Manusia Dan Budaya Modern [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Secara bahasa kata modern berasal dari bahasa Latin, yaitu modernus, yang berarti: saat ini; sekarang; masa kini; dan akhir-akhir ini. Dari kata modern itu kemudian muncul beberapa kata lainnya, yaitu modernitas; modernisme dan modernisasi. Modernitas berarti realitas kemodernan yang kongkrit sementara itu modernisme berarti paham mengenai kemodernan yang berada dalam tataran konseptual atau ideology. Sedangkan modernisasi adalah suatu proses aktivitas msyarakat dari statis menuju dinamis, dari tradisional menjadi rasional, dari feodal menjadi kerakyatan, dengan jalan mengubah cara berfikir masyarakat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi segala aparat dan tata cara semaksimal mungkin. Beberapa cirri dari masyarakat modern itu, diantaranya adalah perkembangan sains, teknik, ekonomi kapitalis, dan adanya “kesadaran” yang menempatkan manusia sebagai titik sentral jagad raya ini. Sehingga kosmosentrisme berubah menjadi antoposentrisme. Cirri lainnya adalah adanya penolakan pada tradisi, keyakinan pada kemampuan akal, kemajuan dan sains, pemisahan masyarakat dari yang sacral dan agama melalui proses sekularisasi dan membuka nilai perubahan dan penemuan. Modernisasi melibatkan industrialisasi, organisasi, kesejahteraan, mobilisasi social dan pelbagai tatanan yang lebih komplek dan beragam. Modernisasi merupakan proses yang terjadi secara cepat yang dialami oleh suatu masyarakat primitive menuju masyarakat berperadaban. Sikap-sikap, nilainilai, pengetahuan, dan kebudayaan masyarakat modern sangat jauh berbeda dengan apa yang terdapat dalam masyarakat tradisional. http://purnamasari11.wordpress.com/2011/12/24/konsep-dan-budaya-modern/



MANUSIA DALAM BUDAYA MODERN



A. PENGERTIAN MANUSIA Pada surat al-Mu’minun [23]: 115, Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut: “Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat penegasan Allah, yaitu: (1) manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, (2) manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi, dan (3) manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di dunia ini dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri. B. PENGERTIAN MODERNISME Kata modern berasal dari bahasa Latin, modernus, yang berarti: saat ini; sekarang; masa kini dan akhir-akhir ini. Modernitas berarti realitas kemodernan, modernisme berarti paham mengenai kemodernan, sedangkan modernisasi adalah proses kemodernan. Modernisasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang membawakemajuan, perubahan, dan perombakan.



Beberapa ciri masyarakat modern adalah: mnegdepakan cara berpikir, bertindak, dan memandang sesuatu yang masuk akal, bersifat terbuka, menerima hal-hal baru dan menerima kritik, demokratis, mengedepankan persamaan, menghargai perbedaan, dll. C. SEJARAH MUNCULNYA MODERNISME Pertama, Eropa klasik. Pada masa ini Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-10 SM sampai abad ke-5 M). Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang menekankan pada rasionalitas, demokratisasi, dan logika berpikir bebas. Sementara peradaban Romawi kuno, telah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan peradaban modern bagi bangsa Eropa saat ini. Kedua, Eropa pertengahan. Dimulai saat jatuhnya Romawi Barat yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstatinopel di Romawi Timur di abad ke-14 M. Pada masa pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan menancapkan kekuasaan di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Karenanya, masa ini disebut dengan masa kegelapan (the dark age) bagi bangsa Eropa. Agama menjadi corong kekuasaan dan membelenggu kreativitas akal pikir manusia. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat disemua ranah kehidupan, termasuk urusan politik. Ketiga, Eropa modern atau zaman modern. Pada masa ini lahir sebuah gerakan yang sering disebut dengan dengan gerakan “renaisans”. Renaisans yaitu kembalinya budaya Yunani kuno dan Romawi kuno yang merupakan benih zaman modern. Gerakan renaisans dipelopori oleh para humanis . gerakan renaisans merupakan titik tolak kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Gerakan lain yang mempengaruhi zaman modern adalah gerakan “aufklarung” yang muncul di abad ke-18. Zaman ini disebut “pencerahan” karena tergantikannya “iman yang membeleggu” dengan keunggulan rasio yang diyakini mampu membawa manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup. D. KONSEP MANUSIA MODERN Materialisme merupakan paham atau aliran yang menanggap bahwa duniaini tidak ada selalin materi nature (alam ). Ciri khas materialisme adalah bahwa yang terpenting dari manusia bukanlah pada akal atau ruh ,melainkan pada dimensi usahanya.Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar- benar ada adalah materi . Materialisme memandang manusia tak lebih dari kumpulan materi , tubuh atau daging semata, serta menafikan keberadaan ruh atau jiwa sebagaimana dikenal dalam islam. Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Empirisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia didapatkan dari sesuatu yang dapat dilihat, sesuatu yang nyata. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pestapora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. E. PENGARUH MODERNISME TERHADAP MANUSIA Bicara modernisasi tak terlepas dari pembicaraan sekularisme, yakni segala upaya untuk membungkam dan mengenyampingkan peran dan nilai-nilai agama dari ruang publik, sehingga peran dan nilai-nilai itu hanya diserahkan kepada masing-masing individu, bahkan pada titik yang paling ekstrim menolak adanya Tuhan. Menurut Naquid Al-Attas, adalah



pembebasan manusia dari agama dan kemudian metafisika atau pembebasan alam dari nadanada keagamaan. F. KESIMPULAN Zaman senantiasa berubah. Zaman modern adalah bagian dari perubahan tersebut dan merupakan salah satu mata rantai sejarah yang tak bisa dinafikan. Diakui, bahwa modernisasi telah membawa banyak perubahan positif untuk kehidupan manusia. Namun demikian, harus disadari bahwa modernisasi juga membawa dampak negatif bagi manusia. Akibat modernisasi yang sangat mengedepankan rasionalisme, empirisme, materialisme, dan hedonisme manusia mengalami keterasingan. Manusia modern mengalami kekeringan spiritual. Secara fisik manusia modern boleh dibilang gemerlap dan penuh dengan kemewahan. Tujuan hidup yang semata-mata bersifat materi membuat mereka terperangkap dalam keserakahan dan ambisi yang tak berkesudahan. Manusia membutuhkan dokter yang mampu menyembuhkan penyakitnya sehingga kemajuan teknologi yang mereka bawa seiring dengan kemajuan mental dan spiritual mereka. http://triagiuhamka.blogspot.com/2011/12/manusia-dalam-budaya-modern.html



Kebudayaan Modern -



SEJARAH MUNCULNYA MODERNISME



Pertama, Eropa klasik. Pada masa ini Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-10 SM sampai abad ke-5 M). Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang menekankan pada rasionalitas, demokratisasi, dan logika berpikir bebas. Sementara peradaban Romawi kuno, telah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan peradaban modern bagi bangsa Eropa saat ini. Kedua, Eropa pertengahan. Dimulai saat jatuhnya Romawi Barat yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstatinopel di Romawi Timur di abad ke-14 M. Pada masa pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan menancapkan kekuasaan di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Karenanya, masa ini disebut dengan masa kegelapan (the dark age) bagi bangsa Eropa. Agama menjadi corong kekuasaan dan membelenggu kreativitas akal pikir manusia. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat disemua ranah kehidupan, termasuk urusan politik. Ketiga, Eropa modern atau zaman modern. Pada masa ini lahir sebuah gerakan yang sering disebut dengan dengan gerakan “renaisans”. Renaisans yaitu kembalinya budaya Yunani kuno dan Romawi kuno yang merupakan benih zaman modern. Gerakan renaisans dipelopori oleh para humanis . gerakan renaisans merupakan titik tolak kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.



Gerakan lain yang mempengaruhi zaman modern adalah gerakan “aufklarung” yang muncul di abad ke-18. Zaman ini disebut “pencerahan” karena tergantikannya “iman yang membeleggu” dengan keunggulan rasio yang diyakini mampu membawa manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup.



-



KONSEP MANUSIA MODERN



Materialisme merupakan paham atau aliran yang menanggap bahwa duniaini tidak ada selalin materi nature (alam ). Ciri khas materialisme adalah bahwa yang terpenting dari manusia bukanlah pada akal atau ruh ,melainkan pada dimensi usahanya.Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar- benar ada adalah materi . Materialisme memandang manusia tak lebih dari kumpulan materi , tubuh atau daging semata, serta menafikan keberadaan ruh atau jiwa sebagaimana dikenal dalam islam. Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Empirisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia didapatkan dari sesuatu yang dapat dilihat, sesuatu yang nyata. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pestapora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.



-



PENGARUH MODERNISME TERHADAP MANUSIA



Bicara modernisasi tak terlepas dari pembicaraan sekularisme, yakni segala upaya untuk membungkam dan mengenyampingkan peran dan nilai-nilai agama dari ruang publik, sehingga peran dan nilai-nilai itu hanya diserahkan kepada masing-masing individu, bahkan pada titik yang paling ekstrim menolak adanya Tuhan. Menurut Naquid Al-Attas, adalah pembebasan manusia dari agama dan kemudian metafisika atau pembebasan alam dari nadanada keagamaan.



Proses akulturasi di Negara-negara berkembang tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologiideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Akan tetapi pada refleksi dan dalam usaha merumuskannya kerap kali timbul reaksi, karena kategori berpikir belum mendamaikan diri dengan suasana baru atau penataran asing. Taraftaraf akulturasi dengan kebudayaan Barat pada permulaan masih dapat diperbedakan, kemudian menjadi overlapping satu kepada yang lain sampai pluralitas, taraf, tingkat dan aliran timbul yang serentak. Kebudayaan Barat mempengaruhi masyarakat Indonesia, lapis demi lapis, makin lama makin luas lagi dalam (Bakker; 1984). Apakah kebudayaan Barat modern semua buruk dan akan mengerogoti Kebudayaan Nasional yang telah ada? Oleh karena itu, kita perlu merumuskan definisi yang jelas tentang Kebudayaan Barat Modern. Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan menjadi tiga macam yaitu: A. Kebudayaan Teknologi Modern Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang. Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya. Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental. B.Kebudayaan Modern Tiruan Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).



Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan batin. Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasilhasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran. Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern. C.Kebudayaan-Kebudayaan Barat Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern. Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola. Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung jawabnya (Suseno; 1992). http://safirasalsabila.wordpress.com/2012/12/31/zaman-kebudayaan-manusia-modern/



Manusia Dalam Budaya Modern Moderenisme adalah paham kemodernan. Contoh : - Statis menjadi dinamis. - Non efektif menjadi efektif, efisien. - Tradisional menjadi progresif. - Irasional menjadi rasional. - Feodal menjadi demokratis.



Manusia modern adalah manusia yang memandang sesuatu secara rasional dan bersifat terbuka. Konsep manusia modern adalah : 1. Materialisme adalah aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi. 2. Empirisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia dapat dari sesuatu yang dilihat, sesuatu yang nyata (empiris). 3. Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. 4. Hendonisme adalah pandangan hidup seseorang yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. http://usnatul-ulfah.blogspot.com/2011/12/manusia-dalam-budaya-modern.html



SEJARAH AWAL MODERNITAS Konsep modernitas muncul ketika teory kelasik diperlukan untuk memahami arti dan pentingnya revolusi twin dan etik industrilialisasi,urbanisasi,dan demokerasi.politik pada masyarakat pedesaan. Istilah dari modernitas diciptakan untuk menangkap perubahan dalam kemajuan dengan mengkontrakan modern dan tradisional.modernitas disebut dunia baru dibangun melalui intervensi aktif dan sadar dari individu.dalam masyarakat modern dunia dialami sebagai sebuah kontuksi manusia,pengelaman yang menimbulkan rasa baru kebebasan dan kecemasan dasar tntang keterbuakaan masa depan. Modernitas terdiri dari 3 unsur tradisional,kelembagaan dan budaya.modernitas tradisional berarti bahwa ada kesadaran historis.kelembagaan modernitas berkaitan dengan kapitalisme,industrialisme,dubanisme,dan negara.bangsa demokerasi modernitas budaya memerlukan keyakinan baru tentang ilmu ilmu oengetahuan ,ekonomi,dan pendidikan.ini melibatkan keritik terhadap agama dan pemisah agama dari politik dan pendidikan. Beragama merupakan fitra manusia.agama muncul dan berkembang seiring dengan nerkembangnya sejarah manusia.kepercayaan manusia terhadap Tuhan bukanlah sifat lemah sebagaimana dituduhkan oleh paham materialisme.namun justru kebutuhan hakiki dan sumber kekuatan dalam menjalankan kehidupan. Konsep manusia menurut agama sangat berbeda dengan konsep manusia modern.Agama mengajarjkan bahwa manusia adalah manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan.Ia berasal dari Nya.manusia terdiri dari aspek fisik dan aspek batin (ruh/jiwa)yang masing-masing kebutuhannya harus tercukupi.mengabaikan salah satunya akan memebuaat manusia terasing dan mengalami kehampaan hidup. Menurut agama islam ,manusia adalah makhluk yang mulia .manusia satusatunya makhluk ALLAH SWT yang ditunjuk sebagai wakilNya (khalifa)di muka bumi.manusia jga diberi akal,satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya .manusia yang baik adalah mereka yang mam[u menjalankan



tgas tugasnya dengan baik.mereka adalah hamba hamba yang taat kepadaNya ,menjalankan perintahNya dan menjauhi segla laranganNYA. Mereka adalah hamba hamba yang senantiasa memenuhi kewajubannya kepada ALLAH dan kepada sesama. http://jumrah.blogspot.com/2011/12/manusia-dalam-budaya-modern-islam.html