Manajemen Keselamatan Lalu Lintas [PDF]

Citation preview

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS PROYEK PEMBUATAN FASILITAS PARKIR MOTOR DI BANDARA KUALANAMU



1. KETENTUAN UMUM Manajemen lalu lintas harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin untuk meminimalis kecelakaan dan mengutamakan keselamatan berlalulintas. Manajemen lalu lintas ini meliputi Rambu dan Marka yang terpasang dengan baik, serta mengengendalian arus lalu lintas dengan menaruh Petugas Pengatur Lalu Lintas disetiap titik lokasi Pelaksanaan Pekerjaan antara lain:



1. Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan Tenaga Manajemen Keselamatan Lalu Lintas untuk mengendalikan dan melindungi pekerja, dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan rencana detail manajemen dan keselamatan lalu lintas yang telah disusun atau atas perintah Direksi. 2. Pelaksana Jasa Konstruksi membuat pagar pembatas proyek, dimana ukuran dan dimensi menyesuaikan dengan luas area pekerjaan yang bersinggungan dengan area penyempitan lalu lintas kendaraan (kepentingan publik). 3. Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan petugas bendera (Flag man) dan / atau pemberi isyarat lalu lintas sepanjang ZONA kerja saat diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan. Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang menggangu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang melalui dan di sekitar Pekerjaan tersebut. 4. Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan dalam Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) yang disusun oleh Pelaksana Jasa Konstruksi berdasarkan tahapan dan metode pelaksanaan pekerjaan. RMKL harus memenuhi ketentuan-ketentuan, panduan dan peraturan terkait lainnya yang berlaku. Jumlah dan jenis perlengkapan yang disediakan harus sesuai dengan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas. 5. Semua pengaturan lain lintas yang disediakan dan dipasang oleh Pelaksana Jasa



Page 1 of 3



Konstruksi harus dikaji oleh Direksi agar disesuaikan dengan ukuran, lokasi, reflektifitas, visibilitas, kecocokan, dan penggunaan yang sebagaimana mestinya sesuai dengan kondisi kerja yang khusus.



Pada 2 Lajur 2 arah tanpa Pengalihan Jalan



Pelebaran Satu sisi Pada Jalan 2 Lajur 2 Arah Tanpa Pengalihan Jalan



Page 2 of 3



2. KETENTUAN PERAMBUAN LALU LINTAS 1. Jenis Konstruksi: 1.1 Jenis penanganan pekerjaan yang perlu menggunakan perambuan sementara adalah: - Galian dan Timbunan



- Pekerjaan Permukaan



- Pemasangan dan Instalasi 1.2 Penempatan Rambu perlu mempertimbangkan: - Kecepatan Operasional Kendaraan



- Kondisi Geometric Jalan



- Lingkungan sisi jalan



- Efisiensi jumlah rambu



- Jarak pandang operasional pengemudi



- Manuver kendaraan



1.3 Pesan Rambu: - Mudah dilihat



- Memenuhi keselamatan,



- Adanya kebutuhan



kelancaran, efisien dan nyaman



- Arti yang jelas dan sederhana



- Dipatuhi oleh semua pengguna jalan



2. Ketentuan Teknis: 2.1



Ketentuan Rambu: -



Rambu Peringatan dipergunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya pada bagian jalan didepannya



-



Rambu Larangan dipergunakan untuk menyatakan dilarang dilakukan oleh pengguna jalan



-



Rambu Perintah dipergunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pengguna jalan



-



Rambu Petunjuk dipergunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, tempat, kota dan lainnya



2.2



Rambu harus memenuhi: -



Mudah dipasang



- Mudah dipindahkan



-



Tidak mudah rusak



- Memenuhi kestabilan konstruksi



-



Tidak membahayakan pengguna jalan



- Mudah diangkut



-



Ukuran rambu yang dipasang disesuaikan dengan kecepatan rata-rata operasional kendaraan



Page 3 of 3