Manajemen Penerbitan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 1 KONSEP DASAR, PROSES, FUNGSI & PENDEKATAN MANAJEMEN KB 1 KONSEP DARAS MANAJEMEN 2 faktor yang mempengaruhi dunia bisnis : 1. Faktor manusia (67%), mencakup praktek manajemen SDM, komitmen terhadap pekerja & penekanan pada pencapaian tujuan. 2. Faktor ekonomi (33%)mencakup pangsa pasar relatif, ukuran perusahaan& profitabilitas industri. A. PENGERTIAN MANAJEMEN 1. Organisasi Robinns mendefinisikan organisasi sbg kesatuan sosial yg dikoordinasikan scr sadar, dgn sebuah batasan yg relatif dpt diidentifikasi, yg bekerja atas dasar yg relatif terus-menerus utk mencapai suatu tujuan bersama/kelompok. Aspek2 dlm organisasi :  Kesatuan sosial→unit yg terdiri dari org/kelompok yg berinteraksi satu sama lain  Dikoordinasikan scr sadar yg bermakna adanya manajemen  Batasan yg relatif dpt diidentifikasi, dpt membedakan anggota & bkn anggota  Keterikatan terus-menerus, menunjukkan organisasi mengalami perubahan  Tujuan apa yg ingin dicapai oleh individu/kelompok dlm organisasi Definisi organisasi menurut Gibson et.al “organisasi adl kesatuan yg memungkinkan masy mencapai 1 tujuan yg tdk dpt dicapai scr individu”, cirinya adl perilaku yg terarah pada tujuan. Dalm organisasi ada 2 hal yg penting, yaitu manusia & manajemen. Evolusi pandangan dlm hub. manusia & manajemen a. Teori organisasi klasik Yg mjd perhatian adl struktur birokrasi(manusia)& kontrol organisasi shg organisasi dpt mencapai tujuan. Tugas pengelola organisasi adl menyesuaikan struktur organisasi dgn kebutuhan shg akan menghasilkan organisasi yg efektif & efisien. b. Human relation Disini manusia ditempatkan pada posisi penting dlm organisasi. Manusia dipandang dpt mengontrol proses produksi & pada dasarnya kebutuhan organisasi itu sejalan dgn kebutuhan manusia/individu. c. Paduan antar pandangan klasik & human relation Organisasi sbg satu sistem sosial ini lbh menaruh perhatian pada perilaku pekerja dlm satu organisasi formal.



Contoh struktur organisasi



Ada 4 bagian yg berbeda dlm struktur organisasi tsb, yaitu editorian, iklan, sirkulasi & pemasaran, namun masing2 bagian mengacu pada tujuan bersama, misalnya perolehan laba. Dgn demikian organisasi mrpk kumpulan manusia yg memiliki struktur tertentu dgn masing2 bagian memiliki tugas & perannya masing2 yg diperstukan utk mencapi tujuan tetentu. 2. Manajemen Menurt kutipan Lasa manajemen adl “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan & pengawasan para anggoata & sumber daya lainnya utk mencapai tujuan organisasi yg tlh diterapkan” (mengacu pada fungsi2 manajemen) sedangkan definisi yg mengacu pd kegiatan dlm manajemen adl “proses perancangan & pemeliharaanlingkungan tempat individu bekerja bersama dlm kelompok2 scr efisien utk mencapai tujuan tertentu”. Manajemen bisa dipandang sebagai: a. Ilmu, krn dlm pengembangan & penerapan manajemen diperlukan disiplin ilmu lain spt ekonomi, statistik & akuntansi. b. Seni, krn dlm menjalankan kemampuan manajerialnya org hrs memiliki keterampialan. c. Profesi, krn kini makin bny saja org yg mengimplementasikan ilmu manajemendlm praktek profesional manajerial. Dlm kaitannya dgn manajemen penerbitan, kita dpt memandang manajemen penerbitan sbg pelaksanaan fungsi2/kegiatan manajemen. 3. Administrasi Sughanda melihat kata administrasi dari 2 bahasa asing yg berbeda : 1. Bahasa Belanda administratie, artinya tata usaha spt kegiatan mengisi form, pembukuan, pencatatan & melakukan perhitungan (administrasi dlm arti sempat) 2. Bahasa Inggris administration, artinya seluruh kegiatan kelompok krj yg saling mebantu utk mencapai tujuan bersama (administrasi dlm arti luas) Menurut William H. Newman administrasi dpt dipahami sbg pembimbing, kepemimpinan & pengawasan usaha2 suatu kelompok orang ke arah pencapaian tujuan bersama. Sedangkan menurut Atosudarmo, administrasi dilihat dr 3 sudut : a. Kelembagaan, yg menyatakan bahwa administrasi adl keseluruhan org/kelompok sbg satu kesatuan yg menjlnkan proses kegiatan utk mencapai tujuan bersama. b. Fungsional, melihat administrasi sbg segala tindakan & kegiatan yg dilakukan utk mencapai tujuan. c. Proses, melihat administrasi sbg keseluruhan proses yg berupa kegiatan, pemikiran, pengaturan sejak dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan shg tujuan tercapai. B. PERANGKAT MANAJEMEN Perangkat manajemen meliputi men, money, materials, machines, methods & market, dinyatakan dgn 6M, ada juga yg menyebut 5M dgn membuang market. C. EFEKTIVITAS, EFISIENSI & PRODUKTIVITAS Produktif adl tercapainya tujuan suatu organisasi. Efektivitas menurut Lasa mrpk kemampuan seseorg dlm merumuskan tujuan & alat yg tepat utk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Drucker, efektivitas adl melakukan pekerjaan scr benar, efisien adl kemampuan menyelesaikan pekerjaan scr benar. Menurut Lasa, hasil, produktivitas & kinerja diperoleh lbh bny drpd pengeluaran biaya, tenaga, pikiran & mesin yg digunakan. 2 ungkapan yg menunjukkan soal efektivitas & efisieni, yakni efisiensi berarti ‘doing the thing right’ yg menunjukkan proses utk produktif diselesaikan dgn menggunakan sumber daya scr tepat dlm waktu yg sesingkat mungkin & efektivitas berarti ’dong the right thing’, melakukan kegiatan-kegiatan scr tepat & menjalankan strategi yg paling cocok utk menghasilkan sesuatu shg hasilnya memiliki keunggulan, ringkasnya tercapainya tujuan yg diharapkan. D. MUTU DLM MANAJEMEN Mutu dpt diartikan sbg produk yg sesuai dgn harapan pelanggan/kustomer. Scr sederhana kustomer adl mrk yg memperoleh manfaat dr suatu organisasi. Kustomer internal adl org2 yg memperoleh manfaat dr organisasi, spt



memperoleh pendapatan, memiliki kebanggaan krn bisa bekerja,dsb. Kustomer eksternal adl mrk yg menerima manfaat yg berada di luar organisasi, spt pengguna jasa organisasi/konsumen produk organisasi. Pakar mutu termasyur Dr. Edward Demming menyatakan ‘sulitnya mendefinisikan mutu itu adl menerjemahkannnya pada kebutuhan mendatang para pengguna ke dlm karakteristik yg terukur shg satu produk dpt dirancang & dikembalikan utk memberikan kepuasan sesuai dgn harga yg dibayar pengguna’. Definisi mutu lbh berdasarkan konteks, persepsi kustomer, kebutuhan & kemauan kustomer saat ini & nanti. ISO membuat definisi mutu sbg taraf dr sekumpulan karakteristik yg inheren yg memenuhi persyaratan, kebutuhan/harapan yg dinyatakan, yg scr umum menjadi keharusan atau kewajiban utk dipenuhi. Sedangkan menurut Joseph Juran mutu adl “tepat digunakan/ fitness for use”. Dimensi mutu mencakup kehandalan/reliabilitas, kinerja, mudah dlm pemeliharaan, dampak lingkungan dlm proses produksi, tampilan fisik, aman dikonsumsi/dipergunakan & awet/tahan lama. KB 2 PROSES, FUNGSI & PENDEKATAN MANAJEMEN Fungsi manajemen yg populer adl POAC (planning, organizing, actuating, controling) A. PROSES MANAJEMEN Proses manajemen yg berlangsung dlm organisasi pada dasarnya mrpk sebuah siklus. Fungsi manajemen dijalankan scr siklikal, khususnya 4 fungsi dasar & universal yaitu POAC. Disebut siklikal lantaran prosesnya selalu berulang & terus terjadi selama organisasi tsb berjalan. Terry menunjukkan kemungkinan adanya penambahan fungsi lain, yaitu a. Menganjurkan/advocating a. b. c. d. e. f. g. h.



j. Mengintegrasikan/integrating



Memberi otoritas/authorizing k. Memimpin/ leading Mengubah/changing l. Mengukur/ measuring Memilih/choosing m. Memodernisasi/modernising Mengonfirmasi/confirming n. Memotivasi/motivating Mengoordinasi/ coordinating o. Merekomendasikan/recommending Memberi saran/counselling p. Mewakili/representing Memberi arah/memimpin/directing q. Membuat spesifik/specifying Memperbaiki/improving r. Menempatkan/staffing Fungsi lain diluar POAC yg kerap dilaksanakan organisasi adl staffing, directing, coordinating, motivating & leading. B. FUNGSI MANAJEMEN  Perencanaan pada dasarnya merumuskan segala tindakan yg diperlukan utk mencapai tujuan yg sdh ditetapkan suatu saat nanti. Menurut Terry perencanaan adl tindakan yg meliputi memilih & menghubungkan fakta & membuat serta menggunakan asumsi2 mengenai masa datang dlm hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas2 yg dianggap perlu utk mencapai hasil yg diinginkan.  Pengorganisasian berkenaan dgn pembagisn tugas & sumber daya yg diperlukan utk mencapai tujuan. Terry mengartikan pengorganisasian sbg tindakan mengusahakan hubungan2 perilaku yg efektif diantara org2 shg mrk dpr bekerjasama scr efisien & memperoleh kepuasan pribadi dlm hal melaksanakan tugas2 tertentudlm kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan & sasaran tertentu.  Penggerakan mrpk sumber daya yg dimiliki utk pencapaian tujuan. Pandangan Terry penggerakan adl usaha2 utk menggerakkan anggota2 kelompok sedemikian rupa shg mrk berkeinginan & berusaha mencapai sasaran2 organisasi yg bersangkutan & sasaran2 anggota organisasi tsb oleh krn para anggota ingin mencapai sasaran tsb.  Pengendalian adl utk mengawasi & mengevaluasi tindakan yg dilakukan dlm proses pencapaian tujuan. Menurut Terry pengawasan adl menentukan apa yg tlh dilaksanakan, mengevaluasi prestasi kerja & apabila perlu melaksanakan tindakan2 korektif shg hsl pekerjaan sesuai dgn perencanaan. C. PENDEKATAN MANAJEMEN 1. Manajemen Strategis Secara sederhana manajemen strategis mrpk cara pengelolaan organisasi yg memperhatikan lingkungan internal & eksternal organisasi. Lingkungan internal mrpk sumber kekuatan & kelemahan, lingkungan eksternal menyediakan peluang sekaligus ancaman. Menurut Saladin manajemen strategi penting krn :memberikan arah pencapaian tujuan organisasi, membantu memikiran kepentingan berbagai pihak, dapat mengantisispasi setiap perubahan, terkait dgn efektivitas & efisiensi. 4 kelompok model manajemen strategi menurut Wheelen & Hunger : a. Pengkaji lingkungan(enviromental scanning) Kajian dilakukan dengan analisis SWOT (Strength, weakness, opportunities, Threats) atau analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Menelaah scr cermat apa yg ada pd lingkungan internal & ekternal organisasi. Pada lingkungan eksternal ada peluang & ancaman, baik dr lingkungan tugas (lingkungan t4 organisasi beroperasi yg di dlmnya tentu ada pesaing, mitra atau pelaku kegiatan sejenis) & lingkungan kemasyarakatan (kekuatan teknologi, sosiokultural & legal-politik) b. Formulasi strategi



Dlm formulasi strategi akan ada:  Misi, tujuan yg akan dicapai melalui keberdaansatu organisasi dgn menyebut waktu pencapaian & bila memungkinkan dikuantifikasikan.  Tujuan, mrpk hasil akhir dr aktivitas2 yg terencana  Strategi, rencana komprehensif yg menyatakan bagaimana organisasi bisa menjlnkan misi & mencapai tujuannya  Kebijakan, pedoman umum utk pengambilan keputusan yg dilakukan olh organisasi. c. Implementasi strategi Proses yg dijalankan manajemen utk menerjemahkan strategi2 & kebijakan2 yg tlh dirumuskan ke dlm tindakan melalui pengembangan program, prosedur & penganggaran. Program mrpk pernyataan kegiatan/langkah yg diperlukan utk mewujudkan apa yg direncanakan shg membuat strategi mjd berorientasi pd tindakan. Prosedur mrpk sistem langkah/teknik saling terkait yg menguraikan cara melaksanakan tugas. Penganggaran mprk pernyataan program organisasi dlm bentuk nilai mata uang,biaya disajikan scr rinci d. Evaluasi & kontrol Mrpk proses yg digunakan organisasi utk memantau kegiatan & kinerja serta melakukan perbandingan antr kinerja yg diinginkan & kinerja yg ada. 2. Manajemen Mutu Terpadu(MMT)/ Total Quality Manajement(TQM) Mrpk proses manajemen utk melakukan perbaikan berkelanjutan, dimulai dr ruang pimpinan. Nilai-nilai dasar yg berorientasi pd mutu : terfokus pada kustomer, terfokus pada proses, pengambilan keputusan dijlnkan dgn berdasarkan fakta & data, perbaikan berkelanjutan & pengembangan komitmen tiap org pd organisasi. Total Quality leadership(TQL)/kepemimpinan mutu terpadu(KMT), menurut Hardjosoedarmo melakukan mulai dr perumusan strategi, perencanaan, dukungan logistik, pendidikan & pelatihan smpai tahap operasional keseharian. Asas2 TQL menurut Hardjosoedarmo adl : a. Memelihara hubungaan antar tugas pokok dgn kustomer b. Melakukan perbaikan proses krj scr kontinu c. Melakukan komunikasi terbuka ke atas & ke bawah dlm organisasi d. Mengembangkan kerjasama tim dlm organisasi dgn menghilangkan rintangan antr bagian e. Membuat rencana strategis yg memusatkan perhatian pd usaha2 perbaikan f. Mengatur seluruh proses krj g. Memberikan kebanggaan krj pada anggota h. Melakukan investasi i. Menciptakan tujuan yg tetap utk memperbaiki kesiapan j. Memiliki tanggungjawab terhadap mutu. Persyaratan yg perlu diperhatikan sbg faktor perubahan(Hardjosoedarmo) : a. Visi pimpinan b. Kecakapan intrinsik yg dimiliki anggota organisasi c. Insentif fisik & psikologis yg ditetapkan d. Tersedianya sumber daya yg memadai e. Rencana tindak yg tepat & memadai MODUL 2 DUNIA PENERBITAN KB 1 PUBLIKASI KARYA MANUSIA Menurut Rogers, manusia menyampaikan gagasannya pada org lain lwt komunikasi visual diawali sekitar 22.000 SM. Sedangkan era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa Sumeria menemukan huruf & mulai menuliskan hukum yg berlaku d lempengan tanah liat. Di Cina dikembangkan alat cetak kayu mirip stempel oleh Pi Sheng. Di Korea ditemukan huruf loga sbg pengganti huruf dr tanah liat. Rogers membagi pembabakan komunikasi manusia mjd 4 babak utama :komunikasi tertulis; tercetak; telekomunikasi & interaktif. Namun ada juga yg meringkas mjd 3 : komunikasi lisan; tertulis & digital. A. NILAI TAMBAH ISI PENERBITAN Penerbitan mrpk proses pemberian nilai tambah atas bahan baku yg dijadikan isi terbitan. Nilai tambah pada dasarnya bisa dilihat dari 5 nilai dasar, yaitu : 1. Nilai logis, isi informasi yg diterbitkan memberikan kebenaran scr rasional & bertindak pula scr rasional kpd pembacanya. 2. Nilai etis, isi informasi yg diterbitkan memberikan makna & memperdalam ketaatan & perilaku etispd pembaca. 3. Nilai estetis, isi informasi yg disampaikan mendorong perkembangan apresiasi & perilaku etis pd pembacanya.



4. Nilai teologis, nilai gunadr isi informasi, spt menambah kecerdasan, memperluas wawasan,dst yg bermanfaat utk meningkatkan kualitas kehidupan. Nilai tambah isi terbitan hendaknya menjadi acuan dlm mempertimbangkan penerbitan, krn nilai tambah yg menentukan kebermaknaan terbitan. Krn nilai tambah yg dikandung terbitan itulah maka kegiatan penerbitan sering dikaitkan dgn soal idealisme. B. MAKNA PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN Revolusi bsr dlm dunia informasi terjadi thn 1455,yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, yg digunakan pertama kalinya utk mencetak 200 eks Kitab Injil, yg kemudian tercatat dlm sejarah sbg revolusi komuniksai dlm peradaban manusia. Briggs & Burke menunjukkan beberapa dampak perkembangan percetakan pd peradaban manusia, misalnya koran yg memberikan sumbangan kpd pembentukan kesadaran nasional dgn memperlakukannya pembaca sbg publik nasional. Di Asia , mesin cetak sdh digunakan sejak abad 8, khususnya di Cina & Jepang. Kalau mesin cetak Gutenberg menggunakan lempengan logam yg terilhami dr mesin pemeras anggur di Rhineland, mesin cetak Cina & Jepang menggunakan blok2 kayu spt stempel. Mesin yg serupa dgn Gutenberg dikembangkan di Korea abad ke 15. Filsuf Inggris termasyur, Francis Bacon menyebtkan penerbitan/percetakan bersama dgn penemuan mesiu & kompas mrpk trio yg “mengubah keadaan negara & wajah sgl sesuatu di muka bumi”. Dampak penerbitan menurut Samuel Hatlib” seni percetakkan akan menyebarluaskan ilmu pengetahuan sedemikian rupa, sehingga org2 biasa krn mengetahui hak & kebebasan mrk tdk mau lagi diperintah dgn cara penindasan. DeFleur & Dennis “penerbitan buku ini blm dipandang sbg bagian dr perkembangan sosial yg kebutuhan akan hsl terbitannya berkembang sejalan dgn pembukaan universitas2, perubahan dlm kehidupan beragama serta perkembangan ilmu pengetahuan & kesusastraan. Di Amerika 3 kota yg menjadi pusat kegiatan penerbitan yaitu New York, Boston & Philadelphia. Para pengkaji sejarah penerbitan melihat ada 3 hal yg dipengaruhi & mempengaruhi dunia penerbitan, yakni pendidikan, agama & perkembangan pemikiran manusia. C. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI & MEDIUM PUBLIKASI Komunikasi digital memungkinkan penyimpanan, penelusuran & penemuan kembali informasi dilakukan dgn mudah & cepat. Perkembangan medium publikasi melahirkan fenomena cornucopia yg artinya keberlimpahan/banjir informasi.



KB 2 KATEGORI PENERBITAN A. TIPE PENERBITAN & KEBUTUHAN PENGGUNA Menurut Harrison & Oates, perpustakaan skr ini sdh mnjd bagian dari “industri komunikasi”, dgn memberikan layanan informasi yg dibutuhkan dlm industri tsb. yusuf mengurai fungsi yg berkaitan dgn informasi ini dgn mengaitkannya pd tugas & kedudukan perpustakaan. Harrison & Oates menunjukkan 7 kebutuhan & penerbitan/tipe publikasi yg dilakukan perpustakaan, yaitu panduan pembaca, daftar bacaan, daftar koleksi baru, poster, ulasan/resensi buku, terbitan berkala& sejarah lokal-pamflet-kalawarta. Tipe publikasi yg dikembangkan adl tipepublikasi yg berkaitan dgn kebutuhan utk memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya pd kustomer perpustakaan. Pentingnya penyediaan akses thdp semua koleksi ilmu pengetahuan dan teknologiyg dimiliki perpustakaan tentunya disadari oleh para pustakawan. Oleh sebab itu penerbitan bibliografi yg berisi perekaman sistematis & lengkap atas keberadaan & tempat bahan pustaka disimpan mjd penting (Yusuf). Bibliografi mjd jembatan ant pengguna & perpustakaan. B. PENERBITAN BERKALA Penerbitan berkala mrpk bagian dr penerbitan serial yg diberi batasan sbg slh satu bntk penerbitan dgn judulnya sendiri, mengandung beberapa artikel yg ditulis lbh dr seorg penulis & diterbitkan dgn selang waktu tnt yg kurang dr 1 thn tanpa ditetapkan seblmnya kapan penerbitan trakhir akan terbit. Contoh majalah, surat kabar, jurnal ilmiah atau terbitan akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dgn berbagai medium,spt kertas sebagimana penerbitan konvensional/medium digital. Tipe penerbitan berkala adl : a. Kalawarta/newsletter Kalawarta sbg slh satu terbitan perpust dimaksudkan sbg media komunikasi ant perpust dgn anggota2nya. Kandungan isinya lbh bny bersifat informatif. b. Bibliografi Penyusunan bibliografi lbh berat dibanding kalawarta, krn hrs melakukan penelitian utk menginventarisasi buku/artikel terkait dgn tema bibliografi yg ditulisnya, menelusuri prosiding seminar utk mengetahui topik2 yg relevan dgn apa yg tlh dilakukan. c. Laporan Tahunan Laporan tahunan disini lbh bermakna pertanggungjawaban perpustakaan kpd para stakeholder-nya, lbh mrpk laporan yg akan disampaikan kpd kustomernya. C. PENERBITAN NON-BERKALA



Menurut UNESCO 1992, terbitan non-berkala adl satu karya yg diterbitkan semuanya pd waktu yg sama atau berdasarkan volumenya baik dgn interval wkt yg tak tertentu, namun tetap pd rentang wktu 1 thn atau lbh. Kategori penerbitannya adl : a. Buku, yg didefinisikan sbg publikasi tercetak non-berkala dgn jml hal tdk kurang dr 49 hal di luar sampul b. Pamflet, penerbitan tercetak nonberkala dgn jml hal tdk kurang dr 5 & tdk lbh dr 48 hal di luar sampul Apapun yg melalui proses cetak dgn jmlh hal spt yg dikemukakan diatas bisa dikategorikan sbg penerbitan non berkala. Definisi di atas kmudian disempurnakan thn 1964 yg kemudian mjd definisi standar yaitu “buku adl penerbitan tercetak nonperiodik yg berisi setdknya 49 hal, diluar sampul,yg diterbitkan di 1 negara & bisa diperoleh publik” Setelah 40 thn Wischenbart & Ehling(2009) menulis “Definisi UNESCO thn 1964 tak mengacu pd smua terbitan digital, juga tdk mengacu pd pertumbuhan naskah2 yg dipublikasikan krn adnya layanan dicetak sesuai permintaan, padahal keduanya mendorong cukup kuat penambahan jmlh judul yg diterbitkan di 1 negara”.



MODUL 3 PROSES MANAJEMEN PENERBITAN KB 1 MENGELOLA SUMBER DAYA PENERBITAN Pada setiap organisasi termasuk yg menyelenggarakan penerbitan ada 3 komponen pokok yaitu struktur, budaya organisasi & sumber daya. Ketiganya saling terkait & berinteraksi shg membuat 1 organisasi berjln dgn baik & produktif. Perpust Nasional RI (1992:15)-dlm konteks perpust daerah- menyebutkan beberapa jns penerbitan yg disa dilakukan perpust daerah, yaitu buletin triwulan, brosur/pamflet, bibliografi terbitan tengah tahunan, accession list tengah thnan, katalogus induk tengah thnan & direktori perpust thnan. A. PERANGKAT MANAJEMEN DLM PENERBITAN Penerbitan itu prosesnya akan bergantung pd tipe penerbitan yg dilakukan, krn akan ada variasi perbedaan diantara 1 tipe penerbitan dgn yg lain bergantung pd jenis/bntk terbitannya.



Dlm visualisasi proses penerbitan diatas menunjukkan apapun olahan materi yg disusun pustakawan kemudian dibuat mjd naskah, tentu saja diserahkan pd redaksi penerbit. Peran redaksi adl memeriksa kelayakan terbit/tdk naskah tsb. Selanjutnya naskah diserahkan pd penyunting utk diperbaiki keslhan tulisannya, diefektifkan kalimat yg dipergunakannya & diperbaiki kalimat2 yg mungkin rancau. Beramaan dgn itu desainer membuat ilustrasi & desain smpulnya, setelah lengkap naskah kemudian diserahkan pd penulis lagi utk diperiksa,stlh penulis setuju naskah dikirm ke percetakan lalu didistribusikan. Dlm proses tsb 5 atau 6 M mjd sumber daya manajemen akan berproses.



Disini penerbitan dilakukan utk menjlnkan slah satu kegiatan yg dilakukan perpustakaan yakni pelayanan pemberian informasi, menginat makin rumit & kompleksnya permintaan pengguna perpust dgn informasi yg semakin spesifik & mendlm namun kian beragam. Keterkaitan pengelolaan 6M dgn manajemen strategis & manajemen mutu terpadu. Adapun manajemen mutu terpadu berusaha memberikan pendekatan bagi perpust utk bisa menyediakan pelayanan yg bermutu & memuaskan pengguna sbg kustomer perpust. Bila seluruh proses manajemen dilaksanakan scr bermutu maka kita sdh mengimplementasikan manajemen mutu terpadu. Keterkaitan manajemen strategis dgn manajemenproses penerbitan bisa dilht dari sisi manajemen proses. Dlm manajemen proses ada manajemen proyek/kegiatan & manajemen tugas individual. Proyek yg dilakukan adl kegiatan penerbitan. Krn membutuhkan SDM maka akan ada pembagian tugas shg akan ada manajemen tugas individu, yg pada dasarnya akan membagi tugas siapa mengerjakan apa. Tugas masing2 biasanya disusun dlm job description namun dlm hal pelaksanaan kegiatan masing2 biberi tugas & batas wkt penyelesaiannya. B. PERKEMBANGAN MEDIUM PENERBITAN Revolusi komunikasi stlh penemuan mesin cetak adl penemuan perangkat digital yg kemudian mengalami konvergensi, yaitu ant sistem komputer, sitem media & sistem telekomunikasi. Ini yg menandai era informasi. Perkembangan teknologi mempengaruhi pula kegiatan penerbitan. Banyak penerbit buku yg dlm buku terbitannya juga disisipkan CD yg isinya tdk lain adl isi buku yg diterbitkan scr konvensional. Bedanya ketika CD kita gunakan & kita online kan ke internet maka informasi mutakhir dr isi CD bisa kita peroleh, penulis memutakhirkan isi buku sesuai dgn perkembangan baru. Para pengelola penerbitan perpustakaan perlu memiliki pengetahuan & keterampilan tentang publikasi digital, krn publikasi digital memiliki sejumlah keuntungan, yaitu : 1. Materi sajian bisa dimutakhirkan sepanjang waktu, sedangkan penerbitan konvensional pemutakhirannya hny bisa dilakukan manakala edisi baru diterbitkan. 2. Biaya distribusi relatif murah, krn ditanggung oleh pengaksesyg hrs membayar biaya sambungan telp. Penerbitan konvensional biaya distribusi mjd tanggungan penerbitnya dgn diperhitungkan sbg biaya 3. Memangkas proses produksi krn tdk memerlukan percetakan. Wilson menunjukkan, meski dari isi & tujuan penerbitan konvensional & penerbitan digital sama, namun penerbitan digital memiliki karakteristik non buku yg membedakannya dr penerbitan konvensional, yaitu : 1. Publikasi elektronik dpt diproduksi & disebarluaskan dgn sngat cepat. 2. Bila membutuhkan ralat dgn segera, naskah elektronik dpt dimutakhirkan dgn segera 3. Dpt dibuat src kolaboratif & interaktif yg melibatkan beberapa penulis. 4. Dpt disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia tanpa memerlukan negosiasi hak cipta yg berbeda utk negara yg berbeda, tanpa biaya distribusi & cetak ulang. 5. Penerbit tak perlu mengeluarkan biaya yg berkenaan dgn penjualan eceran krn tdk ada biaya utk perantara 6. Bisa memperoleh data riset pasar yg penting dgn biaya sngt murah. Namun kelemahan penerbitan elektronik adl : 1. Hny bisa menjangkau sekelompok kecil dari kustomer/pengguna potensial. 2. Menuntut akses yg menggunakan teknologi yg relatif maju 3. Media yg digunakan tdk cocok utk bisa digunakan dimana saja & kapan saja, spt komputer mobile, notebook, atau perangkat lbh kecil/lbh besar lainnya 4. Teknologinya menggunakan jml energi yg lbh besar dibanding jika kita membaca buku. C. STRUKTUR ORGANISASI PENERBITAN



Disini ada 2 divisi utama, yaitu : 1. Divisi Redaksi, menangani aspek isi penerbitan, baik bersifat teks maupun grafis 2. Divisi Usaha, menangani distribusi kalawarta & iklan/promosi yg memanfaatkan kalawarta.



3 fungsi utama dlm penerbitan konvensional yaitu redaksi, percetakan & distribusi/pemsaran. Bila menggunakan penerbitan digital, fungsi percetakan & distribusi dpt diganti oleh administrator teknologiinformasi yg menjlnkan kegiatan mencetak dlm bntk mengubah teks mjd format pdf atau HTML. Administrator IT jg menjlnkan peran sbg distributor yg menyebarluaskan penerbitan ke seluruh dunia. D. EFEKTIVITAS, EFISIENSI & PRODUKTIVITAS DLM PENERBITAN Efektivitas & efisiensi tdk hanya dgn penggunaan dana melainkan penggunaan keseluruhan sumber daya organisasi utk menghasilkan sesuatu scr produktif & bermutu. Produktifitas akan berkaitan dgn efektivitas & efisiensi. Efektivitas berkaitan dgn penggunaan 6M scr tepat utk menghasilkan satu produk. Sedangkan efisiensi berarti scr tepat menggunakan dana yg tersedia dlm menghasilkan produk. KB 2 PROSES TEKNIK PENERBITAN Ada 3 kegiatan kunci dlm proses penerbitan, yaitu pracetak, cetak & pascacetak.



Alur pekerjaan penerbitan konvensional diawali dgn peneriman naskah, lalu dilakukan penilaian kelayakan oleh tim redaksi, biasanya mempertimbangkan kelayakan utk memperhatikan aspek kebahasan buku, peluang pemasaran, bidang keilmuan & reputasi penulisnya. Kemudian ada proses teknis berupa editing, setting ke dldm komputer, desain tata letak & memasukkan naskah kedlm format bukuutk dilakukan pemeriksaan kembalioleh penulis melalui proofreading, kemudian msk ke percetakan utk digandakan & dipasarkan.



Perbedaan yg mendasr ant penerbitan konvensional & digital adl bila proses akhir penerbitan konvensional adl percetakan, maka dlm penerbitan digital yg dilakukan adl mengonversi/memindahkan dr format desain/format jadi ke dlm format elektronik. Krn adanya perbedaan tsb maka akan ada perbedaan dlm pelaksanaan fungsi2 manajemen penerbitannya. A. PROSES PRACETAK (PREPRESS) 1. Penerimaan Naskah Naskah yg diterima baik dlm bntk softcopy maupun hardcopy, dipelajari utk dinilai kelayakan penerbitannya. Bila tema/topiknya layak utk diterbitkan namun ada bagian informasi yg kurang/tdk berkaitan satu sama lain akan dikembalikan pd penulisnya utk disempurnakan. Naskah yg akan diterbitkan bisa diperoleh dgn cara aktif (ta penulis utk membuat tulisan dgn tema spt yg sdh kita tetapkan/ bisa juga ditulis oleh mrk yg berada dlm organisasi/tim penulisan) &pasif (menunggu penulis utk mengirimkan naskahnya). Menurut Trim naskah yg diterima bisa dikategorikan mjd 3, yaitu : a. Fiksi, naskah yg berbasiskan imajinasi, spt novel atau cerpen b. Nonfiksi, naskah berdasarkan fakta nyata/data ilmiah,spt karya ilmiah, buku ilmiah c. Faksi, karya nonfiksi yg dikisahkan spt fiksi 2. Penyunting naskah Penyuntingan dilakukan krn ada kebijakan kebahasan yg ditetapkan penerbit yg mjd salah 1 karakter kebahasan penerbitnya. Rahardi menunjukkan beberapa masalah teknis kebahasan yg ditemukan dlm penyuntingan,a.l: a. Bukan....., tetapi. Krn kata bukan berpsangan dgn tdk sedangkan tdk berpasangan dgn tetapi b. Kata depan di, ke & dari c. Di mana d. Kata ganti e. Penulisan gelar f. Kata/ frasa yg diikuti dgn koma. Rahardi juga menunjukkan model2 penyuntinganberkaitan dgn kesalhan bahasa, yaitu: a. Kesalahan kata, frasa & kalimat b. Kesalahan bahasa & gaya bahasa yg biasanya terkait dgn penggunaan kata scr berlebihan, shg mjd mubazir c. Kesalahan kebahasaan dlm teks, yg tampak a.l dlm penggunaan kutipan Kegiatan dasar penyuntingan menurut Trimmeliputi : a. Pemakluman, membaca awal kemudian memaklumkan kebenaran naskah shg tetap sesuai dgn aslinya b. Perbaikan, memperbaiki naskah sesuai dgn gaya selingkung, EYD atau Kamus Besar BI, shg menjadi baik & benar c. Pengubahan, mengubah naskah pd tingkat struktur kalimat, struktur paragraf atau struktur outline shg lbh mudah dipahami & runtut d. Pengurangan, mengurangi bagian2 naskah yg dianggap tdk perlu/tdk relevan dgn naskah e. Penambahan, menambah bagian2 naskah yg dianggap perlu/relevan 3. Desain Sampul & Isi



Sampul dgn tipografi yg menarik, desain yg bagus & warna-warni yg memikat tentunya akan membuat org tertarik krn kesan yg ditimbulkannya. Dalam membuat sampul pilihan tipe huruf & ukuran menentukan kenyamanan pembaca. Selain itu penempatan & pilihan huruf utk penulisan hal &footer yg mencantumkan judul buku & nama pengarang, yg mrpk bagian dr tata letak buku. Utk buku tertentu biasanya selain tulisan ada ilustrasi gmbr, bagan, grafik atau foto yg dipergunakan utk membuat terbitan mjd tdk menjenuhkan krn isinya bkn hny deretan kata saja. Selain itu ukuran buku juga mjd bagian penting dr desain buku. Pada penerbitan digital dipergunakan tata warna, huruf yg bertatawarna, utk menarik perhatian org agar mau membacanya. 4. Cetak Coba/Proof Mrpk hasil cetakan yg mirip dgn terbitan aslinya namun blm digandakan, krn mrpk bagian dr upaya memeriksa kembali apa yg sdh dilakukan. Kalau cetak coba pd penerbitan konvensional dilakukan pd medium kertas, pd penerbitan digital dilakukan dlm bntk spt aslinya di layar komputer namun msh offline utk didistribusikan scr online atau blm digandakan ke dlm CD. Dari sisi manajemen penerbitan, cetak coba dipandang sbg slah satu instrumen pntg utk kendali mutu. Dgn menggunakan kriteria mutu sbg zero defect. B. PROSES PENCETAKAN 1. Pembuatan Film Setelah data diperiksa & dikoreksi penyunting, kemudian diolah utk selanjutnya dibuat printout. Hsl printout inilah yg mjd cetak coba, naskah ini akan dibuat mjd film, spt lembran film yg menggunakan pita seluloid. Film dibuat dgn cara memotret printout namun dlm ukuran bsr. 1 film terdiri dr 4 hal buku. Film tadi digunakan utk membuat pelat yg mrpk lempengan yg terbuat dr pelat logam tipis yg dilapisi dgn resin peka cahaya. Seiring perkembangan jaman ditemukan alat direct-to-plate, yg berarti tdk lagi di buat film melainkan dr komputer lgsng di print pd lempengan logam tadi. 2. Pencetakan Umumnya kini yg dipergunakan dlm pencetakan adl mesin cetak offset. Pilihan pencetakan sgt ditentukan oleh brp eksemplar cetakan yg kita buat. Mana yg lbh efisien, di fotocopy atau dicetak. 3. Penjilidan Cara penjilidan tergantung pada ketebalan terbitan. Hal ini penting diketahui krn berkaitan dgn biaya produksi yg hrs kita perhitungkan manakala membuat perencanaan anggaran. Utk penerbitan digital tdk ada proses penjilidan, krn materi yg diterbitkan tdk memerlukan penjilidan, melainkan cukup di upload. C. PROSES DISTRIBUSI 1. Pemasaran Dlm kegiatan pemasaran, komunikasi memegang peranan penting. Soemanagara menunjukkan ada 3 tahap dlm kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu : menentukan segmen pasar, menentukan segmentasi dgn produk yg spesifik atau promosi tertentu, menetukan posisi produk sbg produk yg dpt memenuhi kebutuhan kustomer dgn cara yg berbeda. 2. Tipe Distribusi a. Penjualan Mrpk kegiatan distribusi produk pada pemakainya, yg paling lazim & bny dilakukan. Kelemahannya terbitan yg dijual tdk bisa didistribusikan dgn cepat. b. Pertukaran Pertukaran terbitan cukup efektif utk bisa dgn cpt menyebarluaskan terbitan & memberi manfaat krn kita akan memperoleh tukaran terbitan dr perpust. Kelemahannya adl pertukaran blm tentu membuat terbitan kita dibaca. c. Diberikan cuma-cuma Kelebiha distribusi gratis adl terbitan bisa dgn cepat terdistribusikan kpd pihak yg kita pandang pantas & hrs menerimanya. Kelemahannya mrk yg sebnrnya tdk memerlukan pun turut meminta pemberian cumacuma itu. Pada penerbitan digital distribusi dilakukan dgn 2 cara: 1. Dijual 2. Disebarkan scr cuma-cuma MODUL 4 PERENCANAAN PENERBITAN KB 1 PERENCANAAN PENERBITAN KONVENSIONAL Dlm menyusun perencanaan ada prinsip yg penting utk diperhatikan, yaitu :



-



Membantu penyampaian tujuan - Komunikasi perencanaan Efisiensi perencanaan - Alternatif Keutamaan perencanaan - Pembatasan Pemerataan perencanaan - Keterikatan Patokan perencanaan - Fleksibilitas Kebijakan kerangka kerja - Perubahan navigasional Waktu - Perencanaan strategis Berdasarkan prinsip perencanaan tsb, Sukarna menyimpulkann bahwa perencanaan adl : Fungsi utama manager krn pelaksanaan pekerjaan tergantung pd baik buruknya perencanaan Diarahkan pada tercapainya tujuan Didasarkan pd fakta objektif & rasional utk mewujudkan adanya kerjasama yg efektif Mengandung/ dpt memproyeksikan kejadian2 pd masa dtg Memikirkan dgn matang anggaran, program, kebijakan, metode & standar utk mencapai tujuan. PERENCANAAN PENERBITAN Penetapan Tujuan Penerbitan



1. 2. 3. 4. 5. A.



No



Pertanyaan



Deskripsi



1



Apa



Apa yg hendak diterbitkan, utk siapa terbitannya?



2



Mengapa



Apa alasan dilakukan penerbitan?



3



Bagaimana



Dengan cara apa : konvensional/digital, atau keduanya ?



Perencanaan Sumber Daya Penerbitan Sumber2 daya yg diperlukan dlm mencapai tujuan menyelenggarakan penerbitan yaitu 6M. Bila kita memandang penerbitan mrpk program, tentu di dlmnya akan ada beberapa kegiatan/proyek, artinya akan ada sejumlah penerbitan baik berkala maupun nonberkala. Sedangkan bila kita memandang penerbitan sbg proyek/kegiatan, maka kita akan memfokuskan hny pd satu bntk penerbitan. Perbedaan perencanaan ant penerbitan sbg program dgn penerbitan sbg kegiatan, yaitu : 1. Perencanaan penerbitan sbg program : Merumuskan perencanaan lebih scr konseptual, menyusun rencana penerbitan apa, SDM spt apa yg diperlukan berdasarkan kualifikasi & kompetensinya,dst. 2. Perencanaan penerbitan sbg kegiatan : Lebih bny menyusun rencana teknis, lbh memfokuskan utk perencanaan SDMnya adl siapa mengerjakan apa. Nama, Jabatan & Kompetensinya N o



Nama Jabatan



1



Redaksi



Mampu menilai kelayakan naskah utk diterbitkan, mampu berpikir kebutuhan informasi pembaca



2



Editor



Mampu melakukan penyuntingan bahasa terhadap naskah, mampu menulis dlm bahasa yg efektif, memiliki pengetahuan bahasa yg baik, mampu mengoperasikan komputer



3



Desainer



Mampu membuat desain sampul, mampu membuat tataletak isi, mampu membuat ilustrasi buku, mampu mengoperasikan program komputer utk desain



4



Proofreader



Mampu membaca dgn cermat & teliti, menguasai pengetahuan penulisan kata



5



Setter



Mampu mengoperasikan komputer, mampu menulis dgn cepat



Kompetensi



B. RENCANA PENGENDALIAN PENERBITAN Sukarna menyebutkan pengendalian memiliki makna membimbing, menertibkan, mengatur & menguji kebenaran. Prinsip2 pengendalian dlm penerbitan : 1. Tercapainya tujuan 2. Efisiensi pengawasan 3. Refleksi perencanaan 4. Standar 5. Tindakan Pakar manajemen termasyur, Terry menyatakan bahwa pengawasan dpt dirumuskan sbg proses menentukan apa saja yg sdh diselesaikan, & apakah sesuai dgn standar yg ditetapkan, apa saja yg sdh dituntaskan, apakah baik kinerjanya, shg dilakukan evaluasi kinerja, & jika diperlukan dilakukan tindakan koreksi shg kinerja sesuai dgn rencana yg berarti sesuai dgn standar yg ditetapkan. Empat komponen proses pengawasan :



1. 2. 3. 4.



Penetapan standar, yg mencerminkan apa yg kita inginkan dr apa yg kita lakukan Mengukur kinerja, berarti melihat apa yg kita lakukan Perbandingkan kinerja dgn standar, kita bandingkan apa yg sdh dilakukan dgn apa yg kita harapkan Melakukan perbaikan



Tiga bentuk kegiatan yg berkaitan dgn pengendalian (Husen) adl : a. Supervisi, yaitu melakukan serangkaian kegiatan koordinasi pengawasan dlm batas wewenang & tanggungjawab menurut prosedur organisasi agar operasional dpt dilakukan scr bersama-sama olh smua personel dgn kendali pengawas. b. Inspeksi, melakukan pemeriksaan thd hsl pekerjaan dgn tujuan menjamin spesifikasi mutu & produk sesuai dgn yg direncanakan. c. Tindakan koreksi, melakukan perubahan & perbaikan thd rencana yg tlh ditetapkan utk menyesuaikan dgn kondisi pelaksanaan. KB 2 PERENCANAAN PENERBITAN DIGITAL A. PERENCANAAN TERBITAN DIGITAL Spt perencanaan terbitan konvensional, perencanaan penerbitan digital pun diawali dgn penetapan tujuan penerbitan. Tujuan inilah yg mjd acuan dlm merencanakan sumber2 daya yg akan berproses utk menghslkan terbitan, bedanya jika penerbitan konvensional jml eksmplar terbatas penerbitan digital jml eksemplarnya tdk terbatas. Perkembangan penerbitan digital didorong oleh perkembangan teknologi & perkembangan yg terjadi di tengah masyarakat. Tahap & langkah perencanaan penerbitan digital sama dgn penerbitan konvensional. B. PERENCANAAN SUMBER DAYA PENERBITAN DIGITAL Sarana & prasarana penerbitan digital melahirkan bny cara utk bisa mempublikasikan sesuatu. Kasdorf mengungkapkan bahwa “......era digital juga membebaskan kita dr sekian bny halaman yg hrs dilihat scr bersamaan. Kita tdk lagi dibatasi pada apa yg bisa dicetak dgn tinta di atas kertas; kita tdk lagi dipaksa oleh apa yg bisa di hslkan mesin, diinventarisasi, di jual & didistribusikan scr efisien/ekonomis dlm bntk fisik. Kita bisa memskkkan gmbr berwarna meskipun kita hny mampu mencetak dgn tinta hitam & putih saja”. Buku elektronik terdiri dari 2 hal : buku itu sendiri & alat bacanya (e-book reader). Buku elektronik juga mengandalkan internet utk penyebaran & akses. Menurut Kasdorf “akan bny hal2 baru yg bisa diterbitkan & akan bny cara utk menerbitkannya”. Format baru dr penerbitan elektronik memungkinkan kita bisa membuatnya dlm bntk multimedia, artinya bkn hny tampilan teks & visual saja yg bisa dimunculkan, tapi bisa juga diperkaya dgn animasi, musik, audio/video. Kelebihan dr penerbitan digital adl memungkinkan penerbitan bisa diakses dimanapun diseluruh penjuru dunia. Kita juga bisa mengakses berbagai bibliografi berbagai publikasi ilmiah. Masalah atau isu penerbitan digital adl : 1. Kandungan isi buku 2. Protokol/standar perangkat lunak 7 keras 3. Hak cipta & pemakaian (digital rights management) 4. Akses 5. Penyimpanan/ pengarsipan 6. Hak pribadi 7. Fasilitas tambahan 8. Pasar & harga Perncanaan digital akan mencakup berbagai aspek, yaitu aspek teknologi yg dipergunakan & aspek format terbitan. MODUL 5 PROSES PENERBITAN KB 1 PROSES PENERBITAN KONVENSIONAL Tiga komponen operasional yaitu manusia, peralatan & proses. Kemampuan melahirkan penerbitan akan bergantung pada kepemimpinan manajerial dlm mengelola 3 komponen tadi iutk melahirkan satu produk yg bernilai guna pd penggunanya.



Kepemimpinan mjd penting krn salah satu fungsi manajemen yaitu penggerakkan tergantung pada kepemimpinan. Sukarna mengutip Terry, menulis bhw kepemimpinan adl kegiatan utk mempengaruhi org2 agr berusaha dgn ikhlas utk mencapai tujuan bersama. Kegiatan penerbitan akan terwujud manakala ada kepemimpinan yg memfasilitasi & mendorong manusia2 yg dipimpinnya scr bersama-sama bekerja sesuai dgn perannya utk mencapai tujuan. A. PRACETAK Kegiatan ini diawali dgn penerimaan naskah utk diterbitkan. Naskah bisa diperoleh scr aktif, pasif maupun naskah ditulis oleh pengelola terbitan atau tim yg ditunjuk utk membuat naskah. Setelah naskah diterima tim redaksi akan mempertimbangkan kelayakkan naskah yg kemudian akn diserahkan pd penyunting & desainer. Penyunting memperbaiki kata & kalimat, sedangkan desainer menyiapkan desain sampul & tataletak halaman. Ilustrasi terbitan berfungsi utk memudahkan pemahaman pembaca pada isi buku, memberikan sentuhan artistik pdterbitan atau mjd dekorasi bagi terbitan yg kita lakukan & utk menghilangkan kejemuan pembaca. Pada sisi lain desainer jg menyiapkan smpul terbitan, yg mrpk pertemuan awal ant pembaca dgn terbitan. Setelah itu baru naskah dimasukkan dlm tat letak yg sdh dirancang melalui perangkat komputer.



Ket : 1. Pita bawah 6. Bagian depan buku 2. Penutup sampul 7. Bagian akhir buku 3. Lembaran akhir 8. Halaman kanan 4. Sampul buku 9. Halaman kiri 5. Bagian atas buku 10. Gutter Setelah semua selesai, dibuat cetak coba utk diperiksa & dikoreksi utk memeriksa apakah msh ada kesalahan tulis, penomoran hal atau ilustrasi yg kurang tepat, inilah yg dimaksud proses proofreading. B. CETAK Ada 2 kegiatan pokok dlm tahap ini, yaitu pencetakkan & penjilidan. Industri percetakkan sgt terbantu dgn perkembangan teknologi komputer. Dlm hal pencetakan bny pilihan utk menggandakannya, baik itu menggunakan jasa percetakan atau cukup dgn menggandakannya dgn cara memfotokopi, tergantung pd jmlh hal & eksemplarnya. Bila kita menggunakan jasa percetakan maka di dlmnya akan termsk juga jasa penjilidan. Setelah selesai dicetak & dijilid, langkah selanjutnya adl mendistribusikan terbitan. C. PASCACETAK Tahap inilah yg kita kenal dgn kegiatan pemasaran/pendistribusian. Ini adl tahap pnting krn dgn berhasilnya terbitan menjangkau khalayak sasarannya, maka terbitan bisa mencapai tujuannya. Kita bisa meminjam konsep2 dlm pemasaran umum utk proses distribusi terbitan, salah satu konsep pntg dlm pemasaran adl melakukan



komunikasi pemasaran. Menurut Soemanagara pentingnya utk memahami proseskomunikasi dlm kegiatan pemasaran adl agar informasi yg kita sampaikan dpt memberikan dampak yg diinginkan & mencapai sebuah kesamaan kehendak. Pemasaran tdklah selalu berarti kegiatan utk menopang penjualan. Pemasaran disini lbh menekankan pd upaya sbg proses sosial yg memungkinkan individu & kelompok bisa memperoleh apa yg diperlukan & diinginkannya melalui pembuatan, penawaran & pertukaran scr bebas produk & jasayg bernilai dgn org lain. Bntuk pemasaran (secara cuma-cuma) bisa dilakukan dgn : Pertukaran Terbitan



Pembagian



Publik Sasaran terbitan



Permintaan



KB 2 PROSES PENERBITAN DIGITAL Utk menangani penerbitan digital, perpustakaan ada yg membentuk bagian penerbitan elektronik yg biasanya bekerjasama juga dgn bagian teknologi informasi. Bagian penerbitan elektronik lah yg mengelola isi terbitan & membuat desain utk publikasi scr elektronik. Penerbitan elektronika memiliki keunggulan : a. Mengurangi biaya penerbitan b. Mempersingkat waktu yg diperlukan utk mendistribusikan terbitan c. ‘isinya bisa dimutakhirkan setiap saat A. PRACETAK Langkah2 dlm pracetak sm dgn penerbitan konvensional. Disini pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi memberikan bny kemudahan. Misalnya memanfaatkan OJS (Open Journal System)adl jurnal online yg dikembangkan oleh Public Knowledge Project, yg awalnya dikembangkan sebuah tim yg dipimpin John Willinsky di Univ British Columbia, Kanada. OJS mrpk perangkat lunak yg cukup handal, berstandar serta mrpk sistem manajemen publikasi yg menyediakan manajemen arus kerja redaksi, akses artikel scr online, pencareian naskah jurnal utuh & perangkat utk membaca scr interaktif. Tahap yg hrs dilalui selama proses penyusunan jurnal OJS yaitu : 1. Submissions Queue (kiriman antrian), diterima editor 2. Submission Review: Item mengalami review oleh editorial 3. Submission Edit: Item mengalami copyediting, pengaturan tataletak &proofreading 4. Scheduling Queue (penjadwalan antrian): Item menunggu antrian utk dimaskukkan dlm volume terkait 5. Table of Content (daftar isi) Pada proses pracetak kita bisa mengeksploitasi kemungkinan2 yg disediakan penerbitan digital, spt melakukan inovasi, dgn menggali berbagai kemungkinan yg tdk bisa dilakukan penerbitan konvensional. Memanfaatkan watak interaktif dari terbitan elektronik. Kita bisa mengembangkan tataletak & tata warna yg menarik sekaligus memungkinkan pembaca mengakses link utk menelusi lbh jauh informasi yg diperlukan. Juga kemampuan utk menyesuaikan kebutuhan pembacanya. Artinya isi terbitan disesuaikan dgn kebutuhan pembacanya, shg efektivitas terbitan mjd lbh tinggi krn bisa menyajikan informasi yg sesuai dgn kebutuhan pembacanya & scr teknologis pembaca pun dimungkinkn hny mengakses informasi yg diperlukannya. 4 tipe penerbitan yg bisa dilakukan perpust dlm melaksanakan penerbitan digital adl : 1. Melakukan kerjasama dgn pihak lain 2. Memadukan penerbitan konvensional dgn penerbitan digital, artinya perpust membuat penerbitan ganda krn ada edisi cetak & edisi elektroniknya 3. Perpust hny mjd penyelenggara penerbitan utk isi terbitan yg dibuat pihak lain 4. Perpust mengembangkan sendiri semacam ruang maya utk diskusi publik Ada 6 hal yg disoroti Coulter sbg keberhasilan jurnal, yaitu : 1. Gagasan yg baik 2. Kemampuan mengorganisasikan yg baik 3. Kemamupan utk memperoleh penerimaan dr kalangan pakar dlm bidangnya 4. Isi jurnal yg baik 5. Sumber daya yg memada 6. Perencanaan jangka pnjg utk mengelola jurnal serta keinginan utk trs belajar & beradaptasi sepanjang waktu. Ada 3 aspek yg penting dlm pelaksanaan kegiatan pracetak, yaitu : 1. Isi terbitan 2. Manajemen penerbitan



3. Dimensi teknis penerbitannya B. PRODUKSI PENGGANDAAN Dlm penerbitan digital proses cetak tdk dilakukan penerbitnya melainkan oleh pembaca. Dokumen yg kita unggah ke situs web, kemudian diunduh oleh pembaca lantas di print-out. Shg proses cetak tdk lagi mjd beban penerbit melainkan pembaca. Penggandaan disini artinya menyimpan kandungan informasi dlm berbagai medium penyimpanan digital. Namun istilah penggandaan disini kurang tepat utk dipergunakan pd terbitan yg diunggah pd web, krn yg dipergunakan bknlah penggandaan melainkan memublikasikan apa yg akan diterbitkan dgn memanfaatkan kemungkinan2 yg disediakan teknologi informasi & komunikasi. Bagi pembaca yg berminat terhadap terbitan, tersedia 2 pilihan : 1. Membaca di layar komputer yg sedang online 2. Mengunduh dokumen yg dibacanya dgn menyimpan dl dlm medium penyimpanan utk kemudian dibuka & dibaca stl offline. C. PASCAPENERBITAN Promosi bisa dilakukan dgn berbagai media. Bisa menggunakan media sederhana spt pengumuman diperpust, mengirim lwt email pd pengguna perpust atau mencantumkan adanya terbitan baru pd situs internet perpust sendiri. Keuntungan membuat penerbitan elektronik adl kemungkinan distribusinya yg scr teknis bisa menjangkau seluruh dunia sejauh para pembacanya memiliki akses internet. Adapun kelemahannya adl meski scr teknis distribusinya bisa menjangkau ke seluruh dunia namun pembaca potensialnya tetap terbatas. Selain itu meski bny org yg bisa mengakses terbitan yg kita buat, namun tdk semua yg mengakses memiliki kepentingan pada kandungan informasinya. MODUL 6 MONITORING & EVALUASI PENERBITAN KB 1 EVALUASI PENERBITAN (I) A. ASPEK2 EVALUASI PENERBITAN Ada 2 aspek pokok dlm kegiatan evaluasi yg hrs direncanakan dgn baik, yaitu : 1. Pengelolaan evaluasi 2. Penetapan standar2 evaluasi Evaluasi mrpk proses penilaian scr sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitasatau ketetapan sesuatu berdasarkan kriteria & tujuan yg sdh ditetapkan sebelumnya (Sudjana).



PERENCANAAN EVALUASI



Menurut Sudjana jenis2 evaluasi ada 6 kategori, yaitu: 1. Evaluasi utk pengambilan keputusan, adl evaluasi yg diarahkan utk pengumpulan informasi yg berkaitan dgn berbagai keputusan ttg perencanaan program 2. Evaluasi bagian program, yg mengevaluasi bagian tertentu dr program



3. Evaluasi jenis data & efektivitasnya, yg mengambil data & jenis kegiatan tertentu utk dievaluasi, spt mengategori data utk menilai komponen2, yaitu tujuan & sasaran, keluaran, pertumbuhan serta dampak program & dampak kelembagaan. 4. Evaluasi atas proses evaluasi, yg diperlukan oleh para perancang program utk memahami proses evaluasi. 5. Evaluasi pencapaian tujuan, yg menilai pengkajian pada tujuan2 khusus program, apakah tercapai atau tdk. 6. Evaluasi atas hsl & dampak yg menilai sejauh mana hsl/dampak dr program Ada 6 hal yg menjadi penyebab permasalahan manajemen, yaitu : a. Komunikasi yg buruk b. Lemahnya komitmen manajemen c. Kegagalan membuat mekanisme umpan-balik d. Perencanaan yg tak kokoh e. Rencana operasional yg tdk konsisten f. Keliru dlm penilaian sumber daya 4 perkara yg penting dlm pengelolaan evaluasi, yaitu :  SDM  Tanggung jawab  Jadwal kerja  Anggaran yg diperlukan utk penyelenggaraan evaluasi B. PELAKSANAAN EVALUASI Langkah pelaksanaan evaluasi adl : 1. Melibatkan pengguna terbitan kita 2. Menentukan apa tujuan evaluasi 3. Mengumpulkan data, melalui kegiatan a. Pengembangan materi ajar baru, yg setiap materi ajar ditelaah & disahkan dewan redaksi b. Membentuk dewan redaksi yg terlatih yg bisa membantu org lain utk mengembangkan manfaat medium baru c. Memublikasikan standar2 & tatamuka yg bisa dimanfaatkan oleh para penulis saat membuat materi ajar sendiri d. Mengevaluasi karya yg dibuat para penulis 4. Menolah data yg terkumpul dgn menganalisis & menafsirkan data. 5. Pemanfaatan hasil evaluasi. KB 2 EVALUASI PENERBITAN (II) Fokus kegiatan disini adl monitoring. Dlm kegiatan monitoring kita melakukan pemeriksaan scr berkala thdp keseluruhan proses dlm kegiatan penerbitan, baik penerbitan berkala maupun nonberkala. Melalui kegiatan monitoring kita mengendalikan pelaksanaan kegiatan. Menurut Husen pengendalian ini dimaksudkan utk meminimalisasi sgl penyimpangan yg dpt terjadi selama kegiatan berlangsung. Dlm melakukan pengendalian kita bertemu dgn standar. Standar mjd acuan/ perbandingan ant apa yg sdh dibuat dgn apa yg seharusnya dibuat. Sukarna menjelaskan dlm konteks pengendalian adl menetapkan standar/landasan utk pengendalian. Sedangkan utk kinerja diukur dgn melihat apa yg sdh dilakukan. Selanjutnya adl membandingkan apa yg sdh dilaksanakan dgn standar yg sdh kita tetapkan.



A. MONITORING PRACETAK



Menggunakan indikator wkt pelaksanaan pekerjaan krn jadwal kerja yg mjd standar waktu penyelesaian pekerjaan. Instrumen monitoring pracetak memuat 3 variable utk masing2 pekerjaan, yaitu persentase pelaksanaan pekerjaan, hambatan/kendala yg dihadapi & solusi utk hambatan yg dilakukan. B. MONITORING CETAK



Bila pada tahap pracetak kita melakukan monitoring pd beberapa pekerjaan, pada tahap cetak kita hny terfokus pd satu pekerjaan. Oleh krn itu identifikasi permasalahan yg berupa hambatan penyelesaian pekerjaan & solusi yg diambil mjd sngt penting. C. MONITORING PASCACETAK Masalah yg biasanya muncul dlm penerbitan :  Dlm tim penerbitan tdk ada org yg memiliki kemampuan utk memasarkan terbitan  Tdk menganggarkan biaya utk pendistribusian  Tdk menyusun jadwal yg ketat utk kegiatan distribusi terbitan  Terbitan tdk dipromosikan dgn baik shg khalayak potensial tdk memperoleh informasi yg memadai. Permasalahan2 tsb mrpk bagian permasalahan yg bisa kita identifikasi melalui monitoring pascacetak.



Hasil monitoring disampaikan sbg satu laporan tertulis kpd kepala bagian atau ketua tim penerbitan. Laporan tertulis ini bisa mrpk sebuah laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yg didlmnya disampaikan persentase kemajuan pelaksanaan pekerjaan & kendala yg dihadapi serta solusi yg sdh dilaksanakan utk mengatasi permasalahan tsb. MODUL 7 KHALAYAK SASARAN PENERBITAN



KB 1 KHALAYAK SASARAN 3 aspek pokok dlm penerbitan 1. Pesan atau informasi, menurut DeFleur & Dennis, pesan adl sebuah simbol/konfigurasi simbol yg dpt melahirkankesamaan makna pada pengirim & penerima simbol. Sedangkan informasi mrpk kata, angka & simbol lain yg bermakna yg membentuk pesan. 2. Media, adl setiap objek yg dpt dipergunakan utk menyajikan makna 3. Khalayak,adl org yg mendapatkan informasi/pesan melalui media tertentu.



Pada interaksi primer perpustakaan memberikan pelayanannya, shg mrk mendpt manfaat langsung dari keberadaan perpustakan. Sedangkan dlm interaksi sekunder, para pihak yg berada di dlmnya lbh bny menikmati manfaat dr kehadiran perpust scr tdk langsung, artinya mrk bkn pengguna langsung perpust namun kehadiran perpust itu dirasakan manfaatnya. A. INFORMASI & PENGGUNANYA Ada berbagai alasan yg membuat manusia mencari informasi, yaitu ingin mengetahui peristiwa mutakhir, mendidik diri sendiri & memperoleh rasa aman krn mengetahui sesuatu. Nilai guna informasi mjd bahan pertimbangan bagi para pengguna utk mencari informasi. Nilai guna yg dimaksud adl memberikan informasi mengenai peristiwa mutakhir di perpustakaan, mendorong pendidikan diri & mengurangi ketidakpastian. Dlm logika uses and gratifications, pengguna terbitan adl org2 yg aktif shg mrk memiliki kekuasaan utk memutuskan apakah akan memanfaatkan terbitan perpustakaan atau tdk, serta apa yg akan dimanfaatkan dr terbitan itu. B. KEBUTUHAN KHALAYAK Pengguna mrpk salah satu bagian dari khalayak dlm dunia komunikasi. Pengguna informasi pada dasarnya mrpk khalayak dgn kebutuhan tertentu. Kebutuhan itulah yg mendorong khalayak utk mencari informasi. Alur Kebutuhan & Pemuasan Kebutuhan 1. Faktor Sosio-Psikologis 2. Kebutuhan 3. Harapan pada media atau sumber lain 4. Terpaan media 5. Pemuasan kebutuhan



Hierarki Kebutuhan Maslow 1. Aktualisasi diri 2. Kebutuhan harga diri 3. Kebutuhan sosial 4. Kebutuhan rasa aman 5. Kebutuhan fisiologis



Faktor sosio-psikologis melahirkan kebutuhan, yg diharapkan bisa diberikan oleh media/ sumber informasi lain. Penggunaan media akhirnya memberikan kepuasan ats kebutuhan. Dlm pandangan perspektif uses & gratification, pengguna menggunakan media utk memenuhi kebutuhan individual & sosialnya. Kebutuhan yg dipuaskan dpt dikategorikan dlm 4 kelompok/ tipologi motivasi pengguna (Fiske) : 1. Diversi, yg berupa melepaskan diri dr tekanan2 rutinitas, melepaskan diri dr beban masalah, melepaskan emosi. 2. Relasi personal, mencakup persahabatan & manfaat sosial 3. Identitas personal, mencakup rujukan pribadi, eksplorasi realitas, peneguhan nilai 4. Pengawasan, yg digunakan utk menjaga peran sosial seseorg dgn memanfaatkan informasi Alasan2 pribadi mengapa org mencari informasi adl utk memperoleh kepuasan pribadi, menjaga keunggulan pribadi di lingkungan keluarga & ingin mjd org pertama yg memperoleh informasi C. IDENTIFIKASI KHALAYAK Apapun jenis terbitannya, kita perlu mengidentifikai siapa yg akan mjd khalayak/ pengguna terbitan tsb. dua pertanyaan dasar yg biasanya dipergunakan utk mengidentifikasi siapa pengguna/ pemanfaat terbitan yg kita buat. Pendekatan yg paling bny dipergunakan utk mengidentifikasi khalayak adl dgn analisis demografis, yg meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial ekonomi, agama & lokasi tempat tinggal. Instrumen kuesioner khalayak terdiri atas 3 variabel pokok, yaitu latar belakang pribadi pengguna, penilaian pengguna atas informasi yg sdh dimiliki & pemanfaatan informasi oleh pengguna. Data yg diperoleh melalui instrumen tsb penting diolah dgn membuat kategori data atau pengelompokkan data utk perencanaan kegiatan penerbitan. Manfaat informasi : 1. Menjalankan pekerjaan 3. Menilai sesuatu 2. Analisis seblm mengambil keputusan 4. Belajar KB 2 PENGGUNA UTAMA TERBITAN



Pembaca utama mrpk bagian dari masyarakat luas, bagian dr pengguna perpustakaan & komunitas perpustakaan. A. SEGMENTASI KHALAYAK Segmentasi khalayak mrpk pengelompokkan khalayak berdasarkan kategori teretntu, spt jenis kelamin, usia, hobi,dll. Segmentasi khalayak dimaksudkan utk memudahkan pengelola penerbitan melayani jenis kebutuhan informasi pembacanya. Hal penting yg perlu diperhatikan dlm melakukan segmentasi khalayak adl memperhatikan kultur & konteks khalayak yg akan mjd pembaca utama terbitan kita. Dlm kultur terkandung pengetahuan, etika & estetika. Menurut Defleur & Dennis, besarnya khalayak & tersebarnya khalayak membuat pesan yg disajikan mjd rendah tuntutan intelektualitasnya & makin tinggi muatan hiburannnya. B. KARAKTERISTIK KAHLAYAK



VALS (Value & Life Style) melihat khalayak bkn hny berdasarkan kebutuhan, melainkan juga melihat dimensi lain dari manusia, sbg makhluk yg tdk hny digerakkan oleh kekuatan lain dlm dirinya & kekuatan yg berada di luar dirinya. Karakteristik khalayak dlm komunikasi masa adl menyebar & jmlhnya besar (Defleur & Dennis). Kelebihan komunikasi masa yakni bisa menyampaikan pesan pd bny org di tempat yg berbeda scr bersamaan. Karakteristik khalayak dlm komunikasi bergantung pd taraf atau konteks komunikasinya. Pada komunikasi antarpribadi, karakteristik lawan komunikasi bisa kita ketahui scr langsg seblm & selama proses komunikasi. Pada komunikasi masa kita akan memerlukan data yg lengkap utk bisa mengetahui komunikannya. Kategori karakteristik khalayak melalui VALS, yaitu : 1. Khalayak yg digerakkan oleh kebutuhan 2. Khalayak yg didorong oleh dirinya sendiri 3. Khalayak yg terbawa-bawa org lain atau digerakkan oleh sesuatu di luar dirinya. Pada dasarnya kita mendekati kebutuhan pengguna namun dilihat dr karakteristik psikologisnya, khususnya dari sisi gaya hidupnya. Melalui gaya hidupkita bisa melihat bagaimana org mengalokasikan wkt, energi & uangnya utk memenuhi apa yg diperlukan dlm hidup, yg slah satu diantaranya adl informasi. Selain kandungan informasi yg kita publikasikan dibuat dgn mempertimbangkan khalayak, juga pilihan media utk menyebarkan informasinya pun hrs mempertimbangkan karakteristik khalayaknya. Informasi & media saling memperkuat & menopang satu sama lain. C. PENETAPAN SEGMENTASI KHALAYAK Cara mengetahui siapa khalayak kita yg paling mudah adl dgn melakukan segmentasi khalayak. Kita bisa menetapkan segmentasi khalayak berdasarkan faktor demografis, yaitu berdasarkan usia, jenjang pendidikan, jenis kelamin atau pun lokasi tempat tinggal. Biasanya segmentasi bkn hny berdasarkan satu aspek dr faktor demografis saja, melainkan menggunakan beberapa aspek. Selain itu kita juga bisa menggunakan faktor psikografis yg divisualisasikan lwt VALS utk melihat gaya hidup & nilai org yg membutuhkan informasi. Bnya pakar ilmu komunikasi yg menyatakan bahwa manusia tdk hny membaca sesuatu krn ingin mendaptkan informasi, tapi juga krn ada tulisan yg mendorong emosinya spt mengejutkan, menyenangkan & mengagumkan. Kita bisa memadukan pendekatan demografis & Psikografis dlm menetapkan segmentasi khalayak. Biasnya kita menggunakan instrumen pengumpul data berupa angket utk menggali informasi data khalayak, jmlh bagian terbesar respon yg jwbannya sama yg dijadikan dasar menetapkan segmentasi khalayak. Khalayak Sasaran DATA



Menetapkan Khalayak Sasaran



MODUL 8 PEMASARAN & DISTRIBUSI PENERBITAN KB 1 PEMASARAN TERBITAN Prinsip dasar pemasaran yg dilakukan sektor publik (Dann & Dann) adl : 1. Pemasaran mrpk proses dua arah, sehingga bkn pendekatan satu satu arah yg hny memberi manfaat utk kepentingan distribusi saja 2. Berorientasi pd kustomer shg pemasaran yg efektif akan bergantung pd apa yg dibutuhkan individu & bagaimana memenuhi dgn produk yg dibuat 3. Pemasaran mrpk praktek menejerial yg melibatkan pendekatan brtahap, yaitu : a. Filsafat berpusat pd klien b. Alokasi sumber daya scr strategis melalui penelitian pasar & segmentasi pasar c. Mengembangkan taktik yg memadukan program distribusi & cara penyampaian produknya Penyebab kegagalan sektor publik menggunakan pendekatan pemasaran : 1. Terbatasnya pemahaman thd sifat pemasaran 2. Reputasi pemasaran tdk begitu baik akibat ulah segelintir pemasar yg bertindak tdk etis



3. Sering kali menggantungkan harapan pada pemasaran yg terlalu tinggi, padahal anggaran yg disediakan sedikit & ingin dicapai pada waktu singkat 4. Tdk mampu memanfaatkan segmentasi pasar 5. Terbatasnya akses pada keterlibatan dlm mengembangkan produk yg akhirnya membutuhkan kegiatan pemasaran utk bisa sampai pd pengguna. A. KONSEP DASAR PEMASARAN Pengertian Pemasaran adal : - Menurut TheChartered Institute of Marketing, pemasaran adl proses manajemen yg mengidentifikasi, mengantisipasi & memuaskan kustomer yg mjd syarat utk bisa memperoleh laba. - Philip Kotler menyebut pemasaran sbg proses sosial yg membuat individu & kelompok memperoleh apa yg dibutuhkan & diinginkan melalui penciptaan & pertukaran produk & nilai dgn org lain. - Palmer yg menempatkan pemasaran dlm konteks 4P, mndefinisikan pemasaran sbg kegiatan yg pd hakikatnya mengelola sumber daya organisasi shg organisasi tsb bisa memenuhi perubahan kebutuhan kustomer yg bergantung pd organisasi utk bisa memenuhinya. - Bartles menyebut pemasaran sbg proses tempat masyarakat, memasok kebutuhan konsumsinya, dgn mengembangkan sistem distribusi yg melibatkan sejmlh partisipan, yg berinteraksi dibawah kendala2 (teknis & etis) yg melahirkan transaksi/arus yg menghentikan pemisahan pasar & menghslkan pertukaran & konsumsi. a. b. c. d.



Konsep dasar yg terkait dgn pemasaran : Konsep produk, melihat kustomer sbg org yg lbh memilih produk yg menawarkan fitur2 yg lbh berkualitas, berkinerja bgus atau inovatif. Konsep penjualan, melihat kunci keberhasilan pencapaian tujuan organisasi adl kemampuan organisasi utk bisa menjual & tak memperhatikan apakah produk itu dibutuhkan pasar atau tdk Konsep pemasaran, melihat tujuan organisasi mencakup efektivitas & evisiensi produksi dibandingkan kompetitor dlm membuat, menyampaikan & mengomunikasi nilai pd kustomer yg mrpk sasaran produk Konsep pemasaran sosial, perkembangan dr konsep pemasaran, bahwa tugas organisasi adl menentukan apakah kebutuhan, keinginan & kepentingan sasaran pasar & menyampaikan produk yg memuakan hasrat kustomer scr efektif & efisien dibandingkan dgn kompetitor2nya.



Langkah2 pemasaran/ matriks Bauran pemasaran : 1. Analisis 4. Taktik 2. Tujuan 5. Implementasi 3. Strategi 6. Kendali Prinsip pemasaran : a. Kenali siapa sebenarnya khalayak anda b. Apa tindakan yg akan anda lakukan c. Bagaimana pertukaran yg terjadi B. BAURAN PEMASARAN KONSEP INTI PEMASARAN



Konsep dasar bauran pemasaran mrpk paduan dr 4 komponen yg diperhitungkan dlm menyusun rencana pemasaran. Keempat komponen tsb adl price, place, product & promotion, biasa disingkat 4P. Dlm perkembangannya 4P mengalami penyesuaian & perubahan. Ada yg menambah P satu lagi, yaitu people. Ada pula yg mengubahnya mjd SIVA (strategy, information, value, access) Bauran pemasaran adl kombinaasi dr 4 variable/kegiatan yg mrpk inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promodi & sistem distribusi.



a. Produk Produk adl barang/jasa yg dijual perusahaan/organisasi bisnis. Istilah lain di dunia pemasaran adl bauran produk (product mix) juga lini produk (product line). Menurut Swastha lini produk adl sekelompok barang yg pd pokoknya cenderung mempunyai tujuan penggunaan sama & memiliki karakteristik scr fisik yg hampir sama. Sedangkan bauran produk adl seluruh barang yg dijual oleh satu organisasi bisnis. Utk kepentingan pemasaran kita bisa memakai pilihan yg tersedia dlm strategi lini produk : a. Memperluas lini produk b. Menyempitkan bauran produk c. Perubahan produk yg ada d. Pengembangan manfaat dari produk yg ada e. Penentuan posisi produk f. Melakukan peningkatan (trading up)atau penurunan (trading down) g. Diferensiasi barang & strategi pasar yg dilakukan dgn membuat segmentasi produk pd kelompok usia, jenis kelamin atau penduduk satu wilayah. b. Harga Harga adl jml uang yg dibutuhkan utk mendptkan sejml kombinasi dr barang beserta pelayanannya (Swasta). Tujuan penetapan harga adl : a. Mendapatkan laba maksimal b. Mendapatkan pengembangan investasi yg ditargetkan/ pengembalian pd penjualan bersih c. Mencegah/mengurangi persaingan d. Mempertahankan/memperbaiki pangsa pasar c. Distribusi Saluran distribusi adl saluran yg digunakan oleh produsen utk menyalurkan barang dr produsen sampai ke konsumen/pemakai industri. Dgn demikian dlm distribusi barang itu akan ada produsen, oerantara & konsumen akhir. d. Promosi/komunikasi pemasaran Promosi mrpk penyampaian informasi produk dr produsen pd konsumen. Komunikasi produk tdk menggunakan satu saluran/media komunikasi saja melainkan menggunakan berbagai saluran komunikasi, spt saluran komunikasi lisan, kelompok, tertulis & komuniksai massa. Uraian Swastha, promosi adl arus informasi/persuasi satu arah yg dibuat utk mengarahkan seseorg/organisasi pd tindakan yg menciptakan pertukaran dlm pemasaran. Sedangkan Stanton menjelaskan bauran promosi sbg kombinasi strategi yg paling baik dr variable2 periklanan, personal selling & alat promosi lainyg kesemuanya direncanakan utk mencapai tujuan program penjualan. Variable2 bauran promosi



C. PEMASARAN HASIL TERBITAN Kita hrs mengambil keputusan strategi mana yg akn kita pergunakan utk kegiatan pemasaran. Memilih keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan. Kita bisa mengambil keputusan dgn pertimbangan logis-rasional. Ada data & fakta yg kita gunakan utk mengambil keputusan, mungkin kita menggunakan analisis kuantitatif & kualitatif utk pengambilan keputusan.



Gambar 4P



Kendala biasanya selalu ada dlm setiap pilihan kita. Kita hrs berfikir bgmn meminimalkan/ menghilangkan kendala, namun bisa memaksimalkan peluang yg tersedia. Kendala ada yg bisa kita kendalikan namun ada jg yg tdk bisa di kendalikan. Utk bisa mengendalikan kendala dibutuhkan kemampuan berfikir kreatif guna menyelesaikan masalah. Komponen bauran pemasaran : 1. Keputusan Produk Terkait dgn produk, baik yg bersifat kasat mata maupun tdk kasat mata, beberapa keputusan yg bisa dibuat berdasarkan dimensi2 produk , yaitu : a. Merek (brand name) f. Kualitas b. Fungsi g. Perbaikan & dukungan suku cadang c. Gaya h. garansi d. Mutu i. Aksesori & layanan e. Keamanan 2. Keputusan Harga Keputusan penetapan harga utk kepentingan pemasaran dibuat dgn memperhatikan : a. Strategi penetapan harga yg misalnya terkait dgn upaya penetrasi pasar b. Harga utk eceran c. Harga utk partai bsr d. Diskon utk pembayaran tunai atau pembayaran awal e. Harga yg disesuaikan dgn situasi & kondisi f. Harga rata2 g. Fleksibilitas harga h. Perbedaan harga utk wilayag tertentu. 3. Keputusan Pasar Pengambilan keputusan utk kegiatan pemasaran adl : a. Strategi promosi b. Iklan c. Personal selling atau pembentukan wiraniaga’ d. Public relation & publisitas e. Promosi penjualan f. Anggaran komunikasi pemasaran 4. Keputusan Distribus Keputusan yg diambil utk distribusi adl : a. Saluran distribusi b. Cakupan pasar(distribusi inklusif, selektif/eksklusif c. Saluran keanggotaan yg spesifik d. Manajemen persediaan produk e. Gudang f. Penetapan pusat distribusi g. Pemrosesan permintaan h. Transportasi i. Logistik cadangan KB 2 DISTRIBUSI TERBITAN Sekarang ini pasar media mengalami perubahan yg dinamakan sbg “ekonomi baru”. Zotto mengutip Gordon menyatakan bahwa ekonomi baru mrpk persamaan dr akselerasi tingkat kemajuan teknis dlm bidang teknologi informasi pd paruh ke-2 dasawarsa 1990an, tanpa memperhitungkan kontribusinya seblm thn 1995. Ekonomi baru dipandang sbg transformasi yg mengurangi defisit anggaran, inflasi & siklus bisnis. Sedangkan menurut Bosworth & Triplett yg dikutip Zotto, ekonomi baru mencakup teknologi informasi spt komputer, periferalnya, software komputer, komunikasi & peralatan terkait. Daya pendorong fenomena ekonomi



baru adl dampak globalisasi, intensifikasi kompetisi internasional & dampak inovasi teknologi yg berlangsung pd dasawarsa lalu yg membawa pd perbaikan umum alam peningkatan produktivitas jangka panjang. Karakteristik ekonomi baru adl : a. Sektor ekonomi informasi memberi sumbangan lbh dr 25% pd tingkat pertumbuhan pendapatan domestik kotor (GDP) b. Dlm sektor bisnis, internet dipakai sbg infrastruktur utk transaksi ekonomi setidaknya oleh 25% bisnis. c. Setidaknya 25% rumah tangga memiliki komputer & akses pd internet A. DISTRIBUSI TERBITAN Distribusi adl salah satu dr 4 komponen bauran pemasaran yaitu komponen place. Distribusi dimaknai sbg sebuah sitem yg menghubungkan penghasil produk dgn penggunanya. Distribusi bkn hny penyampaian scr fisik terbitan pd penggunanya melainkan juga mrpk proses penyampaian gagasan & pikiran yg disampaikan penulis melalui terbitan pd khalayaknya. DISTRIBUSI TERBITAN KONVENSIONAL



Dr gmbr ada 3 metode deistribusi, yaitu dibagikan cuma-cuma, pertukaran & memenuhi permintaan pengguna. PROSES DISTIBUSI TERBITAN DIGITAL



Yg membedakan terbitan digital dgn konvensional adl medium, bila pd terbitan konvensional pengguna bisa lgsg membaca informasi yg disampaikan terbitan begitu memperoleh terbitan, maka utk terbitan digital memerlukan perangkat lain. Ada dua saluran distribusi utk penerbitan konvensional & penerbitan digital, yaitu : 1. Saluran distribusi yg mengalihkan bentuk fisik medium penyimpanan informasi entah dlm bntk cetakan maupun digital dr pembuat ke pengguna 2. Distribusi yg menggunakan saluran teknologi informasi & komunikasi, yg memungkinkan terbitan digital bisa sampai dr pembuat terbitan ke tangan penggunanya. B. BENTUK2 DISTRIBUSI TERBITAN Kekuatan & kelemahan bentuk distribusi terbitan konvensional : N o



Bentuk distribusi



Kekuatan



Kelemahan



1



Pembagian



a. Biaya distribusi rendah b. Bisa diketahui penerima terbitan c. Terbitan bisa disebarkan sesuai waktu distribusi d. Bila sdh membuat terbitan berdsrkan kategorisasi khalayak, maka distribusi mjd efektif & produktif



a. Terbitan tdk semua diterima org yg membutuhkan b. Khalayak sasaran terbitan tdk tepat c. Bisa mrpk kegiatan membagi hbs saja tanpa melihat manfaatnya bagi khalayak



2



Pertukaran



a. Penerima mrpk institusi yg membutuhkan b. Bisa memperkaya koleksi perpust krn ada pertukaran terbitan c. Biaya distribusi relatif rendah krn tdk bny alokasi jmlh terbitan yg ditukar



a. Tdk terjadi pertukaran terbitan krn institusi yg mjd sasaran tdk membuat terbitan b. Terbitan yg diberikan cenderung dipandang berbeda dgn terbitan yg dibeli



3



Permintaan



a. Penerima terbitan adl org yg membutuhkan b. Bisa diketahui org yg menerima terbitan c. Peminta terbitan aktif meminta



a. Membuthkan biaya distribusi yg tinggi b. Lambanya penanganan permintaan c. Kemungkinan ada org yg iseng meminta terbitan d. Pengelola terbitan pasif, hny menunggu permintaan



Kekuatan & kelemahan bentuk distribusi terbitan digital : N o



Bentuk distribusi



Kekuatan



Kelemahan



1



Pembagian



a. Praktis b. Tdk membutuhkan biaya pengiriman c. Tepat utk kelompok sasaran yg memiliki kemampuan mengoperasikan komputer d. Bisa diketahui org yg menerima distribusi terbitan digital



a. Bisa diperoleh org yg tdk membutuhkan b. Membuthkan keterampilan mengoperasikan komputer c. Tdk familier bagi org yg tdk bisa mengoperasikan komputer d. Blm bny org yg biasa membaca terbitan melalui layar komputer



2



Pertukaran



a. Bisa dikirim melalui email bila sulit mengirimkan fisik mediumnya b. Bisa diketahui institusi yg akan menerimanya



a. Mungkin dikirimkan pd institusi yg tdk membutuhkannya b. Tdk terjadi kegiatan pertukaran



3



Permintaan



a. b. c. d.



a. Ada kemungkinan peminta adl org yg tdk membutuhkan, namun hny ingin memperoleh pemberian gratis b. Ada kemungkinan CD/DVD rusak dlm proses pengiriman shg tdk bisa dibuka



4



Pengunduhan Dokumen



a. Tdk membutuhkan biaya distribusi b. Menjangkau sasaran yg luas & tersebar c. Ada mekanisme penyeleksian sendiri, krn hny org yg berminat yg membuka situs d. Memudahkan pemberian umpan balik dari pengguna



Biaya kirim relatif murah Praktis Mudh dikemas Bisa mengarahkan mrk yg meminta dikirim CD/DVD utk megunduh sendiri informasi yg diminta pd situs perpust



a. Khalayak penerima tdk spesifik b. Bila tdk ditangani cermat, dokumenya rentan thd serangan hacker c. Terjadi gangguan komunikasi shg tdk bisa mengakses situs perpust d. Terjadi gangguan akses manakala jml pengakses pd wkt yg sama terlalu bny



MODUL 9 PROPOSAL PENERBITAN KB 1 PENYUSUNAN PROPOSAL PENERBITAN Proposal adl suatu acuan usulan, konsep, ide atau gagasan utk melaksanakankegiatan dlm bntk tulisan (Maysuhara). Sedangkan tujuan penulisan proposal adl utk mencari & mendptkan dukungan dana,meyakinkan pendonor, memudhkan pelaksanaan kegiatan & sbg acuan/ landasan operasional kegiatan. Jenis2 proposal : 1. Proposal kegiatan a. Proposal pemecahan masalah b. Proposal implementasi inovasi c. Proposal pelayanan 2. Proposal penelitian 3. Proposal usaha A. MENYUSUN PROPOSAL PENERBITAN Yg pertama kita lakukan dlm menyusun proposal adl perumusan masalah, kita juga membutuhkan membutuhkan latar belakang yg mendiskripsikan fakta & data yg berkaitan dgn permasalahan yg dihadapi. Cara sederhana utk melakukan persiapan penulisan proposal adl dgn menjawab pertanyaan2 yg terangkum dlm 5W + 1 H (who, what, where, when, why + how). Jawaban dr pertanyaan itu mjd bahan bagi kita utk menulis dlm bntk proposal penerbitan buku & memnadu kita utk mengumpulkan data yg kita perlukan. B. KOMPONEN POKOK & SISTEMATIKA PROPOSAL PENERBITAN Dua komponen pokok proposal penerbitan (Maysuhara) adl : 1. Bagian utama yg berupa proposalnya sendiri 2. Lampiran Komponen tsb msh bisa ditambah pd bagian awalnya : 1. Surat pengantar 2. Propsal kegiatan 3. Lampiran



Sistematika komponen proposal yg dikemukakan Maysuhara adl (a) latar belakang (b) nama & tema kegiatan (c) maksud & tujuan kegiatan (d) target & sasaran kegiatan (e) waktu & tempat pelaksanaan (f) materi & pembicara (g) penutup & lembar pengesahan. Tipe sistematika yg memuat lbh utuh rencana kegiatan & proposalnya adl : 1. Bab I Pendahuluan, terdiri dari: a. Latar belakang b. Maksud & tujuan c. Ruang lingkup kegiatan d. Waktu & tempat kegiatan e. Keluaran/ produk kegiatan 2. Bab II Uraian kegiatan a. Bentuk kegiatan b. Alur kegiatan 3. Bab III Metode Pelaksanaan Kegiatan, terdiri dari : a. Metode & pendekatan b. Organisasi pelaksanaan kegiatan c. Personalia d. Jadwal kerja 4. Bab IV Rencana Anggaran Biasanya melengkapi proposal yg terdiri 3 bab itu bagian awalnya dilengkapi dgn rangkuman proposal yg tercantum latar belakng singkat, tujuan kegiatan, hasil yg diharapkan & jml anggaran yg diperlukan. Dgn membaca rangkuman proposal pembaca proposal bisa memahami kegiatan yg diusulkan dgn cept, tanpa hrs mempelajari keseluruhan proposal yg diajukan. Pada sistematika ketiga ini kita menggunakan sistematiak tanpa menggunakan bab : 1. Pendahuluan 2. Bentuk kegiatan 3. Maksud & tujuan 4. Waktu & tempat kegiatan 5. Organisasi pelaksanaan kegiatan 6. Jadwal kerja 7. Anggaran kegiatan C. CONTOH PROPOSAL PENERBITAN Dlm perumusan masalah kita memerlukan data penunjang utk menunjukkan bahwa permaslahan yg dihadapi memang permasalahan faktual, bkn sekedar rekaan belaka. Pada latar belakang kita sdh mulai menekankan adanya permasalahan yg hendak kita selesaikan melalui kegiatan penerbitan yg kita lakukan Dlm membuat judul yg menarik bisa dilakukan dgn : a. Membuat dlm kalimat aktif b. Singkat c. Mencerminkan isi d. Menunjukkan dlm kegiatan yg kita usulkan melalui proposal penerbitan Tujuan proposal mengacu pada SMART (systematic, measurable, archievable, realistic) Sistematis, kemudian bisa diukur, KB 2 PENILAIAN PROPOSAL PENERBITAN Penilaian yg kita buat membutuhkan kriteria & indikator. Kriteria mrpk acuan yg bersifat kualitatif, spt dgn menyebut baik, sedang & buruk. Indikator adl ukuran yg dgn sendirinya bersifat kuantitatif. A. KELAYAKAN PROPOSAL PENERBITAN Utk kelayakan proposal kita bisa melakukan evaluasi thd proposal yg kita buat sendiri. Evaluasi proposal pd dasarnya mrpk penilaian thd proposal scr keseluruhan baik format maupun substansi kegiatan yg ditawarkan. Karakteristik produk yg kita tawarkan dlm proposal : 1. Produk yg kita tawarkan sebenarnya mrpk salah satu pendekatan utk mengatasi permasalahan dlm pelayanan perpustakaan. 2. Biaya yg diperlukan 3. Apa yg diuraikan dlm proposal tentu hrs berkaitan dgn pendekatan yg kita pakai dlm penyelesaian masalah. 4. Proses/prosedur bkn sekedar menerbitkan melainkan juga mendistribusikan. Dlm menulis & menilai proposal disarankan hal2 sebagai brkt ; 1. Format penulisannya sedpt mungkin bersifat naratif, shg pembaca merasa sedang mengikuti sebuah kisah yg mengalir dari satu pokok bahasan ke pokok bahasan berikutnya



2. Ada baiknya mempergunakan visualisasi dlm bntk grafik, bagan atau gmbr utk menjelaskan konsep2 yg abstrak/relasi antara satu komponen dgn komponen lainnya. 3. Upayakan pd setiap paragraf ada kalimat pokok & kalimat penunjang. 4. Dlm menuliskan tujuan, sebaiknya kita tdk merumuskan tujuan yg berlebihan yg mrpk tujuan yg mustahil bisa kita capai dlm rentang waktu kegiatan yg kita usulkan & melalui kegiatan yg kita usulkan 5. Dianjurkan utk tdk beranggapan bahwa pembaca proposal adl org yg memahami permasalahanyg kita usulkan solusinya 6. Meski ada pedoman utk isi proposal, namun prinsip dasar sistematika proposal adl menggunakan urut2an logis tertentu 7. Biasakan utk memeriksa & membaca ulang proposal yg kita tulis.