Manajemen Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN



Oleh : Julia Fitri 1714201154



DOSEN PEMBIMBING : Ns. DIA RESTI DND, M. Kep



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES PERINTIS PADANG T.A 2019/2020



KATA PENGANTAR



Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,saya panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah "Konsep Dasar Manajemen”. Adapun makalah "Konsep Dasar Manajemen" ini telah saya usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Terlepas dari upaya saya untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, saya tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangankekurangan lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada saya agar saya dapat memperbaiki kualitas makalah ini. Saya berharap semoga makalah " Konsep Dasar Manajemen" ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.



Bukittinggi, Februari 2020



Julia Fitri



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………........ A. Latar Belakang……………………………………………………….................. B. Rumusan Masalah.................................................................................................. C . Tujuan...................................................................................................................



BAB II : Konsep Dasar Manajemen dan Perencanaan 2.1. Pengertian manajemen keperawatan.................................................................... 2.2. Fungsi manajemen keperawatan.......................................................................... 2.3. Komponen manajemen keperawatan................................................................... 2.4. Prinsip manajemen keperawatan.......................................................................... 2.5. Kerangka konsep dasar manajemen...................................................................... 2.6. Lingkup manajemen keperawatan........................................................................ 2.7. Filosofi manajemen keperawatan......................................................................... 2.8. Pengertian perencanaan manajemen..................................................................... 2.9 Tujuan dan manfaat perencanaan.......................................................................... 2.10 Proses perencanaan manajemen........................................................................... 2.11 Tahapan perencanaan manajemen....................................................................... 2.12 Jenis perencanaan manajemen............................................................................ 2.13 Unsur-unsur perencanaan manajemen................................................................. BAB III : Analisa Kasus BAB IV : PENUTUP Kesimpulan....................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Secara ringkas fungsi manajemen adalah Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerak (actuating), Pengendalian / pengawasan (controling), dan Penilaian (evaluasi). Sedangkan Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik. Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melallui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan ditetapkan berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi. Semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan. Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan



seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik. (Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-130). Sependapat dengan itu, Sanjaya (2008, dikutip dalam Sholeh, 2007: 131) menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan, yaitu adanya tujuan yang harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan demikian, mengingat pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang lingkup perencanaan, serta proses disusunnya suatu rencana. 1.2. Rumusan Masalah



BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN PERENCANAAN



2.1 Defenisi Manajemen didefenisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. (Supriyanto,2005). Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai ( getting things done). (WHO, 1999) Menejemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, dan kemudian menyelesaikannya. Dengan kata lain menejemenmenentukan tujuan nya dahulu dengan pasti (yakni menyatakan dengan rincian apa yang hendak dituju) dan kemudian mencapainya. ( WHO, 1999 ) Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan melaluiupaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatandan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1985 ). Dalam



keperawatan,



manejemen



berhubungan



dengan



perencaan(planing)



pengoorganisasian ( organizing ), pengaturan staf ( staffing),kepemimpinaan ( leading), dan pengendalian ( kontroling ), aktifitas – aktifitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan dari subunit departermen. Manajemen keperawatan merupakan juga kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi atau usaha keperawatan. Pada akhirnya manajemen keperawatan adalah proses dimana perawat menjalankan profesi mereka. (Swanburg, 2000 hal 456 ). 2.2 Fungsi – Fungsi manajemen keperawatan a. Perencanaan (planning ), perncanaan merupakan: 1) Gambaran apa yang akan dicapai 2) Persiapan pencapaian tujuan 3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai 4) Persiapan tindakan – tindakan 5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja 6) Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan



b. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unitkerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas. c. Penggerak(actuating), menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval. d. Pengendalian/pengawasan (controling ), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agarkesalahan dapat segera diperbaiki. e. Penilaian (evaluasi),



merupakan proses pengukuran



dan perbandinganhasil – hasil



pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaianmerupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagaikorektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi danmanajemen. 2.3. Komponen atau elemen dalam manajemen keperawatan a. Input merupakan proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel, peralatan dan fasilitas. b. Proses merupakan kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasiaan, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. c. Output atau keluaran merupakan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindak lanjuti hasil atau keluaran. d. Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. e. Mekanisme umpan balik semua hambatan yang menganggu atau membuat lancar proses pelaksanaan tugas harus dimonitor dan di tindak lanjuti. Tindak lanjut secara cepat atau lambat harus dilaporkan kepada manajer yang lebih tinggi diatasnya. (Supriyanto,2005).



2.4. Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan berlandaskan perencanaan karenamelalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana. b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksnanakan kegiatan sesuai dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan sebelumnya. c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai tingkat manajerial. d. Manajemen keperawatan harus terorganisasi Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. e. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif Komunikasi merupakan bagian penting dari aktivitas manajemen. Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian di antara pegawai dalam suatu tatanan organisasi. f. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan Yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan. 2.5. Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan Kerangka konsep managemen keperawatan adalah managemen partisipatif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atasmanusia, perawat/keperawatan, kesehatan



dan



lingkungan.



Manusia,



dalam



managemen



partisipatif



adalah



individu,keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melelui pelaksanaan tugas keperawatan yang terorgaisasi, terarah, terkoordinasi danterintregasi kendali yang ditetapkan.



dalam



rentang



Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat managerial puncak, menengah, maupun bawah dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktik keperawatan. Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga dan masyarakatmelalui upaya mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan.Aspek lingkungan merupakan area kewenangan dan tanggung jawabkeperawatan baik selama pasien berada dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.



2.6. Lingkup Manajemen Keperawatan Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya. Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi: a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari: a. Manajemen operasional Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu: 1) Manajemen puncak 2) Manajemen menengah 3) Manajemen bawah



Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah 1) Kemampuan menerapkan pengetahuan 2) Ketrampilan kepemimpinan 3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin 4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen b. Manajemen asuhan keperawatan Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.



2.7. Filosofi manajemen keperawatan Filosofi adalah keyakinan yang dimiliki individu atau kelompok yang mengarahkan setiap



pelaksanaan



kegiatan



individu



atau



kelompok



kepada



pencapaian



tujuan



bersama(Gillies,1985). Filosofi manajemen keperawatan merupakan keyakinan yang dimiliki oleh tim keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian kerja, koordinasi, dan evaluasi. Dalam manajemen keperawatan, filosofi dapat di aktualisasikan dengan menyakini bahwa mengerjakan hari ini lebih baik dari esok. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama bidang keperawatan. Peningkatan mutu kinerja perawat berarti peningkatan pengetahuan keperawatan bagi pelaksana yang merupakan tanggung jawab bidang keperawatan. Selain itu, tim keperawatan harus mempercayai bahwa pendidikan berkelanjutan dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan keperawatan bagi pelaksana dan merupakan tanggung jawab bidang keperawatan. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepada kliennya. Tim perawat harus menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu. Perawat adalah advokasi pasien yang berpratisipasi melalui fungsi komunikasi dan koordinasi segala tindakan keperawatan. Selain itu, perawat berkewajiban memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam upaya meningkatkan fungsi yang optimal.



2.9. Pengertian Perencanaan Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan dalam waktu tertentu (Usman, 2008: 61) Selanjutnya, Kurniadin & Machali (2016: 139) menyatakan bahwa perencanaan pada dasarnya adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan mempunyai peran sangat penting dan utama, bahkan yang pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu pentingnya sebauh perencanaan sehingga dikatakan “Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan.” Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana yang dipaparkan oleh Siagian (2015: 88) Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.” Untuk sekedar mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada tingkat administrasi dan manajemen, dapat dikatakan bahwa administrative planning mencakup segala aspek kegiatan dan meliputi seluruh unit organisasi, sedangkan managerial planning bersifat departemental dan operasional. Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang bersifat garis besar, sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.



2.10 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Menurut Usman (2008: 60) perencanaan bertujuan untuk: 1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya. 4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu. 6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.



8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014: 76-77) bahwa perencanaan bermanfaat sebagai; (1) standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi). (2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan keputusan). (3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. (4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi. (5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. (6) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. (7) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul). (8) Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan perencanaannya). 2.11 Proses Perencanaan Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat dikatan bahwa dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan tersebut. Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010: 45-47), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud adalah:  Prakiraan Prakiraan



merupakan



suatu



usaha



yang



sistematis



untuk



meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.  Penetapan tujuan Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.  Pemograman Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan; (a) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. (b) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.  Penjadwalan Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.



 Penganggaran Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.  Pengembangan prosedur Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.  Penetapan dan interprestasi kebijakan Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi. Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam pekerjaan perencanaan:  Menjelaskan permasalahan Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan harus dideskripsikan secara singkat karena suatu permasalahan yang dirumuskan dengan cara efektif adalah setengah selesai.  Analisis dan klasifikasi informasi Tiap-tiap informasi diperiksa secara terpisah dalam hubungannya dengan informasi secara keseluruhan. Hubungan timbal balik ditunjukkan dan berhubungan dengan perencanaan yang dihadapi, ditemukan, dan dinilai  Menentukan dasar perencanaan dan batasan Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar pendapat yang dianggap penting untuk menetapkan rencana, harus disusun prakiraan tertentu. 2.12. Tahapan perencanaan Sedangkan Banghart & Trull (1973, dikutip dalam Engkoswara & Komariah, 2012: 136) menyatakan tahapan perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan perencanaan 2. Menentukan masalah perencanaan, yang mencakup; (1) gambaran ruang lingkup permasalahan. (2) Mempelajari apa yang telah terjadi. (3) Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya ada/kenyataan dan harapan. (4) Sumber-sumber dan keterbatasannya. (5) Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya.



3. Analisis masalah perencanaan, yang mencakup; (1) mengkaji permasalahan dan sub masalah. (2) Pengumpulan dan tabulasi data. (3) Meramalkan dan memproyeksikan. 4. Konsep dan desain perencanaan, yang mencakup; (1) identifikasi kecenderungan yang ada. (2) Merumuskan tujuan umum dan khusus. (3) Menyusun rencana. 5. Evaluasi rencana, yang mencakup; (1) simulasi rencana. (2) Evaluasi rencana. (3) Memilih rencana. 6. Spesifikasi/merumuskan rencana, yang mencakup; (1) merumuskan masalah. (2) Menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana terakhir. 7. Implementasi rencana, yang mencakup; (1) persiapan rencana operasional. (2) Persetujuan dan pengesahan rencana. (3) Mengatur aparat organisasi. 8. Balikan pelaksanaan rencana, yang mencakup; (1) monitoring rencana. (2) Evaluasi pelaksanaan rencana. (3) Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang apa yang perlu dirancang lagi, bagaimana perancangannya, dan oleh siapa.



2.13 Jenis Perencanaan a. Perencanaan jangka pendek : 1 jam & 1 tahun b. Perencanaan jangka menengah : 5 tahun c. Perencanaan jangka panjang : 3 – 20 tahun 2.14 Unsur-unsur perencanaan a. What : apa yang harus dikerjakan b. Why : kenapa tindakan itu harus dilakukan c. Where : dimana harus dikerjakan d. When : kapan rencana dikerjakan e. Who : siapa yang bertanggung jawab f. How : bagaimana cara melaksanakan



BAB III ANALISA KASUS Kasus Sebagai seorang kepala ruangan rawat inap bedah dengan seluruh perawat dalam rapat rutin tersebut. Anda mengagendakan kinerja perawat yang tidak baik, di picu oleh adanya sikap karu yang otoriter sehingga perawat malas dalam bekerja. Pertanyaannya : Analisis kasus diatas sesuai identifikasi masalah dengan memperhatikan prinsip manajemen. Sajikan dalam laporan tertulis secara lengkap dengan pendekatan konsep manajemen, di identifikasi pengumpulan data, analisi masalah, dan perencanaan nya bagaimana.



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Secara ringkas fungsi manajemen adalah Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerak (actuating), Pengendalian / pengawasan (controling), dan Penilaian (evaluasi). Sedangkan Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik. Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana, merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.



DAFTAR PUSTAKA La Monika Elaine L ( 1998 ), Kepemimpinan



dan manajemen keperawatan,



EGC,



Jakarta. Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan profesional, Salemba Medika, Jakarta Swansburg, R.C (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Terjemahan. Jakarta . EGC Aedi, N. (2015). Dasar-dasar manajemen pendidikan. Yogyakarta: Gosyen Engkoswara & Komariah, A. (2012). Administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal Edukasi Vol. 04 No. 01. Diakses pada 20 Februari 2018. Tersedia: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=manajem en+perencanaan&btnG=. STAI Muhammadiyah Tulungagung Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep & prinsip pengelolaan pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Sa’ud, S. & Makmun, A. S. (2014). Perencanaan pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya DAFTAR PUSTAKA 1. Agus Kontoro.2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta:Nuha Medika. 2.



Suarli dkk.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.Jakarta:Erlangga.



3.



dunia-askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)



4. McLeold, Raymond, DKK.2009.sistem informasi manajemen.Jakarta:Salemba Empat 5. 6.



Yukl, Gary A.1998.Leader Ship in Organzations.Jakarta:Prenhallindo Dessler, Gary.1998.Human Resource Management.Jakarta:Prenhallindo