Makalah Teori Akuntansi-Pendapatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP PENDAPATAN



Makalah Ini dibuat Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Teori Akuntansi



Disusun Oleh : Kelompok 1



C10160002



Rika Anggia



C10160006



Nurul Hanissa



C10160008



Ghina Umniati



C10160024



Herlina



C10160038



Endang Firdayanti



C10160314



Annisa Farah Fadlilah



C10160296



Maria Sri Mulyani



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS Jl. P.H.H Mustofa No. 31 Bandung 40124 2017



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pendapatan ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bersama. Oleh sebab itu, apabila terdapat kekurangan kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.



Bandung,



i



April 2019



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I



PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 2 1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2 1.3.1 Maksud ................................................................................... 2 1.3.2 Tujuan .................................................................................... 2 1.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 2 1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 3



BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4 2.1 Definisi Pendapatan .......................................................................... 4 2.2 Karakteristik Pendapatan .................................................................. 5 2.3 Sumber-Sumber Pendapatan............................................................. 6 2.4 Konsep Pendapatan........................................................................... 7 2.5 Penilaian Pendapatan ........................................................................ 7 2.6 Pengukuran Pendapatan .................................................................... 8 2.7 Pengakuan Pendapatan ..................................................................... 8 2.8 Realisasi Pendapatan ...................................................................... 10 2.9 Penyajian Pendapatan ..................................................................... 10 BAB III SIMPULAN ........................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14 ii



iii



BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan lantaran



dengan Akuntansi kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani, apakah memperoleh keuntungan atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun sanggup memperoleh warta yang nantinya berkhasiat untuk pemakainya, baik itu pihak ekstern maupun intern. Dengan adanya warta ini kita juga bisa membayar pajak kepada pemerintah demi kesejahteraan sosial. Semua warta beliau tas terkait halnya dengan sebareba banyak pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, kerana pendapatan ialah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan tidak mungkin akan didapat penghasilan atau earnings. Pendapatan ialah penghasilan yang timbul dari acara perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 ialah sebagai berikut: Pendapatan ialah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari acara normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu menjadikan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari bantuan penanaman modal. Pendapatan sangat besar lengan berkuasa bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatankegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula pendapatan juga besar lengan berkuasa terhadap keuntungan rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan keuntungan rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan ialah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba, tanpa laba, maka tidaka ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas dari dampak pendapatan dari hasil operasi perusahaan.



1



2



1.2



Identifikasi Masalah Adapun yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan? 2. Seperti apa karakteristik pendapatan? 3. Apa saja yang termasuk dalam sumber-sumber pendapatan? 4. Apa yang dimaksud dengan konsep pendapatan? 5. Bagaimana pendapatan dinilai dalam akuntansi? 6. Bagaimana pendapatan diukur dalam akuntansi? 7. Seperti apa pengakuan pendapatan dalam proses akuntansi? 8. Bagaimana pendapatan direalisasikan? 9. Bagaimana Pendapatan disajikan dalam proses akuntansi? 10. Bagaimana penyajian dan pengungkapan asset?



1.3



Maksud dan Tujuan



1.3.1 Maksud 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi. 2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. 3. Untuk menambah wawasan mengenai teori akuntansi yang membahas perihal pendapatan.



1.3.2 Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi atas identifikasi masalah yang telah ada dalam identifikasi masalah.



1.4



Teknik Pengumpulan Data Dalam penuisan laporan ini dilakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara “Kepustakaan”, yaitu pengumpulan data melalui data



3



– data dari buku yang dijadikan sumber dalam pembelajaran, maupun dari sumber lain yang ada kaitannya dengan tugas yang diberikan.



1.5



Sistematika Penulisan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I



PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang



1.2



Identifikasi Masalah



1.3



Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud 1.3.2 Tujuan



1.4



Teknik Pengumpulan Data



1.5



Sistematika Penulisan



BAB II



PEMBAHASAN



BAB III



SIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA



BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN 2.1



Definisi Pendapatan Menurut PSAK No. 23 paragraf 6, pendapatan adalah arus masuk bruto



dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Menurut SFAC No.6, pendapatan adalah arus masuk atau penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau penyelesaian kewajiban-kewajibanya (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama atau pusat dari satuan usaha yang berkesinambungan. Menurut FASB yang dikutip oleh harahap (1999:58) definisi pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan dari penyerahan/ produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. Melihat definisi tersebut, maka pendapatan akan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi pada masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti bahwa pengakuan pendapatan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (misalnya kenaikan bersih aktiva yang timbul dari penjualan barang atau jasa atau penurunan kewajiban yang timbul dari pembebasan pinjaman). Menurut SFAC No 6, Gains adalah peningkatan dalam ekuitas (aset bersih) dari transaksi sampingan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi dan kejadian lain yang mempengaruhi entitas selain yang diakibatkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.



4



5



Terdapat dua kata yang sering disebut dalam definisi yaitu ekuitas dan entitas. Ekuitas adalah modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha (ekuitas dalam akuntansi merupakan penambahan dari profit selama tahun berjalan dengan modal mula-mula). Dalil entitas menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lainnya.



2.2



Karakteristik Pendapatan •



Aliran masuk atau aliran aset adalah jumlah aset baru yang diterima dari konsumen, aliran dana dari konsumen, kenaikan laba ekonomi, laba penjualan aset.







Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang terus menerus adalah pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.







Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban dimana suatu entitas mengalami kenaikan aset sebelumnya, misalnya menerima pembayaran di muka dari pelanggan, pengiriman barang, atau pelaksanaan jasa akan mengurangi kewajiban yang menimbulkan pendapatan. Jadi kenaikan aset, pendapatan dapat diartikan sebagai penurunan kewajiban.







Suatu entitas maksudnya adalah pendapatan didefinisi sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih.







Produk perusahaan maksudnya dimana aliran aset dari pelanggan berfungsi hanya sebagai pengukur, tetapi bukan pendapatan itu sendiri. Produk fisik yang dihasilkan oleh kegiatan usaha itulah yang merupakan pendapatan. Produk merupakan pencapaian dari tiap kegiatan produktif. Pendapatan merupakan aliran masuk aset (unit moneter) dan hal tersebut berkaitan dengan aliran fisis berupa penyerahan produk (ouput) perusahaan.



6







Pertukaran produk, harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat ke dalam system pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah jika jumlah rupiah tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara pihak independen.







Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa produk, dimana pendapatan merupakan konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun.



2.3



Sumber-Sumber Pendapatan Soemarso



SR



mengatakan



pendapatan



dalam



perusahaan



dapat



diklasifikasikan sebagai pendapatan opeerasi dan non operasi. Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas uama perusahaan. Sedangkan, pendapatan non opearsi adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan utama perusahaan. Jumlah nilai nominal aktiva dapat bertambah melalui berbagai transaksi tetapi tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam penentuan laba adalah membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal aktiva dapat terjadi dari: a.



Transaksi modal atau endapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang saham.



b.



Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa “barang dagangan” seperti aktiva tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang perusahaan.



c.



Hadiah, sumbangan, atau penemuan.



d.



Revaluasi aktiva.



e.



Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran penjualan produk. Dari kelima sumber tambahan aktiva diatas hanya butir kelima yang harus



diakui sebagai sumber pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk sebagaimana yang disebutkan dalam butir kedua.



7



2.4



Konsep Pendapatan Ada dua konsep yang sangat erat hubungannya dengan masalah proses



pendapatan yaitu konsep proses pembentukan pendapatan (Earning Process) dan proses realisasi pendapatan (Realization Process). 1.



Proses pembentukan pendapatan (Earnings Process) Proses pembentukkan pendapatan adalah suatu konsep tentang terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasrkan pada asumsi bahwa semua kegiatan opoerasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil, yang meliputi



semua



tahap



kegiatan



produksi,



pemasaran,



maupun



pengumpulan piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi. 2.



Proses realisasi pendapatan (realization process) Proses realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas dkontrak penjualan. Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan produksi, yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada pelanggan. Jika, kontrak penjualan mendahului produksi barang atau jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum terjadi proses penghimpunan pendapatan.



2.5



Penilaian Pendapatan Standar Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat



digunakan untuk menentukan berapa rupiah yan diperhitungkan dan dicatat pertama kali dalam suatu transaksi atau berapa jumlah rupiah yang harus diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan. Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut: 1. Biaya Historis (historical cost) : Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar ssebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.



8



2. Biaya Kini (current cost): aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang diperoleh sekarang. 3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realization/settlement value) : Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva yang sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). 4. Nilai sekarang (present value) : Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.



2.6



Pengukuran Pendapatan Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem



akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statement keuangan.Secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran (measurability) dan keterandalan (reliability). Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut: “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.



2.7



Pengakuan Pendapatan Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai berikut:



9



1.



Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pasa saat tanggal penjualan, biasanya



merupakan tanggal



penyerahan produk kepada



pelanggan. 2.



Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.



3.



Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain, seperti pendapata bunga, dan royalty diakui sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan aktiva yan bersangkutan.



4.



Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika: a. Pendapatan dihasilkan, dan b. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi. Pengakuan pendapatan mendapat kendala yaitu proses penentuan kapan pendapatan dapat diakui dan dilaporkan untuk suatu periode tertentu dan berapa jumlahnya, proses penetuan waktu dan besarnya pendapatan yang diakui ini berkaitan dengan konsep realisasi pendapatan (Revenue Realization). Eldon S HEndriksen mengutp pernyataanAmerican Accounting Association Committee on Concept and Standard External Reporting mengenai realisasi ini yaitu: “Realisasi bukan suatu determinan dalam konsep laba, realisasi hanya berfungsi sebagai pedoman memutuskan kapan kejadian yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba objektif



10



yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima”. Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada berbagai saat, yaitu:



2.8



1.



Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi.



2.



Pengakuan pendapatan diakui pada saat selesainya produksi.



3.



Pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan.



4.



Pengakuan pendapatan diakui pada saat penerimaan kas



Realisasi Pendapatan Pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi



kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat sama sekali. Pendapatan terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan.



2.9



Penyajian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23



mengenai pengungkapan pendapatan, perusahaan harus mengungkapkan sebagai berikut: 1. Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang dianut untuk menentkan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa. 2. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari: a. Penjualan barang. b. Penjualan jasa. c. Bunga. d. Dividen, dan e. Royalty.



11







Kriteria Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut: 1.



Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti akan segera terealisasi.



2.



Pendapatan baru dapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk atau terhimpun.







Metode Pencatatan Pendapatan Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu



sebagai berikut: metode berbasis kas (cash basis method) dan metode aberbasis akrual (accrual basis method). 1.



Metode cash basis



Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan tersebut belum diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan kecil dan orang-orang yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki keahlian tertentu. 2.



Metode accrual basis



Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada saat sudah terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima. Keuntungan metode ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam pengukuran keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih. 



Metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang



kegiatannya sebagian besar dalam penjualan jasa dibandingkan produksi yaitu sebagai berikut: 1.



Metode kinerja khusu Metode ini digunakan untuk penapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal. Sebagai contoh: seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian penambalan gigi.



2.



Metode Kinerja Profesional



12



Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periiode akuntansi. 3.



Metode Kinerja Selesai Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan total transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai, yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.



4.



Metode Penagihan Metode ini digunakan untuk pendapatamn jasa ketika ketdakpastian penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan biya yang digunakan untuk penjualan produk.



BAB III SIMPULAN BAB III



SIMPULAN



Pendapatan ialah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Ada jugapendapatan ialah hasil berupa uang atau materi lainnya yang sanggup dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi.Prinsip akreditasi pendapatam tetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat: 1. Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas (piutang). 2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera sanggup dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.Dihasilkan , bila kesatuan itu sebagian besar telah menuntaskan apa yang seharusnya telah dilakukan semoga berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan.Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal sehingga kclangsungan hidup perusahaan sanggup tercapai. Laba diperoleh sebagai kelebihan pendapatan atas beban.



13



14



1. DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri, (2001), Teori Akuntansi, Peneribit Raja Grafindo Persada. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess, (1992), Prinsip-prinsip Akuntansi (terjemahan), Alih Bahasa : Alfonsus Sirait, Jilid I, Edisi 16, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal. 56-57. Suwardjono, (1989), Teori Akuntansi, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Tuanakotta, Theodorus M., (2000), Teori Akuntansi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Rustam. Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23. USU Digital Library. 2002. http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-rustam2.pdf Afanami. Teori Pendapatan. 2009. http://www.scribd.com/doc/22904944/TeoriPendapatan. Acess : 24 juni 2010



https://zams.web.id/makalah-teori-akuntansi-pendapatan-konsep-pendapatan/