12 0 585 KB
TUGAS JURNAL ANASTESI
Manajemen Cairan Pada Pasien Kritis : Peran Dari Cairan Paru Ekstravaskular, Hipertensi Abdominal, Kebocoran Kapiler, Dan Keseimbangan Cairan
Pembimbing :
Oleh: Aditya Satriya Nugraha 0810710001
Pembimbing : dr. Ruddi Hartono Sp.An
LABORATORIUM ANASTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
Manajemen cairan pada pasien kritis : peran dari cairan paru ekstravaskular, hipertensi abdominal, kebocoran kapiler, dan keseimbangan cairan Colin Cordemans , Inneke De lae , Niels Van Regenmortel , Karen Schoonheyd , Hilde Dits, Wolfgang Huber ,Manu LNG Malbrain Abstract Pendahuluan : Kebocoran kapiler pada pasien kritis memudahkan terjadinya edema intersisiel. Overload cairan sendiri berhubungan dengan prognosis
yang
buruk.
Pengukuran
intra-abdominal
pressure
(IAP),
extravascular lung water index (EVLWI), Keseimbangan cairan, dan capillary leak index (CLI) dapat menjadi sarana monitoring prognosisi pasien yang sedang menggunakan ventilator. Metode:Studi observasional dilakukan pada 123 pasien dengan ventilator dengan monitoring hemodinamik yang ketat pada proses perawatan terutama pada minggu pertama masuk di ICU. Parameter utama adalah mortalitas pada 28 hari.
ΔmaxEVLWI menunjukan perbedaan maksimal
EVLWI selama perawatan di ICU. Pasien dengan ΔmaxEVLWI 2 mL/kg (Δmax-EVLWI 11 mL/kg berkorelasi
dengan tingginya persentase ALI (70% vs 34%,p< 0.001), lebih tingginya tidal volume, volumes (8.8 ± 1.9 vs 7.8 ± 1.4 mL/kg,p= 0.001), dan lebih rentan terjadinya
mortalitas
(61%
vs
44%,p=
0.061).
Δmax-EVLWI
secara
signifikan lebih rendah jjika diikuti oleh rendahnya kadar CLFM yang dicapai (−2.4±4.8vs1.0 ±5.5mL/kg,p= 0.001) dan pada pasien yang bertahan hidup (Table 2).
AUC untuk ΔmaxEVLWI yang dipakai sebagai predictor
adalah
0.822. Cut off point terbaik untuk
ΔmaxEVLWI sehingga bisa
memprediksi outcome yang baik adalah senilai