Manajemen Bandwidth [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONFIGURASI DAN PREBAIKAN MANAJEMEN BANDWIDTH MATA PELAJARAN : ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV SMK NEGERI 1 KARAWANG 2019



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



KOMPETENSI INTI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. KOMPETENSI DASAR 3.12 Mengevaluasi manajemen bandwidth 4.12 Mengkonfigurasi manajemen bandwidth 3.13 Menganalisis permasalahan manajemen bandwidth 4.13 Memperbaiki konfigurasi manajemen bandwidth INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.13.1 Menjelaskan konsep manajemen bandwidth 3.13.2 Menentukan cara konfigurasi manajamen bandwidth 4.13.1 Melakukan konfigurasi manajamen bandwidth 4.13.2 Menguji hasil konfigurasi manajemen bandwidth 4.13.3 Membuat laporan konfigurasi manajemen bandwidth 3.14.1 Menentukan cara pemeriksaan permasalahan manajemen bandwidth 3.14.2 Mendeteksi letak permasalahan manajemen bandwidth 4.14.1 Memperbaiki permasalahan manajemen bandwidth 4.14.2 Menguji hasil perbaikan manajemen bandwidth 4.14.3 Membuat laporan hasil perbaikan manajemen bandwidth



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Kegiatan Belajar 1 : Konfigurasi Bandwidth Manajemen APERSEPSI Istilah bandwidth memiliki sejumlah makna teknis tetapi sejak pupulernya internet, bandwidth umumnya merujuk pada volume informasi per unit waktu yang dapat ditangani oleh media transmisi (seperti koneksi internet). Koneksi internet dengan bandwidth yang lebih besar dapat memindahkan sejumlah data yang ditetapkan (misalnya, file video) jauh lebih cepat daripada koneksi internet dengan bandwidth yang lebih rendah. Bandwidth biasanya dinyatakan dalam bit per detik , seperti 60 Mbps atau 60 Mb/s, untuk menjelaskan kecepatan transfer data 60 juta bit (megabit) setiap detik. 1. Pengenalan Bandwidth Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz. Bandwidth dalam ilmu komputer adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dll, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate dari pada bits per second. Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai. Dapat disimpulkan bandwidth yaitu kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data. Bandwidth dalam jaringan komputer, bandwidth ini sering dipakai sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, ialah jumlah data yang bisa dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam hitungan detik). Bandwith pada jaringan komputer ini umumnya diukur dalam bits per second (bps). Dalam sebuah jaringan komputer Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



bandwidth terbagi menjadi dua macam diantaranya bandwidth digital dan analog, berikut adalah penjelasannya: a. Analog bandwidth Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat. b. Digital bandwidth Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second (bps) tanpa distorsi. Bandwidth juga dapat dianalogikan seperti pipa, semakin besar pipa maka akan semakin banyak air yang dapat mengalir. Dengan kata lain, ketika bandwidth bertambah, begitu juga jumlah data yang dapat mengalir dalam jumlah waktu tertentu, seperti halnya diameter pipa meningkat, demikian juga jumlah air yang dapat mengalir selama periode waktu tertentu.



Gambar 1 Analogi bandwidth Gambar diambil dari https://www.lifewire.com/what-is-bandwidth-2625809



Katakanlah Anda sedang streaming film, orang lain memainkan permainan video streaming online, dan beberapa lainnya di jaringan yang sama mengunduh file atau menggunakan ponsel mereka untuk menonton video online. Sangat mungkin bahwa setiap orang akan merasa bahwa segala sesuatu agak lambat jika tidak terusmenerus. Ini ada hubungannya dengan bandwidth. Untuk kembali ke analogi pemipaan, dengan asumsi pipa air ke rumah (bandwidth) tetap ukuran yang sama, saat keran dan pancuran rumah dihidupkan (unduhan data ke perangkat yang digunakan), tekanan air di setiap titik ( dirasakan "kecepatan" di setiap perangkat) akan berkurang lagi, karena hanya ada begitu banyak air (bandwidth) yang tersedia untuk rumah (jaringan Anda). Dengan kata lain: bandwidth adalah jumlah yang tetap berdasarkan pada apa yang Anda bayar. Meskipun satu orang mungkin dapat melakukan streaming video definisi tinggi tanpa jeda apa pun, saat Anda mulai menambahkan permintaan



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



unduhan lainnya ke jaringan, masing-masing akan mendapatkan hanya bagian dari kapasitas penuh.



PERBEDAAN DALAM Mbps DAN MBps Penting untuk dipahami bahwa bandwidth dapat diekspresikan dalam unit apa pun (byte, kilobyte, megabita, gigabit, dll.). ISP mungkin menggunakan satu istilah, layanan pengujian lainnya, dan layanan streaming video. Anda harus memahami bagaimana semua ketentuan ini dan bagaimana mengkonversi di antara mereka jika Anda ingin menghindari membayar terlalu banyak layanan internet atau, mungkin lebih buruk, memesan terlalu sedikit untuk apa yang ingin Anda lakukan dengannya. Misalnya, 15 MB tidak sama dengan 15 Mbs (perhatikan huruf kecil b). Yang pertama dibaca sebagai 15 megaBYTES sedangkan yang kedua adalah 15 megaBIT. Kedua nilai ini berbeda dengan faktor 8 karena ada 8 bit dalam satu byte. Jika dua pembacaan bandwidth ini ditulis dalam megabyte (MB), mereka akan menjadi 15 MB dan 1.875 MB (karena 15/8 adalah 1.875). Namun, ketika ditulis dalam megabit (Mb), yang pertama adalah 120 Mbs (15x8 adalah 120) dan 15 Mbps kedua. Kemudian, perbedaan antara Bandwidth uplink dan Downlink antara lain adalah: 1) Bandwidth Uplink atau Upload (Batas kecepatan upload) Upload merupakan proses di mana kita mengunggah atau mengirim data dari perangkat kita berupa teks, pesan, gambar, video, dan lain-lain ke perangkat lain menggunakan jaringan komputer/internet. Contohnya, mengunggah foto ke sosial media seperti facebook. Meskipun kita hanya mengirim sebuah pesan melalui FB, WA, BBM, dan sebagainya, itu sudah disebut upload. 2) Bandwidth Downlink atau Download (Batas kecepatan download) Download adalah proses di mana kita mengambil atau mengunduh data dari perangkat lain atau internet berupa teks, pesan, gambar, video, dan lain-lain ke komputer kita menggunakan jaringan komputer atau internet. Contoh sederhananya seperti ketika Anda browsing. Anda sudah melakukan kegiatan yang disebut download karena komputer atau perangkat yang sedang digunakan sudah mengambil data dari internet.



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Konsep bandwidth tentunya juga mempunyai kelemahan. Salah satunya adalah bandwidth tidak dapat menghitung berdasarkan kondisi jaringan yang sebenamya. INFO Bagaimana Bandwidth dan Transfer Data Memengaruhi Penjelajahan Internet? Hampir setiap tindakan yang dilakukan pengguna online melibatkan penwnduhan sejumlah data. Bandwidth dan kecepatan transfer data sangat memengaruhi kecepatan saat kita menjelajahi situs web atau menwnduh file untuk keperluan pribadi maupun kantor. Misalnya, bandwidth Anda akan secara langsung memengamhi kecepatan saat Anda mengunduh gambar, lagu, video, film, atau mengakses file di internet. Semakin besar bandwidth yang dimiliki, semakin cepat file yang dibutuhkan dapat ditransfer melintasi jaringan pada waktu tertentu. Penggtma internet dengan bandwidth lebih banyak juga mendapati bahwa halaman web mereka memuat lebih cepat dan tidak ada lag saat streaming video.



2. Troughput Throughput adalah bandwidth yang aktual atau sebenarnya, yang diukur dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer data dengan ukuran tertentu pula. Lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :



Gambar 2 Perbedaan Bandwidth dan Throughput Gambar diambil dari https://hexaintermedia.com/bandwidth-dan-throughput/



Dari gambar tersebut menjelaskan bahwa, warna hijau yang merupakan bandwidth adalah lebar jalurnya. Sedangkan garis merah yang merupakan throughput adalah kemampuan yang sebarnya yang mampu dibawa pada kondisi yang sebenarnya (aktual).



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



• • • • • •



BAGAIMANA CARA MENGUKUR BANDWIDTH? DAN BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN THROUGHPUT? Bandwidth adalah jumlah bit yang dapat dialirkan dalam satu detik. Berikut ini rumusnya: bandwidth = Σbits / s Seperti telah diulas di atas, bandwidth adalah lebar jalur untuk aliran data yang dapat dibawa dari A ke B dalam satuan detik sedangkan throughput berbeda walau pun memiliki satuan dan rumus yang sama dengan bandwidth. Throughput lebih menunjukkan kepada bandwidth yang sebenarnya (aktual) pada waktu tertentu, pada kondisi dan jaringan internet tertentu, seperti saat digunakan untuk transfer data dengan ukuran tertentu. Berikut adalah formula pembanding throughput dengan bandwidth: waktu _ download _ terbaik = ukuran _ file / bandwidth waktu _ download _ typical = ukuran _ file / throughput Contoh kasus file yang akan diunduh yang berukuran 64 kb seharusnya bisa didownload dalam waktu sekedip mata atau satu detik, tetapi setelah diukur ternyata memerlukan waktu 4 detik. Jadi jika ukuran file yang didownload adalah 64 kb, sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau bisa kita sebut sebagai throughput adalah 64 kb / 4 detik = 16 kbps. Throughput yang didapatkan kadang bisa sangat jauh dari harapan. Penyebabnya banyak. Diantaranya adalah Perangkat jaringan (misalnya, sudah terlalu tinggi loadnya, setting yang kurang tepat, dll) Tipe data yang ditransfer ( misalnya, umumnya web lebih cepat dari ftp) Topologi jaringan Jumlah pengguna Spesifikasi komputer pengguna/user/server Interferensi (misalnya listrik, cuaca, dll) Beberapa informasi umum : Ethernet umumnya hanya mampu melewatkan data sebesar 12% dari kapasitas maksimumnya. Jadi bila kita bicara fastethernet dengan kecepatan 100 Mbps, umumnya dia hanya mampu melayani hingga 12 Mbps saja. Sedangkan sisanya digunakan untuk keperluan transport protokol Ethernet itu sendiri. Salah satu teknik untuk mengoptimalisasi bandwidth bisa dilakukan dengan menggunakan bandwitdh management



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



3. Prinsip dan Cara kerja Bandwidth manajemen Manajemen bandwidth dilakukan dengan cara mendefinisikan alamat IP dari client yang akan dibatasi penggunaan bandwidth-nya. Hal ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya mobopoli bandwidth oleh seorang pengguna, sehingga pembagian bandwidth ke semua client akan sama rata. Misalnya, dalam sebuah jaringan terdapat client dengan IP sekian yang menggunakan bandwidth secara tidak wajar. 4. Link Performance Masalah yang dapat membatasi kinerja link yang diberikan meliputi: a. Transmission Control Protocol/TCP menentukan kapasitas koneksi dengan membanjirinya sampai paket mulai disampaikan; b. Queuing di router menghasilkan lebih tinggi dan saat jaringan mendekati (dan kadang-kadang melebihi) kapasitas c. TCP global synchronization, ketika jaringan mencapai hasil kapasitas pemborosan bandwidth d. Burstiness lalu lintas web membutuhkan bandwidth cadangan untuk mengakomodasi lalu lintas yang padat dengan kecepatan tinggi e. Kurangnya dukungan luas untuk mengatasi kemacetan jaringan dengan pemberitahuan kemacetan manajemen di internet; f. (ISP/Internet Service Provider) biasanya memegang kendali atas manajemen antrian dan kualitas layanan di akhir tautan g. Kemacetan jaringan memungkinkan produk akhir yang lebih tinggi untuk mengurangi arus lalu lintas, mengurangi kedalaman antrian, dan memungkinkan lebih banyak pengguna untuk berbagi lebih banyak bandwidth secara merata. 5. QoS Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapat beberapa factor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti : Redaman, Distorsi, dan Noise. QoS (Quality of Service) : “the collective effect of service performance which determines the degree of satisfaction of a user of the service”. International Telecommunication Union (ITU).



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Gambar 3 Beberapa jenis trafik dalam telekomunikasi QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasiaplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.



Gambar 4 Ilustrasi antrian pengiriman informasi dalam telekomunikasi a. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu: 1) Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan. 2) Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada. Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



3) Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video. 4) Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic di jaringan. b. Tingkatan QoS Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service, integrated service dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan lebih detail dibawah ini. 1) Best-Effort Service Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. Beberapa aplikasi dapat menggunakan best-effort service, sebagai contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung best-effort service tanpa mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan yang bijaksana. Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang membutuhkan besar bandwidth yang tetap, 0agar dapat berfungsi dengan baik; dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal atau terputus. 2) Integrated Service Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasiaplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai. 3) Differentiated Service Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh standard access list atau extended access list. c. Parameter QoS Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu : 1) Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. 2) Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima.



Tabel 1 Packet loss 3) Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Gambar 5 Komponen delay



Tabel 2 keterangan Jenis Delay



Gambar 5 Ilustrasi Delay dalam telekomunikasi



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Tabel 3 One-Way Delay/Latensi 4) Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay ,berhubungan eart dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter.



Tabel 4 Jitter 5) MOS (Mean Opinion Score) Kualitas sinyal yang diterima biasanya diukur secara subjektif dan objektif. Metoda pengukuran subyektif yang umum dipergunakan dalam pengukuran kualitas speech coder adalah ACR (Absolute Category Rating) yang akan menghasilkan nilai MOS (Mean Opinion Score). Tes subyektif ACR meminta pengamat untuk menentukan kualitas suatu speech coder tanpa membandingkannya dengan sebuah referensi. Skala rating umumnya mempergunakan penilaian yaitu beruturut – turut: Exellent, Good, Fair, Poor dan Bad dengan nilai MOS (Mean Opinion Score) berturut – turut: 5, 4, 3, 2 dan 1. Kualitas suara minimum mempunyai nilai setara MOS 4.0. 6) Echo Cancelation Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet terutama disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan paket maka perangkat harus menggunakan teknik echo cancelation. Persyaratan performansi yang diperlukan untuk echo canceller harus mengacu standar internasional ITU G.165 atau G.168. 7) Post Dial Delay Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



PDD (Post-Dial Delay) yang diijinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringing back. d. Penyebab QoS Yang Buruk Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunya nilai QoS, yaitu : 1) Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah. 2) Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.



Gambar 6 Ilustrasi pengaruh bandwith terhadap distorsi



Gambar 7 Analogi Bandwidth



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



3) Noise, Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan.



Gambar 8 Noise Jenis-jenis noise dalam jaringan : a) Thermal noise • Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak (0ºK) • Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki karakteristik energi terdistribusi seragam • Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem penerima b) Intermodulation noise • Terjadi karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver • Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal input • Sistem diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input c) Impulse noise • Pulsa-pulsa iregular atau spikes • Durasi pendek • Amplituda tinggi • Pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog • Pengaruh besar pada komunikasi data d) Crosstalk • Gandengan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal → media metal (twisted pair & koaksial) Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang







Penyebab: o Gandengan elektris o Pengendalian respon frekuensi yang buruk • Contoh : ketika bertelepon, kita mendengarkan percakapan lain e) Echo Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback) kepadanya. e. Perbaikan QoS Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari yang paling tinggi sampai terendah.



Gambar 9 Klasifikasi dan Prioritas Paket



Gambar 10 Ilustrasi komunikasi dengan QoS dan tanpa QoS



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



6. Prosedur dan Teknik Manajemen Bandwidth pada ROS MikroTIK Manajemen Bandwidth adalah teknik manajemen trafik jaringan komputer untuk pengaturan bandwidth sesuai profil yang diinginkan. Manajemen bandwidth digunakan untuk optimasi kinerja trafik jaringan, latency atau mengendalikan penggunaan bandwidth. Untuk mengetahui manual dari manajemen bandwidth pada MikroTik anda dapat menggunakan referensi pada link wiki berikut https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Queue. Contoh implementasi Manajemen Bandwidth Dengan MikroTik. Berikut adalah pembahasan prosedur dan Teknik manajemen bandwidth: a) Mengatur Bandwidth Menggunakan Simple Queue Simple Queue adalah fitur / fungsi pada MikroTik RouterOS untuk membagi bandwidth komputer client yang sederhana dan paling mudah. Yang dapat menentukan kecepatan download dan upload maksimum berdasarkan IP Address komputer client. Contoh, kita akan menentukan kecepatan download dan upload maksimum untuk komputer yang mempunyai IP Address 192.168.0.6 sebesar : maksimum download 1mbps dan maksimum upload 512kbps. Di Winbox klik menu "Queue>> tab Simple Queues >> klik Add [+]



Gambar 11 Konfigurasi simple queue Parameter Simple Queue : ▪ Name : isi dengan nama user/computer ▪ Target : isi ip address client yang ingin dibatasi. Parameter ini bisa diisi dengan : - Single IP (192.168.0.6) - Network IP (192.168.0.0/24) IP client dari 192.168.0.2192.168.0.254 - IP lebih dari 1 (192.168.0.6,192.168.0.7) klik tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian untuk menambahkan IP. Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang







Max Limit : [Target Upload] [Target Download] tentukan batasan bandwidth dengan memilih dengan klik drop down atau di ketik manual satuan bps (bit per second). Dengan settingan seperti di atas, komputer client yang mempunyai IP address 192.168.0.6 akan mendapatkan maksimum kecepatan download 1 Mbps & upload 512 Kbps. b) Mengatur Bandwidth Menggunakan Queue Tree Pada Queue Tree implementasi manajemen bandwidth di mikrotik membutuhkan marking packet "matcher" pada fitur Mangle ( /ip firewall mangle). Jadi kita harus mendefinisikan sebuah koneksi terlebih dahulu dan menandainya (marking) agar bisa kita terapkan manajemen bandwidth untuk marking koneksi tersebut. Misalnya kita akan menandai koneksi/paket berdasarkan src-address (IP asal). Karena queueing pada Queue Tree mempunyai aliran paket secara satu arah. Jadi kita membuat marking untuk koneksi download & upload berdasarkan in-out interface gateway/internet, dan src-dst IP Address asal dan tujuan. Saya ingin menandai paket dari komputer manager yang mempunyai IP Address 192.168.0.3, dan saya beri nama "manager.down/up" yang nantinya mempunyai bandwidth/prioritas lebih besar dari karyawan lainnya. Dan karyawan lainnya saya tandai dengan nama "all_staff.down/up".



1) Dari angan-angan tersebut, pertama kita buat mark packet download & upload manager terlebih dahulu. IP >> Firewall >> Mangle /ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward dstaddress=192.168.0.3 in-interface=pppoe-speedy log-prefix="" new-packetmark=manager.down passthrough=no add action=mark-packet chain=postrouting log-prefix="" new-packet-mark=manager.up out-interface=pppoe-speedy passthrough=no src-address=192.168.0.3



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Atau menggunakan winbox seperti gambar dibawah ini:



Gambar 12 Konfigurasi Firewall Mangle manager 2) Kedua, kita tandai paket download & upload komputer semua karyawan. IP >> Firewall >> Mangle /ip firewall mangle add action=mark-packet chain=prerouting in-interface=pppoespeedy log-prefix="" new-packet-mark=all_staff.down passthrough=no add action=mark-packet chain=postrouting log-prefix="" newpacket-mark=all_staff.up out-interface=pppoe-speedy passthrough=no



Atau menggunakan winbox seperti gambar dibawah ini:



Gambar 13 Konfigurasi Firewall Mangle staff Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Untuk in-out interface pada contoh ini saya menggunakan interface "pppoespeedy" karena gateway internet saya ada di interface tersebut. Karena pada rules firewall mangle di MikroTik berlaku hirarki/urutan, jadi pada marking koneksi komputer staff saya tidak masukan lebih spesifik parameter src-address/dst-address nya. Karena pada baris 1 & 2 sudah ada marking untuk IP address manager, jadi pada rules dibawahnya IP Address 192.168.0.3 akan diabaikan karena sudah diproses terlebih dahulu. MikroTik akan menganggap pada mark packet "all_staff.up & all_staff.down " adalah paket koneksi download & upload semua IP Address selain 192.168.0.3. Setelah kita menandai koneksi seperti diatas, marking tersebut akan kita gunakan untuk mengatur bandwidthnya pada Queue Tree. Contohnya pada scenario berikut Skenarionya kantor saya punya total bandwidth internet 3Mbps dari ISP dan ingin mengalokasikan bandwidth internet untuk si bos 2Mbps dan semua karyawan 1Mbps



Implementasi yang digunakan untuk skenario diatas, akan seperti ini : 1) Konfigurasi Queue Tree manager /queue tree add max-limit=2M name="Download Manager" packetmark=manager.down parent=global queue=default add max-limit=2M name="Upload Manager " packetmark=manager.up parent=global queue=default



atau menggunakan winbox seperti gambar dibawah ini :



Gambar 14 Konfigurasi Queue Tree Manager



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



2) Konfigurasi Queue Tree staff /queue tree add max-limit=1M name="Download All Staff" packetmark=all_staff.down parent=global queue=default add max-limit=1M name="Upload All Staff" packetmark=all_staff.up parent=global queue=default



atau menggunakan winbox seperti gambar dibawah ini :



Gambar 15 Konfigurasi Queue Tree staff Parameter pada Queue Tree - Parent : Pada parameter ini kita bisa tetapkan apakah queue ini adalah child queue. - Packet Mark : Memilih packet mark yang sudah di buat di /IP Firewall Mangle - Max Limit : Maksimal bandwidth yang bisa dicapai oleh paket yang di queue.



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Hasilnya seperti ini :



Gambar 16 Hasil Konfigurasi Queue Tree c) Metode Pembagian Bandwidth Shared / Up To Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan simple queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan limitasi bertingkat. Contohnya pada skenario berikut : Saya mempunyai bandwidth 2Mbps untuk dipakai 2 user. Jika 1 user aktif akan mendapatkan bandwidth full sebesar 2Mbps, dan ketika kedua user tersebut online akan terbagi otomatis menjadi masing-masing mendapatkan kecepatan 1Mbps. kita akan menerapkan batasan per user menggunakan child-queue parent. Pada parameter limit per user kita tentukan Limit-at (CIR) dan Max Limit (MIR). Dan membuat queue parent dengan parameter Max-Limit (MIR) sebesar total bandwidth yang kita punya. 1) Pertama, kita setting master queue-parent.



Gambar 17 Konfigurasi queue-parent 2) Kedua, kira atur queue user pada child-queue yang diarahkan ke Parent "Total Bandwidth", dengan parameter Limit-at 1Mbps dan Max-limit 2Mbps. Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Parameter pada opsi Limit-at bisa di artikan seperti garansi kapasitas bandwidth yang di dapat. Perhitungannya 2Mbps / 2 user = 1Mbps, jadi saat kecepatan total bandwidth memenuhi sebesar 2Mbps user tersebut akan dipastikan mendapatkan bandwitdh sebesar 1Mbps. Di contoh ini saya menggunakan "Simple Queue"



Gambar 18 Konfigurasi child-queue Proses pada gambar 18 diulangi untuk user / IP Address lainnya, sehingga hasilnya akan seperti gambar dibawah ini:



Gambar 19 Hasil 1 Dari gambar 19 dapat dijelaskan Saat hanya 1 user yang online, user tersebut mendapatkan semua total bandwidth.



Gambar 20 Hasil 2 Dari gambar 20 dapat dijelaskan, saat semua user online/download, masingmasing user mendapatkan rata 1 Mbps Teknik diatas adalah pembagian bandwidth Shared / Up To, batasan bandwidth bertingkat (parent) dengan melakukan pembagian bandwidth secara merata. d) Manajemen Bandwidth Berdasarkan Prioritas Trafik Sering kita jumpai keadaan dimana ketika ada satu client yang melakukan download, terutama menggunakan IDM, maka client yang lain akan menjadi Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



lambat. Client yang tidak mendapatkan bandiwdth sesuai tentu akan protes. Hal ini akan sangat berpengaruh ketika kita menjalankan bisnis warung internet. Apa kemudian kita memasang pengumuman larangan menggunakan Download Manager ?, saya rasa itu akan menjadi hal yang tidak begitu smart. Apalagi kita tahu bahwa browsing dan download biasanya menggunakan port yang sama, yaitu port 80. Jika kita menggunakan mikrotik, dengan simple qeuue sebenarnya masalah akan beres, namun ketika si pelaku download browsing, maka bandwidth yang di alokasikan untuk dia akan habis digunakan untuk download dan dia akan sedikit kesulitan untuk browsing. Connection rate merupakan salah satu fungsi firewall yang memungkinkan untuk menangkap traffick berdasarkan kecepatan suatu koneksi. Setiap entri di table connection tracking, menginformasikan komunikasi dua arah. Dan setiap paket data yang terkait entry tertentu, nilai ukuran paket termasuk ip-header akan ditambahkan sebagai entry “connection-bytes”. Disini Connection Rate menghitung kecepatan koneksi berdasarkan perubahan pada “connection-bytes”. Connection Rate menghitung setiap detik dan tidak memiliki nilai rata-rata. Saat ini “connectionbytes” dan “connection-rate” hanya bekerja pada protokol TCP dan UDP. Kita asumsikan bahwa traffick browsing HTTP normal memiliki panjang koneksi kurang dari 500kB. Kemudian VOIP membutuhkan kecepatan koneksi kurang dari 200kbps. Dengan ini kita menentukan jika traffick memiliki koneksi pertama lebih dari 500kB dan masih membutuhkan speed diatas 200kbps, maka traffick ini akan kita anggap sebagai traffick Download atau traffick berat 1) Pertama kita akan membuat mangle untuk membagi koneksi menjadi 2 kategori, Browsing dan Download. Rencananya kita akan memberikan bandwidth yang terbatas bagi user yang melakukan download. Dan kita berikan bandwith maksimum untuk user yang hanya browsing. Rule mangle pertama menandai koneksi browsing: /ip firewall mangle add chain=forward action=mark-connection connectionmark=!traffic_download new-connection-mark=traffic_browsing



Rule ini akan menandai setiap koneksi yang bukan merupakan koneksi download, maka akan dianggap sebagai koneksi browsing. Contoh pembuatan Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



rule jika Anda menggunakan Winbox, masuk ke Menu IP –> Firewall –> Tab Mangle –> Klik Tombol + (plus) :



Gambar 21 Rule mangle koneksi browsing Rule mengle kedua yang menandai traffick download (Protokol UDP maupun TCP): /ip firewall mangle add chain=forward action=mark-connection connectionbytes=500000-0 connection-mark=traffic_browsing connectionrate=200k-100M new-connection-mark=traffic_download protocol=tcp add chain=forward action=mark-connection connectionbytes=500000-0 connection-mark=traffic_browsing connectionrate=200k-100M new-connection-mark=traffic_download protocol=udp



Rule diatas bisa diartikan, ketika ada sebuah koneksi baik TCP maupun UDP yang memiliki nilai connection-bytes lebih dari 500kB dan connection-rate lebih dari 200kbps, maka traffick tersebut akan dianggap traffick download. Contoh pembuatan rule jika Anda menggunakan Winbox, masuk ke Menu IP – > Firewall –> Tab Mangle –> Klik Tombol + (plus) :



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Gambar 22 Rule Traffick Download (Protokol UDP maupun TCP) Selanjutnya, Anda tinggal buat rule mark-connection traffick download untuk protokol UDP. Stepnya sama seperti diatas, Anda tinggal ganti pada parameter protokol di tab general menjadi protokol UDP. Rule ketiga, rule mark packet : /ip firewall mangle add chain=forward action=mark-packet connectionmark=traffic_download new-packetmark=mark_packet_traffic_download passthrough=no add chain=forward action=mark-packet connectionmark=traffic_browsing new-packetmark=mark_packet_traffic_browsing passthrough=no



Rule diatas merupakan mark-packet untuk mark-connection yang sudah kita buat sebelumnya. Contoh pembuatan rule jika Anda menggunakan Winbox, masuk ke Menu IP –> Firewall –> Tab Mangle –> Klik Tombol + (plus).



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Pertama kita akan membuat rule packet-mark untuk menandai traffick Download.



Gambar 23 Rule packet-marking trafik download Selanjutya kita buat mark-packet untuk traffick browsing.



Gambar 24 Rule packet-marking trafik browsing



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Hasil akhir mangle akan tampak seperti gambar berikut :



Gambar 25 Hasil akhir pembuatan mangle. 2) Setelah proses pembuatan mangle selesai, sekarang kita tinggal membuat Queue untuk melakukan limitasi berdasarkan paket yang sudah kita tandai. Disini saya menggunakan Queue Tree. Dengan command : /queue tree add name=upload parent=public max-limit=6M add name=other_upload parent=upload limit-at=4M max-limit=6M packet-mark=mark_packet_traffic_browsing priority=1 add name=heavy_upload parent=upload limit-at=128K maxlimit=512K packet-mark=mark_packet_traffic_download priority=8 add name=download parent=local max-limit=6M add name=other_download parent=download limit-at=4M maxlimit=6M packet-mark=mark_packet_traffic_browsing priority=1 add name=heavy_download parent=download limit-at=128K maxlimit=512K packet-mark=mark_packet_traffic_download priority=8



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Rule yang digunakan untuk membatasi bandwith untuk masing – masing tipe koneksi yang sudah kita kategorikan. Contoh setting jika Anda menggunakan winbox, seperti gambar berikut :



Gambar 26 Queue Tree Parent



Gambar 27 Queue Tree Download



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



Gambar 28 Queue Tree Upload Setelah konfigurasi selesai, lakukan uji coba dengan melakukan download, untuk uji coba download dapat menggunakan aplikasi IDM, contoh hasil percobaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:



Gambar 29 Uji coba download Dari hasil diatas terlihat kecepatan download hanya dapat 66 KBps, padahal konfigurasi pada queue tree max-limit untuk download adalah 512 Kbps. ang perlu Anda perhatikan adalah “B” besar dan “b” kecil. “B” besar merupakan identitas dari Bytes, sedangkan “b” kecil adalah bits. Perbandingan Bytes : Bits Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



adalah 1:8. Jika max-limit pada queue tree diisi dengan 512kbps berarti traffick download yang bisa digunakan user adalah 512/8 jadi kurang lebih 64KBps. Sama seperti yang tertera di speed IDM. Berikut adalah gambar queue tree ketika proses download berjalan pada client.



Gambar 30 tampilan Queue Tree proses download 7. Hierarcial Token Bucket (HTB) HTB adalah sebuah sistem untuk mengatur dan mengontrol kapasitas bandwidth. Pada sebuah service provider harus memiliki pengaturan bandwidth yang efisien dan efektif. Untuk mendapatkan hasil tersebut diperlukan sebuah system dan HTB inilah merupakan sistem yang memilki efisiensi untuk menghasilkan pengaturan bandwidth yang optimum. Diambil dari algoritma Token Bucket. Analogi dari algoritma ini yaitu penetapan kapasitas keranjang (Bucket) pada pengambilan ke sekian kali (Token). Ketika pengecekan isis keranjang hampir penuh maka akan ditentukan kapan mengakhiri pengmbilan. Itulah singkat gambaran dari algoritma Token Bucket yag selanjutnya digunakan pada Hierarcial Token Bucket. Pada konsep HTB disini yang merupakan bucket adalah paket data, selanjutnya akan dapat ditentukan berapa token bucket yang akan dijalankan. Dengan menjalankan HTB didapat sebuah sistem kontrol bandwidth yang akan digunakan oleh sebuah komposisi jaringan. HTB berperan dalam mengontrol penggunaan bandwidth terhadap link yang diberikan kepada klien. HTB memungkinkan penggunaan fisik link single untuk menampilkan multiple link dan untuk mengirimkan jenis traffic yang berbeda pada Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



tampilan link yang berbeda. Dengan kata lain, HTB sangat berguna untuk membatasi rating download dan upload clien. Dengan demikian clien tidak dapat seenaknya menggunakan semua kapasitas bandwidth. Parameter yang digunakan HTB untuk menentukan jenis queue adalah : a) Rate Parameter rate menentukan bandwidth maksimum yang bisa dipakai oleh setiap class, jika bandwidth melebihi nilai “rate” maka paket data akan dipotong atau di jatuhkan (drop). b) Ceil Parameter ceil di set untuk menentukan peminjaman bandwidth antar class (kelas), peminjaman bandwith dilakukan class paling bawah ke kelas di atasnya, teknik ini disebut link sharing. c) Random Early Detection (RED) Random Early Detection atau bisa disebut Random Early Drop biasanya dipergunakan untuk gateway / router backbone dengan tingkat trafik yang sangat tinggi. RED mengendalikan trafik jaringan sehingga terhindar dari kemacetan pada saat trafik tinggi berdasarkan pemantauan perubahan nilai antrian minimum dan maksimum. Jika isi antrian dibawah nilai minimum maka mode 'drop' tidak berlaku, saat antrian mulai terisi hingga melebihi nilai maksimum maka RED akan membuang (drop) paket data secara acak sehingga kemacetan pada jaringan dapat dihindari. Pada antrian RED juga mempunyai parameter yang menyusunnya, yaitu : 1) Min Yaitu nilai rata-rata minimum antrian (queue) 2) Max Nilai rata-rata maksimum antrian, biasanya dua kali nilai minimum atau dengan rumus : Max = bandwidth (bps) * latency (s) 3) Probability Jumlah maksimum probabilitas penandaan paket data. Nilainya berkisar antara 0.0 sampai dengan 1.0. 4) Limit Batas paling atas antrian secara riil, jumlah paket data yang melewati limit pasti dibuang. Nilai limit harus lebih besar daripada ‘max’ dan dinyatakan dengan persamaan : limit = max + burst



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



5) Burst Digunakan untuk menentukan kecepatan perhitungan nilai antrian mempengaruhi antrian riil (limit). Bisa dihitung dengan persamaan : Burst = (min+min+max) / 3*avpkt 6) Avpkt Nilai rata – rata paket data/grafik yang melintasi gateway RED, sebaiknya diisi 1000. 7) Bandwidth Yaitu lebar bandwidth kartu Ethernet. 8) Ecn Parameter ini memberikan fasilitas gateway RED untuk memberitahukan kepada client jika terjadi kemacetan. HTB dapat digambarkan sebagai berikut :



Gambar 31 HTB 8. Class-based Queueing (CBQ) CBQ adalah Teknik klasifikasi paket data yang memungkinkan sharing bandwidth antar kelas (class) dan memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur pemakaian bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk tiap user, pemakaian bandwidth yang melebihi nilai set akan dipotong (shaping), CBQ juga dapat diatur untuk sharing dan meminjam bandwidth antar class. CBQ adalah algoritma pengaturan lalulintas jaringan yang dikembangkan oleh Network Research Group at Lawrence Berkeley National Laboratory sebagai salah satu alternative teknologi router0based yang masih traditional. Konsep kerja CBQ dimulai saat classifier menentukan paket yang datang dan menempatkan ke kelas yang tepat. Kemudian general scheduler menentukan bandwidth yang diperuntukkan untuk suatu kelas, estimator memeriksa apakah kelas-kelas mendapatkan bandwidth sesuai dengan yang dialokasikan. Jika suatu kelas kekurangan maka dengan bantuan link-sharing scheduler kelas yang memiliki bandwidth yang tidak terpakai bisa dipinjamkan ke kelas yang membutuhkan Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



tambahan bandwidth. CBQ membagi user traffic ke dalam hirarki class berdasarkan ip address, protocol dan tipe aplikasi. Sebagai contoh hirarki class berdasarkan tipe aplikasi, pada perusahaan departemen keuangan tentunya tidak membutuhkan akses internet seperti pada departemen teknisi. Karena setiap perusahaan mempunyai peraturan, kebutuhan bisnis dan kebutuhan vital lain yang berbeda. Hal itulah yang akan mendasari pengelompokan hirarki class pada CBQ. Gambar berikut merupakan model dasar CBQ :



Gambar 32 Model dasar CBQ Classifier akan mengarahkan paket-paket yang datang ke kelas-kelas yang bersesuaian. Estimator akan mengestimasi bandwidth yang sedang digunakan oleh sebuah kelas. Jika sebuah kelas telah melampaui limit yang telah ditentukannya, maka estimator akan menandai kelas tersebut sebagai kelas yang overlimit. Scheduler menentukan paket selanjutnya yang akan dikirim dari kelas-kelas yang berbeda-beda, berdasarkan pada prioritas dan keadaan dari kelas-kelas. Weighted round robin scheduling digunakan antara kelas-kelas dengan prioritas yang sama. CBQ mempunyai beberapa komponen diantaranya adalah: • Classifier, bekerja dengan cara mengklasifikasikan paket-paket ke dalam class-class yang sesuai dengan menggunakan informasi yang ada di packet header. • General Scheduler, merupakan mekanisme penjadwalan bertujuan untuk membagi bandwidth saat seluruh kelas memiliki antrian paket. General Scheduler menjamin hak kuantitas layanan untuk tiap cabang class (leaf classes), dengan membagikan bandwidth sesuai dengan alokasinya masingmasing. General Scheduler bekerja apabila tidak terjadi kongesti pada router. • Link-sharing Scheduler, yang bertujuan membagikan bandwidth yang tak terpakai sesuai dengan struktur link-sharingnya. Link-sharing scheduler digunakan apabila terjadi kongesti pada router. • Estimator, akan menghitung bandwidth yang terpakai pada tiap kelas pada selang waktu tertentu untuk memastikan bahwa tiap kelas telah mendapatkan bandwidth sesuai bagiannya



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang



DAFTAR PUSTAKA 1. ____. What Is Bandwidth?. https://www.lifewire.com/what-is-bandwidth2625809 2. ____. Bandwidth dan Throughput. http://www.maheranetwork.net/2011/06/bandwidth-dan-throughput.html 3. ____. Perbedaan bandwidth dan throughput. https://hexaintermedia.com/bandwidth-dan-throughput/ 4. ____. Quality of Service. http://www.ddwrt.com/wiki/index.php/Quality_of_Service 5. ____. Quality of Service. http://technet.microsoft.com/enus/library/cc757120(v=ws.10).aspx 6. ____. Quality of Service. http://www.techopedia.com/definition/9049/qualityof-service 7. ____. Quality of Service. http://www.pcmag.com/encyclopedia/term/50026/qos 8. ____. Quality of Service. http://www.etsi.org/technologiesclusters/technologies/quality-of-service 9. ____. Quality of Service. http://en.wikipedia.org/wiki/Quality_of_service 10. ____. HTB dan CBQ. https://tomatcoklat.wordpress.com/2012/07/04/managemen-bandwidthmenggunakan-htb-dan-cbq/ 11. ____. MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN CBQ DAN HTB http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/Jarkom2/Prakt6%20Bandwidth%20Mana gement.pdf



Bandwidth Manajemen | Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ – SMKN 1 Karawang