8 0 163 KB
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti termaktub dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan sebagai hak asasi manusia, mengandung suatu
kewajiban
untuk
menyehatkan
yang
sakit
dan
berupaya
mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat
adalah
investasi.
Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Saat ini kualitas pertumbuhan pembangunan bangsa
Indonesia belum menggembirakan.
Laporan UNDP 2005 menempatkan Indonesia berada pada urutan ke 110 dari 177 negara, di mana hanya satu tingkat di atas Uzbekistan dan dua tingkat di bawah Vietnam. Sebagai negara yang menganut sistem negara kesatuan (unitarisme), maka pembangunan kesehatan daerah merupakan satu sub sistem dari Pembangunan Kesehatan Nasional. Oleh karena itu dalam pembentukan Kesehatan
Organisasi
Daerah memperhatikan pula aspek-aspek hubungan dalam
pembangunan kesehatan antar susunan pemerintahan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah definisi Manajemen? 2. Apa saja Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan? 3. Apakah Pandangan Terhadap Manajemen Pelayanan Kesehatan? 4. Apakah Fungsi Manajemen? 5. Bagaimana penerapan Manajemen Pelayanan Kesehatan RS dan Puskesmas? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum.
1
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai Struktur Organisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan 1.3.2
Puskesmas. Tujuan Khusus Meningkatnya pengetahuan tentang : 1. Pengertian Manajemen 2. Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan 3. Pandangan Terhadap Manajemen 4. Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan 5. Manajemen Pelayanan Kesehatan RS dan Puskesmas
BAB II PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Manajemen. Pengertian Manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen : 1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people). 2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives) 4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan” 2.2. Ciri-ciri Manajemen Pelayanan Kesehatan
Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain
Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif
Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer) 3
Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh manajer
2.3.
Pandangan Terhadap Manajemen
Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa pandangan tentang manajemen : a. Manajemen sebagai suatu sistem Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan
yang diarahkan dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. b. Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer. c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya,
seperti ;
komunikasi,
sosiologi,
ekonomi,
psikologi,
matematika, dll. d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi. e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia. Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Dari sudut pandang ini manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah mengenai aspek kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan.
4
Ditinjau dari pengambilan keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision making process’. f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas yaitu, identifikasi masalah
perumusan masalah
dilanjutkan
dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien. g. Manajemen sebagai profesi. Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian tertentu, seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum, dll. Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar, mengapa manajemen diperlukan, yaitu : 1)
Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.
2)
Untuk
menjaga
keseimbangan
diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah), dll. 3)
Untuk efektivitas. pekerjaan
mencapai
efisiensi
dan
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan dengan
benar,
sedangkan
efektivitas
merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
5
2.4.
Fungsi Manajemen Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer.
Banyak ahli manajemen yang menyampaikan tentang fungsi
manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai berikut : PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN George Terry
L. Gullick
H. Fayol
Koonzt O’Donnel
Planning
Planning
Planning
Planning
Organizing
Organizing
Organizing
Organizing
Actuating
Staffing,
Commanding,
Staffing,
Directing,
Coordinating
Coordinating Controlling
Reporting
Controlling
Directing Controlling
Budgeting
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara garis besar dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).
2.5.
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas. Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan
6
kesehatan dan (2) pelayanan
administrasi.
Pelayanan kesehatan yang
diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan; gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan. Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif.
Selain itu,
pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang
dilakukan
merupakan
pelayanan
kesehatan
yang
paripurna
(komprehensif dan holistik). Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi maka perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah ditetapkan. Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsifungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling). 2.5.1. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;
perencanaan,pengorganisasian,
penggerakan
pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian. 1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam 7
keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll. 2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya. 3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban sosial-psikologis
akibat
penyakit
yang
diderita
oleh
anggota
keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi. 4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas.
Dari standar tersebut dapat
8
ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi apabila ada penyimpangan. 2.5.2. Struktur Organisasi a. Direktur Direktur Rumah Sakit Umum
mempunyai Tugas Pokok :
Membantu dalam pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat.
Dalam
menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai berikut ; -
Perumusan kebijakan rumah sakit
-
Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
-
Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
b. Bagian Tata Usaha Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok: Memberikan pelayanan
teknis
dan
administrasi
kepada
semua
unsur
dilingkungan kantor Rumah Sakit Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut : -
Penyusunan
kebijakan
bidang
teknis
administrasi
perencanaan, adminstrasi umum dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit -
Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan kegiatan bagian tata usaha
9
Kepala Seksi Pelayanan Medik Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
-
Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.
Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik. Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas
Pokok
:
menyiapkan
perumusan
dan
fasilitasi
Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
10
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi
.
c. Bidang Pelayanan. Kepala Bidang Pelayanan. Kepala
Bidang
Merencanakan
Pelayanan,
mempunyai
operasionalisasi,
memberi
Tugas tugas,
Pokok
:
memberi
petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan
tugas
bidang
pelayanan.
Dalam
menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai fungsi : -
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;
-
Penyelenggaraan
program
dan
kegiatan
pelayanan
keperawatan; -
Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik.
Kepala Seksi Pelayanan Medik. Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di RS. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
-
Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas : 11
-
Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.
Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas
Pokok
Perlengkapan
:
menyiapkan
Medik
dan
perumusan Non
dan
Medik
di
fasilitasi RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.
d. Bidang Penunjang. Kepala Bidang Penunjang Kepala
Bidang
Merencanakan
Penunjang,
mempunyai
operasionalisasi,
memberi
Tugas tugas,
Pokok: memberi
petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan
tugas
bidang
penunjang.
Dalam
menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas: -
Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik;
-
Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan Prasarana;
12
-
Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.
-
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di RS. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik..
Kepala Seksi sarana dan Prasarana Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas : -
Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
-
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.
Kepala Seksi Pengendalian Instalasi Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan 13
prasarana Instalasi RS Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas : -
Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;
-
Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
Pengendalian Instalasian
2.5.3. Kecenderungan RS ke Depan Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi. Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain : a. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang spesifik b. Menerapkan manajemen strategis secara konkrit c. Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat dan bidan) d. Memanfaatkan
pendapatan
sendiri
untuk
memperoleh
kemandirian dan kesinambungan (sustainability)
2.6.
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi
Puskesmas, antara lain : Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
14
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi
sarana kesehatan (Puskesmas) Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD). Program pokok puskesmas Untuk dapat memberi pelayanan kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care services) kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayahnya, puskesmas menjalankan beberapa usaha pokkok ( basic health care services, atau publick health essential) yang meliputi program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pemberantasan penyakit menular, peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pengobatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, laboratorium kesehatan sekolah, perawatan
kesehatan
masyarakat,
kesehatan
jiwa
kesehatan
gigi
(Muninjaya Gde, : 143).
2.6.1
Fungsi Pelayanan Di Puskesmas. Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan mempunyai 3 ( tiga ) fungsi yaitu : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas
selalu
berupaya
menggerakkan
dan
memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
15
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat. 3. Pusat strata pelayanan kesehatan s trata pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat
pertama
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi: a. Pelayan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap. b. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta
mencegah
penyakit
tanpa
mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
16
kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. 2.6.2. Struktur Organisasi Puskesmas Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 128/MenKes/RI/SK/II/2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut : a. Kepala puskesmas b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan: 1) Data dan informasi 2) Perencanaan dan penilaian 3) Keuangan 4) Umum dan kepegawaian c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan Upaya kesehatan perorangan. d. Jaringan pelayanan puskesmas Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas keliling, dan Unit bidan di desa/komunitas 2.6.3. Manajemen pelayanan Puskesmas Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Pelayanan Puskesmas yang baik. Manajemen Pelayanan Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
17
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk fungsi-fungsi manajeman. Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya : 1. Model PIE (planning, implementation, evaluation) 2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling) 3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-pengendalian-penilaian) 4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi) 5.
Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut : 1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat) 2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat. 3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks potensi keluarga sehat) 4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan). Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.
18
2.6.4. Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas Fungsi Manajemen
Kegiatan
Perencanaan
Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara mengajukan
usulan
ke
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota Pengorganisasian
Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
Penggerakan
Pembagian
Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan
Pelaksanaan
wilayah
kerja,
setiap
petugas
dalam rangka koordinasi lintas program dan sektor
Adanya proses kepemimpinan
Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
Pengawasan Evaluasi
dan
Pelaksanaan program pokok puskesmas yang
melibatkan seluruh staf Melalui pemantauan laporan kegiatan
Pemantauan wilayah setempat (PWS)
Supervisi
Rapat rutin (staff meeting)
19
Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau manajemennya meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi, manajemen keuangan, manajemen logistik, monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.
2.6.5 Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan, termasuk Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi Puskesmas sebagai berikut : Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi, yaitu; a. menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, b. memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan c.
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Adapun strategi yang dikembangkan meliputi; a. mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan, agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan, b. mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat, sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, c. meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan,
20
d. mengembangkan
kemandirian
Puskesmas
sesuai
dengan
kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan Kab/ Kota. Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, berencana,
(3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga
(4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular,
(6)
pengobatan. Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll.
Di wilayah tersebut dapat
dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang yang
menggerakan
sumber
daya
(manajer),
adanya
proses;
perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan pengendalian. 2. Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen yaitu: untuk mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga
21
keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. 3. Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen memiliki kesamaan dan pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi; perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan
pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi. 4. Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan keterampilan melakukan hubungan antar manusia. 5. Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut mencakup,
perubahan visi, misi dan strategi,
mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis, pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian 6. Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
22