Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT



MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT



PENDAHULUAN : A manager work through others. Ungkapan di atas sering diucapkan oleh para manajer dengan mudah, walaupun pada kenyataan dilapangan para manajer gagal dalam melaksanakan tugasnya. Alasan kegagalan mungkin dapat kita terima, karena para manajer dalam mengemban tugas senantiasa diperhadapkan dengan persoalan utama adalah sumber daya manusia sebagai sumber daya utama yang terlibat di dalam organisasi. Pada dasarnya faktor manusia merupakan unsur utama yang sangat kompleks, unik dan penuh dengan misteri. Organisasi merupakan sistem terbuka, dipengaruhi oleh lingkungan yang dinamis yang selalu berubah, dan berkembang yang kadang-kadang menuntut organisasi untuk secepatnya tanggap terhadap perubahan dengan cara menyesuaikan diri. Dalam situasi penyesuaian diri organisasi maka unsur utama yang berperan adalah sumber daya manusia yang mampu melakukan perubahan dan pembaharuan agar eksistensi organisasi tetap dipertahankan. Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan di rumah sakit turut menentukan kualitas pelayanan secara keseluruhan karena pelayanan keperawatan merupakan salah satu subsistem pelayanan rumah sakit. Kegagalan dalam sistem pelayanan keperawatan akan turut mempengaruhi menurunnya kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan. Mengingat pentingnya peran pelayanan keperawatan sebagai bagian dari sistem pelayanan rumah sakit maka sepatutnya tenaga keperawatan harus mampu mengelola pelayanan keperawatan agar berdaya guna dan berhasil guna dalam turut serta mengemban visi dan misi rumah sakit. PENGERTIAN PELAYANAN KEPERAWATAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN



Yang dimaksud dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah salah satu jenis pelayanan professional yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang keperawatan yang diorganisir melalui pelayanan rawat inap. Seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di rumah sakit diselenggarakan selama 24 jam sehari secara berkesinambungan. Kegiatan tersebut diatur dan diorganisir oleh manager keperawatan. Dalam buku-buku teks manajemen, kita banyak menjumpai berbagai batasan tentang manajemen yang diberikan oleh para pakar manajemen yang bersumber dari pemikiran para pelopor perkembangan ilmu manajemen modern. Kadang-kadang sering digunakan secara bergantian istilah manajemen dan administrasi dalam menjelaskan ruang lingkupnya. Keduanya kalaupun dalam lingkup dan fungsinya sama tetapi manajemen berfungsi sebagai motor penggerak berkembangnya dinamika administrasi. Namun keduanya mempunyai titik pandang yang sama tentang peran manusia sebagai sumber daya utama dalam sebuah organisasi. Secara klasik, manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pengertian di atas, terkandung 4 hal penting uang perlu disimak lebih lanjut, yaitu : 1. Manajemen adalah sebuah ilmu terapan, artinya manajemen selalu bergerak dalam tatanan dan runag lingkup organisasi yang riil. 2. Manajemen selalu terkait dengan kehidupan organisasi. Di dalam organisasi selalu akan timbul kebutuhan kerjasama dimana terdapat pemimpin dan sekelompok orang yang dipimpin. Disini dituntut kemahiran pemimpin menggerakkan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. 3. Keberhasilan organisasi tercermin dari kemahiran manajerial dan ketrampilan tehnis organisasi seorang manajer dalam berbagai tingkat organisasi. 4. Dalam organisasi terdapat kelompok-kelompok orang yang mempunyai ruang lingkup kegiatan. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa Manajemen keperawatanadalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan kenyamanan kepada pasien (Gllies,1989). Seorang manajer keperawatan bertugas merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol finansial, material dan sumber daya manusia yang tersedia yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif mungkin kepada sekelompok pasien dan keluarganya.



PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASARI MANAJEMEN KEPERAWATAN 1. Manajemen keperawatan  berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi perencanaan  pimpinan dapat mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek perubahan yang terencana. 2.



Penggunaan waktu yang efektif.



Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Pengambilan keputusan dalam berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi 4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan focus perhatian manajer keperawatan Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan. 5.



Terorganisir  dilakukan sesuai dg.kebutuhan



6.



Pengarahan  pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian



7.



Divisi kep. memotivasi karyawan.



8.



Komunikasi yang efektif



9.



Pengembangan staf



10.Pengendalian  penilaian,pemberian instruksi, penetapan standar, memperbaiki.



MANAJEMEN KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROSES Manajemen sebagai proses dapat dipelari dari fungsi fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Yang dimaksud dengan fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan. Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda. Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu ; Planning, organizing, actuating dan controlling (POA).



1. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf, dan dengan tugastugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi, dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan organisasi. Secara umum perencanaan menetapkan filosofi, tujuan umum, sasaran, kebijakan, prosedur, dan aturan-aturan. Sehubungan denga fungsi perencanaan, maka dalam perencanaan keperawatan di masingmasing ruang rawat adalah penetapan misi keperawatan berdasarkan visi keperawatan yang telkah ditetapkan, penetapan filosofi keperawatan, penetapan tujuan keperawatan, penyusunan sasran yang hendak dicapai, penetapan kebijakan ruangan, menentukan prosedur tindakan dan standar praktek keperawatan (Marquis & Huston, 2000). 2. Organizing (pengorganisasian), rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Karu dalam fungsi pengorganisasian menetapkan metoda penugasan asuhan keperawatan yang tepat dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan yang tepat, serta penetapan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di masing-masing ruang rawat berdasarkan pertimbangan tingkat ketergantungan pasien. Disamping kegiatan di atas disetiap ruang rawat ditetapkan uraian tugas masing-masing perawat pelaksana, dan penyusunan jadual dinas/shift bagi staf (Swanburg & Swansburg, 1999). 3. Actuating (directing, commanding, motivating, coordinating) atau penggerakan adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dalam melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki, dan dukungan sumber daya yang mampu disediakan. Kegiatannya lebih berorinetasi pada tanggung jawab mengelola sumber daya manusia dalam organisasi berupa : motivasi, penanganan konflik, kepemimpinan, pendelegasian, komunikasi, supervisi dan memfasilitasi kegiatan kolaborasi. Dalam prakteknya , kegiatan penggerakkan dalam manajemen keperawatan berupa pendelegasian tugas kepada staf, supervisi keperawatan, motivasi dan komunikasi, penanganan konflik dan kepemimpinan (Marquis & Huston, 2000). 4. Controlling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi. Terhadap fungsi ini memerlukan adanya standar yang jelas yang akan digunakan untuk menilai hasil kegiatan staf, apakah ada



penyimpangan atau tidak. Jika ada penyimpangan, kegiatan manajerial ditujukan untuk melakukan koreksi terhadap penyimpangan yang telah terjadi. Manajemen keperawatan terutama di tingkat ruang rawat diperlukan adanya berbagai standar praktik keperawatan yaitu standar asuhan keperawatan, standar operasional prosedur, standar tenaga dan berbagai ketentuan-ketentuan yang terkait dengan kebijakan rumah sakit. Gugus kendali mutu keperawatan merupakan salah satu kegiatan pengawasan yang berfungsi untuk mencari permasalahan terhadap persoalan-persoalan yang menonjol yang ada ditempat kerjanya, dengan memberikan penekanan pada kreatifitas pada partisipasi petugas (Wijono, 1999).



KETRAMPILAN SEORANG MANAJER Seorang manajer dituntut memiliki ketrampilan khusus yang bersifat manajerial. Sesuai tingkat dan kedudukan dalam organisasi (manajer tingkat tinggi, manajer tingkat menengah, manajer tingkat bawah/operasional). Atas dasar ini dibedakan 3 jenis ketrampilan manajerial : 1. Ketrampilan yang bersifat tehnis, melaksanakan prosedur keperawatan.



misalnya



ketrampilan



tehnis



dalam



2. Ketrampilan hubungan antar manusia. Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain termasuk kemampuan memotivasi bawahan. 3. Ketrampilan yang bersifat konseptual. Ketrampilan ini membutuhkan pengetahuan tentang keseluruhan organisasi yang dipimpinnya. Dengan kemampuan ini, seorang manajer akan lebih mudah bertindak sesuai dengan tujuan organisasi. Seorang manajer harus memahami kebijakan pimpinannya yang lebih tinggi dan yang bersifat strategis. Ia harus mampu mengembangkan kebijakan operasional untuk mencapainya.



Tanggung jawab Manajer keperawatan : Top Manajer ; bertanggung jawab pada semua kegiatan pelayanan keperawatan, menentukan tujuan, kebijakan dan strategi, mewakili organisasi dalam hubungan dengan masyarakat, mengatur kegiatan pelayanan dan negosiasi dengan orang/organisasi lain. Top Manajer ; Direktur Keperawatan, Wakil Direktur Keperawatan, Kepala Bidang/Bagian Keperawatan. Manajer Tingkat Menengah : Biasanya menangani/mengkoordinir aktifitas keperawtan pada beberapa unit keperawatan. Strategi dan kebijakan dari Top Manajer diterjemahkan oleh Manajer tingkat Menengah kedalam tujuan spesifik dan program.



Manajer tingkat Menengah : Supervisor, Koordinator. First-Line Manager/Lower Manager : Dia secara langsung bertanggung jawab pada hasil yang nyata dari pelayanan keperawatan. Menghubungkan antara tingkat manajer yang lebih tinggi dengan non manajer. Lower Manager : Kepala Ruangan, Kepala urusan, Ketua Tim, Perawat primer. TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT 1.



Tugas pelayanan keperawatan di rumah sakit :



Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang berfokus kepada manusia yaitu pasien dan keluarganya, yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif serta memperhatikan pengaruh psikologis, sosial budaya dan spiritualnya. 2.            



Fungsi bidang pelayanan keperawatan di rumah sakit ;



Mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan di unit-unit pelayanan keperawatan. Mengokordinasikan tenaga keperawatan khususnya yang ditugaskan dalam bidang pelayanan keperawatan Menetapkan dan menerapkan filosofi, tujuan dan standar keperawatan pasien dalam pelayanan keperawatan Menyusun perencanaan pelayanan keperawatan, sesuai dengan lingkup kewenangannya dan perencanaan implementasi untuk setiap tingkat tenaga keperawatan Mengkoordinasikan fungsi-fungsi bidang pelayanan keperawatan keperawatan dengan fungsi bidang pelayanan yang lain agar dapat memberikan pelayanan terpadu. Estimasi tuntutan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan dan mengusulkan kebijakan serta prosedur untuk menjaga kestabilan kemampuan staf yang adekuat. Mengembangkan metoda kerja bagi staf keperawatan sehingga dapat bekerja sama dengan staf lain di rumah sakit. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan personalia rumah sakit, menerapkan kebijakan yang telah ditentukan serta mengevaluasi hasilnya. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan baik dalam perawatan pasien maupun pelayanan keperawatan. Estimasi kebutuhan tenaga keperawatan, menetapkan standar ketenagaan, baik kuantitas maupun kualitas untuk memelihara pelayanan keperawatan yang bermutu. Estimasi kebutuhan fasilitas keperawatan, pengadaan perlengkapan maupun peralatan, serta sitem dan prosedur pengawasan dan evaluasinya. Partisipasi dalam perencanaan anggaran pendapatan dan biaya tahunan rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.



  



Mengambil inisiatif dan atau partisipasi dalam penelitian bidang keperawatan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Menyelenggarakan program pembinaan dan latihan yang berkesinambungan bagi tenaga keperawatan di rumah sakit. Partisipasi dalam program bimbingan siswa/mahasiswa tenaga kesehatan untuk pengalaman praktek mereka. Menciptakan dan melaksanakan sistem dan prosedur evaluasi pelayanan keperawatan pada unit-unit keperawatan.



PERENCANAAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN Perencanaan tidak lebih dari bagaimana mengembangkan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, yang terjadi pada beberapa menit yang akan datang, jam, hari, bulan dan tahun. Suatu ungkapan : Jika anda tidak menyadari kemana anda akan pergi, maka anda akan dipertemukan banyak jalan yang akan anda tempuh. Perencanaan adalah kegiatan pemisah dimana anda saat ini dan kemana anda akan pergi. Untuk itu jawaban yang lebih lanjut perlu dipertanyakan : who, what, when, where, why dan how kepada aktifitas yang akan datang. Rencana akan mempengaruhi bagaimana orang-orang yang terlibat dakam organisasi, bekerja, dan berapa lama ia bekerja. Rencana akan menentukan frekuensi, efektifitas, dan kualitas suatu program. Setiap manajer akan mempunyai fungsi perencanaan untuk dilaksanakan dengan baik. Kegiatan perencanaan tidak hanya pada top manajer, walaupun dapat dibenarkan jika kita mengatakan bahwa top manajer akan lebih banyak mencurahkan waktunya untuk perencanaan dan lebih menfokuskan dirinya pada isu-isu vital. Fakta mengingatkan bahwa setiap manajer menyusun rencana sesuai area kerjanya dan bagaimana ini menggunakan potensi yang ada agar lebih efektif. Pada umumnya perencanaan adalah proses intelektual, dimana proses yang didasdarkan pada fakta-fakta dan informasi dan bukan karena perasaan atau keinginan semata. Perencanaan adalah proses yang terus menerus yang dimulai dari pengkajian, menentukan tujuan dan sasaran, implementasi dan evaluasi atau mengontrol. Sebagai Manajer Keperawatan akan menyusun rencana kegiatan apa yang akan dilaksanakan sesuai area tugasnya. Untuk membuat ini dapat dilihat pada contoh berikut ini ;



TUJUAN



KEGIATAN



TARGER WAKTU



PENCAPAIAN



Sumber : Swansburg, 1999, p.106



PENJADUALAN Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di ruangan sulit dipastikan. Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi pasien. Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi sakit dan kebutuhannya. Oleh karena itu penjadualan perawat diatur secara garis besar supaya dimodifikasi sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di unit keperawatan. Ada beberapa cara penjadualan : 1. Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan merencanakan jadual dinas untuk stafnya. Cara ini menimbulkan kesulitan bila membutuhkan banyak perawat karena absen atau sakit. Kepala Ruangan harus menerencanakan kembali jadual sehingga sering menimbulkan ketidakpuasan staf. 2. Penjdualan sentralisasi : Petugas ketenagaan akan merencanakan dan mengendalikan jadual, dengan demikian pekerjaan Kepala Ruangan lebih ringan, tetapi petugas tersebut kurang mengetahui tentang perubahan kebutuhan perawat karena



beban asuhan keperawatan meningkat di ruangan, maka perlu diberikan gambaran secara menyeluruh tentang tenaga perawat yang shift. Beberapa yang patut dipertimbangkan dalam penjadualan ; 1. Sesuai dengan kebijakan, standar dan praktek yang telah ditetapkan dan bagaimana memanfaatkan tenaga keperawatan yang ada. 2.



Perbandingan yasng seimbang antara perawat professional dan yang tidak.



3.



Pelayanan yang terus menerus



4.



Menghindari maldistribution dan over staffing.



5.



Kepuasan anggota staf dalam pekerjaan.



6.



Pertimbangan libur dan hari-hari libur lainnya.



7. Memungkinkan penyesuaian dalam kasus penyakit, emergensi, atau perubahan dalam kebutuhan asuhan. 8.



Anggota staf diinformasikan 2 minggu sebelum implementasi jadual.



9. Cegah pada hal yang berhubungan dengan hak-hak individu yang berhubungan dengan diskriminasi akibat perbedaan seks, etnik dan kepercayaan. Contoh : Format Penjadualan No.



Nama



Senin



Selasa



Rabu



1.



Amir



P



P



P



2.



Ninik



S



S



3.



Santhi



M



4.



Salman



5.



Kamis



Jumat



Sabtu



Minggu



-



S



S



-



-



M



M



-



-



M



-



-



P



P



P



P



P



P



M



M



-



-



Salim



M



M



-



-



S



S



S



6.



Reja



S



S



S



P



P



P



-



7.



Mari



M



M



-



-



P



P



8.



Minda



P



P



S



S



S



-



S



9.



Saleha



S



S



S



P



P



-



P



Pagi



3



3



2



2



3



3



3



Siang



3



3



3



1



3



2



2



Malam



3



3



1



2



2



-



-



Jumlah 9 DAFTAR PUSTAKA



9



6



5



8



5



5