Manajeman Konflik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dsusun oleh : 1. Aninda maestro menduza 2. Ani priyogo 3. Anggri andini 4. Agus rahadi 5. Atik febriyanti 6. Akliayah mudiah 7. Aidil fachri 8. Dede riski maryamahi 9. Devi fitriani 10. Egi dwi putra



KASUS KELOMPOK 1 ( MANAJEMAN KONFLIK ) Padapukul 1 siang, Astuti, seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker untuk menanyakan mengapa Tn Rahmat tidak diberikan obat untuk persiapan pulang. Dengan meletakkan telpon, ia berkata, “saya kecewa dengan kerja mereka, apakah Ia piker hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf lain yang mampu mengerjakannya”. Kemudian Asuti melanjutkan kalimatnya, “Sayaakan membicarakan hal ini pada seseorang”. PERTANYAAN: 1. Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ? 2. Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator, yang bertanggung jawab atas situasi yang terjadi, darimana Anda akan memulai mencari pemecahan masalah ini ? 3. Andadapatmemilihsatucarapenanggulangankonflik, danuraikanpendapatanda. 4. Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik diatas



JAWABAN 1. Di dalam permasalahan ini terjadi konflik komunikasi antara ruangansesama Tim kesehatan.(konflik antara kelompok).Dalam menjalankan pekerjaannya, perawat akan saling berinteraksi dengan tim kesehatan tersebut dan ketika tim ini memandang suatu masalah atau situasi dari sudut pandang yang berbeda maka dapat terjadi sebuah konflik Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara individu karyawan dengan individu karyawan lainnya. Sehingga dampak yang terjadi adalah situasi infungsional, dimana terjadi hubungan yang tidak harmonis antara perawat dengan team kesehatan di Apotik/Farmasi secara berkepanjangan. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mereka di dalam memberikan pelayanan terhadap pasien dan juga hubungan kerja merekasehari-hari.



2. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan: a. Menelusuri Konflik dengan membuat Kronologis dengan catatan-catatan apakah sudah terintegrasiantara ruangan. b. Mendengar secara aktif dari pendapat dari masing-masing ruangan yang konflik dari ruangan Apotik/ Farmasi dengan ruangan Bedah. c. Menyusun uraian SOP yang jelas dari setiap tindakan perihal kolaborasi dengan tim kesehatan dari ruangan Apotik/Farmasi sehingga saling terkait/ terintegrasi. d. Mendiskusikan secara bersama-sama dengan Team Apotik/Farmasi setelah adanya uraian tugas yang terintegrasi jelas dari masing ruangan, sehingga paham dan melaksanakan/ menerapkansesuai SOP yang ada.



3. Integrating (Problem Solving) Proses integrasi berkaitan dengan mekanisme pemecahan masalah (problem solving), a. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya. b.



Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapeutik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer



untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. c. Mendengarkan secaraaktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapa tmerumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan. Hubungan interpersonal antara perawat dengan kolega, kelompok, keluarga pasien maupun dokter spesialis dapat merupakan sumber terjadinya konflik, oleh sebab itu perawat harus mengetahui dan memahami manajemen konflik. Penyebab konflik meliputi:



ketidak



jelasan



uraian



tugas,



gangguan



komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidakjelas, perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai. Konflik dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif, dan saling pengertian antara sesame rekan kerja. Untuk mengembangkan alternative solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan konflik ,diperlukan komitmen yang sungguh sungguh. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan, antaralain ; akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi. Diharapkan Manajer Perawat dapat memahami dan menggunakan keahliannya secara khusus untuk mencegah dan mengatur konflik.



4. Adanya persepsi yang kritis dari seorang karyawan terhadap pelayanan suatu instansi yang lalai dalam hal ini seorang kepala ruang bedah yang mengkritisi pelayanan farmasi yang lalai dalam memberikan obat untuk pasien pulang. Hal positif yang harus diambil diharapkan dapat meningkatka kepedulian setiap karyawan lain terhadap bentuk pelayanan yang tidak sesuai untuk segera memberikan persepsi agar kejadian2 tersebut tidak terulang kembali.



Analisis contoh kasus tersebut: Menurut analisis saya,karena dalam Apoteker dan karyawannya kurang baik dalam menajalin hubungan berkomunikasi ,sehingga terjadinya atas keterlambatan dalam



memberikan obat kepada pelanggan. Mereka juga kurang terbuka dengan satu sama lain. Seharusnya, mereka terbuka dan jujur dan harus memiliki rasa saling percaya satu sama lain sehingga, tidak terjadi masalah yang seperti konflik yang diatas.