatawan mancanegara [10]. Aktifitas wisatawan terasa lebih nyaman dan keamanan lebih terjamin seiring dengan letak pulau yang jauh dari pulau daratan sehingga relative aman dan bebas dari hiruk pikuk kegiatan industri pariwisata di daratan. Hal yang sangat unik yang terdapat di Gili Trawangan yaitu terpeliharanya atmospir udara yang segar dan bebas dari polusi udara melalui konsep transportasi ramah lingkungan (green transportation). Alat transportasi yang di perbolehkan digunakan di Pulau Gili Trawangan yaitu dengan konsep green transportation. Green transportation ini memanfaatkan transportasi lokal yang ramah lingkungan yaitu transportasi Cidomo dan penyewaan sepeda kayuh. Cidomo singkatan dari cikar, dokar dan mobil yang berarti badannya terbuat dari cikar dengan di tarik oleh kuda (dokar) dan roda cikar menggunakan ban mobil bekas. Alat trasnportasi bermotor sangat di larang penggunaannya sesuai dalam awig-awig adat. 3. Kebudayaan dan sifat kesukuan Daya tarik selain keindahan alam Gili Trawangan dengan berbagai macam atraksi wisata baharinya adalah kebudayaan masyarakat, sejarah, dan sifat kesukuannya. Penduduk Gili Trawangan dan sekitarnya merupakan keturunan dari suku Mandar Bugis, yang memiliki kebudayaan, sejarah, dan sifat kesukuan yang relative berbeda dengan penduduk Lombok daratan (Suku Sasak), seperti bentuk rumah, adat istiadat, mata pencaharian dan yang lainnya. 4. Kemudahan Akses Dalam memenuhi keinginan wisatawan untuk berkunjung dan menuju ke Gili Trawangan telah tersedia dermaga penyeberangan untuk masyarakat dengan berbagai macam speed boat. Penyeberangan menuju ke Gili Trawangan terdapat dua alternatif penyeberangan yaitu penyeberangan Bangsal dan penyeberangan Teluk Kodek. Penyeberangan dari Bangsal (daratan Lombok) dengan menggunakan public boat ditempuh kuranglebih selama 30-35 menit dengan biaya Rp. 20.000 sekali hantaran dengan boat minimum terisi 25 orang



7



penumpang. Sedangkan untuk carter speed boat dengan biaya Rp. 28.000, minimum penumpang 20 orang, ditempuh selama 20 menit. Kemudahan ini telah menimbulkan daya tarik tersendiri dan animo wisatawan untuk mengunjungi Gili Trawangan karena keunikannya. 



Fasilitas dan Akomodasi Fasilitas dan Akomodosi yang tersedia di Gili Trawangan sebagai sarana dan prasana pelengkap bagi para wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan adalah : a. Kantor pusat Informasi b. Wisma Tamu c. Pondok Wisata d. Pesanggrahan e. Pos Jaga f. Jalan Setapak g. MCK h. Kano i. Speed Boat j. Toilet k. Selancar l. Snorkeling & diving Berbagai Akomodasi yang terdapat di Gili Trawangan, antara lain : a. Rumah-rumah penjaga b. Restoran c. Kafe d. Hotel e. Warung f. Lossmen g. Penginapan lainnya







Korelasi Seminar dan Domestic Case Study Berdasarkan seminar yang dilaksanakan Penulis Pada hari Rabu 25 mei 2016, dengan Tema Student Enterpreneur Effort Increase Tourism. Usaha masyarakat yang berpengaruh terhadap pembangunan pariwisata, kebiasaan tersebut yang akhirnya berkembang menjadi salah satu pedoman dalam berpariwisata. Stakeholder yang berperan dalam pengembangan wilayah gili trawangan cukup banyak dan termasuk dalam berbagai kalangan mulai dari pengusaha dan industri kelas atas hingga warga setempat yang juga turut serta dalam pengembangan pariwisata di gili trawangan. Pariwisata memiliki 4 pilar yaitu : 1. Hospitality Acomodation Resort Food and Beverage Coolinology, dan Gastronomy 2. Travel dan transpotasi 3. Atraksi dan destinasi 4. Event Pariwisata di Gili Trawangan sendiri telah memenuhi 4 pilar kepariwisataan tersebut, dalam bidang Hospitality, akomodasi yang terdapat di gili trawangan sudah cukup banyak, seperti penginapan yang terdiri dari beberapa kelas mulai dari hotel berbintang, resort, lossmen hingga penginapan kecil yang disediakan oleh warga setempat dengan harga terjangkau dan juga restaurant, kafe, dan rumah makan. Travel agen dan transportation service juga telah banyak melayani perjalanan menuju gili dengan alat transportasi yang telah disediakan oleh pengelola gili, di gili trawangan tidak terdapat kendaraan bermotor sehingga



8



alat transportasi yang dapat digunakan pada saat disana hanyalah sepeda dan cidomo (delman). Keindahan pantai dengan hamparan pasir putihnya dan taman bawah lautnya serta penangkaran penyu menjadi atraksi yang dapat langsung dilihat dan di rasakan oleh para wisatawan. Pada dasarnya setiap destinasi wisata membutuhkan SDM yang baik untuk menunjang kegiatan berwisata [9]. SDM yang Grooming adalah penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan. Para pelaku pariwisata juga harus mempunyai attitude, skill, & knowladge competency in tourist industry agar pengelolaan objek wisata tersebut tidak salah arah. Objek wisata tersebut bisa diolah menjadi sesuatu yang meraup penghasilan. Namun tidak menghilangkan ciri khas keramahtamahan orang Indonesia pada umumnya. 



Peran Pemerintah, industri dan Masyarakat Setempat Dalam Pengelolaan Objek Wisata Gili Trawangan 1. Peran Pemerintah dalam pengelolaan Gili Trawangan : Menggiatkan promosi Gili Trawangan Membangun akses jalan dan pelabuah untuk menuju Gili Trawangan Membangun tempat konservasi penyu Memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat Membangun infrastruktur 2. Peran Industri dalam pengelolaan Gili Trawangan : Peranan industri yang bergerak dalam bidang pariwisata adalah pembangunan hotel, resort, restaurant, kafe yang turut berperan dalam kemajuan akomodasi di Gili Trawangan karena dengan adanya industri promosi yang juga dilakukan oleh pihak pelaku akan menambah minat wisatawan untuk berkunjung dan juga event yang dibuat oleh hotel maupun resort akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang. 3. -



3.



Peran Masyarakat dalam pengelolaan Gili Trawangan : Ikut menjaga keamanan dan ketertiban objek wisata. Menyewakan alat renang dan sebagainya. Menjual makanan dan minuman. Menjaga kebersihan dan keamanan objek wisata. Mengelola bersama pemerintah.



Penutup



A.



Simpulan Dari berbagai pembahasan dan data di atas,penulis menyimpulkan bahwa Pulau Lombok memiliki sejuta keeksotisan yang menawan baik dari kondisi lingkungan alam maupun kondisi masyarakat. Salah satu contoh adalah Objek Wisata Gili Trawangan. Gili Trawangan merupakan objek wisata berbasis Taman Wisata Alam Laut ( TWAL) yang telah menjadi sasaran pariwisata bahari utama para wisatawan di Pulau Lombok. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Masyarakat setempat untuk terus meningkatkan kualitas sarana dan prasarana demi tercapainya ekonomi yang berkelanjutan serta kesejahteraan masyarakat setempat.



B. 1.



Saran Perlu adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak baik itu Masyarakat, Swasta, Pemerintah daerah setempat, dan stakeholder lainnya untuk membenahi kekurangan yang ada.



9



2.



Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia yang sudah tersedia, dengan memanfaatkan kebudayaan masyarakat setempat tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain. 3. Adanya pengembangan dalam aspek sosial kepada masyarakat sekitar. 4. Pemerintah Lombok utara semestinya melakukan roadmap-roadmap pengembangan daya Tarik wisata Gili Trawangan secara simultan dan holistic guna memaksimalkan peluang peningkatan ekonomi masyarakat serta dapat mendongkrak Pajak Anggaran Daerah (PAD).



References [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]



Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. Suhendroyono, S. (2014). Implementasi Filosofi Pendidikan Nasional Tut Wuri Handayani dalam Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di STIPRAM Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 8(2), 1-14. Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3-11 Soebyanto, O., Sekarwati, B. A., & Susanto, D. R. (2018). Lezatnya Sayur Ares Berbahan Dasar Batang Pisang sebagai Makanan Khas Suku Sasak di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 1-14. Susetyarini, O. (2017). KAJIAN MANAJEMEN KUNJUNGAN DI KAWASAN WISATA: STUDI KASUS DESTINASI WISATA KALIURANG. Jurnal Kepariwisataan, 11(2), 25-40). SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). Priyanto, S. E. (2016). Dampak Perkembangan Pariwisata Minat Khusus Snorkeling Terhadap Lingkungan: Kasus Destinasi Wisata Karimunjawa. Jurnal Kepariwisataan, 10(3), 13-28. Masjhoer, J. M., Kel, S., & Baiquni, H. M. (2011). KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada). Ben, S. M. (2010). Paradigma Baru Pariwisata Sebuah Kajian Filsafat. Yogyakarta: Kaukaba Sudiro, S. (2014). PENGEMBANGAN EKOWISATA TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA. Jurnal Kepariwisataan, 8(1), 55-70.



10



LAMPIRAN



Suasana pantai Gili Trawangan



11



Salah satu atraksi pada malam hari



12



13