Makalah Modul 6 Perspektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODUL 6 “LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR”



Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif Pendidikan SD (PDGK 4104) Tutor Pembimbing Mutia Sari, M.Pd



DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 : ASTIKA SIRAIT



(NIM: 855978923)



CRISTINA NATALIA SITORUS



(NIM: 855979459)



LASMARIA ESTAULINA



(NIM: 855979205)



POSMA YUNEVA



(NIM : 855978916)



SUMIATY SIREGAR



(NIM: 855978883)



WANTINA SITORUS



(NIM: 855978909)



PROGRAM STUDI PGSD – BI UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ TOBA TAHUN 2020



i



KATA PENGANTAR Puji dan syukur yang kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,  dan maha kasih karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang “ Layanan Pendidikan Bagi Siswa Sekolah Dasar”.           Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam  pemahaman mata kuliah Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.           Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.           Akhir kata penulis mohon maaf  apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang ............................................................................................................ 1 B.       Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1 C.       Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1 D.     . Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN  KB.1  Prinsip-prinsip Bimbingan di Sekolah Dasar ........................................................... 3 KB.2 Berbagai Layanan Untuk Anak Sekolah Dasar ......................................................... 6 BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan ................................................................................................................... 10 B.     Saran ............................................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11



iii



BAB I PENDAHULUAN A.



LATAR BELAKANG Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa anak SD dan bagaimana mereka berkembang, yang mencakup tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik, intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama. Seorang guru juga memegang peranan yang sangat strategis, karena lancer tidaknya proses belajar disekolah, baik buruknya mutu pendidikan sangat tergantung pada guru. paya untuk mewujudkan harapan sebagaimana dalam sasaran strategis diatas tidaklah mudah. Apalagi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan indonesia saat ini makin besar. Problemproblem internal dan eksternal dalam lembaga pendidikan Indonesia juga masih lalu lalang. Sehingga dalam lembaga pendidikan Indonesia dibutuhkan sosok menejer pendidikan yang memiliki pemahaman yang bagus dan keahlian memenejer lembaga yang bisa dihandalkan. Oleh karena itu sosok menejer pendidikan baik dia kapasitasnya sebagai kepala madrasah, pengasuh pesantren, rector, dekan, kajur harus memiliki paradigma bahwa mereka adalah khadim al ummat (pelayan umat).           Berdasar paparan di atas maka penting kiranya bagi aktivis pendidikan umumnya dan khususnya bagi para guru pendidikan Indonesia untuk memahami dan mengetahui bagaimana menyajikan layanan Pendidikan bagi siswa disekolah dasar yang dapat mendukung pengetahuan guru di bidang bimbingan. Dan untuk maksud itulah makalah ini di buat.



B.



C.



RUMUSAN MASALAH 1. Apa arti bimbingan? 2. Apa tujuan bimbingan disekolah dasar? 3. Apa fungsi bimbingan disekolah dasar 4. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip disekolah dasar 5. Bagaimana peran guru dalam program bimbingan di SD 6. Bagaimana Cara Menerapkan bimbingan di SD 7. Bagaimana cara memberikan layanan kepada siswa berbakat 8. Bagaimana cara memberikan layanan kepada siswa yang memiliki kelainan 9. Bagaimana cara memberikan layanan kepada siswa yang memiliki kelainan psikis 10. Bagaimana mengelola program kegiatan ekstrakurikuler TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui arti bimbingan? 2. Untuk mengetahuitujuan bimbingan disekolah dasar? 3. Untuk mengetahuifungsi bimbingan disekolah dasar 4. Untuk mengetahuipenerapan prinsip-prinsip disekolah dasar 5. Untuk mengetahuiperan guru dalam program bimbingan di SD 6. Untuk mengetahuiCara Menerapkan bimbingan di SD 1



Untuk mengetahuicara memberikan layanan kepada siswa berbakat Untuk mengetahuicara memberikan layanan kepada siswa yang memiliki kelainan 9. Untuk mengetahui cara memberikan layanan kepada siswa yang memiliki kelainan psikis 10. Untuk mengetahuimengelola program kegiatan ekstrakurikuler 7. 8.



D.



MANFAAT PENULISAN Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti peranan guru dalam pendidikan secara keseluruhan, guru memiliki peran utama dalam pendidikan, terutama guru yang mengajar di SD. Sebagai guru kelas guru memiliki hubungan dan kedekatan yang sangat erat dengann para siswa.



2



BAB II PEMBAHASAN LAYANAN PENDIDIKANBAGI SISWA SEKOLAH DASAR KB 1.    PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR A. PENGERTIAN BIMBINGAN Menurut Agus Taufiq (2007) Bimbingan adalah upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan biasanya mengandung nilai yang bersifat menuntun ke arah yang baik. Menurut Shertzer dan Stone (1966) bimbingan adalah memandu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi (to direct, pilot, manage or steer). Menurut Gibston dan Mitchell (1981) menyatakan bahwa: “conseling has been identified as the heart of the guidance program”, maksudnya adalah konseling telah dikenal sebagai jantungnya program bimbingan. Berikut dikemukakan definisi bimbingan yang dikemukakan oleh beberapa ahli: 1. Mortensen dan Schmuller (1984) mengartikan bimbingan sebagai bahan integral dari program pendidikan yang diupayakan oleh staf yang kompeten , bertujuan memberikan bantuan kepada individu untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuannya secara penuh di dalam tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis. 2. Edward C. Glanz (1966) mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memecahkan masalah dan menjadi anggota masyarakat bebas dan bertanggungjawab dimana dia hidup. 3. Traxler dan North (1968) mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan memahami individu serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan individu itu untuk mengenal dan memahami kapasitasnya secara penuh, sehingga pada akhirnya dia dapat membantu dirinya sendiri baik secara ekonomi maupun sosial. Sedangkan pengertian bimbingan yang cukup komprehensif dikemukakan oleh Natawidjaja (1984) adalah sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut memahami dirinya, sanggup mengarahkan dirinya dan dapat rindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. Kesimpulan dari berbagai pendapat mengenai bimbingan sekolah dasar di atas adalah proses membantu individu siswa untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya, sehingga dapat diharapkan mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis. Menurut Agus Taufiq (2005) menguraikan bimbingan dimaksudkan agar siswa mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri serta mampu menerima dirinya secara wajar.



3



B. TUJUAN BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR Tujuan program Bimbingan dan Konseling di SD (Agus Taufiq, 2007) adalah : 1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya, guru, oangtua dan orang dewasa lain. 2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya. 3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadapa dirinya, terdapat kekhasan nilai yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaannya. 4. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat yang majemuk. 5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi untuk memaksimumkan kecakapan yang dimilikinya. 6. Belajar tentang berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalahmasalah yang mungkin dihadapinya. 7. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan penyusunan tujuan, perencanaan dan pemecahan masalah. 8. Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan. 9. Menunjukan tanggungjawabnya terhadap tingkah lakunya. 10. Bekerja dengan orang tua dalam berbagai program yang terencana untuk mengembangkan sikap dan ketrampilan yang dapat memperkaya kemampuan akademik dan kemampuan sosial anak. 11. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar anak. Tujuan umumnya dari pelayanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani , ketrampilan yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab, kemasyarakatan dan kebangsaan. (Buku  I, Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling, 1995) Sedangkan Tujuan khususnya adalah siswa dapat memahami diri sendiri sehingga mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang dialami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat selanjutnya dapat menyalurkan potensi yang dimiliki baik di dalam pendidikan maupun dunia kerja nanti. C. FUNGSI BIMBINGAN DISEKOLAH Fungsi bimbingan sekolah, antara lain: 1. Pengungkapan, guru berusaha mengetahui keadaan siswa dengan melakukan pendekatan pada siswa yang bermasalah agar mau menceritakan masalahnya. 2. Penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing siswa perorangan kemudian membantu mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal. 4



3. Penyesuaian, adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. 4. Pencegahan, memberikan bantuan pada siswa untuk memperkirakan hambatan/gangguan yang timbul dalam diri siswa dengan membangkitkan dan menyadarkan siswa akan kekuatan dan potensi yang dimiliki. 5. Perkembangan, pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa ada kemauan dari diri sendiri atau dorongan dari orang lain, seperti keluarga, sekolah, teman, fasilitas yang tersedia. 6. Perbaikan, bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif yaitu memperbaiki dan meningkatkan perilaku yang kurang baik. D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DI SD Prinsip bimbingan di SD menurut Agus Taufiq (2005) adalah sebagai berikut: 1. Bimbingan untuk semua 2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas 3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan Kognitif dan Afektif 4. Bimbingan diberikan secara insidental dan informal 5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan belajar. 6. Bimbingan difokuskan pada aset. 7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan. 8. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama E. PROGRAM GURU DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Menurut Traxler (dalam HM Surya, 2005) dikatakan bahwa dalam menjalankan tugas seorang guru telah melaksanakan tugas rangkap (mengajar & membimbing) namun tidak semua guru melakukannya secara sadar, berencana dan berkesinambungan. Keberhasilan dalam bimbingan sangat terganung dengan eratnya hubungan antara siswa dengan pembimbing. Menurut Lioyd-Jones dan Wolf (dalam Agus Taufiq, 2005) titik berat dan kpedulian bimbingan di sekolah Dasar adalah pada masalah perkembangan siswa. Farwell dan Peter menyatakan bahwa titik berat bimbingan di SD adalah pada pemahaman diri dan memberi kemudahan pada siswa.



5



KB.2     BERBAGAI LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Berbagai layanan pendidikan di SD meliputi: A. Layanan Pendidikan Anak Berbakat 1. Pengertian anak berbakat Menurut Utami Munandar (1995) Anak berbakat adalah mereka yang didefinisikan oleh orang-orang profesional mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki kemampuankemampuan yang luar biasa. jenis-jenis kemampuan dan kecerdasan yang dimaksud seperti: kemampuan intelektual umum dan akademis tertentu, berpikir kreatif-produktif, psikososial, seni dan psikomotor. 2. Layanan Pendidikan Anak Berbakat di Sekolah Dasar Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan anak berbakat di SD: a. Pengidentifikasian anak berbakat b. Layanan anak berbakat c. Strategi pembelajaran dan model layanan d. Layanan perkembangan kreativitas e. Simulasi imajinasi dan proses inkubasi f. Desain pembelajaran g. Evaluasi B. Layanan Penyandang Kelainan Fisik 1. Pengertian Menurut Mulyono Abdulrachman (2007) keluarbiasaan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang menunjukan perbedaan fisik dengan anak normal pada umumnya. Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan pada: a. Tunanetra Yaitu sebutan yang diberikan kepad anak-anak yang mengalami ganggunan penglihatan yang mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat dilakukan secara normal. b. Tunarungu Yaitu bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran mulai yang ringan sampai yang berat c. Tunadaksa Adalah sebutan bagi mereka yang menyandang cacat fisik, sehingga anak tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal. 2. Layanan Bimbingan terhadap penyandang kelainan fisik a. Layanan terhadap anak tunanetra dapat dengan cara menempatkan anak tunanetra tersebut di sekolah biasa, dalam bentuk pendidikan terpadu, ini bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangannya karena terbiasa bergaul dengan anak normal. b. Layanan terhadap anak tunarungu  harus disesuaikan dengan karakteristik/tingkat ketunarunguannya, diperlukan pembimbing khusus untuk tunarungu tingkat tinggi. 6



c. Layanan terhadap anak tunadaksa adalah dengan menimbulkan rasa percaya diri pada anak tersebut. C. Layanan Terhadap Anak dengan Gangguan Psikologis. 1. Pengertian, Klasifikasi dan karakteristik Anak Tunalaras Indikator tentang masuknya anak dengan gangguan psikologis masuk SD biasa adalah seringnya ditemui kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku. Penyimpangan pada anak tersebut seperti gangguan emosi dan perilaku menyimpang (tunalaras), maka guru SD harus dapat mengantisipasi keadaan tersebut. Ciri apabila anak mengalami gangguan mental yaitu a. Perilakunya tidak dapat diterima oleh masyarakat dan biasanya melanggar norma budaya, aturan keluarga dan sekolah b. Sering mengganggu, bersifat membangkang atau menentang dan tidak dapat bekerja sama. 2. Jenis Perilaku Menyimpang di Sekolah Biasa Yaitu anak luar biasa yang secara jelas dapat terlihat dan anak luar biasa yang sulit dideteksi. Orang tua yang memiliki anak jenis keduanya tidak menyadari akan keluarbiasaan yang dimiliki anaknya sehingga memasukkan anak tersebut ke sekolah luar biasa. 3. Gejala-gejala perilaku menyimpang Gejala-gejala perilaku anak menyimpang itu seperti: a. anak yang suka jahil adalah suatu perbuatan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dengan maksud mengganggu atau membuat orang lain menjadi tidak nyaman atau membuat orang lain menderita baik fisik maupun mental atau mengalami kehilangan sesuatu. b. anak suka iri hati biasanya diwujudkan dengan perilaku mengganggu teman, berebut mainan, saling bantah dan sebagainya. c. anak suka menyela anak yang suka menyela pembicaraan orang lain/orang lain walaupun orang tua menyeruh pergi atau untuk menjauh dengan baik-baik, anak justru menolak dan ngotot untuk terus nimbrung. d. anak suka agresif Akibat dari perilaku yang suka agresif menyerang temannya, dirinya ditakuti, dimusuhi, dan dijauhi temannya. 4. Penyeban Perilaku menyimpang Penyebab anak berperilaku menyimpang adalah karena dirinya merasa: a. Tidak mendapat perhatian b. Disepelekan c. Kehadirannya dianggap tidak ada 7



d. Tidak mendapat peran apapun e. Sebagai pelengkap penderita f. Takut kehilangan peran dalam lingkungannya. 5. Memahami anak berperilaku menyimpang Untuk mengatasi permasalahan anak berperilaku menyimpang yaitu perlu adanya kerja sama antar staf dan semua guru sekolah untuk menciptakan perilaku positif baik kepada anak tersebut maupun semua pihak di sekolah. 6. Perlunya saling mendukung Dukungan rekan sekerja bagi para guru dalam menghadapi anak-anak berperilaku menyimpang yaitu : a. Pemahaman dari sekolah secara keseluruhan, bahwa perlunya kebersamaan dalam mengatasi masalah b. Pemahaman bahwa masalah-masalah perilaku yang paling besar membutuhkan pendekatan kelompok c. Kesediaan wali kelas untuk menerima dekungan dan pemahanan bahwa dukungan ini bersifat normative d. Penyelenggaraan rapat oleh wali kelas dengan sesame kolega e. Pengakuan bahwa penyimpangan perilaku sesorang bukanlah semata-mata tanggungjawab guru yang bersangkutan tetapi merupakan tanggungjawab bersama. f. Pernya pembentukan forum sekolah g. Ketersediaan dukungan sesame rekan di dalam observasi kelas dengan saling bertukar kelas 7. Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan anak, antara lain: a. Penyimpangan sebagai akibat b. Perilaku destruktif, contohnya: terus menerus memanggil guru dan berbicara seenaknya, berjalan kesana kemari, menggerakan kaki terus menerus di kursi, suara sangat keras, tidak mampu konsentrasi. c. Perilaku mengajar, pendekatan yang dapat dilakukan guru untuk mengajarkan anak agar berperilaku baik antara lain:  Mengangkat tangan tanpa harus memanggil-manggil  Menunggu giliran daripada menyerobot  Duduk di atas tikar pada jam pelajaran  Duduk di kursi mereka lebih dari beberapa menit  Berbicara dengan lebih perlahan  Berjalan tanpa mengganggu / menjengkelkan orang lain  Mempertimbangkan perasaan orang lain d. Cara mengatasi anak yang berperilaku menyimpang yaitu:  Jangan emosional menghadapi anak  Jangan kucilkan anak



8



8. Penutup Menghadapi anak disekolah dasar dengan karakteristik yang heterogen diperlukan kesabaran yang cukup tinggi bagi para guru terutama guru di sekolah dasar. Oleh karena itu, dengan rasa penuh kasih saying dan pengetahuan yang memadai tentang kelainan tingkah laku siswa, kita sebagai guru diharapkan mampu mengatasi persoalan anak di sekolah. D. LAYANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER 1. Pengertiaan Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. 2. TujuannyaKegiatan ekstrakurikuleradalah siswa diharapkan akan mampu mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. 3. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah biasanya seperti pramuka, UKS, olah raga, PMR, kesenian dll di luar jam pelajaran sekolah. 4. Manfaat yang didapat adalah siswa akan memperoleh secara maksimal pengembangan fisik, mental, emosional, kognitif dan sosial. 5. Pelaksanaan Kegiatan ekstrakulrikuler tidak dapat berjalan di SD dikarenakan antara lain: a. Sikap orang tua siswa yang kurang mendukung b. Memerlukan biaya cukup besar c. Lokasi rumah yang jauh dari sekolah d. Kondisi keluarga yang mengharuskan anak bekerja membantu orang tua e. Kurangnya fasilitas di sekolah f. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah



9



BAB III PENUTUP A.



KESIMPULAN Layanan pendidikan di indonesia merupakan unsur penting yang berpengaruh terhadap



kwalitas dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Dengan demikian, hal yang urgent untuk dipahami oleh guru pendidikan Indonesia adalah bagaimana mengelola layanan terbaik itu di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang amat keras. Ruang lingkup manajemen layanan meliputi: layanan pembelajaran, layanan bimbingan konseling, layanan kesejahteraan, layanan administrasi, layanan informasi, layanan keuangan. Manajemen layanan pendidikan disebabkan oleh empat hal yaitu: pertama, berlakunya UU no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kedua, berlakunya UU no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Ketiga, berlakunya PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Keempat, arus globalisasi menuntut pada persaingan yang ketat termasuk adanya sekolah bertaraf internasional. Keberhasilan suatu jasa pelayanan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada konsumennya, dalam arti perusahaan memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya akan sukses dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan/kepentingan pelanggannya secara konsisten. B. SARAN 1. Untuk mempercepat tahapan penerimaan mesti disiapkan bimbingan teknis belajar outing / privat. 2.      Untuk menghindari kejenuhan dan stress siswa di buatkan bimbingan bakat atau menggali potensi siswa atau unit kegiatan siswa.



10



DAFTAR PUSTAKA Anita. (2007). StrategiPembelajaran di SD. Jakarta :Universitas Terbuka Haryanto. (2008) EvaluasiPembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung :Erlangga Sumantri, M.  dan Syaodih, N. (2008). Perkembanganpesertadidik. Jakarta :Universitas Terbuka Surya. (2007). KapitaSelektaKependidikan SD. Jakarta :Universitas Terbuka



11