Makalah Tentang Perspektif Komunikasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TENTANG PERSPEKTIF KOMUNIKASI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH ONLINE NAMA DOSEN PENGAMPU : Pupi Indriati Z,S.Sos,M.Si



DUSUSUN OLEH : ADHAM NANDA PRATAMA 3112191102



PRODI ILMU KOMUNIKASI A2 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpah rahmat, inayah, taufik, ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.



Daftar Isi



BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah. ..........................................................................................1 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................2 1. Definisi komunikasi ............................................................................................2 2. Definisi perspektif ..............................................................................................2 3. Perspektif Komunikasi.. ....................................................................................2 4. Komunikasi Internasional...................................................................................5 5. Pendekatan/aliran dalam ilmu Komunikasi........................................................6 BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9 4.1 Kesimpulan .......................................................................................................9 4.2 Saran.................................................................................................................10



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Mengetahui definisi komunikasi, dengan contoh kasusnya yang sederhana dalam pemahamannya merupakan komunikasi dalam proses pertumbuhannya merupakan studi retorika dan jurnalistik yang banyak berkaitan dengan pembentukan pendapat umum (opini public), dimana isu-isu filsafat dalam ontology, epistemology dan aksiologi dalam pengembangan ilmu komunikasi menjadi hal yang penting. Komunikasi sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam hidup bermasyarakat, komunikasi telah lama menarik perhatian para ilmuwan dari luar bidang komunikasi sendiri, dalam peran penting dan fundamental serta kompleks dalam kehidupan manusia dan lingkungan/dunianya Adamya empat genre teori berkaitan dengan fokus teori dan berkorelasi dengan epistemologi dan ontology yang disebabkan bagaimana teoritisi memandang pengetahuan, pengaruhnya terhadap perspektif teori.dalam ilmu komunikasi dan contoh masing-masing dapat disebutkan dalam pembahasan.Empat paradigma yang dikenal dalam ilmu komunikasi yaitu perspektif mekan\istis, perspektif psiklgis, perspektif iteraksional, perspektif pragmatis. Dapat dijelaksan keempat perspektif secara komprehensif dan contoh masing-masing dalam pembahasan tulisan ini pun dijelaskan untuk dapat mengetahui korelasinya.



1.2. RumusanMasalah Berdasarkan latar rumusan masalah yaitu :



belakang



yang



telah disampaikan dapat diperoleh



bagaimana megetahui teori perspektif komuikasi serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.



1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui definisi dari teori perspektif komunikasi



BAB II PEMBAHASAN



Kali ini tentang perspektif komunikasi, yang mana terdapat dua unsur kata yaitu perspektif dan komunikasi. 1. Definisi perspektif Perspektif dalam kamus bahasa indonesia adalah Definisi perspekrif dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya. 2. Definisi komunikasi Banyak buku-buku telah mengupas apa arti komunikasi, baik dari ahli psikologi atau sosiologi,. Dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan atau pengertian dari seseorang kepada orang lain, baik secara langsung maupun melalui media yang bertujuan untuk mendapatkan kesamaan pengertian antara komunikator dengan komunikan. Ilmu komunikasi merupakan ilmu terapan. Itu artinya proses terbentuknya ilmu komunikasi tidak lepas dari pengaruh ilmu-ilmu lainnya. Demikian halnya dengan perspektif komunikasi yang digunakan. Ada beberapa perspektif yang menjadi landasan atau dasar dari ilmu dan teori komunikasi. 3. Perspektif Komunikasi



Pembahasan tentang ilmu komunikasi, tentunya kurang lengkap bila tidak membahas pula tentang perspektif ilmu komunikasi yang sudah demikian mapan. Terdapat beberapa perspektif ilmu komunikasi yang bisa kita pelajari.



Berikut beberapa perspektif komunikasi: 1.



Perspektif Mekanistis



Perspektif mekanis menekankan pada unsur saluran fisik komunikasi, penyampaian dan penerimaan arus pesan di antara sumber atau para penerimanya. Mekanisme merupakan perspektif yang paling sering dianut oleh para ahli yang minat utamanya bukan pada komunikasi manusia, misalnya para ahli psikologi sosial, antropologi, spesialis dalam manajemen perusahaan dan sejenisnya. Namun begitu, jejak perspektif mekanistis merasuki sejumlah besar penelitian komunikasi.



Karena perspektif memfokuskan perhatiannya pada saluran, maka pengkajian dan penyusunan komunikasi pun berfokus pada saluran sebagai tempat untuk mencari fenomena komunikatif. Sekali pemikiran diarahkan kepada fungsi yang dilaksankan pada saluran dan kepada apa yang terjadi selama penyampaian atau penerimaan pesan, maka berbagai implikasi untuk komunikasi menjadi menonjol. Implikasi-implikasi tersebut meliputi titik berat pada efek, hambatan dan kegagalan, serta fungsi jaga gawang. Secara lebih luas dapat dikemukakan sebagai berikut: Titik Berat pada Efek. Model mekanistis secara tegas menyatakan adanya hubungan linier antara para komunikator. Saluran yang bertindak menghubungkan sumber atau penerima jelas mempunyai arah. Hambatan dan Kegagalan. Citra komunikasi yang mekanistis mengemukakan kiasan mesin sebagai analogi atau model proses komunikasi. Walaupun pengertian komunikasi kegagalan komunikasi bukanlah suatu hal yang unik bagi perspektif mekanistis. Namun konsep itu barangkaliberasal dari cara berpikir mekanistis dan masih banyak memberikan arah pada konseptualisasi secara populer tentang komunikasi manusia. Fungsi Penjaga Gawang. Istilah penjaga gawang berasal dari penjabaran medan Kurt Lewin. Fungsi penjaga gawangterdapat pada saluran antara sumber dan penerima, dan berperan sebagai sebagai perantara keduanya. Penjaga gawang berfungsi menerima informasi dari suber dan merelai informasi tersebut kepada penerima.



2.



Perspektif Psikologis



Perspektif komunikasi ini menganggap bahwa manusia berada dalam suatu medan stimulus, yang secara bebas disebut sebagai suatu lingkungan informasi. Di sekeliling setiap orang terdapat stimulus yang hampir tidak terbatas jumlahnya, semuanya dapat diproses melalui organ-organ indra penerima, yaitu penglihaan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan rasa. Semua stimulus ini bersaing untuk diterima karena banyaknya sehingga jumlahnya melebihi kapasitas manusia untuk menerima dan mengolahnya.



3.



Perspektif Interaksional



Perspektif interaksional menekankan tindakan yang bersifat simbolis dalam suatu perkembangan yang bersifat proses dari komunikasi manusia. Penekanannya pada



tindakan memungkinkan pengambilan peran untuk mengembangkan tindakan bersama atau mempersatukan tindakan individu dengan tindakan individu- individu yang lain untuk membentuk kolektivitas. Tindakan bersama dari kolektivitas itu mencerminkan tidak hanya pengelompokan sosial akan tetapi juga adanya perasaan kebersamaan ataupun keadaan timbal balik dari individu- individu yang bersangkutan, yang dilukiskan dalam model sebagai “kesearahan” orietasi individu- individu terhadap diri orang lain, dan objek. Contoh Contoh dalam model interaksional ini yaitu ketika dua orang dengan budaya yang berbeda saling berkenalan. Dalam perkenalan tersebut kedua komunikator pasti akan berinteraksi dengan menanyakan nama, alamat, nomor telepon ataupun yang lain. Jika dalam obrolan itu mereka sudah menemui titik klop, seperti tokoh idola mereka yang sama, pasti mereka berdua lebih membuka diri dalam membicarakan tentang dirinya dan juga tokoh idolanya tersebut, sehingga proses interaksi mereka dapat menyatu dan saling memberikan timbal balik. Dalam konteks ini komunikasi berlangsung secara efektif



4.



Perspektif Pragmatisme



Perpekstif pragmatis menyajikan alternatif paradigma yang sangat berbeda dengan tiga perspektif sebelumnya. Komponen-komponen khas dalam perspektif pragmatis dimulai dengan prilaku orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Karena itu satuan komunikasi yang paling mendasar adalah tindak perilaku atau tindak yang dijalankan secara verbal atau nonverbal oleh seorang peserta dalam peristiwa komunikatif. Tindakan kemudian dikategorikan dalam fungsi yang dilaksanakan dalam komunikasi. Tidak tertentu harus mendahului tindakan, dan suatu tindakan menyusul tindakan lain. Karena itu satuan analisis yang lebih penting dari sistem komunikasi bukanlah tindakan tetapi interaksi atau interaksi ganda. Sepanjang waktu pola interaksi dapat dipengaruhi oleh perubahan. Sistem komunikasi dapat mengubah pola interaksi yang khas dan perubahan itu secara empiris dapat diketahui melalui pencatatan perubahan dalam pola yang redundan dari interaksi ganda



4. Komunikasi Internasional diartikan sebagai kajian dalam ranah internasional mengenai data dan informasi yang masuk dan keluar melalui batas-batas negara. Selain itu, komunikasi internasional juga dapat dikaitkan dengan konsep politik dan hubungan satu negara dengan negara lain. Perspektif komunikasi internasional adalah pandangan dalam memahami lebih mendalam mengenai kajian tersebut secara keilmuan. Berikut adalah beberapa perspektif komunikasi internasional, yaitu : 1. Perspektif Diplomatik Perspektif komunikasi internasional yang pertama adalah perspektif diplomatik, yang berarti diplomasi yang dilakukan antar negara. Perspektif diplomatik biasanya dilakukan untuk mempererat hubungan antar negara, memperkuat posisi negara di mata negara lain atau dunia secara global, atau bahkan memperbaiki dan meningkatkan reputasi sebuah negara. Pertemuan yang mencakup perspektif diplomatik dapat dilakukan dalam berbagai format, baik yang bersifat formal maupun semi formal. 2. Perspektif Jurnalistik perspektif ini dilaksanakan melalui saluran atau channel media massa. Arus informasi memang didominasi dan dikendalikan oleh negara-negara maju, sehingga perspektif jurnalistik yang diterapkan pun banyak dipengaruhi oleh pandangan negara maju. Bisa dikatakan bahwa negara-negara maju memiliki peran sebagai gatekeeper atau pengontrol arus informasi yang disampaikan pada jangkauan global. 3. Perspektif Propagandistik Perspektif ini memiliki sedikit kesamaan dengan perspektif jurnalistik, yaitu menggunakan kekuatan media massa. Namun perbedaannya adalah perspektif propogandistik lebih mengacu kepada penyebaran dan penanaman ide serta gagasan milik satu negara kepada masyarakat di negara lain untuk dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Propoganda ini dibuat melalui gagasan yang diberikan, peristiwa yang terjadi, atau kebijakan suatu negara yang kemudian membuat masyarakat negara lain memberikan dukungan mereka atau bahkan mengubah sikap serta cara pandangnya



5. Pendekatan/aliran dalam ilmu Komunikasi







Pendekatan Scientific (ilmiah-Empiris)







Pendekatan Humanistik







Pendekatan Social Sciencies



1. Pendekatan Scientific Menggunakan logika berpikir ilmu eksak, seperti fisika, matematika, biologi, kedokteran, dll.Mengasosiasikan ilmu dengan objektifitas. Objektifitas yang dimaksud adalah objektivitas yang menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensi.Fokus perhatiannya pada discovering world, not inventing world.Terdapat pemisahan yang tegas antara known (objek atau hal yang ingin diketahui/diteliti) dan knower (subjek pelaku atau pengamat).Lazim menggunakan metode eksperimen.Menetapkan pemahaman dan kesimpulan dengan konsesus. 2. Pendekatan/Aliran Humanistik mengasosiasikan ilmu dengan prinsip subjektivitas.Bertujuan untuk memahami perilaku dan hasil temuan subjektif individual.fokus perhatiannya dunia para penemunya (discovering person).Ilmu pengetahuan dilihat sebagai bagian dari diri (pemikiran/interpretasi) peneliti.mengutamakan interpretasi-interpretasi alternatif.Metode penelitian yang lazim digunakan adalah partisipasi observasi. Melalui penelitian seperti ini, peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif.Cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan penggambaran dan penguraiannya tentang hal tsb.Aliran ini biasanya mengkaji persoalan-persoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan pengalaman pribadi. 3. Pendekatan Social Sciencies Merupakan gabungan pemikiran dari scientific dan humanistik. Terbagimenjadi dua kubu:kubu ilmu pengetahuan tingkah laku (behavioral science) yang menekankan pengkajiannya pada tingkah laku individual manusia dankubu ilmu pengetahuan sosial yang menekankan pengkajiannya pada interaksi antar manusia.Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial pada dasarnya memfokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusia dalam menciptakan, mempertukarkan dan menginterpretasikan pesan- pesan untuk tujuan tertentu.



BAB III



PENUTUP



4.1 Kesimpulan Sesuai pengertian dan model komunikasi, komunikasi dapat dilihat dari berbagai dimensi yakni sebagai berikut: Komunikasi sebagai proses, Komunikasi sebagai simbolik, Komunikasi sebagai sistem, Komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai aktifitas sosial, Komunikasi sebagai multidimensional. Perspektif ilmu komunikasi Perspektif mekanistis, Perspektif psikologis, Perspektif interaksional, Perspektif pragmatis. Diantara keempat perspektif diatas, terdapat beberapa perspektif lainnya yang dianggap kecil dan kurang menyebar, yaitu: Perspektif ekologis, Perspektif dramatisme, Aliran mcluhan atau mcluhanisme, Teori atau model keseimbangan. Upaya dalam mengatasi hambatan dalam proses komunikasi. Beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain: Gunakan umpan balik (feedback), Pahami perbedaan individu atau, budaya dan pendidikan. Gunakan komunikasi langsung (face to face), Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah.



4.2 Saran Kalau saya ditanya manakah perspektif yang lebih relevan bagi ilmu sosial masa kini, maka secara pribadi saya lebih memilih perspektif Kritis. Tetapi secara bijak saya akan menjawab, bahwa diluar dari pas tidaknya suatu perspektif sesungguhnya perspektif-perspektif ini hanyalah serentetan konsep yang tidak memiliki kebenaran mutlak, karena didalamnya masih banyak terdapat kekurangan yang bisa di temukan maupun tidak. Dalam kehidupan nyata kita, bersosialisai tentu tidak semudah konsep yang ditawarkan diatas, karena memang itulah gunanya konsep, hanya menawarkan tidak menjanjikan. Namun kita patut bersyukur, dengan konsep-konsep cerdas diatas kita bisa berpresepsi secara cerdas dimana menurut kita yang paling relevan untuk digunakan.