16 0 57 KB
MANAJEMEN RESIKO IGD RUMAH SAKIT TK.IV SINGARAJA NO 1
RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI Keterlambatan penanganan pasien
PENYEBAB
AKIBAT
Keterbatasan jumlah tempat tidur
Membahayakan kondisi pasien
Kekurangan obat dan alat
Membahayakan kondisi pasien
2
Infeksi
Alat atau ruangan yang terkontaminasi
- Timbul infeksi baru bagi pasien - Memperlambat proses penyembuhan lika pasien - Terinfeksi penyakit pasien
3
Alergi Obat
- Tidak menanyakan riwayat alergi pasien - Pasien tidak tahu jika memiliki alergi
Reaksi anafilaktik
4
Keterbatasan pemeriksaan penunjang
Tidak tersedianya alat pemeriksaan penunjang
Kesulitan dalam menegakkan diagnosa
PENCEGAHAN RESIKO Melakukan triage pasien jika pasien datang dalam jumlah banyak Menyediakan obat emergency dan alat yang dibutuhkan
- Melakukan sterilisasi alat dan ruangan secara rutin - Membuang sampah sesuai karakteristik sampah - Mencuci tangan 5 moment - Menggunakan APD - Selalu menanyakan riwayat alergi pasien - Jika ragu agar memberikan obat dengan dosis paling rendah atau menggunakan obat lainnya Meyediakan alat pemeriksaan penunjang
PENANGANAN RESIKO - Merujuk ke RSU atau RS swasta lainnya untuk penanganan lebih lanjut - Merujuk ke RSU atau RS swasta lainnya untuk penanganan lebih lanjut - Menyarankan untuk pembelian obat diluar RS (Jika memungkinkan) - Pemberian obat (Antibiotik)
- Pemberian obat life saving - Penanganan Syok anafilaktik
- Merujuk ke RSU,RS swasta lainnya atau laboratorium swasta untuk
PELAPORAN
Petugas jaga penunjang tidak ada ditempat
Kesulitan menegakkan diagnosa
Petugas standby di RS atau bila meninggalkan RS agar menitip pesan dan meninggalkan nomor Handphone agar bias sewaktu-waktu dihubungi Menggunakan APD yang tepat dan benar
5
Tertusuk benda tajam
Kurangnya atau tidak menggunakan APD
Luka dan terinfeksi penyakit pasien
6
Keterbatasan APD
Tidak tersedianya APD
- Meningkatkan resiko infeksi - Meningkatkan resiko penyebaran penyakit
Menyediakan APD
7
Limbah Infeksius
Pembuangan bahan habis pakai tidak pada tempatnya
Pemilahan sampah yang benar dan dibuang pada tempatnya
8
Tersengat listrik
Penggunaan alat kesehatan yang tidak sesuai
Meningkatkan resiko infeksi - Meningkatkan resiko penyebaran penyakit - Luka bakar
9
Atap bocor
Gedung yang sudah tua
- pasien, perawat dan dokter terpeleset (jatuh)
- Merapikan kabel alat kesehatan setelah digunakan - Pastikan alat sudah terlepas dari steker listrik setelah digunakan - Menandai area yang rawan bocor dan yang tergenang air - Menadahi daerah yang
pemeriksaan lebih lanjut - Menambah jumlah SDM penunjang
- Mencuci luka - Mengkonsumsi obat - Melakukan pemeriksaan laboratorium jika perlu - Lebih berhati-hati saat pelayanan dan pemeriksaan pasien terutama pada pasien dengan penyakit menular - Pembuangan dan pemusnahan sampah sesuai SOP
- Melaporkan diri ke tim K3RS dan PPI RS
- Perawatan luka bakar
- Perbaikan atap yang bocor
- Melaporkan ke Ba Urdal jika ada kebocoran dalam gedung
10
Ruangan yang panas
- Ventilasi yang kurang - Kipas angin hanya 1 yang berfungsi - Dropping tenaga dari pusat tidak ada - Tidak adanya pengadaan mandiri dari RS
11
Keterbatasan SDM (perawat dan dokter)
12
Keterbatasan pendidikan SDM
- Minimnya keinginan untuk melanjutkan pendidikan
13
Keterbatasan updating ilmu (spesifikasi kegawatdaruratan)
- Terkendala biaya (biaya sendiri)
- Pasien, perawat dan dokter kepanasan
bocor dengan ember atau alat yang ada - Mengurangi jumlah penunggu pasien yang masuk ke IGD
- Menambah kipas angin atau AC sesuai persyaratan IGD (Permenkes)
- Melaporkan ke Ba Urdal untuk pengadaan AC
- Pelayanan terganggu - Kesulitan pengaturan shift jaga jika ada permintaan tugas luar, sakit atau halangan lainnya - Tidak maksimal dalam administrasi akreditasi
- Melakukan triage pasien
- Mengatur jadwal jaga (koordinasi) - Menambah jumlah SDM
- Melaporkan ke Ka bina dan karumkit untuk pengadaan SDM
- Memotivasi untuk melanjutkan pendidikan
- Dukungan dari atasan
- Pelayanan pasien yang tidak up to date - Tidak maksimal dalam administrasi akreditasi
-Memotivasi untuk mengikuti pelatihan, seminar dan workshop terutama tentang kegawatdaruratan
-Dukungan dari atasan
- Melaporkan ke Ka bina dan karumkit untuk dukungan pendidikan - Melaporkan ke Ka bina dan karumkit untuk dukungan pelatihan, seminar dan workshop