Manajemen Biaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Pertemuan Ke 9



REVIEW



(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Biaya yang diampu oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana., S.E., M.Si.)



Disusun Oleh : Dhinda Deni Saputra



213402610



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SILIWANGI 2021



Pembahasan Activity-based Management (ABM) Activity-based management (ABM), dimulai dari pemahaman yang mendalam personel tentang aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya. Proses analisis nilai merupakan pendekatan untuk memahami aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk mengahasilkan produk dan jasa bagi customernya. 1) Analisis pemacu, yaitu usaha untuk mencari faktor penyebab timbulnya biaya suatu aktivitas. 2) Analisis aktivitas, yaitu proses identifikasi dan evaluasi efektivitas yang dilakukan organisasi. Langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan analisis aktivitas, yaitu: a) Aktivitas apa yang dikerjakan. b) Berapa orang terlibat dalam aktivitas tersebut. c) Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas. d) Rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah. 3) Pengelolaan aktivitas, yaitu bertujuan untuk mengurangi dan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengefesiensikan aktivitas bernilai tambah. 4) Pengukuran kinerja, yaitu didesain untuk menilai bagaimana aktivitas dilaksanakan dan hasil yang diperoleh baik dalam bentuk keuangan dan non keuangan. Pengertian Activity-based management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan nilai (value) yang di terima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut. ABM menggunakan activity-based costing (ABC) sebagai sistem informasi utamanya untuk diidentifikasi peluang perbaikan aktivitas perusahaan yang tidak bernilai tambah (non value added activity). Kelebihan activity-based management (ABM) 1) ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan niali (value) pelanggan. 2) ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan. 3) ABM menggunakan analisis cost driver, analisis aktivitas, pengelolaan aktivitas dan pengukuran kinerja. Aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang memberi kontribusi terhadap customer value atau organisasi yang mebutuhkannya. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak memberikan kontribusi terhadapa customer value atau terhadap kebutuhan organisasi.



Aktivitas



Bernilai Tambah



Tidak Bernilai Tambah



X Merancang produk X Persediaan perbaikan X Setup X Waktu menunggu X Perpindahan X Pemrosesan X Pengerjaan kembali X Reparasi X Penyimpanan X Inspeksi X Pengiriman produk Pemisahan biaya ini bermanfaat untuk manajemen untuk : a) Memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan aktivitas tak bernilai tambah. b) Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi. c) Mengevaluasi efektivitas program pengelolaan aktivitas program pengelolaan aktivitas dengan penyajian biaya tak bernilai tambah dalam bentuk perbandingan antar periode. Perhitungan siklus waktu pengiriman troughput time dan manufacturing cycle efficiency (MCE) a) Waktu siklus pengiriman adalah jumlah waktu sejak order diterima dari konsumen sampai pada saat order yang lengkap dikirimkan. b) Troughput atau manufacturing cycle time adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi.



Waktu siklus pengiriman dan siklus proses produksi (troughput or manufacturing cycle time)



Diterima pesanan pelanggan



Waktu tunggu



Produksi dimulai



Produk dikirimkan



Waktu pemrosesan + waktu inspeksi + more time + waktu antri



Troughput (manufacturing cycle) time



Waktu siklus pengiriman



Waktu bernilai tambah : a. Waktu pemrosesan Waktu yang tidak bernilai tambah : a. Waktu tunggu. b. Waktu inspeksi. c. More time. d. Waktu antri



1) Waktu pemrosesan (process time) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan secara aktual. 2) Waktu inspeksi (inspection time) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui bahwa produk yang dihasilkan dijamin tidak cacat. 3) Waktu gerakan (move time) adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memindahkan bahan atau sebagian produk jadi dari bengkel kerja (workstation) ke bengkel kerja lainnya. 4) Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) adalah usaha bersama untuk menghapuskan aktivitas yang tidak bernilai tambah yaitu inspection, moving dan qeueuing.



MCE



= Waktu bernilai tambah Troughput (manufacturing cycle time)



Keterangan : 1) Jika MCE kurang dari 1, maka terdapat aktivitas yang tidak berniali tambah dalam proses produksi. Jika MCE 0,5 berarti bahwa separuh dari produksi total terdiri dari inspeksi, moving dan aktivitas tidak bernilai tambah. 2) Di beberapa perusahaan manufaktur, MCE kurang dari 0.1 (10%), yang berarti 90% dari waktu pemrosesan tidak bernilai tambah bagi produk. Produsen di Jepang mengurangi inspection time dengan mengembangkan total quality control dan zero defect manufacturing dan mengurangi waiting atau storage time dengan mengembangkan just in-time inventory system. Melalui pemonitoran MCE, perusahaan dapat mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah dan kemudian mempercepat produk sampai ke tangan konsumen dengan harga yang lebih rendah.



Tugas Activity Based Costinng 1) PT Nusa Indah Tbk. menggunakan ABC untuk penentuan biaya produknya. Data untuk perhitungan biaya overhead sebagai berikut : CostPool Overhead Bahan langsung Setup mesin Waktu perbaikan mesin Inspeksi



Biaya overhead yang dianggarkan Rp. 120.000 9.750 1.045



8.100



Tingkat cost Cost Driver Driver yang dianggarkan 3.000 kg Berat bahan mentah 325 pengulangan Jumlah pengulangan 5 unit Unit waktu



Tarif overhead Rp. 40,00 30,00 209,00



135 inspeksi Jumlah inspeksi



60,00



Persyaratan untuk pesanan Nomor 99 : Bahan mentah 100 kg. Setup mesin 25 pengulangan. Waktu perbaikan mesin 0,5 jam. Inspeksi 10 inspeksi. *satu unit sama dengan interval 15 menit. Hitunglah biaya overhead total yang harus dibebankan pada pesanan 99.



2) PT Mayang Tbk. telah mengidentifikasi cost pool overhead dan cost driver berikut : Cost Pool Setup mesin Penanganan bahan Tenaga Listrik



Biaya Aktivitas Rp. 18.000 50.000 20.000



Informasi berikut ini berkaitan dengan produksi X dan Y : Keterangan X Jumlah unit yang 4.000 diproduksi Biaya bahan langsung 20.000 (Rp) Biaya tenaga kerja 12.000 langsung (Rp) Jumlah jam setup 100 Bahan yang digunakan 500 Jam KWH 1.000



Cost Driver 1.500 jam setup 12.500 kg bahan 20.000 kwh



Y 20.000 25.000 20.000 120 1.500 2.000



Dengan sistem ABC, hitunglah biaya overhead per unit untuk masing-masing produk! 3) IBM produsen printer laser, mengekspor hasil produksinya ke Indonesia. Perusahaan menggunakan cost driver overheadnya sebagai berikut : Jumlah inspeksi Jumlah repetisi Jumlah faktur yang diproses Jam kerja langsung



25 200 250 300



Pertanyaan : a) Berapa biaya overhead yang dibebankan untuk 500 unit printer dengan menggunakan sistem ABC. b) Berapa biaya perunit laser ? c) Jika perusahaan membebankan tarif overhead berdasarkan jam kerja langsung, berapa biaya overhead yang dibebankan untuk 500 pesanan printer tersebut.



Jawab : 1. Biaya overhead total yang dibebankan pada pesanan 99 Cost Driver



Tarif per aktivitas Rp. 40 30 209 60



Berat bahan mentah Jumlah pengulangan Unit waktu Jumlah inspeksi



Jumlah aktivitas 100 25 0.5 10



Total biaya overhead Rp. 4.000 Rp. 750 Rp. 104.5 Rp. 600 Rp. 5.454,5



Jadi biaya overhead total yang harus dibebankan pada pesanan 99 yaitu sebesar Rp. 5.454,5. 2. Tarif overhead yang ditentukan dimuka untuk masing-masing pool biaya aktivitas dihitung sebagai berikut : Cost pool



Biaya aktivitas



Setup mesin Penanganan bahan Tenaga listrik



Rp. 180.000 50.000 20.000



Cost driver



Tarif biaya overhead ditentukan dimuka 1.500 jam setup Rp. 120/jam setup 12.500 kg bahan Rp. 4/kg bahan 20.000 KWH Rp. 1/KWH



Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke masing-masing model : Keterangan Setup mesin =Rp. 120/setup (100 dan 120) Penanganan bahan = Rp. 4/kg (500 dan 1.500) Tenaga listrik= Rp. 1/KWH (1.000 dan 2.000) Total biaya pabrik yang dibebankan



Produk X Rp. 12.000 Rp. 2.000



Y Rp. 14.400 Rp. 6.000



Rp. 1.000



Rp.2.000



Rp. 15.000



Rp. 22.400



Biaya overhead pabrik per unit untuk masing-masing produk dihitung sebagai berikut: Keterangan



Produk X



Total biaya overhead pabrik yang dibebankan (a) Jumlah unit yang diproduksi (b) Biaya overhead per unit (a) : (b)



Rp. 15.000



Y Rp. 22.400



4.000



20.000



Rp. 3.75



Rp. 1.12



Dari informasi perhitungan diatas, maka biaya produk per unit masing-masing model dengan sistem activity-based costing dihitung sebagai berikut : Keterangan Biaya bahan langsung Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Total biaya produk perunit



Produk X Y Rp. 20.000 Rp. 25.000 12.000 20.000 3.75 1.12 Rp. 32.003,75 Rp. 45.001,12



Jadi hasil perhitungan biaya overhead per unit dengan sistem activity-based costing (ABC) untuk masing-masing produk yaitu produk X sebesar Rp. 32.002,75 dan produk Y sebesar Rp. 45.001,12. 3. A. Biaya overhead berdasarkan ABC untuk 500 unit printer Cost driver Jumlah inspeksi Jumlah pengulangan (repetisi) Jumlah faktur Jam kerja langsung



Tarif per aktivitas $ 50 100 26 10



Jumlah aktivitas 25 200 250 300



Total biaya overhead $ 1.250 $ 20.000 $ 6.500 $ 3.000 $ 30.750



Jadi biaya overhead yang dibebankan untuk 500 unit printer dengan menggunakan sistem ABC yaitu sebesar $ 30.750.



B. Biaya per printer laser Cost driver Jumlah inspeksi Jumlah pengulangan (repetisi) Jumlah faktur Jam kerja langsung



Total biaya overhead $ 1.250 $ 20.000 $ 6.500 $ 3.000



Unit yang diproduksi 500 500



BOP/Unit



500 500



$ 13 $6 $ 61.5



$ 2.5 $ 40



Jadi biaya per printer laser yaitu $ 61.5. C. Biaya overhead yang dibebankan kesemua pesanan printer laser jika



membebankan tarif overhead pabrik berdasarkan jam kerja langsung : 1)



Tarif per jam kerja langsung



=



Total BOP



Total jam kerja langsung = (50.000+ 100.000 + 650 +30.000) = $180.650 3.000 jam = $ 60.12 2)



Total BOP



= Tarif per jam kerja langsung x jam kerja langsung yang dipakai = $ 60.12 x 300 = $ 18.0036