Makalah Tugas Perekonomian Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SUMBER DAYA MODAL,TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN



Disusun oleh: Kelompok 5 1. Maulidah



(1810602042)



2. Muhamad Ridho



(1810602043)



3. Muharam Syaribi



(1810602045)



4. Nike Novita Sari



(1810602047)



5. Rabiatul Adawiyah



(1810602051)



Dosen pengampu : Fakhrina SE,.M.HI



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2020



Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sumber daya modal,teknologi dan kelembagaan ini dengan tepat dan sebaik yang penulis bisa.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah perekonomian indonesia.selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “sumber daya modan,teknologi dan kelembagaan” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. harapan penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam mata perkuliahan ini. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa susunan



dan



materi



yang



terkandung



dalam



makalah



masih



banyak



kekurangannya.Untuk itu, segala saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini,Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua yang membaca.



Palembang, februari 2020



penulis



i



Daftar Isi Hal Halaman Judul I.Kata Pengantar....................................................................................................i II. Daftar isi ..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan masalah......................................................................................2 C. Tujuan pembahasan...................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. peranan Tabungan,Investasi dan Asuransi ......................................................3 B. Asuransi Dalam Pembangunan Ekonomi ........................................................10 C.Perubahan Teknologi Komunikasi dan Strategi................................................12 D. Kelembagaan dan Pembangunan Ekonomi......................................................16 E. Kemiskinan dan Lingkungan Hidup.................................................................20 F. Studi kasus di indonesia....................................................................................20 BAB III PENUTUP Kesimpulan............................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi yaitu; modal, tenaga kerja, dan teknologi. Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara fiansial atau sejahtera (Sukirno, 1994). Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa pertumbuhan eknomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara. Masalah ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang, dari satu priode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat, kemampuan yang meningkat ini karena disebabkan faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya, investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang, di samping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat pembangunan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka (Kurniawati, 20014). Sebagai Negara berkembang Indonesia belum mampu untuk menyediakan seluruh dan pembangunan, salah satu penyebabnya adalah tabungan domestik belum memenuhi investasi yang dibutuhkan. Kesenjangan antara hubungan domestik dan kebutuhan investasi (Saving investment gap) yang diperlukan dalam mencapai satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu, mengharuskan pemerintah untuk mencari alternative sumber pembiayaan dalam negeri dan juga mendapatkan sumber-sumber dana dari luar negeri dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) (Mulatua, 2015).



1



B. Rumusan masalah Dari latar belakang yang ada di atas, maka kami sebagai penulis akan membahas tentang : 1. Apa pengertian tabungan,perananannya dan pengaruh tabungan bagi perekonomian? 2. Apa saja manfaat asuransi dalam pembangunan ekonomi? 3. Bagaimana perubahan teknologi komunikasi dan perubahan strategi? 4. Apa saja kelembagaan dan pembangunan ekonomi di indonesia? 5. Apa saja permasalahan yang ada di indonesia? C. Tujuan masalah 1. Dapat mengerti dan mengenal tabungan dan perananannya 2. Mengetahui manfaat asuransi dalam perekonomian 3. Memahami perubahan teknologi komunikasi dan strategi komunikasi 4. Mengenal kelembagaan di indonesia 5. Mengetahui permasalahan yang yang ada di indonesia



2



BAB II PEMBAHASAN A. PERANAN TABUNGAN, INVESTASI, DAN ASURANSI DALAM PEMBANGUNAN Dalam perkonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memilik dana yang cukup besar. Tetapi disisi lain,usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan mengahdapi kendala dalam pembentukan modal baik yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melaui pajak. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makroekonomi. Dalam identitas pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran,variabel ini lazim dilambangkan dengan huruf C, Ini dari kata consumption. Pengeluaran konsumsi seseirang adalah bagian dari pendapatannya yang dibelanjakan. Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut tabungan,lazim dilambangkan dengan huruf S, inisial dari kata saving. Apabila pengeluaran-pengeluaran



konsumsi



semua



orang



dalam



suatu



negara



dijumlahkan,maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat negara yang bersangkutan. Di lain pihak jika tabungan semua orang disuatu negara dijumlahkan,maka hasilnya adalah tabungan masyarakat negara tersebut. Selanjutnya, tabungan masyarakat bersama-sama dengan tabungan pemrintah membentuk tabungan nasional. Yang terakhir ini, tabungan nasional merupakan sumber dana investasi. Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya secara makroagregat, pengelaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsi. Perilaku tabungan juga begitu. Jadi, bila pendapatan bertambah, baik konsumsi maupun tabunngan akan sama-sama bertambah, baik konsumsi atapun



3



tabungan



akan



sama-sama



bertambah.



Perbandingan



besarnya



tambaha



pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendpatan disebut hasrat marginal untuk berkonsumsi (marginal propensity to consume, MPC), sedangkan nisbah besarnya tambahan tabungan tterhadap pendapatan dinamakan hasrat marginal untuk menabung (marginal propensity to save, MPS). Pada masyarakat yang kehidupan ekonominya relatif belum mapan, biasanya angka MPC mereka relatif kecil. Artinya, jika mereka memperoleh tambahan pendapatan, maka sebagian besar tambahan pendapatan itu akan teralokasikan untuk konsumsi. Hal sebaliknya berlaku pada masyarakat yang kehidupan ekonominya sudah relatif lebih mapan. Tenaga beli seseorang tergantung atas dua unsur pokok yaitu pendapatan yang dibelanjakan dan harga barang yang diperlukan atau dikehendaki. Apabila jumlah pendpatan yang dpat dibelanjakan oleh seseorang berubah maka jumlah barang yang diminta juga akan berubah. Demikian pula halnya harga barang yang dikehendaki juga berubah. Secara matematis pengearuh perubahan harga danpendapatan bersama-sama terhadap jumlah barang yang diminta dapat diketahui secara serentak. Krisis ekonomi indonesia yang melanda indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang kemudian menjaddi krisis multidimensi berdampak kondisi indonesia secara umum tidak hanya terhadap sektor ekonomi saja. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sangat tajam, inflasi yag tinggi,menurunnya kepercayaan investor untuk berinvestasi di indonesia, merupakan beberapa akibat dari krisis ekonomi tersebut. Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan struktur politik dan penerapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah, kondisi indonesia menunjukan perubahan yang lebih baik dan kondisi perekonomian yang stabil. Di indonesia untuk membiayai pembangunan nasional yang mencakup investasi domestik, sumber dananya dapat bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar negeri. Namun, karena terbatasnya jumlah dana serta pinjaman yang diperoleh dari luar negeri, maka diperlukan tabungan nasional yang lebih tinggi sebagai sumber dana yang utama.



4



1. Pengertian Tabungan Tabungan sendiri dapat didefinisikan sebagai bagin dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Sedangkan tabungan nasional adalah pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai. Tabungan swasta terdiri atas tabungan total,tabungan perusahaan dan tabungan rumah tangga. Dengan adanya tabungan memungkinkan terjadinya penanaman modal,di mana penanaman modal akan memperbesar kapasitas produksi perekonomian.proses pembentukan modal ini berjalan melalui tingkatan (1) kenaikan volume tabungan maka langsung tergantung kepada kemauan dan kemampuan diri untuk menabung.(2) keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk meningkatkan dan menyalurkan tabungan.(3) penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal oleh perusahaan. 2. Peran



Tabungan



Terhadap



Pembangunan



Ekonomi



di



Indonesia Mengikuti kerangka berpikir dari model harrod-domar, di dalam suatu eonomi tertutup (campus sektor luar negeri) dalam kondisi fakenyployment, dan tanpa mobilitas capital, tabungan menjadi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, yang mekanismenya lewat pertumbuhan investasi. Oleh karena itu, investasi dapat dikatakan sebagai fungsi dari tabungan. Namun studi-studi empiris yang ada menunjukan adanya hubungan positif antara



tabungan



dan



investasi.



Hal



ini



didasarkan



kepada



beberapa



alasan.pertama, peningkatan produktifitas dan shocks lainnya memberikan efek yang sama terhadap tabungan dan investasi yang diinginkan. Sekalipun dalam kondisi di mana mobilitas capital antarnegara sempurna. Kedua, peningkatan tabungan domestis akan membuat investasi meningkat. Ketiga, melindungi sumber pajak domestik neraca pembayaran luar negeri. Hubungan antara pertumbuhan GDP dan tingkat tabungan tidak hanya positif tetapi juga signifikan. Dengan kemajuan teknologi dan akumulasi SDM (human



5



capital) pertumbuhan ekonomi secara permanen.tabungan dan pendapatan mempunyai hubungan dua arah. Pendapatan meningkat tabungan meningkat pertumbuhan ekonomi pendapatan meningkat.



3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan Model solow menunjukan bahwa tingkat tabungan adalah determinan penting dari persediaan modal pada kondisi steady-state. Dengan kata lain, jika tingkat tabungan tinggi,maka perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi, serta sebaliknya. Dasar dari model solow inilah yang kemudian banyak dikaitkan dengan kebijakan fiskal. Defisit anggaran yang



terjaddi



terus-menerus



dapat



mengurangi



tabungan



nasional



dan



menyusutkan kemampuan berinvestasi. Konsekuensi dalam jangka panjang yakni,rendahnya persediaan modal dan pendapatan nasional. Dalam kaitannya dengan tingkat pertumbuhan.menurut solow, tingkat tabungan yang lebih tinggi hanya akan meningkatkan pertumbuhan untuk seentara sampai perekonomian mencapi kondisi steady-state baru yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jika perekonomian memperhatikan tingkat tabungan yang tinggi, maka hal itu hanya akan mempertahankan persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi tanpa mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.



4. Peranan Investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara,bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi,begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini,pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara.



6



Begitu pentingnya peran dan dukungan dari investasi terhadap kelanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di indonesia sangat disadari betul oleh pemerintah. Sebab,sejumlah proyek infrastruktur membutuhkan dukungan dana yang besar,bukan hanya infrastruktur ekonomi tetapi juga infrastruktur bidang sosial dan kehidupan masyarakat. Peran serta dan dukungan nonmateril pun dibutuhkan, di semua level pemerintahan pusat dan daerah, serta disemua level masyarakat kota dan pedesaan. Permasalah yang muncul kemudian adalah perubahan dan perbaikan tidak hanya bisa digantungkan pada besarnya dana yang masuk tetapi juga kesiapan/kualitas internal. Peran pemerintah baik pusat maupun daerah sangat penting nilai jual daerah terhadap investor sangat ditentukan oleh kondisi daerah dan nasional. Berdasarkan hal-hal diatas perlu kiranya untuk menyimak kembali kondisi kebijakan investasi yang dijalankan oleh pemerintah selama ini. Berkaitan dengan tujuan perbaikan dan perubahan peekonomian indonesia beserta sejumlah permasalahan yang mengikutinya. Peran penanaman Modal Asing, peran modal asing dalam perkonomian atau pertumbuhan ekonomi sampai saat inimasih diperdebatkan,baik mengenai intensitas maupun arahnya. Menurut Michael F Todaro (1994) terdapat dua kelompok pandangan mengenai modal asing. Pertama, kelompok yang mendukung modal asing,mereka memandang modal asing sebagai pengisi kesenjangan



antara



persediaan



tabungan,devisa,penerimaan



pemerintah,keterampian manjerial,serta untuk mencapai tingkat pertumbuhan. Kedua,



kelompok



yang



menentang



modal



asing



dengan



perusahaan



multinasionalnya,berpendaapat bahwa modal asing cenderung menurunkan tingkat tabungan dan investasi domestik. Investasi, investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangkapanjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensai secara profesional atas penundaan konsumsi,dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investai dapat dilakukan individu,dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain / loss dan yield. Alasan seorang investor



7



melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di mmasa yang akan datang serta untuk menghindaari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki. Peranan modal dalam meningkatkan PNB (pendapatan nasional bruto), penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan penanam modal yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Penanaman modal berperan sebagai sarana investasi yang mellibatkan seluruh potensi masyaraka,baik yang berada di dalam negeri maupun diluar negeri dengan cara penanaman modal dalam negeri dan modaal itu dapat berupa modal sendiri ataupun modal bersama. Pendapatan nasional sering digunakan sebbagai indikator ekonomi dalam hal menetukan tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian,mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya,serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Penanaman modl dalam negeri, peranan modal dalam negeri sangat penting abgi pertumbuhan ekonomi negara. Melihat perekonomian indonesa masih rendaah akibat krisi yang melanda membuat pemrintah terdorong untuk mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dala maupun luar negeri. Kedudukan penanaman modal dalam negeri yang terpenting adalah pendapatan nasional karena dapat memanfaatkan kekayaan yang dimiliki oleh pihak negara. Fungsi serta kedudukannya juga sangat penting karena merupakan aset negara untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan negara.fungsinya adalah untuk pengumpulan,pengelolaan,perencanaan,dan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal.



5. Penanaman Modal Asing Modal asing meupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran pemerintah untuk membantu proses pertumbuhan ekonomi di indonesia dan juga merupakan kekayaan devisa negara. Modal asing juga sebagai pengisi kesenjangan antara



8



persediaan tabungan devisa,penerimaan pemerintah,keterampilan manajerial serta untuk mencapai pertumbuhan.



6. Pengaruh Investasi dan Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi disuatu negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi di suatu negara,juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau menguukur atau menganalisis tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa disebabkan



oleh banyak faktor. Bagi negara-negara maju,mereka



bisa



mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka,tapi tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi. Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa Menurut Husna (1996: 5) menyatakan



bahwa “proyek investasi merupakan



suatu rencana untuk



menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan dating”. Dan menurut Boediono, investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah/ menciptakan nilai hidup (penghasilan dan/ kekayaan) dimasa mendatang. Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari 3 fungsi penting dari kegiatan investasi, yaitu: 1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja. 2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. 3) Bentuk-betuk investasi dapat berbentuk macam-macam. 9



Jadi, investasi adalah sebuah keputusan untuk menunda komsumsi demi meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada 3 jenis pengeluaran investasi yaitu: 1) investasi tetap bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, 2) investasi residensial yaitu investasi yang mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau disewakan, dan 3) investasi persediaan yaitu mencakup barang-barang perusahaan yang disimpan digudang, investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-macam. Contohmya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham, obligasi, dll. Harga emas yang terus menaik dan hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk investasi.



7. Isu Penanaman Modal Asing Gugatan atas keberadaan freeport di papua tak sepenuhnya mencerminka keinginan menyelesaikan ganjalan “ekonomi politik” secara wajar. Di negeri ini, banyak orang menggugat eksistensi freeport yang dianggap merugikan indonesia, tapi umumnya mereka tak banyak peduli pada dampak riilnya bagi warga papua. B. ASURANSI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI 1. Peranan Dalam perkembangannya asuransi ternyata memberikan dampak yang positif kepada kehidupan sosial ekonomi. Asuransi sangat memberikan manfaat bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan negara. Peranan asuransi sensiri dalam memproduktifkan kegiatan ekonomi dan sosial adalah: (1) melengkapi persyaratan kerdit, apabila seseorang atau pengusaha tertentu membutuhkan dana bank/kreditor, maka biasnya kreditor akan mensyaratkn adany asuransi bagi barang-barang yan dipakai sebagai jaminan atau ada asuransi untuk kreditnya itu sendiri. (2) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,



kontrak-kontrak



dalam



asuransi



umum/kerugian



biasanya



mensyaratkan agar premi dibayar dimuka dan dana tersebut menjadi milik perusahaan asuransi. (3) mengurangi biaya modal, dalam rangka untuk dapat menarik modal untuk membiayai bidang-bidang usaha yang berisiko besar,



10



maka tingkat pendapatan/return/bunga yang akan diberikan kepada pemilik modal harus tinggi pula. (4) menjamin kestabilan peusahaan, apabila suatu perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program asuransi. (5) mendorong usaha pencegahan, perusahaan asurransi melakukan usaha-usaha yang



sifatnya



mendorong



perusahaan/individu



yang



menjadi



tertanggung,untuk melindungi dari bahaya-bahaya kerugian. (6) membantu upaya peningkatan konsevasi kesehatan, usaha ini dilakukan untuk menghindari penyebab timbulnya keruian adalah kampanye-kampanye yang dilakukan perusahaan. 2. Asuransi dan Teori Guna Batas Melalui pengelompokan resik, perusahaan asuransi berhasil menekan sejauh mungkin ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut akan sangat besar apabil amasing-masing resiko dipertimbangkan sendiri,tetapi bila resiko tersebut dipertimbangkan secara kelompok (dalam jumlah yang mewadai), maka ketidakpastiannya dapat ditekan/diperkecil. 3. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Usaha Asuransi Ada beberapa kondisi yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain: (1)sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas, (2) masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industri, (3) peraturan perundang-undangan sudah terorganisasi dengan baik. 4. Fungsi Asuransi Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut: Pertama, fungsi utama (primer); (a) pengalihan resiko,



sebagai



sarana



atau



mekanisme



pengalihan



kemungkinan



resiko/kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai “Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). (b) penghiimpun dana, sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya berasuransi yang dibayar



11



oleh tertanggung kepada penanggung,dikelola sedemikian rupa agar dana tersebut berkembang. (c) premi seimbang,untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang dialihkan kepada penanggung (equitable premium). Kedua, fungsi tambahan (sekunder); (a) ekspor terselubung (invisible export), sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata (intangible product) ke luar negeri. (b) perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi), adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan. (c) sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings. (d) saranan pencegah dan pengendalian kerugian. C. PERUBAHAN



TEKNOLOGI



KOMUNIKASI



DAN



PERUBAHAN



STRATEGI 1) Komunikasi Pembangunan Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungan erat, dimana Siebert, Peterson Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia, sesorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut masyarakat tetang asal usul manusia, masyarakat dan negara.1 Everett M.Rogers (1985) menyatakan bahwa, secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa. Dia juga menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial pada suatu bangsa. Pembangunan merupakan proses yang penekanannya pada keselarasan antara



aspek



kemajuan



lahiriah



dan



kepuasan



batiniah.



Maka



pembangunan pada dasarnya melibatkan minimal tiga komponen yaikni komunikator pembangunan bisa aparat pemerintah atau masyarakat), 1



www.scribd.com,selasa,13 April 2010



12



pesan pembangunan yang berisi ide atau program pembangunan dan komunikan pembangunan,yaitu masyarakat luas sasaran pembangunan.2 2) Strategi Komunikasi Rogers



mengatakan,komunikasi



tetap



dianggap



sebagai



pepanjangan tangan para perencana pemerintah dn fungsi utamanaya adalah untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan partisipasi mereka dalam pelaksanaan rencana-rencana pembangunan.3 Effendy



(1993)



mengatakan



strategi



baik,



secara



makro



mempunyai fungsi ganda, yaitu: (1) menyebarluaskan pesan komunikasi bersifat informayif, persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperolah hasil yang optimal. (2) menjembatani “cultural gap” akibat emudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilainilai budaya.4 3) Strategi Komunikasi Efektif Adapun



strategi



yang



efektif



dalam



penyampaian



komunikasi



pembangunan antara lain: a. Planning Strategi komunikasi yang efektif selalu diawali oleh perencanaan yang solid dan matang (planning) yaitu kunci bagi keberhasilan proyek tujuan. Ada tiga jenis planning yang harus dipertimbangkan dalam strategi komunikasi di era digital saat ini, yaitu: (1) organizational planning, yaitu terkait dengan siapa-siapa saja yang bertanggung jawab melakukan tindakan-tindakan apa saja untuk misi komunikasi. (2) communications planning, yaitu terkait penentuan cara-cara yang digunakan untuk mengomunikasikan pesan. (3) technology planning yaitu terkait alat bantu teknologis untuk menyampaikan pesan. b. Sasaran dan tujuan 2



Everett M.Rogers,dan shoemaker,F.Ployd,Konunikasi Sambung Rasa,(jakarta pustaka Sinar Harapan,1981),hlm.37. 3 Ibid. Hlm. 40. 4 Onong Uchjana Effendy, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan,(Yogyakarta, Gadjah Mada University, 1987), hlm.23.



13



Pesan harus diciptakan sejelas-jelasnya demi sasaran yang dituju, lalu pesan yang disampaikan dengan metode yang tertentu supaya bisa sampai ke publik yang kita bidik. c. Pembentukan pesan Pembentukan pesan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi perhatian publick



juga menjadi salah satu strategi efektif dalam



komunikasi untuk mencapaitujuan yang diinginkan. d. Medis choices Memilih jenis media yang paling cocok untuk menyampaikan pesan dan menjangkau audiens merupakan langkah yang harus diambil. Karena jika tepat,audiens akan sangat cepat memahami pesan yang diberikan. e. Evaluasi Strategi



komunikasi



yang



efektif



selalu



mempertimbangkan



evaluasi,namun yang satu ini sering kali terabaikan. Kalau hasilnya bagus, orang cenderung tidak melakukan evaluasi, tapi kalau hasil akhirnya kurang bagus baru orang berpikir tentang evaluasi. 4) Konsep Komunikasi Pembangunan Dalam strategi komunikasi mengenai isi pesan tentu sangat menentukan efektivitas komunikai. Wilbur Schramm mengatakan bahwa agar komunikasi yang dilancarkan dpat lebih efektif,maka pesan yang disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:5 (1) pesan harus dirancang dan disampaikan sedmikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran dimaksud. (2) pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju keppada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-sama dimengerti. (3) pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu. 5) Teknologi Komunikasi 5



Onong Uchjana Effendy, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan,(Yogyakarta, Gadjah Mada University, 1987), hlm.37.



14



Perkembangan teknologi mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan transistor, kemudian berkembang mikcrohip, sistem komunikasi satelit, dan lainlain tellah membuat jarak bukan lagi suatu halangan untuk berkomunikasi dengan lainnya. Teknologi dapat melakukan penghematan waktu dan jumlah tenaga kerja manusia. Proses teknologi melalui makna pesan tertulis atau gambar dipindahkan secara elektronis melalui radio telegraph (telefrint) untuk satu reproduksi yang jauh letaknya. Kemajuan teknologi komunikasi jelas akan membawa dampak, baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Secara positif akan memberikan kemungkinan terjadinya komunikasi secara lebih baik dn luas jangkauannya. Namun secara negatif menimbulkan masalah baru yaitu memberikan kemudahan timbulnya pertentangan sosial dan perubahan sistem nilai, karena adanya perbenturan sistem nilai dalam masyarakat penerima teknologi yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Bagi bangsa indonesia masalah yang dihadapi berkaitan dengan faktor budaya adalah:6 (1) masyarakat indonesia merupakan majemuk yang terdiri dari beraneka suku bangsa dengan latar belakangkebudayaan,agama,dan sejarah yang berbeda. (2) masyarakat yang majemuk ini sedaang mengalami pergeseran sistem nilai sebagai akibat pembangunan yang pada hakikatnya merupakan proses pembaruan di segala sektor kehidupan. (3) derasnya arus informasi dan komunikasi yang dibawa oleh meddia massa memperlancar kontak-kontak antar kebudayaan. (4) pertambahan penduduk yang menuntut pertambahan sarana hidup baik dlaam kuantitas, kualitas, maupun variasi. 6) Partisipasi dan Komunikasi Dalam



berkomunikasi



untuk



membangkitkan



partisipatif



masyarakat,Harmoko mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan kepadda khalayak haruslah:7 (1) membaca berita hangat yang isinya cocok dengan 6 7



Harmoko, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang, (Jakarta: Sinar Harapan, 1985), hlm.17. ibid, hlm.21.



15



kepentingan masyarakat. (2) menggugah hati masyarakat sehingga gagasan dan perassaan yang disampaikan oleh si pembawa pesan sudah seperti milik si penerima pesan itu sendiri. (3) menimbulkan dorongan bertindak bagi sasaran khalayak secara spontan dan penuh kesan. Rogers dan Shoemaker mengatakan bahwa saluran interpersonak massih memegang penting dibanding dengan media massa, terlebih-lebih di negaranegara yang belum maju dimana kurang tersedianya media massa yang dapat menjagkau khalayak terutama warga pedesaan, tingginya tingkat buta huruf dan tidak sesuainya pesan-pesan yang disampaikan dengan kebutuhan masyarakat. Lazarsfeld mengatakan bahwa mmedia massa hanya merupakan, (1) peliput ganda pesan dan penyebar ide secara menddatar dan (2) penguat artinya hanya



didengar



apabila



sependapat



dengan



komunikan.



Jadi



saluran



interpersonal dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behavior change) dari komunikan. Susanto (1988) mengatakan bahwa bentuk-bentuk komunkasi melaui pertunjukan rakyat/tradisional dimaksud untuk: (1) memudahkan penerimaan pesan-pesan oleh masyarakat karena disajikan dalam bentuk yang santai dan mudah dipahami bentuk dan lambangnya. (2) memancing komunikasi ke atas, yaitu pesan-pesan dari rakyat langsung kepada pemerintah dalam bentuk yang dapat diterima oleh pemerintah. D. KELEMBAGAAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Tidak bisa dipungkiri Indonesia sebagai negara besar juga mengikuti sistem yang diadopsi dari negara-negara Barat, padahal jika kita melihat kondisi indonesia mulai dari struktur kehidupan,budaya,demografi,psikologis dan sejarah sudah jelas berbeda dengan negara tempat dianutnya sistem ekonomi yang diterapkan.



1. Pembahasan



16



Munculnya ekonomi kelembagaan (institutional economics) merupakan reaksi dari rasa ketidakpuasan terhadap aliran Neoklasik, yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari aliran ekonomi klasik. Menurut Hasibun (2003) inti pokok aliran ekonomi kelembagaan adalah melihat ilmu ekonomi dengan satu kesatuan ilmu sosial, seperti psikologis, sosiologis, politik, antropologi, sejarah dan hukum. Landreth dan Colandar (1994) membagi para tokoh ekonomi aliran kelembagaan dalam tiga golongan, yaitu tradisional, quasi dan neo. Yustika (2006)8 membagi aliran kelembagaan dalam ilmu ekonomi kelembagaan lama (old institutional economics) dan ilmu ekonomi kelembagaan baru (new institutional economics). 2. Aliran Kelembagaan Lama Bapak ekonomi kelembagaan yang disetujui oleh para pakar adalah Thorestein Bunde Veblen (1857-1929). Kritik Veblen sangat tajam terhadap ekonomi ortodoks, dimana pengertian ekonomi ortodoks adalah pemikiran-pemikiran yang menggunakan dan melanjutkan ekonomi klasik seperti persaingan bebas, persaingan sempurna, manusia adalah rasional, motivasi memaksimalkan keuntungan meminimasi pengorbanan ekonomi. Menurut Veblen teori ekonomi ortodoks merupakan teori teologi, oleh karena akhir cerita telah ditentukan dari awal. Misalnya, keseimbangan jangka panjang itu tidak pernah dibuktikan, tetapi telah dtentukan walaupun ceritanya belum dimulai. Salah seorang tokoh ekonomi kelembagaan dari Inggris yang penting adalah John A. Hobson (1858-1940). Menurutnya, ada tiga kelemahan teori ekonomi ortodoks, yaitu tidak dapat menyelesaikan masalah full, employment, distribusi pendapatan yang senjangdan pasar bukan ukuran terbaik untuk menentukan ongkos sosial. 3. Aliran Kelembagaan 8



Ahmad Erani Yustika,Ekonomi Kelembagaan : Definisi,Teori, dan Strategi, (Malang: bayumedia,2008).



17



Para tokoh yang masuk didalam aliran ini adalah mereka yang terpengaruh oleh pemikiran



Veblen dan kawan-kawannya, para okoh



aliran ini antara lain Joseph Schumpeter, Gunnar Myrdal, dan Kenneth Galbraith. Pemikiran Schumpeter bertmpu pada ekonomi jangka panjang, yang terlihat dalam analisisnya baik mengenai terjadinya inovasi komoditas baru, maupun dalam menjelaskan terjadinya siklus ekonomi. Keseimbangan ekonomi yang statis dan stasioner seperti konsep kaum ortodoks mengalami gangguan dengan adanya inovasi. Sedangkan Galbraith menjelaskan perkembangan ekonomi kapitalis di Amerika Serikat yang tidak sesuai dengan perkiraan (prediksi) yang dikemukakan kaum ekonomi ortodoks. 4. Aliran Kelembagaan Baru Aliran ekonomi kelembagaan baru (New Institutional Economics disingkat NIE) dimulai pada tahun 1930-an dengan ide dari penulis yang berbeda-beda. Menurut Yustika (2006), pada tahun-tahun terakhir ini terjadi kesamaan ide yang mereka usung dan kemudian dipertimbangkan menjadi satu paying yang bernama NIE. Secara garis besar NIE sendiri merupakan upaya ‘perlawanan’ terhadap dan sekaligus pengembangan ide ekonomi neoklasik, meskipun tetap saja dapat terpengaruh oleh ideology politik yang ada pada masing-masing para pemikir. NIE selanjutnya memperdalam kajiannya tentang kelembagaan nonpasar, seperti hak kepemilikian, kontrak, parta revolusioner dan sebagainya. Hal ini dilakukan karena sering terjadi masalah kegagalan pasar (marketfailure). Kegagalan pasar muncul karena terjadinya asimetris informasi, eksternalitas produksi (production eksternality) dan adanya kenyataan keberadaan barang-barang publik (public goods). Ilmu ekonomi kelembagaan terus berkembang semakin dalam karena ditekuni oleh banyak ahli ilmu ekonomi dan ilmu sosial lainnya, termasuk beberapa diantaranya memenagkan hadiah nobel. Penghargaan tersebut



18



tidak hanya tertuju langsung kepada ahli dan orangnya, tetapi juga pada bidang keilmuannya, yakni ilmu ekonomi kelembagaan (Rachbini,2002).9 Para penganut ekonomi kelembagaan percaya bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti aspek sosial, hukum, politik, budaya, dan yang lain sebagai satu kesatuan analisis (Yustika, 2008:55). Oleh karena itu, untuk mendekati gejala ekonomi maka, pendekatan ekonomi kelembagaan menggunakan metode kualitatif yang dibangun dari tiga premis penting yaitu: particular, subjektif, dan nonprediktif. Pertama, partikular dimaknai sebagai heterogenitas karakteristik dalam masyarakat. Artinya setiap fenomena sosial selalu spesifik merujuk pada kondisi sosial tertentu (dan tidak berlaku untuk kondisi sosial yang lain). Lewat premis partikukaritas tersebut, sebetulnya penelitian kualitatif langsung bebicara dua hal: (1) keyakinan bahwa fenomena sosial tidaklah tinggal;



dan



(2)



penelitian



kualitatif



secara



rendah



hati



telah



memproklamasikan keterbatasannya (Yustika 2008: 69). Kedua, yang dimaksud dengan subjektif disini sesungguhnya bukan berarti penelitian melakukan penelitian secara subjektif tetapi realitas atau fenomena sosial. Karena itu lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan berusaha menempatkan diri dirumah serta berfikir dari sudut pandang “orang dalam” dalam antropologi disebut dengan emic. Ketiga, nonprediktif ialah bahwa dalam paradigm penelitian kualitatif sama sekali tidak masuk dalam ke wilayah prediksi ke depan, tetapi yang ditekankan



disini



ialah



bagaimana



pemaknaan,



konsep,



difinisi,



karakteristik. 5. Ekonomi Kelembagaan di Indonesia Perkembangan pemikiran ekonomi di barat turut mempengaruhi studistudi ekonomi di indonesia. Beberapa sarjana-sarjana indonesia lulusan 9



Didik J, Rachbini, Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori Pilihan Publik, (Jakarta: Ghalia,2002) http://icnie.org/



19



sekolah barat yang menaruh perhatian terhadap gagasan ini dapat dilacak misalnya, Mubyarto, dengan pemikirannya tentang pengembangan ilmu dan pendidikan ekonomi alternatif yang berpijak pada sistem nilai, sosial – budaya, dan kehidupan ekonomi riil masyarakat indonesia. E. Kemiskinan Dan Lingkungan Hidup Kemiskinan secara harfiah dapat dikatakan sebagai keadaan tidak memiliki apa-apa secara cukup. Dalam berbagai pandangan ada tiga jenis kemiskinan yang sering dikemukakan yaitu kemiskinan struktural,kemiskinan relatif,dan kemiskinan absolut. Berbagai lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kemiskinan sering memakai kemiskinan absolut sebagai patokan. Hal ini dikarenakan pada pengertian kemiskinan absolut,kemiskinan itu dapat diukur dengan suatu nilai. Kemiskinan di indonesia pada Maret 2008 oleh survei BPS mencapai 34,96 juta orang atau 15% dari total penduduk indonesia.meskipun angkka ini turun,menurut bappenas (2009) pada tahun 2009 diperkirakan terjadi penurunan persntase kemiskinan menjadi 12-14% di indoneisa.kemiskinan di indonesia tidak hanya terjadi di daerah namun juga dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya. F. STUDI KASUS DI INDONESIA10 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusi pendapatan yang adil dan merata,,karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat,seperti masyarakat perkotaan,sedangkan masyarakat pedesaan atau pinggiran mendapat porsi yang kecil dan tertinggal. Perkembangan sektor pertanian khususnya komoditas kelapa sawit telah menyebabkan ketimbangan pendapatan antara daerah dan antara petani terutama dengan petani karet dan kelapa.permasalahan yang dihadapi oleh petani karet 10



Almasdi Syahza, Djaimi Bakce, dan Nur Hamlin, 2015, Strategi Percepatan Pembangunan Ekonomi Melalui Penataan Kelembagaan dan Indutri Karet Alam di Provinsi Riau, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau.



20



alam di daerah Riau adalah ketidakpastian harga,rendahnya harga ditingkat petani yang berdampak pada pendapatan keluarga. Permasalahan yang dihadapi oleh petani karet alam di daerah Riau adalah ketidakpastian harga, rendahnya harga di tingkat petani yang berdampak pada pendapatan keluarga. Yang tak kalah pentingnya, petani karet alam mengahadapi kondisi pasar monopsoni, tidak adanya lembaga ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan petani di pedesaan karena harga karet dikuasai oleh tauke-tauke (semacam rentenir di pedesaan).



21



BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Perkembangan sektor pertanian khususnya komoditas kelapa sawit di daerah Riau telah menggeser usaha tani komoditas karet alam. Komoditas kelapa sawit mempunyai potensi pasar yang terjamin,dari sisi lain petani karet menghadapi pasar monopsoni. Harga karet ditingkat petani sangat ditentukan oleh tauke-tauke desa. Petani karet tidak mempunyai kekuatan tawar menawar. 2. Perkebunan karet Riau masih dikelola secara tradisional, pengelolaannya dilakukan secara sederhana. Setelah bibit karet ditanam kemudian dibiarkan begitu saja tanpa perawatan yang memadai,sehingga tingkat produktivitasnya rendah,yaitu hanyag sekitar 738 kg/ha/tahun. Kurangnya perawatan menyebabkan kualitas hasil bahan olah karet (bokar) juga tergolong rendah. Budaya bokar kotor masih mendominasi perilaku petani dalam memproduksi bokar. 3. Daya dukung wilayah (DDW) usahatani karet alam sebesar 1,53. Artinya,kemampuan wilayah menyediakan bahan baku industri lebih besar dari 1. Bahan baku yang tersedia melebihi kapasitas olah industri. Besarnya DDW memberiksn informasi kelebihan penawaran dari sisi petani. Kondisi tersebut akan berdampak terhadap penekanan harga dari sisi permintaan (industri). Guna meningkatkan harga dari sisi tawar petani di pedesaan bisa meningkat.



22



DAFTAR PUSTAKA Almasdi,Syahza,Djaimi Bakce, dan Nur Hamlin,2015. Strategi Percepatan Pembangunan Ekonomi Melalui Penataan Kelembagaan dan Industri Karet Alam Di Provinsi Riau, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau. Effendy,



Onong



Uchjana,



1987.



Peranan



Komunikasi



Massa



Dalam



Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Harmoko, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang, (Jakarta: Sinar Harapan, 1985), hlm.17. Yustika , Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan : Definisi,Teori,dan Strategi . malang; Bayumedia. Rogers, Everett M dan Shoemaker, F Ployd, 1981. Komunikasi Sambung Rasa, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Rachbini,Didik J. 2002. Ekonomi Politik; Paradigma dan Teori Pilihan Publik. Ghalia. Jakarta. http://icnie.org/



23